TESIS
OLEH:
SAHIRUDDIN
Nomor Induk Mahasiswa : 04.08.899.2013
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
PERBANDINGAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL NEGERI
DIUJUNG TANDUK DAN DAUN YANG JATUH TAK PERNAH
MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE
TESIS
Program Studi
SAHIRUDDIN
Nomor Induk Mahasiswa : 04.08.899.2013
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
SAHIRUDDIN
NIM: 04.08.899.2013
Telah diuji dan dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis. Panitia Penguji:
Makassar, 2015
Direktur Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Makassar
MOTO
PERSEMBAHAN
Istri tersayang
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………... iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………… 7
B. Tinjauan Pustaka……………………………………………...... 13
1) Unsur Intrinsik………………………………………… 39
C. Kerangka Pikir…………………………………………………. 41
B. Pembahasan …………………………………………………… 72
A. Simpulan ………………………………………………………. 80
B. Saran …………………………………………………………... 81
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 82
LAMPIRAN
Riwayat Hidup
KATA PENGANTAR
selalu panjatkan kepada Allah Swt karena atas rahmat dan hidayah-Nyalah
Novel Negeri di Ujung Tanduk dan Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci
Angin Karya Tere Liye dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. Nabi yang diutus sebagai rahmatan lil
alamin di muka bumi. Nabi yang menjadi idola penulis, baik dalam hal beragama,
yang memberikan bantuan finansial terlebih lagi bantuan moriil. Selain itu,
penulis juga ucapkan terima kasih kepada Istriku Tersayang Mirnawati yang
selalu mendampingi dalam keadaan suka maupun duka dalam penyelesaian tesis
ini, serta sobatku Akmal dan Takdir yang selalu memberikan motivasi.
vvi
Atas segala bantuan yang diterima dari pihak yang membantu, penulis
Makassar, 2015
Penulis,
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupan itu sendiri. Hidup itu berarti merenungi bahwa suatu hari kita
Filosofi hidup ini sangat syarat akan makna individualisme yang artinya
449).
1
2
wawasan dan perasaannya untuk memiliki dan meyakini nilai yang lebih
hakiki, lebih tahan lama, dan merupakan kebenaran yang dihormati dan
diyakini secara sahih sebagai manusia yang beradab (Pradopo, 1999: 30).
pembiasaan yang baik untuk membantu orang lain dan dirinya sendiri
mencapai kebiasaan yang baik. Secara etimologis, sastra juga berarti alat
untuk mendidik (Ratna, 2009: 447). Masih menurut Ratna, lebih jauh
dan karya sastra (novel) adalah dua hal yang saling berkaitan.
proses pengubahan sikap dan tata laku dalam upaya mendewasakan diri
dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan
langsung terhadap suatu keadaan tertentu. Karya sastra dalam hal ini
terbentuk karya sastra yang luar biasa dengan nilai estetik yang tinggi.
Novel salah salah satu karya sastra yang membutuhkan teknik estetik dan
ceritanya dapat menjadi suatu pengalaman hidup yang nyata, dan lebih
konflik. Konflik itu sendiri terjadi, baik konflik batin maupun konflik lahir.
Novel Negeri di Ujung Tanduk dan Daun Yang Jatuh Tak Pernah
keyakinan yang dimiliki begitu kuat sehingga akhir cerita dia mampu
menjadi sosok yang kuat dan tangguh. Tidak salah kiranya penulis novel
ini menamakan novelnya Negeri di Ujung Tanduk dan Daun Yang Jatuh
sendi-sendi kehidupan.
(2011), Sepotong Hati yang Baru (Berjuta Rasanya) (2012), Kau, Aku dan
merupakan novel yang baru terbit pada tahun 2013 juga novel Daun yang
Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yang terbit pada tahun 2011, yang
apa yang terjadi serta ada apa dengan daun yang jatuh itu? sehingga
memahami model bahasa, bentuk sastra dan dengan sendirinya isi karya,
penyimpangan nilai pada anak didik yang tidak sedikit keluar dari norma
yang semestinya, akhlak dari anak didik hancur akibat pergaulan bebas,
pemilihan teman bermain yang tidak benar, itu terjadi diluar kelas, begitu
berbuat ulah, ini diakibatkan proses pendidikan masih jauh dari harapan,
novel Negeri di Ujung Tanduk dan Daun Yang Jatuh Tak Pernah
B. Fokus Penelitian
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye, dalam hal
ini nilai pendidikan yang terdapat pada Agama, Moral, Sosial, dan Budaya.
