Anda di halaman 1dari 7

BAB 8

MOMEN INERSIA LUASAN

8.1 Pendahuluan
Momen inersia dalah suatu kondisi dimensi material yang menunjukkan kemampuan untuk
mempertahankan kondisi awalnya. Momen inersia ada dua macam, yaitu inersia bidang dan
inersia massa. Dalam topik ini yang akan dibahas adalah momen inersia bidang atau luasan.
Momen inersia luasan adalah luasan kali kuadrat jaraknya.
a. Momen inersia elemen luasan terhadap garis yang melalui titik beratnya.

Gambar 1
Ditinjau luasan kecil dA, maka momen inersia luasan tersebut terhadap sumbu X, Y dan
terhadap titik O adalah sebagai berikut:

 Momen inersia dA terhadap sumbu X:


A

 dA. y
2
Ix =
0

 Momen inersia dA terhadap garis sumbu Y:


A

 dA. x
2
Iy =
0

 Momen inersia dA terhadap titik O, disebut juga momen inersia kutup atau momen inersia
polar, yaitu:
A A A A

 dA.   (x  y ) dA =  dA. y  dA. x


2 2 2 2 2
Ip = = +
0 0 0 0

Ip = Ix + Iy
b. Momen inersia elemen luasan yang mengalami perpindahan sumbu
y y'

dA


yo

CG
x'
O
y

x xo

Gambar 2
X’-Y’ = sumbu berat elemen luasan
X-Y = sumbu tinjauan momen inersia
CG = titik berat elemen luasan
O = koordinat sumbu tinjauan

40
 Momen inersia luasan terhadap sumbu X-X
A

  yo  y 
2
Ix = . dA
0
A

  yo  y 2  2 yo.y . dA 
2
=
0
A A A

 yo dA +  y dA +  2.yo.y.
2 2
= dA
0 0 0

= Ixo + y3.A + 0

Ix = Ixo + y3. A

dengan:
Ixo = inersia asli (inersia terhadap titik beratnya sendiri)

Dengan cara yang sama bila ditinjau terhadap sumbu Y, akan peroleh :
Iy = Iyo + x2 . A

8.2 Momen Empat Persegi Panjang


 Momen inersia luasan terhadap sumbu beratnya

Gambar 3
h/2 h/2 h/2 h 2 3
 y3  2b  h  2b h 3 bh 3
 dA.y  2  b.dy.y  2b  y .dy  2b  
2 2 2
Ixo = 2 =  
0 0 0  3 0 3  2  3 8 12

 Momen inersia persegi panjang terhadap sumbu y


Dengan metode yang sama, bila ditinjau momen inersia luasan terhadap sumbu y akan
didapat:

 Momen inersia luasan persegi panjang terhadap alasnya


Momen inersia luasan terhadap alasnya diperoleh:
bh 3 bh 3 h 3 bh 3
 b.h h 2 
2
Ix = Ixo + A. y2 =  b.h 
12 12 4 3
8.3 Momen Inersia Penampang Segi Tiga
 Momen inersia segi tiga terhadap alasnya

41
Gambar 4
h h h

 dA.y   x.dy.y  y
2 2 2
Ix = .dy.x
0 0 0

x hy b( h  y)
Dari gambar diperoleh perbandingan:  , maka diperoleh : x =
b h h
h
h h
b(h  y) 2 h
 bhy  by 
2 3
1 1 by 
4

 y .dA   .y .dy    .dy   by 


2 3
Ix = 
0 0
h 0 
h  3 4 h 0
3
bh
Ix =
12
 Momen inersia segitiga terhadap sumbu beratnya

Gambar 5

Ix = Ixo + A.y2
3 2
bh 1 h
= Ixo + b.h. 
12 2 3
bh 3 1
Ixo = - bh 3
12 18
bh 3
Ixo =
36

dimana:
Ix = momen inersia terhadap alasnya
Ixo = momen inersia terhadap titik beratnya.

8.4 Momen Inersia Penampang Lingkaran


 Momen inersia lingkaran terhadap titik pusatnya
Luas elemen berarsir, dA = 2.. x . dx

42
Yo

dx
rx Xo

Gambar 6
d /2 d /2 d /2

 dA.x 2   2. .x.dx.x   2. .x


2 3
Ip = .dx
0 0 0
d/2 4
 1  d  1 d4  4
= 2. x 4   2.    2  d
 4  0 2 4 16 32
dimana Ip adalah momen inersia lingkara terhadap titik pusatnya atau sering disebut dengan
momen inersiAa polar atau momen inersia kutup.

 Momen inersia lingkaran terhadap sumbu x dan y


Ip = Ix + Iy
Ix = Iy
 4
d  Ix  Iy  2Ix  2Iy
32
 4
2Ix = d maka akan diperoleh:
32
 4
Ix = Iy = d
64
Bila dinyatakan dalam bentuk fungsi radius (r = d/2), momen inersia tersebut adalah :

Satuan Ip, Ix dan Iy adalam cm4.

 Momen inersia lingkaran berbentuk ring

Yo

dx
R=D/2

x Xo

r=d/2

Gambar 7
dengan : R = D/2 dan r = d/2
D/2 D/2 D/2

   2..x.dx.x   2..x
2 2 3
Ip = dA.x .dx
d/2 d/2 d/2

43
 
D/2
2  D 4  d 4  
 1
= 2. x 4 
4

 
4  16  32
 

D4  d4  = D4  d4
  d/2 32

 Momen inersia terhadap sumbu X dan Y adalah


Ip = Ix + Iy, dan Ix = Iy
Ip = 3. Ix = 2 Iy

32

D4  d4  = 2 Ix = 3. Iy

Ix = Iy =

64

D4  d4 
Contoh Soal
[1]. Sebuah balok penampang (girder) terdiri dari empat siku 150 x 150 x 13 mm
dihubungkan ke pelat web ukuran 600 mm x 20 mm, ditambah dua plat flens masing-masing
460 mm x 20 mm, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah. Sifat siku adalah Iy  Iy =
Iy 8,05 x 106 mm, luas 3730 mm2; dan x  y = 42,3 mm. Hitunglah momen inersia terhadap
sumbu titik berat Xo.

Gambar 8
Jawab:
Perhitungan langsung rumus inersia yang mengalami perpindahan: I = Io + A.d 2 , untuk
masing-masing elemen, yaitu :

20(600) 3
Untuk pelat web: I =  (20 x 600(0) 2  360x10 6 mm4.
12
 460( 20) 3 
Untuk dua pelat flens: I = 2  (460 x 20)(315) 2  = 1830 x 106 mm4.
 12 
Untuk empat siku: I = 4[(8,05 x 106 + (3730)(305 – 42,3)2] = 1060 x 106 mm4.

Untuk seluruh gambar: Ix = (360 + 1830 + 1060 )x 106


= 3250 x 106 mm4.

Soal-Soal
1. Tentukan momen inersia penampang T yang diperlihatkan pada gambar dibawah terhadap
sumbu Xo titik beratnya.

44
Gambar 9

3. Tentukan momen inersia luasan seperti yang diperlihatkan pada gambar terhadap sumbu
beratnya.

Gambar 10
3. Potongan penampang yang diperlihatkan pada gambar adalah suatu batang struktur yang
dikenal sebagai penampang Z. tentukan harga Ix dan Iy.

Gambar 11
4. Tentukan besar momen inersia luasan profil T seperti ditunjukkan pada gambar dibawah
terhadap sumbu beratnya (Ix dan Iy).

45
Gambar 13
5. Tentukan momen inersia luasan penampang berikut terhadap sumbu beratnya (Ix dan Iy).

Gambar 14

46

Anda mungkin juga menyukai