Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FADLAN ABDUL FUAD MANURUNG

NIM : P07520221071
KELAS : 1B
PRODI/JURUSAN : SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
MATKUL : KKN
DOSEN : DAME EVALINA SIMANGUNSONG, SKM, M. Kes

SEJARAH PHC (PRIMARY HEALTH CARE) DI DUNIA & INDONESIA


1. Pengertian PHC (Primary Health Care)
PHC (Primary Health Care) atau dalam bahasa Indonesia disebut Pelayanan Kesehatan
Primer adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan
kesehatan untuk semua penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima,
terjangkau, secara esensial dapat diraih dan mengutamakan pada peningkatan serta
kelestarian yang disertai percaya dari diri sendiri, disertai partisipasi masyarakat dalam
menentukan sesuatu tentang kesehatan.
PHC adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan pada metode dan teknologi
praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun
keluarga didalam masyarakat, melalui partisipasi sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat
dijangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan
masyarakat dalam semangat untuk dapat hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib
sendiri (self determination).
PHC adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan
kesehatan untuk semua penduduk. (Lancaster. J dan Stanhope. M, 1997).
PHC berfokus pada pelayanan kesehatan individual, sedangkan pelayanan kesehatan
primer (PHC) berfokus pada perbaikan kesehatan dari seluruh populasi. (Perry, Potter. 2009).
PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima, terjangkau pelayanan
kesehatan yang diberikan adalah esensial bisa diraih, yang esensial dan mengutamakan pada
peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya kepada diri sendiri dan disertai partisipasi
masyarakat dalam menentukan sesuatu tentang kesehatan.
Dalam PHC, perawat kesehatan masyarkat mempunyai peranan penting dalam menolong
orang untuk mempelajari cara merawat diri sendiri dan mau bekerja dengan masyarakat yang
lain dalam mengenbangkan kapasitas atau infrastruktur yang diperluas untuk menjamin
pelayanan kesehatan yang esensial bagi setiap orang. (McMahon Rosemary. 2002).

2. Latar Belakang Terbentuknya PHC


Terbentuknya PHC dilatar belakangi oleh keinginan manusia untuk mencapai “Kesehatan
Bagi Semua atau Health for All” yaitu tercapainya suatu derajat kesehatan yang optimal,
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif, baik secaara sosial maupun ekonomi.
Hal tersebut terjadi karena perubahan besar dalam tata kehidupan disetiap negara. Bidang
kesehatan yang awalnya menggunakan paradigma sakit dengan penekanan pada aspek kuratif
dan rehabilitative mengalami perubahan kecenderungan pada paradigma sehat, yakni
penekanan pada pendekatan preventif dan promotive, tanpa mengabaikan usaha kuratif dan
rehabilitative. Dengan demikian, kesehatan masyarakat lebih dapat ditingkatkan dengan
adanya paradigma sehat yang menekankan pada prinsip pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan.
3. Sejarah Perkembangan PHC di Dunia
Gerakan PHC dimulai resmi pada tahun 1977, ketika sidang kesehatan WHO ke-30.
Sidang kesehatan tersebut diberi nama Sidang Kesehatan Sedunia (World Health Essembly).
Sidang ini dapat terlaksana disebabkan keinginan manusia untuk mencapai kesehatan bagi
semua atau Health for All, karena pada tahun 1972/1973, WHO mengadakan sebuah studi
dan mengungkapkan bahwa banyak negara tidak puas atas system kesehatan yang dijalankan
dan banyak isu tentang kurangnya pemerataan pelayanan kesehatan di daerah-daerah
pedesaan.
Dari sidang tersebut dihasilkan kesepakatan “Health For All by The Year 2000 atau
Kesehatan Bagi Semua Tahum 2000 dengan sasaran semesta utamnya adalah “Tercapainya
Derajat Kesehatan yang memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara sosial
maupun ekonomi.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperukan perubahan orientasi dalam pembangunan
kesehatan yang meliputi perubahan-perubahan dari:
a. Pelayanan Kuratif ke Promotif dan Preventif.
b. Daerah perkotaan ke pedesaan.
c. Golongan mampu ke golongan masyarakat berpenghasilan rendah.
d. Kampanye massal ke upaya kesehatan terpadu.
Selanjutnya, pada tahun 1978 dilaksanakan konferensi di Alma Ata, Kazakhstan (Uni
Soviet) dan dihadiri oleh 140 negara, termasuk Indonesia. Konferensi Internasional
Pelayanan Kesehatan Primer dikota Alma Ata disponsori oleh WHO dan UNICEF.
Konferensi ini terjdi deklarasi yang disebut Deklarasi Alma Ata (1978), PHC adalah kontak
pertama individu, keluarga atau masyarakat dengna system pelayanan. Kemudian
menetapkan PHC sebagai pendekatan atau strategi global untuk mencapai kesehatan bagi
semua (KBS) atau Health For All by The Year 2000 (HFA 2000). Kemudian resolusi HFA
2000 merupakan target resmi dari bangsa-bangsa yang tergabung dalam WHO.
Kemudian ditahun 1981, setelah diidentifikasi tujusn kesehatan untuk semua dan strategi
PHC untuk merealisasikan tujuan, WHO membuat indicator global untuk pemantauan dan
evaluasi yang diacapai tentang sehat untuk semua pada tahun 1986. Indikator tersebut adalah
a. Perkembangan sosial dan ekonomi
b. Penyediaan pelayanan kesehatan status kesehatan
c. Kesehatan sebagai objek atau bagian dari perkembangan sosial ekonomi
4. Sejarah Perkembangan PHC di Indonesia
Setelah melewati satu periode pembangunan jangka Panjang pertama selama 25 tahun,
pelayanan kesehatan di Indonesia sudah semakin berkembang. Pada tahun 1982, disusunlah
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dijadikan dasar penyusun rencana pembangunan
jangka panjang di bidang kesehatan sampai dengan tahun 2000. Definisi SKN sendiri
dipengaruhi oleh isi daro Deklarasi Alma Ata (1978) PHC adalah kontak pertama individu,
keluarga atau masyarakat dengan system pelayanan. Deklarasi Alma Ata juga memberikan
pengaruh pada SKN yang mana membantu Program Indonesia Sehat yang akan dilaksanakan
melalui Pendekatan Keluarga dan GERMAS.
RPJPK ini telah dijabarkan ke dalam program lima tahunan disesuaikan dengan
perkembangan dan transisi masalah kesehatan serta kependudukan. Kajian perkembangan
pelayanan kesehtan Indonesia digulirkan sejak Pelita I tahun 1971. Orientasi system
pelayanan kesehatan Indonesia mulai diarahkan untuk mendukung kebijakan pengembangan
pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care Oriented Community Based Oriented Health
Care Services). Sistem ini mengutamakan pelayanan kesehatan dan pencegahan. Perubahan
orientasi sejak Pelita I tersebut ditandai dengan didirikannya Puskesma dan Puskesmas
Pembantu. Hingga akhir tahun 2000, lebih dari 7000 Puskesmas didirikan dan tersebar luas
sampai ketigkat kecamatan, Pembangunan Puskesmas Pembantu dan pos-pos kesehatan juga
tersebar luas sampai ke tingkat desa.
Misi utama PHC ini, memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat yang
tinggal disuatu wilayah. Contohnya monitoring pertumbuhan bayi, distribusi oralit, promosi
penggunaan ASI, imunisasi, penyediaan air bersih, pemberian makanan tambahan dan
pelayanan KB biaya murah.
Selama 35 tahun setelahnya Indonesia mengembangkan Primary Health Care Servives,
Indonesia sudah mencatat sukses besar dengan adanya penurunan tingkat kematian bayi,
tingkat fertilitas, tingkat kematian ibu bersalin, angka kematian kasar dan angka kesakitan
karena beberapa penyakit menular terutama yang bisa dicegah dengan imunisasi serta
memperpanjang angka harapan hidup (Expectation of Life).
Maka dari itu PHC dicanangkan pemerintah dengan bantuan berupa upaya mendukung
pengembangan pelayanan kesehatan dasar, salah satunya Puskesmas. Fungsi Puskesmas:
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat.
c. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama.
Di Indonesia bentuk operasional PHC adalah PKMD dengan berdasarkan GBHN yang
merupakan Ketetapan MPR, dilaksanakan dengan melibatkan kerja sama lintas sektoral yang
berwenang dalam mencapai derajat kesehatan dan kesejahseraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai