Anda di halaman 1dari 44

APLIKASI BIMBINGAN KLINIK

DENGAN METODA
PRECEPTORSHIP

Yana Zahara, S.Kp, M.Kep


Disajikan pada pelatihan Pembimbing Klinik
dengan metoda Preceptorship
di RSPAD Gatot Soebroto
Jakarta, 19-20 April 2018
POKOK BAHASAN

1. Pengertian
2. Perangkat Preceptor
3. Program Preceptorship
4. Langkah-langkah Preceptorship
5. Lampiran formulir-formulir

2
PENGERTIAN
PRECEPTORSHIP

•Preceptorship adalah suatu metode pengajaran dan


pembelajaran kepada mahasiswa dengan menggunakan
perawat sebagai model perannya. Preceptorship bersifat
formal, disampaikan secara perseorangan dan individual
dalam waktu yang sudah ditentukan sebelumnya antara
perawat yang berpengalaman (preceptor) dengan perawat
baru (preceptee) yang didesain untuk membantu perawat
baru untuk menyesuaikan diri dengan baik dan
menjalankan tugas yang baru sebagai seorang perawat.
(CNA, 1995).
PERSEPTORSHIP
Tujuan Utama Preceptorship
a.Secara Mikro : Preceptorship secara mikro bertujuan
membantu proses transisi dari pembelajaran ke
praktisioner; mengurangi dampak sebagai “syok realita”
dan memfasilitasi individu untuk berkembang dari apa
yang dihadapi dari lingkungan barunya.
b.Secara Makro : Preceptorship secara makro bertujuan
untuk melibatkan pengembangan perawat di dalam
berorganisasi. Preceptorship digunakan sebagai
sosialisasi dan orientasi, sehingga diskusi antara
preceptor dan preceptee diperlukan untuk memberikan
pandangan dan harapan preceptee akan memiliki
kemampuan yang sama dengan preceptor-nya.

4
Manfaat Preceptorship
a. Peningkatan pengalaman preceptee dalam
perawatan pasien
b. Peningkatan diri preceptor dalam memecahkan
sebuah kasus.
c. Peningkatan rasa kepercayaan diri preceptee .
d. Peningkatan wawasan preceptor dalam
memberikan bimbingan

5
Kriteria Preceptor yang
berkualitas
a. Berpengalaman dan ahli di lingkungan kerjanya.
b. Berjiwa kepemimpinan
c. Mempunyai keterampilan komunikasi yang baik
d. Mempunyai kemampuan membuat keputusan
e. Mendukung perkembangan profesional.
f. Mempunyai kemauan untuk mengajar dan mau
mengambil peran dalam penerapan model
Preceptorship.
g. Fleksibilitas untuk berubah.
h. Mampu beradaptasi dengan kebutuhan pembelajaran
individu 6
PRECEPTOR
• Preceptor adalah seseorang yang memberikan
pengajaran, konseling, memberikan inspirasi,
bekerja sebagai seorang panutan, mendukung
pertumbuhan dan perkembangan dari mahasiswa
baru yang dibimbingnya dengan waktu yang
terbatas dan dengan tujuan yang spesifik dari
sosialisasi pemula menjadi peran yang baru
(Morrow, 1984)

7
PRECEPTOR
• Tugas atau peran seorang preceptor adalah
menjembatani kesenjangan antara apa yang
preceptee pelajari ketika di kampus dengan
kenyataan yang ada di lapangan. Preceptor
membantu preceptee untuk menumbuhkan
kepercayaan diri dan mendapatkan kompetensi-
kompetensi yang dibutuhkan ketika melakukan
peran barunya sebagai perawat di klinik (Oerman &
Heinrich, 2003)

8
PERANGKAT
PRECEPTOR
• Objektive dan
kesepakatan
• Kerangka waktu
(Timeframes)
• Daftar checklist (form
terlampir)
• Alat evaluasi (evaluation
tools)
Mengapa membuat
tujuan?
 Tujuan adalah
faktor terpenting
dalam
mencapai
tujuan
KERANGKA WAKTU
(TIMEFRAMES)
• Spesifik
• Membuat harapan menjadi jelas/
terwujud
• Realistis
CEKLIST
• Daftar tugas yang
dibutuhkan untuk
dilakukan oleh preceptor
• Gunakan ceklist (form-
form terlampir)
• Ceklist dibuat untuk
membantu mewujudkan
tujuan
• Review list setiap minggu
ALAT EVALUASI
(Evaluation Tools )
• Merujuk pada tujuan
• Fleksibel
• Keep up weekly
CATATAN
PERKEMBANGAN
• Mencatat perkembangan
• Menjaga rencana sesuai
dengan yang telah
disepakati
• Memberikan penilaian apa
yang telah dilakukan
• Mencatat kompetensi
dasar dan dikompilasi
SUMBER - SUMBER
• Mempelajari sumber –
sumber yang ada
• Mencari kesempatan
• Berfikir dan
merencanakan apa yang
dibutuhkan
• Gunakan kebijakan yang
PROGRAM PRECEPTORSHIP

16
Program preceptorship

• Program preceptorship dalam pembelajaran bertujuan


untuk membentuk peran dan tanggung jawab
mahasiswa/preceptee untuk menjadi perawat yang
profesional dan berpengetahuan tinggi, dengan
menunjukan sebuah pencapaian berupa memberikan
perawatan yang aman, menunjukan akuntabilitas
kerja, dapat dipercaya, menunjukan kemampuan
dalam mengorganisasi perawatan pasien dan mampu
berkomunikasi dengan baik terhadap pasien dan staf
lainnya (CNA, 2004)
17
PROGRAM
PRECEPTORSHIP
1.Orientasi RS/ruang/ unit
2.Pembelajaran (Mandatory
Training)
3.Satu (1) minggu pertama di
unit yang telah dirancang
Lanjutan....
4. Pertemuan formal dengan preceptee,
preceptor dan manajer unit
a. Diskusi mengenai aturan selama
preceptorship dan harapan preceptee
b. Menyusun tujuan/ learning outcome
berdasarkan pengalaman preceptee
terdahulu, kualifikasi dan kemampuan
belajarnya
c. Menyusun minimal durasi waktu yang
akan dihabiskan bersama preceptor
d. Menyepakati kontrak preceptorship
Lanjutan....
5. Orientasi penuh di ruangan
6. Shadowing preceptor dalam melaksanakan
asuhan keperawatan, dokumentasi, dll
7. Pertemuan rutin dengan perawat baru
lainnya dalam forum atau kelompok diskusi
8. Review secara formal dengan preceptor
setelah 3 bulan. Meninjau ulang
tujuan/outcome
9. Evaluasi
10.Transfer perawat ke program pengembangan
staf individual, meliputi supervisi klinis
Langkah-langkah
Preceptorship

1. Tahap pertemuan pertama/Awal


2. Tahap Pelaksanaan/Lanjutan
3. Tahap Evaluasi/Akhir

21
Langkah-langkah Preceptorship

1. Tahap Pertemuan pertama/Awal


a. Menjelaskan hasil yang ingin dicapai dalam bimbingan,
b. Menjelaskan dukungan dan mekanisme bimbingan,
c. Mengidentifikasi aktivitas dan cara belajar pada proses
bimbingan .
d. Mencari tahu tentang kebutuhan preceptee dalam bimbingan
klinik
e. Membantu preceptee menentukan tujuan bimbingan yang
ingin dicapai;
f. Menjajaki psikologis preceptee tentang kesiapan bimbingan,
serta memberi dukungan preceptee untuk self – assessment
setiap tahap bimbingan.
22
Pertemuan pertama
Preceptor dengan
Preceptee
 Bertemu dan belajar tentang satu sama lain
latar belakang mahasiswa/preceptee
latar belakang preceptor
 Membangun kepercayaan
 Memperjelas peran dan harapan
 Meninjau dan menentukan jadwal
 Informasi program praktik:
Tujuan pembelajaran mahasiswa
Tujuan institusi pendidikan
 Lembar ceklist (Formulir – formulir terlampir)
23
Langkah-langkah Preceptorship

2. Tahap Pelaksanaan/lanjutan
a. Tinjauan bimbingan dan bukti terdokumentasi ,
b. Topik diskusi yang intensif,
c. Dokumen bukti belajar yang sesuai
d. Mendukung preceptee untuk mengetahui
kelemahan dan kelebihan diri sendiri;
e. Mengklarifikasi setiap ide yang di tentukan oleh
preceptee.
f. Memberikan saran kepada preceptee untuk
perbaikan;
g. Mencatat point-point penting yang disampaikan oleh
preceptee
24
Langkah-langkah Preceptorship
2. Tahap Pelaksanaan
lanjutan………
h. Mendorong preceptee untuk menjawab pertanyaan
preceptor
i. Memberikan tantangan preceptee untuk berpikir
kritis dan mengajukan pertanyaan
j. Mendorong preceptee untuk refleksi pengalaman
(negatif atau positif)
k. Mengevaluasi kembali perkembangan pengetahuan
preceptee setelah akhir pembelajaran

25
Langkah-langkah Preceptorship
3. Tahap Evaluasi :
a. Mengevaluasi hasil bimbingan,
b. Rencana tahap selanjutnya dari pengembangan professional,
c. Perceptor memberi umpan balik atau masukan serta evaluasi
selama interaksi,
d. Mengkaji respon perceptee selama proses bimbingan,
e. Gunakan siklus reflektif untuk belajar dari pengalaman preceptee
f. Mendiskusikan dengan preceptee tentang hal- hal yang dianggap
penting;
g. Menilai kemajuan dan kemampuan preceptee dalam proses
pembelajaran tentang topik yang sudah disepakati
h. Memfasilitasi penutupan dengan hal positif
i. Mempertimbangkan kemungkinan peran berkelanjutan ,... Anda
sebagai mentor profesional!

26
LAMPIRAN FORMULIR-
FORMULIR

27
Jenis Formulir
• Form Ceklist (1)
• Form Objective (2)
• Form Kontrak Preceptor/Preceptee (3)
• Form Pertemuan Rutin (4)
• Form Refleksi Diri (5)
• Form Umpan Balik (6)
• Form Evaluasi Preceptee (7)
• Evaluasi Preceptor (8)

28
NO OBJECTIVE CARA PENCAPAIAN BUKTI PENCAPAIAN
(PENGETAHUAN& KETERAMPILAN)
1      
 
 
 
2      
 
 
 
3      
 
 

4      
 
 
 

5      
 
 
 
 

Nama dan Tanda tangan Preceptee :


Nama dan Tanda Tangan Preceptor :
Tanggal : 30
31
32
33
34
35
Nama dan Tanda Tangan Preceptee : 36
37
38
UMPAN BALIK

Contoh

Tanggal : 17 April 2018

NO KOMPONEN UMPAN BALIK

1 Behaviour (Sikap) Ketika anda masuk ke dalam ruangan pasien, anda tidak
memperkenalkan diri

2 Effect (Pengaruh) Dengan tidak memperkenalkan diri, pasien dan keluarga tidak
mengetahui siapa yang melakukan perawatan. Keluarga pasien tadi
datang kepada saya dan bertanya siapa yang memasang infus pasien

3 Expectation (Harapan) Saya berharap bahwa anda konsisten mengenalkan diri kepada
pasien dan keluarga setiap akan melakukan perawatan

4 Result (Hasil) Jika anda tidak mengenalkan diri secara konsisten kepada pasien dan
keluarga pada saat akan melakukan perawatan maka saya akan
menugaskan anda untuk mencari tau kebijakan rumah sakit ini
terkait hal tersebut

39
FORM EVALUASI PRECEPTEE

Tanggal :

NO OBJECTIVE Kompeten Belum Kompeten


(PENGETAHUAN& KETERAMPILAN)
1      
 
 
 
2      
 
 
 
 
3      
 
 
 
 
4      
 
 
 
 
 
5      
 
 
 
 
       
6  
   
 
 
7      
   
   
   
 
8      
 
 
 
 

Nama dan Tanda Tangan preceptee :


Nama dan Tanda Tangan preceptor : 40
41
42
Sumber
 Allen-Chabot, A. M. (2006, May 25). Teaching in the
Clinical Setting: Strategies for Success.
 Anderson, J. A., Bueche, J., Felton, A., Fornari, A. B.,
Gates, G. E., La Potin, C. H., et al. (2009, September
11). Dietetics Preceptor Training Program. Chicago,
Illinois, United States of America
• Preceptor- Clicical Sytem Training Series
University of Virginia-School of Nursing
• http://www.nursing.virginia.edu/people/preceptors/
44

Anda mungkin juga menyukai