MAKALAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN Praktik 8 (2) ...
MAKALAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN Praktik 8 (2) ...
KELOMPOK 3
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, kami tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga Makalah dokumentasi keperawatan mengenai ” Pemeriksaan Diagnostik Dan
Pemberian Terapi” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah Dokumentasi Keperawatan yang di berikan oleh bapak Khairir Rizani, S.ST. M.Kes.
kami berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi pembaca.
Kami menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan
dan kekurangan. Kami terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat
lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan
maupun konten, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................I
DAFTAR ISI...................................................................................................................II
BAB I PENDAHULIAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1 Pengertian Anemia ..............................................................................................2
2.2 Penyebab Anemia...................................................................................................
2.3 Ciri-Ciri Anemia.....................................................................................................
2.4 Cara Pengobatan Anemia ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari
jumlah normal. Selain itu, anemia terjadi ketika hemoglobin di dalam sel-sel darah merah
tidak cukup, seperti protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah. Protein ini
membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Oleh karena itu, tubuh yang tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen akan
mengalami anemia. Akibatnya, seseorang mungkin akan merasa lelah atau lemah. Selain itu,
gejala lain mungkin muncul adalah sesak napas, pusing, atau sakit kepala.
Anemia merupakan kondisi di mana seseorang tidak memiliki sel darah merah dalam
jumlah yang cukup untuk mengantarkan oksigen ke berbagai jaringan yang terdapat di dalam
tubuh. Mengalami anemia dapat membuat seseorang merasa lelah dan lemas.
Terdapat berbagai jenis dari anemia, dan masing-masing memiliki penyebab yang
berbeda. Anemia dapat terjadi sementara atau dapat menetap selama jangka panjang, dan
memiliki derajat keparahan yang bervariasi dari ringan hingga berat. Terdapatnya anemia
dapat disebabkan oleh adanya kondisi kesehatan lain yang mendasarinya.
Penanganan dari anemia dapat bervariasi, mulai dari konsumsi suplemen hingga
menjalani prosedur medis tertentu. Sebagian jenis anemia dapat dicegah dengan
mengonsumsi diet sehat yang bervariasi dan bernutrisi
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian anemia
2. Untuk mengetahui penyebab anemia
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri anemia
4. Untuk mengtahui cara pengobatan anemia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada
dibawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru – paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.Anemia
menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah
merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah yang diperlukan tubuh
(kamus bahasaIndonesia).
Berikut pengertian anemia menurut para ahli diantaranya :Anemia adalah gejala dari
kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, eleman tidak adekuat atau
kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang mengakibatkan penurunan
kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan beragam
penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 1999).Anemia definisi besi adalah anemia yang
disebabkan oleh kurangnya mineral FE sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan
eritrosit (Arif Mansjoer, kapita selekta, jilid 2 edisi 3, Jakarta 1999). Anemia secara umum
adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah.
Penyebab anemia yang pertama adalah karena kurangnya asupan zat besi dalam
tubuh. Zat besi yang berasal dari suplemen dan sayuran tidak bisa bisa diserap baik
B. Defisiensi Vitamin
Penyakit kronis bisa mengakibatkan tubuh memproduksi sedikit sel-sel darah merah.
Hal ini tentu bisa menyebabkan penurunan ringan dalam hemoglobin. Kalau kamu
mengalami kehilangan darah yang signifikan, maka hal berpeluang besar menderita
anemia.
D. Anemia Aplastik
Kehilangan banyak darah bisa menjadi salah satu penyebab anemia. Salah satunya
karena menstruasi berat bagi wanita, luka, bisul atau karena sudah melakukan operasi
F. Kelainan Darah
Kelainan darah ini contohnya Thalassemia juga bisa mempengaruhi sitem produksi
daram merah dalam tubuh. Hal ini bisa diobati dengan transfusi darah
G. Keracunan Timbal Kronis
Menurut Handayani dan Haribowo (2008), Gejala Umum anemia Gejala anemia
disebut juga sebagai sindrom anemia atau Anemic syndrome.Gejala umum anemia atau
sindrom anemia adalah gejala yang timbul pada semua jenis Anemia pada kadar
hemoglobin yang sudah menurun sedemikian rupa di bawah titik tertentu. Gejala ini
timbul karena anoksia organ target dan mekanisme kompensasi tubuh terhadap
penurunan hemoglobin. Gejala-gejala tersebut apabila diklasifikasikan menurut organ
yang terkena adalah:
a)Sistem Kardiovaskuler: lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak napas saat
beraktivitas, angina pektoris, dan gagal jantung.
b)Sistem Saraf: sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang-kunang,
kelemahan otot, iritabilitas, lesu, serta perasaan dingin pada ekstremitas.
c)Sistem Urogenital: gangguan haid dan libido menurun.
d)Epitel: warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun, serta rambut tipis
dan halus.
Kondisi ini diatasi dengan mengonsumsi makanan dan suplemen zat besi. Pada kasus yang
parah, diperlukan transfusi darah.
Anemia pada masa kehamilan
Kondisi ini ditangani dengan pemberian suplemen zat besi, vitamin B12 dan asam folat, yang
dosisnya ditentukan oleh dokter.
Anemia akibat perdarahan
Kondisi ini diobati dengan menghentikan perdarahan. Bila diperlukan, dokter juga akan
memberikan suplemen zat besi atau transfusi darah.
Anemia aplastik
Pengobatannya adalah dengan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah,
atau transplantasi (cangkok) sumsum tulang bila sumsum tulang pasien tidak bisa lagi
menghasilkan sel darah merah yang sehat.
Anemia hemolitik
Kondisi ini diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Pada kondisi tertentu,
diperlukan transfusi darah dan suntik hormon eritropoietin untuk meningkatkan produksi sel
darah merah.
Kondisi ini ditangani dengan suplemen zat besi dan asam folat, cangkok sumsum tulang, dan
pemberian kemoterapi, seperti hydroxyurea. Dalam kondisi tertentu, dokter akan memberikan
obat pereda nyeri dan antibiotik.
Thalassemia
Jika dibiarkan tanpa penanganan, anemia berisiko menyebabkan beberapa komplikasi serius,
seperti:
Kesulitan melakukan aktivitas akibat kelelahan.
Masalah pada jantung, seperti gangguan irama jantung (aritmia) dan gagal jantung.
Pemeriksaan Hematologi
Dalam sirkulasi darah didapatkan sel darah dan cairan yang disebut plasma. Sel darah
tersebut terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit (sel
pembeku darah). Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk
mengetahui kelainan dari kuantitas dan kualitas sel darah merah, sel darah putih dan
trombosit serta menguji perubahan yang terjadi pada plasma yang terutama berperan pada
proses pembekuan darah.
Pemeriksaan pada sel darah meliputi kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, hematokrit, nilai
eritrosit rerata (nilai NER), jumlah leukosit dan trombosit. Selain itu pemeriksaan hematologi
meliputi pula hitung retikulosit, hitung eosinofil, aktifitas glucose-6-phosphate
dehydrogenase (G6PD), daya tahan osmotik eritrosit yang dikenal sebagai resistensi osmotik
eritrosit, penetapan fraksi hemoglobin dalam eritrosit yang diperiksa dengan analisa
hemoglobin, pemeriksaan sel lupus eritematosus (LE) serta penetapan golongan darah. Selain
itu, pemeriksaan hematologi yang terpenting adalah pemeriksaan hitung jenis leukosit
disertai dengan penilaian morfologi sel darah yang dapat diketahui dengan pemeriksaan
gambaran darah tepi. Pemeriksaan gambaran darah tepi dapat menilai kelainan bentuk dari
eritrosit, leukosit dan trombosit yang dapat menimbulkan kelainan secara hematologis.
Pemeriksaan hematologi dapat dilakukan secara manual yang memakan waktu cukup
lama dan tidak menunjukkan ketelitian serta ketepatan yang baik. Akhir-akhir ini dengan
perkembangan teknologi dalam bidang laboratorium, jumlah sel darah dapat dihitung dengan
metoda otomatis yang disebut blood cell counter.
Dalam tes hematologi, beberapa hal yang diperiksa oleh dokter dan dapat digunakan
sebagai hasi pengukuran meliputi berbagai komponen darah. Berikut beberapa komponen
darah tersebut yang perlu untuk Anda ketahui:
Peranan sel darah putih dalam tubuh seseorang adalah untuk memerangi adanya
infeksi. Begitu pula dalam proses alergi maupun peradangan. Pada tes hemotologi
secara lengkap, dokter bisa mengevaluasi jumlah dan menghitung jenis sel darah putih
yang ada dalam tubuh seseorang.
2) Sel Darah Merah
Sementara itu, sel darah merah memiliki fungsi sebagai pembawa oksigen pada
seluruh tubuh. Adapun beberapa komponen sel darah merah yang diperiksa dalam tes
hematologi antara lain adalah hemoglobin atau protein yang menyalurkan oksigen ke
sel darah merah. Kemudian ada hematokrit, yaitu persentase jumlah sel darah merah
dalam volume darah atau berkaitan dengan tinggi rendahnya hematokrit.
Komponen sel darah merah lainnya yang diperiksa adalah Mean Corpuscular Volume
(MCV). Pemeriksaan ini lebih berkaitan pada perhitungan ukuran rata-rata sel dalam
darah merah. Lalu, dokter akan memeriksa Mean Corpuscular Hemoglobin
Concentration (MCHC), perhitungan berapa padatnya molekul hemoglobin di dalam
sel darah merah. Terakhir dalam tes hematologi, dokter akan memeriksa Red Cell
Distribution Width (RDW) atau perhitungan dalam melihat ukuran sel darah merah.
3) Platelet
Dalam dunia medis, platelet disebut juga dengan trombosit, yakni sel darah berperan
pada proses pembekuan darah. Dokter akan menilai berapa jumlahnya, ukuran rata-
rata, hingga keseragaman ukurannya di dalam darah. Jumlah sel darah merah dapat
mengidentifikasi penyakit tertentu. Contohnya, sel darah merah yang rendah bisa
menjadi pertanda tubuh dalam kondisi anemia.
Tes hematologi juga dianggap mampu untuk mendeteksi jenis-jenis penyakit tertentu
yang berkaitan dengan sel darah. Beberapa di antaranya adalah infeksi darah, leukimia,
hingga anemia. Berikut ulasan ringkas mengenai beberapa penyakit tersebut.
1) Infeksi Darah
Infeksi darah di dunia medis sering disebut dengan sepsis. Penyebabnya adalah
terjadinya senyawa kimia yang dilepas oleh tubuh ke dalam darah, yang memicu
adanya peradangan di seluruh tubuh. Sepsis dapat mengurangi aliran darah ke
anggota tubuh maupun organ internal dan menghilangkan nutrisi maupun oksigen.
Risiko yang bisa lebih parah dari infeksi ini adalah dapat menyebabkan infeksi tulang
atau osteomielitis.
2) Leukimia
Leukimia adalah penyakit yang kerap dideteksi oleh para dokter dalam tes
hematologi. Leukimia merupakan kanker yang menyerang sel darah putih. Sel darah
putih inilah yang melindungi tubuh dari penyakit. Normalnya, sel darah putih dapat
berkembang dengan teratur ketika tubuh membutuhkannya dalam mengatasi infeksi.
Namun, saat terjadi leukimia, sumsum tulang belakang memproduksi sel darah putih
yang tidak normal sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Bila tidak tertangani
dengan serius, penyakit ini dapat berbahaya bagi kesehatan, bahkan dapat
mengakibatkan kematian.
3) Anemia
Penyakit berikutnya yang bisa terdeteksi dari tes hematologi adalah anemia. Penyakit
ini terjadi ketika kondisi tubuh kekurangan sel darah yang mengandung hemoglobin.
Ketika mengalami penyakit ini, penderita akan merasa letih, lelah, dan tidak bisa
berktivitas dengan baik. Untuk pencegahan, anemia dapat diobati melalui konsumsi
suplemen secara rutin.
Nama : Ny. Y
Umur : 77 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Golongan Darah :O
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
Alamat : Ampang Gadang
No. MR : 499124
Tanggal masuk : 03juni 2018
Sumber informasi : Klien dan Anak
Diagnosa Medis : ANEMIA
II. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Hub.keluarga : Anak
Tgl / jam MRS : 03-06-2018 / 08.00 WIB
Ruang : Ambunsuri Lantai 3
No. Register :49 91 24
Tgl pengkajian : 06-06-2018
Pengkajian tanggal 06 Juni 2018 pada pukul 08.00WIB, Klien mengatakan muka
dan telapak tangan pucat,badanmasih terasa lemas dan hanya berbaring di tempat
tidur,kepala terasa pusing,tidak nafsu makan hanya bisa habis ½ porsi, mata
berkunang-kunang, Klien tidak mampu untuk kekamar mandi,badan terasa
berbau,belum ada mandi,dan klien dibantu untuk mobilisasi dan hanya dapat
berbaring di tempat tidur,mual tidak ada, muntah tidak ada, BAB hitam tidak
ada,gusi berdarah tidak ada,nyeri tekan tidak ada dan klien sudah melakukan
transfusi darah 1 kolf.
Hemoglobin :
Eritrosit :
Hematokrit :
Leukosit :
Trombosit :
MCV-CV :
MCV,MCH,MCHC MCV :
MCH :
MCHC :
HITUNG JENIS
Neutrofil % :
Limfosit % :
MXD % :
Neutrofil # :
Limfosit # :
Mxd # :
KIMIA
GINJAL
Ureum :
Cratinin :
Hasil EKG pasien Anemia : Sinus Rhythm
USG ( …………….. ) :
II. TERAPI (17 maret 2021)
Ranitidine : 25 mg/ml : 2x1
Nacl 0,9 % : 500 ml/12 jam
KSR : 600 mg : 2x1
Sukralfat : 500 mg : 3x1
Triofusin : 500 ml/24 jam
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari
jumlah normal. Selain itu, anemia terjadi ketika hemoglobin di dalam sel-sel darah merah
tidak cukup, seperti protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah. Protein ini
membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Penyebab
anemia : Kekurangan Zat Besi, Defisiensi Vitamin, Penyakit Kronis dan Anemia Aplastik.
Tes hematologi juga dianggap mampu untuk mendeteksi jenis-jenis penyakit tertentu
yang berkaitan dengan sel darah. Beberapa di antaranya adalah infeksi darah, leukimia,
hingga anemia.
3.2 Saran
Demikianlah hasil makalah kami ini jika ada kesalahan dan kekurangan dalam bentuk
penulisan maupun tutur bahasa kami dalam pembuatan makalah ini kami minta maaf
sedalam-dalamnya. Jikalau ada kritik dan saran dari teman-teman pembaca yang sifatnya
membangun kami sangat mengharapkan untuk perbaikan makalah kami di masa yang akan
datang, Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Redaksi Halodoc. (2019). Penyakit Anemia Dan Kesehatan Anemia. Diakses pada
https://www.halodoc.com/kesehatan/anemia. [15 maret 2021, pukul 19.15]