Anda di halaman 1dari 5

FM-UNISABDG-PDK-

FORMULIR MUTU Kode/No


FIKES-001
STANDAR PROSEDUR Tanggal
SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM Berlaku
TECHNIQUE (SEFT) (versi singkat) Revisi -

FAKULTAS ILMU KESEHATAN Tanggal


UNIVERSITAS AISYIYAH BANDUNG Revisi

Pemberian tindakan mengetuk ringan bagian-bagian tubuh tertentu dengan dua


1. Definisi : ujung jari (tapping) yang diiringi dengan kepasrahan kepada Allah Ta’ala sebagai
sumber spiritual.
Mendukung proses penyelarasan aliran energi yang tersumbat di beberapa titik
2. Tujuan : kunci di tubuh kita akan bebas dan kembali mengalir dengan lancar dan selaras
diiringi doa kepasrahan
3. Indikasi : Individu dengan masalah emosi negative atau keluhan fisik
4. Kontraindikasi : Individu dengan panik, hysteria, episode manik
1. UU KeMahasiswa/ian No 38 Tahun 2014
2. KEPMENKES RI, HK. 01.07/MENKES/425/2020: STANDAR PROFESI
5. Dasar Regulasi : MAHASISWA/I
3. Buku Kurikulum Diploma Tiga Vokasi Keperawatan 2019
4. Buku Kurikulum Sarjana dan Profesi Ners 2021
6 . Ruang Lingkup : Keperawatan komplementer dan alternative Islami (KKAI)
1. Air minum mineral
7. Alat dan Bahan : 2. Buku catatan
3. Lembar inform consent
1. Mahasiswa membaca Basmallah , mengucapkan Assalamualaikum
2. Mahasiswa menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Mahasiswa memberikan incomed consent kepada pasien untuk di tanda tangan
4. Mahasiswa mengklarifikasi ulang skala emosi negative atau keluhan sakit ,
8. Pelaksanaan :
dampak yang dirasakan, penyebabnya serta harapan klien
5. Mahasiswa bertanya apakah klien sungguh-sungguh ingin terlepas dari emosi
negative atau rasa sakit ini ?
6. Mahasiswa menganjurkan klien untuk minum terlebih dahulu
7. Mahasiswa memulai dengan basmallah kemudian membimbing pasien
melakukan tahap set-up:
1) Meletakan dua jari tangan klien di area sore spot
2) Anjurkan klien memejamkan mata, serta melakukan gerakan memutar
berlawanan arah jarum jam (seperti thawaf) saat perawat mengucapkan
kalimat set-up
3) Anjurkan klien mengikuti kalimat set-up dalam hati atau diucapkan
4) Lafadzkan kalimat set-up sesuai apa yang dirasakan/dipikirkan klien, ulangi
sebanyak 3 kali
Misal: Ya Allah…meskipun saya merasa sakit hati sehingga membuat saya
marah dan kecewa karena telah dikhianati sahabat saya, mulai hari ini dan
seterusnya saya terima keadaan saya, saya ikhlas, saya pasrahkan
ketenangan dan kebahagiaan hati saya pada-Mu ya Allah..”
8. Mahasiswa melanjutkan ke tahap tune-in, dengan klien tetap memegang area
sore spot dan memejamkan mata
1) Bimbing klien membayangkan rasa sakitnya, area tubuh yang sakit serta
akibat yang dirasakan karena sakit tersebut (jika keluhannya fisik). JIka
emosi negative yang dirasakan, bombing klien untuk membayangkan
peristiwanya, orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut serta
dampak emosi negative tersebut pada diri klien
“sekarang, bayangkan peristiwanya,,bayangkan orang-orang yang telah
meyakiti perasaan ibu, lalu rasakan emosi yang muncul..”
2) Akhiri dengan,” saya iklahs…saya pasrah..”
9. Mahasiswa membimbing klien untuk membuka mata perlahan, anjurkan klien
menarik nafas dalam melalui hidung dan melepaskan nafas perlahan melalui
mulut
10. Setiap klien melepaskan nafas, Mahasiswa mengucapkan kalimat afirmasi
sesuai dalam kalimat akhir set-up, “semakin ikhlas…semakin tenang…semakin
bahagia.”
11. Mahasiswa mengkaji ulang skala emosi atau sakit klien, jika skala belum
mencapai nol (0), maka lanjutkan tahap tapping (mengetuk ringan dengan dua
atau tiga jari tangan pada bagian-bagian tubuh) sebanyak 5 s.d 7 kali ketuka,
setiap ketukan, ucapkan, “ saya ikhlas…saya pasrah..”
1) Titik crown (atas kepala)
2) Ujung alis
3) Ujung mata
4) Bawah mata
5) Bawah hidung
6) Bawah collarbone
7) Sisi tubuh
8) Pergelangan tangan
9) Ujung-ujung jari
10) Karate chop
Catatan: jika menggunakan tangan kanan maka bagian kiri tubuh yang diketuk,
dan kebalikannya.
12. Mahasiswa membimbing untuk nafas dalam seperti langkah 9
13. Mahasiswa menganjurkan klien untuk minum kembali
14. Mahasiswa melakukan evaluasi skala emosi negative atau sakit yang
dirasakan klien
15. Jika skala belum nol (0), maka lakukan : Tapping ulang sambil
mengucapkan kalimat set-up,” Ya Allah meskipun masih terasa sisa sakit hati
ini, saya ikhlas dan pasrahkan ketenangan hati ini kepadamu ya Allah”
16. Mahasiswa mengukur kembali skala emosi negative atau sakit yang
dirasakan klien
17. Mahasiswa mengucapkan Hamdalah
18. Mahasiswa meninggalkan ruangan dengan mengucapakan salam
“Assalamualaikum”
Catatan: jika skala belum turun signifikan, kemungkinan ada masalah dibawah ini:
1. Spiritual bloking
2. Tidak konsentrasi/ khusyu
3. Kurang minum
4. Kalimat set-up tidak spesifik
5. Lingkungan tidak kondusif
6. Terapis tidak siap memberikan pertolongan

Area tapping (Faiz, 2014)


Proses belajar : Format daftar tilik, logbook
9. Dokumentasi
Praktik lapangan : Dokumentasi Laporan Asuhan Keperawatan SOAP, logbook
1. Dewi IP, Fauziah D-. Pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan tingkat
kecemasan pada para pengguna Napza. J Keperawatan Muhammadiyah.
2018;2(2).
2. Inggriane Puspita Dewi, Siti Ulfah Rifa’atul Fitri. Pemanfaatan Seft Sebagai
Modalitas Therapy Community (TC) Untuk Kesehatan Mental Dan Spiritual
10. Referensi
Pecandu Napza. J Pengabdi UntukMu NegeRI [Internet]. 2020;4(1):88–94.
Available from:
https://ejurnal.umri.ac.id/index.php/PengabdianUMRI/article/view/1895/1140
3. Zainuddin AF. SEFT Total Solution (Healing Happiness Success Greatness).
Jakarta: SEFT Corporation; 2014.
Ditetapkan Oleh, Diperiksa Oleh, Disusun oleh
Dekan Fakultas ……. Ka.Prodi Tim Perumus

(Inggriane Puspita Dewi.,


S.Kep.,Ners.,M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai