Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)

ADVOKASI

Bpk. Jamaluddin, 47 thn, istri Ny. Z. 37 thn, An. H, 3 thn dusun baroh
Bpk. J, 47 thn, Istri Ny. Z 37 thn, By. Sm 3bulan 6kg, desa Miruk arab.

Kunjungan Rumah Sehat di dusun baroh

Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki derajat kesehatan optimal.
Dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 yang menegaskan Program
Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dalam mendukung Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Gambaran Pelakasanaan
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2022.

Bpk. LH, 48thn, 67kg, terdiri dari 3 anggota keluarga, Desa. miruk arab

Advokasi terkait bahaya merokok

LATAR BELAKANG
Selain itu ada merokok juga memiliki dampak terhadap kesehatan gigi dan rongga mulut,
yang mana mulut adalah organ tubuh manusia yang pertama kali dan paling banyak terpapar
oleh asap rokok. Beberapa dampak merokok pada gigi dan mulut adalah:

Meningkatnya penumpukan plak dan karang gigi


Perubahan warna gusi
Peradangan pada gusi
Penebalan pada lidah yang menyebabkan penurunan indra perasa
Mulut terasa kering
Bau mulut
Di atas hanya beberapa dari efek merokok pada gigi dan mulut, belum lagi jika terjadi
keganasan pada daerah mulut yang sangat banyak terjadi pada perokok. Tanpa melihat
apakah merokok adalah budaya dan tradisi Indonesia, merokok berbahaya untuk Kesehatan.

GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan di rumah bpk LH, pada tanggal 13 september 2022. Dokter
internship didampingi oleh pemegang program PIS PK Puskesmas Baitussalam melakukan
advokasi dengan pendekatan keluarga ke rumah masyarakat di desa miruk arab. Dilakukan
pemeriksaan indikator IKS pada salah satu keluarga di desa miruk arab didapatkan hasil 0.6
yang artinya masuk ke dalam kategori keluarga pra sehat. Dilakukan advokasi mengenai
beberapa poin indikator yang belum terpenuhi diantaranya anggota keluarga masih ada yang
merokok dan anak tidak di imunisasi. Dilakukan penjelasan tentang bahaya merokok yang
ditimbulkan dari berbagai kandungan yang terdapat di dalam sebatang rokok. Kandungan zat
kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan perokok dan orang-orang
di sekitar perokok tersebut. Zat sisa rokok pada perokok yang merokok di dalam rumah akan
bertahan dalam waktu yang lama. Hal tersebut yang menyebabkan siapapun dapat terpapar
dampaknya. Salah satu zat yang diketahui bersifat karsinogenik dan dapat tersimpan di
lingkungan selama bertahun-tahun adalah polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH).
Komponen ini menyerap ke dalam permukaan yang ada dalam rumah seperti dinding,
furnitur, dan benda berbahan gypsum serta karpet di dalam rumah. Dampak yang ditimbulkan
pada lingkungan dengan adanya perokok dalam rumah ialah kanker bahkan meningkatkan
risiko kanker pada nonperokok/perokok pasif dalam rumah karena sudah terkontaminasinya
zat nikotin pada dalam rumah. Paparan zat sisa rokok pada aktivitas rokok dalam rumah juga
dapat memicu inflamasi paru yang dapat berakibat pada penyakit paru obstruksi kronis
(PPOK) dan asma
Diharapkan dengan dilakukannya advokasi, IKS keluarga ini dapat naik menjadi kategori
keluarga sehat. Pelaksanaan kegiatan berlangsung lancar dan tertib.

Bpk. LH, 48thn, 67kg, terdiri dari 3 anggota keluarga, By.SM, 3 bulan Desa. miruk arab

Advokasi terkait imunisasi dasar

LATAR BELAKANG
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukan
sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau
berbahaya bagi seseorang. Imunisasi adalah investasi terbesar bagi anak di masa depan.
Imunisasi adalah hak anak yang tidak bisa ditunda dan diabaikan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 741/MENKES/PER/VII/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan di Kabupaten/ kota menyebutkan
bahwa SPM Imunisasi adalah tercapainya cakupan desa / kelurahan UCI 100 % mulai tahun
2010.

GAMBARAN PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 September 2022. Dokter internship didampingi
oleh pemegang program PIS PK Puskesmas Baitussalam melakukan advokasi dengan
pendekatan keluarga ke rumah masyarakat di desa miruk arab. Dilakukan pemeriksaan
indikator IKS pada salah satu keluarga di desa miruk arab didapatkan hasil 0.6 yang artinya
masuk ke dalam kategori keluarga pra sehat. Dilakukan advokasi mengenai beberapa poin
indikator yang belum terpenuhi diantaranya anggota keluarga masih ada yang merokok dan
anak tidak di imunisasi.
Dilakukan penjelasan tentang manfaat imunisasi yang ditimbulkan bagi anak kedepannya.
Manfaat imunisasi yang paling utama adalah terbentuknya pertahanan tubuh seumur hidup.
Selain itu, imunisasi juga tergolong murah, efektif, dan tidak berbahaya. Tentu tidak akan
sebanding dengan potensi komplikasi yang timbul apabila terserang penyakit tersebut secara
alami. Berkat imunisasi pula, jumlah pasien yang perlu mendapat perawatan menjadi
berkurang sehingga masyarakat tidak terbebani dengan biaya pengobatan dan perawatan di
rumah sakit. Dalam jangka panjang, pemenuhan imunisasi akan meningkatkan kualtias hidup
anak dan meningkatkan produktivitasnya di masa mendatang.
Diharapkan dengan dilakukannya advokasi, IKS keluarga ini dapat naik menjadi kategori
keluarga sehat. Pelaksanaan kegiatan berlangsung lancar dan tertib.

Bpk. J, 47 thn, Istri Ny. Z 37 thn, By. Sm 3bulan 6kg, desa Miruk arab

Advokasi terkait ASI ekslusif

LATAR BELAKANG
Keberhasilan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor eksternalantara lain tingkat pengetahuan suami tentang ASI eksklusif dan dukungan
suami bagi ibu menyusuASI eksklusif adalah perilaku yang hanya memberikan ASI saja
kepada bayi sampai berumur enam bulan tanpa makanan dan minuman lain kecuali obat
(Baskoro, 2008).
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi usia 0-6 bulan karena mengandung semua
bahan yang diperlukan oleh bayi. Bayi baru lahir bisa memenuhu unsur penting untuk
kekebalannya hanya dari ASI (Wong, 1995). Proses menyusui seharusnya menjadi hubungan
segitiga antara ibu, bayi, dan ayah. Peran yang bisa dilakukan ayah misalnya jika bayi ingin
menyusu, ayah yang menggendong untuk diserahkan kepada ibu. Pedersen dalam literatur
families as learning environtment for children, mengemukakan bahwakemampuan seorang
ibu menyusui anaknya juga sangat dipengaruhi oleh perilaku suaminya. Dan banyak
penelitian terbaru lainnya yang menemukan bahwa kehadiran dan dukungan penuh cinta
darisuami sangat membantu istrinya untuk menjalankan perannya sebagai ibu (Simarmata,
2009).Banyaknya jumlah ASI yang diproduksi seorang ibu sangat bergantung pada kondisi
emosi ibu.Kinerja myoepithel dalam memompa ASI keluar sangat tergantung pada hormon
oksitosin yangdikirim oleh otak. Sedangkan oksitosin bisa keluar jika ibu merasa tenang dan
disayang oleh suamiserta mendapat dukungan dari orang-orang di sekelilingnya (Roesli,
2004).
Solusi yang dapat diberikan terkait dengan pengetahuan dan dukungan suami tentang
ASIeksklusif yaitu kerjasama lintas sektoral dalam perancangan program yang dapat
menunjang edukasimengenai pentingnya ASI eksklusif bagi bayi pada ibu hamil dan
keluarganya terutama suami

GAMBARAN KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 September 2022. Dokter internship
didampingi oleh pemegang program PIS PK Puskesmas Baitussalam melakukan advokasi
dengan pendekatan keluarga ke rumah masyarakat di desa miruk arab. Dilakukan
pemeriksaan indikator IKS pada salah satu keluarga di desa miruk arab didapatkan hasil 0.6
yang artinya masuk ke dalam kategori keluarga pra sehat. Dilakukan advokasi mengenai
beberapa poin indikator yang belum terpenuhi diantaranya anggota keluarga masih ada yang
merokok dan anak tidak diberi susu formula.
Dilakukan penjelasan tentang manfaat ASI ekslusif yang ditimbulkan bagi anak
kedepannya. Manfaat ASI ekslusif yang paling utama adalah terbentuknya pertahanan tubuh
seumur hidup. Selain itu, ASI ekslusif juga tergolong murah, efektif, dan tidak berbahaya.
Tentu tidak akan sebanding dengan potensi komplikasi yang timbul apabila terserang
penyakit tersebut secara alami. Berkat ASI ekslusif pula, jumlah pasien yang perlu mendapat
perawatan menjadi berkurang sehingga masyarakat tidak terbebani dengan biaya pengobatan
dan perawatan di rumah sakit. Dalam jangka panjang, pemenuhan imunisasi akan
meningkatkan kualtias hidup anak dan meningkatkan produktivitasnya di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai