Nama
Nama
PROPOSAL PENELITIAN
Dosen Pengampu:
Dr. Mambaul Ngadhimah, M.Ag.
Disusun Oleh
Tiksna Apta Samoda (208190085)
1. Secara teoritis
1
Richard Osborne and Borin Van Loon, Seri Mengenal Dan Memahami Cultural Studies
(Batam: Scientific Press, 2005).
a. Sebagai sumbangan pemikiran ilmu pengetahuan bagi lembaga-
lembaga terkait di Indonesia
b. Menambah dan memperkaya khazanah keilmuan dunia
perekonomian dan sosial.
2. Secara praktis
Peneliti berharap melalui penelitian ini Paguyuban Jajanan Pasar di
SWK Manukan Kulon dapat memperoleh masukan serta informasi yang
konkrit sebagai titik tolak ukur dalam usaha peningkatan strategi
perdagangan dan hubungan sosial antar pedagang
H. Kajian Pustaka
1. Penelitian oleh Mit Witjaksonono dari Universitas Negeri Malang tahun
2010 dengan judul “Modal Sosial dalam Dinamika Perkembangan Sentra
Industri Logam Waru Sidoarjo.”
Penelitian menemukan terkait keberadaan dan peran modal sosial dalam
konteks dinamika perkembangan SILOW sudah memberi sumbangan
signifikan, muali dalam perspektif komunitas SILOW, perspektif masing-
masing perusahaan pelopor, maupun perpektif ASPILOW. Persamaan
kedua penelitian (dari Mit Witjaksonono dan dari yang hendak
dilakukan) membahas mengenai peran modal sosial. Adapun
perbedaanya terletak pada obyek peneltian. Dalam penelitian Mit
Witjaksonono menggunakan obyek industri logam sedangkan penelitian
menggunakan obyek paguyuban jajanan pasar.
2. Penelitian oleh Berman Surriadi dari Property Consultant & Facility
Management PT Cushman & Wakefield tahun 2016 dengan judul
“Pemberdayaan UKM Di Kota Surabaya : Studi Kasus Paguyuban Jajan
Pasar di Kecamatan Tandes.”
Temuan penelitian ini yakni UKM lebih mampu bertahan di tengah badai
krisis ekonomi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang hendak dilakukan yakni
pada jenis dan pedekatan penelitian yang menggunakan deskriptif
kualitatif serta obyek penelitian yakni di pasar Manukan Kulon. Adapun
perbedaanya terletak pada pembahasan yang dikaji, apabila penelitian
Surriadi membahas upaya-upaya pemberdayaan dan pendampingan
UMKM oleh Pemkot Surabaya sedangkan penelitian membahas peran
modal sosial terhadap kegiatan perekonomian pedagang.
3. Penelitian oleh Dewa Gde Satrya dari Universitas Widya Kartika
Surabaya dengan judul “Wisata Kuliner sebagai Penyelemat PKL di Kota
Surabaya.”
Hasil penelitian dari Dewa Gde Satrya disebutkan terdapat progam-
progam pembinann yang dilaukan oleh paguyuban PKL, kebijakan
pemkot Surabaya. Perbedaan penelitian dari Dewa Gde Satrya dengan
penelitian ini ialah pada penelitian dari Dewa Gde Satrya membahas
mengenai pengembangan kepariwisataan kuliner di kota Surabaya
dengan basis usaha PKL, sedangkan pada penelitian ini membahas peran
modal sosial terhadap kegiatan ekonomi distribusi pada paguyuban
jajanan pasar. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang hendak
dilakukan yakni sama-sama membahas wisata kuliner di Surabaya.
I. Landasan Teori
1. Modal Sosial
2
John Field, Modal Sosial (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2011).
jajanan yang khusus dan unik sehingga setiap produksi dari pedagang
tidak memiliki kesamaan jenis makanan.3
2. Paguyuban
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, paguyuban
dideskrisikapn sebagai kelompok yang bersifat kekeluargaan, didirikan
oleh beberapa individu yang sejalan untuk membangun persatuan di
antara para anggotanya. Sejalan, Ferdinand Tonnies menyatakan
mengenai paguyuban ialah kelompok sosial yang anggotanya mempunyai
ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal.
Ferdinand Tonnies melanjutkan, paguyuban mempunyai ciri-ciri
yaitu terdapat ikatan batin yang kuat antar-anggota dan hubungan antar-
anggota bersifat informal. paguyuban memiliki ciri:
a. Disemangati kebersamaan, keterlibatan, komunikasi, sehati, dan
sejiwa dalam suka maupun duka.
b. Kebersamaan setiap anggotanya yang sedetak jantung, yang hidup
dalam kebersamaan, memiliki kepekaan, dan bertindak saling
mengasihi.
c. Bentuk kehidupan bersama yang menghayati solidaritas dalam
memanfaatkan segala perbedaan untuk mencapai tujuan bersama.
d. Kebutuhan untuk hidup berkelompok yang berlandaskan pada
kepercayaan yang satu.
Berdasarkan pendapat Tonnies di atas, dapat disimpulkan bahwa
paguyuban adalah aktivitas suatu masyarakat yang menempati suatu
daerah. Lingkungan yang dihadirkan bersifat kekeluargaan dan terkesan
saling tolong menolong. Masyarakat yang hidup di daerah mengenal
paguyuban sangat menjunjung tinggi sikap solidaritas dan kebersamaan
antar anggota.
Paguyuban sendiri bisa dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
a. Paguyuban sebab ikatan darah atau kelompok genealogis, yaitu
kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah.
3
James S. Coleman, Dasar-Dasar Teori Sosial (Bandung: Nusa Media, 2008).
b. Paguyuban sebab tempat atau komunitas, yaitu kelompok sosial yang
tercipta yang didasarkan loyalitas
c. Paguyuban sebab ideologi, yaitu kelompok sosial yang tercipta
karena mempunyai ideologi atau keyakinan yang sejalan.4
Berdasarkan tipe paguyuban, dapat dihubungkan dengan
paguyuban yang menjadi obyek penelitian bahwa termasuk kedalam tipe
paguyuban sebab tempat atau komunitas. Hal ini dikarenakan, para
anggotanya terbentuk karena adanya satu perasaan yang senasib yakni
pedagang jajanan pasar. Mereka berasal dari ikatan darah dan
mempunyai ideologi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, paguyuban
jajanan pasar di SWK Manukan Kulon Surabaya yang terbangun yang
didasarkan loyalitas.
3. Kegiatan Distrbusi
Nisa (2019) medneskripsikan bahwa distribusi merupakan kegiatan
ekonomi yang menghubungkan antara kegiatan produksi dan kegiatan
konsumsi. Pelaku distribusi disebut distributor. Cara penyaluran barang
kepada konsumen ada tig cara:
a) Distribusi langsung, hasil produksi bisa disalurkan ke tangan
konsumen tanpa melalui suatu perantara apapun.
b) Distribusi tidak langsung, hasil produksi bisa disalurkan ke
konsumen dengan memanfaatkan sebuah perantara, seperti agen,
pedagang besar, dan pedagang eceran.
c) Distribusi semi langsung, memanfaatkan saluran distribusi dalam
penyampaian barangnya, tetapi saluran distribusi tersebut masih
menjadi bagian dari produsen.
4
Ruswanto, Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009).
pedagang yaitu, pedagang yang menjualkan langusng kepada konsumen,
pedagang besar disebut juga wholeseller (grosir), dan pedagang
kecil/retailer/pengecer. Kedua, agen ialah lembaga yang menjalankan
perdagangan dengan menyuplai jasa-jasa atau fungsi khusus yang
berkaitab dengan penjualan atau distibusi barang, tetapi tidak mempunyai
hak atas barang yang diperdagangkan.
J. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif digunakan untuk
menggambarkan atau melukiskan tentang apa yang diteliti dan berusaha
memperoleh data sebanyak mungkin sehingga memberikan gambaran
yang jelas dan tepat mengenai apa yang menjadi pokok permasalahan
dalam penelitian. Pendekatan kualitatif dipilih sebab dalam pengumpulan
data menggunakan wawancara dan dokumentasi.
2. Obyek/Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi di Sentra Wisata
Kuliner (SWK) Manukan Kulon Surabaya. Pemilihan lokasi ini dilandasi
atas ketertarikan penulis dengan keberadaan paguyuban jajanan di lokasi
penelitian. Sebab di tempat lainnya, umumnya hanya berisikan pedagang
yang memiliki stand atau tempat berdagang atau sering disebut pedagang
kaki lima (PKL) saja sedangkan di SWK Manukan Kulon terdapat PKL
dan perkumpulan pedagang jajanan pasar. Dari ketertarikan tersebut,
peneliti menjadikan lokasi ini sebagai tempat penelitian dengan
menemukan permasalahan terkait dengan topik yang akan diteliti di
bidang Sosiologi.
3. Informan
a. Informan Kunci (key informan)
Informan kunci merupakan sumber informasi yang aktual dalam
menjalankan roda perekonomian melalui startegi modal sosial dalam
paguyuban jajanan pasar.. Informan kunci dalam penelitian ini antara
lain:
1) Pedagang sebagai supplier makanan atau minuman
Informasi yang ingin diperoleh dari informan ini adalah berupa
informasi tentang peran modal sosial yang dilakukannya sebagai
pemasok jajanan ke pedagang yang menjualkan hasil buatannya.
2) Pedagang sebagai menjualkan makanan atau minuman dari
supplier
Informasi yang ingin diperoleh dari informan ini adalah berupa
informasi tentang peran modal sosial yang dilakukannya sebagai
menerima dan menjualkan hasil produksi barang dari supplier.
b. Informan Biasa
Informan biasa merupakan sumber informasi sebagai data-data
pendukung. Informan biasa dalam penelitian ini antara lain :
1) Pedagang PKL di SWK Manukan Kulon
Adapun informasi yang ingin diperoleh dari informan ini adalah
berupa pendapat mereka tentang interaksi yang dilakukan antar
pedagang jajanan pasar.
2) Pengelola SWK Manukan Kulon
Adapun informasi yang ingin diperoleh dari informan ini adalah
berupa perizinan dan pengelolaan atas keberadaan paguyuban.
5
Etta Mamang Sangajadi and Sopiah, Metode Penelitian Pendekatan Praktis Dalam
Penelitian (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2010).
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari dokumen dan
lain-lain sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman. Dibanding
dengan metode lain, metode ini tidak sulit. Dalam makna jika ada
kesalahan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Karen benda
yang diteliti bukan benda hidup tapi benda mati.
6. Teknik Menganalisis Data Penelitian
Teknik menganalisis data yang digunakan ialah dengan memakai
metode induktif. Metode induktif merupakan suatu penelitian yang
berawal dari beberapa kasus bersifat khusus melalui pengalaman nyata
(ucapan atau perilaku atau kejadian di obyek penelitian) guna selanjutnya
dirumuskan menjadi model, kosep, teori, prinsip, definisi yang
mempunyai sifat umum. Begitupun dengan penelitian ini penulis
berangakat dari peristiwa peran modal sosial Dalam Kegiatan
Perekonomian Paguyuban Jajanan Pasar yang terjadi di SWK Manukan
Kulon Surabaya.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecakan ini menggunakan triangulasi. Triangulasi dalam pengujian
kredibilitas ini didefinisikan sebagai pengecekan data lewat berbagai
sumber dengan berbagai cara serta waktu. Dengan demikian terdapat
jenis triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.
Pada penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi adalah
teknik pengecekan keabsahan data yang menggunakan sesuatu yang lain
di luar data itu guna kepentingan pengecekan atau berfungsi sebagai
pembanding terhadap data tersebut. Peneliti dapat memanfaatkan
berbagai sumber data, teori serta metode supaya informasi yang
ditampilkan konsisten.6
K. Sistematika Pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan gambaran umum untuk memberikan pola pemikiran
bagi laporan penelitian secara keseluruhan yang meliputi latar
6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja, 2002).
belakang masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
Telaah Pustaka dan kajian teori, pada bab ini menguraikan
deskripsi telaah hasil penelitian terdahulu dan kajian teori yang
berfungsi sebagai alat penyusunan instrumen pengumpulan data.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang pendekatan dan jenis
penelitian, kehadiran penelitian, lokasi penelitian, data dan
sumber data, prosedur pengumpulan data, teknis analisis data,
pengecekan keabsahan temuan, dan tahapan-tahapan penelitian.
BAB IV : POKOK PEMBAHASAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang deskripsi data umun dan
deskripsi data khusus. Selain itu, pada bab ini juga menguraikan
tentang gagasan-gagasan yang terkait dengan pola, kategori-
kategori, posisi temuan terhadap temuan-temuan sebelunya, serta
penafsiran dan penjelasan dari temuan yang diungkap dari
lapangan.
BAB V : PENUTUP DAN KESIMPULAN
Berisikan penutup yang menjelaskan kesimpulan sebagai hasil
dari penelitian dan saran-saran.
L. Referensi
Osborne, Richard, and Borin Van Loon. Seri Mengenal Dan Memahami
Cultural Studies. Batam: Scientific Press, 2005.