Anda di halaman 1dari 46

ASESSMEN DALAM

KURIKULUM MERDEKA
Oleh; Henik Umi Koyum, S.Pd., M.Pd.
KESEPAKATAN BELAJAR
❖ Semua peserta memiliki kesempatan untuk berpendapat
❖ Berpikiran terbuka dan saling menghormati
❖ Jika ada satu orang berbicara maka yang lain mendengarkan

❖ Berpendapat setelah dipersilakan


❖ Berpartisipasi penuh

❖ Tidak meninggalkan kegiatan jika tidak ada keperluan yang penting


❖ Mengikuti kelas dengan perasaan yang gembira
❖ HP disilent
ASESMEN

https://jamboard.google.com/d/1WByd0I2VC9pMyVVRsecI6BRWxuZ19sLAOO8aR_SaQZ
8/edit?usp=sharing
PRINSIP ASESMEN
1 Bagian terpadu dari proses
pembelajaran, memfasilitasi 2. Dirancang dan dilakukan sesuai
pembelajaran, informasi sbg dengan tujuan
umpan balik untuk guru ,
peserta didik dan orang tua
Untuk
mencapai
Profil
4. Meliputi berbagai bentuk
Pelajar
3. Dirancang secara tugas,instrument, dan
Pancasila teknik yang sesuai dengan
adil,valid dan dapat
dipercaya tujuan pembelajaran yang
ditargetkan

5. Laporan kemajuan
bersifat sederhana dan
informatif
PERUBAHAN PELAKSANAAN ASESMEN YANG MENEKANKAN
PADA ASESMEN FORMATIF
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Paradigma Asesmen
Penerapan Pola Pikir Sekolah diberikan
Bertumbuh (Growth Yang Harus keleluasaan untuk
Mindset Diperhatikan menentukan teknik dan
Dalam jenis asesmen.
Menentukan
Asesmen
Terpadu dimana Asesmen
mencakup kompetensi pada
ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang saling
terkait. Keleluasaan dalam menentukan
kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Asesmen Pembelajaran
o Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan
strategi pembelajaran selanjutnya.
o Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
o Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
o Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai
serta strategi tindak lanjutnya.
o Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Alur Asesmen
1. Menentukan tujuan pembelajaran (sesuai alur perkembangan dimensi).
2. Merancang indikator (memastikan kedalaman tujuan, membuat indikator
yang mencakup aspek kognisi, sikap, dan keterampilan)
3. Menyusun strategi asesmen
4. Menyiapkan alat ukur atau instrumennya (rubrik)
5. menyiapkan instruksi atau panduan untuk murid (Lembar kerja)
6. Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian peserta didik untuk
membuat inferensi (kesimpulan) mengenai pencapaian peserta didik
terhadap tujuan pembelajaran
7. Menyusun rapor
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

o JENIS ASESMEN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Acuan yang digunakan


untuk melaksanakan
asesmen pembelajaran
:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif

DISKUSI KELAS
- Mengembangkan kemampuan PRODUK
berkomunikasi dan berinteraksi antar Bentuk - Mengembangkan kkreatifitas
siswa.
- Belajar berdemokrasi, menghargai Asesmen - Meningkatkan ketelitian dan jiwa
seni.
pendapat orang lain serta berani Formatif dan
berpendapat.
Sumatif
DRAMA
TES LISAN/TES TULIS
- Melatih kepercayaan diri dan - Meningkatkan kemampuan
jiwa seni. berbicara
- Belajar bekerjasama, - mengkonfirmasi pemahaman.
komunikasi serta berfikiri kritis. PRESENTASI - Menerapkan umpan balik

- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
- Belajar memahami topik secara
mendalam, berfikir dan bernalar
kritis.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Infografis)

o Pelaksanaan Asesmen Sumatif dan Formatif


Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan
Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan dengan memperhatikan hal berikut:
dengan memperhatikan hal berikut: o Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi
o Dilaksanakan bersamaan dalam proses untuk mengukur kompetensi yang dikehendaki
pembelajaran, yang, kemudian ditindaklanjuti dalam tujuan pembelajaran dan pada akhir
untuk memberi perlakuan berdasarkan semester.
kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik
pembelajaran. seperti portofolio, performa (kinerja, produk,
o Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik proyek, portofolio), maupun tes.
seperti observasi, performa (kinerja, produk, o Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan
proyek, portofolio), maupun tes. memberikan umpan balik atau melakukan
o Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan intervensi kepada peserta didik maupun proses
langsung dengan memberikan umpan balik atau pembelajaran yang telah dilakukan
melakukan intervensi.
o Pendidik dapat mempersiapkan berbagai
Penting bagi para guru untuk
instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal,
memegang rubrik penilaian sebagai
lembar ceklist untuk mencatat informasi yang
dasar penilaian pada siswa.
terjadi selama pembelajaran berlangsung
ASESMEN AWAL
PEMBELAJARAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Asesmen Awal Pembelajaran


Asesmen awal Pendidik dapat melaksanakan Asesmen pada awal pembelajaran
asesmen awal pembelajaran sesuai
pembelajaran dapat diharapkan tidak memberatkan
kebutuhan, misalnya pada awal pendidik atau satuan pendidikan.
dilakukan untuk tahun pelajaran, pada awal
mengidentifikasi Namun demikian jika pendidik atau
semester, sebelum memulai satu satuan pendidikan memiliki
kebutuhan belajar lingkup materi (dapat berupa 1 kemampuan, dapat melengkapi data
peserta didik, dan atau beberapa TP), atau sebelum tambahan dengan melakukan
hasilnya digunakan menyusun modul ajar secara asesmen non kognitif yang
untuk merancang mandiri. Dengan demikian, mencakup, kesiapan belajar, minat,
pembelajaran yang asesmen awal pembelajaran tidak profil belajar, latar belakang
sesuai dengan tahap perlu dilakukan setiap mengawali keluarga, riwayat tumbuh kembang,
tatap muka. dll.
capaian peserta didik.
ASESMEN FORMATIF
KARAKTERISTIK ASESMEN FORMATIF
1. Terintegrasi dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung,
sehingga asesmen formatif dan pembelajaran menjadi suatu
kesatuan. Demikian pula perencanaan asesmen formatif dibuat
menyatu dengan perencanaan pembelajaran;
2. Melibatkan peserta didik dalam pelaksanaannya (misalnya melalui
penilaian diri, penilaian antarteman, dan refleksi metakognitif
terhadap proses belajarnya);
3. Memperhatikan kemajuan penguasaan dalam berbagai ranah,
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, motivasi belajar, sikap
terhadap pembelajaran, gaya belajar, dan kerjasama dalam proses
pembelajaran, sehingga dibutuhkan metode/ strategi pembelajaran
dan teknik/instrumen penilaian yang tepat
YANG PERLU DIPERHATIKAN MERANCANG
ASESMEN FORMATIF
1. Asesmen formatif tidak berisiko tinggi (high stake), untuk tujuan pembelajaran dan
tidak digunakan untuk menentukan nilai rapor, keputusan kenaikan kelas,
kelulusan, atau keputusan-keputusan penting lainnya.
2. Menggunakan berbagai teknik dan/atau instrument, untuk meningkatkan kualitas
proses belajar.
3. Dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran,
4. Dapat menggunakan metode yang sederhana, sehingga umpan balik hasil
asesmen tersebut dapat diperoleh dengan cepat
5. Dilakukan di awal pembelajaran akan memberikan informasi kepada pendidik
tentang kesiapan belajar peserta didik.
6. Hasil asesmen tidak sekadar sebuah angka, dapat memberikan informasi tentang
kekuatan, hal-hal yang perlu ditingkatkan, cara untuk meningkatkan kualitas
tulisan, karya atau performa yang diberi umpan balik.
CONTOH PELAKSANAAN ASESMEN FORMATIF.

Awal Pembelajaran, dengan 2


memberikan pertanyaan Pendidik memberikan
berkaitan dengan konsep pertanyaan tertulis, kemudian
atau topik yang telah setelah selesai menjawab
pertanyaan, peserta didik 5
dipelajari pada pertemuan
sebelumnya diberikan kunci jawabannya Akhir Pembelajaran,
1
sebagai acuan melakukan meminta siswa
penilaian diri.
menuliskan 3 hal tentang
3
konsep yang baru
Kegiatan percobaan mereka pelajari, 2 hal
dilanjutkan dengan diskusi 4 yang ingin mereka
terkait proses dan hasil Penilaian diri, penilaian pelajari lebih mendalam,
percobaan, kemudian antarteman, pemberian dan 1 hal yang mereka
pendidik memberikan umpan umpan balik antar teman belum pahami.
balik terhadap pemahaman dan refleksi. (secara lisan
peserta didik.
atau tertulis)
KARAKTERISTIK DAN FUNGSI ASESMEN FORMATIF
Jenis Asesmen Fungsi Teknik Hasil/Dokumentasi
Formatif (as a) Mendiagnosis kemampuan awal dan Berbagai teknik 1) Produk hasil belajar
and for kebutuhan belajar peserta didik. asesmen (praktik, 2) Jurnal refleksi peserta
learning b) Umpan balik bagi pendidik untuk produk, proyek, didik
memperbaiki proses pembelajaran portofolio, tes 3) Rencana tindak lanjut
agar menjadi lebih bermakna. tertulis/ lisan) atas hasil asesmen
c) Umpan balik bagi peserta didik untuk 4) Catatan hasil
memperbaiki strategi pembelajaran. observasi
d) Mendiagnosis daya serap materi 5) Catatan anecdotal
peserta didik dalam aktivitas 6) Nilai berupa angka
pembelajaran di kelas.
e) Memacu perubahan suasana kelas
sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik dengan
program pembelajaran yang positif,
suportif, dan bermakna
ASESMEN SUMATIF
KARAKTERISTIK ASESMEN SUMATIF
1. Dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya satu lingkup
materi, akhir semester, atau akhir tahun ajaran;
2. Pelaksanaannya bersifat formal sehingga membutuhkan
perancangan instrumen yang tepat sesuai dengan capaian
kompetensi yang diharapkan dan proses pelaksanaan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip asesmen;
3. Sebagai bentuk pertanggungjawaban sekolah kepada orang tua
dan peserta didik, pemantauan kepada pemangku kepentingan
(stakeholder);
4. Digunakan pendidik atau sekolah untuk mengevaluasi efektivitas
program pembelajaran
PELAKSANAAN ASESMEN SUMATIF.
1. Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah 2. Pada akhir semester dan
pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir
satu lingkup materi (dapat terdiri atas satu pada akhir fase,
atau lebih tujuan pembelajaran), Asesmen pada akhir semerter bersifat
pilihan

Jika pendidik merasa masih memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan untuk
mengukur pencapaian hasil belajar siswa, maka dapat melakukan asesmen pada
akhir semester. Sebaliknya, jika data hasil asesmen selama 1 semester telah
mencukupi, maka tidak perlu melakukan asesmen pada akhir semester.

