Anda di halaman 1dari 35

DAFTAR ISI

...........................
Mengidentifikasi dan Menceritakan Kembali Hikayat

Kompetensi Dasar

3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat
(hikayat) baik lisan atau tulis.
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca.
Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat

Apakah kalian tahu apa itu hikayat? Hikayat adalah salah satu jenis cerita yang
beredar di masyarakat berupa cerita fiksi. Hikayat termasuk dalam jenis karya sastra
prosa dan biasanya berbahasa Melayu klasik atau Arab. Hikayat Ada banyak nilai-nilai
kehidupan yang terkandung dalam hikayat. Nilai-nilai tersebut bisa kita jadikan
pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Mengidentifikasi
karakteristik hikayat.

Mengidentifikasi nilai-nilai Mengidentifikasi nilai-nilai


dan isi yang terkandung terkandung dalam hikayat
dalam cerita rakyat baik lisan maupun tulis.
(hikayat) baik lisan atau
tulis
Mengidentifikasi isi
terkandung dalam hikayat
baik lisan maupun tulis.

Hikayat
Menceritakan kembali isi Menjelaskan isi hikayat yang
didengar atau dibaca dengan
cerita rakyat (hikayat) bahasa sendiri baik lisan
yang didengar dan dibaca. maupun tulis.

B. Relevansi

Modul ini memiliki kaitan untuk mendukung kegiatan pembelajaran Bahasa


Indonesia kelas XI, Cerita hikayat dengan kompetensi dasar 3.7 dan 4.7. Pada kegiatan
pembelajaran ini kalian diharapkan mampu mengenali karakteristik hikayat dan

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 2|Halaman


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

mengidentifikasi isi juga nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat. Nilai-nilai tersebut
sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari karena hikayat merupakan cerita yang
berasal dari rakyat. Sebagai anak bangsa kita patut berbangga karena memiliki
kekayaan budaya yang sangat beragam, salah satunya hikayat. Hikayat memiliki
banyak amanat yang dapat kita ambil hikmahnya dan dijadikan cermin kehidupan.

C. Petunjuk Belajar

1. Bacalah capaian pembelajran dan uraian materi pembelajaran setiap bagiannya.


2. Catatlah kata-kata yang tidak dipahami dalam modul ini dan tulis pada buku
catatan. Kemudian carilah makna kata tersebut dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) V https://kbbi.kemdikbud.go.id/
3. Pelajarilah dan pahamilah materi tentang hikayat dengan
saksama.
4. Kerjakanlah seluruh latihan, tugas, forum diskusi, dan tes
akhir secara runtut dan optimal sesuai dengan pengetahuan
yang telah dikuasai.
5. Modul ini dilengkapi dengan tautan video, materi relevan lainnya yang akan
disajikan dalam bentu kode QR dan tautan manual. Kalian dapat mengarahkan
kamera pada kode QR tersebut, atau mengklik/menuliskan tautan pada mesin
pencaharian.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 3|Halaman


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

INTI

Capaian Pembelajaran

Pada pembelajaran kali ini, Kalian akan mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang
terkandung dalam hikayat baik lisan atau tulis. Selain itu, Kalian akan Menceritakan
kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca.

Subcapaian Pembelajaran

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran hikayat diharapkan Kalian mampu


mengidentifikasi karakteristik hikayat. Setelah itu, Kalian mampu mengidentifikasi isi
dan nilai-nilai terkandung dalam hikayat secara berkelompok dan menceritakan
kembali dengan bahasa sendiri tentang cerita hikayat.

A. Mengidentifikasi Karakteristik Hikayat

1. Pengertian Hikayat

Hikayat adalah cerita melayu lama yang berisi tentang kehidupan istana atau
bangsawan dengan berbagai kehebatan dan kesaktian yang syarat akan nilai-nilai
kehidupan. Hikayat merupakan peninggalan leluhur yang memiliki banyak pesan
moral yang bisa kita ambil, Hikayat juga berfungsi sebagai cerita pelipur lara atau
penghibur. Kegiatan mendengarkan hikayat banyak manfaatnya,
Hikayat
salah satunya yaitu mengetahui tentang budaya, moral, dan nilai-
Hang Tuah
nilai kedupan sebagai cermin bagi kehidupan kita.

Pernahkah kalian mendengarkan cerita hikayat? Salah satu


cerita hikayat yang terkenal adalah Hikayat Hang Tuah. Hikayat
Hang Tuah terdiri dari berbagai cerita yang disajikan dalam
Bahasa Melayu. Silakan baca Hikayat Hang Tuah dengan
memindai kode QR di samping.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 4|Halaman


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

Bagaimana perasanmu setelah membaca hikayat tersebut? Ceritanya menarik


bukan? Tuliskanlah komentarmu tentang Hikayat Hang Tuah pada kolom di bawah ini!

...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
..........

2. Karakteristik Hikayat
Setelah membaca Hikayat Hang Tuah, tentunya kalian bisa mengidentifikasi
bahwa hikayat memiliki ciri-ciri khusus, berbeda dengan jenis cerita yang lain. Ciri –
ciri khusus itu disebut karakteristik. Berikut ini adalah karakteristik dari hikayat
(Alfari, 2018).
a. Kemustahilan : kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa maupun dari segi
cerita. Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak diterima nalar.
Contohnya bayi lahir disertai pedang dan panah, seorang putri keluar dari gendang
b. Anonim : Anonim berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau
pengarang. Hal tersebut disebabkan cerita disampaikan secara lisan.
c. Kesaktian : seringkali dapat kita temukan kesaktian para tokoh dalam hikayat.
Contoh : Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah kerajaan,
Raksasa memberi sarung kesaktian untuk mengubah wujud dan kuda hijau.
d. Istanasentris : Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan adalah raja dan anak raja. Selain
itu, latar tempat dalam cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja serta
istana dalam suatu kerajaan.
e. Arkais : Bahasa yang digunakan sudah lampau. Jarang dipakai/tidak lazim
digunakan dalam komunikasi masa kini. Contoh : hatta, maka, titah, upeti, bejana

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 5|Halaman


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

Berikut ini adalah bukti yang menunjukan bahwa Hikayat Hang Tuah memenuhi
karakteristik hikayat.
Karakteristik Teks
Kemustahilan Maka turun dewa dari keinderaan
merupakan dirinta seekor lembu putih.

Maka dilihatnya lembu itu muntah.


Muntah lembu itu menjadi seorang
budak perempuan.
Anonim Tidak ada penulisnya
Kesaktian Maka segala ahlunnujum itu pun
menymbah baginda, lalu melihat di
dalam nujumnya. Setelah dilihatnya,
maka segala ahlunnujum itupun masing-
masing menggeiakkan kepalanya. Maka
titah baginda, "Apa sebabnya maka
kamu sekalian menggeiakkan
kepalamu?"
Istanasentris Sekali peristwa ada seorang raja
keinderaan. Maka raja itu terlalu besar
kerajaannya, pada segala raja indera
seorang pun tiada menyamai dia.
Arkais Syahdan maka paduka ayahanda bunda
pun terlalu amat kasih akan anakanda
baginda itu. Hatta berapa lamanya,
maka beberapa anak raja-raja
datanglah hendak meminang tuan puteri
itu, akan tetapi tiada diberi oleh paduka
bunda baginda, karena segala raja-raja

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 6|Halaman


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

yang hendak meminang itu tiada sama


dengan bangsa baginda itu, karena
bundanya itu raja keinderaan.
Setelah membaca contoh di atas, tentu Kalian sudah memahami tentang
pengertian hikayat dan karakteristik hikayat. Kegiatan berikut ini kalian akan
mengidentifikasi sebuah cerita dan menganalisis karakteristiknya.

Bacalah teks di bawah ini !

Hikayat Malim Deman

Sumber: google.com

Syahdan hiduplah seorang pemuda yatim pada zaman dahulu. Malim Deman
namanya. Ia pemuda yang rajin lagi giat bekerja. Setiap hari ia mengerjakan sawah dan
ladang milik ibunya yang berada di pinggir hutan. Ia bekerja membantu pamannya. Di
sekitar sawah milik ibu Malim Deman itu tinggalah seorang janda. Mandeh Rubiah
namanya. Malim Deman sangat akrab dengan janda tua itu. Bahkan, Mandeh Rubiah telah
menganggap Malim Deman sebagai anaknya sendiri. Mandeh Rubiah kerap mengirimkan
makanan kepada Malim Deman ketika Malim Deman tengah menjaga tanaman paginya
pada malam hari.
Pada suatu malam Malim Deman kembali menjaga tanaman padinya. Ia hanya
seorang diri. Mendadak ia merasa sangat haus. Malim Deman segera ke pondok Mandeh
Rubiah untuk meminta air minum. Belum juga Malim Deman tiba di pondok Mandeh
Rubiah, Malim Deman mendengar suara beberapa perempuan di belakang pondok Mandeh
Rubiah. Dengan berjalan berjingkat-jingkat, Malim Deman segera menuju sumber suara
yang sangat mencurigakan tersebut.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 7|Halaman


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

Terperanjatlah Malim Deman ketika melihat tujuh bidadari tengah mandi di kolam
yang terletak di belakang pondok Mandeh Rubiah. Malim Deman sangat terpesona melihat
kecantikan tujuh bidadari itu ketika wajah mereka terkena sinar rembulan yang tengah
purnama. Ia juga melihat tujuh selendang tergeletak di dekat kolam itu. Malim Deman
menerka, tujuh selendang itu digunakan para bidadari untuk terbang dari Kahyangan ke
kolam itu. Maka, dengan berjalan mengendap-endap ia mendekati tujuh selendang itu dan
mengambil salah satu selendang. Segera disembunyikannya selendang itu dan ia kembali
mengintip tujuh bidadari yang tetap mandi tersebut.
Menjelang waktu pagi datang, tujuh bidadari itu berniat pulang kembali ke
Kahyangan. Salah satu bidadari, yakni bidadari bungsu, tidak dapat menemukan
selendangnya. Enam kakaknya telah berusaha turut mencari, namun selendang Si Bungsu
itu tetap tidak ditemukan. Ketika waktu pagi hari hampir tiba, enam bidadari itu terpaksa
meninggalkan adik bungsu mereka. Keenamnya menggunakan selendang mereka untuk
terbang kembali ke Kahyangan.
Sepeninggal kakak-kakaknya, Si Bungsu menangis. Ia ketakutan untuk tinggal di
bumi. Malim lantas mendekati dan menghibur Si Bidadari bungsu. Malim Deman kemudian
mengajak bidadari itu ke rumah Mandeh Rabiah. Dengan hati gembira Mande Rabiah
menerima bidadari bernama Putri Bungsu itu dan mengakui sebagai anak.
Malim Deman kembali ke rumahnya setelah mengantarkan bidadari bernama Putri
Bungsu itu ke rumah Mande Rabiah. Sesampai di rumah, Malim Deman menceritakan
kejadian yang dialaminya kepada bundonya. Dijelaskannya pula adanya bidadari yang
tinggal bersama Mandeh Rabiah. Malim Deman lalu memberikan selendang bidadari itu
kepada ibunya dan meminta ibunya untuk menyimpan selendang tersebut.
Sejak saat itu Malim Deman kian rajin berkunjung ke rumah Mandeh Rabiah untuk
bertemu dengan Putri Bungsu. Malim Deman dan Putri Bungsu tampaknya saling
mencintai. Keduanya lantas menikah. Tak berapa lama kemudian mereka telah dikaruniai
seorang anak lelaki. Malim Deman memberi nama Sutan Duano untuk nama anak lelakinya
itu.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 8|Halaman


