Anda di halaman 1dari 4

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING BERUSAHA DI INDONESIA

Institute for Management Development (IMD) mengeluarkan laporan tentang World Competitive
YearBook 2022 yang menjelaskan peringkat daya saing Indonesia turun yang semula posisi 37 pada
tahun 2021 menjadi ke posisi 44 di dunia pada tahun 2022. Berdasarkan laporan tersebut, peringkat
ini menjadi yang terendah sejak 5 tahun terakhir atau sejak 2018. Posisi 43 pada tahun 2018, posisi
32 pada tahun 2019 serta posisi 40 pada 2020, yang pada laporan tahun lalu Indonesia pada posisi
37. Laporan yang dibuat setiap tahun dalam penilaiannya menggunakan 4 kategori. Yakni, efisiensi
ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis, dan penilaian terhadap infrastruktur. Dari keempat
kategori penilaian tersebut Indonesia menggapai kenaikan pada aspek infrastruktur.

Bagian upaya besar untuk meningkatkan daya saing Indonesia yang sedang diselenggarakan
pemerintah adalah upaya “Hilirisasi Industri”. Hilirisasi merupakan strategi untuk meningkatkan
nilai tambah komoditas yang kita miliki. Tujuan dari hilirisasi ini yaitu untuk meningkatkan nilai
jual komoditas memperkuat struktur industri dan peningkatan lapangan kerja. Pemerintah
mendorong lebih banyak investasi di dalam negeri dengan memperkuat hilirisasi daerah dengan
cara membangun iklim investasi yang sehat.

Pemerintah juga mengeluarkan beberapa kebijakan yaitu mengesahkan Undang-Undang Cipta


Kerja yang bertujuan mempermudah prosedur perizinan, investasi, dan ketenagakerjaan,
meluncurkan OSS-RBA atau Online Single Submission Risk Based Approach untuk mempermudah
proses perizinan lebih mudah dan cepat, mengeluarkan Daftar Prioritas Investasi (DPI) yang
berguna jika investor berinvestasi di sektor prioritas akan mendapatkan insentif baik fiskal maupun
non fiskal, serta mendirikan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang berguna untuk menciptakan
lapangan kerja serta memberikan kontribusi perkembangan perekonomian nasional.

Tantangan Indonesia pada tahun 2022 untuk menaikan daya saing terdapat beberapa hal. Yaitu,
perlu adanya strategi prioritas setelah pandemi, mengawasi sektor keuangan agar berperan aktif
dalam pertumbuhan kredit, mendorong implementasi dari kebijakan atau regulasi yang efektif dan
menciptakan daya saing, penguatan kebijakan di bidang kesehatan dan pendidikan sebagai sumber
daya saing dan berfokus pada cara untuk memecahkan masalah di bidang telekomunikasi dan
energi.

Laporan tentang turunnya daya saing Indonesia pada tahun 2022 bisa menjadi refleksi pemerintah
untuk mempercepat upaya-upaya pemerintah yang sedang berjalan terutama hilirisasi. Hilirisasi
menjadi bagian penting sebagai daya pikat untuk para investor asing melihat Indonesia sebagai
negara dengan kompetitif berusaha yang baik. Faktor peningkat daya saing Indonesia harus
ditingkatkan dengan cara membangun efisiensi ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis serta
peningkatan infrastruktur.

Peringkat Daya Saing Indonesia Dalam 5 Tahun


61

51
43 44
41 40
PERINGKAT

37
32
31

21

11

1
2018 2019 2020 2021 2022

Perbandingan Peringkat Daya Saing


Indonesia Dengan Negara-Negara ASEAN
61

51

43 44
PERINGKAT

41 40
37
32 33
32
31 30 29 28
27
25 25
21 22 22

11
5
3 3
1 1 1
2018 2019 2020 2021 2022

Indonesia Malaysia Singapore Thailand

Sumber: Institute for Management Development (IMD) – Juni 2022


DAFTAR PUSTAKA
IMD. (2022). IMD World Competitiveness Booklet 2022. Lausanne, Switzerland.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2022) Tarik Minat Investor, Pemerintah
Tingkatkan Daya Saing Komoditas Ekspor. Jakarta.
Fika Nurul Ulya (Penulis) Yoga Sukmana (Editor). (2022 Juni 21). Peringkat Daya Saing Indonesia
Merosot ke Posisi 44, Ini Penyebabnya. Money.Kompas.com. Diakses pada 25 Juni 2022, dari
https://money.kompas.com/read/2022/06/21/150500426/peringkat-daya-saing-indonesia-merosot-
ke-posisi-44-ini-penyebabnya.
BIODATA PENULIS
M. Zainudin, penulis lahir di Palembang, 4 Februari 1999, Meraih gelar Sarjana Hukum (S.H) dari
Universitas Sriwijaya pada tahun 2021, dan mendapatkan penghargaan sebagai lulusan dengan
predikat Cum Laude. Selama ia berkuliah aktif pada organisasi Himpunan Mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Sriwijaya (HIMAS), dan pernah terpilih menjadi ketua tim pada kompetisi
Moot Court yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Saat ini ia
mengikuti Graduate Internship pada kantor hukum yang bernama Andre Susano, Iswadi Idris &
Partners sebagai Legal Internship. Penulis dapat dihubungi pada alamat email:
muhmd.zainudin@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai