Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
Nama Kelompok 4:
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala keagungan-
Nya, sehingga makalah yang berjudul “Keberagaman Suku, Ras Dan Antar
Golongan Dalam Bhinneka Tunggal Ika” ini dapat diselesaikan sampai akhir.
Maka kami sangat mengharapkan ide dan analisis yang bermanfaat dari
para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Kami yakin makalah ini dapat
membangun informasi dan pengalaman serta dapat memberikan manfaat dan
motivasi bagi pembacanya.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 BHINNEKA TUNGGAL IKA......................................................................6
2.2 PENGANTAR................................................................................................6
2.3 PENGERTIAN BHINNEKA TUNGGAL IKA MENURUT ROBERT DE
VENTOS..............................................................................................................8
3.1 KEBERAGAMAN SUKU, RAS DAN ANTAR GOLONGAN...................9
3.2 KEBERAGAMAN SUKU.............................................................................9
3.3 KEBERAGAMAN RAS..............................................................................11
3.3 KEBERAGAMAN ANTARGOLONGAN.................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................15
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan bangsa Indonesia yang
tertulis pada lambang Negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika Artinya
“Beraneka Ragam tetapi masih satu jua”.
Kalimat tersebut merupakan kutipan dari sebuah kitab Jawa Kuno yaitu kitab
Sutasoma,Karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit.
2.2 PENGANTAR
Kelahiran suatu bangsa memiliki karakteristik,sifat,ciri khas serta
keunikan sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang
mendukung kelahiran bangsa tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung
kelahiran suatu bangsa Indonesia meliputi (1) Faktor objektif, yang meliputi
faktor Geografis-Ekologis dan Demografis, (2) Faktor Subjektif, yaitu faktor
6
Historis, Sosial, Politik,dan Kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia
(Suryo,2002).
Kondisi Geografis-Ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah
kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan
Komunikasi antar wilayah dunia di Asia tenggara, ikut mempengaruhi
perkembangan kehidupan Demografis, Ekonomis, Sosial dan Kultural bangsa
Indonesia. Selain itu faktor Historis yang dimiliki Indonesia ikut
mempengaruhi proses pembentukan Masyarakat dan bangsa Indonesia beserta
identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang ada didalamnya. Hasil dari
interaksi berbagai faktor tersebut melahirkan proses pembentukan Masyarakat,
Bangsa, dan Negara, beserta identitas bangsa Indonesia.
Sebagaimana dijelaskan diatas, menurut Mr. M. Yamin bahwa berdirinya
Negara kebangsaan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan-
kerajaan lama yang merupakan warisan nenek moyang. Negara kebangsaan
Indonesia terbentuk melalui tiga tahap: pertama, zaman Sriwijaya dibawa
Wangsa Syailendra, yang bercirikan kedatuan. Kedua Negara kebangsaan
zaman Majapahit yang bercirikan keprabuan. Adapun kedua tahap tersebut
merupakan Negara kebangsaan Indonesia lama. Kemudian ketiga, Negara
kebangsaan modern yaitu Negara Indonesia merdeka (sekarang Negara
proklamasi 17 Agustus 1945) (Sekretariat Negara RI),. Hal ini menunjukan
bahwa bangsa Indonesia terbentuk melalui fase yang panjang serta dalam
suatu proses historis, sehingga membentuk suatu ikatan batin dalam memilih
suatu kehidupan dan cara untuk mencapai tujuan hidup bersama dalam suatu
persekutuan hidup yang disebut bangsa dan Negara Indonesia. Dalam
hubungan ini bangsa Indonesia pada prinsipnya menyadari bahwa elemen
masyarakat membentuk bangsa Indonesia ini tersusun atas berbagai macam
faktor yang khas, unik, dan berbeda baik etnis, geografis, kultural, serta ciri
primordial lainnya.
7
2.3 PENGERTIAN BHINNEKA TUNGGAL IKA MENURUT ROBERT DE
VENTOS
8
identitas alternative melalui memori kolektif rakyat. Bangsa indsonesia yang
hampir tiga setengah abad dikuasai oleh bangsa lain sangat dominan dalam
mewujudkan faktor keempat melalui memori kolektif rakyat Indonesia.
Bangsa dan Negara Indonesia ini dibangun dari unsur-unsur masyarakat lama
dan dibangun menjadi suatu kesatuan Bangsa dan Negara dengan prinsip
Nasionalisme modern. Oleh karena itu, pembentukan identitas Nasional
Indonesia melekat erat dengan unsur-unsur lainnya seperti sosial, ekonomi,
budaya, etnis, agama serta geografisnya, yang saling berkaitan dan terbentuk
melalui suatu proses yang cukup panjang.
9
Etnik Jawa erat hubungannya dengan mistis dan kekuatan gaib. Etnik Jawa
mempunyai simbol-simbol tertentu yang telah diwariskan secara turun
menurun oleh para leluhur. Salah satu kegiatan upacara berorientasi pada hal-
hal mitos, tabu atau pantangan ibu hamil yang berkembang dalam kehidupan
etnik Jawa yang sampai saat ini masih dipercaya, contohnya seperti dilarang
duduk didepan pintu agar saat melahirkan tidak mengalami kesulitan, harus
membawa gunting atau pisau lipat di baju agar terhindar dari gangguan
makhluk halus atau roh-roh jahat bagi ibu hamil.
Di Sumatera utara, etnik Jawa menempati urutan pertama dalam segi jumlah
penduduk sekitar 33%, akan tetapi etnik Jawa di Sumatera utara berbeda
dengan etnik Jawa dipulau Jawa itu sendiri. Penyebaran kebudayaan antar
etnik di Sumatera utara memberikan resiko masuknya unsur budaya lain pada
etnik Jawa di Medan, seperti proses pencampuran dengan budaya-budaya lain
di Sumatera utara yakni Batak, Aceh, Melayu, dll.
10
3.3 KEBERAGAMAN RAS
Ada keragaman ras dalam masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh
masuknya orang asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran breed di dunia,
serta letak dan kondisi geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada di
masyarakat Indonesia antara lain ras Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Ras Melayu-Mongolia Kalimantan dan Sulawesi. Yang kedua adalah ras
melanesoid, yang mendiami wilayah Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
Yang ketiga adalah ras Mongolia Asia seperti Cina, Jepang dan Korea. Ras ini
umum di seluruh Indonesia. Yang terakhir adalah ras Kaukasia: India, Timur
Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
11
- Ras Malayan-Mongoloid, yang ada di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
- Ras Melanesoid, mendiami daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara
Timur.
- Ras Asiatic Mongoloid, yaitu orang-orang Tionghoa, Jepang, dan Korea
yang tersebar diseluruh Indonesia.
- Ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan
Amerika.
Manusia hidup bukan hanya dalam keberagaman suku, ras, namun juga
antargolongan. Seperti menurut Syarif Moeis (2008), struktur masyarakat ditandai
dengan dua titik pandang yaitu:
12
“Social Stratification” atau kelas social, yaitu perbedaan kelas dalam
lapisan masyarakat menyebabkan terjadinya penggolongan segmentasi
individu dan kelompok yang dapat menyebabkan perselisihan dan
perpecahan di masyarakat.
Atas dasar tersebutlah terdapat beragam agama di Indonesia, ada 6 agama yang
diakui yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
- Agama Islam, disebarkan oleh pedagang dari Arab dan Gujarat. Islam
merupakan agama mayoritas di Indonesia. Pemeluk agama Islam terbesar
tersebar di wilayah Pulau Jawa dan Sumatera.
- Agama Kristen, tersebar di Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Agama Kristen banyak tersebar di Ambon, Papua Barat, dan Manado.
- Agama Katolik, kedatangan bangsa Portugis ke Maluku menjadi awal
masuknya agama Katolik di Indonesia. Bangsa Maluku menyebarkan
agama Katolik di Maluku, Flores, dan juga Timor serta beberapa daerah
lainnya.
13
- Agama Hindu, dibawa oleh pedagang dari India yang datang ke Indonesia.
Agama Hindu tersebar di seluruh Indonesia, namun mayoritas pemeluknya
ada di Pulau Bali.
- Agama Buddha, yang merupakan Agama tertua di Indonesia dibawa oleh
para pedagang dari India. Pemeluk agama Buddha mayoritas berada di
Jakarta.
- Konghucu, Agama ini berasal dari China. Menyebar ke seluruh Indonesia
melalui para pedagang Tionghoa. Mayoritas pemeluk Konghucu ada di
Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Kalimantan Barat.
14
DAFTAR PUSTAKA
PENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN UNTUK MEWUJUDKAN NILAI-NILAI
PANCASILA,
RASA KEBANGSAAN DAN CINTA TANAH AIR
EKSISTENSI PANCASILA
DAN UUD 1945 SEBAGAI PEMERSATU BANGSA
REGULASI
KEWARNEGARAAN
INDONESIA
15