Alkaloid Tirosin
Alkaloid Tirosin
Gambar 2. Gambar (1) Struktur umum Flavonoid, Gambar (2) Isoflavonoid, dan
Gambar (3) Neoflavonoid (Grotewold, 2006
Flavonoid merupakan senyawa metabolit tumbuhan yang sangat melimpah di
alam. Fungsi senyawa flavonoid sangatlah penting bagi tanaman pada pertumbuhan
dan perkembangannya. Fungsi tersebut seperti penarik perhatian hewan pada proses
penyerbukan dan penyebaran benih, stimulan fiksasi nitrogen pada bakteri
Rhizobium, peningkat pertumbuhan tabung serbuk sari, serta resorpsi nutrisi dan
mineral dari proses penuaan daun senyawa flavonoid juga dipercaya memiliki
kemampuan untuk pertahanan tanaman dari herbivora dan penyebab penyakit, serta
senyawa ini membentuk dasar untuk melakukan interaksi alelopati antar tanaman
(Andersen dan Markham, 2006)
Contoh Tanaman termasuk kedalam golongan tirosin :
1. Tanaman Kedelai
Tanamana kedelai (Glycine max (L) merrill) merupakan salah satu tanaman yang
tergolong dalam famili leguminosa. (kacang – kacangan). Tanaman kedelai berbentuk
semak pendek setinggi 30 – 100 cm. Tanaman kedelai memiliki buah berbentuk
polong dan bijinya berbentuk lonjong (Suprapti, 2003). Tanaman kedelai adalah
tanaman semusim yang penanamannya biasa pada musim kemarau karena tidak
memerlukan banyak air. Sistematika tanaman kedelai menurut Acquaah (2008)
adalah sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max (L) Merrill
2. Teh Hijau
Tanaman (daun) teh (Camellia sinensis) adalah spesies tanaman yang daun dan
pucuk daunnya digunakan untuk membuat teh. Teh adalah bahan minuman yang
secara universal dikonsumsi di banyak negara serta berbagai lapisan masyarakat
(Tuminah, 2004). Teh hijau memiliki nama ilmiah Camellia sinensis dan telah
dianggap memiliki anti-kanker, anti-obesitas, anti-aterosklerosis, antidiabetes dan
efek antimikroba (Ahmad et al, 2014). Teh yang digunakan dalam penelitian ini
memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobinta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Theaceae
Genus : Camellia
Spesies : Camellia sinensis (L) (Putra, 2015)
Komposisi senyawa-senyawa dalam teh hijau sangatlah kompleks yaitu protein
(15-20%); asam amino seperti teanine, asam aspartat, tirosin, triptofan, glisin, serin,
valin, leusin, arginin (1-4%); karbohidrat seperti selulosa, pektin, glukosa, fruktosa,
sukrosa (5-7%); lemak dalam bentuk asam linoleat dan asam linolenat; sterol dalam
bentuk stigmasterol; vitamin B, C, dan E; kafein dan teofilin; pigmen seperti
karotenoid dan klorofil; senyawa volatile seperti aldehida, alkohol, lakton, ester, dan
hidrokarbon; mineral dan elemen-elemen lain seperti Ca, Mg, Mn, Fe, Cu, Zn, Mo,
Se, Na, P, Co, Sr, Ni, K, F, dan Al (5%) (Cabrera et al.,2006).