Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PPI PADA PERALATAN KESEHATAN

LAINNYA
UPT PUSKESMAS TRAJENG

DINAS KESEHATAN
KOTA PASURUAN
2022
Infeksi terkait HAis di fasilitas pelayanan kesehatan juga dapat disebabkan oleh
penggunaan alat kesehatan lainnya sebagai sumber penularan penyakit infeksi, jika
lidak dikelola sesuai prinsip PPI. Penggunaan peralatan kesehatan lainnya yang sering
dipergunakan di FKTP antara lain:

1. alat bantu pernapasan


2. terapi inhalasi (Nebulizer) dan perawatan Iuka.

Hingga saat ini belum tersedia hasil penelitian berkaitan bundle alat alat
kesehatan dimaksud, oleh karena itu penggunaan alat kesehatan tersebut akan di
bahas dari aspek PPI, sebagai berikut:

2.1 PPI Pada pemberian Alat Bantu Pernapasan (Oksigen Nasal)


a. Maksud
PPI pada pemberian alat bantu pernafasan (oksigen nasal) kepada pasien
adalah untuk meningkatkan kualitas pemberian alat bantu pernapasan (Oksigen
Nasal) melalui upaya pencegahan dan pengendalian infeksi; melindungi sumber
daya manusia dan masyarakat dari risiko kejadian infeksi; serta mencegah
kejadian infeksi saluran pernafasan. PPI pada penggunaan alat bantu
pernapasan (oksigen nasal) dimaksudkan agar pemakaian peralatan terapi
oksigen seperti tabung oksigen, slang, masker oksigen, humidifier dan kanula
yang sesuai standar penggunaan peralatan dan penerapan prinsip PPI.
b. Tujuan
Bertujuan untuk mencegah terjadi infeksi silang akibat penggunaan alat bantu
pernapasan (oksigen nasal) yang tidak sesuai dengan standar.
c. Sarana dan Persiapan
- Pastikan tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier dalam
kondisi bersih terisi oksigen nya
- Siapkan Nasal kateter, kanula atau masker oksigen sekali pakai
- Vaselin/lubrikan atau pelumas (jelly) sekali pakai jika tidak memungkin
pastikan jelly selalu terttutup (jika diperlukan).
d. Prosedur PPI pada terapi oksigen nasal
- Lakukan kebersihan tangan sebelum mempersiapkan peralatan dan
melaksanakan prosedur pemberian oksigen nasal.
- Pastikan satu slang oksigen untuk satu pasien, flow meterdan humidifier
harus dalam kondisi bersih dan kosong.
- Hidupkan tabung oksigen dan atur posisi semifowler atau yang sesuai
dengan kondisi pasien, berikan oksigen melalui kanula atau masker
dengan aliran oksigen sesuai kebutuhan pasien, hindari risiko iritasi pada
selaput mukosa hidung.
- Pastikan slang oksigen tidak terkontaminasi dengan lingkungan atau
benda infeksius sebelum dipakai oleh pasien karena akan terjadi risiko
infeksi saluran pernapasan.
- Slang oksigen (oksigen mask) yang tidak terpakai, dan jika akan
dipergunakan kembali harus dilakukan desinfeksi lalu keringkan, bungkus
dan simpan dalam tempat bersih dan kering.
- Slang oksigen adalah single use, namun pada kondisi tertentu dapat
dilakukan dekontaminasi sesuai peralatan semikritikal yang ditetapkan.
- Slang oksigen yang sudah tidak terpakai lagi dibuang ke tempat
pembuangan limbah infeksius (sebaiknya dirusak terlebih dahulu sebelum
di buang).
- Pastikan slang oksigen yang sudah tidak dipergunakan lagi, tidak
tergantung pada flow meter oksigen (segera dilepas).
- Pastikan tabung humidifier segera dibersihkan setelah dipakai oleh pasien
dan selalu dalam kondisi kosong dan bersih sebelum dipergunakan oleh
pasien lain.

2.2 PPI Pada Pemberian Terapi lnhalasi (Nebulizer)


a. Maksud
PPI pada penggunaan penggunaan peralatan inhalasi (Nebu/izer) adalah
untuk meningkatkan kualitas pemberian terapi inhalasi (nebulizer) yang
diberikan kepada pasien melalui upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi; melindungi sumber daya manusia dan masyarakat dari risiko kejadian
infeksi; serta mencegah kejadian infeksi saluran pernafasan.
b. Tujuan
Bertujuan untuk mencegah terjadinya transmisi penularan penyakit infeksi
akibat penggunaan Nebulizer yang tidak sesuai dengan standar.
c. Peralatan
Peralatan pelayanan Nebulizeryang terdiri dari generator aerosol, alat bantu
inhalasi (kanul nasal, masker, mouthpiece) dan cup (tempat obat cair) dan
obat obatan serta cairan pengencer obat

2.3 PPI pada pemberian nebulizer


a. Pastikan peralatan Nebulizer dalam kondisi siap pakai dan bersih dan
dilakukan test kelayakan penggunaan.
b. Lakukan kebersihan tangan sebelum menyiapkan atau menyentuh peralatan
dan pasien, petugas menggunakan masker jika diperlukan.
c. Penggunaan alat, sebagai berikut:
- Slang oksigen, masker dan nebulizer kit adalah alat kesehatan sekali
pakai, jika tidak memungkinkan maka dapat dipergunakan kembali oleh
pasien yang sama namun harus dibersihkan terlebih dahulu dengan
dekontaminasi melalui perendaman cairan ezymatik 0,8 % atau detergen
selama 10-15 men it keringkan
- Kemudian bungkus dengan plastik transparan simpan di tempat kering
dan tertutup dan alkohol swab 70 %.
- Semua peralatan yang sudah dibersihkan disimpan di tempat yang kering,
bersih dan tidak menempatkan di lantai atau permukaan yang kotor.
d. Penggunakan cairan dan obat yang dicampurkan dalam cairan Nebulizer
idealnya sekali pakai, namun jika harus berbagi dengan pasien yang lain
maka lakukan tehnik aseptik lalu segera membagikannya pada waktu yang
sama (tidak menyimpan sisa obat dan cairan sisa kecuali direkomendasikan
pabrikan).
e. Semua limbah yang dihasilkan setelah pemakaian dianggap sebagai limbah
infeksius.

2.4 PPI Pada Perawatan Luka


a. Maksud
PPI pada perawatan Iuka adalah untuk meningkatkan kualitas perawatan
Iuka melalui upaya pencegahan dan pengendalian infeksi; melindungi sumber
daya manusia dan masyarakat dari risiko kejadian infeksi; serta mencegah
dan menurunkan angka kejadian infeksi pada Iuka.
b. Tujuan
Bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder atau terjadinya infeksi
silang akibat pengelolaan Iuka yang tidak sesuai standar.
c. Prinsip Perawatan Luka
1. Jangan pernah menutup Iuka yang terinfeksi, Iuka yang terkontaminasi
dan Iuka bersih yang berumur lebih dari enam jam.
2. Lakukan perawatan Iuka terkontaminasi, kemudian tutup Iuka hingga 48
jam kecuali ada indikasi lain.
d. Tindakan pencegahan infeksi pada Iuka, sebagai berikut:
- Biarkan terjadi oksigenisasi, pulihkan sirkulasi darah sesegera mungkin
setelah cedera pada area Iuka.
- Jangan gunakan tourniquet.
- Tidak menutup Iuka yang lebih dari 12 jam (Iuka ini biasanya telah
terinfeksi).
- Luka tembus ke dalam jaringan (vu/nus pungtum), harus disayat atau
dilebarkan untuk mencegah koloni bakteri anaerob.
- Lakukan pembersihan Iuka dan debridemen sesegera mungkin (dalam
waktu 8 jam).
- Patuhi pelaksanaan pencegahan kewaspadaan transmisi untuk
menghidari penularan infeksi.
- Berikan antibiotik profilaksis kepada korban dengan Iuka yang dalam dan
lainnya sesuai indikasi.
- Penggunaan antibiotik topikal dan mencuci Iuka dengan larutan antibiotik
tidak dianjurkan.

2.5 Tehnik Perawatan Luka


1. Lakukan teknik aseptik dan gunakan peralatan steril ketika melakukan
perawatan Iuka.
2. Lakukan kebersihan tang an dan gunakan sarung tang an atau APD lainnya
sesuai indikasi, contoh: gunakan gaun jika akan mencuci Iuka atau gunakan
masker/pelindung wajah jika saat perawatan Iuka berisiko terjadi cipratan ke
muka.
3. Lakukan tindakan perawatan Iuka dengan langkah, sebagai berikut :
- Untuk tehnik pembersihan Iuka lakukan pembersihan dari bagian alas
kebawah atau dari bagian tengah keluar.
- Pada Iuka yang terkontaminasi, bersihkan mulai dari daerah perifer ke
tengah (gerakan memutar untuk membersihkan Iuka adalah melingkar)
- Gunakan satu kapas usap/kasa untuk satu kali usapan, buang ke dalam
kantung plastik setelah mengusap. Jangan menyentuh kantung plastik
dengan forsep.
- Bila ada sekret, bersihkan sekitarnya mulai dari bagian tengah mengarah
keluar dengan gerakan melingkar dan hati hati untuk tidak merusak
granulasi yang baru tumbuh pada area Iuka.
- Keringkan Iuka menggunakan kasa dengan gerakan yang sama.
4. Gunakan penutup Iuka steril, tipis dengan tujuan agar terjadi oksigenisasi
Iuka dan ganti jika basah kotor atau lepas.
5. Semua limbah yang dihasilkan dari perawatan Iuka adalah infeksius.

2.5 Tehnik Menutup Luka


a. Jika Iuka terjadi kurang dari sehari dan telah dibersihkan dengan seksama,
Iuka dapat ditutup/dijahit.
b. Luka tidak boleh ditutup bila telah lebih dari 24 jam, Iuka sangat kotor atau
terdapat benda asing, atau Iuka akibat gigitan binatang.
c. Luka bernanah tidak boleh dijahit, tutup ringan menggunakan kasa lembab.

Anda mungkin juga menyukai