Anda di halaman 1dari 4

PENYULUHAN PROMKES

Kelas ibu balita Cot Paya

LATAR BELAKANG
Wanita hamil memerlukan gizi yang cukup untuk kesehatan ibu dan janinnya. Jika
kebutuhan gizi ibu tidak tercukupi maka dapat berpotensi menyebabkan masalah gizi. Namun
demikian, ibu hamil seringkali tidak mengetahui adanya peningkatan kebutuhan gizi selama
kehamilan. Ibu hamil rentan mengalami beberapa permasalahan kurang gizi. Masalah gizi
yang sering terjadi pada ibu hamil adalah Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia, dan
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Masalah gizi pada ibu hamil berdampak pada
kesehatan ibu dan bayinya. Bayi yang dilahirkan dapat mengalami keterlambatan
pertumbuhan fisik dan perkembangan mental serta penurunan kecerdasan.
Masalah kematian dan kesakitan ibu dan anak di Indonesia masih merupakan masalah
serius sehingga pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam
pembangunan kesehatan di Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015 menunjukkan
angka kematian ibu sebanyak 305/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi
sebanyak 22,3/1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2015).
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi, protein, vitamin dan mineral untuk
mendukung pertumbuhan janin dan proses metabolisme tubuh (Notoatmodjo, 2007). Masalah
yang sering terjadi pada ibu hamil yaitu tidak menyadari adanya peningkatan kebutuhan gizi
selama kehamilan (Depkes RI, 2000). Sebagai akibatnya, masih ada ibu hamil yang tidak
melaksanakan anjuran petugas kesehatan seperti meminum 90 tablet besi selama
kehamilannya. Riskesdas (2013) menyebutkan secara nasional persentase ibu hamil yang
minum Tablet Tambah Darah (TTD) lebih 90 tablet (90+) pada kehamilan terakhir masih
rendah hanya mencapai 18,0%. Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan tujuan
penulisan artikel ini adalah untuk membahas masalah-masalah gizi yang rentan terjadi pada
ibu hamil.

GAMBARAN KEGIATAN
Kegiatan kelas ibu balita di Cot Paya diikuti 8 ibu balita dan 4 ibu hamil, kegiatan
diawali dengan pembukaan, pengenalan fasilitator dan penyampaian topik-topik yang akan
dibahas. pada pertemuan ini serta tanya jawab, seputar pengalaman ibu dalam pengasuhan
anak. Memberikan pengetahuan dan keterampilan secara umum pada ibu bayi dan balita
tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sehat yang meliputi gizi, pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan serta simulasi bayi dan balita sehat.

Capaian: Penyampaian materi tentang gizi balita, gizi ibu hamil, asi ekslusif, pentingnya
imunisasi dan stimulasi perkembangan bayi.
Simpulan dan saran: setelah pertemuan kelas ibu dan balita ini diharapkan ibu dapat
pengetahuan tentang pentingnya gizi balita dan gizi ibu hamil tercukupi, imunisasi pada bayi,
meningkatkan pemahaman ibu dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.
Penutup: semoga dengan pelaksanaan kelas ibu balita yang diselenggarakan oleh pihak
puskesmas baitussalam dapat memberi manfaat yang luas kepada ibu balita dan diharapkan
angka kesakitan di baet terus menurun bagi ibu hamil dan balita.
Manfaat: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu bayi dan balita tentang
pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sehat yang meliputi gizi, pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan serta simulasi bayi dan balita sehat sehingga ibu balita akan
secara mandiri dan berdaya dalam memantau dan menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan balitanya.
Sasaran: Ibu balita yang berdomosili di baet wilayah binaan puskesmas Baitussalam.
Evaluasi Proses: Dokter bersama tim pelaksana kelas ibu balita dari puskesmas tiba di
Posyandu baet, pada Pukul 09.00 WITA. Kelas ibu balita yang mendapatkan Penyuluhan
sebanyak 12 orang, sebagian besar bumil 4 orang dan ibu balita dibawah 5 tahun 8 orang.
Evaluasi Hasil: Banyaknya pertanyaan yang ditanyakan pada kelas ibu balita terkait ibu dan
anak menunjukkan adanya antusias masyarakat yang sangat tinggi. Sehingga dengan adanya
kegiatan kelas ibu balita dapat memberikan pemahaman orang tua terkait kebutuhan gizi
bumil dan gizi balita agar terhindar dari penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan
makanan bergizi dan konsumsi vit sesuai anjuran dokter.

Pelayanan gizi
Penyuluhan gizi balita dan ibu hamil

LATAR BELAKANG
Wanita hamil memerlukan gizi yang cukup untuk kesehatan ibu dan janinnya. Jika
kebutuhan gizi ibu tidak tercukupi maka dapat berpotensi menyebabkan masalah gizi. Namun
demikian, ibu hamil seringkali tidak mengetahui adanya peningkatan kebutuhan gizi selama
kehamilan. Ibu hamil rentan mengalami beberapa permasalahan kurang gizi. Masalah gizi
yang sering terjadi pada ibu hamil adalah Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia, dan
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Masalah gizi pada ibu hamil berdampak pada
kesehatan ibu dan bayinya. Bayi yang dilahirkan dapat mengalami keterlambatan
pertumbuhan fisik dan perkembangan mental serta penurunan kecerdasan.
Masalah kematian dan kesakitan ibu dan anak di Indonesia masih merupakan masalah
serius sehingga pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam
pembangunan kesehatan di Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015 menunjukkan
angka kematian ibu sebanyak 305/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi
sebanyak 22,3/1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2015).
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi, protein, vitamin dan mineral untuk
mendukung pertumbuhan janin dan proses metabolisme tubuh (Notoatmodjo, 2007). Masalah
yang sering terjadi pada ibu hamil yaitu tidak menyadari adanya peningkatan kebutuhan gizi
selama kehamilan (Depkes RI, 2000). Sebagai akibatnya, masih ada ibu hamil yang tidak
melaksanakan anjuran petugas kesehatan seperti meminum 90 tablet besi selama
kehamilannya. Riskesdas (2013) menyebutkan secara nasional persentase ibu hamil yang
minum Tablet Tambah Darah (TTD) lebih 90 tablet (90+) pada kehamilan terakhir masih
rendah hanya mencapai 18,0%. Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan tujuan
penulisan artikel ini adalah untuk membahas masalah-masalah gizi yang rentan terjadi pada
ibu hamil.

GAMBARAN KEGIATAN
Kegiatan kelas ibu balita di baet diikuti 10 ibu balita dan 7 ibu hamil, kegiatan diawali
dengan pembukaan, pengenalan fasilitator dan penyampaian topik-topik yang akan dibahas.
pada pertemuan ini serta tanya jawab, seputar pengalaman ibu dalam pengasuhan anak.
Memberikan pengetahuan dan keterampilan secara umum pada ibu bayi dan balita tentang
pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sehat yang meliputi gizi, pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan serta simulasi bayi dan balita sehat.

Capaian: Penyampaian materi tentang gizi balita, gizi ibu hamil, asi ekslusif, pentingnya
imunisasi dan stimulasi perkembangan bayi.
Simpulan dan saran: setelah pertemuan kelas ibu dan balita ini diharapkan ibu dapat
pengetahuan tentang pentingnya gizi balita dan gizi ibu hamil tercukupi, imunisasi pada bayi,
meningkatkan pemahaman ibu dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.
Penutup: semoga dengan pelaksanaan kelas ibu balita yang diselenggarakan oleh pihak
puskesmas baitussalam dapat memberi manfaat yang luas kepada ibu balita dan diharapkan
angka kesakitan di baet terus menurun bagi ibu hamil dan balita.
Manfaat: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada ibu bayi dan balita tentang
pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sehat yang meliputi gizi, pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan serta simulasi bayi dan balita sehat sehingga ibu balita akan
secara mandiri dan berdaya dalam memantau dan menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan balitanya.
Sasaran: Ibu balita yang berdomosili di baet wilayah binaan puskesmas Baitussalam.
Evaluasi Proses: Dokter bersama tim pelaksana kelas ibu balita dari puskesmas tiba di
Posyandu baet, pada Pukul 09.00 WITA. Kelas ibu balita yang mendapatkan Penyuluhan
sebanyak 17 orang, sebagian besar bumil 7 orang dan ibu balita dibawah 5 tahun 10 orang.
Evaluasi Hasil: Banyaknya pertanyaan yang ditanyakan pada kelas ibu balita terkait ibu dan
anak menunjukkan adanya antusias masyarakat yang sangat tinggi. Sehingga dengan adanya
kegiatan kelas ibu balita dapat memberikan pemahaman orang tua terkait kebutuhan gizi
bumil dan gizi balita agar terhindar dari penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan
makanan bergizi dan konsumsi vit sesuai anjuran dokter.

Kelas ibu balita di kajhu dusun habib


LATAR BELAKANG
SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, dan
kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa mengakhiri
kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Untuk mencapai tiga
tujuan mulia tersebut, disusunlah 17 Tujuan Global dan salah satu tujuan tersebut adalah
Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan. Tujuan tersebut salah satu indikator penurunan
angka kematian bayi dan balita serta adanya bayi dan balita yang sehat karena mereka adalah
generasi penerus bangsa oleh karena itu perlu adanya perhatian khusus untuk memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Balita di Indonesia sebesar 44/10.000
Kelahiran Hidup. Bayi dan balita melewati masa emas, masa emas adalah masa yang perlu
dimaksimalkan pertumbuhan dan perkembangannya karena pada masa itu 90 persen
perkembangan otak mulai terbentuk. Untuk mendapat perkembangan otak yang baik
diperlukan gizi dan simulasi yang baik juga. Peran orang tua menjadi sangat penting untuk
menunjang hal tersebut.

GAMBARAN KEGIATAN
Kegiatan kelas ibu balita di kajhu dusun habib diikuti 10 ibu balita, kegiatan diawali
dengan pembukaan, pengenalan fasilitator dan penyampaian topik-topik yang akan dibahas.
pada pertemuan ini serta tanya jawab, seputar pengalaman ibu dalam pengasuhan anak hasil
capaian: setelah penyampaian materi tentang si ekslisif, pentingnya imunisasi dan stimulasi
perkembangan bayi ada beberapa ibu yang bertanya tentang imunisasi, asi ekslusif dan
perkembangan anak sehingga pertemuan ini memberi manfaat bagi si ibu tentang pengasuhan
dan pemantauan tumbuh kembang anak.
Simpulan dan saran: setelah pertemuan kelas balita ini diharapkan ibu dapat pengetahuan
tentang pentingnya imunisasi pada bayi, meningkatkan kemampuan ibu dalam memantau
pertumbuhan dan perkembangan balita.
Penutup: semoga dengan pelaksanaan kelas ibu balita yang diselenggarakan oleh pihak
puskesmas baitussalam dapat memberi manfaat yang luas kepada ibu balita

Anda mungkin juga menyukai