Anda di halaman 1dari 1

‫حلية طالب العلم‬

ADAB PENUNTUT ILMU


1. lmu adalah ibadah. 2. Jadilah engkau seorang salafi 3. Selalu takut kepada Allah 4. Senantiasa
muraqabah 5. Berhias diri dengan keindahan ilmu 6. Berbekal diri dengan sikap muru`ah 7. Bersikap
pemberani 8.. Teguh dalam kebenaran dan akhlak yang mulia 9. Berpaling dari majelis yang sia-sia

CATATAN PENTING BAGI PENUNTUT ILMU


Pertama, Mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu Kedua, Rajin berdoa kepada Allah Ta’ala, memohon ilmu yang
bermanfaat Ketiga, Bersungguh-sungguh dalam belajar dan selalu merasa haus ilmu Keempat, Menjauhkan diri dari
dosa dan maksiat dengan bertaqwa kepada Allah Ta’ala  Kelima, Tidak boleh sombong dan tidak boleh malu dalam
menuntut ilmu Imam Mujahid mengatakan,
‫“ الَ يَتَ َعلَّ ُم ْال ِع ْل َم ُم ْستَحْ ٍى َوالَ ُم ْستَ ْكبِ ٌر‬Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang sombong” (HR. Bukhari
secara muallaq) Keenam, Mendengarkan baik-baik pelajaran yang disampaikan ustadz, syaikh atau guru Ketujuh,
Diam ketika pelajaran disampaikan Kedelapan, Berusaha memahami ilmu syar’i yang disampaikan Kesembilan,
Menghafalkan ilmu syar’i yang disampaikan Kesepuluh, Mengikat ilmu atau pelajaran dengan tulisan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ikatlah ilmu dengan tulisan” (HR. Ibnu ‘Abdil Barr) Kesebelas,
Mengamalkan ilmu syar’i yang telah dipelajari

Adab Seorang Murid Terhadap Guru


1. Guru penyebar ilmu, dan termasuk pewaris nabi
2. Menghormati guru
‫كنا جلوسا ً في المسجد إذ خرج رسول هللا فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير ال يتكلم أحد منا‬
“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian duduk
di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara”
(HR. Bukhari).
Berkata Abdurahman bin Harmalah Al Aslami,
‫ما كان إنسان يجترئ على سعيد بن المسيب يسأله عن شيء حتى يستأذنه كما يستأذن األمير‬
“Tidaklah sesorang berani bertanya kepada Said bin Musayyib, sampai dia meminta izin, layaknya meminta izin
kepada seorang raja”.
Ar-Rabi’ bin Sulaiman berkata,
َّ َ‫ب ْال َما َء َوال َّشافِ ِع ُّي يَ ْنظُ ُر ِإل‬
ُ‫ي هَ ْيبَةً لَه‬ ُ ‫َما َوهَّللا ِ اجْ ت ََرْأ‬
َ ‫ت َأ ْن َأ ْش َر‬
“Demi Allah, aku tidak berani meminum air dalam keadaan Asy-Syafi’i melihatku karena segan kepadanya”.
Al Imam As Syafi’i berkata,
‫كنت أصفح الورقة بين يدي مالك صفحًا رفيقًا هيبة له لئال يسمع وقعها‬
“Dulu aku membolak balikkan kertas di depan Malik dengan sangat lembut karena segan padanya dan supaya dia
tak mendengarnya”.
Abu ‘Ubaid Al Qosim bin Salam berkata, “Aku tidak pernah sekalipun mengetuk pintu rumah seorang dari guruku,
karena Allah berfirman,
َ ‫َولَوْ َأنَّهُ ْم‬
‫صبَرُوا َحتَّى ت َْخ ُر َج ِإلَ ْي ِه ْم لَ َكانَ َخ ْيرًا لَهُ ْم َوهَّللا ُ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬
“Kalau sekiranya mereka sabar, sampai kamu keluar menemui mereka, itu lebih baik untuknya” (QS. Al Hujurat: 5).
3. Memperhatikan adab-adab ketika berada di depan guru
a. Adab Duduk
Ibnul Jamaah mengatakan, “Seorang penuntut ilmu harus duduk rapi, tenang, tawadhu’, mata tertuju kepada guru, tidak
membetangkan kaki, tidak bersandar, tidak pula bersandar dengan tangannya, tidak tertawa dengan keras, tidak duduk di
tempat yang lebih tinggi juga tidak membelakangi gurunya”.
b. Adab Berbicara
‫كنا جلوسا ً في المسجد إذ خرج رسول هللا فجلس إلينا فكأن على رؤوسنا الطير ال يتكلم أحد منا‬
“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian duduk
di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara”
(HR. Bukhari).
c. Adab Bertanya dan
d. Mendoakan guru
Tidaklah aku mengerjakan sholat kecuali aku pasti mendoakan kedua “ ً ‫ما صليت إال ودعيت لوالدي ولمشايخي جميعا‬
”.orang tuaku dan guru guruku semuanya
e. Memperhatikan adab-adab dalam menyikapi kesalahan guru
‫كل ابن آدم خطاء و خير الخطائين التوابون‬
f. Meneladani penerapan ilmu dan akhlaknya
g. Sabar dalam membersamainya Al Imam As Syafi Rahimahullah mengatakan,
‫اصبر على مر من الجفا معلم فإن رسوب العلم في نفراته‬
“Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena
memusuhinya”

KULIAH PENDIDIKAN AGAMA PERTEMUAN 1

Anda mungkin juga menyukai