Soal Matematika SMA - Dimensi Tiga

9/20/22, 1:05 PM 50+ Soal dan Pembahasan Matematika Dasar SMA Dimensi Tiga - defantri.
com
Home
/
Dimensi Tiga
/
Geogebra
50+ Soal dan Pembahasan Matematika

Dasar SMA Dimensi Tiga
defantri.com
C
alon guru coba Belajar Matematika Dasar SMA dari Soal dan Pembahasan Matematika Dasar
Dimensi Tiga. Sebagai bahan diskusi dalam belajar dimesi tiga ini, ada baiknya kita sudah sedikit
https://www.defantri.com/2015/04/matematika-dasar-geometri-dimensi-tiga.html 1/116
9/20/22, 1:05 PM 50+ Soal dan Pembahasan Matematika Dasar SMA Dimensi Tiga - defantri.com
paham tentang teorema pythagoras, karena dalam dimensi tiga banyak menggunakan teorema
pythagoras dalam membantu agar lebih cepat dalam belajar dimensi tiga.
Mempelajari dan menggunakan aturan-aturan pada dimensi tiga tidaklah sulit, jika kita mengikuti step
by step pembahasan yang kita diskusikan di bawah ini, maka kita akan dengan mudah memahami
pembahasan soal dimensi tiga dan kita harapkan dapat meningkatkan daya nalar atau cara berpikir
kita untuk menyelesaikan soal-masalah yang kita hadapi pada kehidupan sehari-hari.
Pada pelajaran matematika di SMP (Sekolah Menengah Pertama) materi dimensi tiga dibagi menjadi
dua bagian umum yaitu bangun ruang sisi datar dan bangun ruang sisi lengkung. Pada catatan kita kali
ini bangun ruang ini kita bagi menjadi tiga bagian berdasarkan cara menghitung volumenya, yaitu:
1. Prisma, dimana Volumenya adalah V = Luas alas × tinggi
1
2. Limas, dimana Volumenya V = × Luas alas × tinggi
3
4
3. Bola, dimana Volumenya V = × πr
3
Dimulai dari TITIK yang tidak berdimensi. GARIS dimensi satu yang hanya memiliki ukuran panjang.
BIDANG dimensi dua yang memiliki dua ukuran yaitu panjang dan lebar. RUANG yang memiliki tiga
ukuran yaitu panjang, lebar dan tinggi. Inilah salah satu alasan kenapa dikatakan dimensi tiga karena
terbentuknya bangun ruang oleh tiga komponen yaitu P anjang, Lebar, T inggi. Meskipun pada
pelajaran fisika ketiga kompenen ini masih tergolong ke kelompok dimensi yang sama yaitu dimensi L
atau Long.
Agar dapat menyelesaikan masalah yang berkembang tentang dimesi tiga dengan baik, maka ada
baiknya kita sudah paham tentang materi pada dimensi dua terkhusus teorema pythagoras dan
konsep jarak.
Beberapa catatab berikut ini mungkin kita pakai pada dimensi tiga terkhusus dalam menghitung jarak
titik ke titik, atau jarak titik ke garis, dan jarak titik ke bidang.
TINGGI SEGITIGA dan LUAS SEGITIGA
Aturan dasar di atas diperoleh dengan menggunakan konsep dari luas segitiga, yaitu:
c × t a × b
=
2 2
c × t = a × b
a × b
t =
c
TINGGI SEGITIGA SAMA SISI

Aturan dasar di atas diperoleh dengan menggunakan teorema pythagoras, yaitu:
2
1
2 2
AB = t + ( AC)
2
2
1
2 2
a = t + ( a)
2
1
2 2 2
a = t + a
4
1
2 2 2
t = a − a
4
3
2 2
t = a
4
3
2 2
t = √ a
4
1
t = a√ 3
2
TINGGI SEGITIGA dan ALAS SEGITIGA
Aturan dasar di atas diperoleh dengan menggunakan konsep teorema pythagoras, yaitu:
2 2 2 2
a − x = b − y
2 2 2 2
a − b = x − y
2 2
a − b = (x + y) (x − y)
2 2
a − b = c (x − y)
2 2
a − b
= x − y
c
2 2
a − b
= x − (c − x)
c
2 2
a − b
= 2x − c
c
2 2
a − b
+ c = 2x
c
2 2 2
a + c − b
= x
2c
RUMUS JARAK DUA TITIK PADA KUBUS
Berikut ini coba kita gambarkan beberapa rumus jarak pada kubus dengan panjang rusuk kubus kita
misalkan dengan a.
Beberapa jarak titik yang disampaikan di atas jika tidak hafal dapat ditemukan dengan mengggunakan
menggunakan teorema pythagoras. Untuk lebih memahami lagi tentang masalah yang berkembang
tentang dimensi tiga ini, kita coba diskusikan beberapa soal berikut yang kita sadur dari berbagai
sumber tetapi masih dominan dari soal-soal Ujian Nasional (UN) atau seleksi masuk Perguruan Tinggi
Negeri (PTN).
1. Soal UN IPA 2008 |*Soal Lengkap

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 8 cm. Jarak titik H ke garis AC adalah...
(A) 8√3 cm
(B) 8√2 cm
(C) 4√6 cm
(D) 4√3 cm
(E) 4√2 cm
Alternatif Pembahasan: Hide
Jika kita gambarkan kedudukan titik H dan garis AC pada kubus ABCD. EF GH seperti berikut ini:
Jarak titik H ke AC dari gambar di atas merupakan tinggi segitiga ACH . Karena segitiga ACH merupakan
segitiga sama sisi, dimana sisinya AH , AC , dan CH yang kita misalkan dengan x merupakan diagonal sisi
kubus, maka tinggi segitiga ACH adalah:
1
t = ⋅ x ⋅ √3
2
1
= ⋅ 8√2 ⋅ √3
2
= 4√6
1
Jika kita gunakan rumus jarak titik pada kubus pada keadaan tersebut, dapat digunakan t = a√6 = 4√6
2
∴ Pilihan yang sesuai adalah (C) 4√6
Kubus ABCD EF GH mempunyai panjang rusuk a. Titik K pada perpanjangan DA sehingga

1
KA = KD . Jarak titik K ke bidang BDH F adalah...
3
1
(A) a√2 cm
4
3
(B) a√2 cm
4
2
(C) a√3 cm
3
3
(D) a√3 cm
4
5
(E) a√3 cm
4
Jika kita gambarkan kedudukan titik K dan bidang BF H D pada kubus ABCD EF GH seperti berikut ini:
Jarak titik K ke bidang BF H D dari gambar di atas merupakan tinggi segitiga BDK kita sebut KK ′ . Dari
3
segitiga BDK kita ketahui DK = ,
a BD = a√2 , dan AB = a .
2
Dengan menggunakan konsep dari luas segitiga maka dapat kita tuliskan:
1 1
′
⋅ BD ⋅ KK = ⋅ AB ⋅ DK
2 2
3
′
a√2 ⋅ KK = a ⋅ a
2
3a
′
KK =
2√2
3a√2
=
4
3
∴ Pilihan yang sesuai adalah (B) a√2 cm
4

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 4 cm. Titik P adalah titik potong AH dan ED
dan titik Q adalah titik potong F H dan EG. Jarak titik B ke garis P Q adalah...
(A) √22 cm
(B) √21 cm
(C) 2√5 cm
(D) √19 cm
(E) 3√2 cm
Jika kita gambarkan kedudukan titik P dan titik Q pada kubus ABCD. EF GH seperti berikut ini:
Jarak titik B ke garis P Q dari gambar di atas merupakan tinggi segitiga P BQ, kita sebut BB′ .
1 1
Dari kubus ABCD. EF GH dapat kita ketahui P B = a √6 dan BQ = a √6 sehingga segitiga P BQ
2 2
adalah sama kaki dengan panjang kaki P B = BW = 2√6 .
Dari kubus ABCD. EF GH dapat juga kita hitung P Q dengan memisalkan segitiga P QR seperti gambar
berikut ini:
Karena P BQ adalah segitiga sama kaki maka BB′ dapat kita hitung dengan menerapkan teorema
pythagoras.
′2 2 ′2
BB = BP − PB
2 2
= (2√6) − (√2)
= 24 − 2
′
BB = √22
∴ Pilihan yang sesuai adalah (A) √22 cm

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 6 cm. Jarak titik A ke garis CF adalah...
(A) 6√3 cm
(B) 6√2 cm
(C) 3√3 cm
(D) 3√2 cm
(E) 3√6 cm
Jika kita gambarkan kedudukan titik A dan garis CF pada kubus ABCD. EF GH seperti berikut ini:
Jarak titik A ke CF dari gambar di atas merupakan tinggi segitiga ACF . Karena segitiga ACF merupakan
segitiga sama sisi, dimana sisinya AC , AF , dan CF yang kita misalkan dengan x merupakan diagonal sisi
kubus, maka tinggi segitiga ACF adalah:
1
t = ⋅ a ⋅ √3
2
1
= ⋅ 6√2 ⋅ √3
2
= 3√6
1
Jika kita gunakan rumus jarak titik pada kubus pada keadaan tersebut, dapat digunakan t = a√6 = 3√6
2
∴ Pilihan yang sesuai adalah (E) 3√6

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan rusuk 8 cm. M adalah titik tengah EH . Jarak titik M ke AG
adalah...
(A) 4√6 cm
(B) 4√5 cm
(C) 4√3 cm
(D) 4√2 cm
(E) 4 cm
Jika kita gambarkan kedudukan titik M dan garis AG pada kubus ABCD. EF GH seperti berikut ini:
Jarak titik M ke garis AG dari gambar di atas merupakan tinggi segitiga AGM . Karena segitiga AGM
1
merupakan segitiga sama kaki, dimana sisinya M G = AM = ⋅ 8 ⋅ √5 = 4√5 dan AG = 8√3 , maka
2
tinggi segitiga AGM adalah:
2
1
2 2
t = MG − ( AG)
2
2 2
= (4√5) − (4√3)
= 80 − 48
t = √32 = 4√2
∴ Pilihan yang sesuai adalah (D) 4√2 cm

Kubus ABCD. EF GH dengan rusuk 4 cm. Jarak titik E ke bidang BDG adalah...
1
(A) √3 cm
3
3
(B) √3 cm
3
4
(C) √3 cm
3
8
(D) √3 cm
3
16
(E) √3 cm
3
Jika kita gambarkan kedudukan titik E dan bidang BDG pada kubus ABCD. EF GH seperti berikut ini:
Jarak titik E ke bidang BDG dari gambar di atas merupakan tinggi limas BDG. E yang kita sebut EO. Pada
2
gambar sebelah kanan dapat kita peroleh jarak titik E ke O adalah a √3 , sehingga dengan panjang rusuk
3
8
a = 4 maka kita peroleh EO = √3
3
Jika tertarik untuk melihat perhitungan ini lebih lengkap silahkan dilihat pada catatan Alat Peraga Rangka
Bangun Ruang Terbuat Dari Kertas
8
∴ Pilihan yang sesuai adalah (D) √3 cm
3

Jarak titik A ke bidang BCH E pada balok berikut ini adalah...
40
(A) cm
3
15
(B) cm
2
20
(C) cm
3
16
(D) cm
3
24
(E) cm
5
Jika kita gambarkan kedudukan titik A dan bidang BCH E pada balok ABCD. EF GH seperti berikut ini:
Jarak titik A ke bidang BCH E dari gambar di atas merupakan tinggi limas BCH E. A yang kita sebut AA′ .
Dari gambar juga kita ketahui AA′ merupakan tinggi segitiga siku-siku ABE .
Pada segitiga ABE dengan menggunakan teorema pythagoras dapat kita ketahui BE = 10 cm . Dengan
konsep luas segitiga pada segitiga siku-siku ABE dapat kita tuliskan:
1 1
′
⋅ BE ⋅ AA = ⋅ AB ⋅ AE
2 2
′
10 ⋅ AA = 6 ⋅ 8
48
′
AA =
10
24
=
5
24
∴ Pilihan yang sesuai adalah (E) cm
5

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan rusuk 9 cm. Jika titik T terletak pada pertengahan garis H F .
Jarak titik A ke garis CT adalah...
(A) 5√3 cm
(B) 6√2 cm
(C) 6√3 cm
(D) 6√6 cm
(E) 7√3 cm
Jika kita gambarkan kedudukan titik T dan garis CT pada kubus ABCD. EF GH seperti berikut ini:
Jarak titik A ke garis CT dari gambar di atas merupakan tinggi segitiga ACT yang kita sebut AA′ .
9 9
Dengan panjang rusuk kubus a = 9 , maka AT = ,
√6 CT = √6 dan AC = 9√2 . Dengan konsep luas
2 2
segitiga pada segitiga siku-siku AT C dapat kita tuliskan:
1 1
′
⋅ CT ⋅ AA = ⋅ AC ⋅ OT
2 2
9
′
√6 ⋅ AA = 9√2 ⋅ 9
2
1
′
√3 ⋅ AA = 9
2
18
′
AA =
√3
= 6√3
∴ Pilihan yang sesuai adalah (C) 6√3 cm

Diketahui limas beraturan T . ABCD dengan ABCD adalah persegi yang memiliki panjang
AB = 4 cm dan T A = 6 cm . Jarak titik C ke garis AT = ⋯
11
(A) √14 cm
4
2
(B) √14 cm
3
3
(C) √14 cm
4
4
(D) √14 cm
3
3
(E) √14 cm
2
Jika kita gambarkan kedudukan titik C dan garis AT pada limas T . ABCD seperti berikut ini:
Jarak titik C ke garis AT dari gambar di atas merupakan tinggi segitiga ACT yang kita sebut CC ′ .
Dengan panjang AC ,
= 4√2 AT = CT = 6 , kita dapat menghitung OT yaitu:
2 2 2
OT = CT − OC
2
2
= 6 − (2√2)
= 36 − 8
t = √28 = 2√7
Dengan konsep luas segitiga pada segitiga AT C dapat kita tuliskan:
1 1
′
⋅ AT ⋅ CC = ⋅ AC ⋅ OT
2 2
′
6 ⋅ CC = 4√2 ⋅ 2√7
8
′
CC = √14
6
4
= √14
3
4
∴ Pilihan yang sesuai adalah (D) √14 cm
3
10. Soal TUK Masuk SMA Unggul DEL 2020 |*Soal Lengkap
Ke dalam sebuah wadah berbentuk balok berukuran 4 cm × 10 cm × 14 cm diisi air sebanyak
220 cm
3
. Kemudian balok tersebut dimiringkan sehingga luas permukaan air dalam wadah semakin
besar (lihat gambar). Luas permukaan air adalah...
2
(A) 40 cm
2
(B) 50 cm
2
(C) 60 cm
2
(D) 65 cm
2
(E) 70 cm
Volume balok yang berisi air adalah:
V = [ADM N ] ⋅ AB
220 = [ADM N ] ⋅ 10
22 = [ADM N ]
Dengan [ADM N ] = 22 , sehingga berlaku:
(DM + AN ) ⋅ AD
[ADM N ] =
2
(DM + AN ) ⋅ 4
22 =
2
11 = DM + AN
Pada soal diketahui AN = 7 sehingga DM = 4 dan P N = 3 .
Untuk P N = 3 dan M P = 4 , jika kita gunakan teorema pythagoras maka kita peroeh M N = 5 .
Luas permukaan air setelah dimiringkan adalah:
[M N KL] = M N × KN
= 5 × 10 = 50
∴ Pilihan yang sesuai adalah (B) 50 cm2
11. Soal Masuk SMA Unggul DEL 2018 |*Soal Lengkap

Perhatikan gambar berikut:
Diketahui ABCD dan CEGH adalah dua persegi panjang kongruen dengan panjang 17 cm dan lebar
8 cm. Titik F adalah titik potong sisi AD dan EG. Luas segiempat EF DC adalah...cm2
(A) 74, 00
(B) 72, 25
(C) 70, 15
(D) 70, 00
(E) 68, 00
ABCD dan CEGH adalah dua persegi panjang kongruen sehingga panjang EC = CD = 12
Dengan menggunakan teorema pythagoras pada △ EBC , kita peroleh:
2 2
BE = √EC − BC
2 2
BE = √17 − 8
BE = √289 − 64
BE = √225 = 15
AE = 2
Dengan cara yang sama pada △ DH C dapat kita hitung H D = 15 dan DG = 2
Perhatikan △ AEF ∼△ DGF sehingga berlaku:
AE EF
=
GD FD
2 √ x2 + 4
=
2 8 − x
√x2 + 4 = 8 − x
sama − sama dikuadratkan
2 2
x + 4 = x − 16x + 64
16x = 60
15
x = = 3, 75
4
Luas daerah yang diarsir adalah [CEI ] + [DI EA] − [AEF ]
1 1
= ⋅ 15 ⋅ 8 + 2 ⋅ 8 − ⋅ 3, 75 ⋅ 2
2 2
= 60 + 16 − 3, 75
= 72, 25
∴ Pilihan yang sesuai adalah (B) 72, 25
12. Soal UNBK IPA 2018 |*Soal Lengkap

Kamar Akbar berbentuk balok dengan ukuran panjang : lebar : tinggi=5:5:4. Di langit-langit kamar
terdapat lampu yang letaknya tepat pada pusat bidang langit-langit. Pada salah dinding kamar
dipasang saklar yang letaknya tepat di tengah-tengah dinding. Jarak saklar ke lampu adalah...
3
(A) m
2
5
(B) m
2
1
(C) √34 m
2
1
(D) √41 m
2
(E) √14 m
Ukuran kamar Akbar yang berbentuk balok masih dalam bentuk perbandingan, sehingga kita bisa dapat
memisalkan ukuran panjangnya menjadi panjang ;
= 5x lebar = 5x dan tinggi = 4x .
Lampu berada pada titik tengah langit-langit dan saklar berada pada titik tengah dinding, ilustrasi saklar dan
lampu kurang lebih seperti gambar berikut;
Jarak lampu dan saklar adalah;
5
2 2
d = √( x) + (2x)
2
25
2 2
= √ x + 4x
4
25 16
2 2
= √ x + x
4 4
41
2
= √ x
4
1
= √41x
2
1
∴ Pilihan yang sesuai adalah (D) √41
2
13. Soal UNBK IPS 2018 |*Soal Lengkap

Diketahui kubus P QRS. T U V W seperti pada gambar berikut!
Jarak antara titik W dan titik tengah P R adalah...
(A) 6√3
(B) 6√2
(C) 3√6
(D) 3√3
(E) 3√2
Kubus P QRS. T U V W dengan panjang rusuk 6, Jarak titik W ke titik tengah garis P R
Dengan memperhatikan W dan garis P R maka kita bisa mendapatkan sebuah segitiga W P R dimana
segitiga W P R adalah segitiga sama sisi dengan panjang sisi adalah diagonal sisi (6√2). Karena W P R
adalah segitiga sama sisi maka besar sudut P W R = 60
∘
Dengan memperhatikan segitiga W P R, jarak titik W ke titik tengah garis P R adalah tinggi segitiga W P R;
[W P R] = [W P R]
1 1
′
⋅ W P ⋅ W R ⋅ sin P W R = ⋅ PR ⋅ WW
2 2
∘ ′
6√2 ⋅ 6√2 ⋅ sin 60 = 6√2 ⋅ W W
∘ ′
6√2 ⋅ sin 60 = WW
1
′
6√2 ⋅ √3 = W W
2
′
3√6 = W W
(*Coba latih lagi jarak titik ke titik, garis dan bidang, Soal: Matematika Dasar Uji Kompetensi Dimensi Tiga
[Buku Kurikulum 2013])
∴ Pilihan yang sesuai adalah (C) 3√6
14. Soal SBMPTN 2017 Kode 106 |*Soal Lengkap

Diketahui suatu lingkaran kecil dengan radius 3√2 melalui pusat suatu lingkaran besar yang
mempunyai radius 6. Ruas garis yang menghubungkan dua titik potong lingkaran merupakan diameter
dari lingkaran kecil, seperti pada gambar. Luas daerah irisan kedua lingkaran adalah ...
(A) 18π + 18
(B) 18π − 18
(C) 14π + 14
(D) 14π − 15
(E) 10π + 10
Luas daerah irisan kedua lingkaran jika kita arsir kurang lebih gambarnya menjadi sebagai berikut;
Pada soal diberitahu ruas garis yang menghubungkan dua titik potong lingkaran merupakan diameter dari
lingkaran kecil, sehingga gambar dapat kita sajikan seperti berikut;
Dari gambar diatas luas irisan lingkaran adalah luas daerah biru ditambah luas daerah kuning. Kita dapat
menghitung luas daerah biru yang merupakan luas setengah lingkaran kecil karena AC merupakan diameter
lingkaran kecil.
1
2
LBiru = πr
2
1 1
2
= π(3√2) = π(18)
2 2
= 9π
Untuk menghitung luas daerah kuning yang merupakan luas tembereng lingkaran yang besar, dapat
digunakan dengan menghitung selisih luas juring ABC dengan luas segitiga ABC .
Karena AC merupakan diameter sehingga ∡ABC , sehingga;
∘
= 90
∘
90 2
LJ uring ABC = πr
∘
360
1
2
= π(6)
4
1
= π36 = 9π
4
1
LABC = 6 ⋅ 6
2
= 18
LT embereng = 9π − 18
Luas irisan lingkaran adalah LBiru + LT embereng yaitu 9π + 9π − 18 = 18π − 18
∴ Pilihan yang sesuai adalah (B) 18π − 18
15. Soal SIMAK UI 2018 Kode 641 |*Soal Lengkap

Diberikan sebuah segitiga siku-siku ABC yang siku-siku di B dengan AB = 6 dan BC = 8 . Titik M , N
berturut-turut berada pada sisi AC sehingga AM : MN : NC = 1 : 2 : 3 . Titik P dan Q secara
berurutan berada pada sisi AB dan BC sehingga AP tegak lurus P M dan BQ tegak lurus QN . Luas
segiempat P M N Q adalah...
1
(A) 9
3
1
(B) 8
3
1
(C) 7
3
1
(D) 6
3
1
(E) 5
3
Jika kita ilustrasikan gambar yang disampaikan pada soal kurang lebih seprti berikut ini;
Pada △ ABC berlaku teorema pythagoras,
2 2 2
AC = AB + BC
2 2
= 6 + 8
= 100
AC = 10
1 5 20 10
Perbandingan AM : M N : N C = 1x : 2x : 3x sehingga AM = × 10 = , MN = = dan
6 3 6 3
30
NC = = 5 .
6
Dari gambar juga dapat kita simpulkan bahwa △ ABC ∼△ N QC sehingga berlaku:
QN BA
=
NC AC
QN 6
=
5 10
6
NQ = × 5 = 3
10
QC BC
=
CN CA
QC 8
=
5 10
8
QC = × 5 = 4
10
BQ = 8 − 4 = 4
Dari gambar juga dapat kita simpulkan bahwa △ ABC ∼△ AP M sehingga berlaku:
PM BC
=
MA CA
PM 8
=
5 10
8 5 4
PM = × =
10 3 3
PA BA
=
AM AC
PA 6
=
5 10
3
6 5
PA = × = 1
10 3
BP = 6 − 1 = 5
PM BC
=
PA BA
8 4
PM = =
6 3
Dari data-data yang kita peroleh diatas;
1
[ABC] = (AB)(BC) = 24
2
1
[N QC] = (N Q)(QC) = 6
2
1 2
[AP M ] = (AP )(P M ) =
2 3
1
[P BQ] = (BP )(BQ) = 10
2
[P M N Q] = [ABC] − [N QC] − [AP M ] − [P BQ]
2
= 24 − 6 − − 10
3
1
= 7
3
1
∴ Pilihan yang sesuai adalah (C) 7
3

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 6 cm. Titik P , Q, dan R berturut-turut
merupakan titik tengah rusuk EH , BF , dan CG. Jarak titik P ke garis QR adalah...
(A) 3√7 cm
(B) 3√6 cm
(C) 3√5 cm
(D) 3√3 cm
(E) 2√3 cm
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH dan titik P , Q, R seperti berikut ini:
Dari gambar di atas jarak titik P ke garis QR adalah jarak titik P ke S atau panjang ruas garis P S . Dengan
menggunakan teorema pythagoras pada segitiga P T S , sehingga berlaku:
2 2 2
PS = PT + TS
2 2
= 6 + 3
= 36 + 9
= 45
P S = √45
= 3√5

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 3 cm. Jarak titik C ke bidang BDG adalah...
(A) √2 cm
(B) √3 cm
(C) 2√2 cm
(D) 2√3 cm
(E) 3√3 cm
Jika kita gambarkan kedudukan titik C dan bidang BDG pada kubus ABCD. EF GH seperti berikut ini:
Jarak titik C ke bidang BDG dari gambar di atas merupakan tinggi limas C. BDG yang kita sebut CO. Pada
1
gambar sebelah kanan dapat kita peroleh jarak titik C ke O adalah a √3 , sehingga dengan panjang rusuk
3
1
a = 3 maka kita peroleh CO = ⋅ 3 ⋅ √3
3
Jika tertarik untuk melihat perhitungan ini lebih lengkap silahkan disimak pada catatan Alat Peraga Rangka
Bangun Ruang Terbuat Dari Kertas atau Pertanyaan Tentang Jarak Titik ke Bidang (Geometri)
∴ Pilihan yang sesuai adalah (B) √3 cm
18. Soal UTBK- SBMPTN 2019 |*Soal Lengkap

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 2 cm. Jika P titik tengah AB, Q titik tengah
CG , dan R terletak pada P D sehingga QR tegak lurus dengan P D, maka panjang QR adalah...cm
21
(A) √
5
21
(B) √
6
21
(C) √
9
21
(D) √
12
21
(E) √
15
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH dan titik P , Q, R seperti berikut ini:
Dari informasi pada gambar dan menggunakan teorema pythagoras kita peroleh:
AP = 1 dan AD = 2 maka DP = √5
CQ = 1 dan CD = 2 maka DQ = √5
PB = 1 dan BC = 2 maka P C = √5
CQ = 1 dan P C = √5 maka P Q = √6
Dari apa yang kita peroleh di atas, △ DP Q adalah segitiga sama kaki, jika kita gambarkan ilustrasinya
seperti berikut ini:
Dari gambar di atas dan menggunakan teorema pythagoras pada segitiga DSQ dapat kita peroleh panjang
1
DS = √14 .
Panjang QR coba kita hitung dengan menggunakan luas segitiga.
[DP Q] = [DP Q]
1 1
⋅ DP ⋅ QR = ⋅ QP ⋅ DS
2 2
1
√5 ⋅ QR = √6 ⋅ √14
2
1
√14 ⋅ √6
2
QR =
√5
21
QR = √
5
21
∴ Pilihan yang sesuai adalah (A) √
5
19. Soal UNBK SMA IPS 2019 |*Soal Lengkap

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 12 cm. Jarak dari titik A ke bidang CDEF
sama dengan jarak titik A ke...
¯
¯¯¯
¯¯¯
¯¯
(A) titik tengah ED
¯¯¯¯¯¯¯¯
(B) titik tengah EF
(C) titik pusat bidang CDEF
(D) titik E
(E) titik D
Ilustrasi kubus ABCD. EF GH dengan titik A dan bidang CDEF jika kita gambarkan seperti berikut ini:
Untuk mendapatkan jarak titik ke bidang, langkah pertama adalah memproyeksikan titik ke bidang sehingga
garis proyeksi dan bidang mempunyai titik sekutu. Jarak titik sekutu dengan titik asal merupakan jarak titik ke
bidang.
Pada gambar di atas titik A adalah titik awal, dan jika titik A kita proyeksikan ke bidang CDEF diperoleh titik
sekutu yang menembus bidang di titik kita misalkan M . Jarak titik M ke A atau panjang AM adalah jarak
titik A ke bidang CDEF .
Titik M berada pada DE , garis AM adalah garis proyeksi pada bidang CDEF sehingga AM tegak lurus
DE .
Jika garis AM diperpanjang, sampai pada titik H sehingga M adalah titik potong diagonal AH dan DE
sehingga M merupakan titik tengah ED.
Jarak titik A ke bidang CDEF adalah AM sama dengan jarak titik A ke titik tengah ED.
Pilihan yang sesuai adalah (A) titik

¯
¯¯¯
¯¯¯
¯¯
∴ tengah ED
20. Soal UNBK SMA IPS 2019 |*Soal Lengkap

Jika luas bidang diagonal suatu kubus adalah 36√2 cm2 , panjang diagonal ruang kubus adalah...
(A) 18√3 cm
(B) 15√3 cm
(C) 12√3 cm
(D) 9√3 cm
(E) 6√3 cm
Bidang diagonal kubus adalah bidang yang dibentuk oleh dua diagonal bidang yang sejajar pada kubus.
Contohnya dapat kita perhatikan pada gambar berikut ini yaitu bidang CDEF .
Luas bidang diagonal kubus adalah 36√2 cm2 = diagonal bidang × rusuk , sehingga berlaku:
36√2 = a√2 × a
2
36√2 = a √2
2
36 = a
6 = a
Diagonal ruang adalah a√3 = 6√3
∴ Pilihan yang sesuai adalah (E) 6√3 cm

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan rusuk 4 cm. Jika titik M adalah titik tengah AB. Jarak titik E
ke CM sama dengan...
4
(A) √30 cm
5
2
(B) √30 cm
3
(C) 2√5 cm
(D) 2√3 cm
(E) 2√2 cm
Jika kita gambarkan kedudukan titik E dan garis CM pada kubus ABCD. EF GH seperti berikut ini:
Disini kita anggap CM merupakan ruas garis sehingga jarak titik A ke CM dari gambar di atas merupakan
1
jarak titik E ke titik M yaitu a √5 untuk a = 4 kita peroleh jarak titik A ke CM adalah 2√5.
2
Jika kita anggap CM merupakan garis sehingga jarak titik A ke garis CM dari gambar di atas merupakan
jarak titik E ke titik E ′ . Untuk meghitung EE ′ kita gunakan konsep luas segitiga. M M ′ dapat kita hitung
dengan teorema pythagoras pada segitiga M M ′ C yaitu M M ′ = 2√2 , sehingga dapat kita tuliskan:
1 1
′ ′
⋅ CM ⋅ EE = ⋅ EC ⋅ M M
2 2
′
2√5 ⋅ EE = 4√3 ⋅ 2√2
4√30
′
EE =
√5
4
′
AA = √30
5
Karena pada soal disebutkan jarak titik E ke CM , bukan jarak titik E ke garis CM sehingga pilihan akhir
yang kita pakai untuk soal ini adalah 2√5.

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan rusuk 4 cm. Jika titik N tengah-tengah AE . Jarak titik H ke
BN adalah...
(A) 2√2 cm
(B) 2√3 cm
(C) 2√5 cm
2
(D) √30 cm
3
4
(E) √30 cm
5
Jika kita gambarkan kedudukan titik H dan garis BN pada kubus ABCD. EF GH seperti berikut ini:
Disini kita anggap BN merupakan ruas garis sehingga jarak titik H ke BN dari gambar di atas merupakan
1
jarak titik H ke titik N yaitu a √5 untuk a = 4 kita peroleh jarak titik H ke BN adalah 2√5.
2
Jika kita anggap BN merupakan garis sehingga jarak titik H ke garis BN dari gambar di atas merupakan
jarak titik H ke titik H ′ . Untuk meghitung H H ′ kita gunakan konsep luas segitiga. H H ′ dapat kita hitung
dengan teorema pythagoras pada segitiga BN N ′ yaitu H H ′ = 2√2 , sehingga dapat kita tuliskan:
1 1
′ ′ ′
⋅ BH ⋅ HH = ⋅ BH ⋅ N N
2 2
′
2√5 ⋅ H H = 4√3 ⋅ 2√2
4√6
′
HH =
√5
4
′
HH = √30
5
Karena pada soal disebutkan jarak titik H ke BN , bukan jarak titik H ke garis BN sehingga pilihan akhir
yang kita pakai untuk soal ini adalah 2√5.

Diketahui limas segiempat beraturan T . ABCD dengan AB = BC = 5√2 cm dan T A = 13 cm .
Jarak titik A ke garis T C adalah...
8
(A) 4 cm
13
12
(B) 4 cm
13
3
(C) 9 cm
13
(D) 10 cm
(E) 12 cm
Jika kita gambarkan kedudukan titik A dan garis T C pada limas T . ABCD seperti berikut ini:
Jarak titik A ke garis T C dari gambar di atas merupakan tinggi segitiga ACT yang kita sebut AA′ .
Dengan panjang AC ,
= 10 AT = CT = 13 , kita dapat menghitung OT yaitu:
2 2 2
OT = CT − OC
2 2
= 13 − 5
= 169 − 25
t = √144 = 12
Dengan konsep luas segitiga pada segitiga AT C dapat kita tuliskan:
1 1
′
⋅ CT ⋅ AA = ⋅ AC ⋅ OT
2 2
′
13 ⋅ AA = 10 ⋅ 12
120
′
AA =
13
3
= 9
13
3
∴ Pilihan yang sesuai adalah (C) 9 cm
13

Diketahui limas beraturan T . ABCD. Panjang rusuk tegak dan panjang rusuk alas 4 cm. Jarak titik A
ke garis T B adalah...
(A) 2√2 cm
(B) 2√3 cm
(C) 4 cm
(D) 4√2 cm
(E) 4√3 cm
Jika kita gambarkan kedudukan titik A dan garis T B pada limas T . ABCD seperti berikut ini:
Jarak titik A ke garis T B dari gambar di atas merupakan tinggi segitiga ABT yang kita sebut AA′ .
Karena segitiga ABT adalah segitiga sama sisi, maka tinggi segitiga dapat kita hitung dengan teorema
1
pythagoras yaitu a √3 . Sehingga dengan a = 4 kita peroleh AA′ = 2√3
2
∴ Pilihan yang sesuai adalah (B) 2√3 cm
Diketahui kubus KLM N . OP QR dengan panjang rusuk 6 cm. Jarak titik M ke bidang LN Q adalah...
(A) √2 cm
(B) √3 cm
(C) 2√2 cm
(D) 2√3 cm
(E) 3√3 cm
Jika kita gambarkan kedudukan titik M dan bidang LN Q pada kubus KLM N . OP QR seperti berikut ini:
Jarak titik M ke bidang LN Q dari gambar di atas merupakan tinggi limas M . LN Q yang kita sebut AM .
1
Pada gambar sebelah kanan dapat kita peroleh jarak titik A ke M adalah a √3 , sehingga dengan panjang
3
1
rusuk a = 6 maka kita peroleh AM = ⋅ 6 ⋅ √3 = 2√3
3
Jika tertarik untuk melihat perhitungan ini lebih lengkap silahkan disimak pada catatan Alat Peraga Rangka
Bangun Ruang Terbuat Dari Kertas atau Pertanyaan Tentang Jarak Titik ke Bidang [Geometri]
∴ Pilihan yang sesuai adalah (B) 2√3 cm

Sudut antara garis AC dengan DG pada kubus ABCD. EF GH dengan rusuk a cm adalah...
∘
(A) 30
∘
(B) 45
∘
(C) 60
∘
(D) 75
∘
(E) 90
Sebagai ilustrasi soal diatas, kita gambarkan kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk a, garis DG dan
garis AC , kurang lebih seperti berikut ini;
Berdasarkan gambar diatas, garis AC dan garis DG adalah dua garis bersilangan. Untuk membentuk sudut
dua garis yang bersilangan, maka kita harus mengusahakan kedua garis berpotongan pada satu titik. Dengan
menggeser salah satu garis atau keduanya sehingga berpotongan pada satu titik.
Untuk kasus ini, kita coba geser garis DG ke titik A, sehingga garsi AC dan DG berpotongan di titik A.
Sudut antara garis AC dan DG adalah sudut CAF . Sebagai ilustrasi, kurang lebih seperti gambar berikut
ini;
Besar sudut CAF bisa kita tentukan dengan bantuan segitiga ACF .
Segitiga ACF adalah segitiga sama sisi karena sisi segitiga tersebut adalah diagonal sisi kubus yang
besarnya a√2. Karena segitiga ACF adalah sama sisi maka besar ketiga sudutnya sama besar yaitu 60 .
∘
Besar sudut antara garis AC dengan DG adalah ∡CAF = 60

∘
Pilihan yang sesuai adalah (C) 60

∘
∴

Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan tentang kubus ABCD. EF GH dengan P , Q, dan R
berturut-turut titik-titik tengah rusuk AB, DC, dan H G.
(1) Ruas garis P H dan QE berpotongan.
(2) Ruas garis RC dan P C tidak tegak lurus.
(3) Ruas garis ER dan P C tidak sejajar.
(4) Segitiga P CR sama sisi.
Pernyataan-pernyataan yang benar adalah...
(A) (1) dan (2)
(B) (1) dan (3)
(C) (2) dan (3)
(D) (2) dan (4)
(E) (3) dan (4)
Alternatif Pembahasan: Show

Kubus P QRS. T U V W memiliki panjang rusuk 10 cm, sudut antara P V dan bidang P QRS adalah θ,
Nilai cos θ adalah...
1
(A) √2
2
1
(B) √3
2
1
(C) √2
1
(D) √3
3
1
(E) √6
3
Sebagai ilustrasi soal diatas, kita gambarkan kubus P QRS. T U V W dengan panjang rusuk 10, Sudut garis
PV dan bidang P QRS , kurang lebih seperti berikut ini;
Sudut antara garis P V dan bidang P QRS adalah sudut antara garis P V dengan garis proyeksi P V garis
pada bidang P QRS .
Pada soal diatas dan jika kita perhatikan gambar, proyeksi garis P V adalah P R, sehingga;
PR
cos θ = , dimana P R adalah diagonal bidang (P R = 10√2) dan P V adalah diagonal ruang
PV
(P V = 10√3) .
PR
cos θ =
PV
10√2
=
10√3
√2 √3
= ×
√3 √3
√6
=
3
1
= √6
3
(*Coba latih lagi jarak titik ke titik, garis dan bidang, Soal: Matematika Dasar Uji Kompetensi Dimensi Tiga
[Buku Kurikulum 2013]).
1
∴ Pilihan yang sesuai adalah (E) √6
3

Diketahui persegi panjang ABCD dengan AB = √15 cm dan AD = √5 cm. Jika E merupakan titik
potong diagonal persegi panjang tersebut, maka besar ∠BEC adalah...
∘
(A) 30
∘
(B) 45
∘
(C) 60
∘
(D) 75
∘
(E) 90
Ilustrasi gambar persegi panjang ABCD dan unsur-unsur yang diketahui kurang lebih seperti berikut ini:
Pada △ ABD berlaku teorema pythagoras,
2 2 2
BD = AB + AD
2 2
= (√15) + (√5)
= 15 + 5
BD = √20
BD = 2√5
Karena E adalah titik potong diagonal maka BE = ED = EC = AE = √5 dan BC = √5 , sehingga

△ ABD adalah segitiga sama sisi maka besar ketiga sudutnya adalah sama yaitu ∠BEC = 60
∘
.
Pilihan yang sesuai adalah (C) 60

∘
∴
30. Soal UTBK-SBMPTN 2019 |*Soal Lengkap

Sebuah balok ABCD. EF GH memiliki panjang rusuk AB = 8 dan BC = CG = 6 . Jika titik P
terletak di tengah rusuk AB dan θ adalah sudut antara EP dan P G, maka nilai cos θ adalah...
3
(A)
√286
5
(B)
√286
(C) 0
−3
(D)
√286
−5
(E)
√286
Jika kita gambarkan Balok ABCD. EF GH , titik P dan sudut θ seperti berikut ini:
AP = 4 dan AE = 6 maka EP = 2√13
PB = 4 dan BC = 6 maka P C = 2√13
P C = 2√13 dan CG = 6 maka P G = 2√22
EF = 8 dan F G = 6 maka EG = 10
Sudut θ pada △ EP G adalah sudut antara EP dan P G, dapat kita hitung dengan menggunakan aturan
cosinus:
2 2 2
EG = EP + PG − 2 ⋅ EP ⋅ P G cos θ
2 2 2
EP + PG − EG
cos θ =
2 ⋅ EP ⋅ P G
2 2
2
(2√13) + (2√22) − (10)
=
2 ⋅ 2√13 ⋅ 2√22
52 + 88 − 100
=
8√286
40
=
8√286
5
=
√286
5
∴ Pilihan yang sesuai adalah (B)
√286
31. Soal UTBK- SBMPTN 2019 |*Soal Lengkap

Diketahui balok ABCD. EF GH dengan AB = 12 cm dan BC = 18 cm dan CG = 20 cm T . adalah
titik tengah AD. Jika θ adalah sudut antara garis GT dengan bidang ABCD, maka nilai cos θ adalah...
1
(A)
5
2
(B)
5
3
(C)
5
4
(D)
5
5
(E)
6
Jika kita gambarkan Balok ABCD. EF GH , titik T dan sudut θ seperti berikut ini:
2 2 2
TC = DT + CD
2 2 2
TC = 9 + 12
T C = √225 = 15
2 2 2
TG = TC + CG
2 2 2
TG = (√225) + 20
T G = √225 + 400 = 25
Dengan menggunakan perbandingan trigonometri kita peroleh:
TC
cos θ =
TG
15 3
= =
25 5
3
∴ Pilihan yang sesuai adalah (C)
5
32. Soal UMB-PTN 2014 Kode 583 |*Soal Lengkap
Gambar di atas adalah prisma tegak dengan alas segitiga ABC sama sisi. Jika AB = BE = 1 , maka
volume limas E. ACF adalah...
1
(A) √3
12
1
(B) √3
6
1
(C) √3
4
1
(D) √6
12
1
(E) √6
6
Volume Limas E. ACF adalah:
1
V = ⋅ luas alas ⋅ tinggi
3
1
= ⋅ [ACF ] ⋅ tinggi
3
Tinggi Limas E. ACF jarak titik E ke bidang ACF atau ACF D yang sama dengan jarak titik E ke DF .
1 1
Karena segitiga EDF adalah sama sisi dengn panjang sisi a = 1 , maka tingginnya adalah a √3 = √3
2 2
Luas alas segitiga siku-siku ACF adalah:
1
[ACF ] = ⋅ AC ⋅ CF
2
1 1
= ⋅ 1 ⋅ 1 =
2 2
Volume Limas E. ACF adalah:
1
V = ⋅ [ACF ] ⋅ tinggi
3
1 1 1
= ⋅ ⋅ √3
3 2 2
1
= √3
12
1
∴ Pilihan yang sesuai (A) √3
12

Diberikan kubus ABCD. EF GH . Titik P , Q, R dan S masing-masing pada AB, BC , CD, dan AD
AB AD
sehingga BP = CR = dan QC = DS = . Volume limas E. P QRS adalah...volume kubus
3 3
1
(A)
6
1
(B)
4
1
(C)
3
2
(D)
3
1
(E)
2
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH dan limas E. P QRS yang kita misalkan panjang rusuk kubus a
adalah seperti berikut ini:
Volume Limas E. P QRS adalah:
1
V = ⋅ luas alas ⋅ tinggi
3
1
= ⋅ [P QRS] ⋅ AE
3
Dari gambar persegi ABCD kita peroleh luas [P QRS], yaitu:
[P QRS] = [ABCD] − [AP S] − 2 [BP Q] − [RCQ]
1 2 2 1 1 2 1 1 1
2
= a − ⋅ acdot a − 2( ⋅ a ⋅ a) − ⋅ a ⋅ a
2 3 3 2 3 3 2 3 3
4 2 1
2 2 2 2
= a − a − a − a
18 9 18
9 1
2 2 2
= a − a = a
18 2
Volume Limas E. P QRS adalah:
1
V = ⋅ [P QRS] ⋅ AE
3
1 1
2
= ⋅ a ⋅ a
3 2
1
3
= ⋅ a
6
1
∴ Pilihan yang sesuai (A)
6

Diberikan bidang empat beraturan T . ABC dengan panjang rusuk a. Jika titik P adalah titik tengah
rusuk BC , maka jarak titik P ke garis AT adalah...
a
(A) √2
4
a
(B) √2
3
a
(C) √2
2
a
(D) √3
2
a
(E) √3
3
Jika kita gambarkan bidang empat beraturan T . ABC dengan panjang rusuk a dan titik P berada di
pertengahan BC seperti berikut ini:
Jarak titik P ke garis AT adalah P Q. Kita peroleh segitiga AP T , dimana AP = PT maka segitiga AP T
adalah segitiga sama kaki sehingga P Q yang merupakan garis tinggi juga merupakan garis berat yang
mengakibatkan AQ = QT .
1
Segitiga BCT adalah segitiga sama sisi sehingga P T = AP = a √3 . Dengan menggunakan teorema
2
pythagoras kita peroleh:
2 2 2
AP = AQ + PQ
2 2
1 1
2
( a√3) = ( a) + PQ
2 2
3 1
2 2 2
a = a + PQ
4 4
3 1
2 2 2
PQ = a − a
4 4
2
2
= a
4
2 1
2
PQ = √ a = a √2
4 2
a
∴ Pilihan yang sesuai (C) √2
2
35. Soal SNMPTN 2011 Kode 523 |*Soal Lengkap

Diberikan kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 2a. Jika titik P berada pada perpanjangan
garis H G sehingga H G = GP , maka jarak titik G ke garis AP adalah...
a
(A) √6
6
a
(B) √3
3
a
(C) √6
3
2a
(D) √3
3
2a
(E) √6
3
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 2a. Jika titik P berada pada perpanjangan
garis H G sehingga H G = GP = 2a seperti berikut ini:
Jarak titik G ke garis AP adalah GQ. Segitiga AP G adalah segitiga dengan AG ,

= 2a√3 GP = 2a dan
1
AP = 2 × ⋅ 2a√6 . Untuk mempermudah menghitung AP kita beri kubus tambahan seperti gambar
2
berikut ini.
Dari luas Segitiga AP G kita peroleh:
[AP G] = [AP G]
1 1
⋅ AP ⋅ GQ = ⋅ GP ⋅ AH
2 2
2a√6 ⋅ GQ = 2a ⋅ 2a√2
2a√2
GQ =
√6
2a
= √3
3
2a
∴ Pilihan yang sesuai (D) √3
3

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 2 cm. Titik M berada di tengah ruas garis
EH . Titik N berada di tengah ruas garis EF . Jarak titik E ke bidang M N A adalah...
(A) 1
2
(B)
3
1
(C)
2
3
(D)
4
1
(E)
4
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 2 cm. Titik M berada di tengah ruas garis
EH dan titik N berada di tengah ruas garis EF seperti berikut ini:
Jarak titik E ke bidang M N A, dimana segitiga M N A adalah segitiga sama kaki. Jika kita gambarkan titik
bantuan utnuk menghitung karak titik E ke bidang M N A yaitu garis EP yang merupakan garis tinggi pada
segitiga EOA seperti gambar di bawah ini:
1 1 1
EO = EG = ⋅ 2√2 = √2 dan dengan menggunakan teorema pythagoras pada segitiga siku-siku
4 4 2
AEO kita peroleh:
2 2 2
AO = AE + EO
2
2
1
= (2) + ( √2)
2
1
= 4 +
2
9 3
AO = √ = √2
2 2
Dengan menggunakan luas segitiga siku-siku AEO, kita peroleh:
[AEO] = [AEO]
1 1
⋅ AO ⋅ EP = ⋅ EO ⋅ AE
2 2
3 1
√2 ⋅ EP = √2 ⋅ 2
2 2
3
⋅ EP = 1
2
2
EP =
3
2
∴ Pilihan yang sesuai (B)
3
Diberikan prisma tegak segitiga siku-siku ABC. DEF dengan alas △ ABC siku-siku di B. Panjang
rusuk tegak prisma 2√2 satuan, panjang AB = panjang BC = 4 satuan. Maka jarak A ke EF adalah...
(A) 4
(B) 4√2
(C) 4√3
(D) 2√6
(E) 4√6
Jika kita gambarkan prisma tegak segitiga siku-siku ABC. DEF dengan panjang rusuk tegak prisma 2√2
satuan, AB = BC = 4 seperti berikut ini:
Jarak titik A ke garis EF kita dapatkan dari segitiga AEF . Segitiga AEF adalah segitiga siku-siku, untuk
mempermudah melihat AEF adalah segitiga siku-siku gambar di atas kita buat menjadi prisma segi empat
dimana alasnya adalah persegi seperti berikut ini:
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa AEF segitiga siku-siku di E sehingga jarak titik A ke EF adalah
AE . Panjang AE adalah:
2 2 2
AE = AB + BE
2 2
= 4 + (2√2)
= 16 + 8
AE = √24 = 2√6
∴ Pilihan yang sesuai (D) 2√6

Diketahui limas beraturan T . ABCD dengan panjang rusuk 6 cm. titik P pada CT sehingga
TP : PC = 2 : 1 . Jarak titik P ke bidang BDT adalah...
(A) 1
(B) 2
(C) √2
(D) √3
(E) 2√2
Jika kita gambarkan limas beraturan T . ABCD dengan panjang rusuk 6 cm dimana titik P pada CT
sehingga T P = 4 dan P C = 2 . Jika proyeksi titik P ke bidang BDT kita misalkan titik Q, yang kita
gambarkan seperti berikut ini:
Jarak titik P ke bidang BDT adalah P Q. Jika kita perhatikan segitiga P QT dan segitiga COT adalah
segitiga yang sebangun. Sehingga dapat kita peroleh:
PQ OC
=
PT CT
PQ 3√2
=
4 6
12√2
PQ = = 2√2
6
∴ Pilihan yang sesuai (E) 2√2


Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 2 cm. Jika P titik tengah AE , Q titik tengah
BF , titik R pada BC dan titik S pada AD sehingga BR = AS = √3 cm , maka jarak dari titik A ke
bidang P QRS adalah a cm, dengan a = ⋯
1
(A) √2
2
1
(B) √3
2
(C) 1
(D) √2
(E) √3
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 2 cm. dan keterangan seperti pada soal
Pada gambar di atas, kita misalkan proyeksi titik A ke bidang P QRS adalah A′ sehingga jarak titik A ke
bidang P QRS adalah AA′ . Dengan memperhatika segitiga siku-siku AP S kita dapat menghitung P S yaitu:
2 2 2
PS = AP + AS
2 2
= 1 + (√3)
P S = √4 = 2
Dengan P S ,
= 2 AP = 1 , dan AS = √3 , maka menggunakan luas segitiga siku-siku AP S kita peroleh:
[AP S] = [AP S]
1 1
′
⋅ P S ⋅ AA = ⋅ AS ⋅ AP
2 2
′
2 ⋅ AA = √3 ⋅ 1
1
′
AA = √3
2
1
∴ Pilihan yang sesuai (B) √3
2

Pada bidang empat T − ABC diketahui ABC segitiga sama sisi, rusuk T A tegak lurus bidang alas.
Jika panjang rusuk alas 10 cm, dan tinggi limas 15 cm. Maka jarak titik A ke bidang T BC adalah...
(A) 5 cm
(B) 5, 5 cm
(C) 7, 5 cm
(D) 5√3
(E) 10√3
Jika kita gambarkan bidang empat T − ABC diketahui ABC segitiga sama sisi dan ukuran seperti yang
disampaikan pada soal seperti berikut ini:
Pada gambar di atas kita misalkan proyeksi titik A pada bidang T BC adalah A′ sehingga kita peroleh jarak
titik A ke bidang T BC adalah AA′ .
Kita dapat menghitung AT ′ dari segitiga ABT ′ yaitu:
2 ′2 ′2
AB = BT + AT
2 2 ′2
10 = 5 + AT
′
AT = √100 − 25 = 5√3
Kita juga dapat menghitung T T ′ dari segitiga AT T ′ yaitu:
′2 ′2 2
TT = AT + AT
2 2
= (5√3) + 15
= 75 + 225
′
TT = √300 = 10√3
Untuk T T ′ = 10√3 AT , ′
= 5√3 , dan AT = 15 , maka menggunakan luas segitiga siku-siku AT T ′ kita
peroleh:
′ ′
[AT T ] = [AT T ]
1 1
′ ′ ′
⋅ TT ⋅ AA = ⋅ AT ⋅ AT
2 2
′
10√3 ⋅ AA = 5√3 ⋅ 15
75
′
AA = = 7, 5
10
∴ Pilihan yang sesuai (C) 7, 5 cm

Kubus ABCD. EF GH dengan panjang sisi 5 cm. Jarak titik B ke diagonal EG adalah...
5
(A) √3
2
5
(B) √6
2
(C) 5√3
(D) 128√3
(E) 3√2
Jika kita gambarkan Kubus ABCD. EF GH dengan panjang sisi 5 cm seperti yang disampaikan pada soal
Pada gambar di atas kita misalkan proyeksi titik B ke garis EG adalah B′ sehingga kita peroleh jarak titik B
ke garis EG adalah BB′ .
Kita dapat menghitung BB′ yang merupakan tinggi segitiga sama sisi BEG dimana panjang sisinya
merupakan diagonal bidang yaitu 5√2. Sehingga BB′ adalah:
1
t = a √3
2
1
′
BB = ⋅ 5√2 ⋅ √3
2
5
= √6
2
Sebagai alternatif kita juga dapat gunakan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku EBB′ , yaitu:
′
′
BB
sin BEB =
BE
′
∘
BB
sin 60 =
5√2
1 5
′
BB = 5√6 ⋅ √3 = √6
2 2
5
2

Diberikan balok ABCD. EF GH dengan AB = 2, BC = 1, AE = 1 cm . Panjang AH adalah...
1
(A) cm
2
(B) 1 cm
(C) √2cm
(D) 2 cm
(E) √3 cm
Jika kita gambarkan balok ABCD. EF GH dengan AB = 2, BC = 1, AE = 1 cm seperti berikut ini:
Jarak titik A ke H atau panjang AH adalah:
2 2 2
AH = AD + DH
2 2
= 1 + 1
AH = √2
∴ Pilihan yang sesuai (C) √2 cm

Diketahui titik A (0, 0, 3), B (4, 0, 0) dan C (0, 4, 0). Jarak titik (0, 0, 0) ke bidang yang melalui titik-titik
A B, , dan C adalah...
9
(A) √34
17
8
(B) √34
17
6
(C) √34
17
1
(D) √34
17
1
(E) √34
2
Jika kita gambarkan titik A (0, 0, 3), B (4, 0, 0), C (0, 4, 0) dan titik O (0, 0, 0) seperti keterangan pada soal
Pada gambar di atas, kita misalkan proyeksi titik O ke bidang ABC adalah O′ sehingga jarak titik O ke
bidang ABC adalah OO′ . Dengan memperhatikan segitiga ABC yang merupakan segitiga sama kaki
AB = AC sehingga titik A′ yang merupakan proyeksi titik A menghasilkan CA′ = BA
′
.
Dengan menggunakan teorema pythagoras, kita peroleh beberapa data dari gambar di atas, antara lain:
dari segitiga siku-siku BOA kita peroleh AB = 5 ,

dari segitiga siku-siku COA kita peroleh AC = 5 ,
dari segitiga siku-siku BOC kita peroleh BC = 4√2 dan BA′ = 2√2 ,
dari segitiga siku-siku BAA′ kita peroleh AA′ = √17 .
Dengan menggunakan luas segitiga siku-siku OAA′ kita peroleh:
′ ′
[OAA ] = [OAA ]
1 1
′ ′ ′
⋅ OO ⋅ AA = ⋅ OA ⋅ OA
2 2
′
OO ⋅ √17 = 2√2 ⋅ 3
6√2 6
′
OO = = √34
√17 17
6
17

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk-rusuknya 2a. Jika P , Q dan R masing-masing
pertengahan F G, CG, dan H G, maka jarak titik G ke segitiga P QR adalah...
3a
(A) √6
2
3a
(B) √6
2
a
(C) √3
3
a
(D) √6
6
2a
(E) √3
3
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH seperti keterangan pada soal akan kita peroleh seperti berikut
ini:
Pada gambar di atas, kita misalkan proyeksi titik G ke bidang P QR adalah G′ sehingga jarak titik G ke
bidang P QR adalah GG′ . Dengan menggunakan teorema pythagoras, kita peroleh beberapa data dari
gambar di atas, antara lain:
dari segitiga siku-siku QGP kita peroleh QP = a √2 ,

dari segitiga siku-siku RQQ′ kita peroleh QR = a √2 ,
dari segitiga siku-siku RGP kita peroleh P R , sehingga RQ′ dan GQ′ ,
1 1
= a √2 = a √2 = a √2
2 2
dari segitiga siku-siku RQ Q kita peroleh QQ ′ ′

=
1
a √6 .
2
Dengan menggunakan luas segitiga siku-siku GQQ′ kita peroleh:
′ ′
[GQQ ] = [GQQ ]
1 1
′ ′ ′
⋅ GG ⋅ QQ = ⋅ GQ ⋅ GQ
2 2
1 1
′
GG ⋅ a √6 = a √2 ⋅ a
2 2
a √2 a
′
GG = = √3
√6 3
Untuk posisi titik dan bidang seperti gambar di atas, dapat juga digunakan rumus alternatif yaitu
1 1 a
× diagonal ruang atau × 2a√3 = √3 .
6 6 3
a
3
45. Soal UM-UGM 2008 Kode 472 |*Soal Lengkap

Pada kubus ABCD. EF GH , P pada EG sehingga EP = 3P G . Jika jarak E ke garis AP adalah a,
maka rusuk kubus tersebut adalah...
a
(A) √15
3
4a
(B)
3
a
(C) √17
3
(D) a√2
a
(E) √5
2
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH seperti keterangan pada soal dan kita misalkan rusuk kubus
adalah x, maka akan kita peroleh seperti berikut ini:
Dari gambar di atas, dapat kita hitung AP , yaitu:
2 2 2
AP = EP + AE
2
3
2
= ( x√2) + x
4
18
2 2
= x + x
16
34
2
AP = √ x
16
1
= x√34
4
Dengan menggunakan luas segitiga siku-siku EAP kita peroleh:
[EAP ] = [EAP ]
1 1
′
⋅ EA ⋅ EP = ⋅ AP ⋅ EE
2 2
3 1
x ⋅ x√2 = x√34 ⋅ a
4 4
√34a a
x = = √17
3√2 3
a
3

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 6 cm. Jika T titik tengah H G, R titik tengah
CG , maka jarak R ke BT adalah...
(A) √10
(B) 3√5
9
(C)
5
(D) 3√2
(E) 3
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH seperti keterangan pada soal maka akan kita peroleh seperti
berikut ini:
Pada gambar di atas proyeksi titik R ke garis BT kita misalkan dengan R′ sehingga jarak titik R ke BT
adalah RR′ . Dengan menggunakan teorema pythagoras, kita peroleh beberapa data dari gambar di atas,
antara lain:
dari segitiga siku-siku RGT kita peroleh RT = 3√2 ,

dari segitiga siku-siku BCR kita peroleh BR = 3√5 ,
dari segitiga siku-siku BGT kita peroleh BT = 9 .
Dari data yang kita peroleh di atas segitiga BRT adalah segitiga sebarang, jika kita gambarkan segitigaya
Pada segitiga BRT di atas, dapat kita terapkan aturan cosinus yaitu:
2 2 2
(BR) = (RT ) + (BT ) − 2 (BR) (RT ) cos α
2 2 2
(3√5) = (3√2) + (9) − 2 (3√2) (9) cos α
45 = 18 + 81 − 54√2 cos α
54√2 cos α = 99 − 45
54 1
cos α = = √2
2
54√2
∘
α = 45
Untuk α maka dapat kita peroleh:
∘
= 45
′
RR
sin α =
RT
′
1 RR
√2 =
2
3√2
′
3 = RR
∴ Pilihan yang sesuai (E) 3
47. Soal UMPTN 2001 (Rayon A) |*Soal Lengkap

Panjang rusuk kubus ABCD. EF GH adalah a. Jarak A ke diagonal BH adalah...
a
(A) √6
2
a
(B) √6
3
a
(C) √6
4
a
(D) √6
5
a
(E) √6
6
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH dan titik tambahan yang diperlukan untuk menentukan jarak titik
A ke garis BH seperti keterangan pada soal maka akan kita peroleh seperti berikut ini:
Pada gambar di atas proyeksi titik A ke garis BH kita misalkan dengan A′ sehingga jarak titik A ke BH
adalah AA′ .
Dengan panjang rusuk a maka BH yang merupakan diagonal ruang kubus sehingga BH = a √3 dan AH
yang merupakan diagonal bidang kubus sehingga AH = a √2 . Dengan menggunakan luas segitiga siku-siku
ABH kita peroleh:
[ABH ] = [ABH ]
1 1
′
⋅ BH ⋅ AA = ⋅ AB ⋅ AH
2 2
′
a√3 ⋅ AA = a ⋅ a √2
a √2 a
′
AA = = √6
√3 3
a
3
48. Soal SPMB 2003 (Regional I) |*Soal Lengkap

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk a cm. Jika S merupakan proyeksi titik C pada
bidang AF H , maka jarak titik A ke titik S adalah...
1
(A) a√3
3
1
(B) a√6
3
2
(C) a√6
3
(D) a√2
(E) a√3
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH dan titik S pada bidang AF H seperti keterangan pada soal
maka akan kita peroleh seperti berikut ini:
Pada gambar di atas proyeksi titik C ke bidang AF H adalah S sehingga segitiga CSA siku-siku di S .
2 2
Panjang CS kita hitung dengan rumus alternatif yaitu CS = EC atau CS = a √3 .
3 3
Dari segitiga siku-siku ACS kita peroleh:
2 2 2
AC = AS + CS
2
2 2
2
(a√2) = AS + ( a√3)
3
4
2 2 2
2a = AS + a ⋅ 3
9
4
2 2 2
AS = 2a − a
3
2 a
2
AS = √ a = √3
3 3
1
∴ Pilihan yang sesuai (A) a √3
3
49. Soal UM UNDIP 2019 Kode 324 |*Soal Lengkap

Diketahui kubus ABCD. EF GH dengan panjang rusuk 12 cm. Jarak titik B ke diagonal ruang AG
adalah...cm
(A) 5√3
(B) 6√3
(C) 3√6
(D) 4√6
(E) 6√6
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH dan titik tambahan yang diperlukan untuk menentukan jarak titik
B ke garis AG seperti keterangan pada soal maka akan kita peroleh seperti berikut ini:
Pada gambar di atas proyeksi titik B ke garis AG kita misalkan dengan B′ sehingga jarak titik B ke AG
adalah BB′ .
Dengan panjang rusuk 12 maka AG yang merupakan diagonal ruang kubus sehingga AG = 12√3 dan BG
yang merupakan diagonal bidang kubus sehingga BG = 12√2 . Dengan menggunakan luas segitiga siku-
siku ABG kita peroleh:
[ABG] = [ABG]
1 1
′
⋅ AG ⋅ BB = ⋅ AB ⋅ BG
2 2
′
12√3 ⋅ BB = 12 ⋅ 12√2
12√2
′
BB = = 4√6
√3
∴ Pilihan yang sesuai (D) 4√6
50. Soal UM UGM 2019 Kode 624 |*Soal Lengkap

Diberikan kubus ABCD. EF GH . Jika O titik tengah DH dan P adalah titik tengah BF , maka
perbandingan luas △ AOP dan △ HF C adalah...
(A) 1 : 2
(B) √2 : 1
(C) 1 : 3
(D) 2 : 1
(E) √2 : 2
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH yang kita misalkan panjang rusuknya 12, titik O, P serta
△ AOP dan △ HF C seperti berikut ini:
△ HF C dengan sisi H F , F C , CH yang merupakan diagonal sisi sehingga △ HF C adalah segitiga sama
sisi, luasnya adalah:
1
∘
[H F C] = ⋅ a ⋅ a ⋅ sin 60
2
1 1
[H F C] = ⋅ 12 ⋅ 12 ⋅ √3
2 2
= 36√3
△ AOP dengan sisi AO, OP , AP dimana OP diagonal sisi maka luasnya dapat kita hitung dengan
1
menggunakan alas OP dan tingginya adalah AG = 6√3 , luasnya adalah:
2
1
[AOP ] = ⋅ OP ⋅ t
2
1
[AOP ] = ⋅ 12√2 ⋅ 6√3
2
= 36√6
Perbandingan luas △ AOP dan △ HF C adalah 36√6 : 36√3 = √2 : 1 .
∴ Pilihan yang sesuai adalah (B) √2 : 1
51. Soal UM UGM 2019 Kode 923/924 |*Soal Lengkap

Diberikan kubus ABCD. EF GH dan P adalah titik tengah BC . Perbandingan luas segitiga AP G dan
luas segitiga DP G adalah...
(A) 1 : 1
(B) √3 : √2
(C) √2 : 1
(D) 3 : 2
(E) √3 : 1
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH yang kita misalkan panjang rusuknya 12, serta △ DP G seperti
berikut ini:
Dari gambar di atas kita peroleh △ DP G merupakan segitiga sama kaki DP = GP dan DG = 12√2
(diagonal sisi).
2 2 2
GP = CP + CG
2 2
= 6 + 12
GP = √36 + 144 = √180 = 6√5
2
2 2
t = GP − (6√2)
= 180 − 72
t = √108 = 6√3
1
[DP G] = ⋅ DG ⋅ t
2
1
= ⋅ 12√2 ⋅ 6√3
2
= 36√6
Jika kita gambarkan kubus ABCD. EF GH yang kita misalkan panjang rusuknya 12, serta △ AP G seperti
berikut ini:
Dari gambar di atas kita peroleh △ AP G merupakan segitiga sama kaki AP = PG dan AG = 12√3
(diagonal ruang).
2 2 2
AP = AB + BP
2 2
= 6 + 12
GP = √36 + 144 = √180 = 6√5
2 2
2
t = GP − (6√3)
= 180 − 108
t = √72 = 6√2
1
[DP G] = ⋅ DG ⋅ t
2
1
= ⋅ 12√3 ⋅ 6√2
2
= 36√6
Perbandingan luas △ DP G dan △ AP G adalah 36√6 : 36√6 = 1 : 1 .
∴ Pilihan yang sesuai adalah (A) 1 : 1
52. Soal Simulasi Masuk SMA Unggul-Plus 2021 |*Soal Lengkap

Perhatikan limas beraturan T . ABCD berikut.
Besar sudut antara bidang T AD dan T BC adalah...
∘
(A) 90
∘
(B) 75
∘
(C) 60
∘
(D) 45
∘
(E) 30
Untuk mendapatkan sudut antara bidang T AD dan T BC , kita tarik garis melalui T yang tegak lurus BC
dan AD sehingga kita peroleh sudut ET F = α seperti gambar berikut:
Dengan teorema pythagoras pada △ T CF dapat kita tentukan panjang T E dan T F yaitu:
2 2 2 2
TE = TF = TC − CF
2 2
= (√3) − (1)
= 3 − 1 = 2
T E = T F = √2
Dengan cara yang sama pada △ ′

TT F dapat kita tentukan panjang T T ′ yaitu:
′2 2 ′ 2
TT = TF − T F
2 2
= (√2) − (1)
= 2 − 1 = 1
′
TT = √1 = 1
1
Dengan panjang T T ′ = 1 , maka luas △ T EF adalah [T EF ] = ⋅ (1) ⋅ (2) = 1
2
Untuk menghitung luas △ T EF dapat juga dengan cara (*jika diketahui dua sisi dan satu sudut)
1
[T EF ] = ⋅ (T E) ⋅ (EF ) ⋅ sin α
2
1
= ⋅ (√2) ⋅ (√2) ⋅ sin α
2
= sin α
Dari hasil di atas, dapat kita ambil kesimpulan:
[T EF ] = [T EF ]
sin α = 1
∘
α = 90
∴ Pilihan yang sesuai adalah (A) 90∘
Diketahui balok ABCD. EF GH dengan AB ,

= 3 BC = 2 , dan AE = √12 . Kosinus sudut antara
diagonal AG dan H B adalah...
9
(A)
25
8
(B)
25
7
(C)
25
6
(D)
25
5
(E)
25
Salah satu kosinus sudut antara diagonal AG dan H B adalah cos AP B. Dari gambar di atas dengan
menggunakan teorema pythagoras dapat kita peroleh AC dan AG.
2 2 2
AC = AB + BC
2 2 2
AC = 3 + 2
2
AC = 13
AC = √13
2 2 2
AG = AC + CG
2
AG = 13 + 12
AG = √25 = 5
5
Untuk AG = 5 dan P adalah titik tengah AG maka AP = .
Dari segitiga AP B dengan menggunakan
2
aturan cosinus dapat kita peroleh:
2 2 2
AB = AP + BP − 2 ⋅ AP ⋅ P B cos AP B
2 2
5 5 5 5
2
3 = ( ) + ( ) − 2 ⋅ ( ) ⋅ ( ) cos AP B
2 2 2 2
25 25 50
9 = + − cos AP B
4 4 4
50 50
cos AP B = − 9
4 4
50 cos AP B = 50 − 36
14 7
cos AP B = =
50 25
7
25
Diketahui balok ABCD. EF GH dengan AB = BC = 3 dan AE = √7 . Kosinus sudut antara

diagonal AG dan H B adalah...
9
(A)
25
8
(B)
25
7
(C)
25
6
(D)
25
4
(E)
25
Salah satu kosinus sudut antara diagonal AG dan H B adalah cos AP B. Dari gambar di atas dengan
menggunakan teorema pythagoras dapat kita peroleh AC dan AG.
2 2 2
AC = AB + BC
2 2 2
AC = 3 + 3
2
AC = 18
AC = √18 = 2√2
2 2 2
AG = AC + CG
2
AG = 18 + 7
AG = √25 = 5
5
Untuk AG = 5 dan P adalah titik tengah AG maka AP = .
Dari segitiga AP B dengan menggunakan
2
aturan cosinus dapat kita peroleh:
2 2 2
AB = AP + BP − 2 ⋅ AP ⋅ P B cos AP B
2 2
5 5 5 5
2
3 = ( ) + ( ) − 2 ⋅ ( ) ⋅ ( ) cos AP B
2 2 2 2
25 25 50
9 = + − cos AP B
4 4 4
50 50
cos AP B = − 9
4 4
50 cos AP B = 50 − 36
14 7
cos AP B = =
50 25
7
25
Diketahui kubus ABCD. EF GH . Jika P adalah titik pada perpanjangan BG, sehingga
BG : BP = 2 : 3 , maka tangen sudut antara garis AP dan H B adalah...
5√2
(A)
2
5√2
(B)
4
3√2
(C)
2
3√2
(D)
4
√2
(E)
2
Misal titik potong AP dan H B kita misalkan titik O, panjang rusuk kubus adalah a dan nama-nama sudut
tambahan pada segitiga yang kita butuhkan digambarkan seperti di bawah ini.
Dari gambar di atas salah satu tangen sudut antara AP dan H B adalah tan AOB.
Dengan BG dan BG maka BP .

3
= a √2 : BP = 2 : 3 = a √2
2
Pada segitiga siku-siku ABH yang siku-siku di A dapat kita peroleh:
AH
tan β =
AB
a √2
= = √2
a
Pada segitiga siku-siku ABP yang siku-siku di B dapat kita peroleh:
BP
tan α =
AB
3
a √2 3
2
= = √2
a 2
Pada segitiga AOB kita peroleh besar sudut AOB sehingga dapat kita peroleh:
∘
= 180 − (α + β)
∘
tan AOB = tan(180 − (α + β))
= − tan(α + β)
tan α + tan β
= −
1 − tan α ⋅ tan β
3
√2 + √2
2
= −
3
1 − √2 ⋅ √2
2
5 5
√2 √2
2 2
= − = −
1 − 3 −2
5
= √2
4
5√2
∴ Pilihan yang sesuai adalah (B)
4
Diketahui kubus ABCD. EF GH . Jika P adalah titik pada perpanjangan H G, sehingga

HP : HG = 3 : 2 , maka tangen sudut antara garis AP dan H B adalah...
(A) 3√2
7√2
(B)
2
(C) 4√2
9√2
(D)
2
(E) 5√2
Misal titik potong AP dan H B kita misalkan titik O, panjang rusuk kubus adalah a dan nama-nama sudut
Dari gambar di atas salah satu tangen sudut antara AP dan H B adalah tan AOB.
Dengan AH dan H P maka H P .

3 3
= a √2 : HG = 3 : 2 = HG = a √2
2 2
Pada segitiga siku-siku ABH yang siku-siku di A dapat kita peroleh:
AH
tan β =
AB
a √2
= = √2
a
Pada segitiga siku-siku AP H yang siku-siku di H dapat kita peroleh:
HP
tan θ =
AH
3
a
∘ 2
tan(90 − α) =
a √2
3
2
cot α =
√2
1 3
=
tan α 2√2
2√2
tan α =
3
∘
= 180 − (α + β)
∘
tan AOB = tan(180 − (α + β))
= − tan(α + β)
tan α + tan β
= −
2
√2 + √2
3
= −
2
1 − √2 ⋅ √2
3
5 5
√2 √2
3 3
= − = −
4 1
1 − −
3 3
= 5√2
∴ Pilihan yang sesuai adalah (E) 5√2
Diketahui kubus ABCD. EF GH . Jika P adalah titik pada AH sehingga AP : PH = 4 : 1 dan Q

adalah titik tengah pada BG, maka tangen sudut antara garis AQ dan BP adalah...
13√2
(A)
2
13√2
(B)
4
13√2
(C)
5
13√2
(D)
6
13√2
(E)
7
Misal titik potong AQ dan BP kita misalkan titik O, panjang rusuk kubus adalah a dan nama-nama sudut
Dari gambar di atas salah satu tangen sudut antara AQ dan BP adalah tan AOB.
Dengan AH dan AP maka AP .

4
= a √2 : PH = 4 : 1 = a √2
5
Pada segitiga siku-siku ABP yang siku-siku di A dapat kita peroleh:
AP
tan β =
AB
4
a √2 4
5
= = √2
a 5
Pada segitiga siku-siku ABQ yang siku-siku di B dapat kita peroleh:
BQ
tan α =
AB
1
a √2 1
2
= = √2
a 2
∘
= 180 − (α + β)
∘
tan AOB = tan(180 − (α + β))
= − tan(α + β)
tan α + tan β
= −
1 4
√2 + √2
2 5
= −
1 4
1 − √2 ⋅ √2
2 5
13 13
√2 √2
10 10
= − == −
4 1
1 −
5 5
13
= √2
2
13√2
∴ Pilihan yang sesuai adalah (A)
2
Diketahui kubus ABCD. EF GH . Jika P adalah titik pada AH dan Q adalah titik pada BG, sehingga
BQ : QG = AP : P H = 3 : 1 , maka tangen sudut antara garis AQ dan BP adalah...
(A) 12√2
(B) 9√2
(C) 6√2
(D) 5√2
(E) 4√2
Misal titik potong AQ dan BP kita misalkan titik O, panjang rusuk kubus adalah a dan nama-nama sudut
Dari gambar di atas salah satu tangen sudut antara antara AQ dan BP adalah tan AOB.
Dengan AH dan BQ maka AQ .

3
= BG = a√2 : QG = AP : P H = 3 : 1 = AP = a √2
4
Pada segitiga siku-siku ABP yang siku-siku di A dapat kita peroleh:
AP
tan β =
AB
3
a √2 3
4
= = √2
a 4
Pada segitiga siku-siku ABQ yang siku-siku di B dapat kita peroleh:
BQ
tan α =
AB
3
a √2 3
4
= = √2
a 4
∘
= 180 − (α + β)
∘
tan AOB = tan(180 − (α + β))
= − tan(α + β)
tan α + tan β
= −
3 3
√2 + √2
4 4
= −
3 3
1 − √2 ⋅ √2
4 4
6 3
√2 √2
4 2
= − == −
9 1
1 − −
8 8
= 12√2
∴ Pilihan yang sesuai adalah (A) 12√2
* Jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar, Maka engkau harus menanggung pahitnya kebodohan
___pythagoras
Beberapa pembahasan masalah Matematika Dasar Dimensi Tiga (*Soal Dari Berbagai Sumber) di atas
adalah coretan kreatif siswa pada:
lembar jawaban penilaian harian matematika,

lembar jawaban penilaian akhir semester matematika,
presentasi hasil diskusi matematika atau
pembahasan quiz matematika di kelas.

Soal Matematika SMA - Dimensi Tiga

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Soal Matematika SMA - Dimensi Tiga

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

9/20/22, 1:05 PM 50+ Soal dan Pembahasan Matematika Dasar SMA Dimensi Tiga - defantri.

50+ Soal dan Pembahasan Matematika

1. Prisma, dimana Volumenya adalah V = Luas alas × tinggi

TINGGI SEGITIGA dan LUAS SEGITIGA

TINGGI SEGITIGA SAMA SISI

Aturan dasar di atas diperoleh dengan menggunakan teorema pythagoras, yaitu:

TINGGI SEGITIGA dan ALAS SEGITIGA

RUMUS JARAK DUA TITIK PADA KUBUS

1. Soal UN IPA 2008 |*Soal Lengkap

Alternatif Pembahasan: Hide

∴ Pilihan yang sesuai adalah (C) 4√6

2. Soal UN IPA 2009 |*Soal Lengkap

Kubus ABCD EF GH mempunyai panjang rusuk a. Titik K pada perpanjangan DA sehingga

Alternatif Pembahasan: Hide

3. Soal UN IPA 2010 |*Soal Lengkap

Alternatif Pembahasan: Hide

adalah sama kaki dengan panjang kaki P B = BW = 2√6 .

∴ Pilihan yang sesuai adalah (A) √22 cm

4. Soal UN IPA 2010 |*Soal Lengkap

Alternatif Pembahasan: Hide

∴ Pilihan yang sesuai adalah (E) 3√6

5. Soal UN IPA 2011 |*Soal Lengkap

Alternatif Pembahasan: Hide

tinggi segitiga AGM adalah:

∴ Pilihan yang sesuai adalah (D) 4√2 cm

6. Soal UN IPA 2012 |*Soal Lengkap

Alternatif Pembahasan: Hide

7. Soal UN IPA 2013 |*Soal Lengkap

Alternatif Pembahasan: Hide

8. Soal UN IPA 2014 |*Soal Lengkap

Alternatif Pembahasan: Hide

segitiga pada segitiga siku-siku AT C dapat kita tuliskan:

∴ Pilihan yang sesuai adalah (C) 6√3 cm

9. Soal UN IPA 2014 |*Soal Lengkap

Alternatif Pembahasan: Hide

Dengan konsep luas segitiga pada segitiga AT C dapat kita tuliskan:

Alternatif Pembahasan: Hide

Volume balok yang berisi air adalah:

Dengan [ADM N ] = 22 , sehingga berlaku:

Pada soal diketahui AN = 7 sehingga DM = 4 dan P N = 3 .

Luas permukaan air setelah dimiringkan adalah:

∴ Pilihan yang sesuai adalah (B) 50 cm2

11. Soal Masuk SMA Unggul DEL 2018 |*Soal Lengkap

Alternatif Pembahasan: Hide

Dengan menggunakan teorema pythagoras pada △ EBC , kita peroleh:

Dengan cara yang sama pada △ DH C dapat kita hitung H D = 15 dan DG = 2

Perhatikan △ AEF ∼△ DGF sehingga berlaku:

Luas daerah yang diarsir adalah [CEI ] + [DI EA] − [AEF ]

∴ Pilihan yang sesuai adalah (B) 72, 25

12. Soal UNBK IPA 2018 |*Soal Lengkap

Alternatif Pembahasan: Hide

Jarak lampu dan saklar adalah;

13. Soal UNBK IPS 2018 |*Soal Lengkap

Jarak antara titik W dan titik tengah P R adalah...

Alternatif Pembahasan: Hide

∴ Pilihan yang sesuai adalah (C) 3√6

14. Soal SBMPTN 2017 Kode 106 |*Soal Lengkap

Alternatif Pembahasan: Hide

Karena AC merupakan diameter sehingga ∡ABC , sehingga;

Luas irisan lingkaran adalah LBiru + LT embereng yaitu 9π + 9π − 18 = 18π − 18

∴ Pilihan yang sesuai adalah (B) 18π − 18

15. Soal SIMAK UI 2018 Kode 641 |*Soal Lengkap

Alternatif Pembahasan: Hide

Pada △ ABC berlaku teorema pythagoras,