Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah : SMK Pariwisata Kota Cirebon
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Informasi dalam Teks Editorial
Tahun Pelajaran : 2018-2019
Alokasi Waktu : 2 Jam pelajaran @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No. Kompetensi Dasar Indikator Pencampaian Kompetensi
1 3.5 Mengidentifikasi informasi 3.5.1 Menemukan informasi berupa pendapat,
(pendapat, alternatif solusi dan alternatif solusi, dan simpulan yang
simpulan terhadap suatu isu) terdapat dalam teks editorial dengan
dalam teks editorial benar.
3.5.2 Menemukan fakta dan opini dalam teks
editorial secara cermat
2 4.5 Menyeleksi ragam informasi 4.5.1 Memilah ragam informasi untuk
sebagai bahan teks editorial menanggapi teks editorial
4.5.2 Membuat tanggapan teks editorial
4.5.3 Menyajikan tanggapan teks editorial
secara lisan atau tulisan

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang
dipadukan dengan metode diskusi :
1. Setelah mengamati video siswa dapat menemukan informasi berupa pendapat, alternatif
solusi, dan simpulan yang terdapat dalam teks editorial dengan cermat.
2. Setelah menemukan informasi dalam teks editorial, siswa dapat menemukan fakta dan
opini dalam teks editorial dengan cermat.
3. Setelah menemukan informasi serta menemukan fakta dan opini, siswa dapat memilah
ragam informasi untuk bahan penyusunan tanggapan secara cermat.
4. Setelah memilah informasi, siswa dapat membuat tanggapan tanggapan secara cermat.
5. Setelah membuat tanggapan mengenai teks editorial, siswa dapat menyajikan tanggapan
teks editorial dengan cermat.
D. Materi Pembelajaran
Faktual : Teks editorial
Konsep : Pengertian teks editorial
Prinsip : Ciri-ciri teks editorial
Prosedural : Langkah-langkah membuat tanggapan

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
Metode Pembelajaran : Ceramah, Penugasan, Tanya jawab, dan Diskusi

F. MediaPembelajaran
Media pembelajaran:
1. Power Point
2. Contoh Teks Editorial “Data yang Sepotong”
Alat:
1. Proyektor
2. Laptop
3. Spidol

G. Sumber Referensi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Bahasa Indonesia kelas
XI. Jakarta: Gramedia
Kosasih, Engkos. Kreatif Berbahasa Indonesia. 2014. Jakarta: Erlangga
https://nasional.sindonews.com/read/1354443/16/data-yang-sepotong-1542150000

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
Langkah-langkah
Guru Siswa Waktu
Pendahuluan Orientasi
Mengucapkan salam. Menjawab salam. 15 menit
Memimpin doa Berdoa sesuai dengan
kepercayaannya.
Melakukan Merespon pengecekan oleh
pengecekan terhadap guru.
kehadiran siswa.
Apersepsi
Mengaitkan materi Menyimak penyampaian
teks editorial yang dari guru
akan diberikan dengan
pengalaman siswa.
Melakukan tanya Menjawab pertanyaan guru
jawab dengan siswa secara aktif
terkait pembelajaran
yang akan
disampaikan
Motivasi
Memberikan motivasi Siswa menyimak
kepada siswa untuk pemaparan motivasi oleh
belajar. guru.
Memberikan Siswa menyimak
gambaran tentang gambaran tentang manfaat
manfaat memperlajari mempelajari teks editorial.
teks editorial
Pemberian Acuan
Memberitahukan Siswa menyimak materi
materi yang akan yang akan dibahas.
dibahas.
Menyampaikan Siswa menyimak
Kompetensi dasar dan penyampaian kompetensi
tujuan pembelajaran dasar dan tujuan
yang akan pembelajaran sebagai
dilaksanakan. target yang harus
ditempuhnya.
membagi siswa ke Siswa membentuk
dalam 9 kelompok kelompok dengan anggota
dengan beranggotakan 4 orang.
masing-masing 4 Collaboration
orang.
Menjelaskan Siswa menyimak
mekanisme pelaksaan mekanisme yang sedang
pembelajaran sesuai dijelaskan oleh guru.
dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti 60 Menit
Memberi stimulus Memberikan satu Mendapatkan satu teks
Mengamati judul teks editorial editorial untuk satu
kepada masing- kelompok.
masing kelompok.
Mengarahkan siswa Siswa membaca teks
untuk membaca teks editorial.
editorial tersebut. (Mengamati)
Mengidentifikasi Memberikan Membuat pertanyaan-
masalah kesempatan siswa pertanyaan mengenai teks
untuk editorial dan nilai yang
mengidentifikasi terkandung dalam teks
sebanyak mungkin editorial.
pertanyaan berkaitan Misalnya:
dengan teks editorial Apa isi informasi teks
dan informasi yang editorial tersebut?
terdapat dalam teks (menanya)
editorial tersebut.
Mengumpulkan mengarahkan siswa Membaca sumber referensi
data untuk membaca lain (dalam internet
sumber referensi lain menggunakan gawai atau
(dalam internet membaca buku pegangan
menggunakan gawai siswa) yang berkaitan
atau membaca buku dengan teks editorial untuk
pegangan siswa) yang menjawab pertanyaan-
berkaitan dengan teks pertanyaan.
editorial

Menginformasikan Mencatat semua informasi


kepada siswa untuk tentang teks dalam buku
mencatat semua catatan.
informasi tentang teks
editorial yang telah
diperoleh pada buku
catatan.
Mengarahkan siswa membahas mengenai
untuk bersama-sama informasi yang terdapat
membahas mengenai dalam teks editorial
infromasi yang dengan kelompoknya.
terdapat dalam teks (collaboration)
editorial.
Mengolah data Critical Thinking
Mengarahkan siswa Menemukan informasi
untuk menemukan berupa fakta dan opini
informasi berupa fakta yang terdapat dalam teks
dan opini dalam teks editorial.
editorial. (mengumpulkan informasi)
(critical thinking)
Memverifikasi Mengarahkan siswa Menyajikan hasil diskusi
untuk menyajikan kelompoknya
hasil diskusinya (creativity)
Memberikan Setiap kelompok
kesempatan kepada mempresentasikan hasil
setiap kelompok diskusinya di hadapan
untuk kelompok lain.
mempresentasikan (communication)
hasil diskusinya
Memberikan Yang bukan kelompok
kesempatan kelompok penyaji memberikan
lain untuk tanggapan terhadap hasil
menanggapi presentasi kelompok
presentasi kelompok penyaji.
penyaji secara lisan (critical thinking)
Menyimpulkan Membantu siswa Menarik simpulan terkait
untuk membuat informasi yang terdapat
simpulan dari dalam teks editorial
informasi yang dengan bimbingan guru.
terdapat dalam teks (critical thinking)
editorial
Kegiatan akhir 15 Menit
Mengarahkan siswa Membuat resume sesuai
untuk membuat dengan arahan guru.
resume tentang poin-
poin penting dalam
pembelajaran teks
editorial
Memberikan Merespon pertanyaan dari
pertanyaan secara guru.
lisan kepada siswa
untuk mengetahui
pemahaman siswa.
Mengapresiasi Mendapat apresiasi dari
kegiatan siswa pada guru sebagai reward atas
materi teks editorial. kesungguhannya dalam
mengikuti pembelajaran
Menginstruksikan Mencatat tugas yang
siswa untuk membuat diberikan guru.
laporan tertulis
mengenai hasil
diskusi yang sudah
dilaksanakan untuk
dikerjakan di rumah.
Menyampaikan materi Menyimak paparan guru
pembelajaran yang mengenai materi
akan dilakukan pada pembelajaran yang akan
pertemuan berikutnya. dilakukan pada pertemuan
berikutnya
Memimpin doa Berdoa mengakhiri
kegiatan pembelajaran.
Mengucapkan salam Menjawab salam

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


Jenis/Teknik Penilaian
Instrumen
Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
Penilaian
Sikap Observasi Lembar observasi Terlampir
Pengetahuan Tes lisan Uraian bebas Terlampir
Keterampilan Tes lisan Produk Terlampir

1. Jenis Tes : Tertulis


2. Bentuk : Uraian
KD : 3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi dan simpulan
terhadap suatu isu) dalam teks editorial
Rubrik Penilaian Pengetahuan
No Aspek Kriteria Skor
1. Menemukan Siswa menyampaikan informasi yang 10
informasi yang terdapat dalam teks editorial dengan lengkap
terdapat dalam teks dan sistematis.
editorial. Siswa menyampaikan informasi yang 8
terdapat dalam teks editorial dengan lengkap
tetapi tidak sistematis.
Siswa menyampaikan informasi yang 6
terdapat dalam teks editorial dengan tidak
lengkap tetapi sistematis.
Siswa menyampaikan informasi yang 4
terdapat dalam teks editorial tidak lengkap
dan tidak sistematis.
3. Menemukan fakta Jika siswa menemukan 5 informasi opini 10
dan opini dalam teks dalam teks editorial
editorial Jika siswa menemukan 4 informasi opini 8
dalam teks editorial
Jika siswa menemukan 3 informasi opini 6
dalam teks editorial
Jika siswa menemukan 2 informasi opini 4
dalam teks editorial
Jika siswa menemukan 1 informasi opini 2
dalam teks editorial
TOTAL SKOR 20

Tabel Rentang Nilai Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan


No. Skor Predikat
1. 93-100 Sangat Baik (A)
2. 84-92 Baik (B)
3. 75-83 Cukup (C)
4. Kurang dari 75 Kurang (D)

Rubrik Penilaian Sikap


No Nama Siswa Sikap Kategori

J. Program Pengayaan dan Remedial


Panduan Pembelajaran Tuntas, Remedial, dan Pengayaan yang diterbitkan oleh Direktorat
Pembinaan SMA Tahun 2008
1. Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda jika jumlah
peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%
b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan jika jumlah
peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%
c. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih
dari 20 % tetapi kurang dari 50%
d. Pemanfaatan tutor teman sebaya
2. Bagi siswa yang memperoleh KKM diberi pengayaan
a. Belajar kelompok
b. Belajar mandiri
c. Pemadatan kurikulum
Cirebon, 21 November 2018
Menyetujui
Guru Pamong Mahasiswa PPL PPGDJ

Eva Fauziah, S.Pd., M.Pd. Arie Setyadharma, S.Pd.


NIP 19650421 198902 2 002 NUPTK 9934768669130032

Mengetahui Menyetujui
Kepala Sekolah Dosen Pembimbing

Liherti Wulandari, S.Pd., M.Pd.I. Jimat Susilo, S.Pd., M.Pd.


NIP 19750525 200604 2 004 NIDN
Lampiran RPP
A. Materi Pembelajaran
1. Faktual
DATA YANG SEPOTONG

C
UKUP mengagetkan jika melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang
menyebutkan bahwa lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) menyumbang
angka paling banyak untuk pengangguran terbuka. BPS menyebut pada Agustus
2018 tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebanyak 7 juta orang atau 5,34% dari total 131,01
juta orang angkatan kerja.Dari 7 juta orang tersebut, 11,24% di antaranya merupakan lulusan
SMK. Padahal, selama ini di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden
Jusuf Kalla (JK), SMK menjadi fokus pengembangan sumber daya manusia. Banyaknya SMK
yang dibuka dan jenis jurusan yang beragam diharapkan bisa memenuhi kebutuhan industri.
Tujuan akhirnya adalah ketika pengangguran turun maka tingkat ekonomi masyarakat
meningkat. Namun jika melihat data di atas, memang cukup mengagetkan atau bahkan beberapa
pihak mungkin berpendapat miring. Lulusan SMK yang selama ini digemborkan pemerintah
justru menyumbang angka pengangguran terbuka terbanyak. Hanya, pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memandang data BPS dengan cara
lain. Kasubdit Penyelarasan Kejuruan dan Kerja Sama Industri Direktorat Jenderal (Dirjen)
Pembinaan SMK Kemendikbud Saryadi tidak menampik angka 11,24% pada Agustus 2018
tersebut. Namun di balik angka 11,24% yang disajikan BPS, sebenarnya angka partisipasi kerja
lulusan SMK justru naik sejak 2015 hingga 2018. Dia menyebut lulusan SMK yang bekerja pada
2015 mencapai 10,8 juta, sementara 2018 sebanyak 13,7 juta. Saryadi juga memberikan data
bahwa jika melihat TPT SMK tahun lalu pada bulan yang sama sebesar 11,41%, sementara tahun
ini 11,24%. Artinya ada penurunan sehingga Kemendikbud menganggap trennya mengalami
penurunan dari tahun ke tahun.
Nah, inilah pentingnya melihat data lebih komprehensif. Jika hanya melihat angka Agustus
2018 maka dibandingkan dengan lulusan lainnya (SMA ataupun perguruan tinggi), jumlahnya
memang lebih besar. Cara memandang yang parsial seperti itu tentu kurang tepat. Begitu juga
jika hanya membandingkan dari bulan yang sama dari tahun ke tahun.Dari tahun ke tahun juga
perlu dilihat perbandingan dengan lulusan dari jenis pendidikan yang lain. Jangan-jangan
penurunan di tingkat SMA dan perguruan tinggi jauh lebih tajam. Intinya jangan sekadar melihat
data dari satu sisi. Perlu ada pembanding untuk mengatakan lebih tinggi atau rendah, lebih baik
atau buruk, dan sebagainya. Hasil analisis dari cara membaca data yang tidak komprehensif pun
akan memunculkan analisis atau kesimpulan yang tidak benar. Ketika analisis dan kesimpulan
tidak benar, cara mengatasi persoalan jadi tidak benar. Cara memandang data yang lebih
komprehensif ini tentu harus terus dibudayakan bangsa ini. Mengapa ini menjadi penting? Ketika
banjir informasi di era saat ini, karena kemajuan pesat teknologi informasi, maka masyarakat
atau semua pihak akan mudah mendapatkan informasi. Karena informasi saat ini mempunyai
sifat terbuka dan cepat, cenderung informasi yang diberikan hanya sepotong-sepotong. Ini adalah
cara instan dan tidak komprehensif. Dengan cara ini, yang justru muncul adalah gosip, fitnah,
hoax atau fake news yang bisa menjadi hantu bagi pihak-pihak yang ada dalam informasi ini.
Kecepatan dan keterbukaan informasi yang saat ini terjadi semestinya menjadikan kita semakin
hati-hati dalam menerima, mencerna, atau bahkan menyimpulkan. Perlu ada tambahan-tambahan
pendapat atau data yang lain agar informasi yang didapat mendekati objektif. Parahnya lagi,
perkembangan pesat tentang teknologi informasi saat ini justru digunakan pihak-pihak tertentu
untuk hal-hal yang tidak positif. Bahkan, ini dipertontonkan oleh para tokoh kita yang sering
tampil di media ke masyarakat. Karena ada kepentingan-kepentingan lain maka banyak pihak
yang hanya menggunakan sepotong data untuk menganalisis, berargumen, lalu menyimpulkan,
atau bahkan membenarkan dan menyalahkan. Cara-cara seperti ini tentu bukan cara mendidik
masyarakat yang tepat di tengah gencarnya arus informasi saat ini. Tentu kita semua yang
merasa melek dengan teknologi informasi, tentu harus mulai mengampanyekan cara pandang dan
berpikir komprehensif dalam melihat informasi baik data maupun pendapat. Cara ini akan
membuat masyarakat Indonesia akan semakin bijaksana dan cerdas dalam mengonsumsi data
dan pendapat.
Koran Sindo
Rabu, 14 November

2. Konseptual
Teks editorial merupakan teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu
isu/masalah aktual. Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial atau pun masalah
ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik.
Teks editorial/opini rutin ada di koran atau majalah, yang pengungkapan teks ini harus
dilengkapi dengan bukti, fakta maupun alasan yang logis supaya pembaca atyau
pendengar bisa menerimanya.
3. Prinsip
Mengidentifikasi tujuan, manfaat, fungsi, dan ciri-ciri teks editorial
a. Tujuan Teks Editorial/Opini
1) Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik) yang sedang
hangat terjadi di kehidupan sekitar.
2) Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.
b. Manfaat Teks Editorial/Opini
Teks editorial memberi informasi kepada pembaca, untuk merangsang pemikiran dan
terkadang mampu menggerakkan pemnaca untuk bertindak.
c. Fungsi Teks Editorial/Opini
Adapun fungsi teks editorial yang diantaranya yaitu:
1) Fungsi tajuk rencana umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada
masyarakat.
2) Mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan
faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
d. Ciri-Ciri Teks Editorial/Opini
Adapun ciri-ciri teks editorial/opini yang diantaranya yaitu:
1) Tema tulisannya selalu hangat (sedang berkembang dibicarakan secara luas oleh
masyarakat), aktual dan faktual.
2) Bersifat sistematis dan logis.
3) Tajuk rencana merupakan opini/pendapat yang bersifat argumentatif.
4) Menarik untuk dibaca karna penggunaan kalimatnya yang singkat, padat dan
jelas.
B. Soal-soal
Kebiasaan Membuang Sampah

Kebiasaan membuang sampah sembarangan telah tertanam di benak masyarakat


Indonesia sejak masih kecil. Bagaimana tidak, orang tua secara tidak langsung mengajarkan cara
membuang sampah yang tidak benar kepada anak-anak mereka. Contohnya dapat kita lihat orang
tua dengan gampang melempar sampah dapur ke sungai atau depan rumah yang dianggap
lumrah.
Parahnya lagi kebiasaan tersebut dianggap tidak sebagai sesuatu yang salah. Padahal sampah
yang tertumpuk disungai akan menyumbat aliran air dan dengan curah hujan sedikit maka banjir
tidak bisa dielakan lagi.
Kurangnya kesadaran di masyarakat Indonesia membutuhkan waktu yang lama supaya
kesadaran akan kebersihan dapat diciptakan.
Menurut opini saya, tidak hanya orang miskin yang membuang sampah sembarangan, tetapi
orang kaya juga begitu, seperti contohnya kita sering melihat botol minuman kosong yang
melayang keluar dari pintu kaca mobil di jalan umum.
Yang menjadi pertanyaan, kenapa orang yang punya mobil, bisa menjaga kebersihan mobilnya
namun tidak memperdulikan kebersihan di jalan umum? Botol kosong yang dibuang
sembarangan, tidak hanya menimbulkan sampah di jalan raya namun juga akan membahayakan
pengendara lalu lintas yang lewat.
Yang saat ini paling dibutuhkan adalah kesadaran diri masing-masing untuk hidup sehat
dan bersih.
Masyarakat di bantaran sungai dengan mudahnya membuang sampah ke dalam sungai
daripada harus membuang ke tong sampah. Kebiasaan ini dilakukan sudah lama, karna menurut
mereka tidak memakan banyak waktu dengan melemparkan sekantong sampah ke sungai.
Dan juga bukan rahasia umum lagi jika ada tanah kosong pasti disitu dipenuhi oleh
sampah-sampah rumah tangga. Biasanya masyarakat akan membuang sampah tersebut pada
malam hari, diam-diam atau cari waktu sepi untuk membuangnya. Jika satu orang membuang
sampah disitu, maka yang lain akan ikut-ikutan, dan lama-lama tanah yang kosong itu berubah
menjadi tumpukan sampah, kemudian masalah bau sampah yang menyengat akan mengikuti.
Diharapkan bagi pemerintah menyediakan tong sampah gratis untuk semua masyarakat yang
tidak mampu dan masyarakat tidak dipungut biaya iuran sampah.
Marilah untuk kita semua, memperbaiki kebiasaan buruk kita, dan mulailah untuk
membuang sampah pada tempatnya.

1. Tulislah informasi yang terdapat dalam tes editorial tersebut!


2. Tuliskan fakta dan opini yang terdapat dalam teks editorial tersebut!

Anda mungkin juga menyukai