(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Faktual : Contoh teks hikayat
b. Konseptual : Pengertian dan ciri-ciri teks hikayat
c. Prosedural : Langkah-langkah menceritakan kembali teks hikayat
d. Metakognitif : Kaitan nilai-nilai yang terkandung dalam teks hikayat
dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
2. Materi Remedial
a. Mengulang kembali materi yang sudah dipelajari dan yang belum dipahami oleh
peserta didik.
b. Memberikan soal-soal latihan tentang materi yang belum dipahami oleh peserta
didik.
c. Memberikan tugas yang sesuai dengan materi mgevaluasi makna tersirat dan unsur
dalam teks anekdot.
3. Materi Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran
pengayaan untuk perluasan atau pendalaman materi dengan melakukan kegiatan
berikut.
a. Membuat rangkuman tentang teks anekdot dari berbagai referensi.
b. Mengerjakan soal-soal tentang makna tersirat yang terkandung dalam teks
anekdot.
c. Menonton video anekdot dan menganalisis makna tersiratnya.
H. Sumber Belajar
Buku
Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/MA
Kelas X kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya. Jakarta: Erlangga.
Lestyarini. 2019. Modul 6 Genre Teks dalam Bahasa Indonesia. Jakarta :
Kemdikbud.
Suherli, dkk. 2016. Bahasa Indonesia SMA Kelas X. Jakarta : Kemdikbud.
Jurnal
Artikel Daring
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pengembangan PPK, Alokasi
Literasi, 4C dan HOTs Waktu
Pendahuluan 1. Pendidik dan peserta didik saling PPK – Religius 15 Menit
memberi salam, bertanya tentang 4C – Kolaborasi
kabar masing-masing, dan mengecek
kehadiran
2. Peserta didik mengerjakan prates Literasi Digital
dengan aplikasi Quizziz. TPACK
3. Pendidik dan peserta didik bertanya 4C – Critical Thinking,
jawab berkaitan dengan materi Communication
sebelumnya.
4. Peserta didik menyimak penjelasan TPACK, Literasi Digital
tentang tujuan, ruang lingkup materi 4C – Colaboration
dan langkah pembelajaran melalui PPK – Mandiri (disiplin)
media salindia.
5. Peseta didik menyimak apersepsi 4C – Critical Thinking,
tentang teks hikayat melalui salindia. Communication
TPACK
Kegiatan Inti Mengamati/stimulus 50 Menit
Fase 1 : 1. Peserta didik mengamati video dan Literasi Digital, TPACK
Orientasi peserta teks hikayat yang ditayangkan
didik pada melalui salindia.
masalah 2. Peserta didik saling mengemukakan 4C – Critical Thinking,
pendapat video dan teks hikayat yang Communication
ditayangkan melalui aplikasi Slido. HOTS
Fase 2 : Menanya
Mengorganisasi 4. Peserta didik menjawab pertanyaan- 4C – Critical Thinking,
peserta didik pertanyaan tentang tayangan video Communication
dan teks hikayat. HOTS
5. Peserta didik mengajukan pertanyaan 4C – Critical Thinking,
tentang video dan teks hikayat. Communication
PPK – Mandiri (kreatif)
HOTS
Penutup 15. Peserta didik menyimak refleksi PPK – Mandiri (disiplin) 15 Menit
kegiatan pembelajaran yang telah 4C - Colaboration
dilakukan hari ini.
K. Pembelajaran Remedial
1. Mengulang kembali materi yang sudah dipelajari dan yang belum dipahami oleh
peserta didik.
2. Memberikan soal-soal latihan tentang materi yang belum dipahami oleh peserta didik.
3. Memberikan tugas yang sesuai dengan materi mengevaluasi makna tersirat dan unsur
dalam teks hikayat.
L. Pembelajaran Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran
pengayaan untuk perluasan atau pendalaman materi (kompetensi) antara lain sebagai
berikut.
1. Membuat rangkuman tentang teks anekdot dari berbagai referensi.
2. Mengerjakan soal-soal tentang makna tersirat yang terkandung dalam teks hikayat.
3. Menonton video-video hikayat.
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat)
baik lisan atau tulis.
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca.
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Apakah kalian tahu apa itu hikayat? Hikayat adalah salah satu jenis cerita yang beredar di
masyarakat berupa cerita fiksi. Hikayat termasuk dalam jenis karya sastra prosa dan biasanya
berbahasa Melayu klasik atau Arab. Hikayat Ada banyak nilai-nilai kehidupan yang terkandung
dalam hikayat. Nilai-nilai tersebut bisa kita jadikan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Mengidentifikasi
karakteristik hikayat.
Hikayat
Menceritakan kembali isi Menjelaskan isi hikayat yang
B. Relevansi
Modul ini memiliki kaitan untuk mendukung kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia
kelas XI, Cerita hikayat dengan kompetensi dasar 3.7 dan 4.7. Pada kegiatan pembelajaran ini
kalian diharapkan mampu mengenali karakteristik hikayat dan mengidentifikasi isi juga nilai-
nilai yang terkandung dalam hikayat. Nilai-nilai tersebut sangat dekat dengan kehidupan kita
sehari-hari karena hikayat merupakan cerita yang berasal dari rakyat. Sebagai anak bangsa kita
patut berbangga karena memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, salah satunya hikayat.
Hikayat memiliki banyak amanat yang dapat kita ambil hikmahnya dan dijadikan cermin
kehidupan.
C. Petunjuk Belajar
INTI
Capaian Pembelajaran
Pada pembelajaran kali ini, Kalian akan mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung
dalam hikayat baik lisan atau tulis. Selain itu, Kalian akan Menceritakan kembali isi cerita rakyat
(hikayat) yang didengar dan dibaca.
Subcapaian Pembelajaran
Hikayat adalah cerita melayu lama yang berisi tentang kehidupan istana atau bangsawan
dengan berbagai kehebatan dan kesaktian yang syarat akan nilai-nilai kehidupan. Hikayat
merupakan peninggalan leluhur yang memiliki banyak pesan moral yang bisa kita ambil,
Hikayat juga berfungsi sebagai cerita pelipur lara atau penghibur. Kegiatan mendengarkan
hikayat banyak manfaatnya, salah satunya yaitu mengetahui tentang budaya, moral, dan nilai-
nilai kedupan sebagai cermin bagi kehidupan kita.
Pernahkah kalian mendengarkan cerita hikayat? Salah satu cerita hikayat yang terkenal
adalah Hikayat Hang Tuah. Hikayat Hang Tuah terdiri dari berbagai cerita yang disajikan dalam
Bahasa Melayu. Silakan baca Hikayat Hang Tuah dengan memindai kode QR di samping.
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
.......................................................................................................... Hikayat
........................................................................................................ Hang Tuah
2. Karakteristik Hikayat
Setelah membaca Hikayat Hang Tuah, tentunya kalian bisa
mengidentifikasi bahwa hikayat memiliki ciri-ciri khusus, berbeda
dengan jenis cerita yang lain. Ciri – ciri khusus itu disebut karakteristik.
Berikut ini adalah karakteristik dari hikayat (Alfari, 2018).
a. Kemustahilan : kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa maupun dari segi cerita.
Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak diterima nalar. Contohnya bayi lahir
disertai pedang dan panah, seorang putri keluar dari gendang
b. Anonim : Anonim berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hal
tersebut disebabkan cerita disampaikan secara lisan.
c. Kesaktian : seringkali dapat kita temukan kesaktian para tokoh dalam hikayat. Contoh :
Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah kerajaan, Raksasa memberi
sarung kesaktian untuk mengubah wujud dan kuda hijau.
d. Istanasentris : Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan adalah raja dan anak raja. Selain itu, latar tempat
dalam cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja serta istana dalam suatu
kerajaan.
e. Arkais : Bahasa yang digunakan sudah lampau. Jarang dipakai/tidak lazim digunakan
dalam komunikasi masa kini. Contoh : hatta, maka, titah, upeti, bejana
Berikut ini adalah bukti yang menunjukan bahwa Hikayat Hang Tuah memenuhi
karakteristik hikayat.
Karakteristik Teks
Kemustahilan Maka turun dewa dari keinderaan merupakan dirinta seekor lembu
putih.
Setelah membaca contoh di atas, tentu Kalian sudah memahami tentang pengertian
hikayat dan karakteristik hikayat. Kegiatan berikut ini kalian akan mengidentifikasi sebuah
cerita dan menganalisis karakteristiknya.
Sumber: google.com
Tugas 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dan tulislah jawabanmu di pada kotak yang sudah
disediakan!
1. Siapakah Malim Deman?
2. Apa peristiwa yang terjadi setelah Malim Deman mengambil salah satu selendang?
3. Siapakah nama anak Malin Deman dengan Putri Bungsu?
4. Apa yang menyebabkan Putri Bungsu sedih setelah menikah dengan Malim Deman?
5. Pesan apa yang dapat diambil dari Hikayat Malim Deman?
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………..
Tugas 2
Petunjuk:
1. Bacalah kembali cerita Hikayat Malim Deman.
2. Buktikanlah bahwa Hikayat Malim Deman adalah teks hikayat.
3. Analisislah karakteristik cerita tersebut dengan tabel berikut.
4. Sampaikanlah hasil diskusi di depan kelasmu dan berikanlah tanggapan jika teman lain
sedang menyampaikan hasil diskusinya!
Hikayat kaya akan nilai yang bisa kita jadikan cermin kehidupan. Nilai adalah suatu yang
berharga, bermutu, menunjukan kualitas, dan berguna bagi manusia. Dalam karya sastra
berwujud makna di balik apa yang ditulis melalui unsur instrinsik seperti perilaku, dialog,
peristiwa, setting, dan sebagainya. Menurut Suherli, dkk. terdapat enam nilai dalam hikayat,
yaitu
1. Nilai budaya
Nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun menurun di masyarakat
(berhubungan dengan budaya melayu) Ciri khas nilai-nilai budaya dibandingkan nilai
lainnya adalah masyarakt takut meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena ‘takut’
sesuatu yang buruk akan menimpanya.
2. Nilai moral
Nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan
nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat
diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.
3. Nilai agama/ religi
Nilai yang berhubungan dengan masalah keagaman. Nilai religi biasanya ditandai dengan
penggunaan kata dan konsep Tuhan, mahluk ghaib, dosapahala, serta surga-neraka.
4. Nilai pendidikan/ edukasi
Nilai yang berhubungan dengan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang/kelompak
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
5. Nilai estetika
Nilai yang berhubungan dengan keindahan dan seni.
6. Nilai sosial
Nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat. Biasanya berupa nasihat-
nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi nilai social dikaitkan dengan
kepatuhan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam teks Hikayat Hang Tuah, kita dapat mengambil banyak nilai-nilai kehidupan. Salah
satunya nilai moral tentang etika sopan santun. Dibuktikan pada saat keempat anak raja hendak
bermain namun tidak berpamitan kepada raja dan ratu. Berikut ini adalah identifikasi nilai-nilai
yang terkandung dalam Hikayat Hang Tuah.
Tugas 3
Petunjuk :
1. Bacalah kembali Hikayat Malim Deman!
2. Identifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat tersebut dengan menggunakan tabel
berikut!
1. Jenis Hikayat
Ahmad (2010) mengungkapkan jenis hikayat terbagi menjadi dua kategori, yaitu
berdasarkan historis dan isi.
a. Historis
Jenis hikayat memang sebagian besar ditemukan dalam bahasa melayu, namun ada
beberapa bahasa lain yang juga ada di dalam hikayat. Hal ini terjadi karena hikayat itu sendiri
berasal dari beberapa negara dengan bahasa, latar belakang agama dan sejarah yang berbeda.
1) Melayu
Hikayat Melayu ini pada umumnya memiliki unsur-unsur keagamaan yaitu agama
islam. Beberapa contoh cerita hikayat yang berasal dari Melayu yaitu Hikayat Hang
Tuah, Hikayat Indera Bangsawan, Hikayat Malim Deman dan Hikayat Si Miskin.
2) Jawa
Budaya Jawa memiliki banyak ragam dan jenis yang dipengaruhi oleh agama Islam dan
Hindu. Sehingga tidak heran lagi jika hikayat-hikayat yang diceritakan memiliki
kemiripan sifat, tokoh, alur seperti yang ada di India dan Arab. Adanya dua
percampuran budaya dari dua agama yang berbeda ini melahirkan budaya baru. Hikayat
yang berasal dari Jawa ini memiliki banyak pengaruh dari hindu yang kemudian
disesuaikan dengan masyarakat Jawa yang mayoritas beragama Islam. Beberapa contoh
karya sastra hikayat yang berasal dari pengaruh Jawa ialah Hikayat Panji Semirang,
Hikayat Cekel Weneng Pati dan Hikayat Indera Jaya yang diambil dari cerita
Anglingdarma.
3) India
Hikayat India ini memiliki banyak unsur keagamaan yang berasal dari agama Hindu.
Kisah-kisah yang bernuansa Hindu pada umumnya berinduk pada dua kisah utama yaitu
cerita Sri Rama dan Mattabbhroto.
Seiring berjalannya waktu dua kisah utama ini pun kemudian berkembang menjadi
Hikayat Pandawa Lima yang sering kita dengar dalam tokoh pewayangan di Jawa.
Beberapa contoh hikayat India yang terinspirasi dari nilai-nilai agama Hindu yaitu
Hikayat Perang Pandhawa yang diambil dari kisah Mahabarata, Hikayat Sri Rama yang
diambil dari kisah Ramayana serta Hikayat Bayan Budiman.
4) Arab – Persia
Di Arab dan Persia mayoritas agama yang dianut masyarakatnya adalah agama Islam.
Maka, tidak heran jika sebagian besar hikayat yang muncul di sana juga bertemakan
Islam dan memiliki nilai-nilai keislaman.
Beberapa hikayat yang berasal dari pengaruh budaya Arab –Persia ialah Hikayat Seribu
Satu Malam, Hikayat Bachtiar dan juga Hikayat Amir Hamzah yang dikenal sebagai
salah satu pahlawan Islam.
b. Isi
Jenis hikayat lain yang dapat dilihat berdasarkan isi atau ceritanya terbagi kedalam
beberapa cerita.
1) Sejarah
Hikayat sejarah seringnya mengisahkan tentang tokoh atau kejadian bersejarah lainnya.
Cerita ini memang hanyalah fiksi khayalan sang pujangga. Namun, sering dikaitkan
dengan kisah-kisah sejarah yang pernah terjadi pada suatu masa atau sekadar
berlatarkan pada suatu kejadian yang ada di dalam sejarah. Misalnya pada suatu perang,
suatu peristiwa bersejarah atau tokoh sejarah yang memang pernah ada di dunia nyata.
Namun inti ceritanya tetap saja hanyalah imajinasi sang empu cerita.
2) Biografi
Hikayat biografi ini biasanya berfokus terhadap satu tokoh utama saja. Tokoh utama
tersebut bisa jadi memang diambil dari tokoh nyata atau pun tidak. Namun secara
keseluruhan alur cerita hanya menceritakan segala hal tentang tokoh tersebut.
Misalnya seperti latar belakang seorang tokoh masyarakat yang dianggap pahlawan,
kisah hidupnya, segala konflik dirinya serta segala kejadian-kejadian ajaib yang terjadi
padanya.
3) Agama
Kebanyakan hikayat agama ini menceritakan tentang salah satu tokoh agama, salah
satu peristiwa yang ada dalam suatu sejarah agama tersebut, ataupun sekedar nilai-nilai
yang ajaran dalam suatu agama. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, ada banyak
hikayat yang mengangkat kisah keagamaan baik dari agama Islam, Hindu maupun
percampuran keduanya.
Meskipun hikayat rata-rata bersifat tidak nyata, namun tetap mencantumkan nilai-nilai
keagamaan atau ajaran agama untuk mendidik pendengar. Tujuan hikayat sebagai
hiburan dan penyemangat ini merupakan cara yang menarik untuk menyampaikan
ajaran agama seperti yang sering diceritakan oleh para tokoh agama.
4) Peristiwa
Hikayat juga menceritakan tentang suatu peristiwa besar yang memang pernah terjadi
meskipun dalam penggambarannya dipercantik dengan keajaiban-keajaiban dan
mukjizat. Tujuannya selain untuk menghibur dapat menjadi penyemangat dalam suatu
pesta ataupun semangat berperang.
