Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MENJELASKAN KONSEP PHC

DI SUSUN OLEH :
RIZKA.W.B 135.21.005

DOSEN PEMBIMBING : JUNAWALIA MAYANG SARI.,M,Kes

PROGRAM STUDI DII KEBIDANAN


STIKES PONDOK PESANTREN ASSANADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1
KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran tuhan yang maha Esa sehingga makalah saya ini
yang berjudul “ menjelaskan konsep phc “ dapat di selesaikan dengan baik. Terimakasi kepada
ibu junawalia mayang sari,.M,Kes yang telah memberikan tugas kepada kami sehingga dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami menyadarih masi bnyak kekuranggan dan kesalahan dalam menyusun makalah ini. Oleh
sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi acuan bagi saya untuk lebih
baik lagi.

Semoga makalah ini dapat menambahkan wawasan para pembaca dan dapat bermanfaat untuk
perkembanggan dan meningkatkan ilmu pengetahuan.

penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ……………………………………………..2


DAFTAR ISI …………………………………………………….3

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang …………………………………………….4
B. Rumusan masalah …………………………………………6
C. Tujuan masalah ……………………………………………6

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep pelayanan konsep primer ………………………....7
B. Pengertian PHC ……………………………………………7
C. Fungsi ………………………………………………….......9
D. Prinsip dasar ……………………………………………….9
E. Perkembangan konsep PHC ……………………………….10
F. Tanggung jawab bidan dalam PHC………………………..10

BAB III PENUTUP


A. Penutup…………………………………………………….12
B. Saran……………………………………………………….12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebelum deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang Perawatan Kesehatan
Utama (PHC), Indonesia telah mengembangkan berbagai bentuk Puskesmas di
beberapa daerah. Berdasarkan penelitian pada tahun 1976 diketahui bahwa 200
masyarakat kegiatan kesehatan berbasis (CBHA) telah di terapkan dan di
laksanakan dalam masyarakat.
Seiring waktu, Puskesmas telah berkembang pesat dalam berbagai bentuk
CBHA dan salah satu itu di catat sebagai Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).
Aktivitas itu meliputi lima program utama, yaitu keluarga perencanaan, kesehatan
ibu dan anak, perbaikan gizi, imunisasi dan diare pencegahan. Selain posyandu,
ada rumah sakit bersalin desa (VMH) yang dikelola oleh bidan desa sebagai cara
untuk membuat kesehatan ibu dan anak dekat dengan masyarakat jasa.
CBHA dapat tumbuh secara progresif karena didukung oleh pusat
kesehatan. Namun, CBHA pergi ke penurunan ketika krisis moneter pada tahun
2997 meledak yang mengakibatkan multi-dimensi krisis, krisismenciptakan
reformasi total dalam banyak aspek, termasuk di sektor kesehatan. Meskipun
penting, desentralisasi menguasasi aspek yang paling pembangunan, termasuk
sektor kesehatan. Ini telah benar-benar mengubah model perencanaan, yang
sebelumnya adalah sentralisasi menjadi tergantung pada masing-masing
kabupaten. Ini memiliki implikasi pada prioritas pengaturan masing-masing
kabupaten. Banyak perhatian lebih pada pemerintah daerah aspek kuratif daripada
promotf dan tindakan pencegahan. Setelah euforia demokrasi berakhir, semua
sektor termasuk kesehatan mulai menghidupkan kembali dan merevisi prioritas
mereka untuk skala yang lebih baik. Pada tingkat visi misi pusat dan nilai-nilai
DepKes dirumuskan dan dijelaskan ke empat strategi utama, yaitu:
Untuk mengaktifkan dan memberdayakan masyarakat hidup sehat
Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas
Untuk meningkatkan sistem informasi surveilans, monitoring dan kesehatan

4
Untuk meningkatkan pembiayaan kesehatan .Semua strategi di atas terkait dengan
Primary Health Care, dua yang pertama pada nomor 1 dan 2 erat terkait dengan
perawatan kesehatan primer. Hal itu menunjukkan peran pentingnya Primary
Health Care dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pelayanan kesehatan primer atau PHC merupakan pelayanan kesehatan
essensial yang dibuat dan bisa teeerjangkau secara universal oleh individu dan
keluarga di dalam masyarakat. Fokus dari pelayanan kesehatan primer luas
jangkauannya dan merangkum beerbagai aspek masyarakat dan kebutuhan
kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana
konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut serta
mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.
Akses ke pelayanan kesehatan merupakan hak asasi manusia dan negara
bertanggung jawab untuk memenuhinya. Di beberapa negara di dunia, termasuk
Indonesia, pelayanan kesehatannya tumbuh menjadi industri yang tak terkendali
dan menjadi tidak manusiawi. Mengalami hal yang oleh Badan Kesehatan Dunia
(WHO) sebagai “the commercialization of health care in unregulated health
systems”. Kondisi ini ditandai dengan maraknya komersialisasi pelayanan dan
pendidikan, yang dipicu oleh pembiayaan kesehatan yang belum baik. Setelah
deklarasi Alma Ata (1978), program kesehatan menjadi gerakan politik universal.
Deklarasi ini telah menjadi tonggak sejarah peradaban manusia. Kesehatan diakui
sebagai hak asasi manusia tanpa memandang status sosial ekonomi, ras dan
kewaranegaraan, agama serta gender.
Sebagai hak asasi manusia, kesehatan menjadi sektor yang harus di
perjuangkan, serta meningkatkan bahwa kesehatan berperan sebagai alat
pembangunan sosial dan bukan sekadar hasil dari kemajuan pembangunan
ekonomi semata. Kesadaran ini melahirkan konsep primary health care (PHC)
yang intinya: pertama, menggalang potensi pemerintah – swasta – masyarakat
lintas sektor, mengingat kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Kedua,
menyeimbangkan layanan kuratif dan preventif serta menolak dominasi elite
dokter yang cenderungf mengutamakan pelayanan rumah sakit, peralatan canggih
dan mahal. Ketiga memanfaatkan teknologi secara tepat guna pada setiap tingkat
pelayanan. Berbagai negara di belahan dunia, seperti Uni Eropa, Amerika Latin,

5
serta di beberapa negara Asia, berhasil menata kembali sistem kesehatannya
dengan kembali menerapkan primary health care (PHC) sebagai ujung tombak
pembangunan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu “bagaimana
tentang pemahaman konsep Primary Health Care (PHC) dalam masyarakat?”

1.3 Tujuan
Agar masiswa tau “bagaimana tentang pemahaman konsep Primary Health Care
(PHC) dalam masyarakat”

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Konsep Pelayanan Kesehatan Primer 

Pelayanan kesehatan primer/ Primary Health Care (PHC) merupakan


pelayanan kesehatan esensial yang bisa dijangkau secara universal oleh individu
dan keluarga dalam masyarakat. Fokus jangkauan dari pelayanan kesehatan
primer sangat luas, dan merangkum berbagai aspek masyarakat serta kebutuhan
kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana
konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi (tenaga kesehatan),
serta turut mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik
.
2.1.1 Pengertian
Pengertian Primary Health Care, menurut deklarasi Alma Alta 1978,
adalah sebagai berikut:
Primary Health Care ( PHC ) adalah : pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat
melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau
oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan
mereka dalam semangat untuk hidup mandiri dan menentukan nasib sendiri.
Primary Health Care:
1. Menggambarkan keadaan social ekonomi, budaya dan politik masyarakat dan
berdasarkan penerapan hasil penelitian kesehatan-sosial-biomedis dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Ditujukan untuk mengatasi masalah utama kesehatan masyarakat dengan
upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
3. Minimal mencakup: penyuluhan tentang masalah kesehatan utama dan cara
pencegahan dan pengendaliannya, penyediaan makanan dan peningkatan gizi,
penyediaan sanitasi dasar dan air bersih, pembinaan kesehatan ibu dan anak
termasuk keluarga berencana, imunisasi terhadap penyakit menular utama dan

7
penyegahan penyakit endemic, pengobatan penyakit umum dan cedera serta
penediaan obat esensial.
4. Melibatkan dan meningkatkan kerjasama lintas sector dan aspek-aspek
pembangunan nasional dan masyarakat di samping sector kesehatan, terutama
pertanian, peternakan, industri makanan, pendidikan, penerangan, agama,
perumahan, pekerjaan umum, perhubungan dan sebagainya.
5. Membutuhkan sekaligus meningkatkan kepercayaan diri serta masyarakat
dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian PHC
serta penggunaan sumberdaya yang ada.
6. Ditunjang oleh system rujukan upaya kesehatan secara terpadu fungsional dan
timbal balik guna memberikan pelayanan secara menyeluruh, dengan
memprioritaskan golongan masyarakat yang paling membutuhkan.
7. Didukung oleh tenaga kesehatan professional dan masyarakat, termasuk
tenaga kesehatan tradisonal yang terlatih di bidang teknis dan social untuk
bekerja sebagai tim kesehatan yang mampu bekerja bersama masyarakat dan
membangunkan peran serta masyarakat.
Dengan demikian, konsep pelayanan  kesehatan primer (PHC)  merupakan
pelayanan kesehatan essensial yang dibuat dan bisa terjangkau secara universal
oleh individu dan keluarga di masyarakat. Fokus dari pelayanan kesehatan primer
luas jangkauannya dan merangkum berbagai aspek masyarakat dan kebutuhan
kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana
konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut seerta
mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.

2.1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan di
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

8
Tujuan Khusus
1) Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
2) Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat, untuk melaksanakan pelayanan kesehatan dasar dalam rangka
mengatasi masalah kesehatan dasar
3) Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
pelayanan kesehatan
4) Tertanganinya kelompok khusus yang memerlukan pembinaan dan
pelayanan kesehatan
5) Terlayaninya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut dan pelayanan
kesehatan
6) Terlayaninya kasus-kasus resiko tinggi yang memerlukan pelayanan
kesehatan di Puskesmas maupun di rumah.

2.1.5 Fungsi
PHC hendaknya memenuhi fungsi – fungsi sebagai berikut :
1.        Pemeliharaan kesehatan
2.        Pencegahan penyakit
3.        Diagnosis dan pengobatan
4.        Pelayanan tindak lanjut
5.        Pemberian sertifikat

2.1.6 Prinsip Dasar


Lima ( 5 ) prinsip dasar PHC adalah :
1.        Pemerataan upaya kesehatan
2.        Penekanan pada upaya preventif
3.        Menggunakan teknologi tepat guna
4.        Melibatkan peran serta masyarakat
5.        Melibatkan kerjasama lintas sektoral

9
2.1.8 Ciri – Ciri PHC
1.        Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
2.        Pelayanan yang menyeluruh
3.        Pelayanan yang terorganisasi
4.        Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
5.        Pelayanan yang berkesinambungan
6.        Pelayanan yang progresif
7.        Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8.        Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja

2.1.10 Hal-Hal yang Mendorong Pengembangan Konsep PHC


1. Kegagalan penerangan teknologi pelayanan medis tanpa disertai orientasi
aspek social-ekonomi-politik.
2. Penyebaran konsep pembangunan yang mengaitkan kesehatan dengan sektor
pembangunan lainnya serta menekankan pentingnya keterpaduan, kerjasama
lintas sektor dan pemerataan/perluasan daya jangkau upaya kesehatan.
3. Keberhasilan pembangunan kesehatan dengan pendekatan peran serta
masyarakat di beberapa negara.
4. Dengan terwujudnya konsep PHC, sesungguhnya terjadi perubahan sosial
dalam pembangunan kesehatan. Untuk itu, diperlukan perubahan mental,
perubahan struktur sistem kesehatan dan reorientasi pendayagunaan
sumberdaya dan cara kerja petugas kesehatan. Pemerataan kesehatan menjadi
esensi pendekatan ini, sehingga semakin disadari kaitan luas antara kesehatan
dengan sektor lain, termasuk kesempatan kerja, lingkungan dan kedamaian
hidup manusia.
 
2.3 Tanggung Jawab Bidan dalam PHC
Tanggung jawab bidan dalam PHC lebih dititik beratkan kepada hal-hal
sebagai berikut :
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan
implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan

10
2. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada
masyarakat
4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan
dan kepada masyarakat
5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat

Bidan sebagai anggota tim kesehatan harus dapat membina kerjasama


dengan anggota tim kesehatan lainnya dan masyarakat khususnya dalam hal :
1. Melaksanakan pelayanan esensial
2. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan diri sendiri melalui
penyuluhan kesehatan dan asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga,
dan masyarakat
3. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
4. Mengaplikasikan kebijaksanaan tentang kesehatan masyarakat

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Primary Health Care (PHC) merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman
dalam pembangunan kesehatan di banyak negara yang diawali dengan kampanye
massal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit menular, karena pada
waktu itu banyak negara tidak mampu mengatasi dan meenanggulangi wabah
penyakit TBC, campak, diare dan sebagainya.
Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan
kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara
umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi
mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat
dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (Self
determination).
Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care secara umum dilaksanakan
melalui pusat kesehatan dan di bawahnya (termsuk sub-pusat kesehatan, pusat
kesehatan berjalan) dan banyak kegiatan berbasis kesehatan masyarakat seperti
Rumah BersalinDesa dan Pelayanan Kesehatan Desa seperti Layanan Pos Terpadu
(ISP atau Posyandu). Secara administratif, indonesia terdiri dari 33 provinsi, 349
Kabupaten dan 91 Kotamadya, 5.263 Kecamatan dan 62.806 Desa.

3.2 SARAN
Jika penulisan makalah saya ini terdapat kekuranggan dan kesalahan, saya mohon maaf
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar saya dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi di kemudian hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Safrudin,dkk.2009.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Trans Info Media:Jakarta


http://ompuheso.wordpress.com/2012/11/05/primary-health-care-phc/

13
14

Anda mungkin juga menyukai