Anda di halaman 1dari 17

PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU

2
Franciscus Mujiono1 & Aprianus Tabuni

ABSTRAK

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan sekarang ini
dirasakan sangat penting dimana Perubahan kurikulum di Indonesia yang terus berkembang
menuntut keaktifan peserta didik dalam mengembangkan kemampuan belajar. Tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknologi informasi dapat
meningkatkan kompetensi guru dalam proses mengajar. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian kualitatif deskriftif. Lokasi penelitian tersebar dibeberapa tempat baik di wilayah
sumatra, wilayah jawa maupun di wilayah kalimantan. Hasil penelitian menunjukan bahwa
baik di daerah yang memiliki kemudahan akses internet maupun daerah yang mengalami
kesulitan akses internet dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
semakin dapat meningkatkan kompetensi guru. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat kepada pihak-pihak yang terkait, terutama di bidang kependidikan.
Kata Kunci: teknologi informasi dan komunikasi, kompetensi guru,

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masa pendemi yang disebabkan merebaknya virus covid-19 secara tidak langsung
merubah pola proses belajar mengajar tatap muka menjadi proses belajar jarak jauh.
Kondisi ini menuntut pendidik atau guru mencari terobosan sehingga proses belajar
mengajar tetap berlangsung dengan baik. Salah satu sarana penting dalam proses belajar
jarak jauh adalah Teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan sangat
mempengaruhi perkembangan pendidikan, baik proses pembelajarannya maupun dalam
penyusunan kurikulum, apalagi dalam membangun sarana dan prasarana pendidikan
yang memadai sehingga tujuan pendidikan itu sendiri dapat mudah terlaksana. Banyak
negara menghadapi tantangan yang signifikan dalam mengubah apa yang dijanjikan
teknologi menjadi kenyataan untuk pembelajaran. Kebanyakan tantangan ini terkait
dengan biaya atau masalah infrastruktur dan teknis, seperti kurangnya akses terhadap
teknologi atau buruknya konektivitas. Tantangan lainnya adalah kurangnya konten yang
relevan dalam bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan terbatasnya akses untuk
sumber daya pendidikan terbuka. Namun tantangan utama, termasuk pada sistem
pendidikan yang paling canggih sekalipun, terletak pada kapasitas guru dalam
menggunakan teknologi secara efektif dalam proses belajar mengajar.
Peran serta guru dalam mengaplikasikan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dan komunikasi secara tepat sangat diperlukan guna membantu dalam
kegiatan proses pembelajaran. Guru sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan
siswa mempunyai peran penting dalam pengintegrasian teknologi dan menjadi contoh
langsung atau role model bagi pengunaan perangkat teknologi informasi di sekolah.
Banyak sekolah yang sudah melengkapi ruang kelas dengan perangkat teknologi
sehingga siswa akan merasakan manfaatnya dengan bertambahnya sumber belajar.
Dengan penggunaan teknologi informasi sebagai inovasi yang dilakukan guru,
dapat diyakini proses belajar mengajar akan lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, hal ini juga menjadikan teknologi informasi sebagai alat untuk

2
memungkinkan terjadinya proses pendidikan dan pembelajaran yang efektif dan efesien.
Dengan cakupan teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi: piranti keras
dan piranti lunak computer serta fasilitas telekomunikasi, perangkat proyektor /LCD,
LAN (local area network) dan WAN (wide area network), serta komputer dapat
dijadikan media untuk memanipulasi benda-benda konkret pada setiap materi
pelajaran.. Hal tersebut dapat terwujud jika guru maupun siswa dapat menggunakan
teknologi dengan baik, karena penggunaan teknologi yang efektif dapat meningkatkan
kinerja.
Dalam sistem pendidikan di Indonesia telah banyak menggunakan sistem teknogi
informatika namun masih ada saja sekolah yang belum memaksimalkan penggunaan
teknologi dan masih banyak guru yang belum memahami cara mengopersikan teknologi
tersebut. Dari latarbelakang diatas maka peneliti ingin mengetahui pemanfaatan
teknologi dan informasi pada guru dengan judul “Penggunaan Teknologi dan
informasi guna Meningkatkan Kompetensi Guru”.
B. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti memfokuskan masalah peneltian ini
pada penggunaan teknologi dan informasi guna meningkatkan kompetensi guru.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan teknologi dan informasi dapat meningkatkan kompetensi
guru?
2. Bagaimana inovasi dalam penggunaan teknologi dan informasi dapat meningkatkan
kompetensi guru?
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini di buat untuk mengkaji lebih dalam mengenai pengunaan teknologi
untuk meningkatkan kompetensi guru.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui bagaimana penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan
kompetensi guru
b) Mengetahui bagaimana inovasi dalam penggunaan teknologi informasi dapat

3
meningkatkan kompetensi guru

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan informasi mengenai penggunaan teknologi informasi dalam
meningkatkan kompetensi guru
b. Sebagai bahan evaluasi dan pengembangan inovasi dalam penggunaan teknologi
informasi guna peningkatan kompetensi guru
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Memberikan pengetahuan dan pengalaman penggunaan teknologi informasi
guna pengembangan kompetensi guru dalam proses pembelajaran.
2) Memberikan motivasi kepada guru untuk pengembangan inovasi dalam
penggunaan teknologi informasi guna peningkatan kompetensi guru dalam
proses pembelajaran.
b. Bagi Peneliti
1) Menambah pengetahuan mengenai pengalaman penggunaan teknologi
informasi untuk pengembangan kompetensi guru dalam proses pembelajaran.
2) Memberi motivasi kepada peneliti untuk membuat inovasi- inovasi baru
dalam penggunaan teknologi informasi untuk pengembangan kompetensi guru
dalam proses pembelajaran.

4
BAB II
TUJUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Teknologi Informasi
a. Pengertian Teknologi Informasi
Pada awalnya Teknologi Informasi dikembangkan manusia pada masa pra
sejarah dan berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka
kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-
dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Sampai saat ini teknologi
informasi terus berkembang tetapi penyampaian dan bentuknya sudah lebih modern.
Kemajuan teknologi informasi telah banyak mengubah cara pandang dan gaya
hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas dan kegiatannya.
Keberadaan dan peranan teknologi informasi dalam sistem pendidikan telah
membawa era baru perkembangan dunia pendidikan, tetapi perkembangan tersebut
belum diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang menentukan
keberhasilan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya. Hal ini lebih
disebabkan masih tertinggalnya sumber daya manusia dan ketersediaan sarana
prasana pendukung untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses
pendidikan.
Menurut Warsita dalam Lelyna Harahap (2019: 379) teknologi informasi
adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk
memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,
mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna.
Menurut Zahwa, F.A.,& Syafi’i, (2022;64) Teknologi dan Informasi
merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran era ini, yaitu sebagai
komponen yang menciptakan pelayanan yang akurat, tepat, teratur, akuntanbel,dan
terpercaya.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi
adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan untuk
5
memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan,
mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh
informasi yang berkualitas.
b. Penggunaan Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan

Peranan teknologi informasi dalam Pendidikan dapat mencakupi segala aspek,


dimana teknologi informasi seakan telah menjadi pengganti buku, guru, dan sistem
pembelajaran yang sebelumnya masih bersifat Konvensional. Pendidikan masa
mendatang akan bersifat luwes (fleksibel), terbuka dan dapat diakses oleh siapapun
yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan
sebelumnya. Pendidikan masa mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan
informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukan berorientasi pada
gedung sekolah. Kecendrungan perubahan dan inovasi dalam dunia pendidikan akan
terus terjadi dan berkembang dalam memasuki abad ke- 21 sekarang ini. Perubahan
tersebut antara lain lebih mudah dalam mencari sumber belajar, lebih banyak pilihan
untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi, makin meningkatnya
peran media dan multi media dalam kegiatan pembelajaran. Kecendrungan perubahan
dan inovasi tersebut, memiliki implikasi yang sangat luas dalam dunia pendidikan,
yaitu perubahan dalam program pembaruan dan teknologi pembelajaran, perubahan
dalam program belajar dan pembelajaran dengan menggunaka metode ekspremental,
pengendalian belajar lebih kepada peserta didik, peningkatan IQ (intlelligence
quontient) yang diimbangi dengan pembinaan EQ (emotional qoutient), dan SQ
(spritusl qoutient), serta menuntut pengintegrasian teknologi informasi dalam
kegiatan pembelajaran. Teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan
apabila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan.
Dari uraian diatas manfaat teknologi informasi adalah sebagai berikut :
pertama, teknologi informasi sebagai sumber yakni teknologi informasi dapat
dimanfaatkan untuk sumber informasi dan untuk mencari informasi yang akan
dibutuhkan. Kedua, teknologi informasi sebagai media, sebagai alat bantu yang
memfasilitasi penyampaian suatu informasi agar dapat diterima dan dimengerti
dengan mudah. Ketiga, teknologi informasi sebagai pengembang keterampilan
pembelajaran, pengembangan keterampilan-keterampilan berbasis teknologi
informasi dengan aplikasi-aplikasi dalam kurikulum.
6
2. Kompetensi Profesional Guru
a. Pengertian Kompetensi
Menurut kanus bahasa Inggris terjemahan bahasa indonesia Competency
memiliki arti Kesanggupan, Kecakapan, Kompetensi, Kewibawan, Wewenang,
Kewenangan, dan Kemampuan
Menurut Uzer Usman dalam Rina Febriana (2021: 2), berpendapat
kompetensi merupakan suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau
kemampuan seseorang, baik kualitatif maupun kuantitatif dimana
pengetahuan ,ketrampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak secara konsisten untuk melakukan sesuatu.
Menurut Mulyasa (2009: 34), pada kurikulum tingkat satuan pendidikan
kompetensi adalah agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anakusia dini yang meliputi pedagogik, kepribadian,
profesional dan jiwa sosial.
Mulyasa (2002: 38), juga berpendapat finch & Crunkilton mengartikan
kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan
apresiasi yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan.
Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi
adalah tingkat keterampilan, pengetahuan dan tingkah laku yang dimiliki oleh
seseorang berdasarkan pendidikannya dalam melaksanakan tugas kefungsionalnya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kompetensi adalah kewenangan dan
kecakapan atau kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan
b. Kompetensi Guru
Undang-undang RI Nomor 20tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan Dosen dan
peraturan pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan menyatakan bahwa pendidik adalah pendidik profesional, untuk itu
harus memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana atau diploma yang relevan
dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran
Adapun kompetensi sebagai agen pembelajaran meliputi:

7
1) Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan personal yang dapat mencerminkan
kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil,
berakhlak mulia, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.
2) Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan
peserta didik, dan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi
potensi yang mereka miliki.
3) Kompetensi sosial yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk
berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga kependidikan, peserta didik, orang
tua peserta didik, dan masyarakat di sekitar sekolah.
4) Kompetensi Profesional yaitu penguasaan terhadap materi pembelajaran
dengan lebih luas dan mendalam. Mencakup penguasaan terhadap materi
kurikulum mata pelajaran dan substansi ilmu yang menaungi materi
pembelajaran dan menguasai struktur serta metodologi keilmuannya.

c. Guna Kompetensi Profesional Guru


Suatu kompetensi yang dimiliki seseorang dapat berguna untuk penguasaan
terhadap suatu tugas, yang dibutuhkan dari sebuah jabatan dan harus bisa dipenuhi
oleh setiap pemegang jabatan untuk dapat menjalankan pekerjaannya secara efektif
sehingga mendapatkan hasil yang baik.
Dalam proses belajar mengajar kompetensi guru sangat menunjang
keberhasilan siswa. Guru yang kompeten akan diharapkan lebih berhasil dalam
mandidik siswa dibanding dengan guru yang tidak kompeten. Oleh karena itu
pemerintah dalam undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen Bab 1V pasal 9 guru harus mempunyai kualifikasi akademik yang
diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
Kemampuan seorang guru dalam menguasai kompetensi yang diajarkan
tentunya semakin berguna untuk:
a) Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai seperti
Keterampilan, pengetahuan, dan karateristik yang dibutuhkan dalam sebuah
jabatan atau pekerjaan.

8
b) Membantu organisasi/ lembaga/ instansi guna memilih calon karyawan atau
guru yang terbaik untuk memfokuskan fungsi jabatan, sehingga mengurangi
biaya rekruitmen yang tidak perlu.
c) Menjadikan suatu organisasi/lembaga/instansi ramping untuk mencari
karyawan/guru yang bisa dikembangkan guna menutupi kesenjangan
keterampilan dan atau kompetensi sehingga mampu untuk dimobilisasikan
baik vertikal maupun horisontal.
d) Pengembangan sistem remunerasi dan sertifikasi yang dianggap lebih adil
akan terarah dan transparan dengan suatu set perilaku yang ditampilkan
seseorang karyawan atau guru.
e) Memudahkan adaptasi terhadap perubahan dari suatu pekerjaan dan
kebutuhan akan kemampuan atau kompetensi baru terus meningkat.
f) Menselaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi, lembaga/instansi,
kompetensi merupakan cara yang paling mudah untuk mengkomunikasikan
hal-hal yang harus menjadi fokus dalam unjuk kerja karyawan/guru.

Merujuk dari pendapat para ahli di atas terdapat banyak indikator yang
menunjukkan kompetensi mempunyai ciri tertentu antara lain: karakteristik,
berpengetahuan dan berpengalaman, bermasyarakat, berkemampuan (capability,
ability), kecakapan (skill), cerdas (smarf), berkewenangan (authority), kinerja
(performance), berperilaku (attitude)/kepribadian yang profesional dan jiwa sosial,
kesadaran (awarenees)/ berperilaku kognitif, afektif dan psikomotorik, kemahiran
perhubungan yang utuh/andal, dan standard, pedagogik, kepribadian, profesional
dan jiwa sosial, dapat membedakan dalam menjalankan pekerjaan secara efektif,
mahir dan mampu melaksanakan peranan, kebiasaan berfikir dan bertindak, dan
individualisasi dan efektivitas dalam pekerjaannya.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka peneliti berpendapat bahwa
Kompetensi adalah kemampuan melaksanakan peranan, dan berfikir serta bertindak
individualisasi yang cerdas atas kesadaran berprilaku kognitif, afektif, dan
psikomotorik terhadap suatu tugas, yang berapresiasi untuk mencapai standar
keberhasilan secara profesional dan berjiwa sosial.

9
B. Kerangka Berpikir

PENGGUNAAN
TEKNOLOGI

UNTUK
MENINGKATKAN
KOMPETENSI
GURU

GURU MAMPU
BERINOVASI DAN
GURU MAMPU MENGGUNAKAN MENGGEMBANGKAN
SARANA TEKNOLOGI INFORMASI TEKNOLOGI MELALUI
SECRAA FUNGSIONAL PEMBELAJARAN

MENAMBAH WAWASAN DALAM


PENGGUNAAN TEKNOLOGI

Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu


1. Tempat Penelitian
Adapun yang menjadi tempat penelitian Sekolah Yayasan Pangudi Luhur yang
tersebar di pulau jawa, Sumatra dan Kalimantan
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2022.
B. Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan
untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan
sosial. Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah cara yang lebih menekankan pada
aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan. Penelitian kualitatif
ialah penelitian riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis serta
lebih menonjolkan proses dan makna. Tujuan dari metodologi inilah pemahaman secara
lebih mendalam terhadap suatu permasalahan yang dikaji.
C. Desain Penelitian
Dalam menyelesaikan penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.
Dimana penelitian tersebut merupakan penelitian yang dimaksudkan uuntuk
mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian pada suatu periode tertentu.
Penelitian kualitatif deskriptif berusaha mendeskripsikan gejala atau keadaan yang ada,
yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.
D. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ini adalah Guru Yayasan
Pangudi Luhur yang tersebar di pulau jawa, Sumatra dan Kalimantan
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Wawancara
Melalui wawancara peneliti ingin memperoleh informasi secara langsung
melalui permintaan keterangan-keterangan kepada pihak pertama yang dipandang
dapat memberikan keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan.

11
Datanya berupa jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk
memperoleh informasi itu biasanya diajukan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
yang tersusun dalam suatu daftar.
Adapun kisi-kisi pedoman wawancara adalah sebagai berikut:
No Dimensi Aspek Indikator Nomor
Soal
1 Teknologi Pengertian 1. Pengetahuan Teknologi Informasi
Teknologi 2. Teknologi berupa (hardware,
Informasi software, useware)
Penggunaan 1. Pemanfaatkan Teknologi Informasi
Teknologi 2. Pemanfaatan Teknologi Infromasi
Informasi dan Internet untuk pendidikan dan
pembelajaran.
2 Kompetensi Pengertian 1. Guru memahami kompetensi, baik
Guru Kompetensi pengetahuan, keahlian, dan
perilaku.
2. Elemen pembentuk kompetensi
Guna 1. Pekerjaannya secara efektif.
Kompetensi 2. Memiliki pengetahuan dan
Guru keahlian

2. Catatan Lapangan
Catatan itu berguna hanya sebagain alat perantara yaitu antara apa yang
dilihat, didengar, dirasakan dengan catatan sebenarnya dalam bentuk catatan
lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan catatan lapangan
Karena bertujuan untuk menulis seluruh data dalam penelitian secara lebih
rinci. Hal-hal yang tak terduga dapat dicatat sehingga peneliti mampu
mengingat yang lebih dalam lagi..
F. Teknik Analisis Data
Analisi data merupakan bagian sangat penting dalam penelitian, analisi data
merupakan kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode
atau tanda dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan

12
fokus atau masalah yang ingin di jawab. Melalui serangkaian aktivitas tersebut, data
kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk- tumpuk bisa disederhanakan
untuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah. Setelah data berkumpul selanjutnya
dianalisi.
Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik Triangulasi.
teknik Triangulasi dalam Sugiyono (2015) adalah teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada. peneliti menggunakan triangulasi dalam pengumpulan data, maka
peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu
mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai
sumber data. Triangulasi teknik berarti, peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Triangulasi dalam Iskandar (2009: 154) adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap suatu data. Dalam penelitian
kualitatif, teknik triangulasi dimanfaatkan sebagai pengecekan keabsahan data yang
peneliti temukan dari hasil wawancara peneliti dengan informan kunci dibandingkan
dengan hasil wawancara dengan beberapa orang informan lainnya kemudian peneliti
mengkonfirmasikan dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian
serta hasil pengamatan peneliti dilapangan sehingga kemurnian dan keabsahan data
terjamin.

Wawancara
Sumber
Data
Sama
Catatan
Lapangan
Gambar 3. 1
Triangulasi “teknik” pengumpulan data

Wawancara Peneliti Catatan Lapangan

13
Gambar 3. 2
Triangulasi dengan dua teknik pengumpulan data
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Identitas Guru Yang Diwawancarai
Penelitian ini dilakukan di satu sekolah jenjang SMA berlokasi belitang
Sumatra Selatan, dua sekolah jenjang SMA berlokasi di ketapang kalimantan
barat dan satu sekolah jenjang SMK berlokasi di klaten yang melibatkan
beberapa guru yang berjumlah 20 orang. Rentang usia 25 tahun sampai dengan
50 tahun.
B. Interpretasi Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini merupakan hasil penelitian yang akan memberikan
pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya pemanfaatan teknologi untuk
meningkatkan kompetensi guru. Teknologi merupakan alat dari hasil era
globalisasi yang positif terhadap perkembangan zaman. Teknologi merupakan
salah satu hal yang terkait dengan kehidupan manusia, karena manusia tidak bisa
lepas dari teknologi seperti laptop dan handphone.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan terhadap guru,
hanya beberapa guru yang baru menggunakan teknologi pada saat proses belajar
mengajar. Sebagian ada yang menganggap ribet ada juga yang tidak bisa dan ini
didominasi oleh guru yang berusia empat puluh lima tahun keatas. Sedangkan
guru yang berusia antara dua puluh lima tahun sampai dengan empat puluh empat
tahun menggunakan teknologi informasi sebagai sarana untuk menarik minat
belajar siswa dan pengembangan diri dalam menguasai bahan ajar yang diampu.
Peran sekolah dalam memfasilitasi sarana seperti line internet, LCD, In
fokus, komputer, printer dan lain sebagainya juga mempengaruhi keaktifan guru
dalam pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam proses belajar
mengajar dan pengembangan kompetensi guru.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru,
maka terlihat bahwa sebagaian besar guru sudah mengerti dan sudah

14
memanfaatkan teknologi dengan baik dan benar. Sehingga sebagian besar guru
sudah menggunakan teknologi seperti power point dan Microsoft exel untuk
bahan ajar dan bahan evaluasi untuk peserta didik.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil data melalui wawancara, dan catatan lapangan yang telah
dikumpulkan dan di analisis data oleh peneliti mengenai penggunaan teknologi untuk
meningkatkan kompetensi guru yang diteliti oleh peneliti. Maka dibuatlah kesimpulan
untuk menjawab rumusan masalah sebagai berikut:
Penggunaan teknologi untuk meningkatkan kompetensi guru sangat terlihat
berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti yaitu terdapat hasil yang
signifikan dimana guru-guru di sekolah tersebut sudah menggunakan teknologi untuk
menunjang proses pembelajaran berlangsung seperti laptop, komputer, LCD, in fokus
dan lain sebagainya. Pada saat proses pembelajaran guru-guru menggunakan power
point untuk media pembelajaran dan Microsoft axel untuk rekapitulasi nilai atau raport
siswa. Sehingga dengan adanya pemanfaatan teknologi yang guru lakukan dapat
mempermudah dan menunjang pekerjaan profesi seorang guru.
Penggunaan teknologi dapat meningkatkan kompetensi guru karena dengan
menggunakan teknologi guru dapat mengeksplor keterampilan pengetahuan yang
dimilikinya dan diaplikasikannya melalui teknologi, seperti membuat bahan ajar melalui
power point. Selain itu penggunaan berbagai aplikasi mengajarbaik berupa zoom
meeting, ruang guru, google form maupun youtube menjadikan guru lebih mudah
menyampaikan materi secara lebih luas
B. SARAN
Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentu tidak terlepas dari kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan merupakan suatu nilai positif yang ada dari sebuah pengetahuan.
Sedangkan kekurangan merupakan suatu nilai yang akan menjadikan sebuah motivasi
untuk meningkatkan sebuah pengetahuan di kemudian hari. Dengan adanya kelebihan dan
kekurangan tersebut menghasilkan suatu saran bagi seluruh masyarakat pemerhati

15
pendidikan. Adapun saran yang dapat dideskripsikan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Bagi guru diharapkan guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan baik,
sehingga guru akan mendapatkan kompetensi guru yang baik.
2. Bagi peneliti diharapkan dapat bermanfaat untuk ilmu pengetahuan yang berkembang
terutama dalam bidang teknologi informasi dalam dunia pendididkan

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/inaryati/59e7a35963eae70b7710ed02/peran-teknologi-
informasi-dan-komunikasi-untuk-pendidikan-dan-pengajaran?page=all
(Diakses 31 November 2022)
Fitriah, Dhia, and Meggie Ullyah Mirianda. “Kesiapan Guru Dalam Menghadapi
Tantangan Pendidikan Berbasis Teknologi,” 2020
Warsita, B. W. B. (2021). Landasan teori dan teknologi informasi dalam
pengembangan teknologi pembelajaran. Jurnal Teknodik, 84-96.
Myori, D. E., Chaniago, K., Hidayat, R., Eliza, F., & Fadli, R. (2019). Peningkatan
Kompetensi Guru dalam Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
melalui Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android.
JTEV (Jurnal Teknik Elektro Dan Vokasional), 5(2), 102-109.
an Herliani, A., & Wahyudin, D. (2018). Pemetaan kompetensi teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) guru pada dimensi pedagogik. Jurnal Penelitian Ilmu
Pendidikan, 11(2), 134-148.
Dewi, R. V. K., Sunarsi, D., & Akbar, I. R. (2020). Dampak Penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Terhadap Minat Belajar Siswa di SMK Ganesa
Satria Depok. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 6(4), 1001-1007.
Zahwa, F. A., & Syafi’i, I. (2022). Pemilihan Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi. Equilibrium: Jurnal Penelitian Pendidikan dan
Ekonomi, 19(01), 61-78.
Syamsuar, S., & Reflianto, R. (2019). Pendidikan dan tantangan pembelajaran
berbasis teknologi informasi di era revolusi industri 4.0. E-Tech: Jurnal Ilmiah
Teknologi Pendidikan, 6(2).
Febriana, R. (2021). Kompetensi guru. Bumi Aksara.

16
17

Anda mungkin juga menyukai