Makalah PHC
Makalah PHC
DI SUSUN OLEH :
RIZKA.W.B 135.21.005
1
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran tuhan yang maha Esa sehingga makalah saya ini
yang berjudul “ menjelaskan konsep phc “ dapat di selesaikan dengan baik. Terimakasi kepada
ibu junawalia mayang sari,.M,Kes yang telah memberikan tugas kepada kami sehingga dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami menyadarih masi bnyak kekuranggan dan kesalahan dalam menyusun makalah ini. Oleh
sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi acuan bagi saya untuk lebih
baik lagi.
Semoga makalah ini dapat menambahkan wawasan para pembaca dan dapat bermanfaat untuk
perkembanggan dan meningkatkan ilmu pengetahuan.
penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang …………………………………………….4
B. Rumusan masalah …………………………………………6
C. Tujuan masalah ……………………………………………6
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep pelayanan konsep primer ………………………....7
B. Pengertian PHC ……………………………………………7
C. Fungsi ………………………………………………….......9
D. Prinsip dasar ……………………………………………….9
E. Perkembangan konsep PHC ……………………………….10
F. Tanggung jawab bidan dalam PHC………………………..10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Untuk meningkatkan pembiayaan kesehatan .Semua strategi di atas terkait dengan
Primary Health Care, dua yang pertama pada nomor 1 dan 2 erat terkait dengan
perawatan kesehatan primer. Hal itu menunjukkan peran pentingnya Primary
Health Care dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pelayanan kesehatan primer atau PHC merupakan pelayanan kesehatan
essensial yang dibuat dan bisa teeerjangkau secara universal oleh individu dan
keluarga di dalam masyarakat. Fokus dari pelayanan kesehatan primer luas
jangkauannya dan merangkum beerbagai aspek masyarakat dan kebutuhan
kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana
konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut serta
mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.
Akses ke pelayanan kesehatan merupakan hak asasi manusia dan negara
bertanggung jawab untuk memenuhinya. Di beberapa negara di dunia, termasuk
Indonesia, pelayanan kesehatannya tumbuh menjadi industri yang tak terkendali
dan menjadi tidak manusiawi. Mengalami hal yang oleh Badan Kesehatan Dunia
(WHO) sebagai “the commercialization of health care in unregulated health
systems”. Kondisi ini ditandai dengan maraknya komersialisasi pelayanan dan
pendidikan, yang dipicu oleh pembiayaan kesehatan yang belum baik. Setelah
deklarasi Alma Ata (1978), program kesehatan menjadi gerakan politik universal.
Deklarasi ini telah menjadi tonggak sejarah peradaban manusia. Kesehatan diakui
sebagai hak asasi manusia tanpa memandang status sosial ekonomi, ras dan
kewaranegaraan, agama serta gender.
Sebagai hak asasi manusia, kesehatan menjadi sektor yang harus di
perjuangkan, serta meningkatkan bahwa kesehatan berperan sebagai alat
pembangunan sosial dan bukan sekadar hasil dari kemajuan pembangunan
ekonomi semata. Kesadaran ini melahirkan konsep primary health care (PHC)
yang intinya: pertama, menggalang potensi pemerintah – swasta – masyarakat
lintas sektor, mengingat kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Kedua,
menyeimbangkan layanan kuratif dan preventif serta menolak dominasi elite
dokter yang cenderungf mengutamakan pelayanan rumah sakit, peralatan canggih
dan mahal. Ketiga memanfaatkan teknologi secara tepat guna pada setiap tingkat
pelayanan. Berbagai negara di belahan dunia, seperti Uni Eropa, Amerika Latin,
5
serta di beberapa negara Asia, berhasil menata kembali sistem kesehatannya
dengan kembali menerapkan primary health care (PHC) sebagai ujung tombak
pembangunan kesehatan.
1.3 Tujuan
Agar masiswa tau “bagaimana tentang pemahaman konsep Primary Health Care
(PHC) dalam masyarakat”
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
penyegahan penyakit endemic, pengobatan penyakit umum dan cedera serta
penediaan obat esensial.
4. Melibatkan dan meningkatkan kerjasama lintas sector dan aspek-aspek
pembangunan nasional dan masyarakat di samping sector kesehatan, terutama
pertanian, peternakan, industri makanan, pendidikan, penerangan, agama,
perumahan, pekerjaan umum, perhubungan dan sebagainya.
5. Membutuhkan sekaligus meningkatkan kepercayaan diri serta masyarakat
dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian PHC
serta penggunaan sumberdaya yang ada.
6. Ditunjang oleh system rujukan upaya kesehatan secara terpadu fungsional dan
timbal balik guna memberikan pelayanan secara menyeluruh, dengan
memprioritaskan golongan masyarakat yang paling membutuhkan.
7. Didukung oleh tenaga kesehatan professional dan masyarakat, termasuk
tenaga kesehatan tradisonal yang terlatih di bidang teknis dan social untuk
bekerja sebagai tim kesehatan yang mampu bekerja bersama masyarakat dan
membangunkan peran serta masyarakat.
Dengan demikian, konsep pelayanan kesehatan primer (PHC) merupakan
pelayanan kesehatan essensial yang dibuat dan bisa terjangkau secara universal
oleh individu dan keluarga di masyarakat. Fokus dari pelayanan kesehatan primer
luas jangkauannya dan merangkum berbagai aspek masyarakat dan kebutuhan
kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana
konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut seerta
mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.
2.1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan di
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
8
Tujuan Khusus
1) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
2) Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat, untuk melaksanakan pelayanan kesehatan dasar dalam rangka
mengatasi masalah kesehatan dasar
3) Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
pelayanan kesehatan
4) Tertanganinya kelompok khusus yang memerlukan pembinaan dan
pelayanan kesehatan
5) Terlayaninya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut dan pelayanan
kesehatan
6) Terlayaninya kasus-kasus resiko tinggi yang memerlukan pelayanan
kesehatan di Puskesmas maupun di rumah.
2.1.5 Fungsi
PHC hendaknya memenuhi fungsi – fungsi sebagai berikut :
1. Pemeliharaan kesehatan
2. Pencegahan penyakit
3. Diagnosis dan pengobatan
4. Pelayanan tindak lanjut
5. Pemberian sertifikat
9
2.1.8 Ciri – Ciri PHC
1. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
2. Pelayanan yang menyeluruh
3. Pelayanan yang terorganisasi
4. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
5. Pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
10
2. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada
masyarakat
4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan
dan kepada masyarakat
5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Primary Health Care (PHC) merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman
dalam pembangunan kesehatan di banyak negara yang diawali dengan kampanye
massal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit menular, karena pada
waktu itu banyak negara tidak mampu mengatasi dan meenanggulangi wabah
penyakit TBC, campak, diare dan sebagainya.
Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan
kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara
umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi
mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat
dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (Self
determination).
Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care secara umum dilaksanakan
melalui pusat kesehatan dan di bawahnya (termsuk sub-pusat kesehatan, pusat
kesehatan berjalan) dan banyak kegiatan berbasis kesehatan masyarakat seperti
Rumah BersalinDesa dan Pelayanan Kesehatan Desa seperti Layanan Pos Terpadu
(ISP atau Posyandu). Secara administratif, indonesia terdiri dari 33 provinsi, 349
Kabupaten dan 91 Kotamadya, 5.263 Kecamatan dan 62.806 Desa.
3.2 SARAN
Jika penulisan makalah saya ini terdapat kekuranggan dan kesalahan, saya mohon maaf
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar saya dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi di kemudian hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14