Kelangkaan Gas Subsidi, Pemkot Jambi Dukung Pembangunan 1
Juta Sambungan Jaringan Gas Kompas.com – 03/11/2022, 14:01 WIB
JAMBI, KOMPAS.com – Pemerintah menargetkan pembangunan 1 juta sambungan
jaringan gas (jargas) untuk mengurangi dampak kelangkaan gas subsidi. Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mendukung terbentuknya subholding gas pertamina dengan PT PGN Tbk, agar akselerasi pemasangan jargas dapat di percepat di daerah. Sehingga mampu membantu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Wakil Wali Kota Jambi, Maulana melaksanakan audiensi dengan manajemen PT PGN Tbk yang diwakili oleh Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengenai pengembangan jargas di Kota Jambi. “Kami memyambut hangat untuk membicarakan tentang kerja sama dalam rangka pembangunan infrastruktur gas di Kota Jambi atau jaringan city gas," kata Maulana saat audiensi di Kantor PGN, Rabu (2/11/2022). Ia menuturkan sejak 2014 lalu, pemasangan jargas telah menyasar 13.000 rumah tangga. Angka ini harus terus digenjot, kata Maulana, ke depan Pemkot Jambi akan menambah lagi jaringan gas rumah tangga agar kebutuhan gas di Kota Jambi dapat terpenuhi secara maksimal. Lebih jauh, Maulana merinci Kota Jambi terdiri atas 11 kecamatan sudah dialiri jargas, diantaranya Kecamatan Jelutung, Kota Baru, Alam Barajo, Telanipura, dan Danau Sipin. Oleh sebab itu, Pemkot Jambi, mendukung penuh untuk pembangunan jargas dan berkomitmen untuk penyediaan lahan infrastruktur dan MRS. Kondisi di lapangan, dengan pertambahan jumlah penduduk Kota Jambi, maka kebutuhan masyarakat Kota Jambi untuk rumah tangga Jambi yang semakin meningkat, tentu sangat tepat bila dilakukan pengembangan jargas atau city gas. Masyarakat Kota Jambi juga sangat antusias dengan keinginan untuk memanfaatkan gas bumi dalam skema jaringan city gas. Jika ada potensi bisnis dengan BUMD, Pemerintah Kota Jambi juga dapat membantu menjembatani. Saat ini, Sibinjai Sakti sebagai salah satu BUMD sedang melakukan penjajakan skema komersial dengan PGN. Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan Kota Jambi merupakan wilayah potensial untuk pengembangan jargas. Masyarakat Kota Jambi juga sudah menggunakan jargas sejak 2014 dengan program jargas APBN. “Artinya, untuk pembangunan jargas lanjutannya nanti sudah tidak susah lagi, karena masyarakat sudah sadar akan keuntungan, manfaat dan keunggulan dari jargas ini," kata Achmad. Harapannya ke depan, kata dia pemerintah Kota Jambi berserta seluruh masyarakat memberikan dukungan agar kami bisa turut menyukseskan program jargas 1 juta SR di seluruh Indonesia. "Di Kota Jambi, kami akan mulai masuk secepatnya,” ujar Achmad. Dalam waktu dekat, PGN melakukan kunjungan di Jambi dan direncanakan melakukan eksekusi pembangunan jargas pada tahun 2023. Rata-rata pemakaian gas bumi di Jambi untuk rumah tangga kurang lebih 9 - 18 M³. PGN tengah memetakan terkait suplai dan infrastruktur gasnya. Pemerintah menargetkan dapat membangun 1 juta Sambungan Rumah (SR) per tahun. PGN menargetkan pembangunan jargas sebanyak 400.000 Sambungan Rumah dengan skema pendanaan internal PGN. Sedangkan 600.000 SR akan dibangun menggunakan skema KPBU, skema investasi swasta atau BUMD, dan lain-lain. “Jargas sebagai energi berbasis gas bumi memiliki keunggulan yang lebih kompetitif dibandingkan dengan LPG non subsidi dan pemasangannya gratis seperti jargas APBN," kata dia. PGN terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan sangat terbuka untuk partnership terkait pembangunan jargas. Salah satunya, PGN telah bekerja sama dengan Jaya Real Property untuk pembangunan jargas di Bintaro. Achmad berharap bahwa dengan adanya jargas PGN dapat mendorong potensi pertumbuhan pada pelanggan komersil, hingga industri. Dengan demikian, pemanfaatan gas bumi di berbagai sektor dapat membantu pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Achmad mengapresiasi Pemkot Jambi yang mendukung adanya penambahan dan pengembangan jaringan gas kota di daerahnya. "Jargas itu, dapat meringankan beban masyarakat, karena membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat Kota Jambi dengan menggunakan energi yang kompetitif dan bersih. Poin pentingnya, dapat mengatasi rasa kekhawatiran masyarakat akan kelangkaan gas elpiji," tutup Achmad. Sumber : www.Kompas.com ANALISIS PENYEBAB KELANGKAAN : Menurut saya penyebab kelangkaan dari gas LPG Subsidi ini sendiri terdiri dari beberapa factor. Seperti akibat distribusi yang salah sasaran, dimana masyarakat menengah atas yang malah menikmati gas LPG subsidi ini. Yang banyak diperoleh dari pedagang eceran. Sedangkan pada dasarnya pedagang eceran tidak boleh sembarang menyalurkan gas LPG subsidi kepada masyarakat kalangan atas kecuali atas izin dari pihak agen terkait. Kemudian ada juga akibat dari disparitas harga yang besar antara gas LPG 3Kg dan gas LPG 12kg, banyak konsumen yang mulanya menggunakan gas LPG 12Kg beralih ke Gas LPG 3kg karena perbandingan harga yang terlampau jauh tersebut. Dan factor terakhir yang mendetail di bahas pada artikel diatas ialah terkait sambungan jaringan gas. Dimana jaringan gas ini berperan sangat penting bagi distribusi gas untuk setiap daerah – daerah. Sehingga saat ini kota jambi sedang gencar gencar nya membangun jaringan gas, dalam rangka pemenuhan kegiatan 1 juta sambungan jaringan gas, guna memperlancar alur distribusi gas di tiap daerahnya. Akibat dari ketiga factor tersebut ialah dimana permintaan akan gas LPG subsidi tersebut kian meroket akibat factor diatas yang tidak sepadan dengan jumlah pasokan produksi gas LPG subsidi tersebut dengan penawaran terbatas, sehingga memicu terjadinya kelangkaan.
Program Edukasi Mengenai Optimalisasi Penggunaan Transportasi Umum Di Semarang Sebagai Solusi Atas Fenomena Ekskalasi Tarif Bahan Bakar Pertalite Dan Pertamax