Catatan: Pendidik dapat menggunakan teknik dan instrumen yang beragam, tidak hanya berupa
tes, namun dapat menggunakan observasi dan performa (praktik, menghasilkan produk,
melakukan projek, dan membuat portofolio)
.
KARAKTERISTIK DAN FUNGSI ASESMEN SUMATIF
Jenis Fungsi Teknik Hasil/Dokumentasi
Asesmen
Sumatif di a) Alat ukur untuk mengetahui Berbagai teknik 1) Produk hasil
akhir pencapaian hasil belajar peserta asesmen belajar.
lingkup didik dalam satu lingkup materi. (praktik, produk, 2) Nilai berupa angka
materi (for b) Refleksi pembelajaran dalam proyek,
and of satu lingkup materi. portofolio, tes
learning) c) Umpan balik untuk tertulis, tes lisan
merancang/perbaikan proses
pembelajaran berikutnya.
d) Melihat kekuatan dan
kelemahan belajar pada peserta
didik selama pembelajaran satu
lingkup materi
KARAKTERISTIK DAN FUNGSI ASESMEN SUMATIF
Jenis Fungsi Teknik Hasil/Dokumentasi
Asesmen
*Sumatif a) Alat ukur untuk mengetahui Praktik, produk, 1) Produk hasil
semester pencapaian hasil belajar peserta proyek, belajar.
(of didik pada periode tertentu. portofolio, tertulis 2) Nilai berupa
learning) b) Mendapatkan nilai capaian hasil angka.
belajar untuk dibandingkan
dengan kriteria capaian yang
telah ditetapkan.
c) umpan balik untuk
merancang/perbaikan proses
pembelajaran semester/tahun
ajaran berikutnya (sama seperti
fungsi penilaian formatif)
d) melihat kekuatan dan kelemahan
belajar pada peserta didik (sama
seperti fungsi pada asesmen
diagnostik)
CONTOH TEKNIK ASESMEN
• Observasi, dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku yang
diamati secara berkala.
• Kinerja, Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan
projek, atau membuat portofolio.
• Projek, meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
• Tes Tertulis, dapat berbentuk esai, pilihan ganda, uraian, atau bentuk-bentuk tes
tertulis lainnya.
• Tes Lisan, menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika
pembelajaran
• Penugasan, Pemberian tugas
• Portofolio, Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta
didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif-
integratif) dalam kurun waktu tertentu.
CONTOH INSTRUMENT ASESMEN
• Rubrik, Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk
kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari
kurang sampai terbaik
• Ceklis, Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik, atau elemen yang dituju
• Catatan Anekdotal, Catatan singkat hasil observasi yang difokuskan pada
performa dan perilaku yang menonjol, disertai latar belakang kejadian dan
hasil analisis atas observasi yang dilakukan
• Grafik Perkembangan (Kontinum), Grafik atau infografik yang
menggambarkan tahap perkembangan belajar
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Diturunkan dari indikator asesmen suatu tujuan pembelajaran, yang
mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan pembelajaran.

2) Untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat


penguasaan kompetensi peserta didik.

3) Tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai setiap peserta didik,
Setiap peserta didik mungkin berada pada kriteria pencapaian yang
berbeda.

4) Menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik untuk menentukan


tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Instrumen yang dipakai menggunakan:

1) Deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut


maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran,

2) Rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai


tujuan pembelajaran,

3) Skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan


kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya.
PENDEKATAN 1: MENGGUNAKAN
DESKRIPSI KRITERIA
PENDEKATAN 2: MENGGUNAKAN RUBRIK
MENGOLAH HASIL ASESMEN
• Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil formatif
dan sumatif. Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil asesmen yang berupa
angka (kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif)

• satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk melaksanakan asesmen dan


mengolah hasil asesmen, dengan mempertimbangkan karakteristik mata
pelajaran, capaian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan aktivitas
pembelajaran
ASESMEN KINERJA
ASESMEN TES
CONTOH:

• Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata
pelajaran IPAS Fase C: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan
di lingkungan sekitar, dengan indikator terdiri atas:

1) mampu menguraikan manfaat sumber energi

2) mampu melakukan pengamatan sesuai prosedur.

Indikator 1 menggunakan teknik tes tertulis pilihan ganda atau essay,

indikator 2 menggunakan unjuk kerja

Hasil asesmen sumatif peserta didik dipetakan ke dalam 4 kualitas, yaitu 1) perlu
bimbingan, 2) cukup, 3) baik, dan 4) sangat baik.
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya,
misalkan pada kualitas cukup, peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian
kompetensi.
Untuk pengolahan hasil asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini.
CATATAN PENTING:
• Pendidik tidak mencampur penghitungan dari hasil asesmen formatif dan sumatif karena
asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi yang berbeda.

• Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses pembelajaran,
dan bukan menjadi penentu atau pembagi untuk nilai akhir.

• Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif, pendidik perlu membagi
asesmennya ke dalam beberapa kegiatan asesmen sumatif agar peserta didik dapat
menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi yang optimal (tidak terburu-buru atau
tidak terlalu padat).

• Nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa kegiatan asesmen tersebut.

• Ketuntasan ditentukan untuk setiap tujuan pembelajaran, bukan hasil akhir pengolahan
nilai sumatif per mata pelajaran, Ketidaktuntasan ditandai (*) untuk memberitahu ke ortu

Anda mungkin juga menyukai