TPHP 1- MINGGU 3
4
TUJUAN BLANSIR
1) Mengurangi jumlah mikroba patogen dan mikroba pembusuk
pada bahan pangan
2) Menginaktifkan enzim yang dapat menyebabkan penurunan
kualitas bahan pangan
5
Metode Blansir
1. Blansir dengan air panas (Hot Water Blanching)
• Metode ini hampir sama dengan proses perebusan
• Metode ini cukup efisien, namun memiliki kekurangan yaitu
kehilangan komponen bahan pangan yang mudah larut dalam
air serta bahan yang tidak tahan panas
6
• Proses blanching
8
PASTEURISASI
• Pasteurisasi adalah perlakuan panas yang diberikan pada
bahan dengan suhu di bawah titik didih (<l00 ℃), selama
jangka waktu tertentu
❑ Tujuan Pasteurisasi:
✓ membunuh mikroba patogen dan pembusuk, serta inaktivasi
enzim, sehingga lebih aman dan umur simpan menjadi lebih
panjang/lebih awet
9
• Untuk memusnahkan sel-sel vegetatife dari mikroba patogen, pembentuk toksin, dan
pembusuk
• Bakteri patogen:
• Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit TBC)
• Salmonella (penyebab penyakit kolera dan tifus)
• Shigella dysenteriae (penyebab disentri), dsb
❑ Efek Pasteurisasi:
✓ Penurunan kandungan nutrisi/vitamin
✓ Tidak terlalu mengubah sifat-sifat sesoris/cita rasa (warna, rasa,
aroma, tekstur)
10
• Proses pasteurisasi tidak mematikan semua mikroba (hanya patogen) dan
tidak mematikan bakteri pembentuk spora
• Produk hasil pasteurisasi bila disimpan pada suhu ruang hanya bertahan 1
sampai 2 hari, jika disimpan pada suhu rendah/dingin dapat bertahan 1
minggu
11
Metode Pasteurisasi
1. Metode Batch
12
Metode Pasteurisasi
2. Metode Kontinyu
13
STERILISASI
14
Sterilisasi
• Sterilisasi merupakan salah satu cara pengolahan
bahan pangan yang bersifat mengawetkan
15
❑Sterilisasi total (absolut)/murni
o Proses panas untuk mematikan seluruh sel mikroba (patogen & pembusuk).
o Kondisi bebas dari mikroorganisme
o Biasanya untuk industri dalam kesehatan farmasi, astronot, dsb
❑Sterilisasi komersial
o Pada proses sterilisasi produk pangan, kondisi steril absolut sulit dicapai,
sehingga digunakan istilah sterilisasi komersial atau sterilisasi praktikal
16
Sterilisasi Komersial
❑Produksi pangan steril komersial mencakup dua operasi yang
esensial:
1. Bahan pangan harus dipanaskan secara cukup (pada suhu yang cukup tinggi
dan waktu yang cukup lama) untuk memastikan bahwa kondisi steril komersial
telah tercapai
2. Pangan yang telah disterilisasi komersial harus dikemas dan ditutup dengan
menggunakan wadah yang hermetik(kedap udara) seperti, kaleng, gelas,
alunium foil, retort pouch), sehingga mampu mencegah timbulnya
reontaminasi setelah produk disterilkan
17
❑ Pada sterilisasi komersial perlu diperhatikan:
✓ pH
✓ Pengemasan hermetis (kedap udara)
• Pada produk steril komersial yang berasam rendah (pH > 4,5 ), terdapat resiko
keamanan pangan yang cukup tinggi
• Produk pangan yang telah mengalami sterilisasi, dikemas dengan kemasan yang kedap
udara untuk mencegah terjadinya oksidasi dan rekontaminasi
o Spora yang tertinggal di dalam makanan tersebut dapat bergerminasi kembali dan
menyebabkan kebusukan atau kerusakan makanan
18
❑ Produk pangan dikatakan sudah steril komersial apabila:
19
Proses Sterilisasi
1. Sterilisasi Konvensional
• produk dimasukkan kedalam sebuah kaleng, kemudian ditutup
secara hermetik atau kedap udara, kemudian produk dalam kaleng
disterilisasikan menggunakan retort (alat sterilisasi), Setelah panas
yang diperlukan tercapai, selanjutnya produk dalam kaleng tersebut
didinginkan.
2. Sterilisasi Aseptik
• merupakan proses produk dan kemasan dilakukan sterilisasi secara
terpisah, selanjutnya produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan
atau wadah yang telah steril pada suatu ruangan yang steril
20
Sterilisasi suhu ultra tinggi (UHT,
ultra high temperature)
• Sterilisasi dengan menggunakan suhu yang sangat • dasar proses UHT yang juga
tinggi dan waktu pemanasan yang sangat singkat disebut pengolahan aseptik
(aseptic processing)
• Dapat dilakukan jika produk pangan disterilisasi
sebelum dikemas dalam kemasan yang telah • Suhu sekitar 135 – 140 ℃
disterilisasi selama 2-4 detik
21
PENGARUH STERILISASI TERHADAP
MUTU PRODUK
❑ Penggunaan suhu yang tinggi pada proses sterilisasi produk pangan
secara berlebihan, memungkinkan terjadinya kerusakan/kehilangan
nilai gizi maupun organoleptik produk pangan
22
thank you