Anda di halaman 1dari 39

PEMBELAJARAN DAN

ASESMEN DALAM KURIKULUM


MERDEKA
Berpusat pada siswa

▪ Pak Amat memaparkan tentang


kerusakan alam menggunakan ppt sambil
menunjukkan beberapa gambar.
▪ Siswa diminta membuat catatan tentang
PEMBELAJARAN
hal-hal penting dalam ppt
PARADIGMA
BARU
▪ Siswa membaca beberapa teks bergambar
tentang tentang kerusakan alam.
▪ Siswa diminta membuat catatan tentang
hal-hal penting pada teks bergambar yang
dibaca
Mengintegrasikan nilai-nilai karakter
(Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia;
Berkebinekaan Global; Bergotong Royong; Kreatif; Bernalar Kritis; Mandiri)

▪ Siswa diminta saling bertukar catatan


dengan teman sebangku.
PEMBELAJARAN ▪ Siswa diminta memberi catatan atau
PARADIGMA tambahan informasi pada hasil catatan
BARU teman sebangkunya
▪ Siswa mempertimbangkan masukan
temannya dan membenahi catatan
menjadi lebih baik
Mengintegrasikan keterampilan abad 21 (4C)
(Kritis; Kreatif; Kolaborasi; Mengkomunikasikan)

▪ Siswa saling bertukar catatan dengan teman


sebangku.
PEMBELAJARAN ▪ Siswa mencermati dan memberi catatan
PARADIGMA atau tambahan informasi pada hasil catatan
BARU teman sebangkunya
▪ Setiap siswa memperbaiki catatannya dan
membuatnya lebih menarik
Pembelajaran Berdifferensiasi
(Konten; Proses; Produk)

▪ Dalam memperoleh informasi tentang pelestarian


sumber daya alam, sekelompok siswa membaca teks
bergambar, sekelompok siswa menonton video, dan
sekelompok lainnya melakukan wawancara.
PEMBELAJARAN ▪ Setiap siswa membuat catatan dari informasi yang
PARADIGMA didapat tentang pelestarian alam
BARU ▪ Siswa saling bertukar catatan dengan teman sebangku
dan diminta memberi catatan atau tambahan
informasi pada hasil catatan teman sebangkunya
▪ Beberapa siswa selain memberi catatan, juga diminta
menyampaikan penjelasan tentang catatannya.
▪ Setiap siswa memperbaiki catatannya dan
membuatnya dengan beragam bentuk informasi
Literasi dan Numerasi

▪ Dalam memperoleh informasi tentang pelestarian


sumber daya alam, sekelompok siswa membaca teks
bergambar, sekelompok siswa menonton video, dan
sekelompok lainnya melakukan wawancara.
PEMBELAJARAN ▪ Setiap siswa membuat catatan dari informasi yang
PARADIGMA didapat tentang pelestarian alam
BARU ▪ Siswa saling bertukar catatan dengan teman sebangku
dan diminta memberi catatan atau tambahan
informasi pada hasil catatan teman sebangkunya
▪ Beberapa siswa selain memberi catatan, juga diminta
menyampaikan penjelasan tentang catatannya.
▪ Setiap siswa memperbaiki catatannya dan
membuatnya dengan beragam bentuk informasi
MENAKAR KOMPETENSI DIRI TENTANG
LITERASI DAN NUMERASI

Guru dari salah satu SD di Kabupaten


Situbondo akan mengadakan tur ke
Museum Transportasi di Malang
menggunakan minibus. Banyak
peserta yang akan ikut adalah 40
orang. Satu minibus memuat 12 orang.
Berapa minibus yang diperlukan?
Kontekstual

PEMBELAJARAN
PARADIGMA
BARU
Kontekstual
Kontekstual
Kontekstual
Jenis Asesmen berdasarkan fungsinya:
Assessment as Learning: asesmen sebagai proses pembelajaran

Assessment for Learning: asesmen untuk proses pembelajaran

Assessment of learning: asesmen pada akhir proses pembelajaran

Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung


berfokus pada asesmen sumatif (assessment OF Pada pembelajaran paradigma baru,
learning) yang dijadikan acuan untuk mengisi pendidik diharapkan menyelenggarakan
laporan hasil belajar, sehingga hasil asesmen lebih banyak asesmen formatif untuk
belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
perbaikan pembelajaran.
Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Asesmen PADA AKHIR
Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran
(Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)

• Asesmen untuk refleksi proses • Asesmen untuk perbaikan proses • Asesmen untuk evaluasi
pembelajaran pembelajaran pada akhir proses
pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen • Berfungsi sebagai asesmen
formatif formatif • Berfungsi sebagai asesmen
sumatif
Perbedaan assessment as dan for learning adalah assessment as
learning lebih melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan
asesmen tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar
menjadi penilai bagi diri sendiri dan temannya. Penilaian diri (self
assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh
assessment as learning.

Dalam assessment as learning peserta didik sebaiknya dilibatkan


dalam merumuskan prosedur, kriteria, maupun rubrik/pedoman
asesmen sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus
dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.
Alur Asesmen
1. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun,
kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi
kompetensi yang diinginkan.

2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan


untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun
sumatif.

3. Membuat instrumen asesmen formatif dan sumatif


bersamaan dengan menyusun modul ajar.

4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif

5. Mengolah Hasil Asesmen


Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, kemudian identifikasi tujuan
1 pembelajaran yang menjadi kompetensi yang diinginkan. → misalnya menyajikan,
menggeneralisasi, membandingkan, memperkirakan, mengukur, mengobservasi, dan lain-lain.

Contoh
2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan untuk mengukur
pembelajaran secara formatif maupun sumatif.

Contoh
3. Membuat instrumen
asesmen formatif
dan sumatif
bersamaan dengan
menyusun modul
ajar.

Contoh rubrik
jika asesmen
berupa kinerja
3. Membuat instrumen
asesmen formatif dan
sumatif bersamaan
dengan menyusun
modul ajar.

Contoh rubrik
jika asesmen
berupa tes
4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Formatif
• Dilaksanakan bersamaan dalam proses Asesmen Sumatif
pembelajaran, yang, kemudian
ditindaklanjuti untuk memberi perlakuan • Sumatif dilakukan pada akhir lingkup
berdasarkan kebutuhan peserta didik serta materi untuk mengukur kompetensi
perbaikan proses pembelajaran. yang dikehendaki dalam tujuan
pembelajaran dan pada akhir
• Pendidik dapat menggunakan berbagai semester
teknik seperti observasi, performa (kinerja, • Pendidik dapat menggunakan
produk, proyek, portofolio), maupun tes. berbagai teknik seperti portofolio,
• Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan performa (kinerja, produk, proyek,
langsung dengan memberikan umpan portofolio), maupun tes.
balik atau melakukan intervensi. • Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti
• Pendidik dapat mempersiapkan berbagai dengan memberikan umpan balik
instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal, atau melakukan intervensi kepada
lembar ceklist untuk mencatat informasi peserta didik maupun proses
yang terjadi selama pembelajaran pembelajaran yang telah dilakukan.
berlangsung.
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas Drama
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi • Mengembangkan kemampuan seni peran
murid di depan publik dan mengemukakan dan berkomunikasi murid.
pendapat. • Mendorong murid untuk melihat sebuah
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, masalah dari perspektif yang berbeda
mendengarkan dan menerima pendapat orang sehingga dapat menumbuhkan jiwa empati
lain yang mungkin berbeda dengannya, juga dan berpikiran kritis murid.
merespons pendapat tersebut dengan cara yang
sopan dan simpatis.
Presentasi
Produk Tes Lisan
• Mengembangkan
• Membuat model miniatur 3 • Kuis tanya jawab secara
kemampuan
dimensi (diorama), produk lisan
berkomunikasi
digital, produk seni, dll. • Mengonfirmasi
• Mendorong murid untuk
• Mengembangkan kreativitas pemahaman murid
memahami topik
• Menanamkan pengertian • Menerapkan umpan balik
presentasi dengan
mengenai sebuah peristiwa mendalam
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis Jurnal
Refleksi
• Melatih kemampuan murid untuk
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan mengorganisasi dan mengekspresikan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
• Biasanya ditulis dengan bahasa yang
memperbaiki diri.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk
kurang formal sehingga memberikan murid
melihat sisi lain proses pembelajaran murid kebebasan berpikir kreatif.
• Menjadi alat untuk murid merefleksikan
Esai perkembangan mereka secara
• Mengasah keterampilan menulis berkesinambungan
akademis murid, seperti Poster
mengembangkan argumen, • Mendorong kemampuan
menyajikan bukti, mencari sumber murid untuk Tes Tertulis
terpercaya untuk mendukung mengeksplorasi topik dan • Kuis pilihan ganda
argumen, dan menggunakan mengkomunikasikan • Kuis pertanyaan
referensi dengan tepat. pemahaman mereka • Menerapkan umpan balik
• Mengembangkan cara berpikir kritis dengan cara semenarik
dan daya analisis murid. mungkin
Mengolah Hasil Asesmen
Terdapat tiga alternatif pengolahan hasil asesmen yang dapat dijadikan inspirasi satuan
pendidikan, antara lain:

Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

•• Seluruh hasil asesmen formatif dan sumatif berupa angka diolah menjadi nilai akhir

Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

•• Hasilformatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir.
•• Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi
dalam rapor.

Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

•• Hasil asesmen sumatif diolah menjadi nilai akhir.


•• Hasil asesmen formatif digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

Keunggulan: Kelemahan:
• Asesmen didasarkan pada data yang • Upaya yang dilakukan pendidik lebih
lengkap dari formatif dan sumatif banyak.
sehingga pendidik memiliki informasi • Waktu yang diperlukan untuk
yang lebih banyak untuk menentukan mengumpulkan dan mengolah data lebih
nilai akhir. lama.
• Data berupa angka lebih mudah untuk • Penilaian berupa angka, belum
diolah. mencerminkan kompetensi secara utuh.

Hal yang Harus Ditinggalkan:


• Asesmen formatif hanya dengan mengambil nilai berupa angka.
• Hanya menggunakan teknik tes tertulis atau lisan dan mengabaikan teknik penilaian lain, misalnya
observasi, produk, praktik, projek, dan portofolio.
• Berfokus pada nilai tanpa memberikan umpan balik dan tindak lanjut untuk perbaikan proses
pembelajaran.
• Pendidik menghabiskan waktu untuk menangani administrasi dan pengolahan penilaian sehingga
kehilangan fokus untuk melaksanakan pembelajaran bermakna.
Alter
Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

Kelemahan:
Keunggulan:
• Berpotensi terjadi kesalahan dalam
• Waktu yang diperlukan untuk menentukan tujuan pembelajaran yang
mengumpulkan dan mengolah akan dinilai secara kuantitatif.
nilai lebih singkat. • Upaya pendidik bertambah karena harus
• Informasi kemajuan belajar mengumpulkan data kualitatif dan
peserta didik lebih bervariasi kuantitatif.
karena menggabungkan data • Kesulitan menentukan deskripsi, jika data
kuantitatif dan kualitatif. asesmen formatif kurang lengkap dan
tidak terdokumentasikan dengan baik.

Hal yang Harus Ditinggalkan:


• Tidak melakukan analisis yang mendalam atas keterkaitan tujuan pembelajaran
dan CP ketika menentukan tujuan pembelajaran yang akan dinilai berupa angka.
• Dengan menilai tujuan pembelajaran berupa angka, pendidik tidak melakukan
asesmen kualitatif karena tidak menjadi komponen penyusun nilai rapor.
Alternatif 2
Lanjutan Alternatif 2
Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan
nilai rapor.

Keunggulan: Kelemahan:
• Waktu yang diperlukan untuk • Berpotensi terjadi kesalahan dalam
mengumpulkan dan mengolah menentukan tujuan pembelajaran yang akan
dinilai secara kuantitatif.
nilai lebih singkat.
• Upaya pendidik bertambah karena harus
• Informasi kemajuan belajar mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
peserta didik lebih bervariasi • Kesulitan menentukan deskripsi, jika data
karena menggabungkan data asesmen formatif kurang lengkap dan tidak
kuantitatif dan kualitatif. terdokumentasikan dengan baik.

Hal yang Harus Ditinggalkan:


• Tidak melakukan analisis yang mendalam atas keterkaitan tujuan pembelajaran dan CP ketika
menentukan tujuan pembelajaran yang akan dinilai berupa angka.
• Dengan menilai tujuan pembelajaran berupa angka, pendidik tidak melakukan asesmen kualitatif
karena tidak menjadi komponen penyusun nilai rapor.
Alternatif 3
Lanjutan
Alternatif 3

Catatan:
• Sajian berikut
merupakan
contoh rekapan
formatif yang
berupa data
kuantitatif (narasi)
berdasarkan
lembar observasi,
catatan
anekdotal, dsb.

• Hasil asesmen
formatif akan
digunakan
sebagai
pertimbangan
deskripsi Capaian
Kompetensi
dalam rapor.
Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 1
Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 2
Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 3
Bentuk Pelaporan selain Rapor Pameran Karya
• Sebagai perayaan proses
Contoh bentuk Pelaporan selain rapor belajar peserta didik dan
juga sebagai asesmen
Portofolio Diskusi / Konferensi sumatif.
• Sebagai dokumentasi dari • Berbagi informasi antara • Pameran karya berisi
hasil karya peserta didik. pendidik, peserta didik dan proses dari pembelajaran
• Isi portofolio adalah hasil orang tua. hingga produk dari sebuah
karya peserta didik yang • Sekolah perlu menentukan proyek belajar.
dipilih oleh peserta didik, fungsi dari suatu diskusi • Pameran karya bisa
berdasarkan hasil diskusi untuk dapat mengembangkan mengundang orang tua
dengan pendidik. struktur, dan kegiatannya peserta didik, komunitas
• Portfolio bisa berupa foto, melibatkan menentukan sekolah maupun
video, infografis, poster target belajar. mengundang peserta didik
atau karya apapun yang • Diskusi atau konferensi bisa dan pendidik dari sekolah
bukan berupa lembar soal dalam struktur formal maupun lain untuk saling belajar
- jawaban. Portofolio informal. dan mendapatkan umpan
peserta didik SMK bisa balik dari audiens yang
berupa benda lebih luas selain pendidik
kerja/produk hasil praktik. kelas.
TUGAS 2

BUATLAH ASESMEN FORMATIF PADA SKENARIO


PEMBELAJARAN YANG TELAH DIBUAT.

Anda mungkin juga menyukai