Anda di halaman 1dari 24

Gizi Kesehatan dan Reproduksi Wanita

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Indonesia

GIZI IBU
MENYUSUI
Kelompok 2:
Restu Apriena Putri 1706004726
Rizqie Putri N. 1706004783
S
I
)

a LATAR BELAKANG
d
a
l
Ib
u
k
u
ra
n
giz
b
erisk
o
tiSau
d
aksgizi
b
u
b
erh
p
asilm
a
d
en
a
m
yaslktiu
b
er
su
p
i2
e
,n
gar
u
2
h
6
-2
ter
,5
h
6
kaliad
a
lep
b
ke
ih
b
er
b
esarh
asil
d
in
b
am
e
n
n
d
yu
in
gkasu
i.
n
i
b
u
d
e
n
ga
n
giz
b
aik.

M
e
m
p

a
e
r
s
i
a
p
k

h
a
n
s
t
a
t
u
s
g
i
z

m
i
i
b
u
s

a
a
a
t
l
a

k
k
t
a
s
i

a
m
e
m
a
s
t

n
i
k
a
n
b

a
a
y
i
m
e
n

n
d
a
p
a
t
A
S
I

d
e
n

u
g
a
n
k
u
a

t
n
t
i
t
a
s

a
d
a
n

k
u

m
a
l
i
t
a
s

a
t
e
r
b
a
i
k
.

b (Notoatmodjo, 2003; Fikawati dan Syafiq, 2014; Fikawati dkk., 2016)


a
STATUS GIZI IBU MENYUSUI

Gizi Seimbang Ibu Menyusui

memenuhi kebutuhan dirinya sendiri

(Kemenkes RI, 2014)


pertumbuhan dan perkembangan
bayinya

Status gizi ibu korelasi positif


Performa
menyusui
(Fikawati dkk., 2016)
INDIKATOR STATUS GIZI IBU MENYUSUI

• cerminan simpanan lemak ibu untuk menyusui


IMT Postpartum • IMT = BB (kg) saat setelah melahirkan/TB (m) yang
dikuadratkan

Postpartum Weight • kenaikan BB selama hamil yang tetap tertinggal di tubuh


ibu setelah persalinan
Retention • BB ibu postpartum - BB prahamil

• jumlah BB yang berkurang selama periode menyusui


Postpartum Weight • menunjukkan terjadinya penggunaan lemak ibu untuk proses
Loss •
pembentukan ASI
menurun secara bertahap, berkisar antara 0,5-1 kg setiap bulan

(Fikawati dkk., 2016)


KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI IBU
Pada periode laktasi
LEBIH TINGGI tambahan kebutuhan gizi:
dibandingkan saat ibu dalam saat menyusui ± 500 kal/hari
kondisi hamil dan tidak saat hamil ± 300 kal/hari
menyusui

Tidak banyak
(Fikawati dkk., 2016)
diketahui
ANATOMI DAN FISIOLOGI LAKTASI
Anatomi Payudara
 Payudara : jaringan kelenjar, jaringan ikat, dan jaringan lemak
 Payudara : korpus, areola, puting
 Diameter ± 10-12 cm
 Berat payudara:
 Pada wanita tidak hamil: sekitar 200 gram (tergantung individu)
 Pada akhir kehamilan : sekitar 400-600 gram
 Pada masa menyusui : dapat mencapai 600-800 gram

Ukuran payudara tidak mempengaruhi


kemampuan ibu untuk menyusui dan tidak
menentukan banyaknya ASI yang dihasilkan
(Fikawati dkk., 2016)
Anatomi Payudara

(Gabbe et al., 2012) Supporting tissue and fat Refleks Menyusui (Mahan and Escott-Stump, 2008)
KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI
HAMIL MENYUSUI

• 300 Kal • 500-700 Kal

700 kalori
per hari 200 kalori
500 kalori dari dari cadangan
makanan lemak tubuh
ibu

(Fikawati dkk., 2016)


KEBUTUHAN ENERGI IBU MENYUSUI

6 bulan pertama
+330 Kal/hari
(Angka Kecukupan Gizi., 2013)

Penelitian di Bawen tahun 2016

Terdapat hubungan antara kecukupan energi terhadap produksi ASI ibu

Ibu yang memiliki kecukupan energi yang lebih, produksi ASI lebih banyak
KEBUTUHAN PROTEIN IBU MENYUSUI

Kebutuhan protein ↑ untuk


Protein ditambah sebanyak 20
mempertahankan kesehatan ibu
g/hari
& membantu proses produksi ASI

Penelitian di Bawen 2016:


Kecukupan protein produksi ASI
kecukupan protein
lebih banyak
mempengaruhi produksi ASI
Protein Hewani
Protein Nabati

Daging, ikan, susu, telur Biji-bijian, kacang-kacangan


KEBUTUHAN LEMAK IBU MENYUSUI

Penambahan 6 bulan
pertama

11 g/hari
(Angka Kecukupan Gizi., 2013)
KEBUTUHAN LEMAK IBU MENYUSUI
BAHAN MAKANAN UKURAN RUMAH TANGGA BERAT DALAM GRAM (MENGANDUNG
LEMAK TAK JENUH (URT) 50 KKAL & 5 G LEMAK)
Alpokat ½ buah besar 60
Margarin jagung ¼ sendok teh 5
Mayonaise 2 sendok makan 25
Minyak biji kapas 1 sendok teh 5
Minyak matahari 1 sendok teh 5
Minyak jagung 1 sendok teh 5
Minyak kedelai 1 sendok teh 5
Minyak kacang tanah 1 sendok teh 5
Minyak safflower 1 sendok teh 5
Minyak zaitun 1 sendok teh 5

BAHAN MAKANAN UKURAN RUMAH TANGGA BERAT DALAM GRAM (MENGANDUNG


LEMAK JENUH (URT) 50 KKAL DAN 5 G LEMAK)
Mentega 1 sendok makan 15
Santan (peras) 1/3 gelas 40
Kelapa 1 potong kecil 15
Keju krim 1 potong kecil 15
Minyak kelapa 1 sendok teh 5
Minyak sawit (Angka Kecukupan Gizi., 2013)
1 sendok teh 5
KEBUTUHAN VITAMIN IBU MENYUSUI
TAMBAHAN TAMBAHAN
JENIS VITAMIN
6 BULAN PERTAMA 6 BULAN KEDUA
Vitamin A (mcg) +350 +350
Vitamin E (mcg) +4 +4
Vitamin B1 (mg) +0,3 +0,3
Vitamin B2 (mg) +0,4 +0,4
Vitamin B3 (mg) +3 +3
Vitamin B5 (pantotenat) (mg) +2 +2
Vitamin B6 (mg) +0,5 +0,5
Folat (mcg) +100 +100
Vitamin B12 (mcg) +0,4 +0,4
Biotin (mcg) +5 +5
Kolin (mg) +75 +75
Vitamin C (mg) +25 +25
(Angka Kecukupan Gizi., 2013)
KEBUTUHAN MINERAL IBU MENYUSUI
TAMBAHAN TAMBAHAN
JENIS MINERAL
6 BULAN PERTAMA 6 BULAN KEDUA
Kalsium (mg) +200 +200
Kalium (mg) +400 +400
Mangan (mg) +0,8 +0,8
Tembaga (mcg) +400 +400
Kromium (mcg) +20 +20
Besi (mg) +6 +8
Iodium (mg) +100 +100
Seng (mg) +5 +5
Selenium (mcg) +10 +10

(Angka Kecukupan Gizi., 2013)


Kebutuhan
Zat Gizi Sumber Makanan
Tidak Hamil Saat Hamil Menyusui 6 Bln Pertama Menyusui 6 Bln Kedua

Protein
Daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, biji-bijian,
kacang-kacangan 56 gram +20 gram +20 gram +20 gram
Karbohidrat Nasi, roti, kentang, jagung, singkong, ubi 309 gram +40 gram +45 gram +55 gram
Lemak Daging, ikan, telur, susu 75 gram + 10 gram +11 gram +13 gram
Kalsium
Susu, keju, ikan yang dikonsumsi bersama tulangnya
(ikan teri), biji-bijian utuh 1100 mg +200 mg +200 mg +200 mg

Fosfor
Susu, ikan yang dikonsumsi bersama tulangnya (ikan
teri), keju, daging 700 mg +0 mg +0 mg +0 mg
Zat Besi
Sayuran hijau, kacang-kacangan, daging sapi,
danging ayam, ikan 26 mg +9 mg +6 mg +8 mg
Zinc
Dging merah, ayam, kacang-kacangan, serealia, dan
hasil laut 10 mg +5 mg +5 mg +5 mg
Yodium Garam beryodium, ikan dan hasil laut 150 µg +70 mg +100 µg +100 µg
Magnesium Kacang-kacangan, tahu, hasil laut, beras utuh 310 mg +40 mg +0 mg +0 mg
Vitamin A
Sayuran hijau, buah berwarna oranye dan merah,
mentega 500 RE +300 RE +350 RE +350 RE
Kebutuhan
Zat Gizi Sumber Makanan
Tidak Hamil Saat Hamil Menyusui 6 Bln Pertama Menyusui 6 Bln Kedua

Vitamin D Susu, kacang-kacangan, sinar matahari 15 µg +0 µg + 0 µg + 0 µg

Vitamin E Minyak sayur, sayuran gandum, telur, susu 15 mg +0 mg +4 mg +4 mg

Vitamin C Tomat, jeruk, jambu biji, melon, sayuran 75 mg +10 mg +25 mg +25 mg

Vitamin K Kuning telur, hati, brokoli, asparagus, dan bayam 55 µg +0 µg +0 µg +0 µg

Asam Folat Hati, gandum, roti, sayuran hijau 400 µg +200 µg +100 µg +100 µg

Niasin (B3) Daging, biji-bijian, kacang, beras utuh 12 mg +4 mg +3 mg +3 mg

Riboflavin (B2) Susu, hati, beras utuh 1,3 mg +0,3 mg +0,4 mg +0,4 mg

Tiamin (B1) Daging, hati, beras utuh, kacang 1,1 mg +0,3 mg +0,3 mg +0,3 mg

Pridoksin (B6) Gandum, jagung, hati, daging 1,2 mg +0,4 mg +0,5 mg +0,5 mg

Metionin (B12) Susu, telur, daging, hati keju 2,4 µg +0,2 µg +0,4 µg +0,4 µg

TOTAL 2250 +300 +330 +400


PENGATURAN DIET IBU MENYUSUI
Mengonsumsi
suplemen,
terutama bagi
ibu yang
asupan
makannya tidak
baik

Ibu Menyusui Meningkatkan


= Frekuensi
Gizi Seimbang Makan

Mengonsusmsi
makanan padat
gizi
(Fikawati dkk., 2016)
PENGATURAN DIET IBU MENYUSUI (PGS 2014)

Konsumsi aneka •

Untuk mendapatkan energi, protein, zat gizi mikro
Untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan
ragam pangan pembentukan ASI

Minum air putih • Butuh 3000 ml atau 12-13 gelas /hari


lebih banyak • Untuk memproduksi ASI 600-850 ml/hari

Batasi •


Kafein dalam kopi belum bisa diterima oleh
metabolisme bayi
Aman jika 300 mg/hari atau 3 cangkir /hari
minum kopi • Jika lebih dari itu, mengurangi kandungan zat besi
dalam ASI sebanyak 30%

(Pedoman Gizi Seimbang, 2014)


CONTOH PENGATURAN DIET IBU MENYUSUI
WAKTU MAKAN SARAPAN JUMLAH URT
Nasi Putih 200 g 1½ gls belimbing
Ayam Goreng 55 g 1 potong
07.00 Tahu 50 g 1 potong kecil
Oseng Toge 50 g ½ gls belimbing
Pisang Ambon 50 g 1 buah
10.00 Bubur kacang hijau 100 g 1 gls belimbing
Martabak manis 50 g 1 ptg sdg
Nasi Putih
Pepes ikan mas 200 g 1½ gls belimbing
50 g 1 ptg sdg
12.00 Lalap (Tomat, ketimun, 50g ½ gls belimbing
selada) 50 g 1 buah
Jeruk
16.00 Susu 250 ml 1 gls belimbing
Nasi Putih
200 g 1½ gls belimbing
Soto Ayam: 50 g 1 ptg sedang
Ayam
19.00 10 g 2 sdm
Bihun 30 g ½ butir
Telur 50 g 1 ptg sdg
Tempe Goreng

