Perc. 6 Biokim
Perc. 6 Biokim
PERCOBAAN VI
HIDROLISIS KARBOHIDRAT
OLEH:
NAMA : SUPARDI
KELOMPOK : II (DUA)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pati jagung atau tepung maizena merupakan salah satu produk dari hasil
pengolahan jagung pasca panen. Seperti kelompok pati pada umumnya, maizena
fraksi yang dapat dipisahkan dalam air panas yaitu fraksi terlarut disebut amilosa
digunakan untuk bahan pembuat roti, kue kering, biskuit, makanan bayi, dan
polisakarida, aldehid dan keton. Karbohidrat pada tumbuhan berupa amilum atau
pati. Pati merupakan polimer yang dibentuk dari glukosa jenis monomer, yang
dihubungkan dengan rantai yang mirip dengan maltosa, misalnya amilosa dan
salah satu sumber kebutuhan penting bagi manusia dan hewan. Ada beberapa
partikel, rasio asam dengan substrat, jenis dan konsentrasi asam, suhu dan waktu
glukosa yang dihasilkan karena glukosa yang terbentuk akan terdegradasi lebih
lanjut. Hasil degradasi glukosa yang dapat mengganggu dan merusak hasil
Karbohidrat.
B. Rumusan Masalah
adalah bagaimana cara menghidrolisis pati pada sampel tepung maizena dengan
menggunakan asam?
C. Tujuan
untuk mengetahui cara menghidrolisis pati pada sampel tepung maizena dengan
menggunakan asam.
D. Manfaat
dapat mengetahui cara menghidrolisis pati pada sampel tepung maizena dengan
menggunakan asam.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pati
Pati adalah karbohidrat polimer yang terdiri dari 1,4 terikat pada unit D-
glukosa. Polimer pati dapat dibagi lagi menjadi dua bentuk utama yaitu amilosa
dqan amilopektin (yang bersama-sama terdiri dari 98,99% massa pati kering)
dikemas dalam cincin konsentrasi membentuk lapisan semi kristal dan amorf. Pati
dapat diekstraksi dari sumber yang berbeda memiliki butiran yang berbeda
bentuk, ukuran, kandungan, rasio amilosa dan amilopektin, rantai cabang panjang
serta sifat kimia dan fisika. Sumber pati sangat bervariasi termasuk jagung,
B. Karbohidrat
senyawa yang berfungsi sebagai sumber energi bagi hewan dan manusia misalnya
monosakarida. Glukosa dapat berasal dari pati dan gula dalam makanan dari
glikogen yang disimpan dalam tubuh atau disintesis dari kerangka karbon asam
monosakarida yang dapat diserap dari usus kecil, tetapi ikatan glikosidik dalam
disakarida, pati dan glikogen dapat dihidrolisis oleh enzim endogen di usus halus
Hidrolisis adalah reaksi organik dan anorganik dimana terdapat pengaruh air
mengubah polisakarida (pati dan selulosa) menjadi gula. Hidrolisis asam biasanya
Hidrolisis secara asam dapat dilakukan drngan menggunakan asam kuat encer
pada temperatur tinggi dan tekanan tinggi dan dapat dilakukan dengan asam pekat
D. Spektrofotometer UV-Vis
dalam analisis farmasi, yang sederhana, cepat, spesifik, tepat, akurat dan berlaku
pengukuran jumlah UV atau terlihat radiasi yang diserap oleh suatu zat dalam
larutan. Hukum Beer Lambert adalah hukum dasar yang mengatur analisis
dkk., 2018).
E. Asam Sulfat (H2SO4)
Larutan asam sulfat (H2SO4) merupakan salah satu larutan kimia yang banyak
lingkungan sekitarnya. Salah satu bahaya larutan asam sulfat jika terpapar kulit
manusia akan menyebabkan efek luka bakar yang cukup serius. Bahaya yang
pembuatan pupuk tanaman, plat timah, pewarna tekstil dan pengolahan minyak .
Industri memerlukan kerja yang tepat dan cepat untuk mengelola sebuah
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,
Kendari.
1. Alat
kimia 250 mL, hot plate, tabung reaksi, pipet tetes, spatula, timbangan analitik,
2. Bahan
asam sulfat (H2SO4), dikalium fosfat (K2HPO4), akuades (H2O), sampel tepung
- dihaluskan
- ditimbang 2 gram
- dilarutkan dengan akuades
- ditambahkan H2SO4 5 mL
Larutan Pati-H2SO4
- dipipet 2,5 mL
- dimasukkan ke dalam masing-masing
tabung yang berisi 1 mL K2HPO4 1 M
- dipanaskan selama 0, 5, 10, 15 dan 20
menit
- ditambahkan 3 tetes iodin
- diencerkan dengan 7 mL akuades
H2SO4
- dipipet sebanyak 1 mL
- dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- ditambahkan 2,5 mL K2HPO4
- ditambahkan 7 mL akuades
Larutan Blanko
3. Kurva Standar
A. Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
b. Pengukuran Absorbansi
1. 0 0,038
2. 5 0,044
3. 10 0,056
4. 15 0,067
5. 20 0,072
0.06
0.05 y = 0.018x + 0.037
0.04 R² = 0.9821
0.03
0.02
0.01
0
0 5 10 15 20 25
Waktu (Menit)
4. Analisis Data
a. Waktu 0 Menit
y = 0.018x + 0.037
0,001 = 0,018x
x =
x = 0,05
b. Waktu 5 Menit
y = 0.018x + 0.037
0,007 = 0,018x
x =
x = 0,38 mg/L
c. Waktu 10 Menit
y = 0.018x + 0.037
0,019 = 0,018x
x =
x = 1,1 mg/L
d. Waktu 15 Menit
y = 0.018x + 0.037
0,03 = 0,018x
x =
x = 1,67 mg/L
e. Waktu 20 Menit
y = 0.018x + 0.037
0,035 = 0,018x
x =
x = 1,94 mg/L
B. Pembahasan
Karbohidrat adalah salah satu dari nutrisi yang besar peranannya, hal ini
karbohidrat yang umumnya berupa gula ke dalam media kultur jaringan berfungsi
sebagai pengganti karbon yang biasanya diperoleh dari atmosfer pada penanaman
secara in vivo. Sukrosa adalah sumber karbohidrat yang paling sering digunakan
dalam kultur jaringan. Penggunaan glukosa dan fruktosa juga seringkali dilakukan
sebagai substitusi dari sukrosa (Murgayanti dkk, 2021). Hidrolisis adalah reaksi
kimia antara air dengan suatu zat lain yang menghasilkan satu zat baru atau lebih
Proses hidrolisis dipengaruhi oleh beberapa parameter antara lain suhu reaksi,
dengan asam. Hidrolisis asam adalah hidrolisis dengan mengunakan asam yang
dapat mengubah polisakarida (pati dan selulosa) menjadi gula. Sampel yang
digunakan adalah tepung maizena, karena tepung maizena merupakan salah satu
pada tepung maizena. Setelah tepung maizena larut dalam akuades, kemudian
antara air dan pati berlangsung sangat lambat, sehingga diperlukan bantuan
tertentu lalu dimasukkan ke dalam lima tabung reaksi berbeda yang telah berisi
tinggi suhu hidrolisis menggunakan asam menyebabkan semakin tinggi kadar gula
untuk mengatahui keberadaan amilum (pati) di dalam sampel. Uji iodin bertujuan
dan monosakarida tidak membentuk struktur heliks sehingga tidak dapat berikatan
dengan iodin (Ginting dkk., 2020). Hasil yang diperoleh pada tabung 1 dengan
waktu pemanasan 0 menit terjadi perubahan warna menjadi biru kehitaman yang
dan 5 dengan variasi waktu pemanasan berturut-turut 5, 10, 15 dan 20 menit juga
warna yang semakin pudar. Hal ini disebabkan karena semakin lama proses
hidrolisis, maka semakin sedikit jumlah pati yang terkandung dalam sampel
karena pati telah terhidrolisis menjadi glukosa sehingga pati yang bereaksi dengan
penyerapan zat yang diinginkan (Rizkiyan dan Siri, 2018). Asam sulfat (H2SO4)
dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan dikalium fosfat
diserap oleh suatu zat dalam larutan. Hukum Beer Lambert adalah hukum dasar
dkk., 2018). Nilai absorbansi yang diperoleh kemudian ditampilkan dalam grafik
pemanasan 0 menit sebesar 0,038 Abs, tabung 2 dengan waktu pemanasan 5 menit
sebesar 0,044 Abs, tabung 3 dengan waktu pemanasan 10 menit sebesar 0,057
Abs, tabung 4 dengan waktu pemanasan 15 menit sebesar 0,056 Abs dan tabung
5 dengan waktu pemanasan 20 menit sebesar 0,072 Abs. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin lama waktu pemanasan maka semakin tinggi nilai absorbansi.
menit sebesar 0,05 mg/L, tabung 2 dengan waktu pemanasan 5 menit sebesar 0,39
mg/L, tabung 3 dengan waktu pemanasan 10 menit sebesar 1,1 mg/L, tabung 4
dengan waktu pemanasan 15 menit sebesar 1,67 mg/L dan tabung 5 dengan waktu
pemanasan 20 menit sebesar 1,94 mg/L. Semakin lama waktu hidrolisis maka
akan semakin besar pula konsentrasi glukosa yang dihasilkan (Mayang dkk.,
2018).
