Anda di halaman 1dari 6

1.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah/frase berikut:


a. Pembejalaran (Instruction)

Pengertian pembelajar adalah perpaduan antara belajar dan mengajar. Pembelajaran metodologis
lebih dominan di kalangan siswa, sedangkan pengajaran dilakukan oleh guru. Menurut undang-undang
ini, pembelajaran didefinisikan sebagai proses interaksi antara siswa dengan pendidik dan sumber belajar
dalam suatu lingkungan belajar. Belajar adalah bantuan yang diberikan oleh pendidik agar terjadi proses
perolehan pengetahuan dan informasi, penguasaan, keterampilan dan karakter serta pembentukan sikap
dan keyakinan pada diri peserta didik.

b. Pembelajaran yang efektif (effective teaching)

Komunikasi yang baik antara guru dan siswa harus terjadi, komunikasi ini merupakan hubungan
timbal balik antara guru dengan siswa, siswa dengan guru dengan siswa dengan siswa lainnya. Agar
proses pembelajaran berlangsung dalam suasana tenang dan menyenangkan, kondisi demikian menuntut
guru untuk aktif dan kreatif agar tercipta lingkungan yang kondusif. Pembelajaran efektif mengukur
keberhasilan seorang guru dalam pengelolaan kelas. Pembelajaran dikatakan efektif bila semua siswa
dapat terlibat aktif secara mental, fisik dan sosial. Karena siswa berprestasi dalam belajar. Kualitas
pembelajaran dapat dilihat dari proses dan hasil (Susanto 2013).

c. Pembelajaran Matematika untuk PAUD

Pembelajaran matematika di PAUD idealnya dicapai dengan mengajarkan matematika melalui


bermain, sambil belajar sesuai dengan usia anak, memperhatikan keterampilan awal, metode, strategi
anak. teknik pembelajaran yang tepat. Hal ini dapat dicapai jika guru memiliki pemahaman yang baik
tentang karakteristik siswa berdasarkan usia dan guru memiliki keterampilan yang cukup untuk
mengintegrasikan materi matematika dengan preferensi anak. Mengingat banyak bermain pada anak usia
dini, maka pembelajaran matematika juga harus direncanakan sedemikian rupa agar anak ikut serta dalam
permainan atau kegiatan fisik lainnya. Sehingga anak dapat memperoleh materi matematika sambil
belajar melalui permainan. Bermain adalah jembatan antara informal dan formal. Sementara itu, materi
matematika dimasukkan ke dalam aktivitas permainan agar matematika tidak terkesan kaku (Putri 2015).

2. Jelaskan peranan psikologi perkembangan terhadap pembelajaran matematika PAUD !

Dengan mempelajari psikologi untuk mengembangkan pembelajaran matematika anak usia dini, guru
PAUD dapat memperoleh manfaat antara lain:
- Pertama, memahami dan mengelola karakteristik fisik, moral, sosial, budaya, emosional,
dan intelektual siswa untuk menyediakan bahan ajar. yang merupakan anak dengan
kemampuan perkembangan.
- Kedua, dapat memilih solusi yang tepat atas permasalahan belajar yang dihadapi anak di
sekolah.
- Ketiga, dapat menjadi tempat bertanya kepada orang tua siswa jika memiliki masalah
anak di rumah.
- Keempat, Anda dapat mengembangkan berbagai strategi belajar yang sesuai dengan
perkembangan anak.
- Kelima, guru dapat membuat penilaian yang tepat terhadap perkembangan belajar anak.
Enam guru dapat menggabungkan nutrisi dan pembelajaran.

Selain kelebihan-kelebihan tersebut di atas, guru PAUD yang ingin menyelidiki perkembangan
kemampuan anak dapat menentukan indikator kegiatan perkembangan menurut teori. Jenis inkuiri
reflektif membantu guru mengatasi berbagai masalah pembelajaran yang berkaitan dengan perbedaan
individu pada anak usia dini (Brown 1965).

3. Jelaskan peranan teori belajar Vigotsky terhadap pembelajaran matematika PAUD

Peran teori belajar Vigotsky dalam pembelajaran matematika PAUD adalah interaksi antara pengajar
dan anak – anak PAUD yang belajar dan aktif sehingga memudahkan anak – anak PAUD untuk paham
dan lebih aktif dalam belajar, pentingnya interaksi pembelajaran matematika berasal dari dua arah: dari
segi psikologi anak, dan dari segi bahan – bahan matematika yang dipelajari. Mengingat proses belajar
mula-mula berlangsung pada taraf sosial, maka proses pembelajaran Matematika di kelas hendaknya
bersifat interaktif, antara anak - anak PAUD dan guru (Ernest, 1991:42).

4. Jelaskan kriteria bahan ajar matematika untuk usia dini !

Dalam pembelajaran matematika untuk PAUD, ada lima kriteria bahan untuk mengajar yang biasanya
digunakan dalam mengajar anak – anak PAUD, antara lain sebagai berikut:

- Menglompokan

Pengelompokan adalah penataan objek ke dalam kelompok dengan memisahkan objek


yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama atau mirip. Tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk memahami persamaan dan perbedaan antara objek-objek tersebut.
- Mengurutkan

Mengurutkan adalah operasi yang membandingkan lebih dari dua objek atau kelompok
objek dengan tujuan menempatkan objek pada baris tertentu sesuai dengan aturan yang
diinginkan.

- Membandingkan

Membandingkan adalah mencari hubungan antara dua objek atau 2 kelompok objek,
yaitu. seberapa mirip dua objek atau kelompok objek, atau seberapa berbeda kedua objek
atau kelompok objek tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami perbedaan
antara dua objek atau lebih.

- Mencocokkan

Mencocokkan adalah kegiatan menggabungkan sifat/benda yang sama yang dimiliki oleh
suatu benda dengan benda lainnya. Atau dapat dikatakan bahwa menggabungkan adalah
membandingkan untuk mengetahui cocok atau tidaknya sesuatu, memahami bahwa ada
hubungan antara dua hal.

- Menggabungkan

Menggabungkan di sini adalah menghubungkan suatu benda dengan benda lain yang
sama bentuk, warna atau ukurannya, agar anak PAUD dapat menerapkan matematika dalam
kehidupan sehari-hari dan bermain.

5. Jelaskan proses pemilihan media/alat peraga dalam pembelajaran matematika PAUD

Proses pemilihan media atau alat peraga yang harus diperhatikan dalam pembelajaran matematika
paud yaitu adalah, Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media
pembelajaran yaitu:

a. Memperhatikan ketepatan media dengan tujuan pengajaran;


b. Memperhatikan dukungan terhadap isi bahan pelajaran;
c. Memastikan media yang digunakan dapat memberikan kemudahan untuk penyampaian
pembelajaran
6. Apa yang anda ketahui dengan istilah bahan ajar matematika PAUD berikut:
a. Number List
Number List anak usia dini pada komponen pemahaman makna bilangan menggunakan
representasi benda konkrit sebagai pengganti dari bilangan tertentu. Anak usia dini mencoba
menghubungkan antara bilangan, angka dan benda konkrit.

b. Cardinality

Kardinalitas mengacu pada jumlah dari suatu kumpulan objek atau benda yang memiliki
karakteristik atau atribut yang sama (Hadi, 2015).

c. Operation Core

Operation Core adalah kegiatan pengembangan kemampuan kognitif, yaitu mengembangkan


kemampuan dalam mempelajari sesuatu yang baru, keterampilan, dan memahami semua yang ada di
sekitar dan juga melatih motorik pada anak – anak PAUD.

d. Graphing

Grafik adalah alat yang banyak digunakan untuk menyajikan informasi di majalah, televisi, dan
buku pelajaran di kelas. Grafik menghadirkan beberapa tantangan bagi anak-anak. Pertama satu per satu
sebagai papan absensi anak, satu gambar per anak yang ada di bagan. Yang kedua adalah jumlah proteksi,
yang ketiga adalah kebutuhan untuk melihat sumbu vertikal dan horizontal sebagai acuan stabil.

e. Composing/decomposing

Composing/decomposing adalah cara menyusun angka, dan memecah angka yang digunakan
untuk mengajar anak – anak PAUD sehingga mereka lebih mudah menghafal dan lebih cepat mengerti
angka – angka tersebut. Composing/decomposing biasanya juga digunakan untuk penambahan,
pengurangan, pembagian dan lain – lain.

f. Proximity

Proximity (kedekatan jarak) adalah jarak kedekatan guru dengan anak - anak PAUD yang
didasari dari komunikasi, interaksi, dan proses mengajar dari guru kepada anak - anak PAUD. Proximity
(kedekatan jarak) tidak hanya dalam bentuk menyampaikan melainkan sentuhan fisik, seperti belajar
bagaimana menulis dan lain - lain.

7. Aspek aspek matematika apa saja yang ada dalam permainan tradisional berikut:
A. Permainan Petak Umpet/hide and seek.
a. Menyenangkan untuk anak-anak
b. Latihan berhitung anak-anak Hal ini didapat karena tugas satpam diam-diam
menghitung angka 1-10 sesuai kontrak.
c. Mengembangkan gerakan halus dan kotor Dalam permainan ini, penjaga harus
menemukan rekan tersembunyinya dengan berjalan atau berlari perlahan. Ketika penjaga
menemukan semua temannya, mereka bergegas memasuki benteng terlebih dahulu.
Gerakan lari ini sangat bermanfaat sebagai kegiatan olahraga dan dapat melatih
kemampuan motorik anak. Melatih ingatan anak-anak Keuntungan ini dicapai dengan
bersembunyi dalam aturan permainan bahwa penjaga harus memanggil nama teman
yang dia temukan menyentuh benteng.
B. Permainan Layang – layang
a. Memberikan kesenangan bagi anak – anak PAUD sehingga mereka bisa mengeksplorasi
hal baru.
b. Melatih saraf motorik dan keterampilan anak – anak PAUD dalam menerbangkan layang
– layang, biasanya mereka akan berlari – lari saat ingin menerbangkan layang – layang
mereka.
c. Anak – anak PAUD akan belajar caranya memperkirakan panjang benang, jika benang
pada layangan tidak terlalu panjang, mereka bisa menambah panjang dari benang
tersebut dengan menyambuk benang – benang yang pendek agar menjadi lebih panjang.

8. Permainan aktif

Secara umum permainan aktif adalah permainan yang dilakukan oleh si anak secara bebas, dan
spontanitas. Permainan aktif biasanya dilakukan oleh anak-anak sesuai dengan keinginan mereka, Contoh
Permainan Aktif :Drama (dalam bentuk bermain peran Makro atau mikro).Bermain Alat Musik

Permainan pasif adalah permainan yang dilakukan anak secara tidak langsung dengan kegiatan fisik
yang berat untuk mendukung pengetahuan bagi anak. Permainan pasif cenderung hanya melibatkan anak
dalam kegiatan mikro yang menggunakan fisik secara enteng saja comtoh, mendengarkan dongeng cerita
dwn Mendengarkan musik dan lagu
Daftar Pustaka

Umar, Ali. (2022). Pengenalan Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini .

Sit, Masganti. (2015). Psikologi perkembangan anak usia dini jilid I.

Santoso, Rudi. (2018). TEORI VYGOTSKY DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN


MATEMATIKA.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). BAHAN AJAR UNTUK GURU: CERDAS
BERMAIN MATEMATIKA.

Ariyana, Komang. (2021). STRATEGI MENGEMBANGKAN KEPEKAAN BILANGAN (NUMBER


SENSE) DAN BERHITUNG PADA ANAK USIA DINI.

Laili. (2019). MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10


MELALUI METODE PERMAINAN PETAK UMPET ANGKA PADA KELOMPOK A DI KB AL-
HIKMAH UJUNGPANGKAH GRESIK.

Sari, Ratna. (2018). IMPLEMENTASI KONSEP ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT ( ZPD)


MENURUT VYGOTSKY PADA PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DALAM TINJAUAN
PENDIDIKAN ISLAM.

Anda mungkin juga menyukai