0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan5 halaman
1. Teknik Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan teknik mengetuk bagian tubuh tertentu sambil berdoa untuk menyelaraskan aliran energi dan melepaskan emosi negatif.
2. Tujuannya untuk mendukung proses penyembuhan emosi dan fisik dengan cara melepaskan energi yang tersumbat.
3. Teknik ini dilakukan dengan mengetuk titik-titik tertentu sambil berdoa dan mengucapkan kalim
1. Teknik Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan teknik mengetuk bagian tubuh tertentu sambil berdoa untuk menyelaraskan aliran energi dan melepaskan emosi negatif.
2. Tujuannya untuk mendukung proses penyembuhan emosi dan fisik dengan cara melepaskan energi yang tersumbat.
3. Teknik ini dilakukan dengan mengetuk titik-titik tertentu sambil berdoa dan mengucapkan kalim
1. Teknik Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) merupakan teknik mengetuk bagian tubuh tertentu sambil berdoa untuk menyelaraskan aliran energi dan melepaskan emosi negatif.
2. Tujuannya untuk mendukung proses penyembuhan emosi dan fisik dengan cara melepaskan energi yang tersumbat.
3. Teknik ini dilakukan dengan mengetuk titik-titik tertentu sambil berdoa dan mengucapkan kalim
FIKES-001 STANDAR PROSEDUR Tanggal SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM Berlaku TECHNIQUE (SEFT) (versi singkat) Revisi -
FAKULTAS ILMU KESEHATAN Tanggal
UNIVERSITAS AISYIYAH BANDUNG Revisi
Pemberian tindakan mengetuk ringan bagian-bagian tubuh tertentu dengan dua
1. Definisi : ujung jari (tapping) yang diiringi dengan kepasrahan kepada Allah Ta’ala sebagai sumber spiritual. Mendukung proses penyelarasan aliran energi yang tersumbat di beberapa titik 2. Tujuan : kunci di tubuh kita akan bebas dan kembali mengalir dengan lancar dan selaras diiringi doa kepasrahan 3. Indikasi : Individu dengan masalah emosi negative atau keluhan fisik 4. Kontraindikasi : Individu dengan panik, hysteria, episode manik 1. UU KeMahasiswa/ian No 38 Tahun 2014 2. KEPMENKES RI, HK. 01.07/MENKES/425/2020: STANDAR PROFESI 5. Dasar Regulasi : MAHASISWA/I 3. Buku Kurikulum Diploma Tiga Vokasi Keperawatan 2019 4. Buku Kurikulum Sarjana dan Profesi Ners 2021 6 . Ruang Lingkup : Keperawatan komplementer dan alternative Islami (KKAI) 1. Air minum mineral 7. Alat dan Bahan : 2. Buku catatan 3. Lembar inform consent 1. Mahasiswa membaca Basmallah , mengucapkan Assalamualaikum 2. Mahasiswa menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan 3. Mahasiswa memberikan incomed consent kepada pasien untuk di tanda tangan 4. Mahasiswa mengklarifikasi ulang skala emosi negative atau keluhan sakit , 8. Pelaksanaan : dampak yang dirasakan, penyebabnya serta harapan klien 5. Mahasiswa bertanya apakah klien sungguh-sungguh ingin terlepas dari emosi negative atau rasa sakit ini ? 6. Mahasiswa menganjurkan klien untuk minum terlebih dahulu 7. Mahasiswa memulai dengan basmallah kemudian membimbing pasien melakukan tahap set-up: 1) Meletakan dua jari tangan klien di area sore spot 2) Anjurkan klien memejamkan mata, serta melakukan gerakan memutar berlawanan arah jarum jam (seperti thawaf) saat perawat mengucapkan kalimat set-up 3) Anjurkan klien mengikuti kalimat set-up dalam hati atau diucapkan 4) Lafadzkan kalimat set-up sesuai apa yang dirasakan/dipikirkan klien, ulangi sebanyak 3 kali Misal: Ya Allah…meskipun saya merasa sakit hati sehingga membuat saya marah dan kecewa karena telah dikhianati sahabat saya, mulai hari ini dan seterusnya saya terima keadaan saya, saya ikhlas, saya pasrahkan ketenangan dan kebahagiaan hati saya pada-Mu ya Allah..” 8. Mahasiswa melanjutkan ke tahap tune-in, dengan klien tetap memegang area sore spot dan memejamkan mata 1) Bimbing klien membayangkan rasa sakitnya, area tubuh yang sakit serta akibat yang dirasakan karena sakit tersebut (jika keluhannya fisik). JIka emosi negative yang dirasakan, bombing klien untuk membayangkan peristiwanya, orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut serta dampak emosi negative tersebut pada diri klien “sekarang, bayangkan peristiwanya,,bayangkan orang-orang yang telah meyakiti perasaan ibu, lalu rasakan emosi yang muncul..” 2) Akhiri dengan,” saya iklahs…saya pasrah..” 9. Mahasiswa membimbing klien untuk membuka mata perlahan, anjurkan klien menarik nafas dalam melalui hidung dan melepaskan nafas perlahan melalui mulut 10. Setiap klien melepaskan nafas, Mahasiswa mengucapkan kalimat afirmasi sesuai dalam kalimat akhir set-up, “semakin ikhlas…semakin tenang…semakin bahagia.” 11. Mahasiswa mengkaji ulang skala emosi atau sakit klien, jika skala belum mencapai nol (0), maka lanjutkan tahap tapping (mengetuk ringan dengan dua atau tiga jari tangan pada bagian-bagian tubuh) sebanyak 5 s.d 7 kali ketuka, setiap ketukan, ucapkan, “ saya ikhlas…saya pasrah..” 1) Titik crown (atas kepala) 2) Ujung alis 3) Ujung mata 4) Bawah mata 5) Bawah hidung 6) Bawah collarbone 7) Sisi tubuh 8) Pergelangan tangan 9) Ujung-ujung jari 10) Karate chop Catatan: jika menggunakan tangan kanan maka bagian kiri tubuh yang diketuk, dan kebalikannya. 12. Mahasiswa membimbing untuk nafas dalam seperti langkah 9 13. Mahasiswa menganjurkan klien untuk minum kembali 14. Mahasiswa melakukan evaluasi skala emosi negative atau sakit yang dirasakan klien 15. Jika skala belum nol (0), maka lakukan : Tapping ulang sambil mengucapkan kalimat set-up,” Ya Allah meskipun masih terasa sisa sakit hati ini, saya ikhlas dan pasrahkan ketenangan hati ini kepadamu ya Allah” 16. Mahasiswa mengukur kembali skala emosi negative atau sakit yang dirasakan klien 17. Mahasiswa mengucapkan Hamdalah 18. Mahasiswa meninggalkan ruangan dengan mengucapakan salam “Assalamualaikum” Catatan: jika skala belum turun signifikan, kemungkinan ada masalah dibawah ini: 1. Spiritual bloking 2. Tidak konsentrasi/ khusyu 3. Kurang minum 4. Kalimat set-up tidak spesifik 5. Lingkungan tidak kondusif 6. Terapis tidak siap memberikan pertolongan
Area tapping (Faiz, 2014)
Proses belajar : Format daftar tilik, logbook 9. Dokumentasi Praktik lapangan : Dokumentasi Laporan Asuhan Keperawatan SOAP, logbook 1. Dewi IP, Fauziah D-. Pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan tingkat kecemasan pada para pengguna Napza. J Keperawatan Muhammadiyah. 2018;2(2). 2. Inggriane Puspita Dewi, Siti Ulfah Rifa’atul Fitri. Pemanfaatan Seft Sebagai Modalitas Therapy Community (TC) Untuk Kesehatan Mental Dan Spiritual 10. Referensi Pecandu Napza. J Pengabdi UntukMu NegeRI [Internet]. 2020;4(1):88–94. Available from: https://ejurnal.umri.ac.id/index.php/PengabdianUMRI/article/view/1895/1140 3. Zainuddin AF. SEFT Total Solution (Healing Happiness Success Greatness). Jakarta: SEFT Corporation; 2014. Ditetapkan Oleh, Diperiksa Oleh, Disusun oleh Dekan Fakultas ……. Ka.Prodi Tim Perumus
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis