2. Standar Historis
Standar ini adalah sebuah bukti atau catatan dari kinerja yang telah berjalan atau telah lewat. Hasil
dalam bulan berjalan dapat dibbandingkan dengan hasil bulan sebelumnya, atau dengan hasil dari
bulan yang sama di tahun seblumnya. Standar ini memiliki dua kelemahan yang serius yaitu
- Kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut sedemikian rupa sehingga
perbandingan menjadi tidak valid lagi.
- Kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.
Meskipun terdapat adanya kelemahan namun beberapa perusahaan tetap menggunakan standar ini
untuk bahan perbandingan, karena sering kali standar valid yang telah ditentukan sebelumnya tidak
tersedia.
3. Standar External
Ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja pusat tanggung jawab lain atau perusahaan-
perusahaan lain dalam industri yang sama. Kinerja dari satu kantor cabang penjualan dapat
dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan lainnya. Bila kondisi-kondisi dari kedua
pusat tanggung jawab tersebut adalah serupa, maka perbandingan semacam itu dapat menghasilkan
dasar yang bisa diterima untuk mengevaluasi kinerja. ( masuk ke ppt).
Standar ini diperoleh dari pusat pertanggung jawaban atau perusahaan lain. Kinerja dari suatu kantor
cabang berbeda dengan kinerja kantor cabang lainnya. Jika kondisi pada dua pusat pertanggung
jawaban ini sama, perbandingan seperti ini mungkin menjadi dasar evaluasi kerja.
Keterbatasan Standar
Meskipun standar merupakan ukuran yang andal mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya.
Namun biaya standar mungkin bukan merupakan estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang
seharusnya dalam situasi tersebut . Adapun alasan dibalik keterbatasan standar yaitu
1. Standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya
2. Walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada pada waktu itu, kondisi
yang berubah standar tersebut menjadi usang.
Full-Cost System
Jika perusahaan menggunakan sistem biaya penuh (full-cost system), maka baik biaya variable maupun
biaya tetap dimasukkan sebagai elemen persediaan pada biaya standar per unit. Jika persediaan akhir
lebih besar dari pada persediaan awal, beberapa biaya overhead tetap yang terjadi pada periode tersisa
pada persediaan lebih dari mengalirkan ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika persediaan menurut
selama periode tersebut, lebih banyak biaya overhead tetap dikurangkan pada harga pokok penjualan
dari paa jumlah sesungguhnya yang terjadi pada periode tersebut.
Jika tingkat persediaan berubah, dan jika volume produksi sesungguhnya berbeda dari yang
dianggarkan, bagian dari selisih volume produksi dimasukkan dalam persediaan. Juga, jumlah selisih
volume produksi ini harus di hitung dan dilaporkan. Selisih ini merupakan perbedaan biaya tetap
produksi yang sesungguhnya dan biaya produksi tetap standar pada volume bersangkutan.
Jika perusahaan tersebut menggunakan sistem biaya variable, biaya produksi tetap tidak dimasukkan
dalam persediaan sehingga tidak ada selisih volume produksi. Selisih biaya produksi tetap secara
sederhana merupakan perbedaan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah sesungguhnya.
Tindakan manajemen
Bagaimanapun juga keseimbangan antara informasi formal dan informal, prinsip yang
terpenting adalah: laporan laba bulanan seharusnya tidak berisi banyak kejutan.
Informasi yang signifikan hendaknya dikomunikasikan secara cepat segera setelah
informasi tersebut dikertahui. Laporan formal tetaplah penting.
manfaat utama dari laporan formal adalah:
- Laporan ini menyediakan tekanan yang diperlukan pada manajer tingkat bawah
utnuk mengambil tindakan perbaikan atas inisitatif mereka sendiri.
- Informasi informal bisa saja tidak lengkap atau salah arti.
- Jumlah dalam laporan formal menyediakan informasi yang lebih akutat.
- Laporan formal bisa mengkonfirmasi atas informasi dari pihak luar.