1. Persiapan Pasukan
Raya.
upacara;
tahun 1945;
Pada momentum Hari Guru Nasional yang mulia ini, marilah sejenak kita
menengadahkan tangan memohon perlindungan dan ampunan kepada Allah SWT.
Tiada kata yang patut kami haturkan melainkan sanjungan tertinggi bagiMu, karena
hanya atas kuasa dan ijin-Mu lah pada hari ini kami bisa berkumpul dalam rangka
mengikuti “Upacara Bendera Hari Guru Nasional Tahun 2022”, untuk itu Ya Allah.
berkati dan ridhoi acara kami ini.
Jadikanlah Hari Guru Nasional tahun ini sebagai momentum untuk: Meningkatkan
mutu, kualitas, kesejahteraan, perlindungan bagi guru dan tenaga kependidikan
secara komprehensif, dan meningkatkan profesionalisme guru-guru kami untuk
mendidik putra-putri menjadi pelajar Pancasila sejati.
peradaban yang unggul dan mulia, bangsa yang memiliki kecerdasan yang paripurna,
serta berbudi pekerti yang luhur. Ya Rabbi, muliakan guru kami dengan karya-karya
mereka yang bermakna bagi anak bangsa ini.
Kami sadar begitu banyak dosa dan kesalahan yang telah kami lakukan, jika Engkau
tidak sudi mengampuni, kepada siapa kami harus memohon ampun. Oleh karena itu
ya Allah, ampunilah segala dosa dan kesalahan kami, dosa Ayah dan Bunda kami,
dosa guru-guru kami, dosa para pemimpin kami, serta dosa para pendahulu kami.
Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau khilaf, janganlah Engkau
bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orangorang sebelum kami, janganlah engkau pikulkan pada kami apa yang tak
sanggup kami memikulnya.
Tunjukkanlah yang benar itu tampak benar dan berilah kekuatan kepada kami untuk
dapat melaksanakannya, dan tunjukkanlah yang salah tampak salah dan berilah
kekuatan kepada kami untuk dapat menjauhinya. sehatkan kami, kuatkan kami,
jauhkan kami dari marabahaya.
ya Allah Ya Sami’uddu’a’, Tuhan Yang Maha Mendengar, kabulkanlah doa dan
permohonan kami. Robbana atina fiddunya hasanah, wafil akhiroti hasanah, waqina
azabannar. Subhana robbika robbil izati amma yasifun, wassalamualalmursalin,
walhamdulillahirobbil’alamin.
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu dan kita pun diizinkan oleh Tuhan untuk kembali
singgah di momentum spesial peringatan Hari Guru Nasional 25 November Tahun
2022.
Tiada terasa, peringatan yang berbarengan dengan didirikannya organisasi PGRI ini
sekarang sudah bertambah tua. 77 tahun sudah kita menyapa guru serta segenap
pelaku pendidikan lainnya. 77 tahun sudah kita berupaya untuk mengapresiasi para
guru dan memenuhi hak mereka.
Namun, pada hampir dua tahun terakhir ini Wajah Pendidikan Indonesia sedikit kusam
dan lebih mengerut daripada tahun-tahun sebelumnya sebagai imbas tamparan
pandemi Corona.
Wabah tersebut adalah ujian nyata bukan hanya bagi eksisitensi pendidikan di
Indonesia melainkan pula di dunia.
Alhasil, mau tidak mau, suka dan tidak suka, segenap guru harus berupaya untuk
beradaptasi dengan situasi, kondisi, serta sistem belajar-mengajar.
Terasa atau tidak, pandemi adalah ujian hebat yang mengajak kita untuk memetik
hikmah terkait dengan pendidikan.
Sekarang, para orang tua semakin sadar akan pentingnya membimbing anak di
rumah. Para guru semakin sadar akan pentingnya teknologi sebagai akselerator
pendidikan, dan semua orang mungkin sudah mulai sadar bahwa pendidikan adalah
investasi berharga di dunia pendidikan.
Berangkat dari kesadaran tersebut, kita harus bangkit. Entah itu sekolah pelosok
maupun kota, entah itu sekolah ujung maupun di tepi jalan, masing-masing dari kita
perlu saling mendukung, berkolaborasi, serta bersinergi untuk memulihkan pendidikan
di negeri ini.
Di era milenial seperti saat sekarang ini, kepedulian adalah pijakan utama bagi negeri
ini untuk segera pulih dari badai pandemi.
Tidak cukup dengan kata-kata, tidak cukup dengan sambutan, tidak cukup dengan
amanat, bahkan juga tidak cukup hanya dengan membagikan kebijakan terbaru.
Tanpa ada rasa kepedulian dan keinginan untuk ikut serta menuju kemajuan, maka
akan sangat berat bagi negeri ini untuk segera pulih.
Pada peringatan Hari Guru Nasional 25 November Tahun 2022 ini, mari kita
gaungkan semangat kepedulian dengan balutan sikap optimis untuk kembali
memulihkan negeri. Kita sudah rindu melihat Wajah Pendidikan Indonesia kembali
tersenyum lepas. Tapi tetap saja dibutuhkan keringat yang tidak sedikit.
Sikap peduli datangnya dari hati, terutama hati yang lemut dan tulus dalam abdi.
Berangkat dari kepedulian, mari kita bergerak bersama-sama untuk memulihkan
kembali pendidikan di Bumi Pertiwi.
Akhir kata, pada momentum yang berbahagia ini, saya dengan tulus mengucapkan
Selamat Hari Guru Nasional yang ke-77 Tahun 2022. Bergeraklah dengan dan dari
hati, lalu bersatu kita demi memulihkan pendidikan.