RA 091334
1. Gambar Rencana...................................................................................................................... 3
2. Klasifikasi Peralatan Instalasi Listrik................................................................................... 4
a. Power Failure/outages...................................................................................................... 4
b. Power SAG............................................................................................................................... 4
3. Perhitungan..................................................................................................................................... 8
4. Distribusi....................................................................................................................................... 10
5. Komponen Utilitas..................................................................................................................... 12
a. Bargainser (“Meteran Listrik”)....................................................................................... 12
b. Pengaman thermal (“MCB” atau “Circuit Breaker”)................................................12
c. Kabel Listrik............................................................................................................................. 13
Kabel NYA................................................................................................................................. 13
Kabel NYM................................................................................................................................ 13
Kabel NYY................................................................................................................................. 14
d. Sakelar (“Switch”)................................................................................................................ 14
e. Stop Kontak (“Outlet” atau “Receptacle”)....................................................................15
f. Pentanahan (“Arde” atau “Grounding”)........................................................................16
1. Gambar Rencana
a. Power Failure/outages
Merupakan gangguan berupa sumber listrik utama mat, bisa juga disebut dengan
lampu mati. Penyebabnya dikarenakan korsleting, sumber listrik kelebihan
beban, peralatan listrik yang rusak.
b. Power SAG
Yaitu ketika tegangan listrik turun dalam waktu sesaat sampai dengan dibawah
80-85% dari tegangan normal. Penyebabnya adanya startup beban(peralatan
listrik) yang cukup besar.
Dari kedua gangguan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa gangguan yang
terjadi seringkali disebabkan oleh beban yang berlebih. Kebanyakan beban
berlebih tersebut disebabkan oleh peralatan listrik yang memiliki beban besar.
Tapi tidak menutup kemungkinan peralatan dengan beban rendah menyebabkan
gangguan.
Dalam hal ini kami mengelompokan perlatan listrik berdasarkan zona. Hal ini
dengan pertimbangan penggunaan kabel yang lebih efektif dan efisien. Juga pada
tiap zona mendapatkan asupan listrik sesuai kebutuhan, ketika terjadi sauta
gangguan pada satu zona maka tidak akan berdampak pada zona yang lain,
pembagian menggunakan pembagian permanen.
Zona 1
No Nama Ruang Peralatan Tegangan
elektronik
1. K. Tidur Tamu AC ¾ pk 520 watt
Lampu 1buah 20 watt
2. K. Mandi 1 Lampu 1 buah 15 watt
3. K. Mandi 2 Lampu 1 buah 15 watt
4. K. Tidur Utama AC ¾ pk 520 watt
Lampu 1buah 20 watt
Televisi 150 watt
5. Taman Belakang Lampu 1 buah 15 watt
6. Teras Belakang Lampu 1 buah 15 watt
Total Tegangan :1.290 watt
Zona 2
No Nama Ruang Peralatan Tegangan
elektronik
1. Taman depan Pompa Air 75 watt
Lampu 1 buah 15 watt
2. Garasi Lampu 2 buah 30 watt
3. Dapur Kulkas 90 watt
Rice cooker 380 watt
Lampu 1 buah 15 watt
4. K. tidur pembantu Lampu 1 buah 15 watt
5. R. keluarga Televisi 150 watt
Lampu 1 buah 20 watt
6. R.tamu Lampu 1 buah 20 watt
7. R.makan - -
Total tegangan :815 watt
Zona 3
No Nama Ruang Peralatan Tegangan
elektronik
1. K. Tidur 1 AC ¾ pk 520 watt
Lampu 1 buah 20 watt
Laptop 75 watt
2. K. Tidur 3 AC ¾ pk 520 watt
Lampu 1 buah 20 watt
Laptop 75 watt
3. K. Mandi Lampu 1 buah 15 watt
