Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan tujuan perhitungan varians bagi perusahaan dan sebutkan keterbatasan2 dari
varians!
Jawab : Kebanyakan perusahaan yang membuat analisa bulanan perbandingan /
perbedaan antara budget dan realisasi dari pendapatan dan biaya untuk setiap unit bisnis
dan organisasi secara keseluruhan, hal tersebut yang dinamakan sebagai analisis
varians. Varian dapat dianalisa secara hierarki, dari atas ke bawah. Dimulai dengan total
kinerja unit bisnis, dibagi menjadi varian pendapatan dan varian biaya, varian
pendapatan dibagi menjadi varian total dan varian harga per unit bisnis , bisa dibagi lagi
berdasarkan area penjualan atau distrik penjualan. Varian biaya dapat dibagi menjadi
biaya manufaktur dan biaya lainnya, biaya manufaktur bisa dibagi berdasarkan pabrik
atau departemen dalam pabrik. Perusahaan dapat menganalisa setiap varian berdasarkan
manajer individual yang bertanggung jawab. Hasil dari perhitungan varian tersebut akan
menjadi “Actionable” jika perubahan pada hasil actual di analisa dengean baik.
Kerangka analisa yang digunakan untuk melakukan analisa varian sebagai berikut :
 Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab utama yang memengaruhi laba.
 Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab kunci tersebut.
 Fokus pada dampak laba variasi dalam setiap faktor penyebab.
 Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap
faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu factor saja sementara factor-faktor
lainnya dianggap konstan.
 Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis berlapis, mulai dari tingkat “akal
sehat” yang paling mendasar.
 Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang
baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-faktor
penyebab yang mendasari varians laba keseluruhan.

Analisis ini mempunyai keterbatasan yaitu :

1. Hanya dapat mengidentifikasi dimana varian atau perbedaan itu terjadi namun tidak dapat mengetahui
kenapa perbedaan tersebut terjadi.
Contoh : Suatu laporan mungkin saja menunjukan adanya varian yang tidak menguntungkan dalam
biaya pemasaran dan hal itu disebabkan tingginya biaya promosi. Namun analisis varian tidak dapat
menjelaskan kenapa biaya promosi tersebut tinggi dan apa yang akan terjadi bila beberapa tindakan
diambil untuk mengatasinya.

2. Sulit memutuskan apakah nilai varian tersebut signifikan.


Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara
kinerja actual dan standar; teknik ini hanya bisa daplikasikan pada proses yang terjadi berulang-ulang.
Sedangkan pada level unit bisnis, proses yang seperti ini tidak terjadi sehingga sulit untuk
menentukan signifikasi analisis varian. Varian sebaiknya hanya ditelusuri jika manfaat yang
diharapkan dari mengkoreksi kesalahan yang menyebabkan varian tersebut lebih besar daripada biaya
yang diperlukan untuk menelusurinya.

3. Dalam laporan yang agregat, off-set terhadap varian dapat membingungkan pembacanya.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Seorang manejer yang melihat laporan suatu unit
manufaktur mungkin saja mengira bahwa kinerja unit tersebut sesuai dengan anggaran, namun
sebenarnya hal itu terjadi karena bagian yang mempunyai kinerja baik menutup bagian lain yang
memiliki kinerja buruk. Sehingga jika beberapa lini produk dari beberapa bagian dikombinasikan
akan mengaburkan hasil laporan.

4. Laporan analisis varian hanya menunjukan kejadian yang telah terjadi dan tidak menyajikan
dampaknya dimasa depan jika manajer mengambil beberapa tindakan.
Contoh : mengurangi pegawai mungkin akan meningkatkan keuntungan masa kini namun akan
menyebabkan kerugian dimasa datang.

2.      Terdapat 3 tipe standar formal yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi laporan kinerja actual,
yaitu: anggaran, standar historis dan standar eksternal. Jelaskan perbedaan masing2nya!
Jawab : Ada 3 TIPE STANDAR FORMAL yang digunakan untuk mengevaluasi laporan kondisi actual,
yaitu

1. Anggaran atau standar perkiraan


Anggaran merupakan standar yang paling sempuran jika dibuat dengan hati-hati dan terkoordinasi.

2. Standar Historis
Kinerja suatu perusahaan diukur dengan membandingkan kondisi actual pada periode lalu dengan
kondisi pada periode ini.

Standar ini memiliki DUA KELEMAHAN yaitu :

1. Adanya perubahan kondisi antara dua periode yang diperbandingkan sehingga hasil perbandingan
tersebut menjadi tidak akurat.
2. Kinerja pada periode yang lalu tidak dapat diterima. Meskipun standar ini mempunyai beberapa
kelemahan namun standar tersebut digunakan oleh beberapa perusahaan karena tidak adanya
standar perkiraan lain yang dianggap lebih baik.
3. Standar Eksternal

Standar ini digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dengan cara membandingkannya
dengan pusat pertanggunjawaban yang lain atau perusahaan lain yang bergerak di bidang industri
sejenis. Beberapa perusahaan biasanya menjadikan perusahaan lain yang dianggap memiliki kualitas
manajemen yang paling baik sebagai model mereka atau dasar perbandingannya. Proses ini disebut
benchmarking.

Anda mungkin juga menyukai