Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XI / Gasal
Materi Pokok : Q.S. al Maidah/5: 48;Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105
Alokasi Waktu : 3 JPL

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Membaca Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S. at-Taubah/9: 105 sesuai dengan
kaidah tajwĩd dan makhrajul huruf.
2. Menyebutkan arti Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S. at-Taubah/9:105.
3. Menjelaskan makna isi Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S. at Taubah/9: 105
4. Mendemonstrasikan hafalan Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S. at-Taubah /9: 105
sesuai dengan kaidah tajwĩd dan makhrajul huruf.

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Mengucapkan salam, berdoa, dan memeriksa kehadiran, dan kesiapan belajar peserta didik
Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman peserta didik
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan
ditempuh,
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
Literasi materi teks Al Qur’an melalui pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasikan mengolah informasi,
mengomunikasikan)
Critical Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi aneka
Thinking pertanyaan yang berkaitan dengan tayangan yang disajikan dan dijawab melalui
kegiatan pembelajaran
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai teks Al Qur’an.
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan dan menyampaikan hasil diskusi
tentang teks al Qur’an, mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal,
Communicatio
mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang teks al Quran dan
n ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan, bertanya atas presentasi tentang
teks al Qur’an yang dilakukan, dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru menyampaikan
Creativity
beberapa pertanyaan pemicu kepada siswa berkaitan dengan teks al Qur’an yang akan
selesai dipelajari
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
C. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Sikap: Observasi
2. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis
3. Penilaian Praktik: Produk (paparan powerpoint)
Demak, Juli 2020
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

……………………… ……………………
NIP. NIP.
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

A. Penilaian Diri

Nama Siswa : ..........................................


Kelas / Semester : XI /Gasal

Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Sangat Skor
Setuju Tidak setuju
Setuju
1 Menghormati pendapat teman

2 Menghormati teman yang berbeda


suku, agama, ras, budaya, dan gender

3 Menerima kesepakatan meskipun


berbeda pendapat
4 Menerima kekurangan orang lain

5 Memaafkan kesalahan orang lain

Jumlah Skor
Keterangan Nilai Nilai Akhir
Sangat Setuju = Skor 3 Skor yang
Setuju = Skor 2 diperoleh
Ragu-Ragu = Skor 1 -------------- X 100 = ----
Skormaksimal
Catatan:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
B. Observasi

Nama Satuan pendidikan : SMAN 1 Guntur Demak


Tahun Pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI / Gasal
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Butir Positif / Tindak


No Waktu Nama Kejadian/Perilaku
Sikap Negatif Lanjut
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen :

Uraian

1. Kemukakan pendapatmu jika ada pemimpin yang membiarkan adanya pelanggaran aturan!
2. Sebutkan hadis yang menjelaskan pentingnya kerja keras!
3. Jelaskan pengertian kompetisi dalam kebaikan, taat aturan dan kerja keras!
4. Perhatikan QS. An nisa (4) ayat 59 berikut ini:

        


           
         

Sebutkan semua hukum tajwid yang terdapat dalam ayat serta jelaskan alasannya!

5. Tuliskan QS. At taubah (9) : 105, beserta terjemahnya!


INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Teknik Penilaian : Penilaian Unjuk Kerja


Bentuk Instrumen : Skala Penilaian (Rating Scale)
Instrumen :
Tajwid Kelancaran Fasahah Seni Tilawah
No. Nama Peserta Didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

Keterangan: diisi dengan tanda cek (√).


Kategori penilaian:
4 = sangat baik;
3 = baik;
2 = cukup; dan
1 = kurang.
Rubrik Penilaian

Rubrik penilaiannya adalah:


1. Tajwid
 Jika peserta didik dapat menyebutkan hukum bacaan minimal 8, skor 4.
 Jika peserta didik dapat menyebutkan 6 hukum bacaan, skor 3.
 Jika peserta didik dapat menyebutkan 4 hukum bacaan, skor 2.
 Jika peserta didik dapat menyebutkan 2 hukum bacaan, skor 1.

2. Kelancaran
 Jika peserta didik dapat membaca Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at
Taubah /9: 105 dengan sangat lancar dan tartĩl, skor 4.
 Jika peserta didik dapat membaca Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at
Taubah /9: 105 dengan lancar dan tartĩl, skor 3.
 Jika peserta didik dapat membaca dalam Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan
Q.S. at Taubah /9: 105 kurang lancar dan tartĩl, skor 2.
 Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan lancar dan tartĩl Q Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S.
an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105, skor 1.

3. Fasahah
 Jika peserta didik dapat membaca sangat faṣih, skor 4.
 Jika peserta didik dapat membaca faṣih, skor 3
 Jika peserta didik dapat membaca kurang faṣih, skor 2.
 Jika peserta didik dapat membaca tidak faṣih, skor 1.

4. Seni tilãwah
 Jika peserta didik dapat membaca dengan sangat merdu dan indah, skor 4.
 Jika peserta didik dapat membaca dengan merdu dan indah, skor 3.
 Jika peserta didik dapat membaca kurang merdu dan indah, skor 2.
 Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan merdu dan indah, skor 1.
Materi
A. PerilakuTaat
Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-qur’an yang menjelaskan tentang ketaatan, diantaranya surat An
Nisa ayat 59. Dinamakan An-Nisa karena surat ini banyak membicarakan hal-hal yang berhubungan
dengan wanita. Surat An-Nisa merupakan urutan surat keempat dalam Alqur’an. Surat An-Nisa terdiri
dari 176 ayat dan termasuk surat Madaniyah. Sedangkan yang akan dibahas pada pertemuan kali ini,
adalah surat An-Nisa ayat 59.
1. Ayat dan terjemahannya
          
           
       
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri
di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

2. Kandungan Ayat
Surat An Nisa ayat 59 berisi perintah yang di tujukan kepada seluruh kaum mukmin. Yang pertama
perintah untuk menaati Allah swt, yakni menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Yang
kedua perintah untuk taat kepada Rasulullah saw.. menaati RasulullH saw. Sama dengan menaati Zat
yang mengutuskannya, yaitu Alloh swt.. yang ketiga perintah untuk taat kepada ulil amri. Menurut
jumhur ulama, kata ulil amri di artikan sebagai umara’ atau khulafa (pemimpin).
Taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya adalah mutlak dan hukumnya adalah wajib, sedangkan taat
kepada pempinan sangat tergantung kepada situasi dan kondisi. Jika seorang pimpinan memerintahkan
kepada pimpinan sangat tergantuntung kepada situasi dan kondisi. Jika seorang pimpinan
memerintahkan hal-hal yang benar, maka kita wajib untuk menaatnya, tapi apabila seorang pimpinan
memerintahkan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT dan rasul-Nya, maka kita dilarang dan
diharamkan menaati perintahnya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, yang artinya:’’mendengar dan
menaati seorang (pemimpin)yang muslim adalah wajib,baik dalam perkara yang di senangiatau di
benci,selama tidak di perintahkan untuk maksiat”. (H.R Al Bukhari,Abu Dawud,Tirmizi, dan Ahmad
dari Ibnu Umar r.a )

3. Perilaku Taat
a. Pengertian taat
Secara bahasa taat berarti patuh, setia, tidak berlaku curang, senantiasa tunduk (kepada Allah SWT,
pimpinan). Kepatuhan seseorang dibuktikan dengan menjalankan apa yang di perintahkan, namun tidak
semua yang diperintah dilaksanakan karena semua itu melihat bentuk perintahnya, pakan bertentangan
dengan peritah allah swt. Atau tidak .jika bertentangan, kita tidak wajib melaksanakan/taat pada
perintah tersebut. Bahkan kita wajib meluruskannya.namun.jika tidaj bertentanga kita wajib taat.
b. Contoh-contoh perilaku taat
Orang-orang yaang taat kepada allah SWT tidak akan melakukan perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan ketentuan-Nya. Ia akan selalu menjaga diri dari perbuatan dosa, seperti mencuri,
memfitnah, aniaya, dan sebagainya. Orang yang taat kepada Rasul juga dilihat dari ketekunan
ibadahnya. Pecinta rasul akan selalu mengamalkan sunah-sunahnya. Seperti berpuasa sunah,
menegakkan salat sunah, meniru perilaku Rasul dalam bergaul seperti merendahkan suara ketika
bertutur kata, gemar menebar salam, murah senyum, gemar menolong dan sebagainya.
Adapun ketaatan seseorang terhadap pemimpin (ulil amri) dapat kita ketahui melalui kehidupan
bernegaranya. Warga negara yang baik akan senantiasa menaati aturan-aturan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah. Ia aka tetap berhenti di traffic light yang menyala merah, meski di sana tidak ada
polisi. Ia akan tetap membayar pajak meski bisa saja hal itu di manipulasinya. Ia akan dengan lapang
dada mengakui kesalahan dan menerima hukuman jika bersalah.
c. Membiasakan perilaku taat
Untuk membiasakan diri bersikap taat, kita harus berupaya menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari secara berkesinambungan. Biasakan perilaku taat beribadah, taat pada peraturan sekolah, taat pada
peraturan masyarakat, dan sebagainya.

B. Kompetisi Dalam Kebaikan


Orang-orang yang beriman diperintahkan oleh Allah SWT untuk kompetisi dalam kebaikan atau
lomba-lomba dalam kebaikan dengan pedoman agama. Sebab terkadang sesuatu yang baik menurut
akal manusia, belum tentu baik menurut agama. Namun, semua perbuatan yang baik menurut agama
sudah tentu baik menurut akal. Contoh kompetisi dalam kebaikan antara lain berlomba mencari ilmu,
berlomba dalam membantu saudara dan orang yang tidak mampu, serta berlomba dalam mewujudkan
sarana kepentingan umum. Semua perbuatan baik tersebut telah diperintahkan oleh Allah SWT. Dan
Allah swt telah menjelasan dalam Alquran tentang ayat-ayat yang menjelaskan mengenai berlomba-
lomba dalam kebaikan, contohnya surat Al Ma’idah : 48 :
1. Ayat dan terjemahannya
         
            
            
         
           
Artinya : dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu
ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], Kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

2. Kandungan ayat
Kandungan isi surat Al Ma’idah ayat 48 menjelaskan bahwa Allah swt.menurunkan Alquran sebagai
bukti mengenai segala sesuatu yang telah disampaikan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.
Alquran merupakan kitab yang menyempurnakan kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi dan
rasul sebelumnya karena kitab Allah SWT sebelumnya sudah tidak asli.
Allah SWT menegaskan untuk menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup manusia serta tidak
terbawa oleh hawa nafsu yang akan membawa kepada keburukan dan kebinasaan. Allah swt juga
menerangkan bahwa Allah swt sangat bisa untuk menjadikan umat ini satu golongan, tetapi Allah SWT
hendak menguji agar manusia dapat membedakan mana yang hak dan mana yang batil, serta
memberikan pilihan kepada mereka mengenai kebaikan dan keburukan. Yaitu mencari jalan yang lurus
dan menghindari perselisihan di antara umat ini. Kemudian kelak, Allah swt akan menjelaskan mana
yang benar dan mana yang salah dari pilihan manusia itu, karena semua akan kembali kepada Allah
swt.
3. Perilaku Kompetisi Dalam Kebaikan
Kompetisi dalam kebaikan artinya berlomba-lomba dalam hal berbuat baik sesuai dengan perintah
Allah swt. Dan sebisa mungkin menjauhi keburukan, karena kebaikan dan keburukan yang kita lakukan
akan berdampak kepada diri kita sendiri. Sebesar apapun kebaikan yang kita lakukan, meskipun hanya
sebesar zarrah (biji yang sangat kecil) di akhirat nanti akan mendapat balasannya. Begitu juga dengan
keburukan, sekecil apapun keburukan yang kita lakukan akan mendapat balasan di akhirat nanti. Ini
janji Allah SWT, dan dia tidak akan pernah menyalahi janji-Nya. Sebagai mana firman Allah SWT
dalam surat Al zalzalah ayat 7-8 berikut ini.
             
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. (Al zalzalah :7-8)

Untuk membekali diri dalam kehidupan akhirat nanti, kita harus memperbanyak kebaikan yang dalam
agama disebut dengan amal soleh. Amal soleh inilah satu-satunya bekal yang mendampingi kita di
akhirat nanti. Harta, pangkat, jabatan, dan keluarga semua ditinggalkan ketika ajal sudah menjemput.
Rasulluah SAW telah menganjurkan kita agar bersegera dalam beramal. Anjuran ini didapatkan pada
sabda beliau yang tersampaikan melalui sahabat beliau, yaitu Abu Hurairah r.a :

Artinya:”bersegerlah kalian beramal saleh sebelum kedatangan fitnah (ujian) yang seperti potongan
malam.seseorang di pagi hari dalam keadaan beriman (mukmin) di sore harinya menjadi kafir, dan ada
orang di sore hari dalam keadaan beriman ,namun di pagi hari menjadi kafir.dia menjual agamanya
dengan perhiasan dunia.” (H.R muslim)

C. Kerja Keras
Banyak sekali ayat-ayat dalam alquran yang menjelaskan tentang perintah untuk berkerja keras, di
antara surat az zumar ayat 39 dan at Taubah ayat 105.
1. Surat Az Zumar ayat 39
Surat Az Zumar merupakan urutan surat ke 39 dalam Alquran. Dinamakan Az Zumar yang artinya
rombongan-rombongan,karena perkataan”Az Zumar” yang terdapat pada ayat 71 dan 73 ini. Dalam
ayat-ayat tersebut di terangkan tentang keadaan manusia setelah dihisab pada hari kiamat, pada waktu
itu manusia dibagi menjadi dua rombongan, yang pertama rombongan masuk kedalam neraka, yang
kedua masuk ke dalam surga. Mereka mendapatkan balasan sesuai apa yang dikerjakan di dunia. Surat
ini juga dinamakan Al-Gurf yang terdapat pada ayat 20. Al-Gurf artinya kamar-kamar, di mana di
terangkan tentang keadaan kamar-kamar dalam surga yang di peroleh orang-orang yang bertawa. Surat
Az Zumar terdiri dari 75 ayat dan termasuk golongan surat Makiah. Sedangkan yang akan dibahas pada
pertemuan kali ini, di antaranya surat Az Zumar ayat 39.
a. Ayat dan terjemahannya

Artinya : “Katakanlah: Hai kaum-ku, Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, Sesungguhnya aku akan
bekerja (pula), Maka kelak kamu akan mengetahui”. (Az Zumar : 39)
b. Kandungan ayat
Isi dari Az Zumar ayat 39 merupakan perintah kepada Nabi Muhamad saw. Untuk menyeru umatnya
agar bekerja sesuai keadaan. Orang yang beriman harus semangat dan di larang untuk berpangku
tangan, malas, dan menunggu sesuatau yang di inginkan datang dengan sendirinya tanpa ada usaha
untuk meraihnya. Allah SWT telah menciptakan dunia seisinya hanya untuk manusia, tetapi untuk
memperoleh manfaat dari dunia ini manusia harus berusaha dan bekerja keras.
Rasulullah SAW juga menyeru umatnya untuk bekerja keras. Bilau menegaskan bahwa makanan yang
baik adalah yang berasal dari hasil keringatnya sendri. Sabda Rasululloh saw, yang artinya : Dari al
miqdam r.a., bahwa rasulullah saw. Bersabda : tidaklah seorang (hamba) memakan makanan yang lebih
baik dari hasil usaha tangannya (sendiri), dana sungguh nabi daud as makan makan dari hasil usahanya
(sendiri), ( H.R. Al Bukhari).
Semua umat Islam harus bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk dalam
beribadah ke pada Allah swt., sebagaimana yang dicontohkan oleh rasulullah saw, sejak kecil hingga
akhir hayatnya. Misalnya ketika beliau menggembala kambing serta berniaga hingga ke negeri syam
dengan penuh semangat dan jujur. Begitu pula para sahabat memberikan keteladanan bekerja keras,
seperti abu bakar, umar bin khattab, utsman bin affan, ali bin abi tholib, dan lainnya. Mereka memiliki
semangat kerja keras yang tinggi baik dalam berusaha maupun berdakwah menegakkan agama allah,.
Harta yang mereka peroleh dari kerja keras, mereka gunakan untuk menyantuni fakir miskin dan
kepentingan agama Islam.
2. Surat At Taubah ayat 105
Artinya : dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

Kandungan
Surat attaubah ayat 105 memberikan motivasi kepada kita untuk berusaha dengan keras karena usaha
kita akan diperhitungkan oleh Allah SWT. Orang yang beriman dilarang untuk bermalas-malasan.
Dalam ayat ini sangat jelas bahwa Alah mewajibkan manusia untuk bekerja keras dan yakin bahwa
Allah SWT mengetahui apa yang kita lakukan. Jika kita memahami ayat ini secara seksama, maka kita
sebagai manusia yang lemah tidak akan pernah putus asa saat usaha yang kita lakukan tidak sesuai
dengan apa yang kita inginkan. Sebagai umat Islam, dalam bekerja janganlah hanya menggapai
kenikmatan dunia, akan tetapi usaha yang kita lakukan diniatkan sebagai ibadah kepada Allah SWT.

Kerja Keras
Bekerja berarti berusaha atau berjuang, dan keras berarti sungguh-sungguh. Jadi, yang dimaksud
bekerja keras adalah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai suatu cita-cita atau tujuan.
Bekerja atau berusaha merupaka suatu kewajiban bagi manusia di muka bumi ini. Karena untuk
mencapai suatu cita-cita atau tujuan, manusia harus bekerja atau berusaha terlebih dahulu. Allah SWT
berfirman :

Artinya :. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ara’du : 11).

Pekerjaan sesulit apapun apabila dilakukan dengan kegigihan, kemaun keras, sungguh-sungguh dan
tidak mudah putus asa insya Allah akan dapat dilaksanakan dengan baik. Islam memberikan dorongan
kepada umatnya untuk bekerja keras, karena sikap tersebut dapat mendorongsuksesnya setiap cita-cita
yang diinginkan. Hal tersebut juga akan menambah nilai ibadah umatnya jika dikerjakan dengan ikhlas
dan tidak melanggar syariat.

Anda mungkin juga menyukai