Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KESIMPULAN KEPERAWATAN JIWA PERTEMUAN 1-14 NR

KEPERAWATAN

DIBUAT OLEH :

NAMA : DESI SOFIANI


NIM : 1902050

KLS : NR 15 A

Nama Dosen : Ns. Dwi Christina Rahayuningrum, M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SYEDZA SIANTIKA PADANG
2020
KESIMPULAN

1. Keperawatan Jiwa

Keperawatan jiwa merupakan suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan


yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri
sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya.
2. perilaku kekerasan dalah suatu perilaku yang menggambarkan keadaan marah,
agresif verbal maupun nonverbal, serta perasaan benci yang dapat menimbulkan
bahaya pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.

3. Halusinasi adalah persepsi yang salah atau palsu tetapi tidak ada rangsangan
yang menimbulkannya (tidak ada objeknya). Halusinasi merupakan gangguan
persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Dimana
halusinsi itu sendiri terbagi menjadi halusinasi pendengaran, penglihatan , penciuman,
perabaan dan pengecapan.

4. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa isolasi


sosial merupakan suatu keadaan dimana seorang individu tidak mampu
membina suatu hubungan komunikasi dengan orang lain karena merasa tidak
mempunyai kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran, dan kegagalan.

5. Harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang


percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat bertanggung
jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan tingkah laku
dan cita-cita.

6. Perawatan diri merupakan suatu hal yang penting bagi setiap individu, karena
dengan melakukan perawatan diri pada tubuh kita dapat menciptakan suatu
pola hidup yang sehat dan memberikan kepedulian pada diri suatu individu.
Perawatan diri merupakan suatu tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang
perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya.
7. Bunuh diri terselubung (masked suicide) : orang yang sengaja melakukan
tindakan yang mengakibatkan kematian dengancara terselubung, misalnya :
mendatangi tempat kerusuhan sehingga terbunuh, olahraga yang berbahaya,
overdosis pada pasien ketergantungan zat dan sebagainya.
Bunuh diri adalah suatu tindakan agresif yang langsung terhadap diri sendiri
untuk mengakhiri kehidupan. Bunuh diri merupakan koping terakhir dari individu
untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
8. Waham atau delusi adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh, kuat,
tidak sesuai dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar
belakang budaya, selalu dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan biarpun
telah dibuktikan kemustahilannya atau kesalahannya atau tidak benar secara
umum.
9. Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan
perasaan tak berdaya
10. Situasional Harga diri rendah situasional dalam Wilkinson, Ahern (2009)
didefinisikan sebagai suatu perkembangan persepsi negatif terhadap harga
diri individu sebagai respon terhadap situasi tertentu misalnya akibat menderita
suatu penyakit, kondisi ini dapat disebabkan akibat adanya gangguan citra tubuh,
dan kegagalan.
11. Citra tubuh adalah bagaimana cara individu mempersepsikan tubuhnya, baik
secara sadar maupun tidak sadar yang meliputi ukuran, fungsi, penampilan, dan
potensi tubuh berikut bagian-bagiannya. Dengan kata lain, citra tubuh adalah
kumpulan sikap individu, baik yang disadari ataupun tidak yang ditujukan
terhadap dirinya.
12. Ketidakberdayaan merupakan suatu perasaan penurunan kontrol tentang
kesehatan yang akan mendorong ke arah apatis, menarik diri, mengurangi
interaksi dengan orang lain dan tidak berpartisipasi dalam perawatan atau
pembuatan keputusan (Miller, 1992).
Seemen & Evans (1962) dan Pender (1996) menyatakan bahwa
penurunan pemanfaatan pelayanan kesehatan, perubahan tingkah
laku, menarik diri dan penurunan motivasi dapat diasosialisasikan
dengan konsep sosial dari ketidakberdayaan.

Keputusasaan adalah suatu keadaan subyektif ketika seorang individu


memandang keterbatasan atau tidak adanya pilihan alternative serta tidak
mampu memobilisasi energy untuk kepentingannya sendiri (NANDA, 2015).

Anda mungkin juga menyukai