C. Tujuan Penulisan
yang terdapat dalam novel Negeri di Ujung Tanduk dan Daun yang Jatuh
Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye, dalam hal ini nilai
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
novel Negeri di Ujung Tanduk dan Daun yang Jatuh Tak Pernah
dalam novel Negeri di Ujung Tanduk dan Daun yang Jatuh Tak
2. Manfaat Praktis
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Penelitian Relevan
9
10
merupakan tata cara hidup dengan orang lain. terdapat 9 buah data
berkaitan dengan kerja keras adalah Ibu dan Bapak yang memiliki
saying adalah rasa kasih sayang yang dimiliki oleh Dahlan, Ibu,
penelitian.
dalam novel Sang Pemimpi. (b) Nilai pendidikan moral yaitu suatu nilai
yaitu suatu kesadaran dan emosi yang relatif lestari terhadap suatu
objek, gagasan, atau orang, dalam novel Sang Pemimpi (d) Nilai
pendidikan budaya tingkat yang palig tinggi dan yang paling abstrak
Namun, ada hal yang kurang sempurna dalam penelitian tersebut karena
terletak pada jumlah novel, penulis sebelumnya meneliti hanya satu novel
Novel Negeri Di Ujung Tanduk dan Daun Yang Jatuh Tak Pernah
B. Tinjauan Pustaka
1. Nilai Pendidikan
pada suatu apapun itu. Sesuatu yang berharga akan mempunyai kualitas
itu layak untuk dianugrahi maupun ditinggikan karena mutu dan kualitas.
14
manusia itu sendiri. Jadi, nilai belum dapat berfungsi bagi manusia. Nilai
umum.
“Paedogogike”, yang terdiri atas kata “Pais” yang berarti Anak” dan kata
“Ago” yang berarti “Aku membimbing” (Hadi, 2008: 17). Sehingga dapat
tahu, dari kurang faham menjadi faham, dan dari buruk menjadi baik.
kehidupan itu sendiri. Hidup itu berarti merenungi bahwa suatu hari kita
serta ia harus dapat menyadari bahwa apa yang dididiknya adalah amat
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
dari sastrawan.
dari hal yang kurang baik (buruk) menjadi baik atau lebih baik. Proses
melewati proses kehidupan yang entah kapan akan berakhir. Proses itulah
Sastra tidak saja lahir karena kejadian, tetapi juga dari kesadaran
mana yang dianut dan dijauhi atau bahkan ditinggalkan, dan hal apa saja
sebagai berikut.
a. Nilai Agama
dengan agama maka segala aspek dan nilai kehidupan akan tergolong
18
sebagai sumber ilham dan sekaligus pula sering membuat sastra atau
dalam lubuk hati manusia sebagai human nature. Religi tidak hanya
tuntunan agama dan selalu ingat kepada Tuhan. Nilai-nilai religius yang
ini, yaitu: religi, religie, religion, yaitu berarti melakukan sesuatu perbuatan
Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu
1) Percaya kepada tuhan sebagai sumber dari segala hukum dan nilai
nilai hidup.
sehari – hari.
berakhir.
dengan tuhan.
mudah dimengerti.
21
Begitu yang saya simpulkan dari kamus KBBI. Nah, intinya apabila
kita tidak akan menjadi manusia yang kacau, karena pada dasarnya
akhirat.
Nilai ilahi (nilai hidup etik religius) memiliki kedudukan vertikal lebih
tinggi daripada nilai hidup lainnya. Disamping itu, nilai ilahi mempunyai
konsultasi pada nilai ilahi, sehingga relasi termasuk vertikal linier. Nilai
ilahiah merupakan pondasi dari setiap nilai lainya, sebab nilai ini
bersumbe dari dalam diri atau jiwa seseorang. Menurut Muhadjir (dalam
memungkinkan kita untuk selalu berbuat hal yang positif baik untuk diri
b. Nilai Moral
lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak
memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki
nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak
yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal
moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat
moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-
nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta
moral lebih banyak bersifat praktis. Menurut pandangan ahli filsafat, etika
23
2011).
yang mendalam tentang mana yang sejatinya dikatakan baik, mana yang
prinsip dan nilai nilai tersebut berkaitan dengan sikap yang benar dan
yang salah yang mereka yakini. Etika sendiri sebagai bagian dari falsafah
Moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai moral. Moral
secara sadar, mau dan tahu serta tindakan itu berkenaan dengan nilai-
nilai moral. Dikaitkan dengan karya sastra, bahwa suatu karya seni yang
buruk suatu perbuatan, apa yang harus dihindari, dan apa yang harus
masyarakat yang dianggap baik, serasi, dan bermanfaat bagi orang itu ,
25
nilai, tetapi tidak semua nilai adalah nilai moral. Moral berhubungan
dengan kelakuan atau tindakan manusia. Nilai moral inilah yang lebih
c. Nilai Sosial
sebab dapat membedakan yang benar dan yang salah, yang indah dan
yang tidak indah, dan yang baik dan yang buruk. Wujud nilai dalam
1) Koentjaraningrat
2) Charles F. Andrian
diambil
3) Young
abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa
yang penting.
4) Green
Green melihat nilai sosial itu sebagai kesadaran yang secara relatif
perorangan.
5) Woods
6) M.Z. Lawang
1) Nilai integratif
lain-lain.
2) Nilai disintegratif
hikmah yang dapat diambil dari perilaku sosial dan tata cara hidup sosial.
sekitarnya yang ada hubungannya dengan orang lain, cara berpikir, dan
d. Nilai Budaya
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
dan buruk, benar dan salah, yang kesemuanya dalam konsep yang lebih
besar termasuk ke dalam ‘Nilai’. Hal ini di lihat dari aspek penyampaian
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
29
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi
itu sendiri. Rasa : berkaitan dengan perasaan yang dimiliki manusia. Cipta
bicara, bermain.
karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat
yang merupakan bagian dari suatu kebulatan, yakni kebudayan itu sendiri.
31
kepercayaan (religi)
yang ada, masih terbagi lagi lebih kecil kegiatannya. Ralph linton
culture universal => culture activity => trait complex => trait => item.
Bisa dicontohkan, bahasa => kalimat => kata => suku kata => huruf.
kolektif" di Cina.
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-
dianggap penting dan berharga, tetapi juga mengenai apa yang dianggap
remeh dan tidak berharga dalam hidup. Sistem nilai budaya ini menjado
budaya termasuk norma dan sikap yang dalam bentuk abstrak tercermin
dalam cara berfikir dan dalam bentuk konkrit terlihat dalam bentuk pola
yang memiliki nilai etik pula. Etika berbudaya mengandung tuntunan dan
etik yang kurang lebih bersifat universal atau diterima sebagian besar
orang. Budaya yang memiliki nilai-nilai etik adalah budaya yang mampu
merupakan hal yang indah ketika hal tersebut tidak keluar dari jalur
keyakinan.
Sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam
mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Karena suatu sisitem nilai
3. Pengertian Novel
harafiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil dan kemudian
diartikan sebagai cerita yang pendek dalam bentuk prosa (Abrams dalam
Komara, 2010). Sedang novel dalam dari bahasa latin novellus yang
diturunkan pula dari kata novius yang berarti baru. Dikatakan baru karena
dibandingkan dengan puisi, drama dan karya satra lainnya, novel baru
muncul yang pertama kali Female dari Inggris pada tahun 1740
Novel adalah jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar
pengarang dan mengandung nilai hidup, diolah dengan teknik kisahan dan
ragaan yang menjadi dasar konvensi. Novel merupakan salah satu bentuk
35
menjadi suatu pengalaman hidup yang nyata, dan lebih dalam lagi novel
manusia. Lain halnya dengan Tarigan (1985: 85) yang mengatakan bahwa
novel adalah suatu cerita yang mengunakan alur yang cukup panjang
yang mengisi suatu buku atau lebih yang menggarap kehidupan pria dan
beberapa tokoh.
genre pada cerita atau menceritakan sejarah dan fenomena sosial. Karya
kehidupan nyata. Sebagai karya cerita fiksi, novel sarat akan pengalaman
dari bahasa Latin, dari Italia yang kemudian berkembang di Inggris dan
Amerika Serikat. Sedangkan istilah roman berasal dari genre romance dari
istilah tadi ada sedikit perbedaan antara roman dan novel yakni bahwa
luasnya unsur cerita hampir sama. Masalah yang dibahas dalam novel
seperti tema, plot, latar, gaya bahasa, nilai, tokoh dan penokohan. Dengan
tersebut.
Novel dan roman sebenarnya sama saja yaitu salah satu karya
sastra berbentuk prosa dalam ukuran yang panjang dan luas yang
didalamnya terdapat unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur yang
4. Jenis-Jenis Novel
b. Novel tematis
novel dari jenis ini, misalnya novel politik, novel sosial, dan novel
c. Watak novel
d. Novel romantis
38
29) dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu novel percintaan, novel
sebagai berikut :
a. Novel percintaan
b. Novel petualangan
c. Novel fantasi
membedakan novel menjadi tiga jenis, yaitu novel idealisme abstrak, novel
a. Unsur Intrinsik
sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika
intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud atau sebaliknya, jika
dilihat dari sudut kita membaca sebuah novel. Unsur yang dimaksud,
b. Unsur Ekstrinsik
sitem organism karya sastra. artinya sesuatu yang dari luar Atau, secara
ekonomi, politik, dan sosial juga akan berpengaruh terhadap karya sastra
begitu pula dengan pandangan hidup suatu bangsa dan berbagai seni lain
C. Kerangka Pikir
ini akan diuraikan beberapa hal yang dijadikan sebagai landasan berfikir
dialog, puisi dalam wujud untaian larik dan bait, sedang novel/roman
pendidikan yang terdapat dalam novel tersebut, maka dalam penelitian ini,
karya sastra.
Karya Sastra
Nilai Pendidikan
Temuan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dalam tulisan ini, didasarkan pada sasaran yang ingin dicapai oleh
Tanduk dan Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere
Liye
B. Desain Penelitian
44
45
1. Data
bahan nyata analisis atau kesimpulan. Data dalam penelitian ini adalah
Tanduk karya Tere-Liye dan Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci
2. Sumber data
Sumber data adalah objek dari mana data diperoleh yang menjadi
Dipilihnya Novel Negeri di Ujung Tanduk Karya Tere Liye. Buku yang
memiliki prolog, dialog, dan epilog. Juga Novel Daun yang Jatuh Tak
Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye. Buku yang dipilih adalah
264 halaman.
46
adalah:
salah satu dari tiga macam transkripsi yang ada. Yaitu transkripsi
berdasarkan aspeknya.
penganalisaan data.
budaya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
dan Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai pendidikan yang terdapat pada
a. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah sesuatu kebersamaan atau rasa kepedulian
kepada seseorang tanpa melihat dari mana asal usul orang tersebut,
perlu untuk merangkul semua lini. Seorang Thomas dalam novel ini
ini.
48
49
adalah seorang tokoh dalam novel ini, memiliki rasa sosial yang sangat
yang dapat membuat orang lain untuk peduli, dengan rasa sosialnya,
jembatan yang tidak layak untuk dipakai seharusnya diperbaiki. Apa yang
dan Opa Chan yang saling berpelukan demi rasa persaudaraannya yang
berikut ini.
Maka akan berbeda saat aku menjadi wali kota atau gubernur, yang
lebih pokus terhadap kesejahteraan rakyat, pendidikan, dan
kesehatan mereka. Membuat mereka nyaman, tidak mengalami
kemacetan, tdak menderita kebanjiran, bias mendapatkan upah
minimum, dan bias memenuhi kebutuhan minimalnya.(NDUT 115).
masih banyak para pejabat dan pemerintah yang jauh dari harapan
pesawat dengan rasa hormat kepada sesama perlu dicontohi. Sikap yang
Beda dalam menyikapi topik percakapan. “yah, itu masuk akal. Tapi
setidaknya opa bisa istirahat sejenak. Kita masih dua jam lagi
sebelum mendarat di Jakarta. Kita tidak tahu apakah bisa tidur dalam
beberapa jam atau beberapa hari kedepan. Setelah kejadian tadi
pagi.” (NDUT 124).
52
untuk merawat tuan Chain yang sedang sakit diatas kapal, dimana tidak
ada orang yang peduli dengan Chain melainkan Opa, sikap yang
dilakukan oleh Opa ini seharusnya kita miliki dalam kehidupan. Sikap
tindakan yang dilakukan oleh penegak hukum adalah sikap yang tidak
yang harus dimiliki oleh setiap manusia, sebab manusia itu sama dengan
berikut ini.
Aku tahu itu, Thomas. Rudi mengangkat tangan. Tapi tidak muda
melepaskanmu dan rekanmu pukul satu dini hari. Harus ada
penjelasan logis. Lebih baik kau kembalikan kesel, tidur sejenak,
mengumpulkan energi. Sepertinya sepanjang hari kau terus terjaga,
kau membutuhkan semua tenaga untuk melawan mereka. (NDUT
216).
kepedulian yang dimiliki seorang sahabat itu sangat penting, pada saat
kita terlalu sibuk dengan karir sehingga melupakan akan kesehatan diri,
yang dimiliki oleh Rudi, yang rela memberikan jam tangannya untuk
“Oh, maaf. Kalian berdua silakan masuk.” Istri klien politikku itu
mengangguk. “kami sedang menyiapkan makan malam, Thomas.
(NDUT 272).
oknum yang tidak bertanggungjawab, sikap Thomas ini perlu untuk kita
miliki. Sikap Opa terhadap Thomas, merupakan sikap yang positif, untuk
melihat Thomas menjadi orang yang lebih baik lagi, sebagaimana kutipan
berikut ini.
kepedulian Liu terhadap paman Liem begitu tinggi, rasa seperti ini perlu
56
sesama merupakan harga mati yang harus dimiliki oleh seseorang untuk
Kau tahu, Thomas, jarak antara akhir yang baik dan akhir yang buruk
dari semua cerita hari ini hanya dipisahkan sesuatu yang kecil saja,
yaitu kepedulian. (NDUT 385).
bukan sekedar jalan begitu saja, akan tetapi perlu ada rambu-rambu yang
sangat tinggi untuk tetap bertahan hidup, sebab kepedulian adalah kunci
kehidupan.
b. Nilai Agama
manusia memiliki posisi yang sama dimata Tuhan yang tidak membeda-
bedakan antara satu dengan yang lainnya, yang tertian dalam kitab suci
itu adalah ciptaan manusia dalam artian urusan dunia kita berikan kepada
ahlinya, kalau urusan tentang Akhirat maka kita berikan kepada Tuhan.
c. Nilai Moral
dampak atau persepsi positif pula kepada orang yang melihatnya. Sikap
Tepat sekali Pak Thom. Kapal baru saja memasuki pelabuhan Hong
Kong. Ini tiang sedang merapatkan kapal, bergegas menelpon
seperti perintah Pak Thom minggu lalu. Segera beri kabar jika kapal
sudah siap. Bukankah begitu Pak Thom?”( NDUT 39).
kita miliki. Prilaku positif yang dilakukan oleh Thomas selama ia berada di
berikut ini.
positif, yang seharusnya itu menjadi gambaran untuk kita semua dalam
macam persoalan, sikap seperti inilah yang harus kita contohi dan kita
dalam novel ini sangat menginspirasi kita untuk selalu berjuang untuk
Berikut kutipannya.
untuk menjadikan negeri ini terlepas dari belengu, sehingga Negara kita
percaya diri, berani dan pantang untuk mundur walau selangkah demi
d. Nilai Budaya
Klub mereka memiliki anggota yang lebih beragam dan lebih luas,
termasuk anggota wanita. Itu makau, Thomas. Tidak perlu
kujelaskan itu tempat berkumpul uang, kekuasaan, dan seluruh gaya
61
tempat perputaran uang, gaya hidup serta klan hitam yang menunjukkan
Membenci Angin
a. Nilai Sosial
dengan karyawan tersebut. Hal positif yang dapat diambil bahwa ketika
ada seseorang yang berusaha berniat baik kepada kita, maka seharusnya
ketika anak masih berusia belia. Seperti yang diajarkan Ibu Tania dalam
kutipan berikut.
Ketika hidup kita ingin lebih baik maka perbanyaklah memberi nasihat.
dengan lemah lembut, maka orang itu akan memahami serta menerima
apa yang kita sampaikan. Banyak hal yang harus kita pelajari di dunia ini.
Dan ajaib, mulai besok kehidupan kami berubah. Esok pagi selepas
subuh, Ibu mengatakan beberapa hal kepadaku dan Dede. Salah
satunya yang paling kuingat dan seketika membuatku berlonjak
gembira, Aku akan kembali sekolah. Dede juga akan disekolahkan.
ibu tersengal haru saat mengatakan itu. Bahkan menangis.
Mendekap kami erta.
”Tetepi siapa yang akan membayarinya?” Aku tersadarkan dari
kegembiraan sesaat. Jangankan sekolah, tiga tahun terakhir
ini,makan saja kami susah.
”Oom Danar...” Ibu berkata pelan sambil menyeka sudut matanya.
Tersenyum. (DYJTPMA, 27)
63
terhadap yang lainnya, Kak Ratna yang memberikan yang terbaik untuk
banyak hal. Beberapa kebutuhan lain yang tidak kalah pentingnya dalam
kehidupan ini adalah adanya semangat yang diberikan oleh orang yang
membutuhkan. Tidak sampai hanya di satu sisi saja atau saa-saat tertentu
saja, tetapi ketika orang itu membutuhkan bantuan kita dimanapun dan
berikut.
yang diberikan, itu sangat barharga. Dan masih banyak lagi yang harus
dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan ini, bukan hanya sesuatu yang
kutipan berikut.
Kak Ratna makan siang bersama kami di kantin flat. Dan menjelang
sore kembali ke Bandara Changi. Kak Ratna tersenyum lembut,
menolak saat aku ingin mengantarnya ke Bandara. (DYJTPMA,
150)
perpustakaan yang sudah dibangun oleh Tania beberapa waktu yang lalu,
65
tuntunya juga dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca. Hal ini
kitapun harus membalasnya dengan kebaikan pula bahkan lebih baik dari
apa yang pernah ia berikan kepada kita, sebab seperti itulah hakikat dari
sikap yang seharusnya dilakukan oleh setiap insan yang ada di dunia ini,
sebab dengan demikian kita akan merasakan apa yang dirasakan oleh
merupakan nilai sosial yang positif yang harus dibangun dalam kehidupan
kehidupan kita, ditengah banyaknya para anak muda yang tidak memiliki
b. Nilai Agama
c. Nilai Moral
dampak atau persepsi positif pula kepada orang yang melihatnya. Sikap
yang tulus tanpa menghiraukan berapa lama waktu yang kita butuhkan.
Ada banyak hal yang harus kukejar. Aku sudah tiga tahun
tertinggal. Tiga tahun sia-sia! Dan karena aku sudah berikrar akan
selalu menuruti kata-kata dia, maka saat dia mengusap rambutku
malam itu sebelum pulang dari toko buku, dan berkata pelan:
”Belajarlah yang rajin, Tania”, aku bersumpah untuk melakukannya.
(DYJTPMA, 33).
seperti itulah yang dilakukan oleh Om Danar yang memiliki hati besar.
Bukan besar dan bagusnya rumah itu yang membuat aku dan
adikku betah, melainkan karena setiap hari minggu dia membuka
kelas mendongeng dirumahnya, di ruangan depan yang dipenuhi
jejeran lemari. lemari itu penuh buku. setiap Minggu pukul 08.00
ruangan itu selalu ramai oleh anak-anak. Anak-anak sekitar rumah
kontrakannya. Separuhnya kukenali sebagai teman sekolahku
sendiri. (DYJTPMA,37)
sifat positif, dimana Tania tak ingin melakukan perbuatan yang dapat
Mempunyai moral yang baik adalah idaman bagi siapa saja umat
manusia. Wajah yang tampan dan dibaluti akhlak serta mempunyai otak
yang dimiliki oleh tania yang memang tidak mau membuat orang lain
Aku dan Dede hanya duduk melihatnya di pojok kamar. Tadi Ibu
bilang jangan ganggu dia dengan berbagai pertanyaan. ”Om Danar
lagi capek” Itu pesan Ibu. Padahal aku ingin segera
memperlihatkan hasil ujian kursus bahasa inggris-ku, A +. Apalagi
Dede, sejak tadi tak tahan ingin menagih janji mainan Lego yang
baru. Kami hanya menggaruk-garuk rambut. Tidak tahan untuk
mendekat. (DYJTPMA, 47-48)
baiknya, yang pada awalnya ngotot untuk tidak mengalah bahkan akan
dia mulai memahami dan mengalah, maka seperti itulah dalam kutipan
berikut.
Aku ingat, suster tadi juga bilang soal kata ”Mengganggu”. Dan aku
segera marah pada dia. Bagaimana mungkin disana aku akan
mengganggu? Aku sekedar berdiri. Hanya menatap ibu dari jarak
dekat! kata itulah yang justru menggangguku. Aku ingin berteriak
kepadanya. Tetapi aku ingat dengan janjiku dulu, aku tak akan
pernah melawannya, tak akan pernah... maka setelah terisak
beberapa saat aku mengalah duduk mendeprok di lantai lorong
rumah sakit. bersandarkan dinding. dede ikut duduk di sebelahku,
walau tak mengerti benar apa situasinya.( DYJTPMA, 55)
70
bagaimana kabar ibunya, tetapi itu semua tak lepas dari Akhlak yang
yang tentuya itu meruapakn penghargaan kepada orang yang lebih tua
kepada kita.
d. Nilai Budaya
Aku membeli satu buku setiap kali kesini. Bukan buku ysng hendak
kubaca. Anggap saja sebagai tiket harga masuk karena telah
menggunakan lantai dua mereka sebagai tempat menumpahkan
segala perasaan. Tempatku bertapakur mengenang semuanya..
(DYJTPMA, 11)
memperbanyak buku bacaan. meskipun kita tidak membaca pada saat itu,
tetapi ketika kita punya kesempatan dilain waktu, maka disanalah kita
membacanya.
sesuap nasi atau makanan, itulah yang dilakukan anak untuk membantu
oleh orang-orang yang berada, tetapi bagi dia itulah pekerjaan yang halal.
72
rute yang sama. Begitu pula yang harus dilakukan oleh orang yang tidak
B. Pembahasan
Nilai pendidikan yang terdapat pada novel Negeri di Ujung Tanduk dan
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Karya Tere Liye yaitu nilai
pendidikan sosial, agama, moral dan budaya. Hal ini sesuai dengan apa
nilai penting bagi kehidupan manusia, sebab nilai bersifat normatif dan
dapat dikatakan bahwa novel Negeri di Ujung Tanduk Karya Tere Liye
73
juga dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin terdapat
nilai sosial dalam hal ini nilai kepedulian berikut kutipannya. “ Tetapi siapa
Jangankan sekolah, tiga tahun terakhir ini,makan saja kami susah. ”Oom
kepeduliaanya yang ia miliki sangat tinggi. Sikap seperti ini sangat baik
untuk diterapkan dalam kehidupan ini. Namun nilai pendidikan pada sosial
dalam hal ini nilai kedermawanan dalam novel Negeri di Ujung Tanduk
urusan, terus melirik pukul berapa mendengus cemas, melirik lagi jam.
Aku memberimu kado kecil, Thomas, jam tangan milikku. (NDUT 224).
74
Nilai ini tidak terdapat dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin.
adalah suatu keyakinan yang berupa aturan atau perintah yang wajib
karya Tere Liye Negeri di Ujung Tanduk nilai pendidikan agama dapat
perintah dan larangannya. Ini dapat dilihat pada kutipan cerita diantaranya
dipenjara oleh rezim kulit putih karena isu moralitas yang dibawanya?
Dari kutipan di atas terdapat kata ”kitab suci dan perintah Tuhan”
yang menunjukkan akan keyakinan kita terhadap kitab suci yang menjadi
pedoman dalam bertindak dan kata perintah Tuhan yang secara tidak
dalam kitab suci. Begitu juga dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin Karya Tere Liye sebagaimana kutipan novel berikut ini.
”Ketahuilah, ini akan menjadi tangisan Ibu yang terakhir. Tadi malam Ibu
atas digambarkan bahwa nilai pendidikan pada agama dalam hal ini
ibadah terdapat pada novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci
Angin.
masyarakat, seperti tolong menolong dan saling mengasihi. Hal ini sejalan
kutipan novel Negeri di Ujung Tanduk di antaranya adalah ”Orang tua ini
sendirian. Maka aku merawat chain ten. (NDUT 126)”. Begitu juga dalam
novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yang mengandung
nilai pendidikan sosial dengan rasa saling tolong menolong dan saling
harus mengganti setiap barang rusak karena kita sentuh! Jaga adikmu,
jangan nakal....” Aku menelan ludah sedikit ragu dan banyak takut
sejatinya dikatakan baik dan mana yang dikatakan buruk sebagai bahan
untuk bertindak seperti berkelakuan baik, berlemah lembut dan rasa saling
percaya. Dalam novel karya Tere Liye Negeri di Ujung Tanduk nilai
”Saatnya aku memasuki lingkaran merah selebar dua meter di dunia nyata
bukan arena klub. Aku petarung sejati. Aku tidak akan pernah mundur
. Begitu juga dalam novel Karya Tere Liye Daun yang Jatuh Tak
ini dapat kita lihat pada kutipan berikut di antaranya. “Dua orang satpam
peduli hujan yang menderas, mereka tetap disiplin dan telaten memeriksa
(DYJTPMA, 32).
yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat. Dalam novel
yang lebih beragam dan lebih luas, termasuk anggota wanita. Itu makau,
dan seluruh gaya hidup dikawasan asia. Termasuk tempat berkumpul klan
hitam mafia dan sejenisnya.(NDUT 15). Begitu juga dalam novel Daun
yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye mengandung
datang ke toko buku ini. sudah menjadi ritual seminggu terakhir. Satpam
yang rajin merapikan buku-buku di rak juga sudah tahu. Termasuk dua
Tanduk dalam hal ini pendidikan pada sosial terdapat 9 nilai pendidikan
Sedangkan dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
dalam hal ini pendidikan pada Agama terdapat 2 nilai: keimanan dan
ibadah. Sedangkan dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci
Angin terdapat 1 nilai yaitu ibadah saja. Letak persamaannya pada nila
Tanduk dalam hal ini pendidikan pada moral terdapat 6 nilai pendidikan
dan percaya diri. Sedangkan dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah
Makau yang kuhadapi tadi malam. Aku berhasil mengalahkannya, dan dia
yang positif bahwa janjinya kepada Thomas dibuktikan pada saat Thomas
benar-benar membutuhkan janji itu. Begitu juga dalam novel Daun yang
Jatuh Tak Pernah Membenci Angin yang terdapat nilai ikhlas dalam
payung hitam besarnya. Tidak peduli hujan yang menderas, mereka tetap
disiplin dan telaten memeriksa setiap mobil yang melewati gerbang toko
79
mobil, dan seterusnya. Hujan deras ini tidak mengganggu sedikit pun
hal ini pendidikan yang terdapat pada budaya terdapat 2 nilai pendidikan
dalam novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin terdapat
hanya 1 nilai pendidikan ialah gaya hidup. Berikut kutipan kedua novel
aku datang ke toko buku ini. sudah menjadi ritual seminggu terakhir..
berikut.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karya Tere Liye terdapat nilai
80
81
Pernah Membenci Angin terdapat hanya 1 nilai ialah gaya hidup. Jadi
6. Nilai pendidikan yang dominan dari kedua novel ini adalah nilai sosial,
sehingga dapat kita katakan bahwa karangan Tere Liye pada kedua
B. Saran
baru yang bersedia dan tertarik untuk mengkaji ulang novel Negeri di
Ujung Tanduk dan Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.
82
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
http://blogwonox.blogspot.com/2012/05/konsep-nilai-norma-budaya-dan
agama.html
Juanda, dkk. 2010. Bahan Ajar Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:
UNJ.
Komara, Guruh Yoga. 2010. Kajian Unsur Psikologi Novel Olenka Karya
Budi Darma dan Rencana Pembelajaran di SMA. Artikel. (Online,
diakses Juni 2011).
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Stlistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan
Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widada, Rh. 2009. Saussure untuk Sastra : Sebuah Metode Kritik Sastra
Struktural. Yogyakarta: Jalasutra.
Zuriah, Nurul. 2011. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti: dalam Perspektif
Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara.
RIWAYAT HIDUP
Tamat Sekolah Dasar Negeri No.46 Mattirowalie pada tahun 2003, tamat sekolah
menengah pertama atau MTS Darul Istiqomah Ponci pada tahun 2006, tamat
sekolah menengah atas atau MA. Muhammadiyah Bulukumba pada tahun 2009.
Muhammadiyah Bulukumba Pada tahun 2009, dengan jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
Bahasa dan Sastra Indonesia pada periode 2011-2012. Pernah juga menjabat
sebagai Ketua Bidang Tablig dan Kajian Keislaman periode 2012-2013 di Ikatan