Anda di halaman 1dari 62

PEMULASARAN JENAZAH

ODHA
Perawatan ODHA Menghadapi Masa
Terminal.
PERAWATAN ODHA
MENGHADAPI MASA TERMINAL
 Masa terminal adalah masa yang dialami
seseorang sebelum datang ajalnya.
 Tenaga kesehatan atau keluarga yang
terdekat dengan ODHA perlu
mempersiapkan agar ODHA yang sudah
pada masa terminal dapat menghadapi
kematian dengan damai.
Tujuan perawatan pada ODHA yang
sedang menghadapi kematian yaitu ,
1. Memenuhi kebutuhan fisik maupun
psikologis
2. Mengurangi rasa tidak nyaman yang
sedang dihadapinya
3. Membantu ajal dengan tenang
Perawatan yang diberikan kepada ODHA yang sedang menghadapi
masa terminal yaitu :
1. Tahap persiapan psikologis,
 Denial ( Penyangkalan/Pengingkaran/Sangkalan)
○ Mengidentifikasi persepsi terhadap kematian
○ Mendorong odha untuk mengekspresikan rasa takut
menghadapi kematian
 Angry (Marah/ Gusar/ Bengis)
○ Memberikan kesempatan pada odha untuk mengekspresikan
kemarahannya
○ Memahami kemarahan odha
 Bargaining (tawar menawar/ Perundingan)
○ Mendorong odha untuk mendiskusikan perasaan kehilangan
dan rasa takut menghadapi kematian
○ Mendorong odha untuk menggunakan kelebihan yang ada
pada dirinya
 Depression (Depresi/ Kemuraman)
○ Sediakan waktu untuk odha
○ Mendorong odha agar mau melakukan aktivitas
sehari-hari sesuai kondisinya
○ Membantu menghilangkan rasa bersalah, kalau
perlu datangkan pemuka agama
 Acceptance (Penerimaan/ Persetujuan/
Dukungan)
○ Sentuhan tangan sebagai komunikasi yang sangat
berarti
○ Memotivasi odha agar mau berdoa
○ Menyediakan waktu dan tempat untuk beribadah
○ Memberikan bimbingan keagamaan sesuai
keyakinan odha
2. Tahap persiapan fisik :
 Membantu odha melakukan kegiatan sehari-hari
sesuai kebutuhan
 Menjaga kebersihan diri odha
 Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
 Membantu mengurangi rasa nyeri dengan teknik
relaksasi dan dukungan emosional serta memberikan
obat-obat sesuai dengan instruksi yang diberikan
 Membimbing odha agar mampu menghadapi kematian
dengan tenang, dengan memberikan bimbingan
keagamaan sesuai keyakinan odha
PEMULASARAAN JENAZAH ODHA
PEMULASARAAN
JENAZAH
PRINSIP :

• Selalu menerapkan Kewaspadaan


Universal ( memperlakukan setiap
cairan tubuh, darah dan jaringan
tubuh manusia sebagai bahan
yang infeksius )
• Tanpa mengabaikan Budaya dan
Agama yang dianut keluarga
• Tindakan petugas mampu
mencegah penularan
PERAWATAN JENAZAH

Di Sarana Kesehatan :
• Ruang perawatan
• Pengangkutan ke kamar jenazah
• Pengelolaan di kamar jenazah
• Persiapan pemakaman

• Kerahasiaan tentang penyakit sebelumnya


harus dijaga
• Keluarga ada yang mendampingi selama
perawatan jenazah
KATEGORI JENAZAH :

• Perbedaan karena :
 Resiko infeksi dari penyakit berbeda
• Kategori 1 : label Biru
 Tindakan pencegahan yang direkomendasikan
 Penyakit selain kategori 2 dan 3
• Kategori 2 : label Kuning
• Kategori 3 : label Merah
• Kategori 2 :
- Kategori 1 ditambah :
- Penyakit : HIV, Hepatitis C, SARS, Avian Influenza

• Kategori 3 :
- Aturan lebih ketat
- Penyakit : Antrax, Rabies, dll
KETENTUAN UMUM
PENANGANAN JENAZAH
1. Semua petugas/ keluarga/ masyarakat yang menangani
jenazah sbaiknya telah mendapatkan vaksinasi sebelum
melaksanakan pemulasaraan jenazah . Hepatitis-B (catatan :
efektivitas vaksinasi Hepatitis-B selama 5 tahun).
2. Hindari kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh
lainnya
3. Luka dan bekas suntikan pada jenazah diberikan desinfektan
4. Semua lubang-lubang tubuh, ditutup dengan kasa absorben
dan diplester kedap air
5. Badan jenazah harus bersih dan kering.
6. Jenazah HIV AIDS yang sudah dibungkus tidak boleh di buka
lagi.
7. Jenazah HIV AIDS tidak boleh dibalsem atau disuntik untuk
pengawetan atau autopsi, kecuali oleh petugas khusus (yang
sudah dilatih).
8. Dalam hal tertentu autopsi hanya dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari pimpinan Rumah Sakit.
1. Siapkan tempat untuk memandikan
jenazah.

• Pencahayaan yang cukup (terang)


• Sirkulasi udara yang baik.
• Sebaiknya berlantai semen.
• Air bersih yang mengalir
• Dipan beserta alas kepala
• Sabun mandi dan handuk kering.
• SPAL yang jauh dari sumber air. bisa juga
dialirkan ke septic tank.
2. Siapkan larutan klorin 0,5%.

• 25 liter air bersih.


• 200 gram ( 10 sdm munjung) kaporit
• Letakkan kaporit di atas selembar kain
• Bungkus dengan kain tersebut
• Haluskan kaporit dengan pemukul.
• Masukkan kaporit terbungkus kain tersebut dalam
air, remas-remas untuk melarutkannya hingga larut
rata.
25 Liter Air

Dibagi dalam 2 ember


Larutan klorin 0,5% dibuat
dengan melarutkan:

8 g kaporit 60% + 1 L air


7 g kaporit 70% + 1 L air

1 sdm munjung kaporit = 20 g

Kaporit 60%
Dijual bebas
25 L air bersih + 10 sdm munjung kaporit

22,5 L air bersih + 2,5 L Bayclin


12,5 liter air 100 gram = 5 sdm munjung

Bungkus dengan kain tipis


Remas dalam air

Buat 2 bak (12,5 liter) larutan klorin 0.5%


-1 bak untuk desinfeksi jenazah
-1 bak untuk dekontaminasi alat bekas pakai
125 g Kaporit 100%

25 Liter Air

Kaporit 100%
• Larutan klorin 0,5%
juga bisa dibuat dengan
cara mencampur 22,5
liter air dengan 2,5 liter
“bayclin”.
Tidak membunuh semua Virus dan Kuman
PROSEDUR PEMBUATAN LARUTAN
KLORIN 0,5%
1. Kenakan sarung tangan karet yang tebal
2. Siapkan 25 liter air dalam bak besar
3. Siapkan 175 gram kaporit 70% atau 200 gram
kaporit 60%
4. Letakkan kaporit di atas selembar kain berukuran
40x40 cm , bungkus dengan kain tersebut dengan
mengikat keempat ujung ujungnya
5. Haluskan kaporit dengan pemukul
6. Masukkan kaporit terbungkus kain tersebut dalam
air, remas remas untuk melarutkan hingga larut rata
7. Bagi larutan klorin menjadi dua bak, satu bak untuk
memandikan jenazah dan satu bak untuk
dekontaminasi alat
3. Kenakan pakaian yang memenuhi standar
Universal Precaution.
Tujuan UP Petugas :
1. Agar prosedur pemulasaran jenazah dengan HIV AIDS berjalan
dengan baik, dan teratur
2. Menghilangkan resiko penularan HIV AIDS dari jenazah ke
petugas
3. Memberikan rasa aman pada petugas
4. Memberikan rasa aman pada lingkungan tempat dirawatnya
jenazah

• Tidak boleh ada luka terbuka pada tangan atau


kaki.
• Kenakan sepatu dari boot dari karet.
• Kenakan celemek plastik.
• Kenakan masker pelindung mulut dan hidung
• Kenakan kacamata pelindung.
• Kenakan sarung tangan karet.
Sarung Tangan Karet
Sarung Tangan Karet
Sarung Tangan Karet
Sarung Tangan Karet
4. Pindahkan jenazah ke dipan
5. Lepaskan semua baju yang dikenakan jenazah.

tidak boleh memangku jenazah


6. Siram jenazah dengan larutan klorin 0,5%

Biarkan 10 menit
7. Mandikan dgn sabun dan air mengalir
8. Bilas dgn air bersih yang mengalir
9. Keringkan jenazah dengan handuk.
10. Sumbat lubang-lubang tubuh dgn kapas
11. Bungkus dgn plastik sebelum dikafani
12. Pindahkan jenazah langsung ke keranda

Pindahkan jenazah langsung ke keranda sedemikian


hingga tidak perlu mengangkat lagi jika akan
diberangkatkan ke pemakaman.
13. Bersihkan bekas tempat memandikan dgn larutan
klorin 0,5%.

•Siram dipan dengan larutan klorin 0,5%.

•Siram lantai dengan larutan klorin 0,5%.

•Bilas dengan air bersih yang mengalir.


14. Lepaskan perlengkapan Universal
Precaution.
•Rendam tangan yang masih mengenakan sarung
tangan dalam larutan klorin 0,5%, lalu bilas dengan
sabun dan air mengalir.
•Lepas kacamata pelindung, rendam dalam larutan
klorin 0,5%
•Lepas masker pelindung, rendam dalam larutan
klorin 0,5%
•Lepas celemek plastic, rendam larutan klorin 0,5%.
•Celupkan bagian luar sepatu pada larutan klorin
0,5%, bilas dengan air bersih lalu lepaskan sepatu
dan letakkan di tempat semula.
•Terakhir lepaskan sarung tangan.
15. Universal Precaution di Pemakaman

Kenakan sarung tangan karet waktu


menurunkan dan membuka kain kafan
Lepas dan tinggalkan sarung tangan
terkubur bersama jenazah
Peralatan
PEMULASARAN JENAZAH
DI LUAR SARANA KESEHATAN
Tata cara perawatan jenazah dengan HIV AIDS
di luar sarana kesehatan sebaiknya tetap
dilakukan oleh petugas RS / tenaga terlatih
dengan tetap memperhatikan faktor faktor
penularan penyakit yang mungkin terdapat pada
jenazah.
Prinsip : Sama dengan di Sarana Kesehatan
Tujuanya :
1. Menghilangkan resiko penularan penyakit
khususnya HIV AIDS dan Hepatitis Virus dari
jenazah
2. Memberikan rasa aman pada lingkungan
tempat dirawatnya jenazah
PROSEDUR PEMULASARAN JENAZAH
DI LUAR SARANA KESEHATAN
1. Siapkan lautan Klorin 0,5%
2. Kenakan pakaian yang memenuhi standar Universal Precaution
3. Pindahkan jenazah ke meja tempat memandikan jenazah, tidak
diperbolehkan memandikan jenazah di pangku
4. Lepaskan semua baju yang dikenakan janazah
5. Siram seluruh tubuh jenazah dengan larutan klorin 0,5% secara
merata keseluruh tubuh mulai dari sela sela rambut, lobang telinga,
lobang hidung, mulut, tubuh dan kaki. Lalu tunggu hingga 10 menit
6. Mandikan jenazah dengan sabun dan air mengalir
7. Bilas jenazah dengan air bersih mengalir
8. Keringkan jenazah dengan handuk
9. Sumbat dengan kapas lubang lubang tubuh jenazah yang
mengeluarkan cairan
PROSEDUR PEMULASARAN JENAZAH
DI LUAR SARANA KESEHATAN

10. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau pembungkus lain sesuai
dg agama / kepercayaannya
11. Selesai ritual keagamaan, jenazah dimasukkan ke dalam kantong
plastik dengan ketebalan tertentu
12. Pindahkan jenazah langsung ke peti jenazah disaksikan pihak
keluarga, peti ditutup kembali
13. Jenazah diangkut ke dalam mobil jenazah untuk Pemakaman
14. Siram meja tempat memandikan jenazah dengan larutan klorin 0,5%
, bilas dengan air mengalir
15. Lepaskan perlengkapan Universal Precaution (protap pemakaian
UP)
YANG HARUS DIPERHATIKAN !!

1. Jenazah HIV AIDS tidak boleh di balsem


atau diawetkan.
2. Otopsi terhadap jenazah HIV AIDS hanya
dapat dilakukan oleh petugas khusus
yang sudah terlatih dan sudah
mendapatkan ijin dari keluarga dan
Direktur RS.
3. Jenazah HIV AIDS yang sudah dibungkus
tidak boleh di buka lagi.
REFERENSI
 Dr Arif Rahman Sadat Sp.F SH . Pelatihan pemulasaran
jenasah 2009
 Forum Konselor dan Manajer Kasus HIV Semarang
(FKMKS). Dokumen kegiatan pelatihan pemulasaran
jenazah odha. 2009
 Didik Suwarsono, Kerangka acuan pelatihan pemulasaran
jenazah pada odha, 2009
 RS Dr Soetomo Surabaya, Standar Operasional Prosedur
pemulasaran jenazah Odha , 2010
 RS Dr Kariadi Semarang, Standar Operasional Prosedur
pemulasaran jenazah Odha , 2010
 Tim KPAP & KPA Kab. Kota Jateng
TERIMA KASIH

 SEKIAN
......

Anda mungkin juga menyukai