TIMELINE
2
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
SUHU TINGGI
SUHU TINGGI
Tujuan
• Mengetahui dan memahami proses termal dan penggunaannya
• Mengetahui dan memahami pengaruh pengolahan suhu tinggi terhadap
nilai gizi
• Memperpanjang daya simpan
• Makanan menjadi lebih enak
4
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
SUHU TINGGI
• Blanching Tujuan:
Proses pemanasan produk dengan uap air atau Menginaktivasi enzim alami yang terdapat
air panas pada suhu <100°C selama <10 menit. pada bahan pangan
Tujuannya adalah untuk inaktivasi enzim pada Membunuh sebagian jasad renik yang
bahan. terdapat pada bahan pangan
Mematikan jaringan-jaringan bahan
Menghilangan kotoran yang melekat pada
Terbagi atas 3: bahan pangan
Blanching menggunakan air panas (Hot Menghilangkan zat-zat penyebab lendir pada
Water Blanching) bahan pangan
Blanching menggunakan uap (Steam Mengeluarkan gas yang terdapat pada bahan
Blanching) pangan
Blanching menggunakan microwave
5
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
SUHU TINGGI
Steam blancher
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
SUHU TINGGI
• Pasteurisasi Tujuan:
Pasteurisasi adalah perlakuan panas yang Untuk membunuh bakteri patogen, yaitu
diberikan pada bahan baku dengan suhu ideal bakteri yang berbahaya karena dapat
<100oC atau di bawah suhu titik didih air. menimbulkan penyakit bagi manusia.
Pasteurisasi tidak mematikan semua Misalnya, Mycobacterium tuberculosis dan
mikroorganisme, tetapi hanya yang bersifat Coxiella bunetti
patogen dan tidak membentuk spora. Untuk memperpanjang daya simpan bahan
atau produk
Dapat menimbulkan cita rasa yang lebih baik
pada produk
Pada susu proses ini dapat menginaktifkan
enzim fosfatase dan katalase yaitu enzim
yang dapat membuat susu cepat rusak
7
8
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
SUHU TINGGI
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
SUHU TINGGI
• Sterilisasi Waktu dan suhu yang diperlukan untuk proses
Sterilisasi adalah proses pemanasan yang sterilisasi biasanya tergantung pada konsistensi
diberikan pada bahan dengan tujuan untuk atau ukuran partikelnya, ukuran head space,
membunuh mikroba pembusuk dan patogen besar dan ukuran kaleng, kemurnian uap air
dalam kaleng dengan suhu 121°C selama 1 (steam) yang digunakan, dan kecepatan
detik. Mikroba yang terutama harus dimatikan perambatan panas.
adalah mikroba anaerobik yang tumbuh pada
pH >4.5. Suhu awal kaleng harus berada di atas 60°C.
Hal ini disebabkan pada suhu di bawah 60°C
dikhawatirkan terjadi pertumbuhan mikroba,
baik mikroba mesofilik maupun termofilik yang
tumbuh pada kisaran suhu 37-55°C. Dengan
demikian akan menambah jumlah awal mikroba
yang akan berpangaruh terhadap keberhasilan
proses sterilisasi.
9
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
SUHU TINGGI
Hal yang diinginkan selama pemanasan Hal yang tidak diinginkan selama pemanasan
Destruksi protein Degradasi nutrient (zat gizi)
Perubahan warna Degradasi rasa
Perubahan aspek organoleptik bahan/produk
(rasa/flavour, aroma, dan tekstur)
10
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
SUHU RENDAH
Setiap jaringan-jaringan hidup seperti bahan hasil
pertanian mempunyai suhu optimum untuk
berlangsungnya proses metabolisme secara normal.
Pada kondisi suhu yang lebih tinggi atau rendah dari
suhu optimum, proses metabolisme akan berjalan lebih
lambat. Pada umumnya proses metabolisme
berlangsung terus setelah bahan hasil pertanian dipanen,
sampai bahan akhirnya membusuk. Pada suhu yang
lebih rendah kerusakan bahan pangan dapat ditekan
kenilai yang minimum. Secara umum dapat disebutkan
bahwa setiap penurunan suhu 10°C (18°F) akan
mengurangi laju reaksi kerusakan bahan pangan
11
setengah kalinya atau laju metabolisme akan berkurang
setengahnya.
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
SUHU RENDAH
Tujuan
• Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial
• Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan
pangan
• Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk
serangan hama
12
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
SUHU RENDAH
• Pendinginan Tujuan:
Teknik pendinginan/refrigerasi mengacu pada Mengurangi kontaminasi
proses penurunan suhu produk yang tidak Mengendalikan kerusakan oleh mikroba
mencapai titik bekunya yang artinya selama Mengendalikan pertumbuhan
proses pendinginan, suhu bahan pangan mikroorganisme
menurun tetapi kandungan air didalamnya tidak
sampai membeku. Pendinginan produk pangan
biasanya dilakukan pada suhu -2°C s.d 15°C
Proses pendinginan
13
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
SUHU RENDAH
• Pembekuan Tujuan:
Teknik pembekuan/freezing adalah Dapat menghambat pertumbuhan mikroba
penyimpanan bahan pangan di bawah titik beku Menurunkan laju reaksi kimia dan biokimia
air, yang melibatkan proses perubahan fase cair sehingga dapat memperpanjang umur simpan
menjadi es dan kristal es. Proses pembekuan - produk pangan
18°C s.d -40°C. Pembekuan juga melibatkan Adanya kristalisasi air ini akan menyebabkan
pindah panas seperti sistem refrigeran pada mobilitas air terbatas, sehingga aktivitas air
pemdinginan, akan tetapi panas yang diserap menurun
dari bahan/produk pangan lebih banyak
sehingga melebihi panas laten pembekuannya
dan menyebabkan air dalam bahan pangan
berubah fase cair menjadi es (beku).
14
Proses pembekuan
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
SUHU RENDAH
15
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
FERMENTASI
FERMENTASI
Fermentasi adalah salah satu teknik pengolahan Keuntungan
pangan dengan cara memproduksi berbagai Hasil fermentasi terutama asam dan alkohol
produk menggunakan biakan mikroba melalui dapat mencegah pertumbuhan mikroba
aktivitas metabolisme aerob dan anaerob. beracun dalam makanan
Bahan pangan yang difermentasi biasanya
mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dari
Hasil fermentasi tergantung jenis bahan pangan bahan aslinya, seperti produksi vitamin B2,
(substrat), jenis mikroba dan lingkungan yang B12, dan pro vitamin A
mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme Hasil fermentasi lebih mudah dicerna karena
mikroba. senyawa makanan yang kompleks dipecah
jadi lebih sederhana oleh mikroba katabolik
17
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
FERMENTASI
Contoh produk fermentasi:
Tempe
Tauco
Oncom
Roti
Kecap
Sayur asin
Yoghurt
Keju Sayur asin Oncom
Tape
Brem
Anggur
18
Brem
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
FOOD ADDITIVES
FOOD ADDITIVES
Codex Alimentarius (FAO/WHO, 2017) Tujuan
menjelaskan bahwa food additives adalah Untuk meningkatkan rasa dan warna
senyawa yang biasanya tidak dikonsumsi Menytabilkan dan memperbaiki tekstur
sebagai makanan dengan sendirinya dan Sebagai pengental
biasanya tidak digunakan sebagai bahan baku Mencegah pelengketan
utama dalam makanan tetapi sengaja Pengkayaan (fortifikasi) makanan dengan
ditambahkan dalam pembuatan, pengolahan, vitamin dan mineral
persiapan, perawatan, pengepakan, pengemasan, Melindungi nilai gizi
dan mengangkut makanan untuk melakukan Memaksimalkan kepuasan konsumen
fungsi teknologi (termasuk organoleptik).
20
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
FOOD ADDITIVES
Natrium Benzoat
21
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
FOOD ADDITIVES
Asam asetat
22
Asam fumarat
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
PENGERINGAN
PENGERINGAN
• Prinsip Tujuan
Mengurangi kadar air dalam bahan pangan Mengurangi risiko kerusakan akibat adanya
dengan cara menguapkan air dengan energi aktivitas mikroba
panas mencapai kadar air tertentu sehingga Menghemat ruang penyimpanan atau
mikroba dan enzim perusak pangan tidak pengangkutan
aktif/mati Untuk mendapatkan produk yang lebih
sesuai dengan penggunaannya
Untuk mempertahankan nutrien yang
berguna yang terkandung dalam bahan
pangan, misalnya mineral, vitamin, dan
sebagainya
24
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
PENGERINGAN
• Pengeringan Alami (Sun drying) Keuntungan
Sun drying adalah pengeringan dengan Lebih efisien dari sisi biaya produksi
menggunakan energi panas matahari secara Mudah digunakan oleh siapapun
langsung. Salah satu teknik sun drying adalah Tidak memerlukan keahlian khusus
penjemuran. Penjemuran memiliki keuntungan
energi panas yang digunakan murah dan
berlimpah, tetapi menimbulkan kerugian karena
Kelemahan
panas matahari tidak terus menerus ada
Kurang hiegenis karena dilakukan di
sepanjang hari, dan kenaikan suhu tidak dapat
hamparan lahan terbuka
diatur sehingga lama penjemuran sukar
Suhu tidak dapat dikontrol
ditentukan. Hal ini disebabkan jumlah energi
panas yang jatuh ke permukaan bumi biasanya
tidak tetap dan juga kebersihan bahan pangan
yang dijemur sukar diawasi
25
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
PENGERINGAN
• Pengeringan Buatan (Artificial drying) Keuntungan
Artificial drying merupakan pengeringan yang Suhunya dapat dikontrol
sumber panasnya dari alat pengering, baik Higienitas dapat terjaga
dengan sumber energi dari listrik ataupun yang Kelemahan
lainnya. Pengeringan buatan mempunyai Memerlukan biaya untuk pembelian alat dan
keuntungan karena suhu dan aliran udara dapat mesin
diatur sehingga waktu pengeringan dapat Memerlukan keahlian khusus dalam
ditentukan, dan kebersihan mudah diawasi. pengoperasian
PENGERINGAN Gizi
Jumlah jenis zat gizi
27
TERIMA KASIH