(Fikawati dkk., 2016)


MASALAH PADA PAYUDARA IBU MENYUSUI
MASALAH GEJALA PENYEBAB AKIBAT
Payudara bengkak • ASI tidak mengalir ASI tidak disusui dengan Terjadi sumbatan pada
• Mungkin demam selama 24 cukup, terlambat memulai duktus yang diikuti
jam menyusui, perlekatan penurunan produksi ASI. Jika
Payudara terasa: kurang baik, pengosongan terus dibiarkan dapat
• Sakit ASI tidak sering, bra yang menjadi mastitis.
• Edema terlalu sempit, atau puting
• Tegang, terutama bagian yang tidak bersih
puting
• Mengkilat, mungkin tampak
merah
Biasanya terjadi pada hari ke-3
atau ke-4 setelah ibu
melahirkan

Mastitis • Demam Menyusui kurang sering,  


(radang pada payudara) • Dapat disertai infeksi aliran ASI kurang baik karena
Payudara: bra terlalu sempit, trauma
• Bengkak pada payudara
• Merah
• Keras
• Sangat sakit, nyeri seluruh
payudara/nyeri lokal
cont’d..
MASALAH GEJALA PENYEBAB AKIBAT

Saluran tersumbat (statis) Pada ujung puting terlihat Pengosongan payudara Mastitis
mengeras menjadi seperti tidak sempurna
serbuk
Puting datar (flat nipple) Bentuk puting datar dan Fisiologis Bayi kesulitan menyusu
terbenam

Puting lecet Terdapat luka pada puting Puting yang lecet dapat  
disebabkan oleh teknik
menyusui yang salah atau
perawatan yang tidak
betul pada payudara atau
infeksi monilia

ASI tidak keluar ASI tidak keluar Refleks oksitosin tidak  


bekerja atau kurangnya
rangsangan isapan bayi
ASI berlebih ASI mengalir deras pada    
awal bayi disusui,
terkadang ASI keluar
padahal payudara tidak
diisap

(Fikawati dkk., 2016)


PENATALAKSANAAN MASALAH IBU MENYUSUI

• Menyusui lebih
sering/memompa
Payudara hingga payudara kosong
Stasis bengkak • Teknik menyusui yang
• Kompres air hangat
benar
(sebelum menyusui)
• Oleskan ASI pada puting
• Kompres air dingin
(setelah menyusui) Masalah ibu dan areola setelah
menyusui
• Gunakan pakaian dalam
yang nyaman
menyusui • Hindari penggunaan
salep/lotion
• Menyusui lebih
sering/memompa
Mastitis
Puting • Jaga kebersihan
payudara
hingga payudara kosong
• Teknik menyusui yang lecet
benar
Puting Perbaiki bentuk puting
Konsultasi dengan dokter
untuk pemberian terapi susu datar dengan bantuan spuit

(Fikawati dkk., 2016)


DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Kementerian Kesehatan RI: Direktorat Bina Gizi.
Dewi, A.B.F.K., Pujiastuti, N., Fajar, I. 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan, Hal 30-35. Graha
Ilmu: Yogyakarta.
Fikawati, S, Syafiq, A, Karima K. 2016. Gizi Ibu dan Bayi. Rajagrafindo Persada: Depok.
Fikawati, Sandra dan Syafiq, Ahmad. 2014. Status Gizi Ibu dan Persepsi Ketidakcukupan Air Susu
Ibu. Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Gabbe SG, Niebyl JR, Simpson JL, Landon MB, Galan HL, Jauniaux ERM, Driscoll DA, Berghella V,
and Grobman WA. 2012. Obstetrics: Normal and Problem Pregnancies, 7th Edition, Chapter
24, 517-548. Elsevier: Philadelphia.
Mahan, L.Kathleen and Escott-Stump, Sylvia. 2008. Krause's Food & Nutrition Therapy,
International Edition, 12th Edition. Elsevier: Canada.
Ningrum, Evita F K., Mulyasari, Indri., Oktianti, Dian. 2016. Hubungan Tingkat Kecukupan Energi
dan Protein dengan Produksi pada Ibu Menyusui Di Desa Bawen Kecamatan Bawen Tahun
2016. Diunduh http://Perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/4724.pdf, 18 September
2017.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai