Anda di halaman 1dari 14

MODUL

AJAR
Apa itu Modul Ajar?
 Modul Ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang digunakan
untuk merencanakan pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP,
namun modul ajar memiliki komponen yang lebih lengkap.

 Modul ajar berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran serta


asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit atau topik berdasarkan
alur tujuan pembelajaran.
Komponen Modul Ajar Lengkap:
KOMPONEN AKTIVITAS
KOMPONEN IDENTITAS PEMBELAJARAN LAMPIRAN
MODUL AJAR
oBahan ajar o Lembar aktivitas
oFase capaian modul ajar
oPemahaman Bermakna o Rubrik penilaian
oJumlah jam pelajaran
oModel belajar
oPertanyaan pemantik o Bahan ajar lain yang
oTujuan Pembelajaran oIndikator keberhasilan relevan
oDimensi Pancasila oAsesmen
oPengetahuan/Keterampilan oSarana dan prasarana
Prasayarat oRencana kegiatan

Komponen modul ajar bukan komponen wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam
modul ajar masing-masing.
Komponen Wajib Modul Ajar:

• Alur tujuan pembelajaran menjadi dasar bagi pendidik untuk


menyusun perencanaan pembelajaran atau modul ajar.

• Secara umum modul ajar memiliki tiga komponen utama yaitu:


1. Tujuan Pembelajaran
2. Langkah-langkah Pembelajaran atau Kegiatan Pembelajaran
3. Asesmen Pembelajaran.

• Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat modul ajar


sesuai dengan konteks, kebutuhan dan karakteristik peserta
didik serta komponen-komponen tambahan di luar komponen
wajib.
Asesmen Diagnostik/Awal Pembelajaran
Asesmen awal Pendidik dapat melaksanakan Asesmen pada awal
asesmen awal pembelajaran sesuai
pembelajaran pembelajaran dapat
kebutuhan, misalnya pada awal mencakup, kesiapan belajar,
dilakukan untuk tahun pelajaran, pada awal
mengidentifikasi minat, profil belajar, latar
semester, sebelum memulai satu belakang keluarga, riwayat
kebutuhan belajar lingkup materi (dapat berupa 1 tumbuh kembang, dll.
peserta didik, dan atau beberapa TP). Dengan
hasilnya digunakan demikian, asesmen awal
untuk merancang pembelajaran tidak harus
pembelajaran yang dilakukan setiap mengawali
sesuai dengan tahap tatap muka.
capaian peserta didik.
Tujuan Asesmen Diagnostik
Non-Kognitif
Asesmen Diagnostik Kognitif

• Asesmen diagnostik kognitif dapat


dilaksanakan secara rutin pada awal
pembelajaran atau Ketika akan
membahas topik baru.
Contoh Pertanyaan Asesmen Awal:
Kognitif
o Pelaksanaan Asesmen Sumatif dan Formatif
Pelaksanaan asesmen formatif:
o Dilaksanakan bersamaan dalam proses Pelaksanaan asesmen sumatif:
pembelajaran, yang kemudian ditindaklanjuti o Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi
dengan memberi perlakuan berdasarkan untuk mengukur kompetensi yang
kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses dikehendaki dalam tujuan pembelajaran dan
pembelajaran. pada akhir semester.
o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik
seperti observasi, performa (kinerja, produk, seperti portofolio, performa (kinerja, produk,
proyek, portofolio), maupun tes. proyek, portofolio), maupun tes.
o Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan
langsung dengan memberikan umpan balik atau
melakukan intervensi.
o Pendidik dapat mempersiapkan berbagai
instrumen seperti rubrik, catatan, lembar ceklist Penting bagi para guru untuk
untuk mencatat informasi yang terjadi selama memegang rubrik penilaian sebagai
pembelajaran berlangsung dasar penilaian pada siswa.
Contoh Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif

DISKUSI KELAS
- Mengembangkan kemampuan PRODUK
berkomunikasi dan berinteraksi antar Bentuk - Mengembangkan kkreatifitas
siswa.
- Belajar berdemokrasi, menghargai Asesmen - Meningkatkan ketelitian dan jiwa
seni.
pendapat orang lain serta berani Formatif dan
berpendapat.
Sumatif
DRAMA
TES LISAN
- Melatih kepercayaan diri dan - Meningkatkan kemampuan
jiwa seni. berbicara
- Belajar bekerjasama, - mengkonfirmasi pemahaman.
komunikasi serta berfikiri kritis. PRESENTASI - Menerapkan umpan balik

- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
- Belajar memahami topik secara
mendalam, berfikir dan bernalar
kritis.

Anda mungkin juga menyukai