Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL 

TERAPI BERMAIN “ MEWARNAI GAMBAR”


USIA PRA SEKOLAH (3-6TAHUN)
DI RUANG KH. ABDURRAHMAN WAHID

OLEH KELOMPOK

1. ARFIANA LISSA ADATI


2. ZUNITA NOOR SOVIANA
3. DWI ANDRIYANI
4. CINDY NADYA WIDYA PRATIWI
5. FEBRIANA WULANDARI
6. ERIKA DESTIANA PERTIWI
7. YUNITA RISMA YANTI
8. SITI SRI MULYANI
9. MUHAMMAD ASROFI
10. ZAKI FUAD
11. SUWITO
12. ABU HASAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN AJARAN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

1 JudulProposal  : Proposal terapi bermain “ mewarnai gambar”pada


anak usia pra sekolah 3-6 tahun di Ruang Kh.
Abdurrahman Wahid RSI NU Demak
2 Ketua
Kelompok : Dwi Andriyani
 Nama : 92022040042
 NIM : Profesi Ners
J :UniversitasMuhammadiyah Kudus
u
r
u
s
a
n

I
n
s
t
i
t
u
s
i
3 personalia
JumlahAnggotaPelaksana : 12Orang
4 BentukKegiatan : Terapi bermain padaanak
5 TempatKegiatan : Ruang Kh. Abdurrahman Wahid RSI NU
Demak

i
Ketua Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Dwi Andriyani Henny Siswanti M. Kep Yuni Puji Astuti, S.Kep,. Ners

Mengetahui
Diklat RSI NU Demak

Siti Khoirul Umiyati. SKM

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas berkat rahmat dan kasih-Nya lah sehingga kami dapat
menyusun PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK MEWARNAI
GAMBAR ini yang telah ditentukan. Proposal terapi bermain ini
diajukan guna memenuhi tugas profesi yang diberikan pada stase
Keperawatan Anak.
Pada kesempatan ini juga kami berterimakasih atasa bimbingan
dan masukan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan
wawasan untuk dapat menyelesaikan Proposal Terapi Bermain ini baik
itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi dari Proposal Terapi Bermain ini masih jauh
dari kategori sempurna, baik dari segi kalimat, isi maupun dalam
penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari dosen mata kuliah yang bersangkutan ataupun dari pembimbing
klinik, sangta kami harapkan demi kesempurnaan Proposal Terapi
Bermain ini.

Demak, 16 November 2022

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................2
1.3 Sasaran...................................................................................2

2. BAB II DESKRIPSI KASUS


2.1 Karakteristik Sasaran.............................................................3
2.2 Analisa Kasus.........................................................................3
2.3 Prinsip Bermain Menurut Teori.............................................3
2.4 Karakteristik Permainan Menurut Teori................................3

3. BAB IIIMETODOLOGI BERMAIN


3.1 Deskripsi Permainan..............................................................5
3.2 Tujuan Permainan..................................................................5
3.3 Keterampilan Yang Diperlukan.............................................5
3.4 Jenis Permainan.....................................................................6
3.5 Alat Bermain..........................................................................6
3.6 Proses Bermain......................................................................6
3.7 Waktu Pelaksanaan................................................................7
3.8 Hal-Hal Yang Diwaspadai.....................................................7
3.9 Antisipasi Untuk Meminimalkan Hambatan.........................7
3.10 Pengorganisasian..................................................................8
3.11 System Evaluasi...................................................................9
4. BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................10
5.2 Saran....................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG 
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi
perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak
dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan,
namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di
rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat
tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri.
Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami
anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan
rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan
terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan
melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya
pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya
melakukan permainan. Tujuan bermain dirumah sakit pada prinsipnya
adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan
secara optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat
beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi
mental, emosional, dan kesejahteraan anak
sepertikebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga
terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak
bermain dengan sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti
crayon atau pensil warna akan membantu anak untuk menggunakan
tangannya secara aktif sehingga merangsang motorik halusnya. Oleh
karena sangat pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang
anak dan untuk mengurangi kecemasan akibat hospitalisai, maka akan
dilaksanakan terapi bermain pada anak usia toddler dengan cara
mewarnai gambar.

1
B. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM :
Untuk meminimalisir dampak hospitalisasi pada anak.
b. TUJUAN KHUSUS :
Untuk mengurangi kejenuhan pada anak pada saat menjalani perawatan.
Untuk mengembangkan imajinasi pada anak.
Untuk menambah pengetahuan mengenai warna.
Untuk meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat
penyembuhan.
Untuk meningkatkan kemampuan daya tangkap atau konsentrasi anak
Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress karena
penyakit dan dirawat.

C. SASARAN

1. Anak usia 3-6tahun

2. Anak yang dirawat di ruangBisri

3. Tidakmempunyaiketerbatasan(fisikatauakibatterapilain)yangdapatmen
ghalangi proses terapi bermain

4. Kooperatifdanmampumengikutiproses kegiatansampaiselesai

5. Anak yang dapat memegangpensil warna

6. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar

7. Jumlah peserta yang diharapan hadir 1-5 orang peserta

2
BAB II
DESKRIPSI KASUS

A. KARAKTERISTIK SASARAN
1. Anak usia pra-sekolah (3-6 tahun)
2. Anak yang dirawat di ruang Bisri RSI NU Demak
3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat
menghalangi proses terapi bermain
4. Anak dengan komunikasi verbal yang baik
5. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
6. Anak yang dapat memegang crayon
7. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar

B. ANALISA KASUS
a. Anak dibimbing memberi warna sesuai gambar yang tersedia sesuai dengan
kemampuananak masing-masing. 
b. Anak dibimbing memilih warna sesuai warna kesukaannya sendiri.
c. Anak dilatih untuk mewarnai gambar sesuai garis pola yang tersedia.

C. PRINSIP BERMAIN ANAK DI RUMAH SAKIT :


1. Prinsip permainan pada anak di rumah sakit (Adriana, 2018) ialah:
Tidak boleh bertentangan dengan terapi dan perawatan yang sedang
dijalankan
2. Tidak membutuhkan energi yang banyak
3. Harus mempertimbangkan keamanan anak
4. Dilakukan pada kelompok umur yang sama
5. Melibatkan orangtua atau keluarga

D. KARAKTERISTIK PERMAINAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Susanna Miliar et al; Garvey;
Rubin; Fein; dan Vendenberg (dalam Rahardjo, 2018) mengungkapkan adanya
beberapa ciri kegiatan permainan, yaitu : a.) Dilakukan berdasarkan motivasi
instrinstik, maksudnya muncul atas keinginan pribadi serta untuk kepentingan
sendiri. b) Perasaan dari orang terlibat dalam kegiatan bermain diwarnai oleh
emosi-emosi positif. c). Fleksibilitas yang ditandai mudahnya kegiatan beralih

3
dari satu aktifitas ke aktivitas lain. d). Lebih menekankan pada proses yang
berlangsung dibandingkan hasil akhirnya. e) Bebas memilih, ciri ini merupakan
elemen yang sangat penting bagi konsep bermain pada anak kecil f.) Mempunyai
kualitas pura-pura. Kegiatan bermain mempunyai kerangka tertentu yang
memisahkan dari kehidupan nyata sehari-hari.
Aspek perkembangan anak dapat ditimbulkan secara optimal dan maksimal
melalui proses kegiatan bermain. Mengajak bermain di usia dini/prasekolah dapat
membantu perkembangan mental dan kecerdasan anak. Dalam sub pokok bahasan
yang kita angkat pada terapi bermain ini adalah bermain mengenal warna dan
mewarnai gambar dengan sasaran anak usia prasekolah, dimana dengan mengenal
warna dan mewarnai gambar dapat melatih kreatifitas dan kesabaran anak.

4
BAB III
METODOLOGI BERMAIN

A. DESKRIPSI PERMAINAN
Permainan akan dilakukan kurang lebih 30 menit. Diawali dengan
pembukaan dan penjelasan prosedur permainan. Aturan dalam permainan ini
adalah selesai dengan hasil yang bagus, baik, rapi, dan pewarnaan yang serasi.
Anak nanti akan dikasih buku gambar dan gambar yang siap untuk diwarnai,
setelah itu anak akan mulai menggambar sesuai imajinasinya dan mewarnainya,
serta mewarnai gambar yang siap diwarnai dengan dibantu oleh orang tua atau
keluarga dan perawat. Setelah itu, hasil dipajang atau di tempel kemudian anak
menjelaskan apa yang digambarnya dengan tujuan untuk melatih motorik dan
melatih mental pasien, setelah itu gambar dibawakan kembali pasienuntuk
pengalihan perhatian ketika kembali kekamar pasien dalam menjalani perawatan.

B. Tujuan Permainan
Tujuan dari permainan ini adalah :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi
d. Merangsang daya imajinasi dengan berbagai cara bermain pura-pura
e. Membedakan benda dengan perabaan
f. Menumbuhkan sportivitas
g. Mengembangkan kepercayaan diri
h. Mengembangkan kreativitas
i. Mengembangkan koordinasi motorik
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan  anak dan orang diluar
rumahnya
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan misalnya
pengertian mengenai terapung dan tenggelam
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong
a.

5
C. Keterampilan Yang Diperlukan
Adapun ketrampilan yang diharapkan/yang dimiliki anak, adalah:
a. Mampu mengenal 2-3 warna
b. Mampu mengenal 3 nama gambar
c. Mampu mewarnai 2 gambar

D. Jenis Permainan
Adapun jenis permainan yang kita gunakan dalam terapi bermain ini adalah
Sense Of Pleasure Play dan Skill Play.Menggambar sesuai contoh (termasuk
warnanya)

E. Alat Bermain
Adapun alat yang dapat dipakai selama bermain diantaranya :
a. Kertas bergambar
b. Pensil warna

F. Proses Bermain
No Tahap Waktu Kegiatan Media
1. Pembukaan 5 menit - Memberikan salam -
- Menjelaskan proses bermain
2. Pelaksanaan 20 menit - Menanyakan apakah anak pernah Kertas
mewarnai gambar dan suka bergambar,
melakukannya Pensil
- Menjelaskan aturan bermain. warna
- Membagikan kertas bergambar,
pensil warna
- Membimbing anak mewarnai
gambar
3. Penutup 5 menit - Evaluasi -
- Memberi reinforcement positif
- Memberi salam penutup

6
G. Waktu Pelaksanaan

Tempat : Di ruang Bisri RSI NU Demak


Hari/ Tanggal : Kamis ,17 November 2022
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB

H. Hal-Hal Yang Perlu Diwaspadai


Hal-hal yang perlu diwaspadai dalam terapi bermain diantaranya:
a. Ekstra energi
Untuk bermain diperlukan ekstra energy.
b. Waktu
Anak harus mempunyai cukup waktu bermain.
c. Alat permainan
Untuk bermain diperlukan alat permainan yang sesui dengan umur dan
taraf perkembangannya.
d. Ruangan untuk bermain
Ruangan tidak usah terlalu lebar atau ruangan khusus untuk bermain.
Anak bisa bermain di ruang tamu, halaman bahkan di ruang tidurnya.
e. Pengetahuan cara bermain
f. Teman bermain

I. Antisipasi Meminimalkan Hambatan


Untuk mengantisipasi hambatan-hambatan dalam terapi bermain, maka
langkah-langkah yang diambil adalah:
a. Saat bermain dilandasi rasa cinta dan kasih sayang juga menikmati
kebahagiaan bersama anak.
b. Dilakukan berjenjang dan berkesinambungan mengikuti tahapan
perkembangan anak.
c. Jika menggunakan alat saat melakukan stimulasi, bisa gunakan alat sederhana,
murah dan mudah didapat, disesuaikan dengan keadaan setempat.
d. Selalu berikan pujian atas keberhasilan yang dilakukan anak.
e. Tidak memarahi, menghukum, atau memaksa bila anak kurang mampu
melakukan stimulasi.
f. Suasana menyenangkan, bervariasi, dan nyaman sehingga tidak
membosankan.

7
g. Meminta nasehat petugas bangsal atau CI (preceptor) lahan jika ditemukan
kesulitan dalam mencapai tahapan perkembangan yang sesuai dengan
umurnya.

J. PENGORGANISASIAN
1. Melakukan kontrak dengan anak dan orangtua
2. Mengumpulkan anak pada ruangan terapi bermain
3. Menyiapkan alat yang diperlukan
4. Kegiatan dipimpin oleh pemandu dibantu fasilitator dan observer
5. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung
 (-) leader : Dwi andriyani
Tugas : 
1. Membuka Acara, memperkenalkan nama-nama anggota kelompok
2. Menjelaskan tujuan terapi bermain
3. Menjelaskan aturan terapi bermain
(-) pemandu : Zaki Fuad
Tugas : Memandu jalannya terapi bermain
(-) Fasilator : - Alfiana lisa 
  Zunita Noor S
  Siti Sri Mulyani
 Erika destiana P
  Cindy Nadya W.P
 Yunita Risma Yanti
  Suwito
 Muhammad Asrofi 
 Abu Hasan
               Tugas :
a. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
b. Mendampingi anak selama bermain
c. Memberikan semangat dan motivasi 
(-)Observer : Febri 
               Tugas : 1. Mengamati dan mengevaluasi permainan
                            2. Mengamati tingkah laku anak
                            3. Memberikan kritik dan saran 

8
I. KRITERIA EVALUASI
1. Anak bersedia mengikuti terapi bermain
2. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari leader
4. Kebutuhan anak terpenuhi 
5. Anak bersosialisasi dengan temannya
6. Anak mengikuti instruksi yang diberikan
7. Anak berperan aktif dalam permainan
8. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri
9. Anak dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
10. Anak dapat berinteraksi dengan anak2 lain yang dirawat di ruang poli
11. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain 

9
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada tanggal 11 November 2022 Mahasiswa Ners Reguler-RSI NU Demak
akan melakukan terapi bermain yang akan dilakukan di salah satu ruang yang
berada di RSI NU Demak. Kegiatan tersebut berupa Terapi Bermain (Mewarnai)
yang dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir atau mengurangi kecemasan
pada anak dengan hositalisasi. Alat dan bahan akan dipersiapkan oleh
penyelenggara. Dan peserta diharapkan dapat melaksanakan kegiaatan tersebut
dnegan lancar.
B. SARAN

1. Bagi Perawat Anak


Perawat yang ada di ruangan untuk tetap melakukan tindakan
terapi bermain dengan teknik mewarnai sebagai salah satu intervensi
dalam asuhan keperawatan sekaligus melalukan terapi bermain
dengan teknik mewarnai untuk menurunkan kecemasan pada anak
2. Bidang Keperawatan
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai penilaian
terhadap pelayanan yang diberikan dalam perawatan anak tentang
terapi bermain dengan teknik mewarnai untuk meningkatkan program
terapi bermain dengan teknik mewaarnai yang berdampak pada
pasien yang mengalami kecemasan sehingga mempermudah
penyembuhan anak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adriana. D. (2018). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak.Jakarta:


Selemba Medika.
Afandi, M., Latif, M., Zubaidah, R., & Zukhairina. (2018). Orientasi Baru
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenda Media Group.
Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar, S. (2017). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budiman & Riyanto, A. (2018). Kapita Selekta Kuesioner:
Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Selemba
Medika.
Cahayaningrum, T. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas.
Skripsi. Kartasura; Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Depkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Depkes RI.
Fatimah, E. (2016). Psikologi Perkembangan(Perkembangan Peserta Didik).
Bandung: Pustaka Setia.
Fathoni, A, (2006). Metodelogi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: Rineka Cipta.

11

Anda mungkin juga menyukai