V. KESIMPULAN
karbohidrat, maka dapat disimpulkan bahwa hidrolisis pati dari tepung tapioka
monomernya. Hasil dari hidrolisis tepung tapioka dengan asam sulfat (H2SO4)
adalah 0,39 mg/L, tabung 3 dengan waktu pemanasan 10 menit adalah 1,1 mg/L,
tabung 4 dengan waktu pemanasan 15 menit adalah 1,67 mg/L dan tabung 5
dengan waktu
DAFTAR PUSTAKA
Aniriani, G. W., Nurul F. A. dan Eko S., 2018, Hidrolisis Polisakarida Xilan
Jerami Menggunakan Larutan Asam Kuat untuk Bahan Dasar Produksi
Bioetanol, Jurnal Ilmiah Sains, 18(2).
Apriliani, P., Sri H. dan Sudjatianah., 2019, Berbagai Konsentrasi Tepung
Maizena Terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Petis Udang, Jurnal
Teknologi Pertanian, 1(1).
Chakraborty, S., Shramin S., Rony S. R., Ahmad. dan Sohrab H., 2018, Stability-
Indicating UV/Vis Spectrophotometric Method for Diazepam,
Development and Validation, Indian Journal of Pharmaceutical Sciences,
80(20).
Chakraborty, S., Shramin S., Rony S. R., Ahmad. dan Sohrab H., 2018, Stability-
Indicating UV/Vis Spectrophotometric Method for Diazepam,
Development and Validation, Indian Journal of Pharmaceutical Sciences,
80(20).
Ginting, L., Wijanarka. dan Endang K., 2020, Isolasi Bakteri Endofit Tanaman
Pepaya (Carica Papaya L.) dan Uji Aktivitas Enzim Amilase, Berkala
Bioteknologi, 3(2).
Herawati, N., Kiagus A. R., Sinta F. dan Rifdah, 2021, Pembuatan Bioetanol dari
Rumput Gajah dengan Proses Hidrolisis Asam, Jurnal Redoks, 6(1).
Mayang, A. P., Reni P. S. dan Rif'an F., 2019, Pembuatan Glukosa dari Kulit
Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) dengan Proses Hidrolisis, Jurnal
Integrasi Proses, 8(1).
Murgayanti., Putri A. A. dan Nuraini A., 2021, Multiplikasi Tunas Tanaman
Temu Putih pada Berbagai Jenis Karbohidrat dan Sitokinin Secara in
Vitro, Jurnal Kultivasi, 20(3).
Navarro, D. M. D. L., Jerubella J. A. dan Hans H. S., 2019, Structures and
Characteristics of Carbohydrates in Diets Fed to Pigs, Journal of Animal
Science and Biotechnology, 1(1).
Rizikiyan,Y. dan Siti P., 2018, Uji Aktivitas Antioksidan Lipstik Sari Buah Naga
Super Merah (Hylocereus Costaricensin L.) dengan Metode Dpph (1,1-
Difenil-2-Pikrilhidrazil), Metode DPPH, 1(1).
Tamaya, A. C., Yudhomenggolo S. D. dan Apri D. A., 2020, Karakteristik
Penyedap Rasa dari Air Rebusan pada Jenis Ikan yang Berbeda dengan
Penambahan Tepung Maizena, Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan,
2(2).
Thakur, R., Penta P., Christopher J. S., Michael., Singh S. P. dan Quan V. V.,
2019, Starch-Based Films: Major Factors Affecting Their Properties,
International Journal of Biological Macromolecules, 132(1).
Trigan A. S., Basuki W., Cut F. Z. dan Zulnazri., 2021, Isolasi Nanoselulosa dari
Tandan Kosong Sawit Menggunakan Hidrolisis Asam sebagai Material
Biomedis, Klorofil, 5(1).
Wardani, N. B., Mei S., Yanty M. dan Erik W., 2021, Hidrolisis Raw Sugar
Sebagai Bahan Baku Pembuatan Mono Natrium Glutamat dengan Variasi
Ph, Suhu, dan Konsentrasi, Distilat, 7(1).
Winayu, A. K., Farach K. dan Ratna S. D., 2020, Analisa Kadar Karbohidrat Pada
Ubi Jalar (Ipomoe Batatas L) Kuning dan Ungu Sebagai Alternatif
Makanan Bagi Penderita Diabetes Mellitus, Insan Cendekia Medika
Jombang, 1(1).
Wiratama, R. dan Rachmad I. T., 2021, Perancangan Mesin Pengisi Larutan Asam
Sulfat H2SO4 Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD),
Industrial Research Workshop and National Seminar, 1(1).
Zainuddin, A., 2016, Analisis Gelatinisasi Tepung Maizena pada Pembuatan Pasta
Fettuccine, Jurnal Agropolitan, 3(3).