67
BAB VI
y
y y’
y’
y’
y’
(x,y) x’
x’
O’ (h,k) x’
x’
O x
O x
Gambar 1 Gambar 2
Dari Gambar 1 tampak bahwa, jika sumbu koordinat digeser yaitu dengan
menggeser titik O(0,0) ke titik O’(h,k) maka diperoleh sumbu koordinat yaitu x’y’,
berlaku bahwa untuk setiap titik (x,y) : x = x’ + h, y = y’ + k . Selanjutnya dari
Gambar 2 tampak bahwa sumbu koordinat diputar dengan sudut putar berlawanan
68
arah dengan jarum jam dan diperoleh sumbu koordinat baru x’y’, berlaku bahwa
untuk setiap (x,y) :
x x' cos
' sin dan y
cos y x' sin
y' cos
Selanjutnya akan dibahas lebih lanjut tentang persamaan umum derajat dua.
Perhatikan persamaan umum derajat dua :
Ax2 2 Bxy
Cy
2
2 Dx 2 Ey F 0 .
Pada pembicaraan bab sebelumnya, telah diketahui bahwa untuk mengenali bentuk
persamaan umum berupa ellips, hiperbola, atau parabola dengan melihat nilai AC.
AC.
Dengan bentuk yang paling umum ini, akan diselidiki ciri apa yang dipakai untuk
mengenali bentuk-bentuk persamaan tersebut sekaligus membawa bentuk persamaan
umum derajat dua menjadi bentuk yang paling sederhana.
Tulis, f ( x , y ) Ax2 2 Bxy Cy 2 2 Dx 2 Ey F . Jika titik O(0,0) digeser
Ax' 2 2 Bx' y' Cy' 2 2 Ah 2 Bk 2 D x' 2 Bh 2Ck 2 E y '
2 2
Ah 2 Bhk Ck 2 Dh 2 Ek F 0 ,
Ax' 2 2 Bx' y' Cy' 2 2 Ah 2 Bk 2 D x' 2 Bh 2Ck 2 E y ' + f(h,k) = 0,
0,
2 Bh 2Ck
2 E 0
Terlihat bahwa dua persamaan tersebut membentuk sistem persamaan linear dan akan
2 A 2 B
mempunyai penyelesaian tunggal jika 4 AC 4 B 2 0 . Misalkan sistem
2 B 2C
derajat dua berubah menjadi : Ax' 2 2 Bx' y ' Cy' 2 + f(h,k) = 0. Jika sumbu x’y’
diputar dengan sudut putar maka akan terbentuk sistem koordinat baru x”y”,
sehingga persamaan menjadi :
69
2
A x" co
coss y" sin 2 B x" cos y" sin x" sin y" cos
cos cos
2
C x" sin y" co
coss + f(h,k)
+ f(h,k) = 0
A co
cos
s
2
2 B cos
cos sin C sin
2
x
2
"
2 A cos
cos sin 2 B cos
cos
2
sin
2
A C
cot g 2
2 B
Dengan memilih sudut , sehingga persamaan tersebut dipenuhi maka persamaan di
2 2
atas menjadi A" x" C " y" f ( h , k ) 0
dengan :
2 2
A" A cos
cos 2
B cos
cos sin C sin
2 2
C " A sin 2 B sin cos
cos C cos
cos
A C
cot g 2
2 B
Oleh karena itu,
A" C " A C
2 B
sin 2 .
2 2
A C 4 B
70
A C 2 B
Jadi, A" C "
A
C + 2 B
2 2 2 2
A C 4 B A C 4 B
= A2 2 AC C
2 2
A 2 AC C
2
4 B
2
4 B2 .
= 4 AC
Di lain pihak bahwa,
2 2
Berarti, 4 A" C " = 4 AC
4 B atau A" C " = AC B .
A" C
" 0
c. Parabola jika .
Oleh karena itu, persamaan umum derajat dua berupa :
2
a. Ellips jika AC B 0 .
71
dilakukan di atas dapat dibalik artinya dengan merotasi sumbu koordinat terlebih
dahulu baru mentranslasi sumbu.
Penyelesaian :
3 3
Dari persamaan tersebut, diketahui nilai A = 1,
1, B
B = , C = 2,
2, D
D = , E =
2 2
2
1 1 3 1
AC B 2 3 2 1 0 , sehingga
2
dan
dan F = – 8. Nilai
2 2 4 4
A C
1
persamaan ini merupakan ellips. Nilai cot g 2 , sehingga
2 B 3
2
2 atau . Jika sumbu koordinat XY diputar sebesar maka
3 3
1 1
diperoleh sumbu baru X’Y’ dengan ketentuan : x x'
3y ' ,
2 2
1 1
y 3x ' y '. Jika disubstitusikan ke dalam persamaan umum derajat dua
2 2
2 2
yang diketahui diperoleh 5 x ' y' 4 y '16 0 . Dengan melengkapkan kuadrat
2
x '
2
y ' 2 x ''
2
y ''
2
diperoleh : 1 atau 1 .
4 20 4 20
Penyelesaian :
2 Ah 2 Bk 2 D 0 8 h 2 3 k 10 3
72
A C 2 1
cot g 2 , sehingga . Oleh karena itu, persamaan
2 B 2 3 3 6
2
2 2 x " y "2
A '' 5 dan C '' 1. Berarti persamaan menjadi 5 x " y" 25 1 .
5 25
Catatan :
Ketika menentukan nilai sebenarnya ada 2 pilihan, dua nilai akan
menghasilkan bentuk persamaan berbeda, tetapi ketika digambar diperoleh hasil
yang sama. Coba anda kerjakan contoh di atas dengan mengambil nilai yang
lain.
Soal Latihan :
1. 2 x
2
4 xy 5 y
2
8x 14 y 5 0
2. x
2
5xy 13 y
2
7 x 31y 37 0
3
2
12 8
2
24 40 60 0
3. x xy y x y
4. 2 x
2
3 xy 2 y 2 x 7 y 37 0
5. 11 x
2
6 xy 3 y
2
12 x 12 y 12 0
6. 7 x
2
8xy y
2
14 x 8 y 16 0
7. 6 x
2
12 xy y 2 36x y 0
8. x
2
2 xy 6 x 4 y 4 0
9. 9 x
2
24 xy 16 y
2
6 x 1
177 y 16 0