Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

TERAPI KOMPLEMENTER

Kelompok : 4

DOSEN PENGAMPU : Ns. Wanda Arge,M,kep


MATA KULIAH : TERAPI KOMPLEMENTER

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI


ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
T.A 2022
Nama kelompok :

1. Nanda
2. Alfadila sari
3. Andrea suhendra
4. Rahmi maharni
5. M.fauzan
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang


maha pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya
kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan kasus “TERAPI
KOMPLEMENTER”.

Laporan kasus ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami
dalam rangka pengembangan ilmu komplementer. Selain itu tujuan dari pembuatan laporan
kasus ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan. Sehingga besar harapan kami,
laporan kasus yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembang
wawasan pembaca.Akhirnya kami menyadari dalam penulisan laporan kasus ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan
saran agar penyusunan laporan kasus selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga laporan ini
memberi manfaat bagi banyak pihak.Amiin.

Bangkinang,23 Oktober 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................I
DAFTAR ISI........................................................................................................................II
A. RACIKAN HERBAL......................................................................................................1
B.LITERATUR RIVIEW JURNAL NASIONAL............................................................2
C.LITERATUL RIVIEW JURNAL INTERNASIONAL..............................................11
D.LAMPIRAN....................................................................................................................17

II
A. RACIKAN HERBAL

RACIKAN NYA :
Minuman Terbaik Untuk Memperbaiki Tubuh Anda

Teh Hijau Kaya Akan Senyawa Yang Disebut Polifenol, Termasuk Katekin (Dan Khususnya
EGCG), Yang Mengurangi Pertumbuhan Pembuluh Darah Baru Yang Memberi Makan
Tumor. Ini Juga Merupakan Antioksidan Kuat Dan Detoksifikasi (Mengaktifkan Enzim Di
Hati Yang Menghilangkan Racun Dari Tubuh), Dan Mendorong Kematian Sel Kanker. Di
Laboratorium, Bahkan Telah Terbukti Meningkatkan Efek Radiasi Pada Sel Kanker.

Teh Hijau Jepang(Sencha, Gyokuro, Matcha, Dll.) EGCG Lebih Banyak Daripada Varietas
Umum Teh Hijau, Mengandung Sumber Paling Kuat Di Pasaran; Cari Di Toko Bahan
Makanan Dan Teh Asia. Teh Hitam Dan Teh Oolong, Yang Biasa Digunakan Untuk
Menghasilkan Campuran Teh Populer Seperti Earl Grey, Kurang Efektif Karena Telah
Difermentasi, Yang Menghancurkan Sebagian Besar Polifenolnya. Teh Hijau Tanpa Kafein,
Yang Mempertahankan Polifenol Meskipun Proses Dekafeinasi, Juga Merupakan Pilihan Jika
Anda Sensitif Terhadap Kafein.

Cara Meminumnya: Minum 2 Hingga 3 Cangkir Sehari Dalam Satu Jam Setelah Diseduh.Teh
Hijau Harus Direndam Setidaknya Selama 5 Hingga 8 Menit—Idealnya 10 Menit—Untuk
Melepaskan Katekinnya, Tetapi Akan Kehilangan Polifenolnya Yang Bermanfaat Setelah
Satu Atau Dua Jam.

Barusanini, Yang Rasanya Seperti Raspberry, Telah Digunakan Dalam Pengobatan Persia
Selama Bertahun-Tahun. Sifat Antioksidan Dan Anti-Inflamasinya Telah Dikonfirmasi
Dengan Baik; Penelitian Menunjukkan Itu Secara Substansial Dapat Mengurangi
Perkembangan Bahkan Kanker Yang Paling Agresif (Antara Lain). Selain Itu, Meminumnya
Setiap Hari Memperlambat Penyebaran Kanker Lebih Dari 50%.

Cara Meminumnya: Minum 8 Ons Setiap Hari Dengan Sarapan.

1
B.LITERATUR RIVIEW JURNAL NASIONAL

N Peneliti Judul Tah Negar Tujuan Populasi Metode Hasil Kesimpula Nama
o un a sample penelitian n dan saran jurnal/
Q1-
Q4,Sint
a 1-4
1 Lisni noraida Ekstrak dan 201 Indone Tujuan Sample Metode BSLT Hasil penelitian ini Ekstrak dan SINTA
w,maria fraksi N- 8 sia penelitian yang (brine shrimp menunjukkan bahwa fraksi n- 3
bintang,bam heksana the ini adlah digunaka lethality test) ekstrak dan fraksi n- heksana teh
bang pontjo hijua sebagai menguji n adalah Fraksinasi hijau
heksana teh hijau
antiproliferasi aktivitas ekstrak ekstrak teh komersil
p dengan konsentrasi
sel kanker antiprolifer the hijau hijau dilakukan mengandun
dengan masing-masing, yaitu g flavonoid
payudara asi ekstrak komersil
MCM-B2 in the hijau melarutkan 2 13000 ppm dan 1000 yang dapat
Vitro terhadap gram ekstrak ppm dapat menekan menghamb
sel kanker teh hijau pertumbuhan sel at
payudara komersil dalam kanker tertinggi proliferasi
MCM-B2 150 mL sel kanker
secara berturut-turut,
secara in pelaru,Ekstrak payudara
teh hijau yaitu 58.64% dan dan tidak
vitro 59.01%
difraksinasi memiliki
menggunakan efek toksik
tiga pelarut, terhadap
yaitu air, etanol sel normal
70%, dan secara in
nheksana. vitro.
Ekstrak dan
fraksi air teh
hijau memiliki
nilai Lethality
Concentration

2
50 (LC50) lebih
dari 1000 ppm.
Fraksi etanol
70% dan fraksi
n-heksana teh
hijau memiliki
nilai LC50,
masing-masing
sebesar 883.48
ppm dan 600.56
ppm
2 Popi Uji Daya 201 indone Penelitian Sampel Metode yang Hasil Penelitian ini Ekstrak SINTA
Zeniusa1, M. Hambat 9 sia ini penelitian digunakan menunjukan etanol teh 2
Ricky Ekstrak Etanol bertujuan ini adalah adalah metode terdapat perbedaan hijau dapat
Ramadhian2, Teh Hijau mengetahu Escherich studi literatur diameter zona menghamb
Syahrul TerhadapEsche i daya ia coli. dari berbagai hambat didapatkan at
Hamidi richia coli hambat Kadar jurnal nasional dengan uji Kruskal- pertumbuh
Nasution3, Secara In Vitro ekstrak ekstrak maupun Wallis, yaitu p< 0, an bakteri
Nisa etanol teh etanol teh internasional,m 05 pada semua Escherichi
Karima4 hijau hijau etode ini kelompok a coli.
terhadap yaitu: digunakan perlakuan.
pertumbuh 20%, bertujuan
an bakteri 40%, menambah
Escherichi 60%, pengetahuan
a coli. 80% dan dan
100%. pemahaman
Daya mengenai topik
hambat yang dibahas
diperoleh dengan
berdasark menyajikan
an materi yang
pengukur telah

3
an zona diterbitkan
hambat serta
yang memberikan
terbentuk informasi fakta
di sekitar atau Analisa
kertas baru dari
cakram tinjauan
menggun literatur yang
akan relevan
penggaris. kemudian
Analisis membandingka
statistik n hasil tersebut
yang dalam artikel
dilakukan
menggun
akan uji
Kruskal-
Wallis.
3 Salsabila Pemanfaatan 202 indone Tujuan Sampel metode Hasil penelitian ini Paparan SINTA
Nadhifa akib Polifenol Teh 0 sia penelitian penelitian literature menunjukkan sinar UV 3
hijau sebagai ini adalah ini adalah review. terdapat kandungan Seperti
Agen Manfaat sinar UV Penulisan polifenol,kandunga sinar UVB
kemopreventif teh hijau terbagi artikel ini n polifenol teh hijau dengan
kanker kulit yang menjadi 3 menggunakan dapat di manfaat persentase
akibat paparan berperan jenis yaitu artikel-artikel kan sebagai anti hanya 5%
kronis sinar penting UVA yang dapat penuaan,neuroprote dari tiga
UVB dalam (320-400 diakses secara ktif,anti kanker, jenis sinar
mediasi nm),UVB gratis di NCBI, penyakit UV (UVA,
perbaikan (280-320 ResearchGate, kardiovaskular, UVB,
DNA, nm), dan SemanticSchol obesitas, dan lain- UVC)
menghamb UVC ar. Kata kunci lain (8,12) dapat
at (>280 yang menyebabk

4
imunosupr nm) (8,9). digunakan an
esif dan untuk mencari kerusakan
respon sumber DNA
inflamasi. pustaka adalah Nukleus di
Oleh green lapisan
karena itu, tea, green tea epidermis
pemberian polyphenols, dan
polifenol epigallocatechi dermis,
teh hijau n-3- imunosupr
dapat gallate, skin esif, dan
dijadikan cancer, dan terjadinya
sebagai UVB. respon
agen inflamasi.
kemopreve
ntif bagi
kanker
kulit
melanoma
dan
non-
melanoma
4 Yunarti Pengaruh 200 Indone Tujuan Teh Hijau Penelitian Selama penelitian Pemberian SINTA
Polyphenols 7 sia Membuktik randomized didapatkan 5 sampel PTH pada 3
Teh Hijau an bahwa controlled trial di tiap kelompok yang penderita
Terhadap PTH pre-post test drop out, sehingga KNF yang
mencegah design hanya 40 sampel dilakukan
Kapasitas
peningkata menggunakan diperiksa kadar TNF- radioterapi
Produksi Tnf-Α
n produksi 50 penderita α. Rerata kadar TNF-α tidak
Oleh Sel TNF-α oleh KNF dengan kelompok kontrol bermakna
Mononuklear sel radioterapi sebesar dalam
Darah Tepi mononukle sebagai sampel, 1.764,6±1.897,65, mencegah
Pada Penderita ar darah dan memenuhi sedangkan kelompok peningkata

5
Karsinoma tepi akibat kriteria inklusi perlakuan adalah n produksi
Nasofaring radioterapi dan eksklusi. 1.461,8±832,25. Uji TNF-α oleh
Yang pada Sampel dibagi Mann-Whitney sel
Mendapat penderita secara terhadap kadar TNF-α mononukle
karsinoma randomisasi membuktikan tidak ar darah
Radioterapi
nasofaring. blok menjadi terdapat perbedaan tepi.
dua kelompok; bermakna pada
kelompok kedua kelompok
kontrol (KNF (p=0,640).
radioterapi +
plasebo), dan
kelompok
perlakuan (KNF
radioterapi +
PTH).
Pengukuran
kadar TNF-α
secara buta
ganda dengan
metode ELISA di
laboratorium
Bioteknologi FK
UNDIP
Semarang. Data
hasil penelitian
dilakukan uji
normalitas dan
homogenitas,
dilanjutkan
dengan uji beda
dengan program
SPSS for
Windows 11,5

6
version.
5 Adeputri T. Pengaruh 200 Indone Membuktik Teh hijau/ Penelitian ini Sekresi NO sel fagosit Pemberian SINTA
Idhayu1 , Pemberian 6 sia an Sampel merupakan setelah pemberian polifenol 4
Andrew Polifenol Teh pengaruh didapatka penelitian Quasi polifenol teh hijau teh hijau
Johan2 Hijau Terhadap pemberian n dari 16 experimental selama dua dan dapat
Sekresi Nitric polifenol orang dengan empat mibggu lebih meningkatk
Oxide dari Sel teh hijau sehat yang rancangan Pre besar daripada an sekresi
Fagosit pada terhadap menyataka and Post Test sebelum pemberian NO dari sel
Manusia peningkata n setuju Design. Sampel polifenol teh hijau. fagosit.
n sekresi untuk didapatkan dari
NO dari sel berpartisip 16 orang sehat
fagosit pada asi, dalam yang
manusia penelitian menyatakan
sehat. setuju untuk
berpartisipasi,
dalam
penelitian ini
diperiksa sekresi
NO sel fagosit
sebelum
perlakuan,
selanjutnya
diberi kapsul
polifenol teh
hijau 350 mg
dua kali sehari
selama empat
minggu,
kemudian
dilakukan
pengukuran
kembali pada
akhir minggu

7
ke-2 dan ke-4.
Dari sample
darah tepi yang
didapat
dilakukan
pemisahan
fagosit dari
darah tepi
tersebut dan
dilakukan
pemeriksaan NO
menggunakan
Reagen Gries.
Absorbansi
diukur dengan
automated
microplate
reader dengan
panjang
gelombang 550
nm
6 Carla Kuntari Uji Aktivitas 200 Indone Penelitian 100 Metode Hasil penelitian : Madu SINTA
Penangkapan 7 sia ini bungkus penangkapan menunjukkan bahwa memiliki 4
Radikal bertujuan teh untuk radikal hidroksil ekstrak etanol teh efek
Hidroksil Oleh untuk masing- yang digunakan hijau dan teh hitam sebagai
Ekstrak Etanol mengetahui masing teh adalah metode memiliki aktivitas gastroprote
Teh Hijau Dan aktivitas hijau dan deoksiribosa penangkapan radikal ktor dalam
Teh Hitam penangkapa teh hitam hidroksil dengan nilai membantu
Dengan n radikal ES50 (hasil proses
Metode hidroksil ekstrapolasi) ekstrak penyembuh
Deoksiribosa oleh ekstrak etanol teh hijau an tukak
etanol teh adalah 0,281 mg/ml lambung
hijau dan dan ekstrak etanol karena

8
teh hitam. teh hitam adalah adanya
0,344 mg/ml. potensi
sebagai
antiinflamas
i,
antioksidan,
antibakteri,
dan
mempercep
at
penyembuh
an luka
7 Vira Ari Nindia Pengaruh 200 Indone Tujuan dari Responde : Penelitian ini Rerata jumlah Pemberian SINTA
Dewi*, Ratna Pemberian 8 sia penelitian n adalah sebukan sel Polifenol 4
Damma Polifenol Teh ini adalah penelitian penelitian mononuklear di Teh Hijau
Purnawati** Hijau Terhadap untuk ini adalah eksperimental sekitar jaringan berpengaru
membuktik pasien dengan adenokarsinoma h terhadap
Sebukan Sel
an dewasa pendekatan mamma mencit C3H peningkata
Mononuklear
pengaruh yang post test only tertinggi 1,7 (0,20) n jumlah
Di Sekitar pemberian datang ke control group pada kelompok P1; sebukan sel
Jaringan polifenol dokter design 1,3 (0,39) pada mononukle
Adenocarcino teh hijau praktek menggunakan kelompok P2; dan ar di sekitar
ma Mammae terhadap jamu. 15 ekor mencit terendah 0,90 (0,22) jaringan
MENCIT C3H sebukan sel Terdapat C3H, dibagi pada kelompok K. adenokarsin
mononukle 71 pasien menjadi 3 Skor jumlah sebukan oma
ar di sekitar dengan kelompok sel mononuklear payudara
jaringan total 129 secara random. antar kelompok mencit
adenokarsin kunjungan, Kelompok K: (p=0,006). Rerata C3H . Kata
oma yang diinokulasi sel skor jumlah sebukan Kunci:
mamae bervariasi kanker, diberi sel mononuklear Polifenol
mencit C3H antar 1-4 pakan standar. antara kelompok K Teh Hijau ,
kali P1: diberi dibanding P1 sebukan sel
kunjungan Polifenol Teh (p=0,008), kelompok mononukle

9
per pasien. Hijau 0,8 K dengan P2 ar,
mg/hari sampai (p=0,037) dan antara adenokarsin
3 minggu, P1 dengan P2 oma
kemudian (p=0,034) mammae.
diinokulasi sel
kanker. P2 :
diinokulasi sel
kanker, setelah
timbul benjolan
diberi Polifenol
Teh Hijau 0,8
mg/hari.

10
C.LITERATUL RIVIEW JURNAL INTERNASIONAL

N Peneliti Judul Ta Negar Tujuan Populasi/ Metode Hasil Kesimpulan dan Nama
o hu a sample saran jurnal/Q1-
n Q4,Sinta 1-4

1 Mita Effectivene 20 indon This study green tea Saliva of 30 Results The use of Q-2
Juliawati, ss of 22 esia aimed to healthy individuals The standard mouthwash
Marta Brewed determine aged 19–40 years curve formula containing green
Juslily, Green Tea the effect of was used in this tea and brewed
Abdul Gani and brewed collected before study was green tea
Soulissa1 Mouthwas green treatment, 1 min y = 0,047 × 2 − mouth rinse
, Armelia h tea as after gargling, and 40,116x + reduces the number
Sari Containing mouth rinse 1 week after daily 46,092 with R² of S. mutans and P.
Widyarman Green against treatment = 1 and gingivalis in saliva.
2 Tea Extract Streptococc with brewed green y= −0,2862 × Brewed
, Elly against us mutans tea as a mouth rinse 13,766 with R² green tea can be
Munadziroh Streptococ and or commercial = 0,9888 for S. used as a mouth
3 cus mutans Porphyromo mouthwash mutans and rinse with effects
and nas containing P. gingivalis, comparable to
Porphyrom gingivalis in green tea. Bacterial respectively. those of
onas saliva and DNA was extracted The result commercial
gingivalis compare it from salivary showed that mouthwash
in Saliva. to the effect samples and gargling containing green
of a evaluated with brewed tea. Further studies
commercial using quantitative green tea and are warranted to
mouthwash polymerase chain mouthwash explore its effects
containing reaction. The total containing on other oral
green number of DNA Green tea for 1 pathogens.
targets week resulted in
was analyzed using a reduction in

11
SYBR Green and the
16S ribosomal number of S.
RNA gene-specific mutans [Figure
primers 1a and b] and P.
for S. mutans and gingivalis
P. gingivalis. The [Figure 2a and
data were b] in the
statistically participants’
analyzed using a saliva. The
paired t-test. The reduction of P.
level of gingivalis was
significance was statistically
set to P < 0.05. significant after
Results: Green tea 1-week gargling
mouth rinse and with brewed
mouthwash green tea and
containing green mouthwash
tea extract containing green
significantly tea (P < 0.05).
reduced There was no
the number of S. significant
mutans and P. difference
gingivalis in the between the
participants’ saliva effects of
after 1 week brewed green
of use (P < 0.05). tea and the
There was no commercial
significant mouthwash (P >
difference between 0.05) [Figures 1
the effects of and 2].
brewed green tea
mouth rinse and

12
commercial
mouthwash
containing green
tea
2 Kimberly Green Tea 20 USA ( this study In this Statistical Analysis. n additional 72 Our results Q3
Mantzke Catechin, 15 Ameri showed that study, SAS (v. 9) for hours. demonstrate that
Baker1 and EGCG, ka EGCG we Windows was used As a result of PCB 102 exhibits
Angela C. Suppresses Serika can evaluate for statistical the estrogenic
Bauer2 PCB 102- t) suppress d analysis. Data were pretreatments, activity and
Induced polychlorin individua expressed as the the cells grew induces cell
Proliferatio ated l and mean ± for 48 hours proliferation in
n in estrogenic combine standard error (SE) prior to EGCG estrogen-sensitive
Estrogen- activity d effect of 3 independent exposure and MCF-7/BOS breast
Sensitive biphenyls, of PCB experiments thus 50 𝜇M cancer cells, via
Breast specifically 102 and performed EGCG alone in ER𝛼, in a dose-
Cancer PCB 102, in EGCG in duplicate. this set of dependent
Cells breast on cell Statistical experiments manner.
cancer cells proliferat differences among decreased cell Furthermore, this
in ion the groups were growth study demonstrates
vitro. The analyzed using approximately that EGCG
antiprolifera one-way analysis 34% .Also as a can suppress the
tive action of variance result of the estrogenic activity
of EGCG is (ANOVA) pretreatments, of polychlorinated
blocked by followed by the cells biphenyls,
specific Dunnett’s or were exposed to specifically PCB
ER𝛽- Tukey’s multiple the ER𝛼- 102, in breast
PHTPP comparison test specific cancer cells in
inhibitors; where inhibitor MPP vitro. The
Thus the appropriate. A (1 𝜇M) and antiproliferative
results are statistically the ER𝛽- action of EGCG
recommend significant specific was blocked by
ed difference was set inhibitor PHTPP the ER𝛽-specific

13
that EGCG at (1 𝜇M) for a inhibitor PHTPP;
can act as 𝑃 < 0.05. total of 96 thus the results
an ER𝛽 hours in this set suggest
agonist to of experiments. that EGCG can act
induce A time- as an ER𝛽 agonist
growth dependent to induce growth
inhibition. inhibition inhibition. These
of cell findings are
proliferation significant since
was observed they indicate
for cells exposed that EGCG has the
to ER𝛼- ability to mitigate
specific the detrimental
inhibitor MPP effects
alone; the 96- of industrial
hour exposure environmental
resulted estrogens in human
in a 44% breast cancer
decrease in cell cells. Moreover
proliferation they further
compared to the illustrate how
control. In consumption
contrast, cells of green tea may
exposed to the play an important
ER𝛽-specific role in breast
inhibitor cancer
PHTPP alone chemoprevention.
for 96 hours
resulted in a
20% increase in
cell proliferation
compared to the

14
control.
Importantly, the
antiproliferative
effects of 50 𝜇M
EGCG on MCF-
7/BOS
cells were
effectively
abrogated by the
ER𝛽-specific
inhibitor
PHTPP but not
by the ER𝛼-
specific
inhibitor MPP
3 Caroline Prospective 20 Ameri The authors Matcha Methodology: To This manuscript In conclusion, this Q2
Joseph Medicinal 22 ca aimed to herbal attain the purpose reviewed most review stresses the
Kiriacos1, Plants and turn the medicine of the review, the of the herbal fact that the
Monika Their spotlight on research was drugs that probability of
Rafik Phytochem specific conducted at the showed a triple the current
Khedr1, icals herbal States National action pandemic to
Miray Shielding remedies Library of concerning continue for a long
Tadros1 and Autoimmu that showed Medicine anticancer, time and the
Rana A. ne and potential (PubMed). To immunomodulat probability of
Youness1,2 Cancer anticancer search databases, ion, and anti- developing future
* Patients activity, the descriptors used SARS-CoV-2 pandemics are
Against the immuno- were as follows: activities. extremely high,
SARS- modulatory “COVID- Special attention especially after the
CoV-2 roles, and 19”/”SARS-CoV- was directed emergence of
Pandemic: promising 2”, “Herbal towards several VOCs. In
A Special anti-SARS- Drugs”, “matcha” as a this review,
Focus on CoV-2 “Autoimmune novel potential the authors

15
Matcha actions diseases”, protective and highlight the great
Caroline “Rheumatoid therapeutic potential held by
Joseph Arthritis”, agent for cancer herbal medicine
Kiriacos1, “Asthma”, and especially for high-
Monika “Multiple immunocompro risk patients such
Rafik Sclerosis”, mised patients as cancer and
Khedr1, “Systemic Lupus during the autoimmune
Miray Erythematosus” SARS-CoV-2 patients. Also, the
Tadros1 “Nutraceuticals”, pandemic. authors shed light
and Rana “Matcha”, onto our new norm
A. “EGCG”, and
Youness1, “Quercetin”, how herbal
2* “Cancer”, and key products are
molecular considered risk-
pathways. free solutions. In
this
review, it was set
clear that after the
SARS-CoV-2
pandemic
experience, it
should be noted
that the
development of
new drugs
and effective
vaccines will not
always be the
easiest option. This
review presents the
current herbal
medicines that

16
could be used
in preventing and
fighting COVID-
19, which happen
to have
three roles: as an
immunomodulatory
and anticancer
agent, aside
from displaying
anti-SARS-CoV-2
activities. A special
spotlight
was turned on for
the Japanese green
tea “matcha”. The
authors
elucidating the
promising use of
matcha as a
prophylactic agent
during the SARS-
CoV-2 pandemic
can have a
significant impact
on the
socioeconomic and
health status in
general and on
cancer
and autoimmune
patients in

17
particular. This was
mainly based
on their major
constituents:
EGCG and
quercetin and their
wellreported
anticancer activity,
immunomodulatory
effects, and
their recent anti-
SARS-CoV-2
activity. Yet, more
detailed
studies about the
usage of “matcha”
among cancer and
autoimmune
patients have to be
conducted in the
future.

18
D.LAMPIRAN

19
20
21
22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai