Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN PADA Ny.

D (23 tahun) G1P0A0 DI


RUANG ZAMZAM RUMAH SAKIT DAERAH UMUM AL-IHSAN
BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi tugas Praktik Keperawatan


Maternitas Case Based Learning

Dosen Pembimbing
Nina Gartika, M.Kep

Oleh
Majid Nugraha
302018069

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG


BANDUNG 2021
ANTE NATAL CARE (ANC)

A. Pengertian
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal
dari terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan
ovum sehingga akan terbentuk zigot yang pada akhirnya membentuk
janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan sperma
hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40
minggu (Masriroh, 2013).
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang
bersifat preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik
bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan dengan sejat dan
aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam
keadaan status kesehatan optimal, karena kesehatan ibu berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya (Winjosastro,
2002).

B. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu
hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan
baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci
tujuan antenatal care adalah:
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin
1. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu.
2. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya
penyulit/komplikasi yang dapat muncul selama kehamilan,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
3. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang
aman dengan trauma seminimal mungkin.
4. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan
mempersiapkan ibu agar dapat memberi asi secara eksklusif.
5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran janin agar tumbuh kembang secara normal
6. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan
kematian neonatal. (Bobak, 2004).

C. Fisiologi Kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari
ke-14 pada siklus mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi
pada setiap individu. Untuk menentukan masa subur dapat
digunakan beberapa cara seperti :
a. Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan
berlangsung tujuh hari, contoh : mentruasi hari pertama tanggal
5, maka perhitungan minggu suburnya adalah tanggal 17-24
dengan rrumus (5+12) sampai (5+12)+7=24
b. Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus
menstruasi terjadi pelepasan telur dan terjadi penurunan diikuti
dengan kenaikan suhu 1\2 derajat celcius.
c. Kemungkinan keinginan seks meningkat pada saat pelepasan
ovum.
d. Kemungkinan terasa nyeri karena pelepasan ovum

Saat ejakulasi, sperma akan ditampung di liang vagina bagian dalam.


Bentuk sperma yang menyerupai kecebong dengan kepala yang
lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk memungkinkan
sperma untuk bergerak masuk melalui kanalis cervikalis dan kavum
uteri kemudian berada dalam tuba untuk menunggu kedatangan sel
telur. Bila pada saat itu terjadi ovulasi, maka kemungkinan besar
akan terjadi fertilisasi.

Setelah masuknya kepala sperma ke dalm ovum dengan


meninggalkan ekornya, terjadilah pertemuan inti masing-masing
dengan kromosom mencari pasangannya. Mula-mula terjadilah
pembelahan inti menjadi dua dan seterusnya hingga seluruh ruangan
ovum penuh dengan hasil pembelahan sel, yang disebut morula.
Pembelahan berlangsung terus hingga bagian dalam terbentuk
ruangan yang mengandung cairan disebut blastokist. Sementara itu
bagian luar dinding telur timbul rumbai-rumbai yang disebut villi
yang akan berguna untuk menanamkan diri pada lapisan dalam
rahim, yang telah siap menerima dalam bentuk reaksi decidua.

Hasil konsepsi dalam bentuk blastokist yang mempunyai villi


korealis dapat menanamkan diri pada dinding rahim yang disebut
nidasi atau implantasi. Sejak saat terjadi konsepsi, fertilisasi,
impregnancy, sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari
(Purwaningsih dkk, 2010).

D. Tanda dan Gejala


1. Tanda-tanda pasti
a) mendengar bunyi jantung janin
b) melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh
pemeriksa
c) melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan
ultrasographi
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka
diagnosa kehamilan dapat dibuat dengan pasti. Sayang sekali,
tanda-tanda pasti kehamilan baru dapat diketahui pada usia
kehamilan di tas empat bulan, tetapi dengan menggunakan USG
kantong kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu
dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12
minggu (Purwaningsih dkk, 2010).

2. Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada
kehamilan trisemester I, tetapi dengan tanda-tanda mungkin
kehamilan hanya boleh diduga. Makin banyak tanda-tanda
mungkin yang ditemukan, makin besar kemungkinan hamil.
Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :
a. Tanda-tanda objektif
1) Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi Rahim
2) Perubahan pada serviks
3) Kontraksi braxton hicks
4) Ballottement
5) Meraba bagian anak
6) Pemeriksaan biologis
7) Pembesaran perut
8) Keluarnya colostrums
9) Hyperpigmentasi
10) Tanda-tanda chadwicks
b. Tanda-tanda subjektif
1) Adanya amenorrhoe
2) Mual dan muntah
3) Ibu merasa pergerakan anak
4) Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan
kandung kencing
5) Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati, et al,
2008).

E. Adaptasi Fisiologi
a) Perubahan fisiologis
1) Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram
menjadi 1000 gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24
cm, dan ukurang muka belakang 22 cm. Pertumbuhan uterus
tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah implantasi
dari ovum dan di daerah insersi placenta. Pembesaran ini
disebabkann oleh hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi
pada kehamilan muda juga terbentuk sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan
nyeri. Juga saat disentuh, misalnya pada pemeriksaan dalam,
pemeriksa dapat meraba bahwa sewaktu pemeriksaan
konsistensi rahim yang semula lunak dapat menjadi keras
dan kemudian lunak kembali (Kusmiyati, et al, 2008).
2) Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam
kehamilan adalah menjadi lunaknya cervix. Perubahan ini
sudah dapt ditemukan sebulan setelah konsepsi. Pelunakan
cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix
bertambah dan karena timbulnya oedema dari cervix dan
hyperplasia kelenjar-kelenjar servix.
3) Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna
selaput lendirnya membiru, kekenyalan vagina bertambah
yang berarti daya regangnya bertambah sebagai persiapan
persalinan. Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam
masa kehamilan, reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi
asam ini disebabkan terbentuknya acidum lacticum sebagai
hasil penghancuran glycogen yang berada dalm sel-sel epitel
vagina oleh basil-basil doderlein. Reaksi asam ini
mempunyai sifat bekterisida.
4) Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum
graviditatis, teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan
mengisut.
5) Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul
garis-garie memanjang atau serong pada perut. Garis-garis
ini disebut striae gravidarum. Kadang-kadang garis-garis itu
terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada seorang primi
gravida warnanya menbiru disebut striae lividae. Pada
seorang multigravida, di samping strie lividae, terdapat juga
garis- garis putih agak mengkilat ialah parut (cicatrick) dari
strie gravidarum yang disebut strie albicans.
6) Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada
areolla mammae, papilla mammae, dan linea alba. Pada
umumnya setelah partus, gejala hyperpigmentasi ini akan
menghilang.
7) Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena
hypertophi olveoli. Di bawah kulit payudara sering tampak
gambaran-gambaran dari vena yang meluas. Putting susu
biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan acapkali
mengeluarkan colostrum. Perubahan-perubahan pada
payudara disebabkan karena pengaruh hormonal.
8) Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi
penimbunan protein sedangkan dalam darah kadar zat lemak
naik dan ada kecenderungan pada ketosis. Kebutuhan akan
calcium dan phosphor bertambah untuk pembuatan
tulangtulang janin begitu pula akan ferum untuk
pembentukan Hb janin.
9) Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun
erytrosyt, tetapi penambahan volume plasma yang
disebabkan oleh hydramia lebih menonjol hingga biasanya
kadar Hb turun.
10) Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang,
hal tersebut mungkin menyebabkan muntah dan kembung
pada masa kehamilan. Tonus usus kurang, yang
menimbulkan obstipasi.

11) Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus
juga mengeluarkan racun-racun dari peredaran darah janin.
Ureter jelas melebar dalam kehamilan teruatam yang kanan.
Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon progesterone,
walaupun mungkin ada juga factor tekanan pada ureter oleh
rahim yang membesar.Kapasitas kandung kencing juga
mengalami penurunan kapasitas karena desakan oleh rahim
yang membesar pada akhir kehamilan oleh kepala janin yang
yang turun ke dalam rongga panggul.
12) Hormonal
Kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, hipofise
anterior, dan kelenjar suprarenalis menunjukkan hiperfungsi
atau hipertropi.
13) Kelenjar adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan,
terutama bagian kortika yang membentuk kortin. Jumlah ion
natrium dan kalium dalam darah diatur oleh kortin. Bagian
medula dari kelenjar adrenal mensekresi epinephrin, hormon
yang sangat penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran atau
fungsi bagian medula.
b) Perubahan Psikologis
Konsepsi dan implantasi sebagai titik awal kehamilan
menimbulkan perubahan status emosional seorang calon ibu.
Bagi pasangan dengan perkawinan yang dilandasi oleh rasa
cinta dan saling mencintai, keterlambatan datang bulan
merupakan salah satu tanda yang menggembirakan, karena
ikatan batin antara keduanya semakin kokoh dengan adanya
kehamilan yang didambakan.
Keterlambatan datang bulan diikuti perubahan subjektif
seperti perasaan mual, ingin muntah, sebah di bagian perut atas,
pusing kepala, dan nafsu makan berkurang mendesak keluarga
untuk melakukan pemeriksaan.
Setelah terbukti terjadi kehamilan perasaan cinta dan
gembira semakin bertambah, diikuti pula oleh perasaan cemas
karena kemungkinan keguguran. Disamping itu perubahan
fisiologis kehamilan juga dapat mempengaruhi kelabilan mental,
hingga menimbulkan ngidam dan perubahan kelakuan.
(Masriroh, 2013).

F. Keluhan Selama Kehamilan


Keluhan pada masa hamil adalah suatu kondisi bersifat subyektif
dimana pada individu yang hamil terjadi proses adaptasi terhadap
kehamilannya (Depkes RI, 2007). Keluhan-keluhan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
a) Keluhan pada trimester I (usia kehamilan 1 – 3 bulan)
1) Mual dan muntah : Terutama terjadi pada pagi hari dan akan
hilang menjelang tengah hari (morning sickness).
2) Perasaan neg atau mual: Terutama bila mencium bau yang
menyengat.
3) Pusing terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi
karena adanya gangguan keseimbangan, perut kosong.
4) Sering kencing: Karena tekanan uterus yang membesar dan
menekan pada kandung kencing.

5) Keputihan (lekorea): Pengaruh peningkatan hormon


kehamilan (estrogen dan progesteron) yang mempengaruhi
mukosa serviks dan vagina.
6) Pengeluaran darah pervaginam: Bila terjadi perdarahan
pervaginam perlu diwaspadai adanya abortus.
7) Perut membesar.
8) Psikologis: Perasaan gembira dengan penerimaan kehamilan
akan mempengaruhi penerimaan ibu terhadap kelainan yang
timbul. Sebaliknya karena menolak kehamilan, keluhan
tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman dan menimbulkan
antipati terhadap kehamilannya. Pada masa ini sering timbul
konflik karena pengalaman baru, sehingga ibu hamil perlu
mendapatkan perhatian dan dukungan suami.

b) Keluhan pada trimester II (usia kehamilan 4 – 6 bulan).


Pada masa ini keluhan yang bersifat subyektif sudah
berakhir, sehingga bila ada ibu hamil masih mendapatkan
keluhan seperti pada trimester I, perlu diwaspadai kemungkinan
adanya faktor psikologis. Pada trimester ini sering ditandai
adanya adaptasi ibu terhadap kehamilannya, perasaan ibu
cenderung lebih stabil, karena keluhan yang terjadi pada
triwulan I sudah terlewati. Ibu merasakan pengalaman baru,
mulai merassakan gerakan bayi, terdengarnya DJJ, melalui alat
doptone atau melihat gambar/posisi melalui pemeriksaan USG.
Triwulan II juga dikatakan fase aman untuk kehamilan, sehingga
aktifitas ibu dapat berjalan tanpa gangguan berarti.
c) Keluhan pada trimester III (usia kehamilan 7 – 9
bulan). Kejadian yang sering timbul antara lain:
1) Pusing disertai pandangan berkunang-kunang. Hal ini dapat
menunjukkan kemungkinan terjadi anemia dengan Hb < 10
gr%.
2) Pandangan mata kabur disertai pusing. Hal ini dapat
digunakan rujukan kemungkinan adanya hipertensi.
3) Kaki edema. Edema pada kaki perlu dicurigai karena sebagai
salah satu gejala dari trias klasik eklamsi. Sesak napas pada
triwulan III perlu dicurigai kemungkinan adanya kelainan
letak (sungsang).
4) Perdarahan. Pada triwulan III bisa terjadi perdarahan
pervaginam perlu dicurigai adanya placenta praevia atau
solusio plasenta.
5) Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari,
bukan pada saat kencing, perlu diwaspadai adanya ketuban
pecah dini.
6) Sering kencing. Akibat penekanan pada kandung kencing
akibat masuknya kepala ke pintu atas panggul.
7) Psikologis: Kegembiraan ibu karena akan lahirnya seorang
bayi (Purwaningsih, dkk, 2010).

G. Komplikasi Kehamil
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh,
2013)
1. Hiperemisis gravidarum.
2. Hipertensi dalam kehamilan.
3. Perdarahan trimester I (abortus).
4. Perdarahan antepartum.
5. Kehamilan ektopik. 6. Kehamilan kembar.

7. Molahydatidosa
8. Inkompatibilitas darah
9. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
10. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. (Bobak, 2004).
H. Pemeriksaan Penunjang
1. LABORATORIUM
a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
2. U S G
a. Jenis kelamin.
b. Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh,
2013).

KASUS I

IDENTITAS
Pasien : Ny. D usia 23 tahun ibu rumah tangga, golongan darah AB, agama
islam, pendidikan SLTA, alamat Kota Bandung
Penanggung Jawab : Tn J usia 24 tahun, pendidikan Diploma, hubungan dengan
pasien suami, pekerjaan pegawai swasta, alamat sama dengan pasien
DIAGNOSA : G1P0A0
Tanggal Pengkajian : 12 Desember 2020 jam 09.00 WIB
PENGKAJIAN
Pasien datang ke poli KIA dengan keluhan sudah telat menstruasi 4 minggu,
hasil test pack positif dan mengeluh mual. Hasil anamnesa didapatkan HPHT 9
November 2020. Pasien sudah mendapatkan imunisasi TT sebelum menikah.
Menarche usia 13 tahun, siklus 28 hari tidak ada keluhan selama menstruasi,
lama menstruasi 4-5 hari. Tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti
TBC,
penyakit keturunan seperti hipertensi dan DM, tidak ada riwayat gemeli dari
keluarga. Usia menikah 22 tahun, usia suami menikah 23 tahun dan merupakan
pernikahan pertama bagi keduanya. Tidak pernah menggunakan alat
kontrasepsi.

Pada saat dikaji pasien mengeluh mual sampai dengan seperti ingin muntah.
Mual terutama dirasakan pada pagi hari. Mual menyebabkan menurunkan nafsu
makan, mulut terasa pahit dan mengalami hipersaliva. Setiap kali masuk
makanan atau minuman langsung mual dan dimuntahin lagi.
Hasil pemeriksaan fisik : TD 110/70 mmHg, N 84 x/menit, R 21 x/menit, S
36,7ºC, BB 56 kg, TB 160 cm, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, tidak
terdapat kloasma gravidarum, bibir lembab, kebersihan mulut terjaga, gigi tidak
ada karies maupun bolong. Tidak terdapat hiperpigmentasi di leher, tidak
terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan thyroid, tidak terdapat
peningkatan JVP, pengembangan paru simetris, payudara kiri dan kanan
simetris, putting menonjol, areola mengalami hiperpigmentasi, suara paru
vesikuler, tidak terdapat hiperpigmentasi didaerah perut, tidak terdapat linea
nigra dan striae gravidarum, bising usus 11x/menit, kandung kemih kosong,
ballotemen belum teraba. Vulva bersih, terdapat keputihan berwarna agak
kekuningan, tidak berbau dan tidak gatal, terlihat agak keunguan di vagina,
tidak terdapat hemoroid. Tidak terdapat edema pada ekstremitas bawah, tidak
terdapat varises, reflek patella positif, kekuatan otot 5, CRT < 3 detik, akral
hangat.
Pengkajian Psikologis : pasien mengatakan sangat senang dengan kehamilan,
karena ini kehamilan yang sangat diinginkan. Pasien mengatakan belum
mendapatkan informasi apapun tentang kehamilan. Pasien merasa khawatir
karena mual dan muntah, tapi pasien sudah tau kalau kehamilan trimester I
gejalanya adalah mual dan muntah. Pasien bertanya bagaimana mengatasi mual
dan muntahnya tersebut. Pasien juga belum tahu bagaimana perawatan
kehamilan trimester I karena ini merupakan kehamilan pertama. Pasien juga
bertanya apakah selama hamil trimester I ini masih boleh melakukan coitus,
apakah tidak ada efek pada kehamilannya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HCG urin : 35 mlU/ml, Hemoglobin : 11,4 gr/dl, Hematokrit : 37,4 %
Leukosit : 8700 sel/uL, Trombosit : 287.000 sel/uL, Anti HIV : non reaktif ,
HbSAg : negative
THERAPI
Hemobion 1x1 tablet dan Asam folat 1 x tablet

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.D DENGAN


DIAGNOSA G1P0A0

A. PENGKAJIAN 1. Identitas Klien


Nama : Ny. D
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SLTA
Alamat : Kota Bandung
Status Marital : Menikah
Golongan Darah : AB
Tanggal Pengkajian : 12 Desember 2020
Diagnosa Medis : G1P0A0
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. J
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pendidikan : Diploma
Alamat : Kota Bandung
Hubungan dengan pasien : Suami
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Mual seperti ingin muntah
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dikaji pasien mengeluh mual sampai dengan seperti ingin
muntah. Mual terutama dirasakan pada pagi hari. Mual menyebabkan
menurunkan nafsu makan, mulut terasa pahit dan mengalami
hipersaliva. Setiap kali masuk makanan atau minuman langsung mual
dan dimuntahin lagi.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak memiliki riwayat
penyakit menular
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC, penyakit
keturunan seperti hipertensi dan DM, tidak ada riwayat gemeli dari
keluarga.
e. Riwayat Menstruasi
Menarche usia 13 tahun, siklus 28 hari tidak ada keluhan selama
menstruasi, lama menstruasi 4-5 hari.
f. Riwayat Kehamilan
Pasien mengatakan kehamilan pertama.
g. Riwayat Persalinan
kehamilan pertama
h. Riwayat Nifas
Kehamilan
pertama
i. Riwayat Antenatal Care
Tidak Terkaji
4. Riwayat Psikososial dan Spiritual
a. Data Psikososial
1. Pola Pikir dab Persepsi
Pasien senang dengan kehamilan nya yang pertama.
2. Persepsi Diri
-
3. Gaya Komunikasi
-
4. Pengetahuan
Pasien belum mengetahui tentang kehamilan.
b. Data Spiritual
Tidak Terkaji

5. Riwayat Aktivitas Sehari – hari


No. Kebiasaan Sehari-hari Sebelum Masuk Sesudah Masuk
Rumah Sakit Rumah Sakit
1. Nutrisi
Makan
- Jenis Tidak Terkaji Tidak Terkaji
- Frekuensi Tidak Terkaji Tidak Terkaji
- Porsi Tidak Terkaji Tidak Terkaji
- Keluhan Tidak Terkaji Tidak Terkaji

Minum
- Jenis Tidak Terkaji Tidak Terkaji
- Frekuensi Tidak Terkaji Tidak Terkaji

- Jumlah (cc) Tidak Terkaji Tidak Terkaji


- Keluhan Tidak Terkaji Tidak Terkaji
2. Elimin Si
BAB
- Frekuensi Tidak Terkaji Tidak Terkaji
- Warna Tidak Terkaji Tidak Terkaji
- Konsistensi Tidak Terkaji Tidak Terkaji
- Keluhan Tidak Terkaji Tidak Terkaji

BAK
- Tidak Terkaji Tidak Terkaji
Frekuensi
- Tidak Terkaji Tidak Terkaji
Warna Tidak Terkaji Tidak Terkaji
-
Jumlah (cc) Tidak Terkaji Tidak Terkaji
-
Keluhan
3. Istirahat dan Tidur
- Waktu tidur Tidak Terkaji Tidak Terkaji
siang hari dan
malam hari
- Lamanya Tidak Terkaji Tidak Terkaji
- Keluhan Tidak Terkaji Tidak Terkaji

4. Personal Hygen
- Mandi Tidak Terkaji Tidak Terkaji
- Perawatan Tidak Terkaji Tidak Terkaji
Rambut
- Perawatan Gigi Tidak Terkaji Tidak Terkaji
- Perawatan Tidak Terkaji Tidak Terkaji
Kuku

6. Pemeriksaan Fisik
a. Status Kesehatan Umum
Kesadaran : Composmetis
Tanda – tanda Vital : TD : 110/70 mmHg
N : 84x/menit
R : 21x/mnt
S : 36,7°C
Status Antopometri : TB : 160 cm
BB : 56 kg
b. Sistem Pernapasan
Pengembangan baru simetris RR 21x/menit
c. Sistem Kardiovaskuler
Nadi 84x/menit, tidak terdapat hiperpigmentasi di leher, tidak terdapat
peningkatan JVP, Tekanan darah 110/70 mmHg, CRT <3 detik.

d. Sistem Pencernaan
Bibir lembab, kebersihan mulut terjaga, gigi tidak ada karies maupun
bolong.
e. Sistem Reproduksi
1) Mammae : payudara kiri dan kanan simetris, putting
menonjol, areola mengalami hiperpigmentasi.
2) Fundus Uteri : Tidak Terkaji
3) Vulva / Vagina : Vulva bersih, terdapat keputihan berwarna
agak kekuningan, tidak berbau dan tidak gatal, terlihat agak
keunguan di vagina, tidak terdapat hemoroid.
f. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening dan thyroid
g. Sistem Perkemihan
Kandung kemih kosong
h. Sistem Persarafan
Reflek patella (+)
i. Sistem Muskuloskeletal
Tidak terdapat edema pada ekstremitas bawah, tidak terdapat varises,
reflek patella positif, kekuatan otot 5.
j. Sistem Integumen
Tidak terdapat hiperpigmentasi didaerah perut, tidak terdapat linea
nigra dan striae gravidarum.

7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan Laboratorium
No. Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
1. HCG Urin 35 25 mlU/ml
2. Hemoglobin 11.4 12 - 15 gr/dl
3. Hematokrit 37,4 38 - 46 %
4. Leukosit 8700 5.000 – 10.000 sel/uL
5. Trombosit 287.000 150.000 – 400.000 Sel/uL
6. Anti HIV Non -
Reaktif
7. HbSAg Negatif -

c. Terapi Obat
No. Nama Obat Rute Dosis Fungsi
1. Hemobion Oral 1x1 tablet Hemobion merupakan multivitamin dan
mineeal yaitu kombinasi dari zat besi dan
asam folat untuk mengatasi anemia pada
kehamilan dan laktasi.
2. Asam Folat Oral 1x tablet Nutrisi ini juga berperan penting dalam
pembentukan, perbaikan, dan fungsi
DNA yang akan mempengaruhi
pertumbuhan plasenta dan perkembangan
janin.

8. Analisa data
No Data Etiologi masalah
1 Ds: Perubahan hormonal Nausea
Pasien mengeluh mual
sampai ingin muntah Peningkatan hormone estrogen
Do :
Hiversaliva Terasa mual, ingin muntah, nafsu
TD 110/70 mmhg makan menurun
Nadi 84×/menit
R 21×/menit Mulut terasa pahit
Suhu 36,7
Setiap makan selalu di muntahkan

Nausea

2 Ds : Kehamilan pertama Defisit pengetahuan


Kehamilan pertama
Pasien mengatakan belum Kurang informasi tentang kehamilan
tahu perawatan kehamilan
trimester ke 1 Ketidakefektifan dalam perawatan
Pasien mengatakan belum dan pengobatan saat kehamilan
mendapatkan informasi
apapun tentang kehamilan Defisit penegetahuan
Do :
Hiversaliva
Usia gestas 4 minggu
trimester ke 1

Diagnosa
1. Nausea b.d kehamilan
2. Defisit pengetahuan b.d kurang informasi tentang kehamilan
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Dx Tujuan Intervensi Raisonal
1. Nausea Setelah dilakukan tindakan Manajemen Mual Observasi : Observasi :
2x24 jam pasien dapat 1. Monitor asupan nutrisi dan kalori 1. Untuk mengetahui nutrisi yang masuk
memenuhi kriteria : 2. Identifikasi factor penyebab mual 2. Untuk mengetahui apa yang menjadi
• Pengetahuan tentang 3. Monitor mual faktor penyebab terjadinya mual
pilihan standar nutrisi 4. Identifikasi pengalaman mual 3. Untuk mengetahui frekuensi, durasi mual
yang tepat cukup Terapeutik : yang dirasakan oleh ibu

meningkat 1. Sajikan makanan sedikit tapi sering 4. Prngalaan mual dari ibu agar bisa