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

Putri Bungsu semula sangat berbahagia bersuamikan Malim Deman. Namun,


sejak Sutan Duano lahir, perangai Malim Deman berubah. Malim Deman menjadi malas
bekerja di sawah dan ladang, Malim Deman malah lebih banyak menghabiskan
waktunya di arena perjudian. Ia juga senang menyabung ayam dengan taruhan. Begitu
senangnya ia untuk berjudi dan menyabung ayam kadang hinga berhari-hari ia tidak
pulang.
Putri Bungsu menjadi sedih dan kerap menangis endiri. Kerinduannya untuk
pulang kembali ke Kahyangan pun kian membesar. Hingga suatu hari ia menemukan
selendangnya yang disembunyikan mertuanya. Ia pun berpura-pura hendak menjemur
selendangnya itu. Seketika ia membawa selendangnya, ia pun menemui Bujang Selamat,
pengawal Malim Deman. Katanya, “Sampaikan pada Malim Deman, aku akan kembali
ke Kahyangan dengan membawa Sutan Duano.”
Putri Bungsu semula sangat berbahagia bersuamikan Malim Deman. Namun,
sejak Sutan Duano lahir, perangai Malim Deman berubah. Malim Deman menjadi malas
bekerja di sawah dan ladang, Malim Deman malah lebih banyak menghabiskan
waktunya di arena perjudian. Ia juga senang menyabung ayam dengan taruhan. Begitu
senangnya ia untuk berjudi dan menyabung ayam kadang hinga berhari-hari ia tidak
pulang.
Putri Bungsu menjadi sedih dan kerap menangis endiri. Kerinduannya untuk
pulang kembali ke Kahyangan pun kian membesar. Hingga suatu hari ia menemukan
selendangnya yang disembunyikan mertuanya. Ia pun berpura-pura hendak menjemur
selendangnya itu. Seketika ia membawa selendangnya, ia pun menemui Bujang Selamat,
pengawal Malim Deman. Katanya, “Sampaikan pada Malim Deman, aku akan kembali
ke Kahyangan dengan membawa Sutan Duano.”

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 9|Halaman


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

Bujang Selamat segera mencari Malim Deman. Setelah bertemu, diceritakanlah


pesan istri Malim Deman itu. Malim Deman buru-buru pulang ke rumahnya. Terlambat
baginya. Sesampai di rumah, istri dan anaknya tidak diketemukannya. Istrinya telah
kembali ke Kahyangan dengan membawa serta anak lelakinya. Malim Deman hanya
dapat menyesali kepergian istri dan anaknya itu. Benar-benar ia sangat menyesal.
Namun, penyesalannya hanya tinggal penyesalan semata-mata, ia telah kehilangan
keluarganya.
Sumber : https://bit.ly/3BJhAzg

Tugas 1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan tulislah jawabanmu di pada kotak


yang sudah disediakan!
1. Siapakah Malim Deman?
2. Apa peristiwa yang terjadi setelah Malim Deman mengambil salah satu
selendang?
3. Siapakah nama anak Malin Deman dengan Putri Bungsu?
4. Apa yang menyebabkan Putri Bungsu sedih setelah menikah dengan Malim
Deman?
5. Pesan apa yang dapat diambil dari Hikayat Malim Deman?

…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………..

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 10 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

Tugas 2

Diskusi Kelompok
Petunjuk:
1. Bacalah kembali cerita Hikayat Malim Deman.
2. Buktikanlah bahwa Hikayat Malim Deman adalah teks hikayat.
3. Analisislah karakteristik cerita tersebut dengan tabel berikut.
4. Sampaikanlah hasil diskusi di depan kelasmu dan berikanlah tanggapan jika
teman lain sedang menyampaikan hasil diskusinya!

B. Mengidentifikasi Nilai-nilai yang Terkandung dalam Hikayat

Hikayat kaya akan nilai yang bisa kita jadikan cermin kehidupan. Nilai adalah
suatu yang berharga, bermutu, menunjukan kualitas, dan berguna bagi manusia. Dalam
karya sastra berwujud makna di balik apa yang ditulis melalui unsur instrinsik seperti
perilaku, dialog, peristiwa, setting, dan sebagainya. Menurut Suherli, dkk. terdapat
enam nilai dalam hikayat, yaitu

1. Nilai budaya
Nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun menurun di
masyarakat (berhubungan dengan budaya melayu) Ciri khas nilai-nilai budaya
dibandingkan nilai lainnya adalah masyarakt takut meninggalkan atau menentang
nilai tersebut karena ‘takut’ sesuatu yang buruk akan menimpanya.
2. Nilai moral
Nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral
berkaitan dengan nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku,
atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau
dinikmatinya.
3. Nilai agama/ religi
Nilai yang berhubungan dengan masalah keagaman. Nilai religi biasanya ditandai
dengan penggunaan kata dan konsep Tuhan, mahluk ghaib, dosapahala, serta
surga-neraka.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 11 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

4. Nilai pendidikan/ edukasi


Nilai yang berhubungan dengan proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang/kelompak orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan
5. Nilai estetika
Nilai yang berhubungan dengan keindahan dan seni.
6. Nilai sosial
Nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat. Biasanya berupa
nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi nilai social
dikaitkan dengan kepatuhan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Dalam teks Hikayat Hang Tuah, kita dapat mengambil banyak nilai-nilai
kehidupan. Salah satunya nilai moral tentang etika sopan santun. Dibuktikan pada saat
keempat anak raja hendak bermain namun tidak berpamitan kepada raja dan ratu.
Berikut ini adalah identifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam Hikayat Hang Tuah.

Nilai Kutipan Teks Penjelasan


Budaya Hatta berapa lamanya, Seorang anak raja harus
maka beberapa anak raja- dipersunting oleh anak
raja datanglah hendak raja. Memiliki kasta yang
meminang tuan puteri itu, sama atau berada di
akan tetapi tiada diberi kalangan yang sama.
oleh paduka bunda
baginda, karena segala
raja-raja yang hendak
meminang itu tiada sama
dengan bangsa baginda
itu, karena bundanya itu
raja keinderaan.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 12 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

Moral Maka berdebar hati Jika hendak keluar rumah,


baginda serta bertitah, harus izin kepada orang
"Hai anakku dan buah tua.
hatiku, lain kalinya
jangan engicau demikian,
tiada baik. Jika tuan
hendak pergi beimain,
beri tabu ayahanda boleh
ayahanda
kerahkan segala rakyat
mengiringkan tuan.

Setelah sudah duduk Hormat pada orang tua.


maka tuah puteri pun
disuruh oleh Sang Purba
menyembah ayah
bimdanya.
Agama Hatta maka dengan takdir Percaya akan takdir
Allah taala, maka Sang Tuhan
Pertala Dewa pun melihat
sebuah mahligai pada
pulau itu.
Estetika Maka Sang Purba pun Indahnya singgasana yang
membawa ayahanda dihiasi mutumanikam dan
baginda masuk ke dalam mutiara,
istana didudukkan di atas
singgasana yang
bertatahkan ratna mutu

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 13 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

manikam dan
berumbaikan mutiara.
Sosial Maka segala orang besar- Melakukan musyawarah
besar itu pun untuk mengangkat raja
musyawaratlah, akan memimpin Bukit
menu'akan Sang Maniaka. Seguntang.
Maka pada ketika yang
baik, maka Sang Maniaka
pun memakai pakaian
kerajaan dan mahkota di
Bukit Seguntang itu pun
dipakai oleh Baginda.

Tugas 3

Petunjuk :
1. Bacalah kembali Hikayat Malim Deman!
2. Identifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut dengan
menggunakan tabel berikut!

Nilai Kutipan Teks Penjelasan


Budaya
Moral
Agama
Estetika
Pendidikan
Sosial

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 14 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

C. Mengidentifikasi Isi yang Terkandung dalam Hikayat.

1. Jenis Hikayat

Ahmad (2010) mengungkapkan jenis hikayat terbagi menjadi dua kategori, yaitu
berdasarkan historis dan isi.
a. Historis
Jenis hikayat memang sebagian besar ditemukan dalam bahasa melayu, namun ada
beberapa bahasa lain yang juga ada di dalam hikayat. Hal ini terjadi karena hikayat itu
sendiri berasal dari beberapa negara dengan bahasa, latar belakang agama dan sejarah
yang berbeda.
1) Melayu
Hikayat Melayu ini pada umumnya memiliki unsur-unsur keagamaan yaitu
agama islam. Beberapa contoh cerita hikayat yang berasal dari Melayu yaitu
Hikayat Hang Tuah, Hikayat Indera Bangsawan, Hikayat Malim Deman dan
Hikayat Si Miskin.
2) Jawa
Budaya Jawa memiliki banyak ragam dan jenis yang dipengaruhi oleh agama
Islam dan Hindu. Sehingga tidak heran lagi jika hikayat-hikayat yang
diceritakan memiliki kemiripan sifat, tokoh, alur seperti yang ada di India dan
Arab. Adanya dua percampuran budaya dari dua agama yang berbeda ini
melahirkan budaya baru. Hikayat yang berasal dari Jawa ini memiliki banyak
pengaruh dari hindu yang kemudian disesuaikan dengan masyarakat Jawa yang
mayoritas beragama Islam. Beberapa contoh karya sastra hikayat yang berasal
dari pengaruh Jawa ialah Hikayat Panji Semirang, Hikayat Cekel Weneng Pati
dan Hikayat Indera Jaya yang diambil dari cerita Anglingdarma.
3) India
Hikayat India ini memiliki banyak unsur keagamaan yang berasal dari agama
Hindu. Kisah-kisah yang bernuansa Hindu pada umumnya berinduk pada dua
kisah utama yaitu cerita Sri Rama dan Mattabbhroto.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 15 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

Seiring berjalannya waktu dua kisah utama ini pun kemudian berkembang
menjadi Hikayat Pandawa Lima yang sering kita dengar dalam tokoh
pewayangan di Jawa.
Beberapa contoh hikayat India yang terinspirasi dari nilai-nilai agama Hindu
yaitu Hikayat Perang Pandhawa yang diambil dari kisah Mahabarata, Hikayat
Sri Rama yang diambil dari kisah Ramayana serta Hikayat Bayan Budiman.
4) Arab – Persia
Di Arab dan Persia mayoritas agama yang dianut masyarakatnya adalah
agama Islam. Maka, tidak heran jika sebagian besar hikayat yang muncul di
sana juga bertemakan Islam dan memiliki nilai-nilai keislaman.
Beberapa hikayat yang berasal dari pengaruh budaya Arab –Persia ialah
Hikayat Seribu Satu Malam, Hikayat Bachtiar dan juga Hikayat Amir Hamzah
yang dikenal sebagai salah satu pahlawan Islam.
b. Isi
Jenis hikayat lain yang dapat dilihat berdasarkan isi atau ceritanya terbagi kedalam
beberapa cerita.
1) Sejarah
Hikayat sejarah seringnya mengisahkan tentang tokoh atau kejadian
bersejarah lainnya. Cerita ini memang hanyalah fiksi khayalan sang pujangga.
Namun, sering dikaitkan dengan kisah-kisah sejarah yang pernah terjadi pada
suatu masa atau sekadar berlatarkan pada suatu kejadian yang ada di dalam
sejarah. Misalnya pada suatu perang, suatu peristiwa bersejarah atau tokoh
sejarah yang memang pernah ada di dunia nyata. Namun inti ceritanya tetap
saja hanyalah imajinasi sang empu cerita.
2) Biografi
Hikayat biografi ini biasanya berfokus terhadap satu tokoh utama saja. Tokoh
utama tersebut bisa jadi memang diambil dari tokoh nyata atau pun tidak.
Namun secara keseluruhan alur cerita hanya menceritakan segala hal tentang
tokoh tersebut.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 16 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

Misalnya seperti latar belakang seorang tokoh masyarakat yang dianggap


pahlawan, kisah hidupnya, segala konflik dirinya serta segala kejadian-
kejadian ajaib yang terjadi padanya.
3) Agama
Kebanyakan hikayat agama ini menceritakan tentang salah satu tokoh agama,
salah satu peristiwa yang ada dalam suatu sejarah agama tersebut, ataupun
sekedar nilai-nilai yang ajaran dalam suatu agama. Seperti yang telah
dipaparkan sebelumnya, ada banyak hikayat yang mengangkat kisah
keagamaan baik dari agama Islam, Hindu maupun percampuran keduanya.
Meskipun hikayat rata-rata bersifat tidak nyata, namun tetap mencantumkan
nilai-nilai keagamaan atau ajaran agama untuk mendidik pendengar. Tujuan
hikayat sebagai hiburan dan penyemangat ini merupakan cara yang menarik
untuk menyampaikan ajaran agama seperti yang sering diceritakan oleh para
tokoh agama.
4) Peristiwa
Hikayat juga menceritakan tentang suatu peristiwa besar yang memang pernah
terjadi meskipun dalam penggambarannya dipercantik dengan keajaiban-
keajaiban dan mukjizat. Tujuannya selain untuk menghibur dapat menjadi
penyemangat dalam suatu pesta ataupun semangat berperang.
5) Cerita
Hikayat terkadang juga mengisahkan cerita-cerita roman percintaan.
Terkadang hikayat ini tetap memiliki latar belakang sejarah. Namun roman
fiksi juga kerap dijumpai di beberapa hikayat.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 17 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

2. Bentuk Hikayat
a. Hikayat Cerita Rakyat
Hikayat cerita rakyat ini adalah hikayat yang digambarkan dengan jenaka. Pada
umumnya inti cerita hikayat ini mengisahkan asal muasal suatu tempat atau benda.
Salah satu contoh hikayat ini yaitu Hikayat Rhang Manyang.
a. Roman
Sesuai namanya hikayat roman ini adalah hikayat yang bercerita mengenai kisah
kasih asmara dan kisah rumah tangga. Salah satu contoh hikayat ini adalah Hikayat
Putroe Gambak Meuh.
b. Epos
Epos adalah bentuk hikayat yang menceritakan tentang kepahlawanan seseorang.
Salah satu contoh epos yaitu Hikayat Prang Kompeuni.
c. Tambeh
Hikayat tambeh ini adalah hikayat yang menceritakan pedoman kehidupan
sehingga dalam kisahnya mengandung banyak amanat yang dapat dipetik. Salah satu
contoh hikayat ini adalah Tambek Tujoh Blah.
d. Chara
Hikayat chara ini adalah bentuk hikayat yang fokus terhadap seseorang tokoh
terpuji. Sehingga chara ini termasuk kedalam jenis hikayat biografi. Salah satu contoh
hikayat ini adalah Hikayat Hiyaken Tujoh.

Hikayat Hang Tuah berdasarkan historisnya termasuk dalam jenis hikayat


Melayu, karena Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu dan kental sekali
dengan unsur agama Islam. Seperti terlihat ketika raja percaya bahwa takdir Allah ia
melihat sebuah istana di atas pulau tak berpenghuni. Berdasarkan isinya, Hikayat Hang
Tuah termasuk dalam jenis cerita dan berbentuk roman karena isinya bercerita tentang
kisah cinta seorang raja yang kemudian menikah dengan seorang putri yang diasingkan
oleh orang tuanya agar mendapatkan suami seorang raja.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 18 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

Untuk memahami isi pokok hikayat, Kalian juga dapat mecari pokok-pokok isi
setiap bagian hikayat. Berikut ini contoh analisis isi pokok Hikayat Hang Tuah. Setelah
memahaminya, cobalah lanjutkan untuk mencari isi pokok paragraf selanjutnya.

Isi Pokok Teks


Hikayat ini menceritakan tentang Sekali peristiwa ada seorang raja
seorang raja kaya raya yang memiliki keinderaan. Maka raja itu terlalu besar
penerawangan bahwa anak akan kerajaannya, pada segala raja indera
menjadi raja di Bukit Seguntang, seorang pun tiada menyamai dia;
kemudian anak cucunya akan menjadi sekaliannya menurut titahnya baginda
raja termahsyur nantinya. itu.
Adapun nama baginda itu Sang Pertala
Dewa. Adapun Sang Pertala Dewa itu
tahu akan dirinya akan beroleh anak.
Maka anaknya itulah akan menjadi
raja di Bukit Seguntang. Maka dari
pada anak cucu baginda itu, akan
menjadi raja besar-besar pada akhir
zaman.
Permaisuri raja kemudian hamil dan Maka tersebutlah pula perkataan
lahirlah anak perempuan yang sangat seorang raja, terialu besar
cantik. Karena raja mengetahui bahwa kerajaannya; maka isteri baginda
keturunannya akan menjadi seorang raja itupun hamilah. Setelah genaplah
besar maka ia memanggil ahli nujum bulannya, maka permaisuri pun
atau peramal untuk menanyakan apa beranaklah seorang perempuan,
yang harus dilakukan terhadap anak terralu amat elok rupanya dan
perempuannya. kelakuannya.
Maka baginda pun bertitah kepada
perdana mentri, suruh

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 19 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

memanggil segala ahlunnujum dan


segala sasterawan. Maka seka-
liannya pun datang menyembah
baginda. Maka titah baginda kepada
segala ahlunnujum dan segala
sasterawan, "Hai kamu sekalian, lihat
apalah di dalam nujununu, betapakah
akan untung bahagia anakku itu."

Tugas 4

Petunjuk:
1. Bacalah kembali Hikayat Malim Deman!
2. Tentukalah jenis dan bentuk hikayat dari Hikayat Malim Deman, kemudian
kemukakanlah alasannya. Tuliskan jawabanmu pada kotak yang telah disediakan!
3. Tentukanlah isi pokok dari Hikayat Malim Deman!

……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………

Isi Pokok Kutipan Teks

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 20 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

D. Menceritakan Kembali Isi Hikayat


Setelah melakukan kegiatan di atas, Kalian sudah paham tentang pengertian
hikayat, karakteristik hikayat, jenis dan bentuk hikayat. Tentunya pemahaman Kalian
tentang hikayat akan menjadi lebih kaya. Ketika Kalian membaca hikayat, pasti Kalian
merasa kesulitan untuk memahami isi cerita bukan? Itu karena bahasa yang digunakan
adalah bahasa Melayu Lama. Seperti yang Kalian tahu hikayat adalah cerita yang
berkembang pada zaman dahulu sehingga banyak kata-kata yang jarang atau bahkan
tidak pernah Kalian dengar.
Setelah Kalian memahami maksud dan cerita yang dituliskan pada hikayat, Kalian
diharapkan mampu untuk menceritakan kembali isi hikayat kepada guru atau teman di
depan kelas. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan ketika menceritakan kembali
hikayat menurut Arsjad dan Mukti (dalam Musilia, 2013: 10-16).
1. Pelafalan
Ketika bercerita kita harus memperhatikan pengucapan bunyi basa dengan tepat
dan jelas. Pelafalan yang tidak tepat akan mengalihkan perhatian pendengar. Hal
tersebut akan membuat pendengar merasa bosan dengan cerita yang kita
sampaikan.
2. Penekanan
Keseuaian tekanan akan menjadi daya tarik dalam bercerita. Walaupun cerita yang
disampaikan kurang menarik tetapi dengan adanya penekanan yang sesuai akan
membuat cerita menjadi lebih menarik
3. Diksi
Pemilihan kata yang jelas, tepat dan bervariasi akan membuat pendengar mudah
mengerti cerita yang kita sampaikan. Terlebih cerita yang disampaikan berupa
hikayat, Kalian harus menggunakan kata-kata yang populer agar mudah dipahami
oleh pendengar.
4. Sikap Pembicara
Pembicara yang baik seharusnya memiliki kemampuan untuk mengontrol
koordinasi tubuh. Sikap tubuh yang ditunjukan ketika bercerita di depan kelas
tidak boleh berlebihan dan tidak kaku. Selain itu sikap tenang juga harus

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 21 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

ditunjukan oleh seorang pembicara. Walaupun sebenarnya ia grogi, tetap saja


pembicara harus mampu mengontrol diri agar tetap tenang. Kemudian pandangan
juga harus tetap dijaga. Pandangan orang yang sedang bercerita harus tertuju pada
pendengar.
5. Suara
Suara juga merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh
pembicara. Suara diatur dan dikondisikan tergantung banyaknya jumlah pendengar
dan besarnya ruangan. Jika pendengar kita banyak, otomatis suara kita harus
nyaring agar pendengar yang berada di belakang mendengar suara kita.
6. Penguasaan Cerita
Penguasaan cerita adalah topik yang akan disampaikan oleh pembicara, dalam hal
ini adalah cerita Hikayat. Kalian harus menguasai isi cerita agar ketika
menceritakan kembali di depan kelas mengalir seperti bukan dari teks. Seolah-olah
kalian sedang bercerita langsung bukan dari hafalan.

Berikut ini ada kiat yang dapat Kalian praktikan agar berhasil dalam bercerita di
depan kelas.

Bacalah dan
kuasai naskah asli Berlatihlah
hikayat yang akan 2 menceritakan
Kalian ceritakan kembali cerita
yang Kalian baca

Bersikap wajar dan


tidak terlihat gugup
Gunakan pelafalan
4 saat bercerita
yang jelas

Jangan tergesa-gesa

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 22 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

Tugas 5

Petunjuk :
1. Pilihlah satu cerita hikayat yang paling Kalian gemari!
2. Ceritakan kembali hikayat tersebut dengan kreatif di depan kelas!
3. Berikanlah komentar pada temanmu yang sudah tampil!

Forum Diskusi

Petunjuk :

1. Diskusikanlah dengan temanmu pertanyaan berikut!


a. Bagaimana perasaanmu setelah membaca dan mempelajari teks hikayat?
b. Apa kebermanfaatan setelah mempelajari teks hikayat bagi kehidupanmu?
2. Berikanlah tanggapan terhadap pernyataan temanmu!
3. Jika Kalian aktif dalam berdiskusi, Bapak/Ibu Guru akan memberikan nilai
tambahan.

PENUTUP
Demikian pembelajaran tentang hikayat, semoga pembelajaran Kalian
menyenangkan dan bermakna ya! Selanjutnya Kalian bisa mengerjakan tes formatif
yang disediakan di modul ini. Semangat dan sehat selalu.

Rangkuman

Hikayat adalah cerita melayu lama yang berisi tentang kehidupan istana atau
bangsawan dengan berbagai kehebatan dan kesaktian yang syarat akan nilai-nilai
kehidupan. Karakteristik dari hikayat, yaitu bersifat mustahil, anonym, menceritakan
tokoh yang memiliki kesaktian, cerita bersifat istanasentris dan bahasa yang digunakan
bahasa lampau. Jenis hikayat dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan historis da nisi.
Berdasarkan historis ada hikayat Melayu, Jawa, India dan Arab-Persia. Berdasarkan
Isinya ada hikayat sejarah, biografi, agama, peristiwa, dan cerita. Bentuk hikayat ada

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 23 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

lima macam, yaitu cerita rakyat, roman, epos, tambeh, dan chara. Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam bercerita, yaitu pelafalan, penekanan, diksi, sikap
pembicara, suara dan penguasaan cerita.

Tes Formatif

A. Pilihan Ganda
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini!
1. Di bawah ini yang bukan karakteristik hikayat adalah ….
A. anonim
B. magis
C. istana sentris
D. bersifat modern
E. kaya akan nilai

Bacalah kutipan hikayat berikut!


Setelah sudah berkawin itu, maka Sang Pertala Dewa pum duduklah berkasih-
kasihan laki isteri, barang seketika pun tiada boleh bercerai. Tatkala mesralah kasih
dan sayang, maka Sang Pertala Dewa pun bertitah kepada tuan puteri, "Ayuhai adinda
- kakanda, pintalah kemala hikmat itu akan kakanda ini."
Sumber : Hikayat Hang Tuah
2. Berdasarkan bentuknya, kutipan di atas termasu ke dalam ….
A. roman
B. epos
C. tambeh
D. chara
E. cerita rakyat

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 24 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

Bacalah kutipan cerita rakyat berikut!


Watuwe lalu mengingatkan agar Towjatuwa dan keturunannya tidak
membunuh dan memakan daging buaya. Apabila larangan itu dilanggar maka
Towjatuwa dan keturunannya akan mati. Sejak saat itu Towjatuwa dan anak
keturunannya berjanji untuk melindungi bintang yang berada di sekitar sungai Tami
dari para pemburu.
Sumber : Dongeng Seru! : Towjatuwa dan Buaya Sakti
3. Pesan moral yang terdapat pada cerita tersebut adalah…
A. makanlah daging orang.
B. harus menghormati orang lain.
C. pentingnya menepati janji.
D. kita harus membahagiakan orang lain.
E. kepentingan pribadi harus didahulukan.

Bacalah kutipan berikut!


Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah.
Maka ia pun tiada beranak seorang jua pun. Maka segala menteri dan hulubalangnya
dan orang-orang besar dan orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan
raja menggantikan raja yang telah kembali ke rahmatullah itu. Maka di dalam antara
menteri yang banyak itu ada seorang menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian
itu. Maka ia pun berkata, katanya: "Adapun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian
itu. Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala saudaraku ini tiada hendak berkata?"
4. Isi kutipan tersebut menceritakan tentang …
A. masyarakat sedang berduka atas kematian rajanya.
B. para menteri dan orang besar melakukan musyawarah pemilihan raja.
C. orang tua diberi hak berbicara dalam setiap pertemuan.
D. kesedihan pemaisuri raja setelah raja wafat.
E. wasiat raja kepada rakyatnya untuk melakukan pemilihan raja.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 25 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

5. Salah satu bentuk karya sastra jenis prosa lama yang isinya berupa cerita, kisah,
dongeng, maupun sejarah.
Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari ….
A. dongeng
B. cerita rakyat
C. novel
D. cerpen
E. hikayat

6. Hikayat biasanya tidak diketahui siapa pengarangnya. Berdasarkan hal tersebut


berarti hikayat memiliki ciri ….
A. magis
B. anonim
C. pralogis
D. tradisional
E. modern

7. Contoh Hikayat berunsur Islam adalah ….


A. Hikayat Mahabarata
B. Hikayat Jaya Lengkra
C. Hikayat 1001 Malam
D. Hikayat Sri Rama
E. Hikayat Anglingdarma

Bacalah kitipan hikayat berikut!


Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam
negeri karena anaknya kedua orang itu sama sama gagah. Jikalau baginda pun mencari
muslihat, iya menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan
seorang pemuda dan berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh
perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 26 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

8. Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat tersebut, yaitu ….


A. nilai moral
B. nilai agama
C. nilai budaya
D. nilai pendidikan
E. nilai estetika

9. Arkais pada cerita hikayat mempunyai maksud ...


A. bahasa melayu tua.
B. kata resapan bahasa asing.
C. mempunyai maksud yang jelas.
D. alur yang di dalamnya terdapat cerita yang lain.
E. kata yang sudah jarang digunakan.

Bacalah kutipan hikayat berikut ini!

Khoja Maimun bersiap-siap akan pergi berlayar. Sebagai saudagar, ia akan


menjual barang dagangannya ke negeri Yaman. Hal itu sudah dibicarakannya dengan
istrinya. Istri Khoja Maimun membantu suaminya menyiapkan segala perlengkapan
yang akan dibawa suaminya. Apalagi, ia tahu suaminya akan pergi meninggalkannya
dalam waktu yang agak lama.
Sumber : Hikayat Bayan Budiman
10. Nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat tersebut adalah ….
A. nilai moral
B. nilai agama
C. nilai pendidikan
D. nilai budaya
E. nilai estetika

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 27 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

B. Esai
Jawablah pertanyaan d bawah ini dengan tepat dan jelas!
Bacalah kutipan hikayat berikut!
Hatta berapa lamanya, maka tuan puteri pun hamil. Maka Sang Purba pun
terlalu sukacita melihat isterinya hamil itu. Setelah genaplah bulannya, maka tuan
puteri pun berputeralah seorang laki-laki, terlalu elok nipanya dan sikapnya. Maka
Sang Purba pun terlalu sukacita hatinya, karena melihat anaknya baginda itu. Maka
dinamai oleh baginda Sang Maniaka. Maka dipeliharakan dengan sepertinya serta
dipungutkan segala anak-anak menteri dan hulubalang dan segala pegawai akan jadi
inang pengasuh anakanda baginda itu.
Sumber: Hikayat Hang Tuah
1. Apakah kutipan di atas termasuk hikayat? Berikan alasan dan buktinya!
2. Berikanlah pendapatmu apa yang dimaksud degan istana sentris?

Bacalah hikayat di bawah ini!


Hikayat Abu Nawas
Pada suatu hari, hakim pengadilan dibuat bingung oleh dua orang ibu yang
merebutkan seorang bayi. Karena sama-sama mempunyai bukti yang kuat, hakim tidak
tahu bagaimana caranya untuk menentukan siapa ibu kandung dari bayi itu. Akhirnya,
dia pergi menghadap Raja Harun Al Rasyid untuk meminta bantuan supaya kasus
tersebut tidak berlarut-larut.
Raja kemudian turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun,
dia malah dibuat putus asa karenanya. Kedua wanita itu sama-sama keras kepala dan
tetap menginginkan bayi itu. Kemudian, Raja memanggil Abu Nawas ke istana. Setelah
mengetahui duduk permasalahannya, dia mencari cara agar nasib bayi itu tidak
terlunta-lunta dan bisa bersama lagi dengan ibu kandungnya.
Keesokan harinya, Abu Nawas pergi ke pengadilan dengan membawa serta
seorang algojo. Abu menyuruh meletakkan bayi yang diperebutkan itu di atas sebuah
meja.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 28 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

"Apa yang akan kalau lakukan pada bayi itu?" tanya kedua ibu yang saling
berebut itu bersamaan.
"Sebelum menjawab pertanyaan kalian, saya akan bertanya sekali lagi. Adakah
di antara kalian berdua yang bersedia menyerahkan bayi itu kepada ibunya yang asli?"
kata Abu Nawas.
"Tapi, bayi ini adalah anakku," jawab kedua ibu itu serentak.
"Baiklah kalau begitu. Karena kalian berdua sama-sama menginginkan bayi ini,
dengan terpaksa saya akan membelah bayi ini menjadi dua," jawab Abu Nawas.
Mendengar jawaban tersebut, perempuan pertama sangat bahagia dan langsung
menyetujui usulan tersebut. Sementara itu, perempuan yang kedua menangis histeris
dan memohon agar Abu Nawas tidak melakukan hal tersebut.
"Tolong jangan belah bayi itu, serahkan saja dia pada wanita itu. Aku rela
asalkan dia tetap hidup," isaknya.
Puaslah Abu Nawas ketika mendengar jawaban itu. Akhirnya, dia tahu siapa
ibu dari bayi itu yang sebenarnya. Lalu, dia menyerahkan sang bayi pada perempuan
kedua yang merupakan ibu kandungnya. Setelah itu, Abu meminta agar pengadilan
menghukum wanita yang pertama sesuai dengan kejahatannya.
Hal ini dikarenakan tidak ada seorang ibu yang tega melihat anaknya dibunuh,
apalagi di hadapannya sendiri. Akhirnya, masalah pun selesai dan si bayi akhirnya
dapat bersatu kembali dengan ibu kandungnya.
Sumber : Hikayat Abu Nawas
3. Jelaskanlah nilai yang terkandung dalam hikayat tesebut!
4. Jelaskanlah jenis dan bentuk dari Hikayat Abu Nawas!
5. Ceritakanlah kembali Hikayat Abu Nawas dengan memperhatikan penggunaan
bahasa yang benar!

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 29 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. D 6. B
2. A 7. C
3. C 8. C
4. B 9. A
5. E 10. D

B. Esai
1. Kutipan tersebut termasuk hikayat karena memenuhi karakteristik hikayat, yaitu
cerita bersifat istana sentris dibuktikan dengan kutipan “maka tuan puteri pun
berputeralah seorang laki-laki” dan bahasa yang digunakan bahasa lampau
dibuktikan dengan kutipan “Maka dipeliharakan dengan sepertinya serta
dipungutkan segala anak-anak menteri dan hulubalang dan segala pegawai akan
jadi inang pengasuh anakanda baginda itu”.
2. Istana sentris adalah isi cerita yang menceritakan tentang lingkungan istana.
3. Nilai Moral : tidak boleh berbohong
4. Historis : Arab – Persia
Isi : Cerita
Bentuk : Chara ( fokus terhadap tokoh Abu Nawas yang mampu menyelesaikan
masalah)
5.
Dahulu kala ada seorang raja yang dihadapkan dengan sebuah masalah. Ada
dua orang ibu yang memperebutkan seorang bayi. Keduanya sama-sama memiliki
bukti yang kuat, hakim kebingungan untuk memecahkan masalah tersebut.
Kemudian raja memanggil Abu Nawas untuk memecahkan masalah tersebut.
Abu Nawas memberikan solusi, yaitu membelah bayi tersebut menjadi dua. Ibu
yang pertama sangat setuju dan bahagia dengan keputusan tersebut. Ibu yang
kedua hanya bisa menangis tersedu-sedu karena tidak tega untuk melihat anaknya

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 30 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

dibelah menjadi dua. Akhirnya ibu yang kedua mengikhlaskan bayi tersebut,
asalkan bayinya hidup ia tidak masalah jika harus kehilangan bayinya.
Melihat hal tersebut, Abu Nawas dengan mudah menyelesaikan masalah
tersebut. Abu Nawas memberikan bayi tersebut kepada ibu kedua, dan ibu pertama
dihukum oleh hakim karena telah berbohong.

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 31 | H a l a m a n


Materi Ajar Hikayat – Kelas XI

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. Pengertian Hikayat: Ciri, Jenis, Bentuk dan Contoh. Daikses 26 Juli
2021, dari https://bit.ly/3x6RItG
Alfari, Shabrina. 2018. Pengertian Hikayat dan Karakteristiknya | Bahasa
Indonesia Kelas 10. Diakses 26 Juli 2021, dari https://bit.ly/3l0d3CB
Al-Qudsy, Muhaimin dan Nurhidayah,Ulfah. 2010. Mendidik anak Lewa
Dongeng.Yogyakarta : Madania.
Ekawati. 2016. Hikayat Bayan Budiman. Jakarta: Balai Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa.
Irmawati, Triana. 2017. Hikayat Malim Deman, Cerita Rakyat Sumatra Barat.
Diakses 26 Juli 2021, dari https://bit.ly/3BJhAzg
Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/MA Kelas X kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya. Jakarta: Erlangga.
Musilia, Rega. 2013. Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Teknik
Mencari Pasangan pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Godean Sleman Yogyakarta
(skripsi). Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Nafisah, Sarah. 2019. Perbedaan Hikayat dan Cerpen, Siapa yang Pernah
Membaca Keduanya?. Diakses 27 Juli 2021 dari https://bit.ly/3rzXqmK
Schap, Genoot Bot, 2010. Hikayat Hang Tuah I. Jakarta : Pusat Bahasa.
Sumiati. 2020. Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia. Diakses 26 Juli
2021, dari https://bit.ly/2VhHqJS
Suherli, dkk. 2016. Bahasa Indonesia Kelas X SMA. Jakarta : Kemdikbud.
Sutrisni Putri, Arum. 2020. Hikayat: Pengertian, Karakteristik, Nilai, Ciri
Kebahasaan dan Contoh. Diakses 26 Juli 2021, dari https://bit.ly/2VcLDyP

Ardisa Nadilestari, M.Pd. |PPG Daljab|Universitas Pasundan|2021 32 | H a l a m a n

Anda mungkin juga menyukai