5) Cerita
Hikayat terkadang juga mengisahkan cerita-cerita roman percintaan. Terkadang
hikayat ini tetap memiliki latar belakang sejarah. Namun roman fiksi juga kerap
dijumpai di beberapa hikayat.
2. Bentuk Hikayat
a. Hikayat Cerita Rakyat
Hikayat cerita rakyat ini adalah hikayat yang digambarkan dengan jenaka. Pada umumnya
inti cerita hikayat ini mengisahkan asal muasal suatu tempat atau benda. Salah satu contoh
hikayat ini yaitu Hikayat Rhang Manyang.
a. Roman
Sesuai namanya hikayat roman ini adalah hikayat yang bercerita mengenai kisah kasih
asmara dan kisah rumah tangga. Salah satu contoh hikayat ini adalah Hikayat Putroe Gambak
Meuh.
b. Epos
Epos adalah bentuk hikayat yang menceritakan tentang kepahlawanan seseorang. Salah satu
contoh epos yaitu Hikayat Prang Kompeuni.
c. Tambeh
Hikayat tambeh ini adalah hikayat yang menceritakan pedoman kehidupan sehingga dalam
kisahnya mengandung banyak amanat yang dapat dipetik. Salah satu contoh hikayat ini adalah
Tambek Tujoh Blah.
d. Chara
Hikayat chara ini adalah bentuk hikayat yang fokus terhadap seseorang tokoh terpuji.
Sehingga chara ini termasuk kedalam jenis hikayat biografi. Salah satu contoh hikayat ini
adalah Hikayat Hiyaken Tujoh.
Hikayat Hang Tuah berdasarkan historisnya termasuk dalam jenis hikayat Melayu,
karena Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Melayu dan kental sekali dengan unsur agama
Islam. Seperti terlihat ketika raja percaya bahwa takdir Allah ia melihat sebuah istana di atas
pulau tak berpenghuni. Berdasarkan isinya, Hikayat Hang Tuah termasuk dalam jenis cerita dan
berbentuk roman karena isinya bercerita tentang kisah cinta seorang raja yang kemudian
menikah dengan seorang putri yang diasingkan oleh orang tuanya agar mendapatkan suami
seorang raja.
Untuk memahami isi pokok hikayat, Kalian juga dapat mecari pokok-pokok isi setiap
bagian hikayat. Berikut ini contoh analisis isi pokok Hikayat Hang Tuah. Setelah
memahaminya, cobalah lanjutkan untuk mencari isi pokok paragraf selanjutnya.
Tugas 4
Petunjuk:
1. Bacalah kembali Hikayat Malim Deman!
2. Tentukalah jenis dan bentuk hikayat dari Hikayat Malim Deman, kemudian kemukakanlah
alasannya. Tuliskan jawabanmu pada kotak yang telah disediakan!
3. Tentukanlah isi pokok dari Hikayat Malim Deman!
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Diksi
Pemilihan kata yang jelas, tepat dan bervariasi akan membuat pendengar mudah mengerti
cerita yang kita sampaikan. Terlebih cerita yang disampaikan berupa hikayat, Kalian harus
menggunakan kata-kata yang populer agar mudah dipahami oleh pendengar.
4. Sikap Pembicara
Pembicara yang baik seharusnya memiliki kemampuan untuk mengontrol koordinasi tubuh.
Sikap tubuh yang ditunjukan ketika bercerita di depan kelas tidak boleh berlebihan dan
tidak kaku. Selain itu sikap tenang juga harus ditunjukan oleh seorang pembicara.
Walaupun sebenarnya ia grogi, tetap saja pembicara harus mampu mengontrol diri agar
tetap tenang. Kemudian pandangan juga harus tetap dijaga. Pandangan orang yang sedang
bercerita harus tertuju pada pendengar.
5. Suara
Suara juga merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh pembicara. Suara
diatur dan dikondisikan tergantung banyaknya jumlah pendengar dan besarnya ruangan.
Jika pendengar kita banyak, otomatis suara kita harus nyaring agar pendengar yang berada
di belakang mendengar suara kita.
6. Penguasaan Cerita
Penguasaan cerita adalah topik yang akan disampaikan oleh pembicara, dalam hal ini adalah
cerita Hikayat. Kalian harus menguasai isi cerita agar ketika menceritakan kembali di depan
kelas mengalir seperti bukan dari teks. Seolah-olah kalian sedang bercerita langsung bukan
dari hafalan.
Berikut ini ada kiat yang dapat Kalian praktikan agar berhasil dalam bercerita di depan
kelas.
Bacalah dan
kuasai naskah asli Berlatihlah
hikayat yang akan 2 menceritakan
Kalian ceritakan kembali cerita
yang Kalian baca
Jangan tergesa-gesa
Tugas 5
Petunjuk :
1. Pilihlah satu cerita hikayat yang paling Kalian gemari!
2. Ceritakan kembali hikayat tersebut dengan kreatif di depan kelas!
3. Berikanlah komentar pada temanmu yang sudah tampil!
Forum Diskusi
Petunjuk :
PENUTUP
Demikian pembelajaran tentang hikayat, semoga pembelajaran Kalian menyenangkan dan
bermakna ya! Selanjutnya Kalian bisa mengerjakan tes formatif yang disediakan di modul ini.
Semangat dan sehat selalu.