• Sikap terhadap 2. Berikan air hangat dan air jahe mengatasi nya dengan baik Terapeutik :
3. Kendalikan lingkungan faktor 1. Untuk menambah asupan nutrsi dan
makanan atau minuman
penyebab mual kalori kepada ibu hamil
sesuai dengan tujuan
Kolaborasi : 2. Untuk meminimalisir rasa mual dengan
• Frekuensi makan
membaik 1. Kolaborasi dengan pemberian adanya rasa hangat kebagian
• Nafsu makan membaik antiemetik tenggorokan
Edukasi : 3. Untuk meminimalisir adanya mual yang
terjadi lagi
1. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Jurnal :
Pemberian Aromaterapi Lemon (Citrus
Lemon) Terhadap Mual Muntah.
Faktor yang memengaruhi mual muntah
seperti hormonal, psikososial, maslaah
pekerjaan dan status gravid sering
memepngaruhi mual muntah yang memicu
keadaaan ibu hamil akan semakin parah
bila tidak teratasi, diketahui bahwa
sebagian besar responden mengalami
penurunan mual muntah sesudah diberikan
aromaterapi lemon (Citrus lemon).
Kolaborasi :
1. Untuk mengatasi mual pada ibu hamil
Edukasi :
Untuk memenuhi kecukupan ibu dalam
istirahat

No. Dx Tujuan Intervensi Raisonal


2. Defisit Setelah dilakukan tindakan Observasi : Observasi :
penegetahun 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
2x24 jam pasien dapat
menerima informasi 1. Untuk mempersiapkan diri menerima
memenuhi kriteria : Traupetik
2. Sediakan materi dan media Pendidikan informasi
• Menjalani
Kesehatan
pemeriksaan yang Trapeutik
Edukasi
tepat 3. Anjurkan ibu rutin memeriksakan 2. Untuk menyiapkan materi yang akan
kehamilannya
• Kemampuan 4. Jelaskan ketidaknyamananan selama disampaikan
menjelaskan kehamilan
Edukasi
pengetahuan tentang
3. Untuk menegetahu perkembangan
suatu topik
Kesehatan

4. Untuk menjaga Kesehatan dan untuk


berantisipasi dalam melakukan
tndakan selama kehamilan
C. IMPLEMENTASI

No. Tanggal Jam Implementasi Tanggal Evaluasi Paraf


1. 13/12/2020 1. Memonitor asupan nutrisi dan 13/12/2020 S : klien mengatakan sudah bisa
kalori mengontrol mual muntah
2. Mengidentifikasi factor O : mulut klien sudah tidak
penyebab mual terasa pahit
3. Memoonitor mual TTV = TD 110/70 mmHg
4. Mengidentifikasi pengalaman N 84 x/menit
Mual R 21 x/menit

5. Menyajikan makanan sedikit S 36,7°C


tapi sering A : masalah belum teratasi
6. Memberi air hangat dan air P : lanjutkan semua intervensi
jahe
7. Mengendalikan lingkungan
faktor penyebab mual
8. Memberi kolaborasi dengan
pemberian antiemetik
9. Menganjurkan istirahat dan
tidur yang cukup
5. Mengidentifikasi kesiapan S : klien mengatakan sudah
dan kemampuan menerima mulai menegetahui tentang
informasi kehamilan
6. Menyediakan materi dan O : klien sudah tahu apa yang
media Pendidikan Kesehatan harus dilakukan Ketika mual
7. menganjurkan ibu rutin A : masalah belum teratasi
memeriksakan kehamilannya P : lanjutkan semua intervensi
8. Menjelaskan
ketidaknyamananan selama
kehamilan
Daftar Pustaka

Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC : Jakarta.

Doenges. E. Marillynn. (2001). Rencana Keperawatan Maternal/bayi.


Edisi 2. EGC: Jakarta.

Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.

Kusmiyati, et al. 2008. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Bina


Pustaka.

Manuaba. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.

Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium:


Yogyakarta.

Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas.


Jogjakarta: Nuha Medika.

Somoyani, N. K. (2020). Literature Review: Terapi Komplementer


Untuk Mengurangi Mual Muntah Pada Masa Kehamilan. Jurnal Ilmiah
Kebidanan (The Journal Of Midwifery), 8(1), 10-17.

Anda mungkin juga menyukai