Anda di halaman 1dari 31

BACKUP DAN RESTORE

MERANCANG PEMULIHAN JARINGAN


KONFIGURASI PERANGKAT JARINGAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI


UNIVERSITAS GUNADARMA
Menentukan Data Backup

Backup dapat diartikan sebagai proses membuat salinan


sebagai cadangan saat terjadi kehilangan atau kerusakan
data asli.
Manfaat dari proses backup diantaranya mengembalikan
kondisi suatu sistem komputer yang mengalami kerusakan
atau kehilangan data, mengembalikan suatu file yang tanpa
sengaja terhapus atau juga rusak.
Fungsi utama dari proses backup dan restore yaitu ketika
suatu perangkat jaringan terjadi kerusakan pada hardware
atau software (IOS), maka konfigurasi yang ada pada
perangkat sebelumnya dapat di masukan ke dalam
perangkat baru dengan syarat perangkat yang digunakan
sama.
Syarat Melakukan Proses Backup Pada
Perangkat Jaringan

Sebelum melakukan proses backup, terdapat


beberapa syarat harus terpenuhi seperti Memiliki
akses ke server Trivial File Transfer Protocol
(TFTP) atau File Transfer Protocol (FTP) server,
dan Konektivitas. Router harus bisa mengakses
server FTP atau TFTP.
Metode Backup Konfigurasi

Terdapat beberapa metode yang dapat dipilih agar


dapat melakukan backup dan restore konfigurasi
jaringan :
1. Menggunakan TFTP server
2. Menggunakan FTP server
3. Menggunakan Terminal Emulation Program
4. Otomatisasi Konfigurasi Backup menggunakan
Metode Kron
5. Konfigurasi Backup ke TFTP server
Topologi Untuk Backup Konfigurasi Router
Backup Konfigurasi Menggunakan TFTP
Server untuk konfigurasi Backup

Konfigurasi IP address pada Router


Backup Konfigurasi Menggunakan TFTP
Server untuk konfigurasi Backup

Konfigurasi IP address pada Server


Backup Konfigurasi Menggunakan TFTP
Server untuk konfigurasi Backup

Pastikan TFTP Server pada Server dalam kondisi


“ON”
Backup Konfigurasi Menggunakan TFTP
Server untuk konfigurasi Backup

2. Salin file konfigurasi yang berjalan ke server TFTP.


Router#copy running-config tftp
Address or name of remote host []? //IP HOST TUJUAN
UNTUK BACKUP//
Destination filename [Router-confg]? //NAMA FILE//
Backup Konfigurasi Menggunakan TFTP
Server untuk konfigurasi Backup

Pengecekan File Backup Konfigurasi router pada


Server TFTP
Menggunakan FTP Server untuk
konfigurasi Backup
1. Konfigurasi FTP username dan password
Router#config terminal
Router(config)#ip ftp username cisco
Router(config)#ip ftp password cisco123
Router(config)#end
Router#
2. Salin file konfigurasi yang berjalan ke server FTP
Router#copy running-config ftp:
Address or name of remote host []? //IP SERVER UNTUK
BACKUP//
Destination filename [ce_2-confg]?
backup_cfg_for_router //NAMA FILE//
Writing backup_cfg_for_router !
1030 bytes copied in 3.341 secs (308 bytes/sec)
Router#
3. File konfigurasi telah di salin ke server FTP
Menggunakan FTP Server untuk
konfigurasi Backup
Menggunakan Terminal Emulation
Program untuk konfigurasi Backup
Terminal Emulation Program dapat digunakan untuk melakukan konfigurasi backup
dan restore. Berikut adalah prosedur menggunakan software Microsoft
Hyperterminal Terminal Emulation :
1. Jika konfigurasi perlu disalin dari router lain, hubungkan ke router melalui konsol
atau Telnet.
2. Mengubah Router ke mode privileged
Router>enable
Router#
Router# Terminal length 0
Untuk memaksa router mengembalikan keseluruhan respon sekaligus, bukan
satu layar pada satu waktu. Ini memungkinkan Anda untuk menangkap
konfigurasi tanpa berlebihan --more– petunjuk yang dihasilkan saat router
merespons satu layar pada satu waktu.
3. Pada menu HyperTerminal, pilih Transfer > Capture Text. Jendela Capture Text
akan tampil.
4. Beri nama “config.txt”
Menggunakan Terminal Emulation
Program untuk konfigurasi Backup
6. Klik Start untuk menghilangkan jendela Capture text dan mulai Mengambil.
7. Masukkan perintah show running-config, dan biarkan sampai router
menyelesaikan. responnya dan akan tampil :
Building configuration...
Diikuti dengan konfigurasi.
8. Pada menu HyperTerminal, pilih Transfer > Capture text > Stop untuk
menghentikan pengambilan gambar.
9. File konfigurasi telah di salin
Otomatisasi Konfigurasi Backup
menggunakan Metode Kron
Menggunakan Terminal Emulation Program untuk konfigurasi Backup Untuk memerintahkan router
untuk menyalin running-config ke startup-config, misalnya setiap hari Minggu pukul 23:00, lakukan
langkah-langkah ini:
1. Buat kron policy list - ini adalah skrip yang mencantumkan perintah router yang harus
dijalankan pada waktu yang dijadwalkan.
Router(config)#kron policy-list SaveConfig
Router(config-kron-policy)#cli write
Router(config-kron-policy)#exit
• cli – Menentukan perintah EXEC CLI dalam Command Scheduler policy list.
• Policy-list – menentukan policy list yang terkait dengan Command Scheduler occurence.

Catatan: Alasan mengapa write digunakan daripada menyalin running-config startup-config adalah
karena kron tidak mendukung perintah interaktif dan perintah Salinan running-config startup-config
memerlukan interaksi. Penting untuk diingat saat Anda membuat perintah. Juga perhatikan bahwa
kron tidak mendukung perintah konfigurasi.
Otomatisasi Konfigurasi Backup
menggunakan Metode Kron
2. Buat kron occurence - Ini menginformasikan router kapan dan seberapa sering
policy harus dijalankan.
Router(config)#kron occurrence SaveConfigSchedule
at 23:00 Sun recurring
Router(config-kron-occurrence)#policy-list SaveConfig
• SaveConfigSchedule – Inilah nama occurencenya. Panjang nama occurence
adalah dari 1 sampai 31 karakter. Jika nama occurence itu baru, struktur
occurence akan tercipta. Jika nama occurence bukanlah hal baru, occurence
yang ada akan diedit.
• at - Mengidentifikasi bahwa occurence berjalan pada tanggal dan waktu
kalender yang telah ditentukan.
• recurring - Mengidentifikasi bahwa kejadiannya berjalan secara berulang.
Otomatisasi Konfigurasi Backup
menggunakan Metode Kron
3. Verifikasi konfigurasi kron dengan menggunakan perintah show
Router#sh kron schedule
Kron Occurrence Schedule
SaveConfigSchedule inactive, will run again in 1 days
12:37:47 at 23:00 on Sun
• Inactive – berarti bahwa kron sedang tidak menjalankan perintah pada saat ini
• Active - berarti bahwa kron sedang menjalankan perintah.
kron occurrence SaveConfigSchedule at 23:00 Sun recurring
policy-list SaveConfig
kron policy-list SaveConfig
cli write
Otomatisasi Konfigurasi Backup
menggunakan Metode Kron

Untuk metode kron dapat di simulasikan menggunakan GNS3


Konfigurasi Backup ke TFTP server
Contoh ini adalah untuk menyimpan konfigurasi yang berjalan ke server TFTP
(192.168.1.4) yang terjadwal setiap hari Minggu pukul 23:00:
Router(config)#kron policy-list Backup
Router(config-kron-policy)#cli show run | redirect
tftp://192.168.1.4/test.cfg
Router(config-kron-policy)#exit
!
Router(config)#kron occurrence Backup at 23:00 Sun
recurring
Router(config-kron-occurrence)#policy-list Backup
Melakukan Restore Konfigurasi
Perangkat Jaringan
Restore adalah proses penting setelah melakukan backup. Backup akan
menjadi sia-sia bila proses pengembalian dan perbaikan data sistem
sulit dilakukan. Untuk mencapai tujuan ini ada beberapa pendekatan
yang harus diperhatikan, yaitu proses backup harus dilakukan dengan
aturan yang jelas, hindari membackup dengan sebarangan dengan tidak
terstruktur.
Metode Restore Konfigurasi
Terdapat 3 metode dalam melakukan proses restore yaitu :
1. Melakukan Restore dari TFTP server
2. Melakukan Restore dari FTP server
3. Melakukan Restore Menggunakan Terminal Emulation Program
Melakukan Restore dari TFTP Server

Berikut ini adalah tahapan untuk mengembalikan konfigurasinya ke router


lain. Sebelum melanjutkan dengan metode ini, pastikan terdapat koneksi ke
server TFTP di jaringan .
1. Ubah mode router ke mode Privileged
Router>enable
Router#
2. Buka file konfigurasi menggunakan text editor. Cari dan hapus setiap
baris yang mengandung element “AAA”.
Catatan: Langkah ini digunakan untuk menghapus perintah keamanan yang
bisa mengunci user dari router.
Restore dari TFTP Server
3. Salin file konfigurasi dari TFTP server ke router baru yang memiliki konfigurasi
dasar menggunakan privileged (enable) mode.
Router#copy tftp: running-config
Address or name of remote host []? 64.104.207.171 //IP SERVER
UNTUK BACKUP//
Source filename []? Backup_cfg_for_my_router //NAMAFILE//
Destination filename [running-config]?
Accessing tftp://10.66.64.10/backup_cfg_for_my_router...
Loading backup_cfg_for_router from 64.104.207.171 (via
FastEthernet0/0): !
[OK - 1030 bytes]
1030 bytes copied in 9.612 secs (107 bytes/sec)
Router#
Melakukan Restore dari FTP server
1. Ubah Router ke mode priviledge
Router>enable
Router#
2. Buka file konfigurasi menggunakan text editor. Cari dan hapus setiap
baris yang mengandung element “AAA”.
Catatan: Langkah ini digunakan untuk menghapus perintah keamanan yang
bisa mengunci user dari router.
Restore dari FTP server
3. Salin file konfigurasi dari FTP server ke router baru yang memiliki
konfigurasi dasar menggunakan privileged (enable) mode.
Router#copy ftp: running-config
Address or name of remote host [10.66.64.10]?
Source filename [backup_cfg_for_router]?
Destination filename [running-config]?
Accessing ftp://10.66.64.10/backup_cfg_for_router...
Loading backup_cfg_for_router !
[OK - 1030/4096 bytes]
1030 bytes copied in 13.213 secs (78 bytes/sec)
Router#
Melakukan Restore Menggunakan
Terminal Emulation Program
Terminal Emulation Program dapat digunakan untuk melakukan konfigurasi
backup dan restore.
Berikut adalah prosedur menggunakan software Microsoft Hyperterminal
Terminal Emulation :
1. Jika konfigurasi perlu disalin dari router lain, hubungkan ke router
melalui konsol atau Telnet.
2. Ubah Router ke mode Privileged
Router>enable
Router#
3. Berikan perintah terminal length 0 untuk memaksa router
mengembalikan keseluruhan respon sekaligus, bukan satu layar pada
satu waktu. Ini memungkinkan Anda untuk menangkap konfigurasi
tanpa berlebihan --more– petunjuk yang dihasilkan saat router
merespons satu layar pada satu waktu.
4. Buka file “config.txt” yang telah dibuat menggunakan teks editor,
seperti Notepad atau wordpad.
Restore Menggunakan Terminal
Emulation Program
5. Buka file konfigurasi menggunakan text editor. Cari dan hapus setiap
baris yang mengandung element “AAA”.
Catatan: Langkah ini digunakan untuk menghapus perintah keamanan
yang bisa mengunci user dari router.
6. Simpan file.
7. Hubungkan dengan router yang mmbutuhkan konfigurasi.
8. Buka file “config.txt”
9. Pilih seluruh isi file “config.txt”
Anda dapat melakukan ini dengan menggeser kursor dari sebelum
karakter pertama ke karakter terakhir setelah file tersebut sambil
menahan klik kiri pada mouse. Sebagai alternatif pada notepad dapat
memilih menu Edit > Select All.
Restore Menggunakan Terminal
Emulation Program
10. Salin teks yang telah dipilih ke clipboard Windows. Dapat juga memilih
Edit > Copy dari menu teks editor atau tekan CTRL + C untuk melakukan
copy
11. Ubah ke HyperTerminal window dan jalankan perintah configure
terminal di prompt Router#
12. Paste file konfigurasi ke dalam router menggunakan Edit > Paste to Host
pada menu HyperTerminal.
13. Setelah konfigurasi selesai melakukan Paster dan router
mengembalikan ke tampilan prompt konfigurasi, jalankan perintah copy
running-config startup-config untuk menuliskan konfigurasi kedalam
memori.
14. Jalankan perintah exit untuk mengembalikan tampilan ke prompt
Router#
Mengembangkan Prosedur Backup
dan Restore Konfigurasi Jaringan
Anda perlu mengembangkan rencana backup dan restore untuk
mencocokkan implementasi anda dengan meninjau komponennya dalam
pelaksanaan anda untuk mengidentifikasi persyaratan backup dan urutan
backup. Mengacu pada Cisco Hosted Collaboration Solution, Release
10.6(1)Maintain and Operate Guide untuk mengidentifikasi komponen yang
perlu di backup sesekali dan yang perlu di backup setiap hari.
Prosedur
1. Kelompokkan komponen berdasarkan :
• Data Center Infrastructure Components
• Aggregation / Shared Component Elements.
• Cisco HCS Service Fulfillment
• Cisco HCS Service Assurance
• Cisco UC Applicattions.
• Endpoint
• SRST and Voice Gateways Components.
• Cisco HCS for Contact Center Components.
• Third Party Applications.
Komponen pada masing-masing grup memiliki kesamaan kebutuhan.
Prosedur

2. Tinjau tabel komponen pada Cisco Hosted Collaboration Solution,


Release 10.6(1) Maintain and Operate Guide untuk mengidentifikasi da
mencatat kebutuhan backup untuk setiap komponen pada instalasi
yang dibuat.

3. Untuk komponen yang membutuhkan backup sesekali, identifikasi


mekanisme backup yang akan digunakan.

4. Untuk komponen yang membutuhkan backup rutin (harian), identifikasi


mekanisme backup yang akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai