Anda di halaman 1dari 78

PRINCIPLES, FUNCTIONS, TYPES,

AND IMPLEMENTATION OF
ASSESSMENTS IN SCHOOLS
ABDUL GAFUR MARZUKI
Pertama-tama mari kita
pelajari tentang…

Prinsip Asesmen

• 5 Prinsip asesmen
• Keterkaitan asesmen dengan
prinsip pembelajaran

Jenis dan Fungsi Asesmen

Paradigma Asesmen
5 PRINSIP ASESMEN

1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan
informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.

2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.

3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta
didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah
selanjutnya.

4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditargetkan.

5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan
dan peningkatan mutu pembelajaran.
Apa yang perlu
diperhatikan dalam
menerapkan prinsip
asesmen pada
pembelajaran paradigma
baru?
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Jenis dan Fungsi Asesmen

• Jenis Asesmen berdasarkan


fungsinya

Paradigma Asesmen
Langkah-Langkah Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pengolahan
Asesmen Formatif dan Sumatif
Jenis Asesmen berdasarkan fungsinya:
Assessment as Learning: asesmen sebagai proses
pembelajaran

Assessment for Learning: asesmen untuk proses


pembelajaran

Assessment of learning: asesmen pada akhir proses


pembelajaran

Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung Pada pembelajaran paradigma


berfokus pada asesmen sumatif (assessment baru, pendidik diharapkan
OF learning) yang dijadikan acuan untuk menyelenggarakan lebih banyak
mengisi laporan hasil belajar, sehingga hasil asesmen formatif untuk
asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan meningkatkan kualitas
balik untuk perbaikan pembelajaran. pembelajaran.
Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Asesmen PADA AKHIR
Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran
(Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)

• Asesmen untuk refleksi • Asesmen untuk perbaikan • Asesmen untuk evaluasi


proses pembelajaran proses pembelajaran pada akhir proses
pembelajaran
• Berfungsi sebagai • Berfungsi sebagai
asesmen formatif asesmen formatif • Berfungsi sebagai
Perbedaan assessment as dan for learning adalah assessment as asesmen sumatif
learning lebih melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan
asesmen tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar
menjadi penilai bagi diri sendiri dan temannya. Penilaian diri (self
assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh
assessment as learning.

Dalam assessment as learning peserta didik sebaiknya dilibatkan


dalam merumuskan prosedur, kriteria, maupun rubrik/pedoman
asesmen sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus
dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.
Paradigma Asesmen

• Pemahaman yang perlu


dimiliki pendidik untuk melaksanakan

Langkah-Langkah Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen
Formatif dan Sumatif

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen


1 Penerapan pola berpikir bertumbuh
(growth mindset)
Paradigma Kesalahan dalam belajar itu
wajar.
Setiap peserta didik unik,

Asesmen
Mereka memiliki peta jalan belajar
kesalahan akan menstimulasi yang berbeda, dan tidak perlu
perkembangan otak peserta didik dibandingkan dengan teman-
jika diterima, dikomunikasikan temannya.
dan dicarikan solusi
Belajar bukan tentang
kecepatan, Lingkungan belajar
Tetapi tentang pemahaman, Pengondisian lingkungan belajar
penalaran, penerapan, serta (fisik dan psikis) di sekolah dan
kemampuan menilai dan berkarya rumah akan mempengaruhi
secara mendalam. pencapaian hasil belajar

Ekspektasi pendidik yang Berlatih melakukan asesmen


positif akan sangat membiasakan peserta didik untuk
mempengaruhi performa peserta melakukan asesmen diri, asesmen
didik. antarteman, refleksi diri, dan
pemberian umpan balik
antarteman.

Apresiasi /Umpan Balik


Pemberian umpan balik yang tepat
akan berpengaruh pada motivasi
belajar peserta didik.
Ladder of Feedback
Contoh praktik baik memberikan umpan balik secara berjenjang

• Idemu mengingatkan
saya pada …
• Saya bisa melihat
• Pernahkah kamu pekerjaan …ini bisa
• Saya membayangkan
berpikir tentang … saya gunakan juga
bagaimana jika …
• Bagaimana kalau • Saya belajar …
• Apakah mungkin jika
… menambahkan … dari jawabanmu
• Saya belum paham • Bisakah kamu
• Bagian ini menghapus bagian
bagaimana …
efektif karena …
• Apa yang kamu • Bagaimana kamu
… Apresiasi
maksud dengan … bisa…
• Ini menarik karena …
• Bisa tolong jelaskan • Ini ide yang Saran
lagi tentang … bagus untuk …
• Bagaimana itu bisa Perhatian
terjadi?

Penilaian
Klarifikasi

Dikutip dari https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/


Paradigma Asesmen

02 Terpadu

Asesmen dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran


mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang saling terkait. Rumusan capaian
pembelajaran telah mengakomodasi tiga ranah
tersebut.

Keleluasaan dalam Menentukan


03 Waktu Asesmen

Asesmen diagnostic
• Awal pembelajaran
• Awal lingkup materi

Asesmen formatif
• Selama proses pembelajaran

Asesmen sumatif
• Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran)
• Pada akhir fase
• Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil
belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir semester,
berfokus pada kompetensi yang dipelajari selama satu
semester.
Paradigma Asesmen
Keleluasaan dalam
04 Menentukan Jenis
Asesmen
Pendidik diberikan keleluasaan dalam merencanakan dan
menggunakan jenis asesmen dengan mempertimbangkan:
karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan
kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan
tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung
yang tersedia.

Keleluasaan dalam Menggunakan


05 Teknik dan Instrumen Asesmen

Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan


Teknik (cth: observasi, performa, tes tertulis/lisan) dan
instrumen penilaian (cth: rubrik, eksemplar, ceklist,
catatan anekdotal, grafik perkembangan peserta didik).
Paradigma Asesmen
6. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran
menjadi sumber informasi atau data bagi
pendidik untuk menentukan tindak lanjut
penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta
didik.

7. Keleluasaan dalam Mengolah


Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan 8. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
memanfaatkan hasil formatif dan sumatif. Kenaikan Kelas
Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil Pendidik dan satuan pendidikan diberikan
asesmen yang berupa angka (kuantitatif) keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan
serta data hasil asesmen yang berupa narasi kelas, dengan mempertimbangkan:
(kualitatif). • Laporan Kemajuan Belajar
• Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
• Portofolio peserta didik
• Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
• Tingkat kehadiran
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Langkah-Langkah Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen
Formatif dan Sumatif

• Alur pelaksanaan asesmen


○ PAUD
○ DASMEN

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen


PELAPORAN ASESMEN
PAUD
Diagram komponen-
komponen
Pembelajaran dan
Asesmen di satuan
PAUD
Menilik Proses Asesmen K13 dan
Kurikulum di Program Sekolah penggerak
Persamaan Perubahan
Kumpulan portofolio Jumlah kumpulan portofolio anak
anak lebih sedikit: Tidak harus ada data
setiap hari Deskripsi narasi lebih
berkualitas:
a. memilih satu instrumen yang
paling cocok dalam satu hari
b. deskripsi dapat beragam,
tidak harus menyoroti hal
yang sama antara satu
anak dengan anak yang
lain
Contoh Portofolio Arti Warna pada Contoh Portofolio
Penanda warna pada paragraf berfungsi untuk membantu menunjukkan CP yang terkait dengan bukti atau narasi

SP tersebut. (dalam penulisan laporan Capaian Pembelajaran sesungguhnya tidak perlu diwarnai).
Nilai Agama dan Budi Pekerti Jati Diri Literasi dan STEAM
Isi Laporan Capaian
Pembelajaran:
1. Data diri anak
2. Deskripsi kemajuan anak dalam tiap elemen CP, yaitu elemen nilai agama dan
budi pekerti, elemen jati diri, dan elemen dasar-dasar literasi dan STEAM.
Hal yang perlu tercantum dalam deskripsi elemen CP adalah
a. hal-hal yang sudah dikuasai/dipelajari anak selama kurun waktu tertentu, yang
diambil dari “perilaku yang diharapkan muncul pada anak”
b. bukti yang mendukung “perilaku yang diharapkan muncul pada anak”,
c.capaian yang belum muncul pada anak dan perlu untuk distimulasi pada
kurun waktu selanjutnya; disertai dengan gambaran rencana guru untuk
menstimulasi capaian yang belum muncul tersebut,
d. saran/tip/ajakan yang dituliskan secara konkret bagi orang tua/wali untuk
mendukung optimalisasi poin (c) di rumah.
Isi Laporan Capaian
Pembelajaran:
3. Refleksi orang tua
Apa yang saya amati sudah berkembang pada diri
anak saya? Apa saja yang masih perlu dikembangkan
pada diri anak saya?
Langkah-langkah apa yang dapat saya lakukan untuk membantu anak saya
mengembangkan hal tersebut?
4. informasi ketidakhadiran anak
5. Data Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB) anak dengan interpretasinya (sesuai
Permenkes No. 02 Tahun 2020)
6. Lampiran (portofolio)
Perilaku yang diharapkan muncul:
• Perilaku yang diharapkan muncul merupakan upaya memandu guru untuk menerjemahkan
esensi CP PAUD. Tiap elemen CP dirumuskan pemahaman konseptual dan contoh perilaku-
perilaku anak yang menunjukkan ketercapaian CP. Satuan pendidikan dapat menggunakan
perilaku yang diharapkan muncul ini dan mengolahnya menjadi tujuan pembelajaran yang
dikontekskan sesuai karakteristik satuan dan anak serta menambahkan sendiri perilaku-
perilaku yang teramati pada anak yang menunjukkan ketercapaian CP. Perilaku tersebut dapat
dijadikan narasi awal dari tiap elemen CP.
Contoh Portfolio Lengkap
Arti Warna pada Contoh Portfolio
Penanda warna pada paragraf berfungsi untuk membantu
menunjukkan CP yang terkait dengan bukti atau narasi tersebut.
(dalam penulisan laporan Capaian Pembelajaran sesungguhnya
tidak perlu diwarnai).

Nilai Agama dan Budi Pekerti Jati Diri


Literasi dan STEAM
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Pertama
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Januari 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Kedua
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Februari
2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Ketiga
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Maret 2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Keempat
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan April
2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Kelima
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Mei
2022
Contoh Portofolio Ari Putranto
Bulan Keenam
Analisis Hasil Belajar Ari Putranto Bulan Juni 2022
Bagaimana cara
CARA 1
menganalisis dan
menyajikan portofolio
anak ke dalam bentuk
laporan Capaian
Pembelajaran anak?
CARA 1
Contoh narasi laporan
capaian pembelajaran Ari
Putranto terkait Elemen
dasar - dasar Literasi dan
STEAM
Bagaimana cara menganalisis dan menyajikan
portofolio anak ke dalam bentuk laporan Capaian CARA 2
Pembelajaran anak?
Bagaimana cara menganalisis dan menyajikan portofolio
anak ke dalam bentuk laporan Capaian Pembelajaran CARA 2
anak?
Contoh
Laporan
Capaian
Pembelajaran

NEXt
Alur Asesmen
1. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun,
kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi
yang diinginkan.

2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan


untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.

3. Membuat instrumen asesmen formatif dan sumatif bersamaan


dengan menyusun modul ajar.

4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif

5. Mengolah Hasil Asesmen


Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, kemudian identifikasi
tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi yang diinginkan. → misalnya
1 menyajikan, menggeneralisasi, membandingkan, memperkirakan, mengukur,
mengobservasi, dan lain-lain.

Contoh
2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan
untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun
sumatif.
Contoh
3. Membuat
instrumen asesmen
formatif dan
sumatif bersamaan
dengan menyusun
modul ajar.

Contoh rubrik jika asesmen


berupa kinerja
3. Membuat
instrumen asesmen
formatif dan
sumatif bersamaan
dengan menyusun
modul ajar.

Contoh rubrik jika asesmen


berupa tes
4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
• Dilaksanakan bersamaan dalam proses • Sumatif dilakukan pada akhir lingkup
pembelajaran, yang, kemudian ditindaklanjuti materi untuk mengukur kompetensi
untuk memberi perlakuan berdasarkan kebutuhan yang dikehendaki dalam tujuan
peserta didik serta perbaikan proses pembelajaran. pembelajaran dan pada akhir
• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti semester
observasi, performa (kinerja, produk, proyek, • Pendidik dapat menggunakan berbagai
portofolio), maupun tes. teknik seperti portofolio, performa
• Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung (kinerja, produk, proyek, portofolio),
dengan memberikan umpan balik atau melakukan maupun tes.
intervensi. • Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti
• Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen dengan memberikan umpan balik atau
seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist melakukan intervensi kepada peserta
untuk mencatat informasi yang terjadi selama didik maupun proses pembelajaran
pembelajaran berlangsung. yang telah dilakukan.
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas Drama
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi • Mengembangkan kemampuan seni peran dan
murid di depan publik dan mengemukakan berkomunikasi murid.
pendapat. • Mendorong murid untuk melihat sebuah
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, masalah dari perspektif yang berbeda
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain sehingga dapat menumbuhkan jiwa empati
yang mungkin berbeda dengannya, juga dan berpikiran kritis murid.
merespons pendapat tersebut dengan cara yang
Prosdopuakn dan simpatis. mengenai sebuah Presentasi
• Membuat model miniatur peristiwa • Mengembangkan
3 dimensi (diorama), kemampuan berkomunikasi
produk digital, produk • Mendorong murid untuk
seni, dll. memahami topik presentasi
• Mengembangkan kreativitas dengan mendalam
• Menanamkan pengertian
Tes Lisan
• Kuis tanya jawab secara
lisan
• Mengonfirmasi
pemahaman
murid
• Menerapkan umpan balik
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi Jurnal
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam • Melatih kemampuan murid untuk
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan mengorganisasi dan mengekspresikan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat ide/pemikiran mereka dalam bentuk
memperbaiki diri. tulisan.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru • Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang
untuk melihat sisi lain proses pembelajaran formal sehingga memberikan murid
murid kebebasan berpikir kreatif.
Esai • Menjadi alat untuk murid
• Mengasah keterampilan menulis merefleksikan perkembangan mereka
akademis murid, seperti secara berkesinambungan.
mengembangkan argumen, • Mengembangkan cara Poster
menyajikan bukti, mencari sumber • Mendorong kemampuan
berpikir
terpercaya untuk mendukung kritis dan daya analisis murid untuk mengeksplorasi
argumen, dan menggunakan murid. topik dan
referensi dengan tepat. mengkomunikasikan
pemahaman mereka Tes Tertulis
dengan cara semenarik • Kuis pilihan ganda
• Kuis pertanyaan
• Menerapkan umpan balik
Mengolah Hasil Asesmen
Terdapat tiga alternatif pengolahan hasil asesmen yang dapat dijadikan inspirasi
satuan pendidikan, antara lain:

Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Seluruh hasil asesmen formatif dan sumatif berupa angka diolah menjadi nilai akhir

Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.

Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil asesmen sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Hasil asesmen formatif digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai
rapor.

Keunggulan: Kelemahan:
• Asesmen didasarkan pada data • Upaya yang dilakukan pendidik lebih
yang lengkap dari formatif dan banyak.
sumatif sehingga pendidik memiliki • Waktu yang diperlukan untuk
informasi yang lebih banyak untuk mengumpulkan dan mengolah data lebih
menentukan nilai akhir. lama.
• Data berupa angka lebih mudah • Penilaian berupa angka, belum
untuk diolah. mencerminkan kompetensi secara utuh.

Hal yang Harus Ditinggalkan:


• Asesmen formatif hanya dengan mengambil nilai berupa angka.
• Hanya menggunakan teknik tes tertulis atau lisan dan mengabaikan teknik penilaian lain, misalnya observasi,
produk, praktik, projek, dan portofolio.
• Berfokus pada nilai tanpa memberikan umpan balik dan tindak lanjut untuk perbaikan proses pembelajaran.
• Pendidik menghabiskan waktu untuk menangani administrasi dan pengolahan penilaian sehingga kehilangan
fokus untuk melaksanakan pembelajaran bermakna.
Alternatif 1
Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai
rapor.

Keunggulan: Kelemahan:
• Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan tujuan p
• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan Upaya mengolah nilai lebih singkat.
pendidik bertambah karena harus mengumpulkan d
Informasi kemajuan belajar peserta didik lebih •bervariasi karena menggabungkan data kuantitatif dan
• •

Hal yang Harus Ditinggalkan:


• Tidak melakukan analisis yang mendalam atas keterkaitan tujuan pembelajaran dan CP ketika menentukan tujuan
pembelajaran yang akan dinilai berupa angka.
• Dengan menilai tujuan pembelajaran berupa angka, pendidik tidak melakukan asesmen kualitatif karena
tidak menjadi komponen penyusun nilai rapor.
Alternatif 2
Lanjutan Alternatif 2
Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan
nilai rapor.

Keunggulan: Kelemahan:
• Waktu yang diperlukan untuk • Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan tujuan pemb
mengumpulkan dan mengolah nilai Upaya pendidik bertambah karena harus mengumpulkan data
• Kesulitan menentukan deskripsi, jika data asesmen formatif k
lebih singkat. •
• Informasi kemajuan belajar peserta
didik lebih bervariasi karena
menggabungkan data kuantitatif
dan kualitatif.

Hal yang Harus Ditinggalkan:


• Tidak melakukan analisis yang mendalam atas keterkaitan tujuan pembelajaran dan CP ketika menentukan
tujuan pembelajaran yang akan dinilai berupa angka.
• Dengan menilai tujuan pembelajaran berupa angka, pendidik tidak melakukan asesmen kualitatif karena
tidak menjadi komponen penyusun nilai rapor.
Alternatif 3
Lanjutan Alternatif 3
Catatan:
• Sajian berikut
merupakan contoh
rekapan formatif yang
berupa data kuantitatif
(narasi) berdasarkan
lembar observasi,
catatan anekdotal,
dsb.

• Hasil asesmen formatif


akan digunakan
sebagai pertimbangan
deskripsi Capaian
Kompetensi dalam
rapor.
Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 1
Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 2
Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 3
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen

• Pelaporan asesmen dan


umpan balik
Pelaporan Hasil Belajar

• Pelaporan hasil adalah bagaimana sekolah


mengkomunikasikan apa yang peserta didik ketahui, pahami,
dan bisa lakukan.

• Pelaporan menggambarkan perkembangan dari proses


pembelajaran peserta didik, mengidentifikasi area yang perlu
dikembangkan, dan berkontribusi pada efektivitas
pembelajaran.
Bentuk Pelaporan Hasil Belajar yang Efektif
Melibatkan orang-tua peserta didik, peserta didik dan pendidik
sebagai partner.

Merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah.

Menyeluruh, jujur, adil dan dapat dipertanggung jawabkan.

Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.


Perbedaan pelaporan belajar dan pelaporan
hasil belajar

• Dalam bentuk pelaporan belajar, peserta didik lebih banyak


berperan dalam aktivitasnya.
• Pelaporan hasil belajar (rapor), dibuat oleh pendidik sebagai
analisis hasil belajar dalam bentuk tertulis dan langsung
dilaporkan ke orang tua peserta didik. Laporan hasil belajar
biasanya diberikan di akhir semester dan akhir tahun ajaran.
Bentuk Pelaporan selain Rapor Pameran Karya
• Sebagai perayaan proses
Contoh bentuk Pelaporan selain rapor belajar peserta didik dan
juga sebagai asesmen
Diskusi / Konferensi sumatif.
Portofolio benda kerja/produk hasil • Berbagi informasi antara
• Sebagai dokumentasi dari pendidik, peserta didik dan
hasil karya peserta didik. orang tua.
• Isi portofolio adalah hasil • Sekolah perlu menentukan
karya peserta didik yang fungsi dari suatu diskusi
dipilih oleh peserta didik, untuk dapat
berdasarkan hasil diskusi mengembangkan struktur,
dengan pendidik. dan kegiatannya
• Portfolio bisa berupa foto, melibatkan menentukan
video, infografis, poster target belajar.
atau karya apapun yang • Diskusi atau konferensi
bukan berupa lembar soal - bisa dalam struktur
jawaban. Portofolio peserta formal maupun
didik SMK bisa berupa informal.
• Pameran karya berisi
proses dari pembelajaran
hingga produk dari
sebuah proyek belajar.
• Pameran karya bisa
mengundang orang tua
peserta didik, komunitas
sekolah maupun
mengundang peserta didik
dan pendidik dari sekolah
lain untuk saling belajar
dan mendapatkan umpan
balik dari audiens yang
lebih luas selain pendidik
kelas.
Laporan Hasil Belajar (Rapor)
Yang perlu diperhatikan dalam melaporkan hasil belajar:
• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah nilai lebih
singkat.
• Pengumpulan dan pengolahan hasil akhir lebih mudah.

Yang sebaiknya dihindari:


• Merekayasa hasil tanpa adanya bukti perkembangan pembelajaran.
• Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.
• Penggunaan kata atau kalimat negatif.
• Menilai dengan skor atau angka tanpa deskripsi kriteria.
Contoh
Laporan
Capaian
Pembelajaran
(PAUD)
Format Laporan Hasil Belajar (Rapor) -
DASMEN
Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen
Melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing modul
ajar.
• Pada kegiatan ini pendidik perlu melakukan refleksi terhadap pembelajaran dan asesmen yang telah
dilakukan pada masing-masing modul ajar, cermati bagian manakah yang telah tercapai dan belum.
Hasil asesmen formatif dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan refleksi.

Mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu
diperbaiki.
• Identifikasi keberhasilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sudut pandang, seperti
kegiatan diskusi dengan teman sejawat, menggunakan data asesmen, maupun penilaian dari peserta
didik.

Menindaklanjuti dengan memodifikasi modul ajar selanjutnya.


• Modifikasi modul ajar tentunya dilakukan setelah kegiatan evaluasi pembelajaran dan asesmen,
pendidik dapat bekerja sama dengan teman sejawat untuk melakukan pengembangan berdasarkan
kebutuhannya.
Ruang Kolaborasi
Mekanisme Diskusi: Diskusikan dengan
teman sejawat
• Di dalam kelompok, silahkan Bapak/Ibu berbagi pengalaman dalam
mencatat hasil asesmen formatif Bapak/Ibu terkait
• Bagaimana pengalaman melakukan pencatatan hasil asesmen pengalaman dalam
secara keseluruhan? pencatatan asesmen.
• Apa yang sudah bekerja?
• Apa yang menjadi kendala?

• Setelah berdiskusi, silahkan Bapak/Ibu mencari pasangan dari


jenjang atau unsur yang berbeda dan saling memberi input
• Hal apa yang sudah baik dari pencatatan hasil asesmen
pasangan diskusi Anda?
• Masukan membangun apa yang dapat diberikan?
REFERENCES
1. Albana, H. H., Marzuki, A. G., Alek, A., & Hidayat, D. N. (2020). Cohesive Devices in Student’s Writing (A Discourse Analysis on Argumentative
Text). Jurnal Pendidikan Humaniora, 8(1), 6-11.
2. Alek, A., Marzuki, A. G., Farkhan, M., & Deni, R. (2020). Self-Assessment in Exploring EFL Students’ Speaking Skill. Al-Ta lim Journal, 27(2), 208-
214.
3. Alek, A., Marzuki, A. G., Farkhan, M., Surahman, D., Daryanto, D., & Febrianto, S. (2020). Computer Based Testing in Senior High School on
National Examination. Indonesian Journal of Learning Education and Counseling, 2(2), 204-210.
4. Alek, A., Marzuki, A. G., Hidayat, D. N., & Fauzji, F. (2022). The Discourse Structure and Linguistic Features of Research Articles and Thesis
Abstracts in English by Indonesian Academics. JELITA: Journal of Education, Language Innovation, and Applied Linguistics, 1(1), 37-44.
5. Alek, A., Marzuki, A. G., Hidayat, D. N., & Sari, E. N. A. (2020). A Critical Discourse Analysis of song “Look What You Made Me Do” by Taylor Swift.
Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra, 4(2), 154-161.
6. Alek, A., Marzuki, A. G., Hidayat, D. N., Islamiati, F. A., & Raharjo, A. R. (2020). ‘‘Why She Disappeared’’(A Study of Illeism in Poetic Discourse).
Ethical Lingua: Journal of Language Teaching and Literature, 7(2), 447-453.
7. Haucsa, G. M., Marzuki, A. G., Alek, A., & Hidayat, D. N. (2020). Illocutionary Speech Acts Analysis in Tom Cruise's Interview. Academic Journal
Perspective: Education, Language, and Literature, 8(1), 11-19.
8. Iftitah, A. N., Marzuki, A. G., & Kuliahana, A. (2020). Developing Vocabulary Mastery through Guessing Words Game for the Seventh Grade
Students of SMP Negeri 10 Palu. Datokarama English Education Journal, 1(1), 19-37.
9. Kuliahana, A., & Marzuki, A. G. (2020). Repetition Technique in an EFL Speaking Class in Islamic Higher Education in Indonesia. Academic Journal
Perspective: Education, Language, and Literature, 8(1), 20-28.
10. Marzuki, A. G. (2019). The Implementation of SQ3R Method to Develop Students’ Reading Skill on Islamic Texts in EFL Class in Indonesia.
Register Journal, 12(1), 49-61.
11. Marzuki, A. G. (2019). The Roles of School Principal Leadership in Developing English Teachers’ Creativities in Palu. Al-Ta lim Journal, 26(3), 267-
279.
12. Marzuki, A. G. (2019). Utilizing Recorded English Dialogues in Teaching English Word Stress to Islamic Higher Education Students in Indonesia.
Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 53-64.
13. Marzuki, A. G. (2022). The Effectiveness of Digital Learning in EFL Classroom. Retrieved
from osf.io/zd4yx
14. Marzuki, A. G. (2022, August 18). Model Pembelajaran KIP (Kreatif, Inovatif, Dan
Produktif) Sebagai Solusi Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Retrieved from osf.io/turgc
15. Marzuki, A. G., & Kuliahana, A. (2021). Using Language Games to Enhance EFL Students’
Speaking Skill in Indonesia. Al-Ta lim Journal, 28(3), 213-222.
16. Marzuki, A. G., & Santiana, S. (2022, August 16). Fostering Students’ Autonomous Learning
With Padlet in Writing Class. Retrieved from osf.io/qbjmv
17. Marzuki, A. G., & Santiana, S. (2022, August 17). Boosting Students Motivation in Learning
through the Use of Social Media Applications. Retrieved from osf.io/3t6qu
18. Marzuki, A. G., & Santiana, S. (2022, August 17). Integrating LMS Canvas in EFL Classroom.
https://doi.org/10.31219/osf.io/raf3h
19. Marzuki, A. G., & Santiana, S. (2022, August 17). Optimizing Kahoot! as Digital Games-
Based Learning ?for Online Assessment in EFL Class. Retrieved from osf.io/8mkdb
20. Marzuki, A. G., & Ulfah, A. K. (2022, August 17). Transformation of Accounting Education
in the 4.0 Era, A must or Not ?. Retrieved from osf.io/znu98
21. Marzuki, A. G., Alim, N., & Wekke, I. S. (2018). Improving the reading comprehension
through cognitive reading strategies in language class of coastal area in indonesia. In IOP
Conference Series: Earth and Environmental Science, 156(1), 012050). IOP Publishing.
22. Marzuki, A. G., Amelia, Y., & Syam, H. (2021). The Effect of Anxiety Toward Students’ Learning Motivation of the Eleventh
Grade at SMAN 4 Palu. Datokarama English Education Journal, 2(1), 49-57.
23. Marzuki, A. G., Santiana, A. K., Alek, N. F., Darmawati, B., & Bin-Tahir, S. Z. The Teaching of EFL Vocabulary through
Anticipatory Learning Strategy in Islamic Higher Education Context in Indonesia.
24. Marzuki, A.G. (2016). Utilizing cooperative learning in islamic college students’ classroom, IJEE (Indonesian Journal of English
Education), 3(2), 123-139.
25. Marzuki, A.G. (2017). Developing speaking skill through oral report in an efl class in indonesia, Al-Ta’lim Journal, 24(3), 243-
254.
26. Muthmainnah, M., Marzuki, A. G., Santiana, S., Erizar, E., & Nursyam, N. (2022). Utilizing smartphone-based Pinterest
applications in developing EFL students speaking skills in Indonesia. JEES (Journal of English Educators Society), 7(2), 205-
209.
27. Prasetyono, H., Nurfarkhana, A., Ramdayana, I. P., Abdillah, A., & Asikin, I. (2023). PELATIHAN PERENCANAAN BERBASIS
DATA DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA SEKOLAH. Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat, 5(6), 607-617.
28. Mertens, D. M., & Wilson, A. T. (2018). Program evaluation theory and practice. Guilford Publications.
29. Black, P., & Wiliam, D. (2018). Classroom assessment and pedagogy. Assessment in education: Principles, policy & practice,
25(6), 551-575.
30. Day, C., Gu, Q., & Sammons, P. (2016). The impact of leadership on student outcomes: How successful school leaders use
transformational and instructional strategies to make a difference. Educational administration quarterly, 52(2), 221-258.
31. Santiana, S., Efendi, S. N., Pujasari, R. S., Marzuki, A. G., & Erizar, E. (2021). Digital Games-Based Learning: An Innovative
Language Learning in EFL Classroom by Utilizing Kahoot! Jurnal Pendidikan, 9(4).
32. Santiana, S., Efendi, S. N., Pujasari, R. S., Marzuki, A. G., & Erizar, E. (2021). Digital Games-Based Learning: An Innovative
Language Learning in EFL Classroom by Utilizing Kahoot! Jurnal Pendidikan, 9(4).
33. Santiana, S., Lesmana, D. S., Marzuki, A. G., & Erizar, E. (2021). An Insight of Anitales Apps Perceived by Digital Storytelling
Students. In Proceeding of International Conference on Islamic Education (ICIED) (Vol. 6, No. 1, pp. 23-30).

Anda mungkin juga menyukai