Tahap Tahap
akademik profesi
Tim pelatihan AIPNI 2015
Ma - Membaca
ha Lap. Penda Pre Informasi ttg
Huluan: conference Pasien - Memperkenalkan diri ke pasien
Sis - Persiapan
wa - kontrak dg pasien
fase introduksi
- Um
• bimbingan untuk menumbuhkan pan
kemanmpuan intelektual, teknikal • Membimbing dan observasi tentang Ba
dan interpersonal • kemampuan interpersonal mahasiswa lik
• Ronde Keperawatan
• Bed side Teaching
• Post conference
Pelatihan Preceptorship- 2015 5 Pelatihan Preceptorship- 2015 6
1
4/28/2015
Merupakan pembelajaran individual dimana setiap peserta Penyesuaian tugas dapat dilakukan melalui
didik ditugaskan dengan perseptor tertentu sehingga dia kegiatan Preceptorship untuk mahasiswa dan
mengalami praktik sehari-hari (“day-to-day” practice) internship untuk staf baru
dengan role model dan resource person yang secara
langsung tersedia di setting klinik
Pelatihan Preceptorship- 2015 7 Pelatihan Preceptorship- 2015 8
Internship Internship
- Memagangkan pada tempat tertentu sesuai tujuan,
Digunakan untuk staf yang baru lulus sebagai pesertanya disebut “INTERN”
perawat, direkruit oleh RS. - Seorang perawat senior (biasanya dari akademisi yg
mengenali lahan praktik atau perawat PRAKTISI yang
Bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri ditunjuk) bertindak sebagai pembimbing /
sebagai perawat baru melalui perubahan fokus yang pendamping beberapa intern (1 – 4 orang).
tadinya kepada diri (bagaimana belajar yang terbaik)
menjadi kepada klien dan lingkungan (bagaimana
memberikan yang terbaik).
Menekankan prinsip pembelajaran dewasa.
Pelatihan Preceptorship- 2015 9 Pelatihan Preceptorship- 2015 10
INTERNSHIP/PRECEPTORSHIP
Mengapa perlu preceptorship
Kegiatan bertahap :
1. Merawat klien tanpa komplikasi (masalah kesehatan simpel). ** Ada ketidak sesuaian tentang kinerja yang diharapkan
2. Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien, keluarga, antara manajer dan staff pelaksana.
dan perawat.
** Sistem penilaian kinerja tidak efektif.
3. Menerapkan kemampuan kepemimpinan dasar dalam
prioritas tatanan, menyelesaikan masalah, dan berperan
** Kesulitan komunikasi antar staff yunior dan senior.
sebagai ketua tim. ** Tidak ada data dasar dan kriteria yang konsisten untuk
4. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dasar yang mengukur kinerja staff baru.
digunakan dalam prioritas tatanan, menyelesaikan ** Kurangnya dukungan emosi untuk staff pada saat krisis
masalah, dan memimpin kelompok / tim. atau pindah ke lingkungan baru.
** Staff baru / yunior sering memperlihatkan syok realitas.
2
4/28/2015
• Di Australia disebut sistem buddy (“Buddy system”) • Pendidikan merupakan pengalaman yang direncanakan dan
yaitu sistem teman akrab. menimbulkan perubahan perilaku sesuai dengan arah yang
diinginkan.
• Seorang perawat senior membimbing satu peserta • Perilaku individu dipengaruhi oleh kebiasaan sehingga
didik dan menganggap peserta didik sebagai perubahan perilaku sulit utk berdampak pada pengalaman
tanggung jawabnya dari a sp z. lalu dan menyakitkan untuk menjadi pengalaman baru.
• Jika perawat libur maka teman kecilnya akan libur. • Pembelajaran merupakan proses aktif bukan pasif, yang
• Proses pembelajaran bertahap: dari prosedural terjadi hanya melalui kegiatan peserta didik.
• Individu dewasa akan memiliki motivasi tinggi utk belajar
(ketrampilan), afektif & kognitif, sampai kepada atau mengubah perilaku jika mereka berpersepsi bahwa ada
asuhan keperawatan lanjut (klien dengan manfaat segera yang akan diterima dari proses pembelajaran
komplikasi) mereka.
Pelatihan Preceptorship- 2015 17 Pelatihan Preceptorship- 2015 18
3
4/28/2015
4
4/28/2015
1.Identifikasi kelemahan peserta didik / staf baru. Sistem preseptor atau nama lain bertujuan untuk
2. Mintalah peserta didik / staf baru untuk melakukan refleksi. memandirikan peserta didik melalui proses
3.Diskusikan hal-hal yang kurang patut, tidak benar, atau sesuatu pengenalan tugas dan tanggung jawab yang
yang dilupakan ketika melakukan kegiatan. terstruktur dan bertahap.
4.Motivasi peserta didik / staf baru untuk melakukan yang baik
dan benar. Diperlukan pemahaman tentang konsep dasar
5.Berikan pujian dan penghargaan kepada peserta didik / staf jika
melakukan sesuatu dengan berhasil.
pembelajaran dewasa dan rasa pengorbanan dari
6. Buat perjanjian untuk memberlakukan sistem hukuman jika preseptor untuk memberikan waktu dan tenaganya
tidak berhasil. untuk kepentingan “calon yuniornya”.
7. Buat kesepakatan untuk menguji cobakan sesuatu kemampuan.
Pelatihan Preceptorship- 2015 27 Pelatihan Preceptorship- 2015 28
Penutup
Rujukan
Peran, fungsi dan tanggung jawab preseptor adalah • Bastable, S.B. (2008). Nurse as Educator. 3rd Ed.
melalui kelebihannya dan sebagai model peran, Philippine Edition. Jones and Bartlett Publishers.
membantu menciptakan tenaga perawat baru yang • Reilly, D.E. & Oermann, M.H. (2002). Pengajaran Klinis
memiliki sikap caring, competent, conscience, dalam Pendidikan Keperawatan. Edisi 2. Alih bahasa:
committed, compassion, melalui penumbuhan Enie Novieastari. Jakarta: EGC
kemampuan dalam coordination, dan communication. • Myrick, F. & Yonge, O. (2005). Nursing Preceptorship:
Connecting practice and Education. Philadelphia, USA;
Lippincott, Williams & Wilkins.