Anda di halaman 1dari 4

KISI-KISI UTS GANJIL 2022/2023

Mata Kuliah : Statistika Ekonomi dan Bisnis 2


Dosen : Dr. H. Yadi Nurhayadi, CDAI., M. Si.
Jawab Semua Pertanyaan Berikut dengan Uraian Cara Menjawab yang Benar!
1. Smartphone Greenbarry pada bulan November 2022 diproduksi sebanyak 1000.
Dari 1000 itu, 30% berwarna hijau, 25% berwarna merah, 25% berwarna biru, dan
20% berwarna merah muda. Ternyata 50% dari masing-masing warna diproduksi di
Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut, dengan aturan Bayes tentukan peluang
smartphone biru jika produksi smartphone di Indonesia terjadi!
Jawab
Untuk menjawab dengan aturan Bayes itu, perhatikan dahulu Diagram Venn berikut.
S = Semua smartphone Greenbarry yang diproduksi, yaitu 1000,
B1 = Smartphone Greenbarry warna hijau, yaitu 30% dari 1000 = 300,
B2 = Smartphone Greenbarry warna merah, yaitu 25% dari 1000 = 250,
B3 = Smartphone Greenbarry warna biru, yaitu 25% dari 1000 = 250,
B4 = Smartphone Greenbarry warna merah muda, yaitu 20% dari 1000 = 200,
A = Smartphone Greenbarry diproduksi di Indonesia, yaitu 50% dari B1 + 50% dari
B2 + 50% dari B3 + 50% dari B4 = 150 + 125 + 125 + 100 = 500.
S Nampak dari diagram Venn jumlah kejadian:
A  B1 = 150,
A  B2 = 125,
A
A  B3 = 125, dan
B1 B2 B3 B4 A  B4 = 100.

Berdasarkan aturan Bayes


125
P  B3  A 
PB3 | A   1000
P  B1  A P  B 2  A P  B3  A P  B 4  A 150
 125  125  100
1000 1000 1000 1000
125
 1000
 125  1000  125  1  25%.
500 1000 500 500 4
1000
2. Di dalam kotak ada 3 pulpen biru, 2 pulpen hijau, dan 1 pulpen merah. Akan
diambil 2 pulpen sekaligus. Jika terambil pulpen biru sebagai X dan terambil pulpen
hijau sebagai Y,
a. tentukan distribusi peluang terambil pulpen biru dan hijau,
b. tentukan peluang salah satunya terambil pulpen biru,
c. tentukan peluang terambil 1 pulpen hijau jika terambil 1 pulpen biru terjadi.
Jawab
X = terambil pulpen biru, x = 0, 1, 2.
Y = terambil pulpen hijau, y = 0, 1, 2.
B1 B2 B3 H1 H2 M
B1B2 B1B3 B1H1 B1H2 B1M
B2B3 B2H1 B2H2 B2M
B3H1 B3H2 B3M
H1H2 H1M
H2M
a. Distribusi peluang f(x, y)
x\y 0 1 2
0 0 2/15 1/15
1 3/15 6/15 0
2 3/15 0 0
2
b. g ( x)  g (1)   f (1, y )  f (1,0)  f (1,1)  f (1,2)  3 / 15  6 / 15  0  9 / 15 .
y 0

f (1,1) 6 / 15 6 15 6
c. f ( y | x)  f (1 | 1)      .
g (1) 9 / 15 15 9 9
3. Peluang adanya debitur macet di tiga cabang Bank XYZ adalah sama, yaitu 4%.
Selebihnya adalah debitur lancar. Otoritas perbankan melakukan supervisi on-site di
antaranya dengan mengambil dan memeriksa secara acak masing-masing 1 data
debitur dari tiga cabang Bank XYZ itu.
a. Hitung peluang terambil 2 data debitur macet dan 1 data debitur lancar dari 3
cabang bank itu!
b. Berapa peluang tidak terambil data debitur macet, 2 data debitur lancar dengan
nilai pembiayaan sampai dengan 100 juta, serta 1 data debitur lancar dengan
nilai pembiayaan di atas 100 juta. Dalam hal ini peluang adanya debitur lancar
dengan pembiayaan sampai dengan 100 juta adalah 60%, dan di atas 100 juta
adalah 36%.
Jawab
a. Ini termasuk distribusi binomial dengan peubah acak X sebagai jumlah terambil
debitur macet dinyatakan sebagai sukses, di mana x = 0, 1, 2, 3 (tidak terambil,
terambil 1, terambil 2, terambil 3 data debitur macet). Jumlah usaha, n = 3, yaitu
sesuai dengan jumlah cabang bank yang diperiksa, dengan peluang sukses pada
setiap usaha, p = 4% = 1/25, sehingga peluang tidak sukses, q = 1 – p = 1 – 1/25
= 24/25.
Peluang terambil 2 data debitur macet (otomatis berarti pula peluang terambil 1
data debitur lancar), atau x = 2 adalah:
 n  x n x 1   3  1   24 
2 1
  1  24 
b( x; n, p )    p q  b 2,3,         3    
 x  25   2  25   25   625  25 
72
  0,004608 .
15625
b. Dalam hal ini usaha binomial telah menjadi usaha multinomial, karena
mengandung peluang 3 hasil, yaitu terambil debitur macet dengan p1 = 4%,
terambil debitur lancar pembiayaan ≤ 100 juta dengan p2 = 60%, serta terambil
debitur lancar pembiayaan > 100 juta dengan p3 = 36%. Distribusi peluang
multinomial dalam 3 usaha itu (n = 3) adalah:
 n  x1 x 2 x3
f  x1 , x 2 , x3 ; p1 , p 2 , p3 , n     p1 p 2 p3
 x1 , x 2 , x3 
 1 15 9   3  1  x1  15  x 2  9  x3
 f  x1 , x 2 , x3 ; , , ,3         
 25 25 25   x1 , x 2 , x3  25   25   25 
di mana
x1 = 0, 1, 2, 3; x2 = 0, 1, 2, 3; dan x3 = 0, 1, 2, 3; serta
x1 + x2 + x3 = 3.
Maka untuk x1 = 0, x2 = 2, dan x3 = 1, besar peluangnya adalah:


1 15 9  
f  0,2,1; , , ,3   
25 25 25   0, 2, 1
3

25
    
 1 0 15 2 9 1
25 25

 3!  1  225  9  6075 .
0!2!1! 625 25 15625
4. Enam deputi gubernur bank sentral akan dipilih secara acak dari 3 bankir bank ABC
dan 5 bankir bank XYZ.
a. Hitunglah peluang 3 bankir bank ABC terpilih menjadi deputi gubernur!
b. Jika enam deputi gubernur bank sentral tersebut juga akan dipilih dari 5
pengurus BMT PQR selain dari 3 bankir bank ABC dan 5 bankir bank XYZ di
atas, tentukan peluang terpilihnya 1 bankir bank ABC, 0 bankir bank XYZ, dan
5 pengurus BMT PQR!
Jawab
a. Gunakan distribusi peluang hipergeometrik dengan peubah acak X sebagai
banyaknya terpilih bankir bank ABC (banyaknya sukses dari k = 3 bernama
sukses), dengan x = 1, 2, 3. Akan dipilih 6 deputi gubernur bank sentral (n = 6)
dari 3 bankir bank ABC dan 5 bankir bank XYZ (N = 3 + 5 = 8).
 k  N  k   3  5 
     
 x  n  x   x  6  x 
h x; N , n, k    h x;8,6,3 
N 8
   
n 6
Peluang x = 3 (3 bankir bank ABC terpilih) adalah
 3  5 
  
h3;8,6,3     
3 3 10
8 28
 
 6
b. Karena 6 deputi gubernur bank sentral yang dipilih berasal lebih dari dua
kelompok (dari bank ABC, bank XYZ, dan BMT PQR) maka gunakan formulasi
distribusi peluang perluasan hipergeometrik. Dalam hal ini jumlah yang akan
dipilih (jumlah sampel) n = 6 orang dari keseluruhan N = 13 orang yang berasal
dari a1 = 3 bankir bank ABC, a2 = 5 bankir bank XYZ, dan a3 = 5 pengurus
BMT PQR. Besar peluang terpilih x1 = 1 bankir bank ABC, x2 = 0 bankir bank
XYZ, dan x3 = 5 pengurus BMT PQR adalah:

 a1  a 2  a3   3  5  5 
       
f  x1 , x 2 , x3 ; a1 , a 2 , a3 , N , n        f 1,0,5;3,5,5,13,6    1  0  5 
x1 x 2 x3
N 13 
   
n 6
3! 5! 5!
 
1!3  1! 0!5  0 ! 5!5  5! 3
   0,001748 .
13! 1716
6!13  6 !
5. Seorang teller bank melayani rata-rata 6 nasabah dalam 1 jam. Teller itu hanya
mampu paling cepat melayani 10 nasabah dalam 1 jam. Dengan memakai Tabel
Jumlah Peluang Poisson,
a. berapakah peluang teller itu melayani 7 nasabah dalam 1 jam,
b. berapa peluang kurang dari 5 nasabah terlayani dalam 1 jam,
c. berapa peluang teller melayani 4 hingga 8 nasabah dalam 1 jam, serta
d. berapakah peluang pada waktu tertentu ada nasabah yang harus menunggu lebih
dari 1 jam untuk dilayani oleh teller itu?
Jawab
Dengan memanfaatkan Tabel Jumlah Peluang Poisson untuk rataan μ = 6,
7 6
a. P(X = 7) = p7;6    p x;6    p x;6   0,7440  0,6063  0,1377 ,
x0 x0
4
b. P X  5  P X  4    p x;6   0,2851 ,
x0
8 3
c. P4  X  8   p x;6    p x;6   0,8472  0,1512  0,696 , serta
x0 x0
10
d. P X  10   1  P X  10   1   p x;6   1  0,9574  0,0426 .
x0

Anda mungkin juga menyukai