PRECEPTORSHIP MODELS
A. KONSEP PRECEPTORSHIP
Komponen Preceptorship
Keuntungan Preceptorship
Tahapan Preceptorship
Permasalahan Pembelajaran Klinik
❖Ketidakjelasan tujuan dan harapan
❖ Kurang berfokus pada perkembangan ketrampilan
penyelesaian masalah dan sikap
❖ Variasi kesiapan mahasiswa dan tingkat kemampuan
mahasiswa
❖Mahasiswa pasif
❖Ketidakadekuatan supervisi
❖Feedback tidak adekuat
❖Metode assessment tidak tepat
❖Kurangnya waktu melakukan bimbingan
❖Kurangnya kesempatan untuk refleksi dan diskusi
Sistem Pembelajaran Preceptorship
Outcomes of Clinical Education
B. METODE
PEMBELAJARAN
KLINIK
❖ Conference
❖ Peedback Konstruktif
❖ Bedside teaching
❖ Coaching
❖ Supervisi Praktek Klinik
❖ Tutorial klinik (case base learning)
❖ Presentasi kasus
1. Conference
1. Conference
• Suatu PKK yang mengutamakan dan menekankan pada tehnik
❖Penglihatan atau isyarat bisa sama efektifnya dengan kata-kata dan lebih
tidak mencemaskan bagi klien
❖Saran-saran sederhana untuk mempermudah prosedur bisa diberikan dg
cara yg tenang dan langsung untuk membantu seseorang mahasiswa
menghindari kesalahan, pembimbing bisa dengan tenang mengajukan
pertanyaan sederhana langsung mengenai prosedur tersebut
❖Bersiaplah untuk mengintervensi dan mengambil alih prosedur tersebut
dengan segera (tanpa pemberitahuan jauh sebelumnya)
❖Pendekatan yang terbaik terhadap pemberian umpan balik korektif ialah
mengurangi perlunya umpan balik korektif itu dengan jalan melakukan
sesi praktek yang efektif.
Kriteria feedback
Positif Negatif
a. Korektif, Deskriptif, a. Personal
b. Konstruktif b. Mulai
c. Pemikiran positif menggunakan feedback
PROCESS
L CONTENT H
Petakan posisi: Fasilitator, Mentor, Coach, Trainer,
Counsellor, Consultant Bedasarkan Proses dan Substansi
TRAINING
PROCESS
Strategy
Consultancy
L CONTENT H
Coach dalam kamus
• Kereta yang ditarik oleh kuda
• Bis yang dilengkapi dengan kenyamanan terutama
untuk jarak jauh
Coach adalah suatu kendaraan yang berfungsi membawa penumpangnya dari
• satu
Gerbong kereta
lokasi ke lokasi lain yang menjadi tujuannya. Definisi ini memperlihatkan
pada kita bagaimana kata coach akhirnya diberikan pada seseorang yang
berperan untuk membantu memperbaiki kehidupan atau kinerja orang lain.
Dapat kita analogikan, tugas dari coach adalah sebagai ‘kendaraan’ juga,
kendaraan dalam kehidupan seseorang. Coach mengantar coachee (orang yang
di-coach) dari tahap kehidupan yang sekarang ke tahap kehidupan yang
diinginkan, melampaui rintangan yang menghambat kemajuannya hingga
tercapai cita-citanya.
• Coaching merupakan layanan yang diberikan
seorang Coach kepada Coachee dalam
rangka memfasilitasi Coachee untuk mampu
berpindah dari kondisi saat ini kepada
kondisi yang diharapkan.
• Di dalam Coaching, terjadi proses membuka
wawasan, perencanaan, dan eksekusi
melalui tindakan nyata yang
dilakukan Coachee sehingga tujuan yang
diinginkan terwujud.
COACHING….
GOAL: Orientasi/Energy
Supervisi meliputi :
❖kompetensi dan keterampilan yang telah dicapai,
❖ proses bimbingan yang efektif,
❖kedisiplinan mahasiswa.
6. Tutorial klinik (Case Based Learning)
6. Tutorial klinik (Case Based Learning)
□ Tutorial klinik adalah sebuah rancangan model intruksional
yang merupakan sebuah varian dari pembelajaran
berorientasi project,
□ Case based learning lebih terbuka dalam definisi dari
project based learning.
□ Proses tutorial yang dilakukan meliputi: sebelum tutorial
mahasiswa sebaiknya mempersiapkan diri dengan
mempelajari skenario lanjutan, mahasiswa disarankan
memiliki buku-buku ilmu kedokteran dasar,
mempersiapkan sarana pendukung (spidol, white bord,
penghapus), selama tutorial mahasiswa dilarang membuka
buku referensi, gadget, laptop dan yang boleh dibawa
adalah rangkuman materi yang sudah dipelajari
mahasiswa.
Langkah-langkah pembelajaran case
menggunakan langkah-langkah seven jump:
1) Problem, mahasiswa menyampaikan temuan yang di dapat dari pengkajian pada
pasien.
2) Hipotesis, mahasiswa menyampaikan kemungkinan diagnosa kebidanan ada dari
data yang didapat dari tahap pertama.
3) Mekanisme, mahasiswa menguraikan penjelasan berawal dari data-data pada tahap
pertama sampai muncul dugaan diagnosa pada tahap kedua dengan pathway.
4) More info, mahasiswa menjabarkan data tambahan yang perlu ditambahkan untuk
menegakkan dugaan diagnosa pada tahap kedua.
5) Don’t know, mahasiswa mengemukakan pertanyaan untuk memahami kasus ini secara
mendalam.
6) Learning issue, tahap pengerucutan dari tahap “don’t know”, mahasiswa dibimbing oleh
preceptor menentukan topik atau area keilmuan mana yang harus dipelajari atau di
ulasan kembali.
7) Problem solving, setelah telaah teori dan literature, mahasiswa bisa menegakkan
diagnosa kebidanan dan menyusun rencana intervensi spesifik dengan
memperhatikan mekanisme kasus dengan pendekatan MANAJEMEN VARNEY
7. Presentasi kasus
❖ Presentasi kasus merupakan hasil laporan mahasiswa yang
sudah melakukan asuhan keperawatan,
❖ tujuan dari presentasi kasus mahasiswa dapat memaparkan hasil
kasus kelolaan dalam bentuk asuhan keperawatan.
❖ Dengan studi kasus mahasiswa dapat mengaplikasikan teori ke
aplikasi praktik, mengidentifikasi masalah actual/potensial, serta
pemecahan masalahnya.
❖ Adapun proses presentasi ini meliputi mahasiswa
mempresentasikan kasus kelolaan minimal selama 3 hari
perawatan, preceptor melakukan penilaian baik kepada presenter
maupun peserta, diskusi berfokus pada presentasi kasus, dalam
setiap mahasiswa mempresentasikan 1 kasus kelolaan
MATUR SUKSMA