Rangkuman
Hikayat adalah cerita melayu lama yang berisi tentang kehidupan istana atau bangsawan
dengan berbagai kehebatan dan kesaktian yang syarat akan nilai-nilai kehidupan. Karakteristik
dari hikayat, yaitu bersifat mustahil, anonym, menceritakan tokoh yang memiliki kesaktian,
cerita bersifat istanasentris dan bahasa yang digunakan bahasa lampau. Jenis hikayat dibagi
menjadi dua, yaitu berdasarkan historis da nisi. Berdasarkan historis ada hikayat Melayu, Jawa,
India dan Arab-Persia. Berdasarkan Isinya ada hikayat sejarah, biografi, agama, peristiwa, dan
cerita. Bentuk hikayat ada lima macam, yaitu cerita rakyat, roman, epos, tambeh, dan chara.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bercerita, yaitu pelafalan, penekanan, diksi,
sikap pembicara, suara dan penguasaan cerita.
Tes Formatif
A. Pilihan Ganda
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini!
1. Di bawah ini yang bukan karakteristik hikayat adalah ….
A. anonim
B. magis
C. istana sentris
D. bersifat modern
E. kaya akan nilai
5. Salah satu bentuk karya sastra jenis prosa lama yang isinya berupa cerita, kisah, dongeng,
maupun sejarah.
Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari ….
A. dongeng
B. cerita rakyat
C. novel
D. cerpen
E. hikayat
6. Hikayat biasanya tidak diketahui siapa pengarangnya. Berdasarkan hal tersebut berarti
hikayat memiliki ciri ….
A. magis
B. anonim
C. pralogis
D. tradisional
E. modern
Khoja Maimun bersiap-siap akan pergi berlayar. Sebagai saudagar, ia akan menjual
barang dagangannya ke negeri Yaman. Hal itu sudah dibicarakannya dengan istrinya. Istri Khoja
Maimun membantu suaminya menyiapkan segala perlengkapan yang akan dibawa suaminya.
Apalagi, ia tahu suaminya akan pergi meninggalkannya dalam waktu yang agak lama.
Sumber : Hikayat Bayan Budiman
10. Nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat tersebut adalah ….
A. nilai moral
B. nilai agama
C. nilai pendidikan
D. nilai budaya
E. nilai estetika
B. Esai
Jawablah pertanyaan d bawah ini dengan tepat dan jelas!
Bacalah kutipan hikayat berikut!
Hatta berapa lamanya, maka tuan puteri pun hamil. Maka Sang Purba pun terlalu
sukacita melihat isterinya hamil itu. Setelah genaplah bulannya, maka tuan puteri pun
berputeralah seorang laki-laki, terlalu elok nipanya dan sikapnya. Maka Sang Purba pun terlalu
sukacita hatinya, karena melihat anaknya baginda itu. Maka dinamai oleh baginda Sang
Maniaka. Maka dipeliharakan dengan sepertinya serta dipungutkan segala anak-anak menteri
dan hulubalang dan segala pegawai akan jadi inang pengasuh anakanda baginda itu.
Sumber: Hikayat Hang Tuah
1. Apakah kutipan di atas termasuk hikayat? Berikan alasan dan buktinya!
2. Berikanlah pendapatmu apa yang dimaksud degan istana sentris?
KUNCI JAWABAN
A. Pilihan Ganda
1. D 6. B
2. A 7. C
3. C 8. C
4. B 9. A
5. E 10. D
B. Esai
1. Kutipan tersebut termasuk hikayat karena memenuhi karakteristik hikayat, yaitu cerita
bersifat istana sentris dibuktikan dengan kutipan “maka tuan puteri pun berputeralah
seorang laki-laki” dan bahasa yang digunakan bahasa lampau dibuktikan dengan kutipan
“Maka dipeliharakan dengan sepertinya serta dipungutkan segala anak-anak menteri dan
hulubalang dan segala pegawai akan jadi inang pengasuh anakanda baginda itu”.
2. Istana sentris adalah isi cerita yang menceritakan tentang lingkungan istana.
3. Nilai Moral : tidak boleh berbohong
4. Historis : Arab – Persia
Isi : Cerita
Bentuk : Chara ( fokus terhadap tokoh Abu Nawas yang mampu menyelesaikan masalah)
5.
Dahulu kala ada seorang raja yang dihadapkan dengan sebuah masalah. Ada dua orang
ibu yang memperebutkan seorang bayi. Keduanya sama-sama memiliki bukti yang kuat,
hakim kebingungan untuk memecahkan masalah tersebut. Kemudian raja memanggil Abu
Nawas untuk memecahkan masalah tersebut.
Abu Nawas memberikan solusi, yaitu membelah bayi tersebut menjadi dua. Ibu yang
pertama sangat setuju dan bahagia dengan keputusan tersebut. Ibu yang kedua hanya bisa
menangis tersedu-sedu karena tidak tega untuk melihat anaknya dibelah menjadi dua.
Akhirnya ibu yang kedua mengikhlaskan bayi tersebut, asalkan bayinya hidup ia tidak
masalah jika harus kehilangan bayinya.
Melihat hal tersebut, Abu Nawas dengan mudah menyelesaikan masalah tersebut. Abu
Nawas memberikan bayi tersebut kepada ibu kedua, dan ibu pertama dihukum oleh hakim
karena telah berbohong.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. Pengertian Hikayat: Ciri, Jenis, Bentuk dan Contoh. Daikses 26 Juli 2021, dari
https://bit.ly/3x6RItG
Alfari, Shabrina. 2018. Pengertian Hikayat dan Karakteristiknya | Bahasa Indonesia Kelas 10.
Diakses 26 Juli 2021, dari https://bit.ly/3l0d3CB
Al-Qudsy, Muhaimin dan Nurhidayah,Ulfah. 2010. Mendidik anak Lewa Dongeng.Yogyakarta
: Madania.
Ekawati. 2016. Hikayat Bayan Budiman. Jakarta: Balai Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Irmawati, Triana. 2017. Hikayat Malim Deman, Cerita Rakyat Sumatra Barat. Diakses
26 Juli 2021, dari https://bit.ly/3BJhAzg
Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas X
kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya. Jakarta: Erlangga.
Musilia, Rega. 2013. Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Teknik Mencari Pasangan
pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Godean Sleman Yogyakarta (skripsi). Yogyakarta
: Universitas Negeri Yogyakarta.
Nafisah, Sarah. 2019. Perbedaan Hikayat dan Cerpen, Siapa yang Pernah Membaca
Keduanya?. Diakses 27 Juli 2021 dari https://bit.ly/3rzXqmK
Schap, Genoot Bot, 2010. Hikayat Hang Tuah I. Jakarta : Pusat Bahasa.
Sumiati. 2020. Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia. Diakses 26 Juli 2021, dari
https://bit.ly/2VhHqJS
Suherli, dkk. 2016. Bahasa Indonesia Kelas X SMA. Jakarta : Kemdikbud.
Sutrisni Putri, Arum. 2020. Hikayat: Pengertian, Karakteristik, Nilai, Ciri Kebahasaan dan
Contoh. Diakses 26 Juli 2021, dari https://bit.ly/2VcLDyP
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
B. Informasi Tambahan
Kalian telah mempelajari karakteristik anekdot dan makna tersirat yang
terkandung dalam anekdot. Jika masih ada yang belum dipahami silakan kembali
melihat bahan ajar yang sudah dibagikan dan membaca sumber-sumber relevan.
“Barang siapa yang tidak mau merasakan pahitnya belajar, ia kan merasakan
hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.” Imam Syafi’i
Petunjuk!
1. Bacalah kembali Hikayat Malim Deman!
2. Tentukalah jenis dan bentuk hikayat dari Hikayat Malim Deman, kemudian kemukakanlah
alasannya.
3. Tentukanlah isi pokok dari Hikayat Malim Deman!
4. Sajikan hasil pekerjaanmu pada kotak di bawah ini!
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
MEDIA PEMBELAJARAN
MEDIA PEMBELAJARAN
MENGIDENTIFIKASI NILAI-NILAI DAN ISI HIKAYAT
A. Media
1. Salindia materi pengertian dan karakteristik teks hikayat
2. Contoh teks hikayat
3. Contoh hikayat bentuk video https://www.youtube.com/watch?v=G4suQYnwQJw
4. Quizziz
5. Canva
6. Slido
7. Google Classroom
B. Alat
1. Laptop
2. Gawai
3. Internet
4. Zoom Meeting
C. Bahan
-
D. Cara Pembuatan
1. Salindia pengertian dan karakteristik teks anekdot dibuat sendiri dengan langkah-
langkah:
a. Buka aplikasi Microsoft Power Poin
b. Membuat slide baru dengan cara klik New> pilih kotak Blank Presentation
c. Pilih desain slide presentasi sesuai keinginan
d. Memilih materi untuk dimasukkan/ diketik pada kotak layout
e. Setelah selesai slide disimpan pada file yang diinginkan.
2. Quizziz digunakan untuk menyajikan soal prates dan postes dibuat sendiri dengan
langkah-langkah:
a. Buka alamat web Quizziz kemudian login dengan akun Google.
b. Buat soal baru dengan mengklik ”create”
c. Pilih buat Quizziz baru
d. Kemudian ketikan soal, pilihan jawaban, waktu yang diminta untuk menjawab soal
4. Google Classroom digunakan untuk membuat absensi
a. Buka web google classroom
b. Klik buat
c. Klik pertanyaan
d. Isi judul
e. Gunakan pilihan jawaban dengan pilihan ganda
f. Isi pilihan hadir
5. Canva digunakan untuk mengerjakan LKPD
a. Buka web Canva
b. Klik buat baru
c. Masukkan materi LKPD
E. Penggunaan Media
1. Salindia pengertian dan karakteristik teks anekdot digunakan pada saat pendidik dan
peserta didik mengamati teks anekdot yang dibagikan melalui salindia pada langkah
mengamati/ stimulus dikegiatan inti.
2. Contoh teks hikayat disajikan saat proses menanya pada sintak saintifik.
3. Contoh hikayat berbentuk video disajikan saat proses menanya pada sintak saintifik.
4. Quizziz digunakan untuk prates dan pascates.
5. Canva digunakan untuk mengerjakan LKPD
6. Google classroom digunakan untuk membuat absensi dan embagikan link zoom
meeting.
F. Media Pembelajaran
5. Google Doc
6. Google Classroom
INSTRUMEN PENILAIAN
MENGIDENTIFIKASI NILAI-NILAI DAN ISI HIKAYAT
A. Penilaian Sikap
1. Kisi- Kisi Penilaian Sikap
No Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan
Instrumen Butir Pelaksanaan
Instrumen
1 Nontes Penilaian diri Angket Di akhir Penilaian dan
pembelajaran pencapaian
pembelajaran
(assessment for
and of
learning)
2 Nontes Jurnal Lembar Saat Penilaian dan
catatan pembelajaran pencapaian
pembelajaran
berlangsung (assesmen as
learning)
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya !
No Sikap Pernyataan Ya Tidak
1 Ketaatan beribadah Saya patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianut
Saya mau mengajak keluarga untuk melakukan
ibadah bersama
Saya melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama
Saya ikut serta merayakan hari besar agama
Saya melaksanakan ibadah tepat waktu
2 Berprilaku Syukur Saya mengakui kebesaran Tuhan dalam
menciptakan alam semesta
Saya menjaga kelestarian alam dan tidak merusak
tanaman
Saya tidak mengeluh
Saya selalu merasa gembira dalam segala hal
Saya selalu berterima kasih bila menerima
pertolongan
Saya menerima perbedaan karakteristik sebagai
anugerah Tuhan
Saya selalu menerima penugasan dengan sikap
terbuka
3 Berdoa sebelum dan Saya berdoa sebelum dan sesudah belajar
sesudah melakukan Saya berdoa sebelum dan sesudah makan
kegiatan Saya mengajak teman berdoa saat memulai kegiatan
Saya mengingatkan saudara untuk selalu berdoa
4 Toleransi dalam Saya tidak mengganggu orang tua/saudara yang
beribadah sedang beribadah
Saya menghormati teman yang berbeda agama
Saya menghormati hari besar keagamaan lain
Saya tidak menjelekkan ajaran agama lain.
Skor Predikat
3,1-4 Sangat Baik
2,1-3 Baik
1,1-2 Cukup
≤1 Perlu Bimbingan
7. Pedoman Penilaian
Skor Predikat
3,1-4 Sangat Baik
2,1-3 Baik
1,1-2 Cukup
≤1 Perlu Bimbingan
3.5.1
Menentukan
Pengertian dan Menentukan unsur-unsur
Pilihan
2 karakteristik krakteristik teks Tes C3 2
Ganda teks anekdot.
anekdot.
teks anekdot.
3.5.1
Menentukan
Pengertian dan Menentukan ciri-ciri teks
Pilihan
3 karakteristik krakteristik teks Tes C2 3
Ganda anekdot.
anekdot.
teks anekdot.
3.5.1
Menentukan
Pengertian dan Menentukan ciri-ciri teks
Pilihan
4 karakteristik krakteristik teks Tes C2 4
Ganda anekdot.
anekdot.
teks anekdot.
3.7
3.5.1
Menentukan
Pengertian dan Menentukan ciri-ciri teks
Pilihan
5 karakteristik krakteristik teks Tes C2 5
Ganda anekdot.
anekdot.
teks anekdot.
3.5.1
Menentukan
Pengertian dan Menentukan pengertian teks
Pilihan
6 karakteristik krakteristik teks Tes C2 6
Ganda anekdot.
anekdot.
teks anekdot.
3.5.2
Menyimpulkan Disajikan sebuah kutipan
Menyimpulkan
makna tersirat teks, kemudian peserta didik
makna tersirat Pilihan
7 Tes C3 7
dalam teks dalam teks Ganda menyimpulkan makna
anekdot.
anekdot. tersirat dalam teks anekdot.
3.5.2 Menyimpulkan
Disajikan sebuah kutipan
Menyimpulkan makna tersirat Pilihan
8 Tes C4 8
dalam teks Ganda teks, kemudian peserta didik
makna tersirat anekdot.
dalam teks menyimpulkan makna
anekdot. tersirat dalam teks anekdot.
3.5.1
Menentukan
Pengertian dan Menentukan ciri-ciri teks
Pilihan
9 karakteristik krakteristik teks Tes C2 9
Ganda anekdot.
anekdot
teks anekdot.
3.5.2
Menyimpulkan Disajikan sebuah kutipan
Menyimpulkan
makna tersirat teks, kemudian peserta didik
makna tersirat Pilihan
10 Tes C4 10
dalam teks dalam teks Ganda menyimpulkan makna
anekdot
anekdot. tersirat dalam teks anekdot.
3.5.1
3.5 Mengevaluasi
Menentukan Disajikan beberapa anekdot,
teks anekdot dari Pengertian dan
peserta didik menganalisis
1. karakteristik krakteristik teks Tes Esai C4 1
aspek makna karakteristik anekdot
anekdot
teks anekdot. tersebut dengan lengkap
tersirat.
dan jelas.
3.5.2
Menyimpulkan
Menyimpulkan Disajikan beberapa anekdot,
makna tersirat makna tersirat peserta didik membuat
Tes Esai C4 2
dalam teks dalam teks simpulan dari anekdot
anekdot tersebut.
anekdot.
3.5.3
Mengaitkan
Mengaitkan Disajikan beberapa anekdot,
makna tersirat
makna tersirat peserta didik mengaitkan
dalam teks
dengan realita Tes Esai makna tersirat dalam C6 3
anekdot
kehidupan anekdot dengan realita
dengan realita
sehati-hari kehidupan sehari-hari.
kehidupan
sehari-hari.
3. Instrumen Penilaian
Pilihan Ganda
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini!
1. Di bawah ini yang bukan karakteristik hikayat adalah ….
A. anonim
B. magis
C. istana sentris
D. bersifat modern
E. kaya akan nilai
Bacalah kutipan hikayat berikut!
Setelah sudah berkawin itu, maka Sang Pertala Dewa pum duduklah berkasih-kasihan
laki isteri, barang seketika pun tiada boleh bercerai. Tatkala mesralah kasih dan sayang, maka
Sang Pertala Dewa pun bertitah kepada tuan puteri, "Ayuhai adinda - kakanda, pintalah kemala
hikmat itu akan kakanda ini."
Sumber : Hikayat Hang Tuah
2. Berdasarkan bentuknya, kutipan di atas termasuk ke dalam ….
A. roman
B. epos
C. tambeh
D. chara
E. cerita rakyat
5. Salah satu bentuk karya sastra jenis prosa lama yang isinya berupa cerita, kisah, dongeng,
maupun sejarah.
Pernyataan tersebut merupakan pengertian dari ….
A. dongeng
B. cerita rakyat
C. novel
D. cerpen
E. hikayat
6. Hikayat biasanya tidak diketahui siapa pengarangnya. Berdasarkan hal tersebut berarti
hikayat memiliki ciri ….
A. magis
B. anonim
C. pralogis
D. tradisional
E. modern
Khoja Maimun bersiap-siap akan pergi berlayar. Sebagai saudagar, ia akan menjual
barang dagangannya ke negeri Yaman. Hal itu sudah dibicarakannya dengan istrinya. Istri Khoja
Maimun membantu suaminya menyiapkan segala perlengkapan yang akan dibawa suaminya.
Apalagi, ia tahu suaminya akan pergi meninggalkannya dalam waktu yang agak lama.
Sumber : Hikayat Bayan Budiman
10. Nilai yang terkandung dalam kutipan hikayat tersebut adalah ….
A. nilai moral
B. nilai agama
C. nilai pendidikan
D. nilai budaya
E. nilai estetika
C. Esai
Jawablah pertanyaan d bawah ini dengan tepat dan jelas!
Bacalah kutipan hikayat berikut!
Hatta berapa lamanya, maka tuan puteri pun hamil. Maka Sang Purba pun terlalu
sukacita melihat isterinya hamil itu. Setelah genaplah bulannya, maka tuan puteri pun
berputeralah seorang laki-laki, terlalu elok nipanya dan sikapnya. Maka Sang Purba pun terlalu
sukacita hatinya, karena melihat anaknya baginda itu. Maka dinamai oleh baginda Sang
Maniaka. Maka dipeliharakan dengan sepertinya serta dipungutkan segala anak-anak menteri
dan hulubalang dan segala pegawai akan jadi inang pengasuh anakanda baginda itu.
Sumber: Hikayat Hang Tuah
1. Apakah kutipan di atas termasuk hikayat? Berikan alasan dan buktinya!
2. Berikanlah pendapatmu apa yang dimaksud degan istana sentris?
B. Esai
1. Kutipan tersebut termasuk hikayat karena memenuhi karakteristik hikayat, yaitu cerita
bersifat istana sentris dibuktikan dengan kutipan “maka tuan puteri pun berputeralah
seorang laki-laki” dan bahasa yang digunakan bahasa lampau dibuktikan dengan kutipan
“Maka dipeliharakan dengan sepertinya serta dipungutkan segala anak-anak menteri dan
hulubalang dan segala pegawai akan jadi inang pengasuh anakanda baginda itu”.
2. Istana sentris adalah isi cerita yang menceritakan tentang lingkungan istana.
3. Nilai Moral : tidak boleh berbohong
4. Historis : Arab – Persia
Isi : Cerita
Bentuk : Chara ( fokus terhadap tokoh Abu Nawas yang mampu menyelesaikan masalah)
5.
Dahulu kala ada seorang raja yang dihadapkan dengan sebuah masalah. Ada dua orang
ibu yang memperebutkan seorang bayi. Keduanya sama-sama memiliki bukti yang kuat,
hakim kebingungan untuk memecahkan masalah tersebut. Kemudian raja memanggil Abu
Nawas untuk memecahkan masalah tersebut.
Abu Nawas memberikan solusi, yaitu membelah bayi tersebut menjadi dua. Ibu yang
pertama sangat setuju dan bahagia dengan keputusan tersebut. Ibu yang kedua hanya bisa
menangis tersedu-sedu karena tidak tega untuk melihat anaknya dibelah menjadi dua.
Akhirnya ibu yang kedua mengikhlaskan bayi tersebut, asalkan bayinya hidup ia tidak
masalah jika harus kehilangan bayinya.
Melihat hal tersebut, Abu Nawas dengan mudah menyelesaikan masalah tersebut. Abu
Nawas memberikan bayi tersebut kepada ibu kedua, dan ibu pertama dihukum oleh hakim
karena telah berbohong.
4. Rubrik Penskoran
Pilihan Ganda
No. Soal Skor
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 1
10 1
Total 10
Esai
5. Pedoman Penilaian
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 (100)
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (25)
C. Pembelajaran Remedial
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan melakukan kegiatan berikut.
1. Mengulang kembali materi yang sudah dipelajari sesuai dengan yang belum dipahami.
2. Mengerjakan soal-soal latihan terkait materi yang belum dipahami.
3. Memberi tugas yang sesuai dengan materi mengidentifikasi informasi teks anekdot.
Program Remedial
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Indikator :
Pelaksanaan :
Hari, Tanggal :
Perseorangan/Kelompok :
Bentuk Kegiatan
No. Nama Peserta Didik Pembelajaran Mengerjakan Soal Tugas Mengidentifikasi
Ulang Informasi Teks Anekdot
D. Pembelajaran Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar melakukan aktivitas dalam
pembelajaran pengayaan sebagai berikut.
1. Mengerjakan soal-soal tentang makna tersirat dan karakteristik teks anekdot
2. Membaca kemudian merangkum buku di perpustakaan atau artikel daring mengenai
teks anekdot
3. Menonton video-video anekdot.
Program Pengayaan
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Indikator :
Pelaksanaan :
Hari, Tanggal :
Perseorangan/Kelompok :
Bentuk Kegiatan
No. Nama Peserta Didik Mengerjakan Merangkum buku Menonton video
soal atau artikel anekdot