NPM : 2210102010069
Dosen Pembimbing : Firdaus Mirza Nusuary, S.TP, M.A.
"Tapi kalau nanti udah naik mungkin bakal mikir-mikir sih naik ojol. Kalau
enggak kepepet waktu kayaknya enggak bakal pilih ojol," imbuh dia. Pemkot
Tangerang Siapkan Bantuan bagi Sopir Angkutan hingga Nelayan Seiring dengan
naiknya harga BBM, Marsya berharap pemerintah menaikkan gaji karyawan.
"(Harapannya) kalau buat pemerintah maunya sih dinaikin lagi ya gajinya, kalau
buat pihak ojol semoga kenaikan tarifnya enggak bikin syok aja sih," tutur
Marsya. Sementara itu, Andika berharap, dengan adanya kenaikan harga BBM,
angkutan umum dan jalan-jalan perkotaan menjadi lebih baik agar bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat.
Analisis Berita
Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar dan Pertamax naik mulai
(3/9) pukul 14.30 WIB. Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp
10.000 per liter. Disusul, harga Solar subsidi dikerek menjadi Rp 6.800 per liter
dari Rp 5.150 per liter. Sementara itu, harga Pertamax non subsidi juga naik, dari
Rp 12.500 per liter menjadi 14.500 per liter. Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menambahkan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk mendukung rakyat
dari gejolak harga minyak dunia yang sudah terjadi sepanjang tahun ini.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan
memberikan subsidi dari APBN," kata Jokowi. Namun, keinginan tersebut tak
dapat dilanjutkan pasalnya, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022
telah meningkat 3 kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Jumlah
tersebut diperkirakan akan meningkat terus jika harga BBM subsidi dibiarkan.
Terlebih, subsidi energi ini lebih banyak dinikmati golongan mampu. Jokowi
menyebut, lebih dari 70% subsidi justru dinikmati oleh golongan masyarakat yang
mampu yaitu pemilik mobil pribadi.
Maka pemerintah memutuskan harga beberapa jenis BBM yang selama ini
mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian.
Kesimpulan
Kenaikan harga BBM ini sedikitnya tidak relavan bagi kalangan masyarakat
menengah kebawah, dikarenakan pemerintah juga terlalu membebankan biaya
kepada rakyat. Dimana kondisi ekonomi masyarakat yang terkena imbas covid
lalu belum membaik, gaji karyawan yang tidak mengalami perubahan, dan
mahasiswa rantauan yang harus mengorbankan uang jajan nya untuk menyamakan
kenaikan harga BBM saat ini. Untuk transportasi umum juga belum memadai di
daerah-daerah pelosok saat ini. Harga BBM yang naik tidak sama dengan
pendapatan masyarakat saat ini, dimana semua harga kebutuhan pokok
masyarakat juga ikut naik bersamaan. Ada baiknya pemerintah kembali
mempertimbangkan keputusan ini, dan mencari solusi yang lebih baik untuk
kebaikan masyarakat dan negara. Seperti menunda pemindahan ibukota negara,
pemotongan gaji anggota DPR, dan pemberhentian untuk fasilitas yang belum
diperlukan negara. Ada baiknya jika memang tidak ada solusi lain dari kenaikan
harga BBM, pemerintah harusnya juga berusaha di mobilitas masyarakat.
Daftar Pustaka