Laporan Individu Pips Widya Astuti.....
Laporan Individu Pips Widya Astuti.....
Oleh:
Widya Astuti (A321 21 056)
TUGAS UTS
MATA KULIAH PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-
ilmu sosial, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pembelajaran (Sapriya,
2008:9). Pendidikan IPS di Sekolah Dasar diharapkan agar para peserta didik
dapat memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu
sosial, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di
lingkungannya, serta memiliki ketrampilan mengkaji dan memecahkan masalah-
masalah sosial tersebut. Pembelajaran IPS lebih menekankan pada aspek
“pendidikan” dari pada transfer konsep karena dalam pembelajaran IPS siswa
diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan
mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral dan ketrampilannya berdasarkan
konsep yang telah dimilikinya. Kegiatan belajar mengajar disekolah atau juga
sering disebut pembelajaran yang merupakan proses komunikasi antara guru dan
siswa. Guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator yang merupakan unsur
pokok penanggung jawab terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dan siswa
sebagai subjeknya. Pembelajaran di dalam kelas harus memberikan kebiasaan
yang positif, guru yang professional mampu menciptakan kondisi lingkungan
menjadi sumber belajar agar suasana pembelajaran menjadi menarik,salah satunya
dengan menggunakan media. Media pembelajaran yang menarik bisa membuat
siswa aktif belajar dan bertanya tentang materi pendidikan yang disampaikan.
Pendidikan merupakan lingkungan utama yang memberikan kesempatan dan
dukungan belajar bagi perkembangan potensi-potensi peserta didik. Lingkungan
belajar berperan penting dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan ini akan
bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan
memberikan rasa aman bagi anak. Pengetahuan dan nilai belajar dapat dicapai
apabila komponen-komponen sekolah juga mendukung secara maksimal.
Komponen-komponen sekolah di antaranya adalah guru, siswa, kepala sekolah,
2
Sarana dan prasarana sekolah, dan juga media. Pembelajaran seharusnya mampu
meningkatkan motivasi belajar dan minat siswa, membuat seluruh momen dalam
kelas lebih hidup, membuat siswa menjadi lebih aktif dan berfikir kritis sedangkan
pada kenyataannya siswa masih sering berbicara sendiri ketika pembelajaran dan
kurang fokus ketika ditanya seputar materi. Proses pembelajaran pada guru harus
kreatif, salah satu cara guru untuk menarik perhatian peserta didik yaitu dengan
penggunaan media pembelajaran yang menarik. Pembelajaran akan lebih menarik
dan bermakna apabila pembelajaran tersebut ditunjang dengan penggunaan media
pembelajaran yang menarik pula. Dimana media pembelajaran tersebut bisa
digunakan dalam semua mata pelajaran sesuai dengan yang diajarkan, serta untuk
memotivasi belajar siswa.Semakin abstrak materi pembelajaran maka semakin
penting kehadiran media pembelajaran. Dengan bantuan media, materi yang
abstrak menjadi bisa teramati atau tertangkap oleh panca indra dengan adanya
tekhnologi.
Tingkat keberhasilan siswa dalammemperoleh hasil belajar yang baik tidak
terlepas dari peran gurusebagai pelaksana kegiatan belajar. Guru sebagai pendidik
bertugas untuk merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil belajar, serta melaksanakan bimbingan dan pelatihan agar semua tujuan
pembelajaran dapat dicapai oleh siswa dengan baik. Guru berwenang untuk
menetukan kriteria keberhasilan, cara, dan jenis penilaian. Penilaian kelas
berorientasi pada acuan berdasarkan indikator hasil belajar, kriterianya ditetapkan
oleh masing-masing sekolah sesuai kebutuhan dengan melihat kondisi peserta
didik. (PelajaranIPS memuat banyak konsep-konsep dan teorisehingga IPS
diangapsebagaimata pelajaran yang sulit oleh siswa serta menggangap bahwa IPS
merupakan mata pelajaran hafalan. Siswakebanyakan harusmengafal semua teori-
teoriyang ada didalammateri IPS. Keadaan ini menyebabkan siswa tidak
menyukai mata pelajaran IPS, sertakegiatan belajar dengan cara menghafal akan
mudah dilupakan oleh siswa. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa rendah
disebabkan kerena siswa tidak memahami teori serta konsep yang terdapat dalam
pelajaran IPSkarena kegiatanbelajarhanya bersifat hafalan bukan pemahaman.
Guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran perlu mengemas kegiatan
3
pembelajaran IPS menjadi pembelajaran yang menarikserta aktif melibatkan siswa
dalam kegiatan belajar, agar siswa lebih mudah dalam memahami teori dan
konsep yang terdapat dalam pelajaran IPS bukan melalui hafalan namun belajar
memahami teori melalui kegiatan yang nyata, dengan melakukan kegiatan
langsung dalam menerapkan teori kedalam praktik langsung. Penggunaan media
dan alat peragayang mendukung kegiatan belajar dapat digunakan untuk
membantu memperjelas penyampaian materi yang bersifat abstraksehingga teori
dan konsepyang bersifat abstrak lebih mudah dipahami siswa.Selain penggunaan
media dan alat peraga sebagai penunjang materi pelajaran, pe milihan model
pembelajaran yang tepatakan mempengaruhi tingkat pemahaman siswa sehingga
berpengaruh terhadap hasil belajar.
Model pembelajaran merupakan rancangan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dalam mengemas kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan
dapat menarik minat belajar siswa serta memberikan fasilitas kepada siswa untuk
lebih mudah dalam memahami pelajaran. Model pembelajaran ialah acuan dalam
mendesain kegiatan pembelajaran. Materi IPS yang cenderung berisi tentang
konsep dan teori perlu dikemas dengan memilih model pembelajaran yang
mengajak siswa aktif. Pembelajaran yang aktifartinya kegiatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa ( student centered ). Pembelajaran aktif memiliki beberapa
karakteristik diantaranya ialah :
1) Pembelajaran berpusat pada siswa.
2) Pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata.
3) Pembelajaran mendorong siswa belajar dengan multi arah.
Melalui kegiatan pembelajaranyang berpusat pada siswa, siswa akan memperoleh
pembelajaran yang bermakna sehingga dapat mem pengaruhi hasil belajar. Namun
kenyataan di lapangan, masih banyak guru belum menerapkan model
pembelajaran yang ses uai dengan karakteristik setiap mata pelajaran.
Alasanya ialah dikarenakan materi IPS yang cenderungberisi tentang teori dan
konsep cukup luas, denganketerbatasan waktu dalam jam pelajaran menjadikan
banyak guru masih memilih menggunakan model teacher center
seperticeramahdan tanya jawab. Model ceramah dan tanya ja wab kurang tepat
4
jika diterapkan dalam penyampaianmateri IPS. Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan ilmu sosial maka pembelajarannya perlu diterapkan model
pembelajaran yang mengajak siswa aktif dalam belajar serta dapat memberikan
praktik nyatakaitanya dengan hubungan sosial.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
pengetahuan sosial merupakan bidang dari ilmu sosial yang digunakan siswa
untuk membahas masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Ilmu sosial yang
banyak mewarnai dan sering digunakan dalam Pendidikan IPS adalah geografi,
sejarah, ekonomi, antropologi, ilmu politik, dan Sosiologi. Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan program pendidikan yang berupaya mengembangkan
pemahaman siswa tentang bagaimana manusia sebagai individu dan kelompok
hidup bersama dan berinteraksi dengan lingkungannya baik fisik maupun sosial.
Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial ataupun pengetahuan sosial bertujuan agar
siswa mampu mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial, yang
berguna bagi kemajuan dirinya sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) juga membahas hubungan antara
manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik
tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada
berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Pada
jenjang pendidikan dasar, pemberian mata pelajaran IPS dimaksudkan untuk
membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan praktis, agar mereka dapat
menelaah, mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena serta masalah sosial
yang ada di sekitar mereka.
7
BAB III
HASIL
8
orang yang belum begitu paham dengan permainan-permainan tradisional
yang bisa dijadikan media pembelajaran”.
9
sudah menerapkan dari dulu pembelajaran modern, karena guru-guru yang
ada di SMPN MODEL TERPADU MADANI kompeten dalam penggunaan
IT. Model pembelajaran modern dibutuhkan adanya metode resistensi yaitu
ada kemampuan guru “mendengarkan” siswa mampu berbicara, membaca,
mempraktekkan dan melakukan tindakan pembelajaran secara tentatif dan
konstruktif, agar mampu menciptakan nuansa pembelajaran yang lebih
hidup, mudah dan cermat. Dalam pembelajaran modern haruslah
menggunakan model pembelajaran dengan beberapa model pembelajaran
yang lebih kreatif seperti :
10
diharuskan menjalankan serangkaian proses ilmiah hingga diperoleh
suatu hasil.”
6. Apa saja kesulitan yang bapak rasakan dalam masa pembelajaran modern?
11
BAB IV
ANALISIS WAWANCARA
4.1 ANALISIS
Berdasarkan hasil wawancara pada salah satu guru yang ada di SMPN MODEL
TERPADU MADANI tentang pendidikan ips tradisional dan modern bahwa
sistem pembelajaran tradisional yang digunakan oleh guru adalah mengangkat
budaya local yang ada di Sulawesi tengah, dan guru yang ada di SMPN MODEL
TERPADU MADANI lebih mengenalkan sistem pembelajaran yang berbasis IT
karena murid dituntut lebih aktif dari pada guru. Kesulitan dimasa pembelajaran
tradisional yaitu bagaimana cara mengkolaborasikan budaya yang ada di daerah
Sulawesi tengah yaitu pemahaman siswa tentang budaya atau tradisi,
sumbernyapun juga sulit ditemukan seperti permainan tradisional yang bisa
dijadikan sebagia media pembelajaran.
12
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki kesadaran akan
keberadaan diri serta mampu berinteraksi dengan lingkungan terdekatnya. Ia
mampu menganalisis hubungan antara kondisi geografis daerah dengan
karakteristik masyarakat dan memahami potensi sumber daya alam serta
kaitannya dengan mitigasi kebencanaan. Ia juga mampu menganalisis hubungan
antara keragaman kondisi geografis nusantara terhadap pembentukan
kemajemukan budaya. Ia mampu memahami bagaimana masyarakat saling
berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mampu menganalisis
peran pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan perekonomian.
Peserta didik juga mampu memahami dan memiliki kesadaran terhadap perubahan
sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia dapat menganalisis
perkembangan ekonomi di era digital. Peserta didik memahami tantangan
pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju. Ia menyadari perannya
sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan dunia di tengah isu-isu regional dan
global yang sedang terjadi dan ikut memberikan kontribusi yang positif. Peserta
didik mampu memahami dan menerapkan materi pembelajaran melalui
pendekatan keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya
dengan rumus 5W 1H. Kemudian mampu memperkirakan apa yang akan terjadi
berdasarkan jawaban-jawaban yang ditemukan. Peserta didik juga mampu
mengumpulkan informasi melalui studi pustaka, studi dokumen, lapangan,
wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan informasi lainnya.
Merencanakan dan mengembangkan penyelidikan. Peserta didik
mengorganisasikan informasi dengan memilih, mengolah dan menganalisis
informasi yang diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara
verifikasi, interpretasi, dan triangulasi informasi. Peserta didik menarik
kesimpulan, menjawab, mengukur dan mendeskripsikan serta menjelaskan
permasalahan yang ada dengan memenuhi prosedur dan tahapan yang ditetapkan.
Peserta didik mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas secara lisan dan tulisan
dalam bentuk media digital dan non-digital. Peserta didik lalu mengomunikasikan
hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk presentasi
digital dan atau non digital, dan sebagainya. Selain itu peserta didik mampu
13
mengevaluasi pengalaman belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat
merencanakan proyek lanjutan dengan melibatkan lintas mata pelajaran secara
kolaboratif. Peserta didik mampu memahami dan menerapkan materi
pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu
mengamati, menanya dengan rumus 5W 1H. Kemudian mampu memperkirakan
apa yang akan terjadi berdasarkan jawaban-jawaban yang ditemukan. Peserta
didik juga mampu mengumpulkan informasi melalui studi pustaka, studi
dokumen, lapangan, wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan
informasi lainnya. merencanakan dan mengembangkan penyelidikan.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
15
5.2 SARAN
Adapun saran dalam laporan ini yaitu guru harus bisa mengangkat budaya
lokal yang ada di Sulawesi tengah untuk sebagai media pembelajaran yang ada di
SMP. Dan guru juga harus bisa mencari informasi sebanyak-sebanyaknya sebagai
bahan ajar mereka, seorang guru harus bisa memiliki pendekatan terhadap para
siswanya agar siswa dapat belajar secara mandiri sehingga tidak bergantung pada
guru. Guru juga harus dapat membantu siswanya yang kesulitan dalam
memecahkan permasalahan yang mereka hadapi. Dan disini guru juga harus
memiliki modal pengetahuan dan kecakapan yang lebih dari pada siswanya
sehingga guru harus berusaha untuk belajar terus dan mengimbangi
perkembangan dari siswanya tersebut.
16
DOKUMENTASI
17