4. Balkon Lampu 1 buah 15 watt
5. Void Lampu gantung 2 40watt
buah
Total Tegangan :1300
Zona 4
Tugas Utilitas-Instalasi Listrik
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
No Nama Ruang Peralatan Tegangan
elektronik
1. R. Duduk Lampu 1 buah 20 watt
Televisi 1 buah 150 watt
2. K. Tidur 2 AC ¾ pk 520 watt
Lampu 1 buah 20 watt
Laptop 75 watt
3. Area Belajar Lampu 1 buah 20 watt
4. R.cuci Jemur Lampu 1 buah 20 watt
Mesin Cuci 250 watt
5. Balkon Samping Lampu 1 buah 15 watt
Total Tegangan : 1090 watt
3. Perhitungan
Kebutuhan maksimum dari instalasi rumah tunggal, disuplai oleh fase tunggal
240 volt dengan beban seperti berikut :
- 28 buah titik penerangan
- 11 buah KKK (stop kontak khusus)
- 7 buah KKB (stop kontak biasa)
- 5 x 520 W AC ¾ PK
- 5 x 150 W TV
- 1 x 90 W Kulkas
- 1 x 250 W Mesin Cuci
- 1 x 380 W Rice Cooker
- 1 x 100 W Pompa Air
Keterangan:
• Perumahan: Fasa satu
• P : daya aktif (real power) (watt)
• E : tegangan fasa netral (Volt)
• I : kuat arus (ampere)
• cos ⱷ : faktor kerja =0,8 - 0,9
Perhitungannya:
Diketahui:
- E: 240Volt
- P:4.495 watt
- Cos φ: 0.8
Ditanya:
- Kuat Arus yang mengalir pada sirkuit:
Dijawab:
Zona 3
1300
I= x 0.8=4 , 3 A
240
Zona 4
1090
I= x 0.8=3 , 6 A
240
Pada kenyataannya, hal itu tidak terjadi. Oleh karena itu, sesuai asas
pemenuhan kebutuhan, kelompok kami memutuskan kebutuhan daya
untuk rumah tinggal = 2200 W
4. Distribusi
Miniature Circuit Breaker atau lebih dikenal dengan singkatan MCB, lebih
ditujukan keberadaannya untuk kepentingan membatasi beban arus listrik hingga
Tugas Utilitas-Instalasi Listrik
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
level tertentu. Pengertian level tertentu disini adalah besar beban / kapasitas arus
listrik yang diperkenankan untuk beredar dalam jaringan kabel di sebuah area
(rumah / ruangan). MCB tidak dibuat untuk mengatur (smart control) besar arus
listrik. Fungsinya hanya membatasi (dumb control) arus listrik saja. Berapa pun besar
input daya ke dalam MCB, maka daya listrik yang menjadi keluaran dibatasi hanya
sebesar sesuai kapasitas dari MCB saja. Jika terjadi perubahan besaran daya listrik
melebihi kapasitas yang dimilikinya, maka switch MCB akan turun (mati). Inilah
fungsi lain dari MCB yang kita perlukan, yaitu menjaga / membatasi gerak peredaran
arus listrik agar tetap pada porsinya.
Perletakan MCB biasa diletakkan pada bagian dalam depan rumah, dekat
dengan meteran listrik.
c. Kabel Listrik
Kabel adalah bagian dari instalasi listrik yang berfungsi menghantarkan arus
listrik sampai ke peralatan listrik.
Beberapa jenis kabel yang umum dipakai dalam instalasi listrik rumah :
Kabel NYA
Merupakan kabel berisolasi PVC dan berinti kawat tunggal. Warna isolasinya adalah
merah, kuning, biru dan hitam. Jenisnya adalah kabel udara (tidak untuk ditanam
dalam tanah). Karena isolasinya hanya satu lapis, maka mudah luka karena gesekan,
gigitan tikus atau gencetan. Dalam pemasangan selalu dimasukkan dalam pipa PVC
yang berfungsi sebagai konduit.
Kabel NYM
Kabel jenis ini mempunyai isolasi luar jenis PVC berwarna putih (cara mengenalinya
bisa dengan melihat warna yang khas putih ini) dengan selubung karet di dalamnya
dan berinti kawat tunggal yang jumlahnya antara 2 sampai 4 inti dan masing-masing
inti mempunyai isolasi masing-masing dengan warna berbeda. Jadi seperti beberapa
kabel NYA yang dijadikan satu dan ditambahkan isolasi putih dan selubung karet.
Kode yang digunakan untuk jenis kabel ini adalah misal : 3C x 2.5 sqmm, dimana 3C
menandakan jumlah inti (3 inti kabel), 2,5 sqmm menandakan ukuran penampang
kabel dalam “square millimeter”.
Kabel ini relatif lebih kuat karena adanya isolasi PVC dan selubung karet.
Pemasangannya pada instalasi listrik dalam rumah bisa tanpa conduit (kecuali dalam
tembok), tetapi bukan untuk tipe “outdoor”. Harganya lebih mahal dari tipe kabel
NYA.
Kabel NYY
Warna khas kabel ini adalah hitam dengan isolasi PVC ganda sehingga lebih kuat.
Karena lebih kuat dari tekanan gencetan dan air, pemasangannya bisa untuk
outdoor, termasuk ditanam dalam tanah. Kabel untuk lampu taman dan di luar
rumah sebaiknya menggunakan kabel jenis ini. Harganya tentu lebih mahal
dibanding dua jenis kabel sebelumnya.
Sedangkan kabel berinti serabut, biasanya ada 2 inti dan 2 macam warna, disebut
NYMHYO, biasanya digunakan untuk loudspeaker atau sound system atau untuk
lampu-lampu berdaya kecil.
Pada instalasi listrik rumah, keberadaan saklar ini sangat lazim dipasang untuk
menghidupkan atau mematikan lampu. Pemakaian lainnya adalah untuk bel rumah,
stop kontak atau “extension outlet” ,misal kabel rol, yang mempunyai fasilitas
sakelar.
Fungsi dari sakelar adalah sebagai penyambung atau pemutus aliran listrik pada
suatu penghantar sumber listrik ke beban.
a. Sakelar On-Off, yaitu bekerja menghubungkan arus listrik bila tombol ditekan pada
posisi ON dan memutuskan arus listrik bila ditekan ke posisi OFF. Contoh paling
mudah adalah sakelar lampu, sakelar stop kontak atau “extension outlet” (yang
mempunyai fasilitas sakelar).
b. Sakelar push-on, yaitu bekerja menghubungkan arus listrik hanya bila tombolnya
ditekan pada posisi ON, dan otomatis OFF bila tekanan dilepaskan. Contoh
pemasangan adalah bel pintu.
Berdasarkan jumlah tombol per unit sakelar,maka sakelar dapat dibedakan menjadi :
a. Sakelar tunggal, hanya mempunyai satu buah tombol saja. Jadi hanya ada satu
saluran input dan satu saluran output.
b. Sakelar majemuk, mempunyai tombol lebih dari satu. Satu saluran input pada
sakelar tersebut dan beberapa saluran output yang tergantung dari jumlah
tombolnya.
- dipasang dengan ketinggian wajar, agar mudah dicapai pengguna, tapi tetap aman
bagi anak-anak ( sekitar ketinggian 150 cm)
Stop kontak adalah bagian terminal akhir dari instalasi listrik rumah yang terpasang
permanen sebagai penghubung yang menyalurkan energi listrik ke beban atau
peralatan listrik. Disebut permanen karena letaknya yang terpasang di dinding.
Perpanjangan stop kontak ini bisa disebut “extension outlet” yang bisa berupa kabel
rol atau bentuk lainnya
Agar beban atau peralatan lsitrik dapat terhubung dengan stop kontak ini, maka
diperlukan steker atau “colokan listrik” yang ditancapkan pada stop kontak.
Tentunya steker ini juga memerlukan kabel lagi ya..
Stop kontak ini mempunyai kapasitas maksimum arus listrik antara 10A – 16A (setara
dengan 2200VA – 3300VA untuk listrik 220V). Tetapi maksimum pemakaian tentu
dibatasi oleh besarnya daya listrik berlangganan dari PLN dan juga material dari stop
kontak ini. Semakin baik kualitas materialnya tentu harganya semakin mahal.
a. Stop kontak in-bow yang ditanam permanen dalam tembok atau dinding
b. Sakelar out-bow yang dipasang pada permukaan tembok atau dinding. Stop
kontak out-bow ini kadangkal juga bisa bersifat portable.
Dalam instalasi listrik rumah, jumlah stop kontak terpasang minimal satu titik dalam
satu ruangan. Ini diperlukan untuk menghindari penggunaan stop kontak yang
berlebihan beban dengan banyak steker yang ditancap. Steker yang ditancap harus
sesuai dengan ukuran stop kontak dan tidak kendor saat ditancap dengan stop
kontak. Banyak kasus yang terjadi dengan steker atau stop kontak meleleh karena
kurang rapatnya posisi steker yang terpasang dengan stop kontak.
- dipasang sesuai dengan kebutuhan dan penataan furniture, misalnya di sebelah TV,
Kulkas
Pentanahan atau lebih dikenal dengan “arde” sebetulnya adalah peralatan yang
paling penting dalam suatu instalasi listrik dimanapun berada. Entah itu instalasi
listrik besar, sedang atau kecil dengan berbagai variasi tegangan dari rendah, tinggi
sampai extra tinggi, wajib dipasang instalasi grounding.
Cara kerja system pentanahan ini adalah bila terjadi arus listrik yang terlalu besar
akibat adanya kebocoran, induksi tegangan listrik atau kegagalan isolasi pada suatu
peralatan listrik atau instalasi listrik maka bagian pentanahan akan secepatnya
menyalurkan ke bumi atau tanah, dan orang yang tidak sengaja memegang peralatan
listrik yang bermasalah akan aman. Juga peralatan listrik akan terhindar dari
kerusakan.
Sudah menjadi hukum alam bahwa arus listrik akan selalu mencari tempat yang
paling mudah untuk mengalir, oleh karena itu system pentanahan haruslah
terhubung dengan baik dalam suatu instalasi listrik.