Anda di halaman 1dari 44

Tata laksana jenazah pada

kondisi pandemi covid-19


Satgas COVID-19 UB
Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI)
PRINSIP
1. Perlindungan kesehatan masyarakat dan pencegahan penularan
penyakit
2. Prosedur penanganan jenazah secara medis dan etis
3. Edukasi keluarga dan masyarakat
LATAR BELAKANG

Covid-19, Apa itu?


• Adalah nama penyakit, singkatan dari
Corona Virus Disease-19
• Nama virusnya Coronavirus SARS-2
• Atau WHO (11-02-2020) secara resmi
memberi nama virus : Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus-2
atau SARS-CoV-2
• virus novel corona'. 'virus corona
nCoV' hingga '2019-nCoV'.
PENULARAN DAN PENCEGAHAN
• Droplet / percikan dari orang batuk atau bersin
• Airborne atau kontak masih terus dalam penelitian
• Strategi PPI (pencegahan dan pengendalianinfeksi) : Menerapkan
kewaspadaan kontak, droplet dan aiborne
• PENGENDALIAN: menerapkan prosedur dan protocol pengendalian
administrasi, pengendalian lingkingan dan Alat Pelindung Diri (APD)
Coronavirus SARS-2 pada Jenasah

• Dapat tinggal di jenazah ± 9 jam setelah dinyatakan meninggal


• Pasien meninggal >> kematian somatis
• Virus bersifat obligat intraseluler, masih dapat hidup hingga kematian
seluler. Sehingga masih bertahan ± 4 jam dalam lingkungan intraseluler
• > 4 jam , degradasi sel, virus keluar ekstraseluler dan mampu hidup
beberapa waktu ( masih terus dilakukan penelitian)
• SEHINGGA, meskipun kondisi esktrasel virus hancur, tetap HARUS dihindari
untuk kontak yang dapat meningkatkan resiko penularan
• Referensi: virus dapat bertahap diberbagai material dalam waktu berbeda-
beda (3 jam di udara, 4-5 jam di kertas, dll)
• SEDANGKAN, saat pasien meninggal, diharapkan segera dimakamkan
PROSEDUR TATA LAKSANA JENAZAH
• Dilakukan oleh petugas berwenang dan kompeten
• Memperhatikan prinsip APD
• Menjaga jarak
• Membatasi petugas
• Melakukan protocol perawatan jenazah
• Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI) pada jenazah dilakukan :
desinfeksi, membungkus jenazah dengan material kedap air, tutup
rapat/segel, segera dimakamkan sebelum 4 jam
• TETAP dilakukan dengan prinsip bioetik, agama / kepercayaan
almarhum/ah
Kapan dan bagaimana jenazah dapat
menularkan
PEMULASARAN JENAZAH

TRANSPORTASI

PEMAKAMAN JENAZAH
PEMULASARAN JENAZAH

Siapa yang melakukan

Standar APD

Prosedur

Standar Kantong Jenazah

Perlakuan Jenazah oleh Keluarga


PETUGAS PEMULASARAN JENAZAH RUMAH SAKIT
Standar APD
• Gaun Sekali Pakai, lengan panjang dan kedap air
• Sarung tangan nonsteril (satu lapis) yang menutupi manset
gaun
• Pelindung wajah atau kacamata/google
• Masker Bedah
• Celemek karet (apron)
• Sepatu tertutup yang tahan air
PROSEDUR 1. Petugas kesehatan harus menjalankan kewaspadaan standar
ketika menangani pasien yang meninggal akibat penyakit
menular
2. APD harus digunakan petugas sesuai standar APD yang
menangani jenazah jika pasien tersebut meninggal

3. Jenazah harus terbungkus seluruhnya dalam kantong jenazah


yang tidak mudah tembus sebelum dipindahkan ke kamar jenazah

4. Jangan ada kebocoran cairan tubuh yang mencemari bagian luar


kantong jenazah.

5. Pindahkan sesegera mungkin ke kamar jenazah setelah


meninggal dunia.

6. Jika keluarga pasien ingin melihat jenazah tanpa menyentuh


sebelum jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dengan
menggunakan APD.
PROSEDUR 7. Jenazah dimandikan dengan CAIRAN DESINFEKTAN, tidak
boleh dibalsem atau disuntik pengawet.
8. Jika akan diotopsi harus dilakukan oleh petugas khusus, jika
diijinkan oleh keluarga dan Direktur Rumah Sakit.

9. Jenazah dibungkus kantong plastik jenazah, dikafani atau


dipasangkan pakaian, dibungkus plastic kembali dan tidak
boleh dibuka lagi.

10. Jenazah diantar oleh mobil jenazah khusus.

11. Jenazah tidak boleh lebih dari 4 (empat) jam disemayamkan


di ruang pemulasaran jenazah dan segera dimakamkan

Perlakuan ini juga diperuntukkan bagi jenazah dengan status PDP


yang belum mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium COVID-19.
PROSEDUR Umat Islam yang wafat karena wabah
COVID-19 hak-hak jenazahnya wajib
dipenuhi, yaitu dimandikan, dikafani,
dishalati, dan dikuburkan, yang
pelaksanaannya wajib menjaga
keselamatan petugas dengan mematuhi
ketentuan protokol medis.

(FATWA MUI No. 18 Tahun 2020 tentang


Pedoman Pengurusan Jenazah Muslim
yang Terinfeksi COVID-19)
STANDAR
KANTONG JENAZAH

Jenazah harus terbungkus seluruhnya


dalam kantong jenazah yang tidak mudah
tembus sebelum dipindahkan ke kamar
jenazah

Jangan ada kebocoran cairan tubuh yang


mencemari bagian luar kantong jenazah
Siapkan Larutan klorin 0,5 %

- 25 l air bersih
- 200 gr kaporit
- 22,5 l air
-Letakkan kaporit di atas kain
- 2,5 l pemutih cair
- Bungkus dg kain tsb
-Larutkan pemutih cair
- Haluskan kaporit dalam air
- Larutkan dalam air

4/15/2020 21
Kaporit 60%
Larutan klorin 0,5% dibuat
Dijual bebas dengan melarutkan:

8 g kaporit 60% + 1 L air


7 g kaporit 70% + 1 L air

1 sdm munjung kaporit = 20 g

25 L air bersih + 10 sdm munjung kaporit

22,5 L air bersih + 2,5 L pemutih cair

4/15/2020 22
12,5 liter air 100 gram = 5 sdm munjung

Bungkus dengan kain tipis

4/15/2020 23
Remas dalam air

Buat 2 bak (12,5 liter) larutan klorin 0.5%


-1 bak untuk desinfeksi jenazah
-1 bak untuk dekontaminasi alat bekas pakai

4/15/2020 24
Disinfektan

Disinfektan Pemakaian Keunggulan Kekurangan

DTM, Antiseptik kulit Konsentrasi , inaktif


Kerja cepat, tanpa
Alkohol Termometer, stetoskop, residu, tidak berbekas
oleh bahan organik,
karet mengeras
DTM, Alat dialisis, tanki, Korosif, inaktif oleh
CPR, dekontaminasi alat Murah, kerja cepat, bahan organik, iritasi,
Klorin dan permukaan, percikan tersedia di pasar tidak stabil pada
darah pengenceran 1:9 (>)
Kerja lambat dan
Untuk alat yang tidak
Etilin butuh waktu lama
Sterilisasi gas tahan panas dan
Oksida untuk menghilangkan
tekanan
residu yang toksis

Formalde- Terbatas, dekontaminasi Tahan terhdp bahan Karsinogeni, toksik,


hid biosafety cab lab, fumigasi organik iritan, bau menyengat

Iritasi, cepat inaktif


Nonkorosif, tahan bahan
DTT (2%), endoskopi, alat bila diencerkan,
Glutaralde- organik, cocok untuk
terapi pernafasan, alat mahal, sulit dipantau
hid alat optik, sterilisasi dlm
anestesi konsentrasinya,
6-10jam
residu
4/15/2020 25
Desinfektan

Disinfektan Pemakaian Keunggulan Kekurangan


3% - DTR, lantai,
dinding, perabot RT Oksidan kuat, kerja
Korosif bagi aluminium,
H2O2 cepat, terurai – O2 dan
6%- DTT, endoskop, tembaga, kuningan dan seng
air
lensa kontak

DTM- termometer, Tdk cocok utk permukaan


tanki keras, korosif u/ metal, kulit
Kerja cepat, tidak
Yodofor toksik & tdk iritatif
terbakar, tdk tahan bhn
DTR- permukaan keras organik meninggalkan
kursi roda, TT, bel bercak
Aman u/ lingkungan
DTT ut alat tdk tahan
Asam (air, O2, H2O2, asam Korosif, tidak stabil bila
panas, untuk mesin
Parasetat asetat), kerja cepat, diencerkan
sterilisasi
aktif thd organik
Tidak u/ kamar bayi
DTM/ DTR, lantai, Residu dipermukaan, (hiperbilirubinemia), tidak utk
Fenol dinding, perabot RT. banyak di pasar kontak dg makanan, diserap
kulit, lengket
DTR, Lantai, dinding,
Amonium Tdk untuk alkes, terbatas
perabot, percikan Non-iritatif, detergent
Kuarterner spektrum sempit
4/15/2020 darah 26
Siram jenazah dengan larutan klorin 0,5%
• Biarkan 10 menit • Mandikan dan Bilas dgn sabun
dan air mengalir
Bungkus plastik sebelum dikafani

4/15/2020 28
PETI JENAZAH
PERLAKUAN JENAZAH OLEH KELUARGA
Petugas harus memberi penjelasan kepada pihak
keluarga tentang penanganan khusus bagi jenazah
yang meninggal dengan penyakit menular.
Sensitivitas agama, adat istiadat dan budaya harus
diperhatikan ketika seorang pasien dengan
penyakit menular meninggal dunia.

Jika ada keluarga yang ingin melihat jenazah


dengan memakai APD lengkap dengan tidak
menyentuh jenazah sebelum jenazah dimasukkan
kantong jenazah.
FATWA MUI
TRANSPORTASI

Siapa dan Standar APD


• Tim Forensik RS dengan menggunakan APD masker
N95, sarung tangan sekali pakai dan gaun, Supir
jenazah menggunakan APD minimal masker bedah

Ambulans
• RS menyiapkan ambulans standar dan khusus untuk
transportasi jenazah COVID-19 setempat
TRANSPORTASI

Prosedur
• Jenazah tidak boleh melewati Bandar udara, pelabuhan,
pos lintas batas darat negara
• Setelah semua prosedur pemulasaran jenazah
dilaksanakan dengan baik maka pihak keluarga dapat
turut dalam penguburan jenazah
• Jenazah diantar oleh ambulans khusus ke tempat
pemakaman, peti tidak boleh dibuka lagi
PEMAKAMAN JENAZAH

Lokasi
• Jenazah dapat dimakamkan di Tempat Pemakaman
Umum atau Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota
menyiapkan lahan khusus.
Siapa dan Standar APD
• Petugas penggali kubur pemakamam setempat
menggunakan APD Sarung tangan sekali pakai Gaun
atau apron
PEMAKAMAN JENAZAH
Prosedur
• Jenazah dikuburkan tidak boleh lebih dari 4 jam
• Lokasi penguburan harus berjarak setidaknya 50 meter dari sumber
air tanah yang digunakan untuk minum, dan berjarak setidaknya 500
meter dari pemukiman terdekat
• Jenazah harus dikubur pada kedalaman 1,5 meter, lalu ditutup dengan
tanah setinggi satu meter
• Dilakukan dengan cara memasukkan jenazah bersama petinya ke
dalam liang kubur tanpa harus membuka peti, plastik, dan kafan.
• Petugas memastikan posisi tubuh mayit ke arah kiblat disisi kanan
tubuhnya.
• Sholat jenazah dilakukan di pemakaman sebelum dimasukkan
kedalam kubur
JIKA JENAZAH DIKREMASI
• Tata laksana tetap sesuai prosedur COVID-19
• Petugas kremasi tetap menggunakan APD
• Setelah kremasi, virus akan mati dan abu jenazah aman dan dapat
dilarung jika dikehendaki
PERTIMBANGAN PEMULASARAAN JENAZAH
DI RS
• Kompetensi petugas
• Mencegah penyebaran penyakit dari jenazah
• Limbah cair dan padat pasca tindakan tidak mencemari lingkungan
KESIMPULAN
• Kunci penularan dari jenazah adalah droplet dapat keluar dari lubag
tubuh, ditasi dengan desinfeksi klorin dan pembungkusan secara
rapat
• Tatalaksana jenazah pasien PDP dan konfirmasi COVID-19 ditujukan
untuk menghindarkan resiko
• Setelah ditatalaksana sesuai prosedur, jenazah AMAN dan dapat
dimakamkan di TPU tanpa kekhawatiran dan ketakutan
COVID BUKAN AIB

Gotong royong,
saling
menguatkan dan
disiplin PHBS
kunci memutus
penyebaran

BERSAMA KITA
BISA
RUJUKAN
TERIMA KASIH

4/15/2020

Anda mungkin juga menyukai