Anda di halaman 1dari 217

Identitas, Nasionalisme, Integritas

UNIVERSITAS PERTAHANAN
BUKU PEDOMAN
PENULISAN TESIS DAN DISERTASI

UNIVERSITAS PERTAHANAN
BUKU PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI
UNIVERSITAS PERTAHANAN
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun
mekanik, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan menggunakan sistem
penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta


(1) Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2) Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, mendengarkan, atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau
Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp. 5.000.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Tim Penyusun:
Letnan Jenderal TNI Dr. I Wayan Midhio, M.Phil (Penanggung Jawab)
Prof. Dr. Dadang Gunawan, M.Eng (Pengarah)
Laksamana Muda TNI Dr. Supartono, M.Si (Pengarah)
Mayor Jenderal TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.AP (Nara Sumber)
Prof. Dr. Irdam Ahmad, M.Stat (Nara Sumber)
Brigadir Jenderal TNI Agus Winarna, S.IP., M.Si., M.Tr (Han) (Ketua)
Kolonel Pas Dr. Drs. Marsono, M.Si (Sekretaris)
Kolonel Sus Drs. Tatar Bonar Silitonga, M.Si (Anggota)
Letkol Inf. Drs. Ahmad Ginanjar, M.T (Anggota)
Kapten Cba Wilopo, S.E., M.M (Anggota)
Arie Prabowo (Operator)

Bogor: Penerbit Universitas Pertahanan Press, 2017


203 hlm + viii hlm; 18 cm x 25,5 cm
Cetakan Pertama: 2017

Penerbit:
Universitas Pertahanan Press
Kawasan IPSC Sentul, Bogor, Jawa Barat
Telp. (021) 29618754 Fax. (021) 29618754
Website: www.idu.ac.id
Email: unhan@idu.ac.id

ISBN :
KEMENTERIAN PERTAHANAN
UNIVERSITAS PERTAHANAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PERTAHANAN


NOMOR 30 TAHUN 2017

TENTANG

BUKU PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI


UNIVERSITAS PERTAHANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


REKTOR UNIVERSITAS PERTAHANAN,

Menimbang : a. bahwa Universitas Pertahanan sebagai perguruan


tinggi bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni di bidang pertahanan dan
bela negara yang dalam pelaksanaannya
membutuhkan arah kebijakan serta identitas;

b. bahwa dalam rangka penyelesaian tugas akhir


mahasiswa Program Magister/Doktor di lingkungan
Universitas Pertahanan (Unhan) perlu menyelesaikan
Penulisan Tesis/Disertasi sebagai bagian dari
kurikulum;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas, perlu
menetapkan Peraturan Rektor tentang Pedoman
Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas
Pertahanan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara 4301);

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru


dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara 4586);
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara 5336);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara 4496);
2

5. Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2011 tentang


Universitas Pertahanan sebagai Perguruan Tinggi
yang Diselenggarakan Oleh Pemerintah;
6. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2012 Nomor 24);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 45 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Universitas Pertahanan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 733);
8. Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2013 tentang Daftar Susunan
Personel dan Tata Kerja Universitas Pertahanan
(Berita Negara Republik Indonesia tahun 2013
Nomor 469);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PERTAHANAN


TENTANG BUKU PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN
DISERTASI UNIVERSITAS PERTAHANAN

KESATU : Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas


Pertahanan adalah sebagaimana tercantum di dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Rektor ini.
KEDUA : Dengan dikeluarkannya Peraturan Rektor ini, maka hal-hal
yang berkaitan dengan kebijakan dalam Peraturan Rektor
Nomor 22 Tahun 2014 tentang Penulisan Karya Akhir
Studi Mahasiswa Universitas Pertahanan dinyatakan tidak
berlaku lagi.
KETIGA : Peraturan Rektor ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di Bogor
pada tanggal 17 Oktober 2017

Rektor
Universitas Pertahanan,

Dr. I Wayan Midhio, M.Phil


Letnan Jenderal TNI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan ijin-Nya “Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi
Universitas Pertahanan” ini dapat disusun. Buku ini merupakan pedoman
penulisan tesis dan disertasi di Universitas Pertahanan. Buku ini disusun
untuk memberikan rambu-rambu secara lengkap dan utuh kepada
mahasiswa, pembimbing/promotor serta para dosen tentang sistematika
penulisan tesis/disertasi untuk penelitian kuantitatif, kualitatif, dan
kombinasi (evaluasi program/kebijakan dan pengembangan model).
Format-format penulisan tesis/disertasi, sinopsis disertasi untuk promosi
doktor, dan jurnal ilmiah juga termuat dalam buku pedoman ini.
Dengan diterbitkannya buku pedoman ini diharapkan proses
penulisan proposal penelitian dan tesis/disertasi dapat mencapai hasil
yang optimal. Pencapaian hasil tersebut, dari segi waktu penyelesaian
dapat tepat waktu dan dari segi kualitas produk yang dihasilkan lebih baik.
Buku pedoman ini memiliki landasan hukum yang wajib ditaati oleh
sivitas akademika Universitas Pertahanan, sehingga merupakan
kewajiban sivitas untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang
terlingkup dalam buku pedoman ini. Hal tersebut dimaksudkan agar
penyelenggaraan program pendidikan di Universitas Pertahanan menjadi
lebih berkualitas.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku
pedoman ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas jasa-jasa
baiknya. Selain itu kami mau menerima saran masukan yang konstruktif
demi sempurnanya buku pedoman ini.
Kami berharap semoga buku pedoman ini dapat memberikan
manfaat dan dapat membantu mahasiswa serta pihak-pihak terkait dalam
penulisan proposal penelitian dan tesis/disertasi Universitas Pertahanan.
Bogor, 17 Oktober 2017
Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DAFTAR ISI.. .................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.. ......................................................................... vii
DAFTAR TABEL…………………………….......................................... viii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

BAB II TAHAPAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN, TESIS/


DISERTASI DAN PROSES PEMBIMBINGAN ..................... 4
2.1 Tahap Gagasan (Penulisan Pra Proposal) ................... 4
2.2 Tahap Penulisan Proposal ........................................... 6
2.3 Tahap Penelitian dan Penulisan Tesis/Disertasi .......... 9
2.4 Proses Pembimbingan ................................................. 13

BAB III PENELITIAN ILMIAH DAN ETIKA PENELITIAN ................... 15


3.1 Penelitian Ilmiah .......................................................... 15
3.2 Etika Penelitian ............................................................ 17

BAB IV PENDEKATAN PENELITIAN ............................................... 22


4.1 Pendekatan Penelitian Kuantitatif ................................ 22
4.2 Pendekatan Penelitian Kualitatif................................... 24
4.3 Pendekatan Penelitian Kombinasi (Mix Method) .......... 30

BAB V TEMA-TEMA PENELITIAN .................................................. 35


5.1 Tema Penelitian Bidang Strategi Pertahanan .............. 35
5.2 Tema Penelitian Bidang Manajemen Pertahanan ........ 39
5.3 Tema Penelitian Bidang Keamanan Nasional .............. 40
5.4 Tema Penelitian Bidang Teknologi Pertahanan ........... 42

BAB VI PROPOSAL PENELITIAN .................................................... 45


6.1 Proposal Penelitian Kuantitatif ..................................... 45
6.1.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Kuantitatif ... 45

ii
6.1.2 Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif
Variabel Laten ................................................... 46
6.1.3 Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif
Variabel Terukur ................................................ 48
6.1.4 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian
Kuantitatif .......................................................... 49
6.2 Proposal Penelitian Kualitatif ....................................... 50
6.2.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Kualitatif ..... 50
6.2.2 Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif .......... 50
6.2.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian
Kualitatif ............................................................ 52
6.3 Proposal Penelitian Evaluasi Program/Kebijakan
(Proposal Kombinasi) ................................................... 52
6.3.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Evaluasi
Program/Kebijakan ............................................ 52
6.3.2 Sistematika Proposal Penelitian Evaluasi
Program/Kebijakan ............................................ 53
6.3.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian
Evaluasi Program/Kebijakan.............................. 54
6.4 Proposal Penelitian Pengembangan Model
(Proposal Kombinasi) ................................................... 54
6.4.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian
Pengembangan Model ...................................... 54
6.4.2 Sistematika Proposal Penelitian Pengembangan
Model ................................................................ 55
6.4.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian
Pengembangan Model ...................................... 57

BAB VII TESIS/DISERTASI .............................................................. 58


7.1 Tesis/Disertasi Kuantitatif............................................. 58
7.1.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Kuantitatif .......... 59

iii
7.1.2 Sistematika Tesis/Disertasi Kuantitatif
Variabel Laten ................................................... 60
7.1.3 Sistematika Tesis/Disertasi Kuantitatif
Variabel Terukur ................................................ 63
7.1.4 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi
Kuantitatif .......................................................... 66
7.2 Tesis/Disertasi Kualitatif ............................................... 80
7.2.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Kualitatif ............ 80
7.2.2 Sistematika Tesis/Disertasi Kualitatif ................. 81
7.2.3 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi
Kualitatif ............................................................ 84
7.3 Tesis/Disertasi Evaluasi Program/Kebijakan (Tesis/
Disertasi Kombinasi) .................................................... 91
7.3.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Evaluasi
Program/Kebijakan ............................................ 91
7.3.2 Sistematika Tesis/Disertasi Evaluasi
Program/Kebijakan ............................................ 92
7.3.3 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi
Evaluasi Program/Kebijakan.............................. 95
7.4 Tesis/Disertasi Pengembangan Model (Tesis/Disertasi
Kombinasi) ................................................................... 106
7.4.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Pengembangan
Model ................................................................ 106
7.4.2 Sistematika Tesis/Disertasi Pengembangan
Model ................................................................ 107
7.4.3 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi
Pengembangan Model ...................................... 109

BAB VIII KETENTUAN DAN TATA CARA PENULISAN TESIS/


DISERTASI .......................................................................... 119
8.1 Bahan dan Ukuran Kertas ............................................ 119
8.2 Pengetikan ................................................................... 119

iv
8.3 Penomoran .................................................................. 121
8.4 Gaya Penulisan dan Penggunaan Bahasa ................... 125
8.5 Kutipan ........................................................................ 127
8.5.1 Kutipan Langsung ............................................. 127
8.5.2 Kutipan Tidak Langsung .................................... 132
8.6 Catatan Kaki (Footnote) ............................................... 134
8.7 Tabel dan Gambar ....................................................... 143
8.6.1 Tabel ................................................................. 143
8.6.2 Gambar ............................................................. 145
8.8 Daftar Pustaka ............................................................. 148

FORMAT-FORMAT ......................................................................... 163


Format 1 : Sampul Depan (Cover) Proposal Penelitian (contoh)….. 164
Format 2 : Sampul Depan (Cover) Tesis/Disertasi (contoh)………… 165
Format 3 : Halaman Judul Tesis/Disertasi (contoh) ......................... 166
Format 4 : Lembar Persetujuan Proposal Penelitian ....................... 167
Format 5 : Lembar Pengesahan Proposal Penelitian ...................... 168
Format 6 : Lembar Pengesahan Tesis/Disertasi .............................. 169
Format 7 : Pernyataan Orisonalitas ................................................. 170
Format 8 : Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk
Kepentingan Akademis .................................................. 171
Format 9 : Abstrak (contoh 1) .......................................................... 172
Format 10 : Abstrak (contoh 2) .......................................................... 174
Format 11 : Kata Pengantar (contoh) ................................................ 178
Format 12 : Daftar Isi Proposal Penelitian (contoh) ........................... 180
Format 13 : Daftar Isi Tesis/Disertasi (contoh) .................................. 182
Format 14 : Daftar Gambar (contoh) ................................................. 185
Format 15 : Daftar Tabel (contoh) ..................................................... 186
Format 16 : Jadwal Penelitian (contoh) ............................................. 187
Format 17 : Riwayat Hidup Peneliti ................................................... 188
Format 18 : Kertas Pembatas Antar Bab .......................................... 189

v
SINOPSIS DISERTASI UNTUK PROMOSI DOKTOR ...................... 190
JURNAL ILMIAH DARI HASIL PENELITIAN (TESIS/DISERTASI) ... 197
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 203

vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tahapan Proses Penulisan Tesis/Disertasi ................ 4
Gambar 2.2 Tahapan Penulisan Pra Proposal dan Penulisan
Proposal Penelitian .................................................... 8
Gambar 2.3 Tahapan Penelitian dan Penulisan Tesis ................... 11
Gambar 4.1 Proses Penelitian Kuantitatif ...................................... 24
Gambar 4.2 Ilustrasi Masalah Dalam Penelitian Kualitatif .............. 26
Gambar 4.3 Proses Penelitian Kualitatif ........................................ 27
Gambar 4.4 Kedudukan Penelitian Kombinasi .............................. 31
Gambar 4.5 Proses Penelitian Kombinasi ..................................... 32
Gambar 4.6 Pendekatan dan Jenis-Jenis Penelitian ..................... 33
Gambar 7.1 Teknik Menulis Latar Belakang Penelitian Kuantitatif . 68
Gambar 7.2 Contoh 1 Hubungan Kausal X1dan X2 terhadap Y
(Model Regresi Berganda dengan Tiga Variabel) ...... 71
Gambar 7.3 Contoh 2 Hubungan Kausal X1, X2 dan X3 terhadap Y
(Model Regresi Berganda dengan Empat Variabel) ... 72
Gambar 7.4 Contoh 3 Hubungan Kausal X1, X2 dan Y
(Model Analisis Jalur dengan Tiga Variabel) .............. 72
Gambar 7.5 Contoh 4 Hubungan Kausal X1, X2, X3 dan Y
(Model Analisis Jalur dengan Empat Variabel) ........... 72
Gambar 7.6 Teknik Menulis Latar Belakang Penelitian Kualitatif ... 85
Gambar 7.7 Teknik Menulis Latar Belakang Penelitian Evaluasi
Program/Kebijakan .................................................... 96
Gambar 7.8 Contoh Desain Penelitian Evaluasi Kebijakan
Penanaman Modal Asing di Indonesia ....................... 102
Gambar 7.9 Teknik Menulis Latar Belakang Penelitian
Pengembangan Model ............................................... 110
Gambar 8.1 Histogram Skor Teamwork ........................................ 146
Gambar 8.2 People Killed by Terrorist Per Years in Europe……… 147
Gambar 8.3 Performance Dimensions ........................................... 147

vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perbedaan Tesis dan Disertasi Dilihat dari Aspek
Metodologi Penelitian ....................................................... 2
Tabel 7.1 Contoh Kriteria Evaluasi Kebijakan Penanaman
Modal Asing di Indonesia ................................................. 100
Tabel 7.2 Contoh Kategori Interpretasi Data Hasil Penelitian/
Evaluasi ........................................................................... 104
Tabel 8.1 Distribusi Frekuensi Skor Teamwork ................................ 144
Tabel 8.2 Perbandingan Pengguna Internet dengan Jumlah
Penduduk ......................................................................... 144
Tabel 8.3 Pertumbuhan Ekonomi Sektoral di Indonesia pada tahun
2014 (%) .......................................................................... 145

viii
BAB I
PENDAHULUAN

Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi ini disusun dengan


tujuan sebagai pedoman dan untuk memudahkan mahasiswa program
Magister (S-2) dan program Doktor (S-3) Universitas Pertahanan dalam
menulis tesis dan disertasi. Isi buku pedoman ini membahas tentang hal-
hal terkait penelitian ilmiah dan tata cara penulisan laporan karya ilmiah
(tesis/disertasi) yang disusun ke dalam delapan bab, yaitu: Bab I
Pendahuluan, Bab II Tahapan Penulisan Proposal Penelitian,
Tesis/Disertasi dan Proses Pembimbingan, Bab III Penelitian Ilmiah dan
Etika Penelitian, Bab IV Pendekatan Penelitian, Bab V Tema-tema
Penelitian, Bab VI Proposal Penelitian, Bab VII Tesis/Disertasi serta Bab
VIII Ketentuan dan Tata Cara Penulisan Tesis/Disertasi. Isi buku
pedoman ini juga dilengkapi dengan Format-format, Sinopsis untuk
Promosi Doktor, dan Jurnal Ilmiah dari Hasil Penelitian (Tesis/Disertasi)
yang berlaku di lingkungan Universitas Pertahanan.
Tesis/disertasi merupakan tugas akhir mahasiswa sebagai
persyaratan wajib untuk memperoleh gelar Magister atau Doktor di
Universitas Pertahanan. Berdasarkan aspek metodologi penelitian,
sebenarnya tidak ada perbedaan yang mendasar antara tesis dan
disertasi. Kedua-duanya adalah karya ilmiah yang semua prosesnya,
mulai dari disain penelitian, pemilihan sampel, pengumpulan data,
pengolahan data serta pembahasan hasil penelitian, dilakukan dengan
mengikuti kaidah dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Meskipun demikian, ada beberapa aspek yang bisa digunakan untuk
membedakan antara tesis dengan disertasi sebagai berikut:

1
2

Tabel 1.1 Perbedaan Tesis dan Disertasi Dilihat dari Aspek


Metodologi Penelitian

Keterangan Tesis Disertasi

Sumber Referensi atau Minimal 3 Artikel Minimal 5 Artikel


Penelitian Terdahulu Jurnal Internasional Jurnal Internasional

Minimal 3 Teori (10 Minimal 5 Teori (10


Landasan Teori
tahun terakhir) tahun terakhir)

Minimal 2 Metode Minimal 4 Metode


Penelitian Kualitatif
Pengumpulan Data Pengumpulan Data

Boleh Tidak
Menggunakan
Penelitian Kuantitatif Menggunakan
Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis

Dibandingkan
Dibandingkan dengan
Pembahasan Hasil Dengan Hasil
Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian Terdahulu
Terdahulu
dan Teori

Setiap karya tulis ilmiah termasuk tesis/disertasi harus memberi


manfaat bagi pengembang ilmu pengetahuan dan bagi pemecahan
masalah-masalah praktis. Dalam penulisan tesis/disertasi tidak ada
batasan jumlah halaman sebab kualitas tesis/disertasi tidak ditentukan
oleh banyaknya halaman, melainkan yang lebih penting adalah esensi dari
subtansi yang diteliti dan metode penelitian yang digunakan.
Tesis/disertasi harus mencerminkan sebuah karya penelitian independen
dan asli/original dalam bidang studi kandidat dan harus dapat
memperkaya model untuk memahami aspek yang dikaji di bidangnya.
Esensi kajian yang diteliti dapat berasal dari beberapa sumber yaitu: (a)
analisis kritis materi keilmuan yang belum diteliti berdasarkan saran-saran
penelitian sebelumnya dan menarik untuk diteliti lebih lanjut dan (b)
analisis ulang materi yang sudah diteliti dengan mengunakan teknik dan
sudut pandang baru. Tingkat kesulitan dan ruang lingkup penelitian harus
mencerminkan kapasitas standar kemampuan kandidat.
3

Penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis/disertasi


merupakan bagian dari proses belajar yang mengantarkan mahasiswa
memperoleh kemampuan dalam: (a) mengidentifikasi dan merumuskan
masalah yang penting diteliti (b) menganalisis data sampai merumuskan
temuan penelitian (c) membahas temuan penelitian dengan konsep-
konsep dan isu-isu penting serta (d) menarik kesimpulan, implikasi dan
saran, serta menyajikan dalam bentuk laporan penelitian. Dalam konteks
ini tesis/disertasi menstimulasi aktivitas belajar mahasiswa dalam
melakukan penelitian ilmiah dengan bimbingan pembimbing/promotor.
Pada program-program studi di Universitas Pertahanan mewajibkan
mahasiswa menulis tesis/disertasi sebagai persyaratan untuk memperoleh
gelar Magister atau Doktor. Masalah dan metode penelitian yang dipilih
ditentukan oleh mahasiswa sesuai dengan minat, tetapi ruang lingkup
kajian atau tema harus sesuai dengan program studi masing-masing.
Mahasiswa diberi kebebasan untuk menentukan pendekatan dan jenis
penelitian serta metode penelitian yang digunakan dalam penulisan
tesis/disertasi. Oleh karena itu, dalam buku pedoman ini dikemukakan
ketentuan dan tata cara penulisan tesis/disertasi dengan berbagai
pendekatan dan jenis penelitian serta metode penelitian yang dapat
dijadikan acuan bagi mahasiswa untuk melaksanakan penelitian dan
menulis laporan penelitian (tesis/disertasi) di Universitas Pertahanan
sesuai dengan program studi masing-masing. Selain itu, ketentuan dan
tata cara tersebut dapat dijadikan pedoman/acuan bagi dosen mata kuliah
Metodologi Penelitian dan para pembimbing/promotor dalam memberikan
bimbingan dan mendampingi mahasiswa dalam melakukan penelitian dan
menulis tesis/disertasi.
4

BAB II
TAHAPAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN, TESIS/DISERTASI
DAN PROSES PEMBIMBINGAN

Proses penulisan tesis/disertasi di lingkungan Universitas Pertahanan


dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: (1) tahap gagasan (penulisan pra
proposal), (2) tahap penulisan proposal tesis/disertasi, dan (3) tahap penelitian
dan penulisan tesis/disertasi. Tahapan tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:

Tahap Gagasan Tahap Penulisan Tahap Penelitian


(Penulisan Pra Proposal dan Penulisan
Proposal) Penelitian Tesis/Disertasi

Gambar 2.1 Tahapan Proses Penulisan Tesis/Disertasi

Dalam setiap tahapan berisi berbagai rangkaian kegiatan, baik yang


dilakukan oleh mahasiswa maupun program studi masing-masing.

2.1 Tahap Gagasan (Penulisan Pra Proposal)


Tahapan ini dilakukan di awal kegiatan dengan pertimbangan bahwa:
(1) penulisan tesis/disertasi merupakan salah satu syarat untuk lulus,
(2) tidak ada pilihan non tesis/disertasi bagi mahasiswa Universitas
Pertahanan, dan (3) membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat
menyelesaikan tesis/disertasi dengan baik, maka sebaiknya mahasiswa
sudah mulai memikirkan tema tesis/disertasi sejak semester satu, yaitu
ketika mengikuti mata kuliah Metodologi Penelitian. Untuk itu, dosen
Metodologi Penelitian pada setiap program studi diharapkan bisa
memberikan arahan secara intensif kepada setiap mahasiswa sesuai
dengan tema pilihan masing-masing mahasiswa.
Pada Bab V buku pedoman ini, dikemukakan tema-tema penelitian
pada setiap program studi, yang dapat dipilih oleh mahasiswa untuk

4
5

dijadikan tema penelitian masing-masing. Tema-tema tersebut masih


dapat berkembang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan dan teknologi. Dalam penetapan tema penelitian, mahasiswa perlu
memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal. Menurut Ferdinand
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa dalam
menetapkan tema penelitian sebagai berikut:
1. Tema itu harus menarik minat peneliti, layak dan bermakna, bukan
yang diminati oleh dosen pembimbing atau promotor dan co-
promotor.
2. Sesuatu yang dapat diterima oleh peneliti, oleh pembimbing dan
juga oleh program studi di mana mahasiswa belajar.
3. Tema yang perkiraan hasilnya dapat memenuhi standar
pengembangan ilmu.
4. Tema haruslah yang dapat diselesaikan dalam periode waktu
yang sudah ditentukan.1
Setelah menentukan pilihan tema penelitian, mahasiswa disarankan
untuk membaca jurnal ilmiah internasional, buku teks dan referensi lainnya
sesuai dengan temanya, berkonsultasi dengan dosen, diskusi dengan
teman kuliah, dan lain-lain untuk mempertajam fokus penelitian. Selain
itu, mahasiswa sebaiknya juga melakukan kegiatan penelitian/studi
pendahuluan, seperti berkonsultasi dengan nara sumber yang relevan
dengan tema penelitiannya, mengumpulkan data pendahuluan dan lain-
lain, sehingga penelitiannya dapat dilaksanakan dengan baik.
Secara umum, ada empat hal penting yang perlu ditulis oleh
mahasiswa pada tahap menemukan tema atau gagasan dan menuliskan
gagasan tersebut pada pra proposal tesis/disertasi, yaitu: (1) menentukan
tema penelitian dan judul tesis/disertasi (sementara), (2) mengidentifikasi
berbagai latar belakang masalah yang terkait dengan tema penelitian,
(3) menulis rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, serta
(4) menentukan tujuan dan manfaat penelitian. Penulisan pra proposal
penelitian harus mencakup keempat aspek tersebut, yang merupakan
Bab I pada proposal tesis/disertasi (sistematika disesuaikan dengan jenis

1
Augusty Ferdinand, Metode Penelitian Manajemen, Edisi Kedua, (Semarang: BP.
Undip, 2006), hlm. 25.
6

penelitian: kuantitatif, kualitatif atau kombinasi) dan diharapkan dapat


selesai pada akhir semester satu.
Setelah selesai menulis pra proposal tesis/disertasi (Bab I) pada
akhir semester satu, mahasiswa harus menyerahkan dan minta
persetujuan kepada Ketua Program Studi (Kaprodi). Untuk itu, Kaprodi
dapat memanggil mahasiswa yang bersangkutan untuk
mempresentasikan pra proposal tesis/disertasi yang bersangkutan dalam
suatu “sidang pra proposal” yang dihadiri oleh dosen tetap prodi, sebagai
tim penguji untuk menilai kelayakan pra proposal tersebut. Sidang pra
proposal ini sangat penting, karena akan menentukan kelanjutan
tesis/disertasi mahasiswa, sehingga jika ditemukan hal-hal yang tidak
sesuai dengan visi dan misi Universitas Pertahanan, bisa lebih awal
diketahui dan segera diperbaiki. Melaui sistem seperti ini, diharapkan
dapat meningkatkan kualitas tesis/disertasi mahasiswa Universitas
Pertahanan.

2.2 Tahap Penulisan Proposal


Setelah selesai menulis Bab I dan lulus pada sidang pra proposal
pada akhir semester satu, maka pada semester dua mahasiswa bisa
mulai menulis Bab II Kajian Teoretik dan Bab III Metodologi Penelitian
(sistematika disesuaikan dengan jenis penelitian: kuantitatif, kualitatif atau
kombinasi). Pada awal semester dua, Kaprodi menetapkan dua orang
dosen pembimbing/promotor untuk setiap mahasiswa, agar bisa
mengarahkan mahasiswa dalam menulis proposal penelitian dengan lebih
benar, yang terdiri dari Bab I, Bab II dan Bab III.
Agar lebih efektif, sebaiknya komposisi kedua orang dosen
pembimbing/promotor tersebut terdiri dari dosen pembimbing/promotor
substansi, sesuai dengan tema penelitian mahasiswa dan dosen
pembimbing/promotor metodologi, yang akan mengarahkan mahasiswa
dari aspek metode penelitian, mulai dari bagaimana memilih sampel,
mengumpulkan data, mengolah data, dan menganalisis data. Kedua
7

dosen pembimbing/promotor tersebut diharapkan dapat bekerja sama dan


saling melengkapi dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada
mahasiswa, sehingga bisa meningkatkan kualitas tesis/disertasi
mahasiswa Universitas Pertahanan pada waktu-waktu yang akan datang.
Melalui tahapan tersebut, diharapkan pada akhir semester dua,
proposal penelitian mahasiswa sudah dapat selesai dan diserahkan
kepada Kaprodi masing-masing. Selama proses penulisan pra proposal
dan proposal, mulai dari Bab I, Bab II sampai Bab III sudah memperoleh
bimbingan dan arahan yang intensif dari dosen pembimbing/promotor dan
Kaprodi. Kemudian Kaprodi membuat jadwal seminar proposal penelitian
pada awal semester tiga, agar mahasiswa mempunyai waktu yang cukup
untuk memperbaiki proposal penelitiannya sesuai dengan arahan tim
reviewer pada seminar proposal penelitian.
Ada dua kemungkinan hasil seminar proposal penelitian, yaitu “lulus”
atau “tidak lulus”. Proposal dinyatakan lulus dengan dua kondisi, yaitu
“lulus tanpa revisi” atau “lulus dengan revisi”. Proposal yang dinyatakan
“tidak lulus”, harus menulis ulang proposal penelitian dengan arahan
dosen pembimbing/promotor, kemudian melakukan seminar proposal
ulang sampai dinyatakan “lulus”.
Apabila proses penulisan proposal penelitian dilakukan sesuai
dengan tahapan seperti yang dijelaskan di atas, maka proposal penelitian
mahasiswa sudah selesai pada akhir semester tiga dan mahasiswa sudah
dapat langsung melakukan penelitian di lapangan pada awal semester
empat.
Berdasarkan sistem seperti ini, paling sedikit ada tiga manfaat yang
dapat diperoleh sekaligus, yaitu: (1) mahasiswa dapat lulus lebih cepat,
(2) kualitas tesis/disertasi mahasiswa dapat lebih baik, dan (3) sistem ini
dapat mengurangi atau mencegah mahasiswa gagal dalam
menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis/disertasi. Tahapan
penulisan pra proposal dan proposal penelitian berikut kegiatan-
kegiatannya dapat digambarkan sebagai berikut:
8

 Topik
 Rumusan Masalah + Pertanyaan
TAHAPAN Penelitian
GAGASAN  Judul Mahasiswa mengajukan
ATAU PRA proposal penelitian
POPOSAL
2 dosen pembimbing
Prodi menetapkan 2 Dosen
Prodi Rapat
Pembimbing/Promotor
Penetapan Dosen
Pembimbing
Proses Pembimbingan

Penyusunan Proposal Telah disetujui


Penelitian kedua
Produk Proposal
dosen pembimbing
(Bab 1, 2, 3, dan daftar Penelitian
pustaka)

Seminar
Proposal Penelitian Prodi
(3 Reviewer + 2 Pembimbing/Promotor) Penetapan Jadwal
. Seminar Proposal
Penelitian

TAHAPAN
Tidak Lulus Lulus
PROPOSAL
Lulus
PENELITIAN

Kriteria Utama
Tanpa Revisi Dengan Revisi
Perombakan Total Substansi
 Rumusan Masalah
 Tinjauan Pustaka
 Metodologi Peneltian Kriteria Utama:
Perbaikan tidak Substansi
 Penajaman isi proposal
(penambahan maupun
pengurangan)
 Format penulisan
 Kesalahan pengetikan

Produk Akhir
Proposal Penelitian

TAHAPAN PENELITIAN DAN


PENULISAN TESIS/DISERTASI

Gambar 2.2 Tahapan Penulisan Pra Proposal dan Penulisan


Proposal Penelitian
9

2.3 Tahap Penelitian dan Penulisan Tesis/Disertasi


Setelah proposal penelitian dinyatakan lulus oleh tim reviewer
proposal, mahasiswa mempersiapkan kelengkapan penelitian ke lapangan
yaitu membuat kuesioner/angket atau pedoman wawancara, alat perekam,
catatan lapangan, kamera, dan kelengkapan lain yang diperlukan.
Mahasiswa juga harus mempersiapkan daftar responden atau informan
dari suatu instansi/lembaga/organisasi pemerintah atau swasta yang akan
dijadikan subyek/nara sumber (responden atau informan) pengumpulan
data/informasi. Untuk itu, mahasiswa dibuatkan surat pengantar untuk
melaksanakan penelitian dari Universitas Pertahanan (ditandatangani
Rektor).
Sementara itu, pengumpulan data/informasi dari sumber data yang
bersifat terbuka (open sources) misalnya internet, dokumen publik,
berbagai literatur di perpustakaan dan sebagainya bisa dilakukan
mahasiswa setiap saat.
Data dan informasi yang telah dikumpulkan kemudian diedit dan
diolah, sehingga siap untuk dianalisis. Mahasiswa melanjutkan kegiatan
dengan menulis pembahasan hasil penelitian pada Bab IV dan menulis
kesimpulan dan saran pada Bab V. Semua kegiatan tersebut dilakukan
mahasiswa di bawah bimbingan dan arahan dari kedua orang dosen
pembimbing/promotor.
Setelah Bab IV dan Bab V selesai ditulis, terdapat perbedaan
tahapan selanjutnya antara penulisan tesis dan disertasi. Perbedaan
tersebut antara lain:

1. Tesis
Setelah Bab IV dan Bab V selesai ditulis dan dinilai telah
memenuhi syarat oleh kedua dosen pembimbing, maka mahasiswa
dapat mendaftar untuk mengikuti ujian tesis. Kaprodi kemudian
menetapkan jadwal ujian tesis termasuk menetapkan tim penguji
bagi masing-masing mahasiswa. Penilaian ujian tesis dilakukan oleh
10

lima orang, yaitu tiga orang penguji dan dua orang pembimbing, baik
dari sisi substansi maupun metodologi. Hasil penilaian akhir adalah
“lulus” atau “tidak lulus”. Penilaian akhir “lulus” ada dua macam, yaitu
“lulus tanpa revisi” atau “lulus dengan revisi”.
Kriteria utama dari “lulus dengan revisi” adalah tesis/disertasi
perlu direvisi, misalnya perbaikan format penulisan tesis/disertasi
tidak sesuai dengan buku pedoman, pembahasan hasil penelitian
kurang lengkap, kesimpulan tidak sesuai dengan tujuan penelitian,
kesalahan pengetikan, dan lain-lain, sesuai dengan masukan dari tim
penguji. Proses revisi tesis dilakukan oleh mahasiswa di bawah
arahan kedua dosen pembimbing sampai menjadi tesis yang lebih
baik dari sebelumnya.
Penilaian akhir “tidak lulus” jika nilai tesis lebih rendah dari B+,
yaitu jika para penguji menilai tesis tersebut mengalami
permasalahan yang bersifat substantif, seperti ada indikasi
plagiarisme, rumusan masalah tidak terjawab oleh hasil analisa dan
pembahasan, metode penelitian tidak sesuai dengan hasil penelitian,
dan lain-lain. Oleh karena itu, mahasiswa harus melakukan
perbaikan total dalam penyusunan tesis di bawah arahan kedua
dosen pembimbing untuk kemudian dilakukan sidang ulang hingga
mencapai kelulusan.
Tesis yang sudah direvisi, harus mendapatkan pengesahan
dari dosen pembimbing dan dosen penguji. Jika pengesahan telah
didapatkan maka dilanjutkan dengan kegiatan pencetakan dan
penggandaan tesis sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
kemudian diserahkan ke Bagian Tata Usaha Fakultas masing-
masing. Tahapan penelitian dan penulisan tesis dapat digambarkan
sebagai berikut:
11

TAHAPAN
PROPOSAL TESIS
Produk Akhir
Proposal Tesis
(Bab I, II,
, III)

Proses Pembimbingan
Mahasiswa
Ajukan Surat Pengantar
Puldata Penelitian Tesis

Prodi Analisa &


Pelaksanaan
Siapkan Surat Pengantar Olah Data Pembahasan
Puldata
Puldata Data

Proses Pembimbingan

Penulisan Tesis Telah disetujui kedua


Bab IV, V & kelengkapan Dosen Pembimbing
lainnya

Produk
Tesis

Prodi
Ujian Tesis Penetapan Jadwal
(3 Penguji+ 2 Pembimbing )
Sidang Tesis

Tidak Lulus
Lulus

Kriteria Utama Tanpa Revisi Dengan Revisi


Persoalan Substantif
:
Rumusan Masalah.vs
Tinjauan Pustaka .vs
Metodologi vs
. Analisa/ Kriteria Utama
Pembahasan vs
. Kesimpulan
Perbaikan Tidak Substantif
:
 Penajaman isi tesis
(Penambahan/Pengurangan )
 Format penulisan
 Kesalahan Pengetikan

Tahapan
Proses
Penelitian dan Pembimbingan
Penulisan Tesis Produk Akhir
Tesis
(Semester 4)

Pengesahan 2 Dosen
Pembimbing & 3 Penguji

Dokumentasi Prodi Cetak & Perbanyak Produk


Akhir Tesis

Gambar 2.3 Tahapan Penelitian dan Penulisan Tesis


12

2. Disertasi
Setelah Bab IV dan Bab V selesai ditulis dan dinilai telah
memenuhi syarat oleh promotor dan co-promotor, maka mahasiswa
dapat mendaftar untuk mengikuti “seminar kelayakan disertasi” atau
“seminar hasil disertasi”. Penilaian seminar kelayakan disertasi
dilakukan oleh enam orang, yaitu empat orang penguji dan dua
orang promotor/co-promotor. Hasil penilaian akhir adalah
“lulus/layak” yang berarti disertasi telah memenuhi kelayakan atau
“tidak lulus/tidak layak” yang berarti disertasi tidak memenuhi
kelayakan. Penilaian akhir “lulus/layak” ada dua macam, yaitu
“lulus/layak tanpa revisi” atau “lulus/layak dengan revisi”. Penilaian
akhir “tidak lulus/tidak layak” jika nilai disertasi lebih rendah dari B+.
Oleh karena itu, mahasiswa harus melakukan penelitian di lapangan
ulang dan perbaikan total dalam penyusunan disertasi di bawah
arahan promotor dan co-promotor untuk kemudian dilakukan seminar
kelayakan disertasi ulang hingga mencapai kelulusan/kelayakan.
Setelah dinyatakan lulus/layak seminar kelayakan disertasi,
selanjutnya mahasiswa dapat mendaftar untuk “ujian tertutup
disertasi”. Penilaian ujian tertutup disertasi dilakukan oleh tujuh
orang, yaitu lima orang penguji dan dua orang promotor/co-promotor.
Hasil penilaian akhir adalah “lulus” atau “tidak lulus”. Penilaian akhir
“lulus” ada dua macam, yaitu “lulus tanpa revisi” atau “lulus dengan
revisi”. Penilaian akhir “tidak lulus” jika nilai disertasi lebih rendah
dari B+, yaitu jika para penguji menilai disertasi mengalami
permasalahan yang bersifat substantif, seperti ada indikasi
plagiarisme, hasil analisa dan pembahasan tidak dapat menjawab
rumusan masalah, metode penelitian tidak sesuai dengan hasil
penelitian, dan lain-lain. Oleh karena itu, mahasiswa harus
melakukan perbaikan total dalam penyusunan disertasi di bawah
arahan promotor dan co-promotor untuk kemudian dilakukan ujian
tertutup disertasi ulang hingga mencapai kelulusan.
13

Tahapan terakhir setelah dinyatakan lulus ujian tertutup


disertasi, yaitu “ujian terbuka disertasi” atau “sidang promosi doktor”.
Pada ujian terbuka disertasi, mahasiswa diwajibkan membuat
“sinopsis disertasi untuk promosi doktor” yang dibagikan kepada
para penguji dan undangan yang menghadiri ujian terbuka tersebut.
Penilaian ujian terbuka disertasi dilakukan oleh tujuh orang, yaitu
lima orang penguji dan dua orang promotor/co-promotor. Hasil
penilaian akhir sidang terbuka disertasi yaitu “lulus tanpa revisi” atau
“lulus dengan revisi”. Bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan
revisi, harus melakukan perbaikan dalam penyusunan disertasi di
bawah arahan promotor dan co-promotor dan pengesahan sebelum
produk akhir disertasi digandakan sesuai ketentuan.

2.4 Proses Pembimbingan


Setelah Kaprodi menetapkan dua dosen pembimbing/promotor, maka
mahasiswa diwajibkan berkonsultasi dengan pembimbing/promotor secara
berkesinambungan. Setiap konsultasi, mahasiswa harus membuat pencatatan
yang seksama di dalam form Tata Naskah (Takah) atau Buku Bimbingan yang
berisi materi konsultasi dan paraf dosen pembimbing/promotor. Mahasiswa
harus berkonsultasi dengan dosen pembimbing/promotor minimal 10 kali.
Form Takah atau Buku Bimbingan akan disediakan oleh program studi untuk
digunakan oleh mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pembimbingan, baik
pada tahap penulisan proposal penelitian, tahap penelitian maupun penulisan
tesis/disertasi.
Dalam proses pembimbingan ada dua jenis pencatatan yang harus
dilakukan oleh mahasiswa, yaitu pencatatan administratif dalam bentuk
presensi konsultasi dan pencatatan akademik dalam bentuk arahan tentang
substansi penelitian dari dosen pembimbing/promotor.
Selama proses pembimbingan, mahasiswa dibimbing dan diarahkan
oleh dua orang dosen pembimbing/promotor, yang terdiri dari dosen
pembimbing/promotor substansi serta dosen pembimbing/promotor
14

metodologi. Kedua dosen pembimbing/promotor tersebut membimbng


sesuai dengan tugasnya masing-masing (substansi atau metodologi).
Melalui pembagian tugas tersebut, kedua dosen pembimbing/promotor akan
bertanggungjawab sesuai dengan tugasnya masing-masing, sehingga dapat
menghindari kemungkinan terjadinya perbedaan pendapat diantara kedua
orang dosen pembimbing/promotor. Meskipun demikian, jika masih terjadi
perbedaan pandangan di antara dosen pembimbing/promotor tentang jalannya
penelitian dan penulisan tesis/disertasi, maka mahasiswa dapat berupaya
untuk menyelaraskan perbedaan tersebut secara baik.
15

BAB III
PENELITIAN ILMIAH DAN ETIKA PENELITIAN

3.1 Penelitian Ilmiah


Penelitian ilmiah diartikan suatu kegiatan yang sistematik dan
obyektif untuk mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai
suatu pengertian mengenai prinsip-prinsipnya yang mendasar dan berlaku
umum (teori) mengenai masalah tersebut. Penelitian yang dilakukan
berpedoman pada berbagai informasi (yang terwujud sebagai teori-teori)
yang telah dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu dan tujuannya
adalah untuk menambah atau menyempurnakan teori yang telah ada
mengenai masalah yang menjadi sasaran kajian.
Penelitian ilmiah dilakukan dengan berlandaskan pada metode
ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya
pengetahuan ilmiah. Nazir berpendapat tentang penelitian dan metode
ilmiah sebagai berikut:
Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap
kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
Karena idealnya dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang
sistematis dari fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan
kesangsian sistematis. Karena iru, penelitian dan metode ilmiah
mempunyai hubungan yang dekat sekali jika tidak dikatakan sama. 2
Dalam sains dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan,
eksperimen, generalisasi, dan verifikasi. Sedangkan dalam ilmu-ilmu
sosial dan budaya, yang terbanyak dilakukan dengan menggunakan
metode wawancara dan pengamatan.Metode ilmiah berlandaskan pada
pemikiran bahwa pengetahuan itu terwujud melalui apa yang dialami oleh
pancaindera, khususnya melalui pengamatan dan pendengaran. Sehingga
jika suatu pernyataan mengenai gejala-gejala itu harus diterima sebagai
kebenaran, maka gejala-gejala itu harus dapat di verifikasi secara empirik.

2
Mohammad Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 5.

15
16

Jadi, setiap hukum atau rumus atau teori ilmiah haruslah dibuat
berdasarkan atas adanya bukti-bukti empirik.
Penelitian ilmiah dilakukan berdasarkan kaidah keilmiahan dan
mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan penelitian yang
lainnya (non ilmiah). Menurut Sekaran, dasar keilmiahan dan ciri-ciri
penelitian ilmiah sebagai berikut:
1. Dasar keilmiahan; penelitian ilmiah menggunakan kaidah-kaidah
ilmiah yaitu mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan
dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan
pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam
menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian
yaitu:
a. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang
masalah yang diteliti.
b. Kemampuan untuk meramalkan sampai dimana kesimpulan
yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di
tempat/waktu lain.
2. Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:
a. Purposiveness; fokus tujuan yang jelas.
b. Rigor; teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang
baik.
c. Testibility; prosedur pengujian hipotesis jelas (untuk penelitian
kuantitatif).
d. Replicability; Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama
atau yang sejenis.
e. Objectivity; Berdasarkan fakta dari data aktual: tidak subjektif
dan emosional.
f. Generalizability; Semakin luas ruang lingkup penggunaan
hasilnya semakin berguna.
g. Precision; Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian
dari estimasi dapat dilihat.
h. Parsimony; Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan
metode penelitiannya. 3

Penelitian ilmiah dilakukan melalui serangkaian kegiatan-kegiatan


penelitian yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri kegiatan
penelitian ilmiah menurut Narbuko dan Ahmadi sebagai berikut:

3
Uma Sekaran, Research Methods for Business, Edisi 1 dan 2, (Jakarta: Salemba
Empat, 2011), hlm. 12.
17

1. Kegiatan penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan


suatu masalah tertentu, yang dapat berupa jawaban masalah atau
dapat menentukan hubungan antara variabel-variabel penelitian.
2. Kegiatan penelitian menekankan pada pengembangan
generalisasi, prinsip-prinsip dan teori-teori.
3. Kegiatan penelitian berangkat dari masalah/obyek yang dapat
diobservasi.
4. Kegiatan penelitian memerlukan observasi dan deskripsi yang
mapan.
5. Kegiatan penelitian berkepentingan dengan penemuan baru.
6. Prosedur penelitian dirancang secara teliti dan rasional.
7. Kegiatan penelitian ditandai dengan usaha obyektif dan logis.
8. Kegiatan penelitian harus dilakukan secara cermat, teliti, dan
sabar serta memerlukan kebenaran, sebab hasil penelitian kadang
kala berlawanan dengan norma tata aturan yang berlaku dalam
suatu masyarakat dalam periode tertentu.4

3.2 Etika Penelitian Ilmiah


Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos”. Istilah etika ditinjau dari
aspek etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang
berlaku dalam masyarakat. Etika dalam konteks filsafat merupakan
refleksi filsafati atas moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula
sebagai filsafat moral. Etika mencakup norma untuk berperilaku,
memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya
tidak boleh dilakukan. Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis
moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu seseorang
untuk merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dan norma-norma baru
yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata
kehidupan masyarakat. Sedangkan etika dalam ranah penelitian ilmiah
lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan
penelitian.
Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus
memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude), tidak melakukan

4
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
hlm. 9.
18

pelanggaran/kecurangan ilmiah. Selain itu, peneliti harus dipahami dan


menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian, antara lain:
1. Beneficence, pada dasarnya adalah di atas segalanya tidak
boleh membahayakan. Prinsip ini mengandung empat dimensi
yaitu:

a. Bebas dari bahaya; peneliti harus berusaha melindungi


subjek yang diteliti, terhindar dari bahaya atau
ketidaknyamanan fisik atau mental.

b. Bebas dari eksploitasi; keterlibatan peserta dalam


penelitian tidak seharusnya merugikan mereka atau
memaparkan mereka pada situasi yang mereka tidak
disiapkan.

c. Manfaat dari penelitian; manfaat penelitian yang paling


penting adalah meningkatnya pengetahuan atau
penghalusan pengetahuan yang akan berdampak pada
subjek individu, namun lebih penting lagi apabila
pengetahuan tersebut dapat mempengaruhi suatu disiplin
dan anggota masyarakat.

d. Rasio antara resiko dan manfaat; peneliti dan


penilai (reviewer) harus menelaah keseimbangan antara
manfaat dan resiko dalam penelitian.

2. Menghargai Martabat Manusia; menghormati martabat subjek


meliputi :

a. Hak untuk menetapkan sendiri (self determination);


prinsip ini mengandung arti bahwa subyek mempunyai
hak untuk memutuskan secara sukarela apakah dia ingin
berpatisipasi dalam suatu penelitian, tanpa beresiko untuk
dihukum, dipaksa, atau diperlakukan tidak adil.
19

b. Hak untuk mendapatkan penjelasan lengkap (full


disclosure); berarti bahwa peneliti telah secara penuh
menjelaskan tentang sifat penelitian,hak subjek untuk
menolak berperan serta, tanggung jawab peneliti, serta
kemungkinan resiko dan manfaat yang bisa terjadi.

3. Mendapatkan Keadilan; prinsip ini mengandung hak subjek


untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan hak mereka untuk
mendapatkan keleluasaan pribadi. Hak mendapatkan perlakuan
yang adil berarti subyek mempunyai hak yang sama, sebelum,
selama, dan setelah partisipasi mereka dalam penelitian.

Peneliti dalam melakukan penelitian harus memahami dan


memegang etika penelitian sebagaimana diuraikan di atas. Hal ini sesuai
dengan tujuan suatu penelitian yaitu menghasilkan pengetahuan ilmiah
yang hanya dapat diperoleh melalui penelitian, pelaporan, dan publikasi
yang dilakukan secara jujur. Untuk itu, peneliti jangan melakukan
pelanggaran terhadap etika penelitian yang merupakan ketidakjujuran/
kecurangan dalam penelitian antara lain:

1. Pemalsuan; penyampaian suatu temuan tentang informasi yang


tidak pernah ada.

2. Manipulasi desain atau metode; secara sengaja merencanakan


desain studi atau metode pengumpulan data, sehingga hasil
menjadi bias terhadap hipotesis penelitian.

3. Menahan atau memanipulasi data secara selektif; memilih


hanya data yang konsisten dengan hipotesis penelitian dan
membuang yang lainnya.

4. Kolaborasi yang tidak bertanggung jawab; gagal berperan serta


dalam suatu tim penelitian atau melaksanakan tanggung jawab
sebagai co-author.
20

5. Plagiat; secara sengaja menggunakan hasil atau ide


seseorang, proses, hasil, atau kata-kata tanpa memberikan
pengakuan kepada pengarang dan sumber aslinya. Terdapat 5
(lima) tingkat plagiarisme yaitu:

a. Tingkat 1, menyalin (tanpa memberikan pengakuan) kata-


perkata dari seluruh tulisan, atau sebagai besar tulisan
(>50%), atau menyalin kata perkata lebih dari satu tulisan
oleh pengarang yang sama.

b. Tingkat 2, menyalin (tanpa memberikan pengakuan) kata


perkata sebagian tulisan (antara 20%-50%), atau
menyalin kata perkata lebih dari satu tulisan oleh
pengarang yang sama.

c. Tingkat 3, menyalin (tanpa memberikan pengakuan) kata


perkata elemen-elemen tulisan (paragraf, kalimat, ilustrasi,
dan lain-lain) yang memberikan bagian penting (hingga
20%) dalam sebuah tulisan.

d. Tingkat 4, menyalin dengan memparafrasekan secara


tidak benar paragraf atau halaman tanpa memberikan
pengakuan.

e. Tingkat 5, menyalin (dengan memberikan pengakuan)


kata perkata sebagian besar tulisan tanpa memberikan
delineation (quote atau indent) yang jelas.

Pelanggaran terhadap etika penelitian ilmiah khususnya tindakan


plagiat, juga dijelaskan pengertian dan sanksi bagi pelakunya dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 17 Tahun 2010 sebagai
berikut:
21

Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam


memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu
karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau
karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai. 5

Selanjutnya dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor


17 Tahun 2010 juga disebutkan:
Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat
sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 10 ayat (4), secara
berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat
terdiri atas :
1. Teguran;
2. Peringatan tertulis;
3. Penundaan pemberian sebagai hak mahasiswa.
4. Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh
mahasiswa;
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai
mahasiswa atau;
7. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu
program.6

Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa etika penelitian


harus dijunjung tinggi oleh peneliti dengan cara tidak melakukan
pelanggaran seperti tindakan plagiat yang merupakan ketidakjujuran/
kecurangan dalam penelitian. Apabila pelanggaran terhadap etika
penelitian dilakukan, maka peneliti/mahasiswa akan diberikan sanksi
berupa teguran sampai dengan pembatalan ijazah (pencabutan gelar
akademik) sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan tersebut.

5
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiarisme di Perguruan Tinggi, Pasal 1 ayat (1).
6
Ibid., Pasal 12.
22

BAB IV
PENDEKATAN PENELITIAN

4.1 Pendekatan Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif disebut sebagai metode positivistik karena
berlandaskan pada filsafat positivisme yang memandang suatu
fenomena/masalah itu dapat diklasifikasikan (terdiri dari variabel-variabel),
relatif tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungannya bersifat sebab
akibat/kausal.7 Penelitian kuantitatif disebut juga metode tradisional,
karena sudah cukup lama digunakan oleh para peneliti untuk melakukan
penelitian. Selain itu, disebut metode kuantitatif karena data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif dilakukan pada populasi atau sampel tertentu
dan pada variabel tertentu. Sampel atau responden dipilih dari populasi
dengan maksud untuk dapat menggeneralisasi populasi tempat sampel
tersebut diambil.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah menentukan variabel
apa saja yang akan diteliti antara lain: variabel bebas (independent),
varibel terikat (dependent), dan variabel moderator (intervening) jika ada.
Peneliti untuk dapat menentukan kedudukan masing-masing variabel
tersebut, harus melihat konteksnya yang didasari konsep teoretis atau
hasil pengamatan yang empiris terkait masalah yang diteliti. Untuk itu,
sebelum memilih dan menentukan variabel yang akan diteliti, peneliti
melakukan kajian teoretik dan melakukan studi pendahuluan terlebih
dahulu pada obyek penelitian yang akan diteliti. Melalui kajian teoretik dan
studi pendahuluan tersebut, peneliti akan menemukan masalah yang
layak untuk diteliti dan akan dapat menentukan variabel-variabel
penelitiannya. Sering terjadi variabel penelitian ditentukan hanya didasari
perkiraan atau tanpa melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu ke

7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 8.

22
23

obyek penelitian, sehingga setelah dirumuskan ternyata variabel yang


telah ditentukan tersebut bukan merupakan suatu masalah penelitian.
Proses penelitian kuantitatif bersifat deduktif, artinya bahwa untuk
menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian digunakan
konsep dan teori, sehingga dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya.
Hipotesis tersebut kemudian diuji. Untuk dapat mengujinya dibutuhkan
data penelitian yang diperoleh melalui pengumpulan data lapangan
dengan menggunakan instrumen penelitian (berupa kuesioner).
Sehubungan dengan hal tersebut, Sugiyono berpendapat sebagai berikut:
Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu di luar dirinya, sehingga
hubungan antara peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya
sehingga bersifat independen. Dengan menggunakan kuesioner
sebagai teknik pengumpulan data, maka peneliti kuantitatif hampir
tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden yang memberikan
data.8
Data yang telah berhasil dikumpulkan tersebut, selanjutnya dianalisis
secara kuantitatif dengan menggunakan statistik, sehingga hipotesis yang
diajukan dapat diuji dan akan diketahui bahwa hipotesis tersebut terbukti
atau tidak terbukti. Proses penelitian kuantitatif dapat digambarkan
sebagai berikut:

8
Ibid., hlm 10.
24

menemukan,
mengidentifikasi,
membatasi dan
merumuskan
masalah

menyusun kajian
menetapkan
teoretik dan
populasi dan
kerangka teoretik
sampel

menganalisis
Merumuskan mengumpulkan
data dan
hipotesis data
membahas

Membuat dan
mengkalibrasi kesimpulan,
instrumen implikasi dan
penelitian saran

Gambar 4.1 Proses Penelitian Kuantitatif

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kuantitatif dapat


digolongkan menjadi dua jenis yaitu:

1. Penelitian Kuantitatif Komparatif; terdiri dari penelitian


eksperimen (di lapangan atau di laboratorium) dan penelitian
expost-facto (mempelajari fakta yang sudah ada/terjadi dengan
menggunakan desain eksperimen).

2. Penelitian Kuantitatif Asosiatif; terdiri dari penelitian kuantitatif


asosiasi korelasional/hubungan dan penelitian kuantitatif
asosiasi kausal/sebab akibat.

4.2 Pendekatan Penelitian Kualitatif


Penelitian Kualitatif disebut sebagai metode postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Filsafat postpositivisme
25

disebut juga sebagai paradigma interaktif dan konstruktif, yang


memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks,
dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif
(reciprocal).9
Penelitian kualitatif bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat
suatu fenomena dari apa adanya, bukan fenomena yang seharusnya.
Untuk itu, penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah atau berkembang
apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti. Menurut Bungin “...hubungan
antara pengamat dengan objek harus bersifat interaktif, dengan catatan
bahwa pnegamat harus bersifat senetral mungkin, sehingga tingkat
subjektivitas dapat dikurangi secara minimal”.10
Penelitian kualitatif dilakukan pada situasi sosial atau
fenomena/kasus tertentu dan dapat ditentukan sampelnya disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Sampel atau informan dapat berkembang/
bertambah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan data/informasi yang
dikumpulkan.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus sudah menemukan
masalah penelitian. Selainitu, peneliti harus memiliki bekal teori dan
wawasan yang luas sehingga dapat mengumpulkan data, menganalisis,
dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian
kualitatif lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian
kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna
yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk
mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti
sejarah perkembangan.
Untuk itu, peneliti kualitatif hendaknya memiliki kemampuan
wawasan/pemikiran (brain), keterampilan (skill), keberanian
(bravery), selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tahu yang
besar atau openminded.
9
Ibid., hlm 8.
10
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu
Sosial Lainnya, Edisi Kedua, (Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2011), hlm. 5.
26

Proses penelitian kualitatif bersifat induktif, artinya bahwa untuk


menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian, peneliti
harus menemukan fenomena sosial/kasus terlebih dahulu. Untuk
menemukan fenomena/kasus tersebut, peneliti melakukan studi
pendahuluan dan observasi terlebih dahulu pada obyek penelitian/situasi
sosial yang akan diteliti. Sehubungan dengan hal tersebut, Bungin
berpendapat sebagai berikut:

...seorang peneliti kualitatif memulai berpikir secara induktif, yaitu


menangkap berbagai fakta atau fenomena-fenomena sosial melalui
pengamatan di lapangan, kemudian menganalisisnya dan berupaya
melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati itu. 11

Selanjutnya, peneliti menentukan fokus dan subfokus serta


merumuskan masalah yang akan diteliti. Masalah dalam penelitian
kualitatif sifatnya dapat tetap, berkembang, bahkan dapat berubah setelah
peneliti memasuki lapangan/obyek penelitian. Hal ini dapat digambarkan
sebagai berikut:

Masalah Masalah
Tetap
tetap
PENELITI
MEMASUKI
Masalah LAPANGAN/ Masalah
Berkembang
OBYEK
PENELITIAN

Masalah
Masalah
Berubah

Gambar 4.2 Ilustrasi Masalah Dalam Penelitian Kualitatif

Guna memahami lebih mendalam dan mempunyai wawasan yang


lebih luas, peneliti harus melakukan studi pustaka/kajian teoretik.

11
Ibid., hlm. 6.
27

Langkah berikutnya, membuat pedoman wawancara yang mengacu pada


fokus dan subfokus. Kemudian melakukan pengumpulan data. Data yang
telah berhasil dikumpulkan, selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan
menggunakan alat analisis yang relevan dengan permasalahan yang
diteliti, sehingga akan dapat menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan. Proses penelitian kualitatif dapat digambarkan sebagai
berikut:

menemukan
masalah/fenomena/
kasus

menentukan
fokus dan sub-
subfokus serta
merumuskan
masalah menetapkan
penelitian subyek dan
sampel
mengumpulkan
menyusun kajian menganalisis
data dan
teoretik dan data dan
menvalidasi
kerangka membahas
data
pemikiran
Membuat
kesimpulan
pedoman
dan
wawancara
rekomendasi

Gambar 4.3 Proses Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri pokok karakteristik antara


lain:

1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data.


Fenomena/peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi
sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti
pergi ke lokasi untuk memahami dan mempelajari situasi. Studi
28

dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian.


Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang
erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil
yang diperoleh segera disusun saat itu pula.

2. Memiliki sifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari hasil


pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis
dokumen atau catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi
penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka.
Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya
informasi, mencari hubungan, membandingkan, dan
menemukan pola ata sdasar data aslinya. Hasil analisis data
berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang
hakikatnya yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa
dan bagaimana suatu fenomena/peristiwa terjadi. Untuk itu,
peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang
ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai
konsep dan makna yang terkandung dalam data.

3. Tekanan pada proses bukan hasil. Data dan informasi yang


diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan
bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu
kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan
bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu
proses mengenai fenomena tidak dapat dilakukan dengan
ukuran frekuensinya saja. Untuk itu, diperlukan gambaran
nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi
yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat
mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi
tanpa intervensi peneliti, agar menggambarkan keadaan yang
sebenarnya. Peneliti tidak perlu mentransformasi data menjadi
angka. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya
29

untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau


hasil penelitian tersebut.

4. Bersifat induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi


teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti
terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan
yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis,
menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-
kesimpulan dari proses tersebut. Temuan penelitian dalam
bentuk konsep, prinsip, hukum atau teori dibangun dan
dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada.
Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling
berkaitan.

5. Mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada


persepsi orang mengenai suatu fenomena/peristiwa. Peneliti
dapat mencari informasi dari seorang informan. Sebagai bahan
pembanding peneliti juga dapat mencari informasi dari informan
lainnya agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan
mengenai fenomena/peristiwa yang diteliti. Ketepatan informasi
dari para informan/partisipan diungkap oleh peneliti agar dapat
menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kualitatif dapat


digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Naratif; bertujuan menggali pengalaman individu dan


menyusunya dalam bentuk narasi/cerita (biografi atau
autobiografi).

2. Fenomenologis; bertujuan menggali pengalaman subyektif


informan/partisipan.

3. Etnografi; bertujuan penemuan tema budaya.


30

4. Studi Kasus; bertujuan pendalaman kasus.

5. Grounded Teori; bertujuan menghasilkan teori dari data.

6. Analisis Isi; bertujuan pembahasan mendalam terhadap isi


suatu informasi tertulis atau tercetak (teks) dalam media massa.

4.3 Pendekatan Penelitian Kombinasi (Mix Method)


Penelitian kombinasi (mix method) didasarkan pemikiran yang
pragmatis (pragmatism philosophical) yang menyatakan bahwa metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dikombinasikan dalam satu
kegiatan penelitian. Penelitian kombinasi adalah pendekatan penelitian
yang menggabungkan atau menghubungkan metode penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Penggabungan antara filsafat metode penelitian kuantitatif
dan kualitatif tersebut oleh Johnson dan Cristensen disebut filsafat
pragmatis.12 Johnson dan Cristensen dalam Sugiyono menyatakan
sebagai berikut:
Starting in the 1990s, many researchers rejected the incompatibility
thesis and started advocating the pragmating position that says that
both kuantitative an kualitative research and very important and often
should be mixed in single research studies.13

Mulai tahun 1990-an, beberapa peneliti menolak tesis yang


menyatakan bahwa metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak
digabungkan, dan mulai mengembangkan pemikiran yang pragmatis,
bahwa penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat dikombinasikan dalam
satu studi/penelitian.
Senada dengan pendapat di atas, Newman dan Benz sebagaimana
dikutip oleh Creswell menyatakan bahwa “Quantitative and Qualitative
Approach are should not be viewed as polar opposites or dichotomy;

12
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Method), (Bandung: Alfabeta, 2012),
hlm. 400.
13
Ibid.
31

instead the represent different ends on a continuum”.14 Metode kombinasi


terletak dalam satu garis yang kontinum, pada ujung kiri metode kuantitatif
dan ujung kanan metode kualitatif atau sebaliknya dan di antara keduanya
terletak metode kombinasi. Metode kombinasi tidak harus berada di
tengah-tengahnya, tetapi bisa lebih berat ke kuantitatif atau ke kualitatif.
Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Metode Metode
Kuantitatif binasi Metode
binasi Kualitatif
tetap Kombinasi tetap

Gambar 4.4 Kedudukan Penelitian Kombinasi

Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Method),


(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 401.

Peneliti dalam pengumpulan dan analisis data, integrasikan temuan,


dan menarik kesimpulan dilakukan secara inferensial dengan
menggunakan dua pendekatan atau metode penelitian kuantitatif dan
kualitatif dalam satu studi. Metode kombinasi digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian pada satu penelitian.
Penelitian kombinasi akan berguna bila metode kuantitatif atau
metode kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk
memahami permasalahan penelitian. Dengan menggunakan metode
kombinasi dianggap akan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik
bila dibandingkan dengan satu metode saja karena dapat memperluas
dan memperdalam temuan penelitian.
Proses penelitian kombinasi bersifat deduktif dan induktif, artinya
bahwa peneliti dapat memulai penelitian dari metode kuantitatif terlebih
dahulu lalu dilanjutkan dengan metode kualitatif (model/desain sequential
explanatory) atau memulai penelitian dari metode kualitatif terlebih dahulu
lalu dilanjutkan dengan metode kuantitatif (model/desain sequential

14
John W. Creswell, Research Design, Qualitative, Qualitative, and Mixed Approaches,
Third Edition, ILos Angeles: Sage Publication, Inc., 2009), hlm. 204.
32

explaratory). Peneliti juga dapat melakukan penelitian dengan


menggabungkan kedua metode secara bersamaan dan seimbang, dalam
waktu yang sama (model/desain concurrent triangulation). Proses
penelitian kombinasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Masalah Masalah yang Masalah


Kualitatif Sejenis Kuantitatif

Landasan
Memperkuat Teori
Peneliti sbg
Human
Instrument Rumusan
Hipotesis

Pengumpulan Pengumpulan
Sumber Data
Data Kualitatif Data Kuantitatif

Analisis Data Analisis Data


Kuantitatif Kuantitatif

Meta Analisis

Kesimpulan memperkuat,
memperlemah, bertentangan

Gambar 4.5 Proses Penelitian Kombinasi


Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Method),
(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 501.

Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kombinasi dapat


digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Penelitian Pengembangan Model; bertujuan untuk


menghasilkan suatu produk dan menguji keefektifan model.

2. Penelitian Evaluasi Program; bertujuan untuk mengevaluasi


tingkat efektifitas dan efisiensi suatu program dan memberikan
33

rekomendasi kepada pengambil kebijakan (decision maker)


untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki
atau menghentikan program tersebut.

3. Penelitian Evaluasi Kebijakan; bertujuan untuk mengevaluasi


ketepatan suatu kebijakan dan memberikan rekomendasi
kepada pengambil kebijakan untuk memutuskan apakah akan
melanjutkan, memperbaiki atau mengganti kebijakan tersebut.

4. Penelitian Tindakan; bertujuan meningkatkan mutu isi,


masukan, proses, serta hasil suatu kegiatan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diringkas dalam bentuk


skema sebagai berikut:

Dominasi Pendekatan 1. Kuantitatif Komparatif


Pemikiran Penelitian (Eksperimen dan Expost Facto)
Deduktif Kuantitatif 2. Kuantitatif Asosiatif
(Korelasional dan Kausal)

1. Naratif
Dominasi Pendekatan 2. Fenomenologi
Pemikiran Penelitian 3. Etnografi
Induktif Kualitatif 4. Studi Kasus
5. Grounded Theory
6. Analisis Isi

Pendekatan
Dominasi 1. Pengembangan Model/Instrumen
Penelitian
Pemikiran 2. Evaluasi Program
Kombinasi
Deduktif dan 3. Evaluasi Kebijakan
Kuantitatif dan
Induktif 4. Penelitian Tindakan
Kualitatif

Gambar 4.6 Pendekatan dan Jenis-Jenis Penelitian

Selain berdasarkan pendekatan yang digunakan, jenis-jenis


penelitian juga dapat dibedakan berdasarkan tujuan, metode analisis,
jenis data, dan waktu. Berdasarkan hal-hal tersebut, secara umum jenis
penelitian dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, sebagai berikut:
34

a. Berdasarkan tujuan, yaitu:


(1) penelitian dasar (basic research); (2) penelitian terapan
(applied research); dan (3) penelitian kebijakan (policy
research);
b. Berdasarkan metode analisis, yaitu:
(1) penelitian deskriptif; (2) penelitian komparatif; dan
(3) penelitian asosiatif;
c. Berdasarkan jenis data yaitu:
(1) penelitian kuantitatif, (2) penelitian kualitatif, dan
(3) penelitian campuran antara kuantitatif dan kualitatif.
d. Berdasarkan waktu, yaitu:
(1) penelitian cross section (2) penelitian longitudinal, dan
(3) gabungan antara cross section dan longitudinal (panel)

Sesuai dengan visi dan misi Unhan, mahasiswa Unhan disarankan


menggunakan penelitian kebijakan (policy research) untuk penulisan
tesis/disertasi, walaupun bisa juga menggunakan penelitian terapan, dan
lain-lain terutama yang berkaitan dengan teknologi pertahanan.
Penelitian kebijakan adalah penelitian yang bertujuan untuk melakukan
evaluasi terhadap implementasi suatu kebijakan pemerintah yang terkait
dengan aspek pertahanan dan keamanan, baik pada tingkat nasional
maupun lokal (provinsi atau kabupaten/kota).
Penelitian terapan (applied research) adalah penelitian yang
dilakukan secara sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah
untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian terapan bukan sebagai suatu
penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah
ada.15 Pendekatan penelitian yang dilakukan bisa dalam bentuk penelitian
kuantitatif, kualitatif, maupun kombinasi.

15
Mohammad Nazir, op. cit., hlm. 26.
35

BAB V
TEMA PENELITIAN

Tema umum yang diteliti oleh peneliti/mahasiswa Universitas


Pertahanan adalah tema di bidang pertahanan. Berdasarkan tema umum
tersebut, peneliti/mahasiswa meneliti tema penelitian sesuai dengan
fakultas dan program studi masing-masing. Namun demikian,
peneliti/mahasiswa tetap mengaitkan tema-tema tersebut dengan tema
umum bidang pertahanan. Berikut ini dikemukakan beberapa contoh
tema-tema penelitian sesuai dengan fakultas dan program studi masing-
masing. Tema-tema tersebut masih bisa berkembang sesuai dengan
perkembangan situasi, teknologi, dan isu-isu terkini.

5.1 Tema Penelitian Bidang Strategi Pertahanan


Tema penelitian bidang strategi pertahanan terdiri atas beberapa
tema sesuai dengan program studi yang ada di Fakultas Strategi
Pertahanan sebagai berikut:

1. Tema Penelitian Subbidang Strategi Perang Semesta:


a. Keterlibatan Masyarakat dalam Unsur Bela Negara untuk
Mendukung Pertahanan Negara.
b. Lingkungan Strategis Indonesia pada level Regional dan
Global.
c. National Power dan Perkembangan Geopolitik dan
Geostrategi pada level Nasional, Regional, dan Global.
d. Perang Semesta dan Doktrin Pertahanan Negara.
e. Sejarah Peperangan Indonesia dan Hubungan Sipil-Militer
di Indonesia.
f. Politik Internasional dan Fenomena & Isu Konflik dan
Perang.

35
36

g. Globalisasi, Kebijakan Sistem Pertahanan Negara dan


Perkembangan Strategi Pertahanan Negara.
h. Pemberdayaan Wilayah Pertahanan.
i. Pemimpin dan Strategi Pertahanan Negara.
j. Perkembangan Teknologi (RMA) dan Ancaman terhadap
Pertahanan-Keamanan Negara.

2. Tema Penelitian Subbidang Peperangan Asimetris:


a. Insurjensi.
b. Terorisme.
c. Radikalisme.
d. Peperangan Informasi.
e. Cyber Warfare.
f. Ancaman Pertahanan Non-Tradisional.
g. Peperangan Kimia, Biologi, Radioaktif dan Nuklir (KBRN).

3. Tema Penelitian Subbidang Diplomasi Pertahanan:


a. Defense Diplomacy for Regional Security Issues
(Sengketa Perbatasan, Natuna dan Laut Cina Selatan,
dan Diplomasi Pertahanan dalam Regional dan
Kawasan).
b. Defense Diplomacy Development (Bentuk Kerjasama
Pertahanan, Trend Diplomasi Pertahanan di Kawasan,
dan Dampak Dialog Keamanan).
c. Regional Cooperation (Bantuan Internasional Mengatasi
Bencana, Kerjasama Pertahanan Dalam Keamanan
Maritim, dan Hubungan Sipil Militer).
d. Peace Mission (Peace Keeping Operation, Regional
Peacekeeping Force). Bela Negara dan Diplomasi
(Persatuan dan Kesatuan /Bhinneka Tunggal Ika dan
Peran Local Wisdom untuk Menunjang Rasa Bela
Negara).
37

4. Tema Penelitian Subbidang Strategi dan Kampanye Militer:


a. Strategi Pertahanan.
b. Kampanye Militer.
c. Pemberdayaan Wilayah Pertahanan.
d. Operasi Militer Perang.
e. Operasi Militer Selain Perang.
f. Politik Pertahanan.
g. Teori Perang dan Strategi.
h. Tata Kelola Pertahanan.
i. Perencanaan Operasi Militer.
j. Kepemimpinan Strategis.

5. Tema Penelitian Subbidang Strategi Pertahanan Darat:


a. Pengembangan Kepemimpinan dan Kejuangan.
b. Pengembangan Doktrin Pertahanan Negara di Darat.
c. Strategi Pembangunan Pertahanan Negara di Darat.
d. Strategi Pembinaan Satuan.
e. Perkembangan Strategi dan Konflik Bersenjata terhadap
Pertahanan.
f. Keamanan Negara.
g. Perkembangan Ancaman di Lingkungan Kawasan
Strategis.
h. Strategi Operasi Militer untuk Perang bagi Matra Darat.
i. Strategi Operasi Militer Selain Perang bagi Matra Darat.
j. Strategi Pertahanan Negara di Darat.
k. Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Teknologi, Komunikasi
dan Hubungan Masyarakat.
l. Perkembangan Tata Ruang dan Penataan Rencana
Wilayah Pertahanan Darat.
m. Strategi Pembinaan Bela Negara.
38

n. Pemanfaatan Pengetahuan Hukum dan Perundang-


Undangan.
o. Pemberdayaan Wilayah Pertahanan di Darat.
p. Penanggulangan Bencana Alam di Darat.
q. Pengembangan Postur Pertahanan Negara di Darat.
r. Strategi Pembinaan Teritorial.

6. Tema Penelitian Subbidang Strategi Pertahanan Laut:


a. Sea Power nasional dan Internasional.
b. Strategi Pertahanan Negara di Laut dalam Menghadapi
Ancaman Militer di dan atau lewat Laut.
c. Strategi Diplomasi Pertahanan melalui Laut.
d. Strategi Pertahanan dan Keamanan Laut.
e. Postur Alutsista untuk Mendukung Sea Power.
f. Postur Alutsista untuk Mendukung Sistem Pertahanan
Negara.
g. Operasi Perang Laut dalam mempertahankan kedaulatan
Negara di dan atau lewat Laut.
h. Operasi Perang selain Perang dalam mempertahankan
kedaulatan Negara di dan atau lewat Laut.
i. Doktrin Pertahanan Negara di dan atau lewat Laut.
j. Kepemimpinan Strategis dalam Menjalankan Strategi,
Operasi, dan Perang Laut.
k. Tata Kelola Pertahanan Laut

7. Tema Penelitian Subbidang Strategi Pertahanan Udara:


a. Kekuatan Udara (Air Power) Nasional dan Internasional.
b. Strategi Pertahanan Udara Nasional.
c. Kedaulatan Wilayah Udara Nasional.
d. Air Defence Identification Zone (ADIZ).
e. Flight Information Region (FIR).
f. Postur Alut Sista Udara.
39

g. Operasi Perang Udara.


h. Operasi Militer selain Perang matra udara.
i. Doktrin Pertahanan Negara di dan atau lewat udara.
j. Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Udara melalui.
Pembinaan Potensi Kedirgantaraan.
k. Kepemimpinan Strategis dalam menjalankan Strategi,
Operasi, dan Perang Udara.
l. Hukum Udara Nasional dan Internasional.

5.2 Tema Penelitian Bidang Manajemen Pertahanan


Tema penelitian bidang manajemen pertahanan terdiri atas beberapa
tema sesuai dengan program studi yang ada di Fakultas Manajemen
Pertahanan sebagai berikut:

1. Tema Penelitian Subbidang Manajemen Pertahanan:


a. Pengadaan Alutsista TNI.
b. Penelitian SDM Komponen Utama dan Pendukung.
c. Masalah Security Asia Pasifik.
d. Manajemen dan Leadership Terkait Pengelolaan
Pertahanan Keamanan Khusus Dalam Negeri.
e. Cyber Security.
f. Penerapan Konsep Good Govermance dan Reformasi
Bidang Keamanan.
g. Penerapan Manajemen Resiko pada Institusi Pertahanan
Keamanan.
h. Penerapan Konsep Sipil Militer antara Instansi Terkait
Pengelolaan Pertahanan dan Keamanan.
2. Tema Penelitian Subbidang Ekonomi Pertahanan:
a. Kebijakan Alokasi Sumber Daya Nasional untuk Sektor
Pertahanan.
b. Kerangka Kebijakan Kebutuhan Anggaran Pertahanan.
c. Keberadaan Sumber-sumber Pendanaan.
40

d. Transformasi dan Reformasi Ekonomi Pertahanan.


e. Kemampuan Finansial untuk Meningkatkan Anggaran
Pertahanan.
f. Aspek Bisnis Militer.
g. Alokasi Anggaran Pengembangan Pertahanan.
h. Alokasi Sumber Daya Industri Pertahanan.
i. Kemampuan Financial untuk Meningkatkan Anggaran
Pertahanan.
j. Pengurangan Beban Devisa Negara dan Efeknya pada
Neraca Pembayaran.

3. Tema Penelitian Subbidang Keamanan Energi:


a. Peningkatan Sumber Energi untuk Ekonomi Nasional
b. Pengembangan Infrastruktur Energi dalam Peningkatan
Ketahanan Energi Untuk Pertahanan Negara
c. Peningkatan Rasio Elektrifikasi Berbasis Kewilayahan

5.3 Tema Penelitian Bidang Keamanan Nasional


Tema penelitian bidang keamanan nasional terdiri atas beberapa
tema sesuai dengan program studi yang ada di Fakultas Keamanan
Nasional sebagai berikut:

1. Tema Penelitian Subbidang Damai dan Resolusi Konflik:


a. Pembangunan Perdamaian Resolusi dan Pencegahan
Konflik (CEWERS Peace Keeping Operations)
Manajemen dan Transformasi Konflik.
b. Pendidikan Perdamaian (Peace Education).
c. Hukum Humaniter.
d. Rekonsiliasi Pasca Konflik.
e. Konflik dan Keamanan Regional/Kawasan.
41

f. Kearifan Lokal (Local Wisdom) sebagai Alternatif


Penyelesaian Konflik/Pembangunan Perdamaian.
g. Alternative Dispute Resolutions.
h. Konflik Lokal, Nasional, Regional, dan Internasional.

2. Tema Penelitian Subbidang Keamanan Maritim:


a. Teori Keamanan Maritim.
b. Tata Kelola Sumber Daya Ekonomi Maritim.
c. Sosiologi Maritim Negara Kepulauan.
d. Hukum Laut dan Perjanjian International.
e. Geospasial Maritim.
f. Geopolitik dalam Konteks Keamanan Maritim.
g. Kebijakan dan Strategi Keamanan Maritim Nasional.
h. Tata Kelola Sumber Daya Ekonomi Maritim.
i. Sosiologi Maritim Negara Kepulauan.
j. Teori Keamanan Maritim.
k. Tata Kelola Sumber Daya Ekonomi Maritim.
l. Hukum Laut dan Perjanjian International.

3. Tema Penelitian Subbidang Manajemen Bencana:


a. Peran Sipil-Militer dalam Bencana.
b. Dampak Bencana Terhadap Ketahanan Sosial Ekonomi.
c. Penganggaran Belanja Daerah Terhadap Manajemen
Bencana.
d. Kajian Mitigasi dan Kesiapsiagaan
e. Peran Media Komunikasi dalam Bencana.
f. Peran Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat dalam
Manajemen Bencana.
g. Kepribadian Tangguh Korban Bencana Alam.
h. Penataan Ruang Berbasis Bencana Alam
42

i. Analisis Hubungan Kerjasama Internasional dalam


Penganggulangan Bencana.
j. Pengurangan Resiko Bencana Alam Dalam Rangka
Mendukung SDGS.

5.4 Tema Penelitian Bidang Teknologi Pertahanan


Tema penelitian bidang teknologi pertahanan terdiri atas beberapa
tema sesuai dengan program studi yang ada di Fakultas Teknologi
Pertahanan sebagai berikut:

1. Tema Penelitian Subbidang Industri Pertahanan:


a. Revitalisasi dan Pemberdayaan Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan untuk
Mendukung Kebangkitan Industri Pertahanan Strategis
Nasional.
b. Perkuatan dan Pemberdayaan Komite Kebijakan Industri
Pertahanan (KKIP) Guna Meningkatkan Kemandirian
Produksi Alutsista TNI.
c. Kerjasama Internasional Industri Pertahanan Strategis
Dalam Rangka Modernisasi Alut Sista TNI.
d. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Kandungan Lokal
Dalam Rangka Mendukung Kemandirian dan
Keberlangsungan Industri Pertahanan Strategis Nasional.
e. Pembangunan Industri Pertahanan Siber Dalam Rangka
Mengantisipasi Ancaman Serangan dan Peperangan
Siber.
f. Analisa Implementasi Kandungan Lokal dan Offset di
Indonesia.
g. Perancangan Integrated Project Team untuk
Pengembangan Teknologi Medium Tank.
43

h. Analisa Intergrated Project Team pada Program


Pembangunan PKR 105 TNI AL.
i. Analisa Jaringan Logistik Material pada Program
Pembangunan PKR 105 TNI AL.
j. Analisa Keberhasilan Alih Teknologi C 705.
k. Perkuatan dan Pemberdayaan Komite Kebijakan Industri
Pertahanan (KKIP) Guna Meningkatkan Kemandirian
Produksi Alut Sista TNI.
l. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Kandungan Lokal
Dalam Rangka Mendukung Kemandirian dan
Keberlangsungan Industri Pertahanan Strategis Nasional
m. Analisa Implementasi Kandungan Lokal dan Offset di
Indonesia.
n. Perancangan Integrated Project Team untuk
Pengembangan Modernisasi Alutsista TNI.
o. Analisa Jaringan Logistik Material Guna Meningkatkan
Alutsista TNI.

2. Tema Penelitian Subbidang Daya Gerak:


a. Kajian Teknis Autonomous Submarines Vehicles untuk
Survey Bawah Laut.
b. Kajian Pemanfaatan Bioavtur untuk Bahan Bakar Pesawat
Sipil dan Militer.
c. Pengembangan Open Source Computational Fluid
Dynamics (CFD) Codes untuk Desain dan Simulasi Daya
Gerak Kendaraan Militer.
d. Kajian Sistem Instrumentasi dan Kontrol Propulsi Roket
Balistik.
e. Kajian Sistem Mobil Listrik untuk Kendaraan Operasional
di Lingkungan kampus Unhan.
44

f. Kajian Teknis Desain dan Sistem Daya Gerak Unmanned


Aerial Vehicle (UAV) untuk Kepentingan Survey Teritorial.
g. Kajian Desain dan Sistem Daya Gerak Terrain Military
Vehicles.
h. Kajian Desain dan Sistem Hybrid Internal Combustion
Engine (ICE) dan Electric Vehicles (EVs) untuk Kendaraan
Operasional Militer

3. Tema Penelitian Subbidang Penginderaan Jarak Jauh:


a. Teknologi Penginderaan Guna Mendukung Sistem
Pertahanan Negara (Sishanneg).
b. Teknologi Penginderaan untuk Mendukung Pembangunan
Komando Wilayah Pertahanan (Kowilhan).
c. Teknologi Penginderaan untuk Pengelolaan Wilayah
Kelautan dan Pesisir.
d. Teknologi Penginderaan untuk Manajemen Pengelolaan
Potensi Perikanan dan Sumber Daya Alam Nasional.
e. Teknologi Penginderaan Dalam Mendukung Sistem
Pertahanan Udara Nasional (Sishanudnas).
f. Teknologi Penginderaan untuk Mendukung Operasi
Keamanan Maritim.
g. Teknologi Penginderaan untuk mendukung Pembangunan
Tol Laut Nasional.

4. Tema Penelitian Subbidang Persenjataan:


a. Modifikasi/Optimalisasi Senjata Ringan.
b. Interoperabilitas Teknologi Persenjataan.
c. Penumbuhan Ekosistem Teknologi Persenjataan.
d. Triple Helix Dalam Teknologi Persenjataan.
e. Deterence Effect dan Teknologi Persenjataan.
45

BAB VI
PROPOSAL PENELITIAN

Proposal penelitian merupakan usulan yang dibuat oleh peneliti/


mahasiswa berisi hal-hal/permasalahan yang akan diteliti, berbagai
kegiatan dan langkah-langkah sistematis berikut rencana jadwal
penelitiannya yang dituangkan dalam tiga bab yaitu: Bab I Pendahuluan,
Bab II Kajian Teoretik, dan Bab III Metodologi Penelitian. Proposal
penelitian dijadikan pedoman bagi peneliti dalam melakukan penelitian.
Untuk itu proposal penelitian wajib dibuat oleh peneliti program Magister
(S-2) atau program Doktor (S-3) Universitas Pertahanan sebelum
melakukan penelitian di lapangan. Proposal penelitian dibuat sesuai
dengan jenis penelitian, bagian-bagian, dan sistematika sebagaimana
diuraikan di bawah ini.

6.1 Proposal Penelitian Kuantitatif


Berdasarkan jenis variabel yang diteliti, penelitian kuantitatif dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu penelitian kuantitatif variabel laten dan
penelitian kuantitatif variabel terukur.

6.1.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Kuantitatif


Proposal penelitian kuantitatif disusun dengan bagian-bagian
sebagai berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Lembar
Persetujuan, Lembar Pengesahan (setelah diseminarkan), Kata
Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan Daftar
Tabel (jika ada).

45
46

2. Bagian Inti
Bagian inti terdiri dari tiga Bab yaitu:
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian (Manfaat
Teoretis dan Manfaat Praktis).
b. Bab II Kajian Teoretik, berisi: Deskripsi Konseptual
(variabel-variabel yang akan diteliti), Hasil Penelitian
Terdahulu yang Relevan, Kerangka Teoritik, dan Hipotesis
(hipotesis penelitian/alternatif).
c. Bab III Metodologi Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian),
Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Hipotesis
Statistika.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (hanya referensi yang
digunakan dalam proposal penelitian)

6.1.2 Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif Variabel Laten


Proposal penelitian kuantitatif variabel laten disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN (jika sudah diseminarkan)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
47

1.2 Identifikasi Masalah


1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoretik
1.6.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Konsep Variabel Terikat (Y)
2.1.2 Konsep Variabel Bebas 1 (X1)
2.1.3 Konsep Variabel Bebas 2 (X2)
2.1.4 Konsep Variabel Bebas … dst
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.3 Kerangka Teoretik
2.4 Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Instrumen Penelitian
3.3.1 Instrumen Variabel Y
3.3.1.1 Definisi Konseptual
3.3.1.2 Definisi Operasional
3.3.1.3 Kisi-Kisi Instrumen Awal
3.3.1.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
48

3.3.2 Instrumen Variabel X1


3.3.2.1 Definisi Konseptual
3.3.2.2 Definisi Operasional
3.3.2.3 Kisi-Kisi Instrumen Awal
3.3.2.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.3.3 Instrumen Variabel X2
3.3.3.1 Definisi Konseptual
3.3.3.2 Definisi Operasional
3.3.3.3 Kisi-Kisi Instrumen Awal
3.3.2.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data
3.6 Hipotesis Statistika

DAFTAR PUSTAKA

6.1.3 Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif Variabel Terukur


Proposal penelitian kuantitatif variabel terukur disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN (jika sudah diseminarkan)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
49

1.6 Manfaat Penelitian


1.6.1 Manfaat Teoretik
1.6.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Konsep Variabel Terikat (Y)
2.1.2 Konsep Variabel Bebas 1 (X1)
2.1.3 Konsep Variabel Bebas 2 (X2)
2.1.4 dst
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.3 Kerangka Teoretik
2.4 Hipotesis (jika menggunakan hipotesis)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Instrumen Penelitian (jika menggunakan instrumen)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data
3.6 Hipotesis Statistika (jika menggunakan hipotesis)

DAFTAR PUSTAKA

6.1.4 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif


Lihat penjelasan isi sistematika tesis/disertasi kuantitatif pada Bab
VII (penjelasan sama).
50

6.2 Proposal Penelitian Kualitatif

6.2.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Kualitatif


Proposal penelitian kuantitatif disusun dengan bagian-bagian
sebagai berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Lembar
Persetujuan, Lembar Pengesahan (setelah diseminarkan), Kata
Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan Daftar
Tabel (jika ada).

2. Bagian Inti
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus dan
Subfokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, dan Manfaat Penelitian (Manfaat Teoretis dan
Manfaat Praktis).
b. Bab II Kajian Teoretik, berisi: Deskripsi Konseptual (Fokus
dan Subfokus Penelitian) serta Hasil Penelitian Terdahulu
yang Relevan.
c. Bab III Metodologi Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian), Subyek
dan Sampel Penelitian, Pemeriksaan Keabsahan Data,
Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan
hanya dalam proposal penelitian).

6.2.2Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif


Proposal penelitian kualitatif disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PERSETUJUAN
51

LEMBAR PENGESAHAN (jika sudah diseminarkan)


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Konsep Fokus Penelitian
2.1.2 Konsep Subfokus Penelitian 1
2.1.3 Konsep Subfokus Penelitian 2
2.1.4 Konsep Subfokus Penelitian 3
2.1.5 dst
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Subyek dan Sampel Penelitian
3.2.1 Subyek Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.4 Pemeriksaan Keabsahan Data
52

3.5 Teknik Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA

6.2.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif


Lihat penjelasan isi sistematika tesis/disertasi kualitatif pada Bab VII
(penjelasan sama).

6.3 Proposal Penelitian Evaluasi Program/Kebijakan (Proposal


Penelitian Kombinasi)

6.3.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Evaluasi Program/Kebijakan


Proposal penelitian evaluasi program/kebijakan (proposal penelitian
kombinasi) disusun dengan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Lembar
Persetujuan, Lembar Pengesahan (setelah diseminarkan), Kata
Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan Daftar
Tabel (jika ada).

2. Bagian Inti
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus
Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan
Manfaat Penelitian (Manfaat secara Teoretis dan Manfaat
secara Praktis).
b. Bab II Kajian Teori, berisi: Deskripsi Konseptual (Konsep
Evaluasi Program/Kebijakan, Konsep Program/Kebijakan
yang Dievaluasi, Model Evaluasi Program/Kebijakan yang
Digunakan), Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan, dan
Kriteria Evaluasi.
c. Bab III Metodologi Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian), Subyek
dan Sampel Penelitian, Desain Penelitian (sesuai dengan
53

model evaluasi yang digunakan), Instrumen dan Alat


Bantu Penelitian (Kisi-kisi Instrumen dan Validitas
Instrumen), Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik
Analisis Data.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan
dalam proposal penelitian) dan Lampiran: Instrumen Penelitian
(dapat berupa pedoman wawancara, kuesioner atau pedoman/
ceklist observasi).

6.3.2 Sistematika Proposal Penelitian Evaluasi Program/Kebijakan


Proposal penelitian evaluasi program/kebijakan (proposal penelitian
kombinasi) disusun dengan sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN (jika sudah diseminarkan)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Konsep Evaluasi Program/Kebijakan
54

2.2 Konsep Program/Kebijakan yang Dievaluasi


2.3 Model Evaluasi Program/Kebijakan yang Digunakan
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.5 Kriteria Evaluasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Subyek dan Sampel Penelitian
3.2.1 Subyek Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Desain Penelitian
3.4 Instrumen dan Alat Bantu Penelitian
3.4.1 Kisi-Kisi Instrumen
3.4.2 Validitas Instrumen
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Teknik Analisis Data

DAFTAR PUSTAKA

6.3.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Evaluasi Program/


Kebijakan
Lihat penjelasan isi sistematika tesis/disertasi evaluasi program/
kebijakan (tesis/disertasi kombinasi) pada Bab VII (penjelasan sama).

6.4 Proposal Penelitian Pengembangan Model (Proposal Penelitian


Kombinasi)

6.4.1 Bagian-Bagian Proposal Penelitian Pengembangan Model

a. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Lembar
Persetujuan, Lembar Pengesahan (setelah diseminarkan), Kata
55

Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan Daftar


Tabel (jika ada).

b. Bagian Inti
a. Bab I Pendahuluan,berisi: Latar Belakang, Fokus dan
Subfokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, dan Manfaat Penelitian (Manfaat secara
Teoretis dan Manfaat secara Praktis).
b. Bab II Kajian Teoretik, berisi: Konsep Model, Konsep
Model yang Dikembangkan, Kerangka Teoretik, dan
Rancangan Model.
c. Bab III Metodologi Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian),
Karakteristik Model yang Dikembangkan, Langkah-
langkah Pengembangan Model (Penelitian Pendahuluan,
Perencanaan Pengembangan Model, Validasi Evaluasi
dan Revisi Model serta Implementasi Model).

c. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan
dalam proposal penelitian).

6.4.2 Sistematika Proposal Penelitian Pengembangan Model


Proposal penelitian pengembangan model disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN (jika sudah diseminarkan)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)
56

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Hasil Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. Konsep Pengembangan Model
B. Konsep Model yang Dikembangkan
C. Kerangka Teoretik
D. Rancangan Model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Karakteristik Model yang Dikembangkan
3.2.1 Kriteria
3.2.2 Alternatif
3.3 Langkah-langkah Pengembangan Model
3.3.1 Penelitian Pendahuluan
3.3.2 Perencanaan Pengembangan Model
3.3.3 Validasi, Evaluasi dan Revisi Model
3.3.4 Implementasi Model

DAFTAR PUSTAKA
57

6.4.3 Penjelasan Isi Sistematika Proposal Penelitian Evaluasi


Pengembangan Model
Lihat penjelasan isi sistematika tesis/disertasi pengembangan model
(tesis/disertasi kombinasi) pada Bab VII (penjelasan sama).
58

BAB VII
TESIS/DISERTASI

Tesis merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang disusun oleh
peneliti/mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris
untuk dijadikan bahan kajian akademis. Tesis berisi teori-teori yang
didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, merupakan hasil
dari studi yang sistematis atas masalah, mengandung metode
pengumpulan dan analisis data serta menyajikan kesimpulan dan
mengajukan rekomendasi/saran. Tesis wajib dibuat oleh mahasiswa yang
disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S2. Disertasi juga merupakan
karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa secara individual
berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian
akademis, namun kajian ilmiah pada disertasi memiliki kelebihan dalam
hal keluasan, kedalaman, kebaruan dan lebih komprehensif dibandingkan
dengan kajian pada tesis. Disertasi wajib dibuat oleh mahasiswa yang
disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S3.
Pada dasarnya, tesis/disertasi di lingkungan Universitas Pertahanan
merupakan kelanjutan dari proposal penelitian (Bab I, Bab II, dan Bab III).
Ketiga bab tersebut, kemudian dilanjutkan ke Bab IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan serta Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi/Saran dalam
tesis/disertasi. Tesis/disertasi sudah dilengkapi berbagai lampiran yang
relevan dengan penelitian. Tesis/disertasi dibuat sesuai dengan jenis
penelitian, bagian-bagian, dan sistematika sebagaimana diuraikan di
bawah ini.

7.1 Tesis/Disertasi Kuantitatif


Berdasarkan bisa atau tidaknya variabel penelitian diamati/
diobservasi secara langsung, penelitian kuantitatif dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu penelitian kuantitatif variabel laten dan penelitian
kuantitatif variabel terukur.

58
59

7.1.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Kuantitatif


Tesis/disertasi kuantitatif disusun dengan bagian-bagian sebagai
berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Halaman Judul,
Lembar Pengesahan, Pernyataan Orisionalitas, Pernyataan
Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan
Akademis, Kata Pengantar, Abstrak (Abstract), Daftar Isi, Daftar
Gambar (jika ada), dan Daftar Tabel (jika ada).

2. Bagian Inti
Bagian inti terdiri dari tiga Bab yaitu:
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian (Manfaat
Teoretis dan Manfaat Praktis).
b. Bab II Kajian Teoretik, berisi: Deskripsi Konseptual
(variabel-variabel yang diteliti), Hasil Penelitian Terdahulu
yang Relevan, Kerangka Teoritik, dan Hipotesis (hipotesis
penelitian/alternatif).
c. Bab III Metodologi Penelitian berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian),
Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.
d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan,berisi: Deskripsi
Data (Deskripsi Data Variabel Y, X1, X2,…dst), Pengujian
Asumsi Klasik, Pengujian Hipotesis, dan Pembahasan
Hasil Penelitian.
e. Bab V Kesimpulan, Implikasi, dan Saran.
60

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan
dalam tesis/disertasi) serta Lampiran (minimal terdiri dari Surat
Keterangan Penelitian, Kuesioner/Angket Penelitian,
Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen, Data Hasil
Penelitian, Perhitungan Uji Asumsi Klasik, Perhitungan Uji
Hipotesis), dan Riwayat Hidup Peneliti.

7.1.2 Sistematika Tesis/Disertasi Kuantitatif Variabel Laten


Tesis/disertasi kuantitatif variabel laten disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISIONALITAS
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoretik
1.6.2 Manfaat Praktis
61

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Konsep Variabel Terikat (Y)
2.1.2 Konsep Variabel Bebas 1 (X1)
2.1.3 Konsep Variabel Bebas 2 (X2)
2.1.4 dst
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.3 Kerangka Teoretik
2.4 Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.6 Tempat dan Waktu Penelitian
3.6.1 Tempat Penelitian
3.6.2 Waktu Penelitian
3.7 Populasi dan Sampel Penelitian
3.7.1 Populasi Penelitian
3.7.2 Sampel Penelitian
3.8 Instrumen Penelitian
3.8.1 Instrumen Variabel Y
3.8.1.1 Definisi Konseptual
3.8.1.2 Definisi Operasional
3.3.1.3 Kisi-Kisi Instrumen Awal
3.3.1.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.8.2 Instrumen Variabel X1
3.8.2.1 Definisi Konseptual
3.8.2.2 Definisi Operasional
3.3.2.3 Kisi-Kisi Instrumen Awal
3.3.2.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
3.8.3 Instrumen Variabel X2
3.8.3.1 Definisi Konseptual
3.8.3.2 Definisi Operasional
3.3.3.3 Kisi-Kisi Instrumen Awal
62

3.8.3.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas


3.9 Teknik Pengumpulan Data
3.10 Teknik Analisis Data
3.11 Hipotesis Statistika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Data
4.1.1 Deskripsi Data Variabel Y
4.1.2 Deskripsi Data Variabel X1
4.1.3 Deskripsi Data Variabel X2
4.1.4 dst
4.2 Pengujian Asumsi Klasik (jika menggunakan regresi
linier berganda)
4.2.1 Uji Normalitas
4.2.2 Uji Linearitas
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
4.2.4 Uji Multikolinearitas
4.2.5 Uji Autokorelasi (jika data runtut waktu (time
series))
4.3 Pengujian Hipotesis
4.3.1 Pengujian Hipotesis Pertama
4.3.2 Pengujian Hipotesis Kedua
4.3.3 Pengujian Hipotesis Ketiga
4.3.4 dst
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
4.4.2 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
4.4.3 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
4.4.4 dst

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
63

5.2 Implikasi
5.3 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:
LAMPIRAN 1: SURAT KETERANGAN PENELITIAN (dari institusi/
lembaga/organisasi tempat penelitian)
LAMPIRAN 2: KUESIONER/ANGKET PENELITIAN (angket final/
setelah uji coba serta valid dan reliabel).
LAMPIRAN 3: PERHITUNGAN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
INSTRUMEN
LAMPIRAN 4: DATA HASIL PENELITIAN (masing-masing variabel
penelitian)
LAMPIRAN 5: PERHITUNGAN UJI ASUMSI KLASIK
LAMPIRAN 6: PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS (dapat berupa print
out hasil perhitungan menggunakan komputer
program SPSS, Lisrel, SEM, AMOS, dan sebagainya).

RIWAYAT HIDUP PENELITI

7.1.3 Sistematika Tesis/Disertasi Kuantitatif Variabel Terukur


Tesis/disertasi kuantitatif variabel terukur disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISIONALITAS
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
64

DAFTAR TABEL (jika ada)


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoretik
1.6.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Konsep Variabel Terikat (Y)
2.1.2 Konsep Variabel Bebas 1 (X1)
2.1.3 Konsep Variabel Bebas 2 (X2)
2.1.4 dst
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.3 Kerangka Teoretik
2.4 Hipotesis (jika menggunakan hipotesis)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Instrumen Penelitian (jika menggunakan instrumen)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Analisis Data
3.6 Hipotesis Statistika (jika menggunakan hipotesis)
65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Data
4.1.1 Deskripsi Data Variabel Y
4.1.2 Deskripsi Data Variabel X1
4.1.3 Deskripsi Data Variabel X2
4.1.4 dst
4.2 Pengujian Asumsi Klasik (jika menggunakan regresi
linier berganda)
4.2.1 Uji Normalitas
4.2.2 Uji Linearitas
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
4.2.4 Uji Multikolinearitas
4.2.5 Uji Autokorelasi (untuk data runtut waktu (time
siries))
4.3 Pengujian Hipotesis (jika menggunakan hipotesis)
4.3.1 Pengujian Hipotesis Pertama
4.3.2 Pengujian Hipotesis Kedua
4.3.3 Pengujian Hipotesis Ketiga
4.3.4 dst
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
4.4.2 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
4.4.3 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
4.4.4 dst

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
5.2 Implikasi
5.3 Saran

DAFTAR PUSTAKA
66

LAMPIRAN:
LAMPIRAN 1: SURAT KETERANGAN PENELITIAN (dari institusi/
lembaga/organisasi tempat penelitian)
LAMPIRAN 2: DATA HASIL PENELITIAN (masing-masing variabel
penelitian),
LAMPIRAN 3: PERHITUNGAN UJI ASUMSI KLASIK
LAMPIRAN 4: PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS (dapat berupa print
out hasil perhitungan menggunakan komputer
program SPSS, Lisrel, SEM, AMOS, Aviews dan
sebagainya).

RIWAYAT HIDUP PENELITI

7.1.4 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi Kuantitatif


Sebelum dijelaskan tiap bagian isi sistematika tesis/disertasi
kuantitatif, terlebih dahulu perlu diketahui perbedaan antara penelitian
kuantitatif variabel laten dan penelitian kuantitatif variabel terukur.
Perbedaan tersebut didasarkan pada bisa atau tidaknya variabel yang
diteliti diamati/diobservasi secara langsung atau tidak langsung. Variabel
laten adalah variabel yang tidak dapat diobservasi secara langsung
(unobservable variable), sedangkan variabel terukur adalah variabel yang
dapat diobservasi secara langsung (observable variable).
Contoh variabel laten antara lain: kebahagian, pelatihan, kinerja,
motivasi, kepuasan kerja, perilaku, kerja tim, sistem pelayanan dan lain-
lain. Variabel motivasi misalnya, tidak dapat diukur secara langsung dari
responden, untuk itu peneliti harus membuat “konstruk” berdasarkan
sintesis dari variabel motivasi dan menanyakan langsung kepada
responden menggunakan kuesioner/angket.
Contoh variabel terukur antara lain: pendapatan/gaji, jumlah barang,
jarak tempuh rudal, jumlah produksi senjata, berat badan, dan lain-lain.
Variabel pendapatan/gaji misalnya, dapat diukur secara langsung dari
67

responden atau data tentang besarnya pendapatan/gaji perbulan dari


masing-masing responden (pegawai/karyawan) tahun 2017 pada suatu
instansi/lembaga/organisasi yang diteliti sudah ada. Peneliti dapat
memperoleh data tentang pendapatan/gaji tersebut misalnya dari bagian
keuangan. Dengan demikian, untuk mengumpulkan data variabel terukur
bisa tidak menggunakan instrumen penelitian.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada bagian latar belakang ini diuraikan tentang permasalahan
yang menjadi alasan atau yang melatarbelakangi penelitian
dilakukan. Dalam penelitian kuantitatif, hal yang menjadi
permasalahan utama adalah variabel terikatnya (Y), sehingga
uraian dimulai dengan penjelasan tentang variabel Y tersebut
terlebih dahulu secara umum. Kemudian diuraikan tentang
kondisi variabel Y yang seharusnya/ideal (Das Sollen) dengan
menuliskan referensi atau dasar-dasar regulasi/aturannya.
Selanjutnya diuraikan tentang kondisi variabel Y sesuai
kenyataan yang ada/fakta (Das Sein) dengan menuliskan data
awal yang diperoleh oleh peneliti pada studi pendahuluan. Lalu
antara Das Sollen dan Das Sein dibandingkan. Permasalahan
akan timbul jika terjadi kesenjangan (gap) antara Das Sollen
dengan Das Sein. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
dapat menyatakan bahwa permasalahan (variabel Y) menarik
dan perlu/urgen untuk diteliti. Kemudian peneliti menguraikan
tentang variabel-variabel (variabel bebas atau X) yang dapat
mempengaruhi variabel Y, sebutkan sebanyak-banyaknya.
Peneliti perlu juga menguraikan pertimbangan-pertimbangan
lain tentang ketertarikannya untuk meneliti obyek/subyek
penelitian tersebut. Teknik menulis latar belakang dapat
digambarkan dalam “segitiga terbalik” seperti di bawah ini:
68

Kondisi/gambaran umum obyek yang diteliti/variabel Y (dua


atau satu tingkat di atas obyek yang diteliti)

Kondisi obyek penelitian/variabel Y yang seharusnya/


Idealnya (Das Sollen)

Kondisi obyek penelitian/variabel Y yang ada/


fakta (Das Sein)
Kesenjangan antara kondisi ideal
dan fakta: menjadi masalah utama
(sebagai alasan menarik
Teori/pendapat dan perlu untuk diteliti)
pakar, regulasi atau
penelitian terdahulu. Pertimbangan/alasan- Data awal obyek
alasan lain perlunya (diperoleh melalui
obyek tersebut studi pendahuluan)
diteliti

Gambar 7.1 Teknik Menulis Latar Belakang Penelitian


Kuantitatif

1.2 Identifikasi Masalah


Bagian ini merupakan pendataan sejumlah permasalahan yang
muncul pada obyek/subyek sehubungan dengan permasalahan
penelitian yang ditemui oleh peneliti sebagaimana yang telah
diuraikan dalam latar belakang. Sejumlah permasalahan
tersebut kemudian diidentifikasi dan dituliskan dalam bentuk
pernyataan bukan kalimat pertanyaan. Berdasarkan
identitifikasi masalah, peneliti akan menentukan masalah yang
penting dan mendesak untuk diteliti yang kemudian dijadikan
masalah utama penelitian (variabel Y).

1.3 Pembatasan Masalah


Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yakni memilih
beberapa variabel penelitian saja dari sejumlah variabel yang
69

telah disebutkan dalam bagian latar belakang. Misalnya peneliti


hanya memilih tiga variabel penelitian terdiri dari variabel terikat
(Y), variabel bebas 1 (X1) dan variabel bebas 2 (X2) yang
benar-benar dianggap penting untuk diteliti. Jumlah variabel
yang diteliti minimal 3 (tiga) variabel untuk tesis dan 4 (empat)
variabel untuk disertasi. Pembatasan masalah tersebut
dilakukan mengingat adanya keluasan permasalahan dan
keterbatasan dalam hal waktu atau hal lainnya.

1.4 Rumusan Masalah


Masalah yang dirumuskan sesuai dengan variabel penelitian
yang telah dibatasi atau dipilih untuk diteliti (misalnya tiga
variabel atau empat variabel). Rumusan masalah ditulis dalam
bentuk pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan
atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan
keinginan peneliti untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan
penelitian yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah.
Tujuan penelitian ditulis dalam bentuk pernyataan/deklaratif.

1.6 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian memuat dua hal yaitu manfaat teoretis dan
praktis bagi pihak-pihak yang terkait dengan upaya pemecahan
masalah penelitian. Manfaat teoretis (akademis) adalah
kegunaan hasil penelitian terhadap pengembangan keilmuan.
Manfaat praktis adalah kegunaan hasil penelitian
untuk kepentingan stakholder (institusi/lembaga/organisasi/
masyarakat) yang terkait dengan hasil penelitian.
70

BAB II KAJIAN TEORETIK

2.1 Deskripsi Konseptual


Peneliti menuliskan deskripsi konsep-konsep dari berbagai
pendapat ahli dan referensi lainnya (regulasi/peraturan) dari
masing-masing variabel yang diteliti, dimulai dari variabel terikat
(Y) dilanjutkan variabel-variabel bebas (X1, X2, ...dst). Untuk
setiap variabel penelitian dituntut menggunakan minimal 5
(lima) rujukan konsep untuk tesis dan 7 (tujuh) rujukan konsep
untuk disertasi. Peneliti tidak sekedar mencantumkan konsep-
konsep dari berbagai sumber referensi, namun peneliti juga
mengkaji/menganalisis setiap konsep yang dicantumkan
tersebut serta membandingkan antar konsep. Pada bagian
akhir deskripsi masing-masing konsep (variabel penelitian)
dibuat kesimpulan atau sintesis berikut indikator-indikatornya.
Sintesis dibuat berdasarkan hasil kajian/analisis dan
perbandingan antar konsep dalam masing-masing variabel
yang diteliti. Sintesis inilah yang kemudian dijadikan acuan
dalam membuat deskripsi konseptual (dalam proses
pembuatan dan pengembangan instrumen penelitian/
kuesioner).

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan


Peneliti menuliskan hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu
yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan
dengan penelitian yang sedang dilakukannya. Laporan hasil-
hasil penelitian atau kajian terdahulu dapat berupa disertasi,
tesis, jurnal atau karya-karya tulis ilmiah lainnya. Hasil-hasil
penelitian atau kajian terdahulu yang relevan dituliskan dengan
urutan: nama peneliti/penulis, tahun penelitian/penulisan
dilakukan, judul penelitian/ penulisan, metode penelitian yang
digunakan, dan hasil penelitiannya yang dituliskan dalam
71

bentuk dideskripsi/narasi. Selanjutnya, hasil penelitian dari


berbagai penelitian atau kajian terdahulu tersebut dibandingkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dituliskan
persamaan maupun perbedaannya (dapat dituliskan dalam
bentuk tabel).

2.3 Kerangka Teoretik


Peneliti mendeskripsikan kerangka teoretik dengan
menghubungkan dan menjelaskan pengaruhnya antara konsep
variabel bebas dengan konsep variabel terikat (X1 terhadap Y,
X2 terhadap Y, X1 dan X2 terhadap Y dan seterusnya).
Dengan demikian peneliti membahas keterkaitan antar variabel
yang didukung oleh teori yang ada atau merupakan hasil
pemikiran peneliti yang didukung dengan argumentasi logis
bahwa variabel-variabel tersebut ada keterkaitannya. Kerangka
teoretik ini merupakan dasar untuk merumuskan hipotesis
penelitian. Untuk memperjelas uraian tentang kerangka teoretik,
peneliti dapat menggambarkan dalam bentuk bagan hubungan
kausal antar variabel penelitian setelah uraian. Berikut ini
beberapa contoh bagan hubungan kausal antar variabel
penelitian.

X1 X1

Y atau Y

X2 X2

Gambar 7.2 Contoh 1 Hubungan Kausal X1 dan X2


terhadap Y
(Model Regresi Berganda dengan Tiga Variabel)
72

X1

X2 Y

X2

Gambar 7.3 Contoh 2 Hubungan Kausal X1, X2 dan X3


terhadap Y
(Model Regresi Berganda dengan Empat Variabelebas)

X1

X2

Gambar 7.4 Contoh 3 Hubungan Kausal X1, X2 dan Y


(Model Analisis Jalur dengan Tiga Variabel)

X1

X3 Y

X2

Gambar 7.5 Contoh 4 Hubungan Kausal X1, X2, X3 dan Y


(Model Analisis Jalur dengan Empat Variabel)
73

2.3 Hipotesis
Peneliti merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban
sementara atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.
Hipotesis yang dirumuskan adalah hipotesis penelitian atau
hipotesis alternatif/kerja (H1/Ha) yang dinyatakan dalam bentuk
pernyataan. Hipotesis penelitian dirumuskan berdasarkan
kerangka teoretik. Banyaknya rumusan hipotesis penelitian
sama dengan jumlah pertanyaan penelitian dan jumlah subjudul
pada kerangka teoretik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilakukan.
Peneliti juga menjelaskan waktu lamanya penelitian dilakukan
berikut jadwal penelitiannya (untuk proposal penelitian: rencana
jadwal penelitian).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


Peneliti menjelas populasi dan sampel yang diteliti. Populasi
adalah semua individu atau unit atau peristiwa yang ditetapkan
sebagai subyek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu
dan merupakan wilayah generalisasi yang ditetapkan oleh
peneliti. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri
atau sifat yang sama dengan populasinya dan harus
representatif. Sampel diambil dari populasi dengan
menggunakan teknik tertentu (simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, cluster sampling dan
sebagainya) dan penentuan besar/jumlahnya menggunakan
rumus-rumus penentuan sampel (rumus Solvin, rumus Taro
Yamane, rumus Isaac dan Michael, rumus Cochran, rumus
Cohen, Nomogram Herry King, dan sebagainya).
74

3.3 Instrumen Penelitian


Peneliti menjelaskan instrumen penelitian yang digunakan
untuk mengumpulkan data, misalnya berbentuk
kuesioner/angket (untuk variabel yang dibuat kontruks/sintesis).
Instrumen penelitian masing-masing variabel dibuat bukan
didasarkan atas keinginan peneliti semata, namun dibuat
berdasarkan sintesis dari konsep-konsep dan teori yang
digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, dikembangkan
melalui langkah-langkah dengan merumuskan/membuat:
1. Definisi konseptual (didasarkan rumusan sintesis tiap
variabel pada Bab II).
2. Definisi operasional (sudah disebutkan subyek penelitian
dan responden yang mengisi/menjawab kuesioner/angket
dan skala pengukurannya).
3. Kisi-kisi instrumen awal (sebelum uji coba).
4. Pengujian validitas dan reliabilitas (setelah instrumen
diujicobakan). Kemudian ditambahkan Kisi-kisi instrumen
final (setelah uji coba).
Butir-butir pertanyaan/pernyataan dibuat berdasarkan kisi-kisi
instrumen dan dirumuskan secara benar, sehingga dapat
mengukur indikator tiap variabel yang diteliti. Untuk itu, butir-
butir pertanyaan/pernyataan harus ditulis/dirumuskan dengan
benar pula. Untuk tesis/disertasi kuantitatif variabel terukur
(observable variable) bisa tidak menggunakan instrumen
penelitian karena bisa langsung mendapatkan data yang sudah
ada di tempat penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data. Sesuai dengan instrumen penelitian yang
digunakan berbentuk kuesioner/angkat, maka teknik utama
75

yang digunakan dalam pengumpulan data kuantitatif yaitu


dengan kuesioner/ angket. Peneliti dapat juga menyebutkan
teknik pengumpulan data lainnya untuk mengumpulkan data
pendukung misalnya dengan observasi, studi dokumentasi, dan
sebagainya jika benar-benar diperlukan.

3.5 Teknik Analisis Data


Peneliti menjelaskan teknik analisis data yang digunakan.
Teknik analisis data yangdigunakan untuk menganalisis data
kuantitatif (berbentuk angka/hasil jawaban responden) yaitu
dengan statistik meliputi statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Statistik deskriptif digunakan dalam hal penyajian
data, ukuran sentral, dan ukuran penyebaran. Penyajian data
menggunakan daftar distribusi frekuensi dan histogram.
Ukuran sentral meliputi rata-rata (mean), median (nilai tengah)
dan modus (nilai yang sering muncul). Ukuran penyebaran
meliputi varians dan simpangan baku atau standar deviasi
(standard deviation). Sedangkan Statistik inferensial/kausal
digunakan untuk menguji asumsi klasik dan hipotesis.

3.6 Hipotesis Statistika


Peneliti menjelaskan hipotesis statistika yang dirumuskan
dengan simbul-simbul statistik berdasarkan rumusan hipotesis
penelitian (H1/Ha), agar bisa diuji atau diukur. Contoh
hipotesis statistika sebagai berikut:

H0 : ρyx1 ≤ 0 atau H0 : 𝜇 = 0

H1 : ρyx1 > 0 H1 : 𝜇 ≠ 0
dsb.
76

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data


Peneliti menjelaskan hasil penelitian dalam bentuk deskripsi
data setiap variabel yang diteliti. Deskripsi data meliputi rata-
rata (mean), median (nilai tengah) dan modus (nilai yang sering
muncul), varians, dan simpangan baku atau standar deviasi
(standard deviation). Selanjutnya dibuat tabel distribusi
frekuensi dan gambar histogram agar sebaran data/skor setiap
variabel menjadi lebih jelas.

4.2 Pengujian Asumsi Klasik


Peneliti menjelaskan tentang pengujian asumsi klasik apa saja
yang digunakan sesuai dengan data yang berhasil
dikumpulkan. Pengujian asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada analisis “regresi linier
berganda” yang berbasis ordinary least square (OLS) atau
kuadrat terkecil biasa. Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk
memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang
didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan
konsisten. Pengujian asumsi klasik yang digunakan antara lain:
1. Uji Normalitas; bertujuan untuk mengetahui nilai residual
mengikuti distribusi normal atau tidak.
2. Uji Linearitas; bertujuan untuk mengetahui model yang
dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak.
3. Uji Multikolinearitas; bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel
bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika
ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel
bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas
terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu.
77

4. Uji Heteroskedastisitas; bertujuan untuk mengetahui


apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi
yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat
kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap atau disebut
homoskedastisitas.
5. Uji Autokorelasi; bertujuan untuk mengetahui apakah
terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode
sebelumnya (t-1) atau untuk melihat pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat, tidak boleh ada
korelasi antara observasi dengan data observasi
sebelumnya. Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data
runtut waktu (time series) dan tidak perlu dilakukan pada
data cross section seperti pada kuesioner/angket yang
pengukuran semua variabelnya dilakukan secara
serempak pada saat yang bersamaan.
Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji mana dulu
yang harus dipenuhi. Analisis dapat dilakukan tergantung pada
data yang ada. Sebagai contoh, dilakukan analisis terhadap
semua uji asumsi klasik, lalu dilihat mana yang tidak memenuhi
persyaratan. Kemudian dilakukan perbaikan pada uji tersebut,
dan setelah memenuhi persyaratan, dilakukan pengujian pada
uji yang lain.

4.3 Pengujian Hipotesis


Peneliti menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan dan langkah-
langkah dalam melakukan pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesis dilakukan sesuai dengan rumusan hipotesis penelitian
pada Bab II. Untuk menguji hipotesis perlu diuraikan secara
sistematis sesuai dengan model empiris yang digunakan
78

(model regresi berganda atau analisis jalur) serta statistik uji


yang digunakan (uji-t, uji-F, dsb). Dalam pengujian hipotesis
dituliskan hipotesis yang diuji dan ketentuan pengujian. Contoh
untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel X1 terhadap
variabel Y, maka hipotesis yang diuji adalah:
H0 : ρyx1 ≤ 0
H1 : ρyx1 > 0

Ketentuan:
H0 ditolak : jika thitung > ttabel, yang berarti bahwa variabel
X1 berpengaruh terhadap variabel Y.
H0 diterima: jika thitung ≤ ttabel, yang berarti bahwa variabel
X1 tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
Dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan taraf
signifikansi α = 0,05 atau α = 0,01. Perhitungan dapat dibantu
dengan menggunakan komputer program Excel, SPSS, Lisrel,
dan sebagainya.

4.4 Pembahasan
Peneliti membahas hasil penelitian yang dideskripsikan
berdasarkan pengujian hipotesis masing-masing hipotesis yang
diuji. Pembahasan tersebut dimaksudkan untuk memperjelas
hasil pengujian hipotesis yang masih dirumuskan secara
statistika yang selanjutnya diuraikan secara kualitatif.
Pembahasan dimulai dari pembuktian empirik (hasil pengujian
hipotesis) pertama dan berikutnya, ditulis dalam subjudul-
subjudul. Kemudian menyampaikan kutipan pendapat pakar
(teori) atau penelitian terdahulu yang menyatakan adanya
pengaruh langsung antar variabel yang dibahas tersebut dan
jelaskan dengan kata-kata peneliti secara logis. Lalu
menjelaskan bahwa hasil penelitian mendukung atau menolak
teori atau penelitian terdahulu tersebut. Apabila terdapat
79

hipotesis yang tidak teruji (tidak ada pengaruh langsung antar


variabel), maka dikemukan argumentasi logis peneliti mengapa
hipotesis tidak teruji, termasuk keterbatasan penelitian.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan hasil pengujian hipotesis dan
pembahasan dari masing-masing pengujian hipotesis yang
telah dilakukan (kesimpulan 1: hasil penguji hipotesis pertama,
kesimpulan 2: hasil penguji hipotesis kedua, kesimpulan 3: hasil
penguji hipotesis ketiga,… dst). Dengan demikian kesimpulan
merupakan deskripsi ringkas dari hasil pengujian hipotesis dan
pembahasan.

5.2 Implikasi
Peneliti menjelaskan implikasi yang merupakan konsekuensi
logis dari kesimpulan penelitian yang dilanjutkan dengan
upaya-upaya perbaikan. Kesimpulan penelitian dikemukakan
kembali satu persatu dan masing-masing diberi makna/arti dan
dijelaskan. Selanjutnya dikemukakan pemikiran tentang
berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan/
memperbaiki variabel-variabel yang diteliti (sesuai indikator-
indikator variabel yang mempengaruhi/bebas) yang pada
akhirnya dapat meningkatkan/memperbaiki variabel yang
dipengaruhi/terikat atau obyek/subyek dan institusi/lembaga/
organisasi tempat penelitian dilakukan. Sebagai contoh jika
hasil penelitian menemukan bahwa variabel X1 (training)
berpengaruh langsung positif terhadap variabel Y (kesiapan
organisasi), maka dapat dikemukakan upaya-upaya
peningkatan variabel X1 dalam rangka meningkatkan
variabel Y. Peneliti dapat mengemukakan bahwa training dapat
80

ditingkatan dengan upaya-upaya antara lain: analisis


kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi
dan sebagainya. Masing-masing upaya tersebut diuraikan
sehingga memperjelas implikasi yang dimaksud.

5.3 Saran
Peneliti mengemukakan saran yang ditujukan kepada pihak-
pihak terkait tentang perlunya penelitian/kajian lanjutan dari
hasil penelitian (jika obyek yang diteliti tersebut masih perlu
untuk diteliti/dikaji lebih lanjut) dan implementasi hasil penelitian
untuk pemecahan masalah-masalah praktis bagi pihak-pihak
terkait (stakeholder).

7.2 Tesis/Disertasi Kualitatif

7.2.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Kualitatif


Tesis/disertasi kuantitatif disusun dengan bagian-bagian sebagai
berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Halaman Judul,
Lembar Pengesahan, Pernyataan Orisionalitas, Pernyataan
Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan
Akademis, Kata Pengantar, Abstrak (Abstract), Daftar Isi, Daftar
Gambar (jika ada), dan Daftar Tabel (jika ada).

2. Bagian Inti
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus dan
Subfokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, dan Manfaat Penelitian (Manfaat Teoretis dan
Manfaat Praktis).
81

b. Bab II Kajian Teoretik, berisi: Deskripsi Konseptual (Fokus


dan Subfokus penelitian) serta Hasil Penelitian Terdahulu
yang Relevan.
c. Bab III Metode Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Rencana Jadwal Penelitian), Subyek
dan Sampel Penelitian, Keabsahan Data, Teknik
Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.
d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: Hasil
Penelitian (terdiri dari Temuan Penelitian Subfokus 1,
Temuan Penelitian Subfokus 2, Temuan Penelitian
Subfokus 3, …dst) dan Pembahasan (terdiri dari
Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 1,
Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 2,
Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 3, … dst).
e. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi, berisi: Kesimpulan
(Subfokus 1, Subfokus 2, Subfokus 3, …dst) dan
Rekomendasi.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan
dalam tesis/disertasi) serta Lampiran (minimal terdiri dari
lampiran Surat Keterangan Penelitian, Pedoman Wawancara,
Catatan Hasil Wawancara, Dokumen Pendukung) dan Riwayat
Hidup Peneliti.

7.2.2 Sistematika Tesis/Disertasi Kualitatif


Tesis/disertasi kualitatif disusun dengan sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISIONALITAS
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
82

KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Deskripsi Konseptual
2.1.1 Konsep Fokus Penelitian
2.1.2 Konsep Subfokus Penelitian1
2.1.3 Konsep Subfokus Penelitian 2
2.1.4 Konsep Subfokus Penelitian 3
2.1.5 dst
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Subyek dan Sampel Penelitian
3.2.1 Subyek Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.4 Pemeriksaan Keabsahan Data
83

3.5 Teknik Analisis Data


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Temuan Penelitian Subfokus 1
4.1.2 Temuan Penelitian Subfokus 2
4.1.3 Temuan Penelitian Subfokus 3
4.1.4 dst
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 1
4.2.2 Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 2
4.2.3 Pembahasan Temuan Penelitian Subfokus 3
4.2.4 dst

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1 Kesimpulan
5.2 Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:
LAMPIRAN 1: SURAT KETERANGAN PENELITIAN (dari
institusi/lembaga/organisasi tempat penelitian)
LAMPIRAN 2. PEDOMAN WAWANCARA
LAMPIRAN 3. TRANSKRIP WAWANCARA (boleh tidak dilampirkan,
namun wajib ditunjukkan saat ujian tesis/disertasi)
LAMPIRAN 4. DOKUMEN PENDUKUNG (dapat berupa foto-foto dan
dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian).

RIWAYAT HIDUP PENELITI


84

7.2.3 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi Kualitatif

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peneliti mendeskripsikan tentang permasalahan yang menjadi
alasan atau yang melatarbelakangi penelitian dilakukan. Dalam
penelitian kualitatif, hal yang menjadi permasalahan utama
adalah kondisi, fenomena, kasus atau gejala-gejala yang
merupakan obyek/subyek penelitian. Uraian dimulai dengan
penjelasan tentang fenomena, kasus atau gejala-gejala
tersebut terlebih dahulu secara umum. Kemudian diuraikan
tentang kondisi obyek/subyek penelitian sesuai kenyataan yang
ada/fakta (Das Sein) dengan menuliskan data awal yang
diperoleh oleh peneliti melalui studi pendahuluan. Lalu peneliti
menguraikan kondisi obyek/subyek penelitian yang
seharusnya/ideal (Das Sollen) dengan menuliskan referensi
atau dasar-dasar regulasi/aturannya serta dapat juga
menuliskan penelitian terdahulu yang relevan. Permasalahan
akan tergambar jika terjadi penyimpangan/kesenjangan (gap)
antara Das Sein dan Das Sollen atau adanya ketidaksesuaian
antara kondisi riil di lapangan dengan idealnya, setelah
dibandingkan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti dapat
menyatakan bahwa permasalahan ini menarik dan perlu/urgen
untuk diteliti. Selain itu, peneliti dapat mengemukakan tentang
ketertarikan dan urgensi penelitian untuk dilakukan dengan
menyampaikan pertimbangan-pertimbangan lain tentang
ketertarikannya untuk meneliti obyek/subyek penelitian
tersebut. Teknik menulis latar belakang dapat digambarkan
dalam “segitiga terbalik” seperti di bawah ini:
85

Kondisi/gambaran umum yang berkaitan dengan obyek/subyek


yang diteliti (dua atau satu tingkat di atas obyek yang diteliti)
Kondisi/fenomena/kasus obyek/subyek penelitian
yang ada/fakta (Das Sein)
Kondisi obyek/subyek penelitian yang
seharusnya/idealnya (Das Sollen)
Kesenjangan antara kondisi
fakta dan ideal: timbul masalah
(sebagai alasan menarik
Teori/pendapat
pakar, regulasi atau
dan perlu untuk diteliti)
penelitian terdahulu. Pertimbangan/alasan- Data awal obyek
alasan lain perlunya (diperoleh melalui
obyek/subyek studi pendahuluan)
tersebut
diteliti

Gambar 7.6 Teknik Menulis Latar Belakang Penelitian


Kualitatif

1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian


Peneliti menetapkan fokus penelitian yang pada dasarnya yaitu
obyek utama yang diteliti. Fokus penelitian inilah yang
kemudian menjadi permasalahan utama yang diteliti. Setelah
fokus penelitian ditetapkan, selanjutnya peneliti menetapkan
sudut tinjauan dari fokus tersebut yang merupakan sub-
subfokus penelitian. Fokus dan sub-subfokus penelitian
dituliskan dalam bentuk pernyataan, bukan kalimat pertanyaan.
Misalnya fokus penelitian adalah “Pengelolaan wilayah
perbatasan darat di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat”.
Lebih spesifik, penelitian dilakukan terhadap permasalahan-
permasalahan yang menjadi sub-subfokus antara lain:
1. Kondisi masyarakat wilayah perbatasan darat di
Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
86

2. Upaya-upaya pemerintah dalam pengelolaan wilayah


perbatasan darat di Kabupaten Sanggau, Kalimantan
Barat.
3. Dampak dari pengelolaan wilayah perbatasan darat
di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

1.3 Rumusan Masalah


Peneliti merumuskan masalah utama berdasarkan fokus
penelitian yang telah ditetapkan sebagai pertanyaan
utama/payung penelitian. Masalah utama penelitian inilah yang
kemudian dapat dijadikan judul penelitian. Selanjutnya peneliti
merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang lebih
spesifik sesuai dengan sub-subfokus penelitian yang
dirumuskan dalam kalimat pertanyaan.

1.4 Tujuan Penelitian


Peneliti menjelaskan tujuan penelitian yang ingin dicapai dari
kegiatan penelitian yang didasarkan permasalahan yang telah
dirumuskan. Tujuan umum terkait dengan permasalahan yang
menjadi fokus penelitian dan tujuan spesifik terkait dengan
permasalahan yang menjadi sub-subfokus penelitian. Tujuan
penelitian dituliskan dalam kalimat pernyataan.

1.5 Manfaat Penelitian


Peneliti menjelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil
penelitian yang meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.
Manfaat teoretis yaitu manfaat terhadap pengembangan ilmu
(ilmu interdisipliner pertahanan dan khususnya ilmu sesuai
program studinya masing-masing), penelitian, dan kajian-kajian
selanjutnya. Sedangkan manfaat praktis adalah manfaat hasil
penelitian untuk institusi/lembaga/organisasi tempat penelitian
87

dilakukan atau sebagai masukan dalam pemecahan masalah-


masalah praktis dalam kehidupan masyarakat lainnya.

BAB II KAJIAN TEORETIK

2.1 Deskripsi Konseptual


Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep dari berbagai
ahli/pakar yang diperoleh dari berbagai referensi yang
berhubungan dengan fokus dan sub-subfokus penelitian.
Referensi dapat berasal dari buku, jurnal/e-journal, undang-
undang/peraturan-peraturan, internet/website dan sebagainya.
Peneliti tidak hanya menuliskan berbagai konsep dari para
ahli/pakar, namun dituntut untuk menganalisis masing-masing
konsep karena bagian ini merupakan kajian konsep/teori bukan
hanya landasan konsep/teori. Semakin banyak konsep yang
dikutip, akan mencerminkan bahwa wawasan peneliti terhadap
permasalahan penelitian semakin luas. Peneliti dituntut
minimal untuk menggunakan 5 (lima) rujukan konsep masing-
masing fokus dan sub-subfokus untuk tesis atau 7 (tujuh)
rujukan konsep masing-masing fokus dan sub-subfokus untuk
disertasi.

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan


Peneliti menuliskan hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu
yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan
dengan penelitian yang sedang dilakukannya. Laporan hasil-
hasil penelitian atau kajian terdahulu dapat berupa disertasi,
tesis, jurnal atau karya-karya tulis ilmiah lainnya. Hasil-hasil
penelitian atau kajian terdahulu yang relevan dituliskan dengan
urutan: nama peneliti, tahun penelitian/penulisan dilakukan,
judul penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan hasil
penelitiannya yang dituliskan dalam bentuk dideskripsi/narasi.
88

Selanjutnya, hasil penelitian dari berbagai penelitian atau


kajian terdahulu tersebut ibandingkan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti, dituliskan persamaan maupun
perbedaan yang dituliskan dalam bentuk tabel.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilakukan.
Peneliti juga menjelaskan waktu lamanya penelitian dilakukan
berikut jadwal penelitiannya (untuk proposal penelitian: rencana
jadwal penelitian).

3.2 Subyek dan Sampel Penelitian


Peneliti menjelaskan subyek penelitian yaitu siapa saja para
informan/nara sumber yang dijadikan sumber data/informasi
dalam penelitian (ahli/akademisi, praktisi, pembuat kebijakan,
pengguna/atasan/pemimpin suatu institusi/lembaga/organisasi,
pelaku/pegawai/karyawan/prajurit atau masyarakat). Peneliti
juga menjelaskan teknik penentuan sampel penelitian yang
digunakan. Misalnya menggunakan teknik penentuan sampel
sesuai dengan tujuan penelitian (purposive sampling). Jumlah
sampel disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya
menggunakan teknik bola salju (snowball) yang semula hanya
beberapa informan kemudian dapat berkembang jumlahnya
menjadi lebih banyak sampai kebutuhan informasi dari para
informan tersebut sudah mencukupi.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data, antara lain: wawancara, observasi, studi
dokumentasi, focus group discussion (FGD) dan sebagainya.
89

3.4 Pemeriksaan Keabsahan Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam memeriksa
keabsahan atau keterandalan data. Pemeriksaan keabsahan
data antara lain: derajat kepercayaan/kredibilitas (credibility),
keteralihan/transferalibitas (transferability), ketergantungan/
dependabilitas (dependability), kepastian/konfirmabilitas
(confirmability), dan dapat hanya dengan menggunakan teknik
triangulasi, baik triangulasi sumber data, triangulasi teknik
pengumpulan data, maupun triangulasi waktu.

3.5 Teknik Analisis Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam
menganalisis data yang disesuaikan dengan jenis penelitian
kualitatif yang dilakukan. Data yang berhasil dikumpulkan,
kemudian dianalisis dengan langkah-langkah: (1) reduksi data
(memilih data yang penting-penting dan diperlukan),
(2) penyajian data (data yang terpilih disajikan dalam bentuk
kutipan langsung maupun tidak langsung dan disajikan pada
Bab IV hasil penelitian), dan pengambilan keputusan/verifikasi
(data yang disajikan dianalisis/diinterprestasi/dibahas dan
disimpulkan oleh peneliti).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Peneliti menyajikan data atau temuan yang sudah
direduksi/dipilih dari masing-masing subfokus (temuan
penelitian subfokus 1, temuan penelitian subfokus 2, temuan
penelitian subfokus 3, …dst). Data hasil penelitian dapat
disajikan dalam bentuk kutipan langsung/para prase/kalimat/
narasi/deskripsi, tabel, grafik, diagram atau bentuk yang lainnya
sesuai dengan data yang berhasil dikumpulkan dan kebutuhan
penelitian.
90

4.2 Pembahasan
Peneliti membahas temuan-temuan penelitian yang sudah
direduksi dan disajikan pada bagian hasil penelitian.
Pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian juga
disesuiakan dengan sub-subfokus penelitian (pembahasan
temuan penelitian subfokus 1, pembahasan temuan penelitian
subfokus 2, pembahasan temuan penelitian subfokus 3, … dst).
Pembahasan tersebut merupakan interprestasi atau verifikasi
peneliti terhadap temuan atau hasil penelitian dengan
menghubungkan berbagai konsep atau teori yang relevan
dengan pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan hasil atau temuan-temuan penelitian
dan pembahasan disesuiakan dengan sub-subfokus penelitian
(kesimpulan subfokus 1, kesimpulan subfokus 2, kesimpulan
subfokus 3, …dst). Kesimpulan tersebut merupakan deskripsi
ringkas dari hasil atau temuan-temuan penelitian dan
pembahasan.

5.2 Rekomendasi
Peneliti mengemukakan rekomendasi yang ditujukan kepada
pihak-pihak terkait tentang perlunya penelitian/kajian lanjutan
dari hasil penelitian (jika obyek yang diteliti tersebut masih perlu
untuk diteliti/dikaji lebih lanjut) dan implementasi hasil penelitian
untuk pemecahan masalah-masalah praktis bagi pihak-pihak
terkait (stakeholder).
91

7.3 Tesis/Disertasi Evaluasi Program/Kebijakan (Tesis/Disertasi


Kombinasi)

7.3.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Evaluasi Program/Kebijakan


Tesis/disertasi evaluasi program/kebijakan disusun dengan bagian-
bagian sebagai berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi: Sampul Depan (Cover), Halaman Judul,
Lembar Pengesahan, Pernyataan Orisionalitas, Persetujuan
Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis, Kata
Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Gambar (jika ada), dan
Daftar Tabel (jika ada).

2. Bagian Inti
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus dan
Subfokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, dan Manfaat Penelitian (Manfaat Teoretis dan
Manfaat Praktis).
b. Bab II Kajian Teoretik, berisi: Deskripsi Konseptual
(Konsep Evaluasi Program/Kebijakan, Konsep Program/
Kebijakan yang Dievaluasi, Model Evaluasi
Program/Kebijakan yang Digunakan), Hasil Penelitian
Terdahulu yang Relevan, dan Kriteria Evaluasi.
c. Bab III Metodologi Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Jadwal Penelitian), Subyek dan
Sampel Penelitian, Desain Penelitian (sesuai dengan
model evaluasi yang digunakan), Instrumen dan Alat
Bantu Penelitian (Kisi-Kisi Instrumen dan Validitas
Instrumen), Pemeriksaan Keabsaan Data (untuk data
kualitatif), dan Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik
Analisis Data.
92

d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: Hasil


Evaluasi (terdiri dari Hasil Evaluasi Subfokus 1, Hasil
Evaluasi Subfokus 2, Hasil Evaluasi Subfokus 3, …dst)
dan Pembahasan (terdiri dari Pembahasan Hasil Evaluasi
Subfokus 1, Pembahasan Hasil Evaluasi Subfokus 2,
Pembahasan Hasil Evaluasi Subfokus 3, … dst).
e. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi, berisi: Kesimpulan
(Subfokus 1, Subfokus 2, Subfokus 3, …dst) dan
Rekomendasi.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan
dalam tesis/disertasi) serta Lampiran (minimal: Surat
Keterangan Penelitian, Instrumen dan Alat Bantu Penelitian,
Data Hasil Jawaban Kuesioner, Catatan Hasil Wawancara,
Dokumen Pendukung), dan Riwayat Hidup Peneliti.

7.3.2 Sistematika Tesis/Disertasi Evaluasi Program/Kebijakan


Tesis/disertasi evaluasi program/kebijakan disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISIONALITAS
PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
93

1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian


1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Konsep Evaluasi Program/Kebijakan
2.2 Konsep Program/Kebijakan yang Dievaluasi
2.3 Model Evaluasi Program/Kebijakan yang Digunakan
2.4 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.5 Kriteria Evaluasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Subyek dan Sampel Penelitian
3.2.1 Subyek Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Desain Penelitian
3.4 Instrumen dan Alat Bantu Penelitian
3.4.1 Kisi-Kisi Instrumen
3.4.2 Validitas Instrumen
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Pemeriksaan Keabsaan Data
3.7 Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Evaluasi Subfokus 1
4.1.2 Hasil Evaluasi Subfokus 2
94

4.1.3 Hasil Evaluasi Subfokus 3


4.1.4 dst
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Hasil Evaluasi Subfokus 1
4.2.2 Pembahasan Hasil Evaluasi Subfokus 2
4.2.3 Pembahasan Hasil Evaluasi Subfokus 3
4.2.4 dst

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1 Kesimpulan
5.2 Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:
LAMPIRAN 1. SURAT KETERANGAN PENELITIAN (dari institusi/
lembaga/organisasi tempat penelitian)
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN DAN ALAT BANTU PENELITIAN
(kuesioner (jika ada), pedoman/ceklist observasi, dan
pedoman wawancara)
LAMPIRAN 3. DATA HASIL JAWABAN KUESIONER (jika ada)
LAMPIRAN 4. CATATAN HASIL WAWANCARA (boleh tidak
dilampirkan, namun wajib ditunjukkan saat Ujian
Tesis/Disertasi)
LAMPIRAN 5. DOKUMEN PENDUKUNG (dapat berupa foto-foto dan
dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian).

RIWAYAT HIDUP PENELITI


95

7.3.3 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi Evaluasi Program/


Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peneliti mendeskripsikan tentang permasalahan berupa suatu
program/kebijakan yang menjadi alasan atau yang
melatarbelakangi penelitian dilakukan. Uraian dimulai dengan
penjelasan tentang program/kebijakan terlebih dahulu secara
umum. Kemudian diuraikan tentang program/kebijakan di
institusi/lembaga/organisasi tempat penelitian dilakukan sesuai
kenyataan yang ada/fakta (Das Sein) dengan menuliskan data
awal yang diperoleh oleh peneliti melalui studi pendahuluan.
Lalu peneliti menguraikan kondisi program/kebijakan tersebut
yang seharusnya/ideal (Das Sollen) dengan menuliskan
referensi, perencanaan atau dasar-dasar regulasinya.
Permasalahan akan tergambar jika terjadi penyimpangan
antara Das Sein dan Das Sollen. Berdasarkan hal ini, maka
peneliti dapat menyatakan bahwa program/kebijakan tersebut
menarik dan perlu untuk diteliti/dievaluasi. Selain itu, peneliti
dapat mengemukakan pertimbangan-pertimbangan lain yang
mendukung bahwa obyek penelitian tersebut menarik dan perlu
untuk diteliti/dievaluasi. Teknik menulis latar belakang dapat
digambarkan dalam “segitiga terbalik” seperti di bawah ini:
96

Kondisi/gambaran umum yang berkaitan dengan obyek yang


diteliti (dua atau satu tingkat di atas obyek yang diteliti)
Kondisi obyek (program/kebijakan)
yang ada/fakta (Das Sein)
Kondisi program/kebijakan yang
seharusnya/idealnya (Das Sollen)
Kesenjangan antara kondisi
fakta dan ideal: timbul masalah
(sebagai alasan menarik dan
perlu untuk diteliti/dievaluasi)
Teori/pendapat
pakar, regulasi atau Pertimbangan/alasan-
Data awal obyek
rencana program/ alasan lain perlunya
(diperoleh melalui
kebijakan. obyek/subyek studi pendahuluan)
tersebut
diteliti

Gambar 7.7 Teknik Menulis Latar Belakang Penelitian


Evaluasi Program/Kebijakan

1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian


Peneliti menetapkan fokus penelitian yang pada dasarnya yaitu
obyek utama berupa program/kebijkan yang diteliti/dievaluasi.
Fokus penelitian inilah yang kemudian menjadi permasalahan
utama yang diteliti. Setelah fokus penelitian ditetapkan,
selanjutnya peneliti menetapkan sudut tinjauan dari fokus
tersebut yang merupakan sub-subfokus penelitian. Fokus dan
sub-subfokus penelitian dituliskan dalam bentuk pernyataan,
bukan kalimat pertanyaan.

1.3 Rumusan Masalah


Peneliti merumuskan masalah utama berdasarkan fokus
penelitian yang telah ditetapkan sebagai pertanyaan
utama/payung penelitian. Masalah utama penelitian inilah yang
kemudian dapat dijadikan judul penelitian. Selanjutnya peneliti
merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang lebih
97

spesifik sesuai dengan sub-subfokus penelitian. Rumusan


masalah dituliskan dalam kalimat pertanyaan.

1.4 Tujuan Penelitian


Peneliti menjelaskan tujuan penelitian yang ingin dicapai dari
kegiatan penelitian yang didasarkan permasalahan yang telah
dirumuskan. Tujuan umum terkait dengan permasalahan yang
menjadi fokus penelitian dan tujuan spesifik terkait dengan
permasalahan yang menjadi sub-subfokus penelitian. Tujuan
penelitian dituliskan dalam bentuk/kalimat pernyataan.

1.5 Manfaat Penelitian


Peneliti menjelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil
penelitian yang meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.
Manfaat teoretis yaitu manfaat terhadap pengembangan ilmu
(ilmu interdisipliner pertahanan dan khususnya ilmu sesuai
program studinya masing-masing), penelitian, dan kajian-kajian
selanjutnya. Sedangkan manfaat praktis adalah manfaat hasil
penelitian untuk institusi/lembaga/organisasi tempat penelitian
dilakukan atau sebagai masukan dalam pemecahan masalah-
masalah praktis dalam kehidupan masyarakat lainnya.

BAB II KAJIAN TEORETIK

2.1 Konsep Evaluasi Program/Kebijakan


Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep dari berbagai
ahli/pakar yang diperoleh dari berbagai referensi tentang
evaluasi program/kebijakan. Referensi dapat berasal dari buku,
jurnal/e-journal, undang-undang/peraturan-peraturan, internet/
website dan sebagainya. Peneliti tidak hanya menuliskan
berbagai konsep dari para ahli/pakar, namun dituntut untuk
menganalisis masing-masing konsep. Semakin banyak konsep
yang dikutip, akan mencerminkan bahwa wawasan peneliti
98

terhadap permasalahan penelitian semakin luas. Peneliti


dituntut minimal untuk menggunakan 5 (lima) rujukan konsep
tentang evaluasi program/kebijakan untuk tesis dan 7 (tujuh)
rujukan konsep tentang evaluasi program/kebijakan untuk
disertasi.

2.2 Konsep Program/Kebijakan yang Dievaluasi


Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep tentang program/
kebijakan yang diteliti/dievaluasi. Hal-hal yang dideskripsikan
sesuai dengan jenis program/kebijakan yang diteliti/dievaluasi,
misalnya tentang: tujuan, sasaran, kebutuhan, rumusan
program/kebijakan, implementasi atau penerapan program/
kebijakan selama ini, serta hasil (outcomes) dari implementasi
atau penerapan program/ kebijakan tersebut. Peneliti akan
dapat mendeskripsikan tentang program/kebijakan yang
diteliti/dievaluasi setelah melakukan studi pendahuluan
sebelum menyusun proposal penelitian dan melakukan
penelitian.

2.3 Model Evaluasi Program/Kebijakan yang Digunakan


Peneliti mendeskripsikan konsep tentang model evaluasi
program/kebijakan yang dipilih dan digunakan untuk
mengevaluasi sesuai dengan karakteristik program/kebijakan
yang diteliti. Sebelumnya, peneliti dapat mendeskripsikan
secara ringkas tentang model-model evaluasi yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi program/kebijakan, antara lain:
(1) Goal Oriented Evaluation Model (dikembangkan oleh Tyler),
(2) Goal Free Evaluation Model (dikembangkan oleh Scriven),
(3) Formatif Sumatif Evaluation Model (dikembangkan oleh
Michael Schiven), (4) Stake’s Countenance Model
(dikembangkan oleh Stake), (5) Responsive Evaluation Model
(dikembangkan oleh Stake), (6) CSE-UCLA Evaluation Model,
99

menekankan pada kapan evaluasi dilakukan, (7) CIPP


Evaluation Model (dikembangkan oleh Stufflebeam),
(8) Discrepancy Model (dikembangkan oleh Provus), dan
sebagainya.

2.4 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan


Peneliti menuliskan hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu
yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang relevan
(topik/obyeknya) dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Laporan hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu dapat
berupa disertasi, tesis, jurnal atau karya-karya tulis ilmiah
lainnya. Hasil-hasil penelitian atau kajian terdahulu yang
relevan dituliskan dengan urutan: nama peneliti/penulis, tahun
penelitian/penulisan dilakukan, judul penelitian/penulisan,
metode penelitian yang digunakan, dan hasil penelitiannya
yang dituliskan dalam bentuk deskripsi/narasi. Selanjutnya,
hasil penelitian dari berbagai penelitian atau kajian terdahulu
tersebut dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti, dituliskan persamaan maupun perbedaan yang
dituliskan dalam bentuk tabel.

2.5 Kriteria Evaluasi


Peneliti mengemukakan kriteria-kriteria atau indikator yang
merupakan standar dari masing-masing aspek yang dievaluasi.
Kriteria evaluasi dapat ditentukan berdasarkan kriteria/
ketentuan yang sudah ada, konsep atau teori, atau argumentasi
logis peneliti (sesuai kelaziman). Terlebih dahulu dideskripsikan
konsep tentang kriteria evaluasi, kemudian menyajikannya
dalam bentuk tabel dengan urutan: tahapan evaluasi, subfokus
penelitian, aspek yang dievaluasi, dan kriteria evaluasi. Berikut
ini contoh penulisan kriteria evaluasi dalam bentuk tabel
(menggunakan: Stake’s Countenance Model).
100

Tabel 7.1 Contoh Kriteria Evaluasi Kebijakan Penanaman


Modal Asing di Indonesia

Tahapan Subfokus Aspek yang


Kriteria Evaluasi
Evaluasi Penelitian Dievaluasi
Kondisi Awal  Rumusan  Rumusan  Rumusan jelas
(Antecendents) Peraturan Pasal 3  Rumusan realistis
Pemerintah  Rumusan terukur
Nomor 29  Dapat
Tahun 1999 implementasi-kan
Proses  Implementas  Proses  Sesuai prosedur
(Transaction) i Peraturan Perumusan perumusan
Pemerintah kebijakan/regulasi
Nomor 29 (proses
Tahun 1999 penyiapan,
persetujuan, dan
pengesahan)
 Proses  Terselenggarany
Sosialisasi a sosialisasi
dengan baik
 Proses  Sesuai konstitusi
Pelaksana- dan kepentingan
an ekonomi nasional
 Proses  Terawasinya
Pengawasa imple-mentasi
n dengan baik
Hasil  Pencapaian  Investor  Investor tunduk
(Outcomes) Peraturan pada peraturan
Pemerintah Indonesia
Nomor 29  Investor
Tahun 1999 berperan/andil
dalam meningkat-
kan perekonomi-
an Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilakukan.
Peneliti juga menjelaskan waktu lamanya penelitian dilakukan
101

berikut jadwal penelitiannya (untuk proposal penelitian: rencana


jadwal penelitian).

3.2 Subyek dan Sampel Penelitian


Peneliti menjelaskan subyek penelitian yaitu siapa saja para
informan/nara sumber yang dijadikan sumber data/informasi
atau responden. Peneliti juga menjelaskan teknik penentuan
sampel penelitian yang digunakan. Dalam penelitian kombinasi
dapat menggunakan teknik penentuan sampel sesuai dengan
tujuan penelitian (purposive sampling). Jumlah sampel
disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya menggunakan teknik
bola salju (snowball) yang semula hanya beberapa informan
kemudian dapat berkembang jumlahnya menjadi lebih banyak
sampai kebutuhan informasi dari para informan sudah
mencukupi.

3.3 Desain Penelitian


Peneliti menggambarkan desain penelitian dalam bentuk bagan
disesuikan dengan model evaluasi yang digunakan. Dari desain
penelitian tersebut sudah tergambar tentang tahapan evaluasi,
aspek yang dievaluasi, kriteria evaluasi serta keputusan dan
rekomendasi. Contoh desain penelitian evaluasi:
102

Tahapan Aspek yang Dievaluasi Kriteria Evaluasi Judgment


S
T
A 1. Rumusan jelas
Rumusan Pasal 3
Kondisi Awal 2. Rumusan realistis
K Peraturan Pemerintah
(Antecendents) 3. Rumusan terukur R
E’ Nomor 29 Tahun 1999 4. Dapat iimplementasikan
K
S E
E
C 1. Sesuai prosedur K
O perumusan P
U kebijakan/regulasi O
(proses penyiapan,
N U
persetujuan, dan
T 1. Proses Perumusan M
pengesahan)
Proses 2. Proses Sosialisasi T
E 2. Terselenggaranya
(Transaction) 3. Proses Pelaksanaan sosialisasi dengan baik E
N 4. Proses Pengawasan 3. Sesuai konstitusi dan U
A kepentingan ekonomi N
N nasional
S
C 4. Terawasinya D
implementasi dengan
E baik A
5. Penelitian terlaksana A
M 6. Pengabdian kepada N
O masyarakat terlaksana S
7. Investor
1. tunduk
Kerja sama pada
dengan
D peraturan
stakeholderIndonesia
terkait
Hasil - Investor I
E 2. Investor berperan/andil
terlaksana
(Outcomes) 8. dalam
Evaluasi kegiatan
meningkatkan
L
masing-masing proses
perekonomian Indonesia
terlaksana

Gambar 7.8 Contoh Desain Penelitian Evaluasi Kebijakan


Penanaman Modal Asing di Indonesia

3.4 Instrumen dan Alat Bantu Penelitian


Peneliti menjelaskan instrumen dan alat bantu penelitian yang
digunakan. Dalam penelitian evaluasi program/kebijakan dapat
menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner/angket
atau alat bantu penelitian berupa pedoman wawancara dan
pedoman observasi. Instrumen dan alat bantu penelitian
tersebut dapat digunakan secara sendiri-sendiri atau secara
bersamaan. Peneliti membuat kisi-kisi instrumen sesuai bentuk
instrument dan alat bantu penelitian yang digunakan (dalam
bentuk tabel). Selanjutnya peneliti melakukan validasi
103

instrumen yaitu validasi konstruk/teoretik yang dilakukan


dengan telaah pakar atau panel. Proses penelaahan konstruk
dimulai dari aspek-aspek yang dievaluasi, kriteria evaluasi
sampai dengan butir-butir pertanyaan/pernyataan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data, antara lain: wawancara, observasi, studi
dokumentasi, focus group discussion (FGD) dan sebagainya.

3.6 Pemeriksaan Keabsahan Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam memeriksa
keabsahan atau keterandalan data (untuk data kualitatif).
Pemeriksaan keabsahan data antara lain: derajat
kepercayaan/kredibilitas (credibility), keteralihan/transferalibitas
(transferability), ketergantungan/ dependabilitas (dependability),
kepastian/konfirmabilitas (confirmability), dan dapat hanya
dengan menggunakan teknik triangulasi, baik triangulasi
sumber data, triangulasi teknik pengumpulan data, maupun
triangulasi waktu.

3.7 Teknik Analisis Data


Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan dalam
menganalisis data yang disesuaikan dengan jenis penelitian
kombinasi (evaluasi program/kebijakan). Peneliti dapat
menganalisis secara kualitatif terlebih dahulu, kemudian
menganalisis secara kuantitatif. Analisis secara kualitatif
dilakukan dengan langkah-langkah: (1) reduksi data (memilih
data yang penting-penting dan diperlukan), (2) penyajian data
(data yang terpilih disajikan dalam bentuk kutipan langsung
maupun tidak langsung dan disajikan pada Bab IV hasil
penelitian), dan pengambilan keputusan/verifikasi (data yang
104

disajikan dianalisis/dibahas dan disimpulkan oleh peneliti).


Dalam proses pengambilan keputusan/verifikasi inilah peneliti
melakukan analisis secara kuantitatif dalam bentuk persentase
(%). Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan atau
implementasi suatu program/kebijakan, peneliti dapat
menggunakan ketentuan tentang kategori interprestasi data
hasil penelitian/evaluasi. Misalnya kategori interprestasi data
hasil penelitian/evaluasi seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 7.2 Contoh Kategori Interpretasi Data Hasil
Penelitian/Evaluasi

KATEGORI TINGKAT DESKRIPTOR


KETERLAKSANAAN
DAN KETERSEDIAAN
INTERPRETASI NILAI
(PENCAPAIAN)
Sebagian besar bahkan
TINGGI semua aspek terlaksana 71-100%
/tersedia sesuai kriteria
Sebagian aspek terlaksana/
MODERAT tersedia sebagian belum 41-70%
terlaksana sesuai kriteria
Kurang atau hanya sedikit
RENDAH yang terlaksana/tersedia < 40%
sesuai kriteria

Sumber: Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan,


(Jakarta: Grasindo, 2008), hlm. 139.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Peneliti menyajikan data atau temuan yang sudah
direduksi/dipilih dari masing-masing subfokus (temuan
penelitian subfokus 1, temuan penelitian subfokus 2, temuan
penelitian subfokus 3, … dst). Data hasil penelitian disajikan
dalam bentuk para prase/kalimat/narasi/deskripsi dan tabel.
105

4.2 Pembahasan
Peneliti membahas temuan-temuan penelitian yang sudah
direduksi dan disajikan pada bagian hasil penelitian.
Pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian juga
disesuaikan dengan sub-subfokus penelitian (pembahasan
temuan penelitian subfokus 1, pembahasan temuan penelitian
subfokus 2, pembahasan temuan penelitian subfokus 3, … dst).
Pembahasan tersebut merupakan interprestasi atau verifikasi
peneliti terhadap temuan atau hasil penelitian dengan
menghubungkan berbagai konsep atau teori yang relevan
dengan pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan hasil atau temuan-temuan penelitian
dan pembahasan disesuiakan dengan sub-subfokus penelitian
(kesimpulan subfokus 1, kesimpulan subfokus 2, kesimpulan
subfokus 3,… dst). Kesimpulan tersebut merupakan deskripsi
ringkas dari hasil atau temuan-temuan penelitian dan
pembahasan.

5.2 Rekomendasi
Peneliti mengemukakan rekomendasi yang ditujukan kepada
pihak-pihak terkait tentang perlunya penelitian/ evaluasi
lanjutan dari hasil penelitian (jika obyek yang diteliti tersebut
masih perlu untuk diteliti/dievaluasi lebih lanjut) dan
implementasi hasil penelitian untuk pemecahan masalah-
masalah praktis bagi institusi/lembaga/ organisasi yang
diteliti/dievaluasi atau pihak-pihak terkait (stakeholder) lainnya.
106

7.4. Tesis/Disertasi Pengembangan Model (Tesis/Disertasi


Kombinasi)

7.4.1 Bagian-Bagian Tesis/Disertasi Pengembangan Model

Tesis/disertasi pengembangan model disusun dengan bagian-bagian


sebagai berikut:

1. Bagian Awal
Bagian awal meliputi Sampul Depan (Cover), Halaman Judul,
Lembar Pengesahan, Pernyataan Orisionalitas, Persetujuan
Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis, Kata
Pengantar, Abstrak (Abstract), Daftar Isi, Daftar Gambar (jika
ada), dan Daftar Tabel (jika ada).

2. Bagian Inti
a. Bab I Pendahuluan, berisi: Latar Belakang, Fokus dan
Subfokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, dan Manfaat Penelitian (Manfaat Teoretis dan
Manfaat Praktis).
b. Bab II Kajian Teori, berisi: Konsep Model, Konsep Model
yang Dikembangkan, Kerangka Teoretik, dan Rancangan
Model.
c. Bab III Metodologi Penelitian, berisi: Tempat dan Waktu
Penelitian (termasuk Jadwal Penelitian), Karakteristik
Model yang Dikembangkan (Kriteria dan Alternatif),
Langkah-langkah Pengembangan Model (Penelitian
Pendahuluan, Perencanaan Pengembangan Model,
Validasi Evaluasi dan Revisi Model serta Implementasi
Model).
d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: Hasil
Pengembangan Model (terdiri dari Hasil Analisis,
Kebutuhan Data, Model Draft 1, Model Draft 2, …dst, dan
107

Model Final), Kelayakan Model (teoretik dan empiris),


Efektifitas Model (melalui uji coba), dan Pembahasan.
e. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir yaitu Daftar Pustaka (referensi yang digunakan
dalam tesis/disertasi) dan Lampiran (minimal: Surat Keterangan
Penelitian dan Instrumen) serta Riwayat Hidup Peneliti.

7.4.2 Sistematika Tesis/Disertasi Pengembangan Model


Tesis/disertasi pengembangan model disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
SAMPUL DEPAN (COVER)
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISIONALITAS
PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
DAFTAR TABEL (jika ada)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Hasil Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
1.5.2 Manfaat Praktis

BAB II KAJIAN TEORETIK


2.1 Konsep Model
108

2.2 Konsep Model yang Dikembangkan


2.3 Kerangka Teoretik
2.4 Rancangan Model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.2 Tempat Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Karakteristik Model yang Dikembangkan
3.2.1 Kriteria
3.2.2 Alternatif
3.3 Langkah-langkah Pengembangan Model
3.3.1 Penelitian Pendahuluan
3.3.2 Perencanaan Pengembangan Model
3.3.3 Validasi, Evaluasi dan Revisi Model
3.3.4 Implementasi Model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengembangan Model
4.1.1 Kelayakan Model
4.1.2 Efektifitas Model
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
5.2 Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN:
LAMPIRAN 1: SURAT KETERANGAN PENELITIAN (dari
institusi/lembaga/ organisasi tempat penelitian)
LAMPIRAN 2. INSTRUMEN

RIWAYAT HIDUP PENELITI


109

7.4.3 Penjelasan Isi Sistematika Tesis/Disertasi Pengembangan Model

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peneliti mendeskripsikan tentang permasalahan berupa suatu
model yang dilaksanakan belum efektif untuk mencapai tujuan,
bahkan belum ada. Permasalahan ini menjadi alasan atau
yang melatarbelakangi penelitian dilakukan. Uraian dimulai
dengan penjelasan tentang model terlebih dahulu secara
umum. Kemudian diuraikan tentang model yang diteliti sesuai
kenyataan yang ada/fakta (Das Sein) dengan menuliskan data
awal yang diperoleh oleh peneliti melalui studi pendahuluan.
Lalu peneliti menguraikan tentang model yang seharusnya/ideal
(Das Sollen). Jika terjadi ketidaksesuaian antara kondisi riil
dengan kondisi ideal tersebut, maka permasalahan akan
tergambar. Untuk itu, perlu dan penting dilakukan penelitian
pengembangan model. Selain itu, peneliti dapat
mengemukakan pertimbangan-pertimbangan lain yang
mendukung bahwa model tersebut menarik dan perlu untuk
diteliti. Teknik menulis latar belakang dapat digambarkan dalam
“segitiga terbalik” seperti di bawah ini:
110

Kondisi/gambaran umum yang berkaitan dengan


obyek yang diteliti (tentang model)

Kondisi riil obyek (model) yang ada/fakta


(Das Sein)

Kondisi model yang seharusnya/ideal


(Das Sollen)

Kesenjangan antara kondisi


riil dan ideal: timbul masalah
(alasan model perlu dan penting
Teori/pendapat untuk diteliti/dikembangkan)
pakar, regulasi atau Pertimbangan/alasan- Data awal obyek
rancangan model (diperoleh melalui
alasan lain perlunya
ideal studi pendahuluan)
obyek (model)
tersebut
diteliti/di-
kembang-
kan

Gambar 7.9 Teknik Menulis Latar Belakang Penelitian


Pengembangan Model

1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian


Peneliti menetapkan fokus penelitian yang pada dasarnya yaitu
obyek utama berupa model yang diteliti dan yang akan
dikembangkan. Fokus penelitian inilah yang kemudian menjadi
permasalahan utama yang diteliti. Setelah fokus penelitian
ditetapkan, selanjutnya peneliti menetapkan sub-subfokus
penelitian yang merupakan sudut tinjauan dari fokus tersebut.
Fokus dan sub-subfokus penelitian dituliskan dalam bentuk
pernyataan, bukan kalimat pertanyaan. Misalnya fokus
penelitian adalah “Model kerja sama sipil militer dalam
penanggulangan bencana alam pada fase tanggap darurat
dengan metode sistem dinamik (dynamics system) di
Kabupaten Bogor”. Lebih spesifik, penelitian dilakukan terhadap
111

permasalahan-permasalahan yang menjadi sub-subfokus


sebagai berikut:
1. Kesiapan militer dalam penanggulangan bencana
alam pada fase tanggap darurat di Kabupaten Bogor.
2. Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan
bencana alam pada fase tanggap darurat di
Kabupaten Bogor.
3. Model dynamics system kerja sama sipil militer
dalam penanggulangan bencana alam pada fase
tanggap darurat di Kabupaten Bogor.

1.3 Rumusan Masalah


Peneliti merumuskan masalah utama berdasarkan fokus
penelitian yang telah ditetapkan sebagai pertanyaan
utama/payung penelitian. Masalah utama penelitian inilah yang
kemudian dapat dijadikan judul penelitian. Selanjutnya peneliti
merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang lebih
spesifik sesuai dengan sub-subfokus penelitian. Rumusan
masalah dituliskan dalam kalimat pertanyaan.

1.4 Tujuan Penelitian


Peneliti menjelaskan tujuan penelitian yang ingin dicapai dari
kegiatan penelitian yang didasarkan permasalahan yang telah
dirumuskan. Tujuan umum terkait dengan permasalahan yang
menjadi fokus penelitian dan tujuan spesifik terkait dengan
permasalahan yang menjadi sub-subfokus penelitian. Tujuan
penelitian dituliskan dalam bentuk/kalimat pernyataan.

1.5 Manfaat Penelitian


Peneliti menjelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil
penelitian yang meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.
Manfaat teoretis yaitu manfaat terhadap pengembangan ilmu
112

(ilmu interdisipliner pertahanan dan khususnya ilmu sesuai


program studinya masing-masing), penelitian, dan kajian-kajian
selanjutnya. Sedangkan manfaat praktis adalah manfaat hasil
penelitian untuk membantu dalam proses perencanaan secara
sistem.

BAB II KAJIAN TEORETIK

2.1 Konsep Pengembangan Model


Peneliti mendeskripsikan konseptual teori dari berbagai
ahli/pakar yang diperoleh dari berbagai referensi tentang
pengembangan model. Peneliti tidak hanya menuliskan
berbagai konsep dari para ahli/pakar, namun dituntut untuk
menganalisis kekuatan dan kelemahan masing-masing teori.
Peneliti juga menjelaskan relevansi model yang
dipilih/dikembangkan dengan konsep model yang akan
dikembangkan. Kemudian, peneliti menguraikan langkah-
langkah model yang akan dikembangkan.

2.2 Konsep Model yang Dikembangkan


Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep yang mendasari
pengembangan model. Hal-hal yang dideskripsikan sesuai
dengan yang dikembangkan berlandaskan paradigma/teori
tertentu, misalnya teori dynamic system model. Setelah
mendeskripsikan dan menganalisis beberapa konsep
selanjutnya dibuat sintesis atau konsep peneliti tentang model
yang akan dikembangkan.

2.3 Kerangka Teoretik


Peneliti menjelaskan kerangka teoretik yang diawali dengan
mendeskripsikan beberapa model yang ada dengan
menyampaikan kelebihan, kelemahan dan perbedaaan dengan
model yang dikembangkan oleh peneliti. Kemudian peneliti
113

menganalisis tentang keefektifan model yang akan


dikembangkan samapai akhirnya peneliti menentukan pilihan
model yang akan dikembangkan atas dasar teori. Jika model
yang digunakan diadaptasi dari model yang sudah ada,
maka perlu dielaskan alasan memilih model tersebut
untuk diadaptasi/dikembangkan komponen-komponen yang
disesuaikan dan kaitan antar komponen yang terlibat dalam
pengembangan.

2.4 Rancangan Model


Peneliti menyampaikan rancangan model atau desain model
yang dikehendaki dalam bentuk gambar bagan (flowchart) dan
penjelasan alur yang ada pada bagan tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Peneliti menjelaskan tempat atau lokus penelitian dilakukan.
Peneliti juga menjelaskan waktu lamanya penelitian dilakukan
berikut jadwal penelitiannya (untuk proposal penelitian: rencana
jadwal penelitian).

3.2 Karakteristik Model yang Dikembangkan


Peneliti mendeskripsikan karakteristik bagian model dalm
bentuk kriteria (acuan/syarat model tersebut perlu
dikembangkan) dan alternative (pilihan model yang
dirancang/diteliti).

3.3 Langkah-langkah Pengembangan Model


Pengembangan model dirancang/direncanakan dan dibuat
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
114

1. Penelitian Pendahuluan
Peneliti menjelaskan tentang hasil penelitian pendahuluan
berupa analisis kebutuhan (need assesment). Peneliti
menjelaskan juga bahwa model yang dihasilkan benar-
benar model sesuai dengan kebutuhan (based on need),
sehingga penjelasan menggambarkan kebutuhan model
tersebut sebagai jawaban atas kesenjangan (gap) antara
keadaan yang seharusnya (ideal) dengan kenyataan yang
ada. Dalam bagian ini peneliti juga menjelaskan metode
penelitian yang digunakan pada studi pendahuluan.
Peneliti juga menjelaskan instrumen yang digunakan serta
validasi instrumen tersebut.

2. Perencanaan Pengembangan Model


Peneliti memaparkan rancangan model yang
dikembangkan berupa sintaks model. Dalam
perencanaan model ini peneliti menentukan kriteria
kualitas model yang mencangkup kevalidan, kepraktisan,
dan keefektifan model. Peneliti juga menjelaskan teknik
yang digunakan untuk mengukur kualitas model tersebut.
Bila mengunakan expert judgment, maka harus dijelaskan
sejauhmana keterlibatannya dalam pengembangan model
tersebut. Pada tahap ini sudah dihasilkan rancangan
model yang siap untuk divalidasi.

3. Validasi, Evaluasi dan Revisi Model


Peneliti menjelaskan proses dan hasil validasi sampai
dengan revisi model sebagai berikut:
a. Proses dan hasil validasi konsep melalui telaah
pakar dan/atau panel.
b. Prosedur dan hasil uji coba model, termasuk
menjelaskan sasaran uji coba model.
115

c. Prosedur dan hasil evaluasi berdasarkan data uji


coba dengan menjelaskan teknik dan kriteria
evaluasi yang digunakan.
d. Bagian-bagian atau komponen model yang harus
direvisi.
e. Produk model yang telah direvisi.

Selanjutnya pada bagian ini, peneliti juga harus


menjelaskan tentang telaah pakar, uji coba kepada
kelompok kecil, dan uji coba kepada kelompok besar.

a. Telaah Pakar (Expert Judgement)


Penelitian menjelaskan prosedur dan hasil telaah
pakar yang dilakukan oleh para pakar yaitu untuk
mencermati model yang telah dihasilkan, kemudian
mereka diminta untuk memberikan masukan tentang
model tersebut. Berdasarkan masukan dari para
pakar, model tersebut direvisi. Para pakar yang sejak
awal sudah terlibat itulah yang diminta untuk
mencermati program/model.

b. Uji coba kepada kelompok kecil (Small Group


Try-out)
Peneliti menyajikan prosedur dan hasil uji coba pada
kelompok kecil, misalnya kumpulkan sekitar 10
hingga 15 responden (yang dianggap memiliki
karakteristik yang sama dengan tim penolong
bencana yang akan menjadi target sasaran program
atau main audience) untuk mengamati tayangan
program, kemudian mereka diminta memberikan
komentar/masukan tentang program yang
dikembangkan. Berdasarkan masukan-masukan dari
small group ini program direvisi. Sebagai contoh jika
116

yang menjadi sasaran utamanya kesiapan tenaga


penolong, maka uji program juga diberikan kepada
tenaga penolong.

c. Uji coba kepada kelompok besar (Field Try-out)


Peneliti menjelaskan prosedur dan hasil uji coba
lapangan. Isi penjelasan adalah uji coba dilakukan
kepada sejumlah responden yang banyak dengan
subjek yang lebih heterogen. Kalau uji coba kepada
para pakar dan kelompok kecil bisa dilakukan oleh
pihak internal yang telibat dalam kegiatan peneliti
pengembangan, maka uji coba lapangan sebaiknya
dilakukan oleh pihak luar. Hal ini dimaksudkan untuk
menjaga objektivitas dari kesimpulan yang
dihasilkan. Masukan dari hasil uji coba lapangan
inilah yang menjadi dasar terakhir bagi perbaikan
dan penyempurnaan model/produk. Setelah
diperbaiki sesuai masukan dari lapangan, maka
produk dianggap final dan siap untuk
diimplementasikan.

4. Implementasi Model
Peneliti menjelaskan cara mengimplementasikan model
yang dianggap final (final product). Untuk mengetahui
keberhasilan implementasi model, maka perlu dilakukan
evaluasi. Pada bagian ini peneliti harus menjelaskan
metode dan instrumen yang digunakan utuk menguji
kelayakan dan keefektifan model dengan menyertakan
teknik pengujian validasi instrumen serta dimungkinkan
melakukan pengujian hipotesis, maka uji statistik yang
digunakan untuk menguji model tersebut dijelaskan pada
bagian ini.
117

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengembangan Model


Peneliti menjelaskan secara mendalam, analisis tentang proses
model yang telah dikembangkan secara naratif. Hasil penelitian
dideskripsikan dalam subjudul yang memuat hal-hal yang
tercantum pada tujuan penelitian, untuk menggambarkan
bahwa hasil penelitian dapat menguji eferktivitas model.
Penyajian hasil penelitian dan pembahasan diawali dengan
pemberian gambaran lokasi penelitian dan karakteristik
responden. Dilanjutkan dengan model yang dihasilkan dan hal-
hal yang sesuai untuk menjawab pertanyan penelitian. Peneliti
menyajikan hasil penelitian pengembangan dengan
menjelaskan proses pengembangan dari draft pertama sampai
model final. Peneliti juga menjelaskan tentang kelayakan dan
efektifitas model final tersebut.

4.1.1 Kelayakan Model


Peneliti menyajikan proses dan hasil uji kelayakan model yang
dikembangkan baik uji teoritik maupun empiris. Penyajian hasil
diawali dengan mendeskripsikan metode yang digunakan
dalam uji kelayakan teoretik dengan menjelaskan pakar yang
terlibat dan proses pengujiannya, sedangkan untuk uji empiris
peneliti menjelaskan objek yang digunakan untuk uji coba
model. Pada akhir penjelasan, peneliti menyajikan hasil
pengujian yang menyatakan model yang dikembangkan layak.

4.1.2 Efektifitas Model


Peneliti menjelaskan proses dan hasil evaluasi keefektifan
model berdasarkan data pada saat implementasi model dengan
mengunakan kriteria evaluasi. Pada bagian ini dimungkinkan
adanya uji hipotesis, terutama jika kriteria yang digunakan
118

adalah norma dengan mengunakan desain eksperimen, maka


hasil pengujian persyaratan analisis statistik dan hasil
pengujian hipotesis untuk menguji efektifitas model dijelaskan
pada bagian ini.

4.2 Pembahasan
Peneliti membahas mengenai faktor pendukung dan
penghambat, baik dalam pengembangan model maupun dalam
implementasi dam diseminasi model. Kekuatan dan kelemahan
model yang dihasilkan, dibahas dan disajikan secara rinci pada
bagian ini.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan hasil penelitian tentang model yang
dihasilkan serta kelayakan dan keefektifan penggunaan model
tersebut.

5.2 Rekomendasi
Peneliti mengemukakan rekomendasi dalam pengembangan
model lebih lanjut dan merekomendasikan penggunaan model
yang berhasil dikembangkan kepada pihak-pihak terkait
(stakeholder) guna mencapai tujuan.
119

BAB VIII
KETENTUAN DAN TATA CARA PENULISAN TESIS/DISERTASI

8.1 Bahan dan Ukuran Kertas


Ketentuan bahan dan ukuran kertas yang digunakan untuk penulisan
proposal penelitian dan tesis/disertasi sebagai berikut:

1. Kertas yang digunakan adalah HVS ukuran A4 (21 cm x 29,7


cm) dan berat 80 gram. Pada setiap bab dibatasi kertas
pembatas berwarna merah muda berlogo Universitas
Pertahanan warna hitam.

2. Sampul Depan (Cover) dan Belakang. Untuk proposal


penelitian: sampul depan menggunakan sampul plastik bening
dan sampul belakang menggunakan kertas sampul berwarna
merah. Untuk tesis/disertasi: sampul depan dan belakang
(berbentuk hard cover) dibuat dari kertas linen berwarna
merah, diperkuat dengan karton dan dilapisi plastik.

8.2 Pengetikan
Ketentuan dan aturan pengetikan yang harus dipedomani dalam
penulisan proposal penelitian dan tesis/disertasi sebagai berikut:

1. Jenis huruf Arial, ukuran huruf 12 dan jarak ketikan 1,5 spasi.

2. Pengetikan dilakukan pada kertas satu muka, tidak bolak-


balik.

3. Batas pengetikan (margin): 4 cm dari batas atas, 4 cm dari


batas kiri, 3 cm dari batas kanan, dan 3 cm dari batas bawah.

4. Pengetikan dilakukan dengan rata kanan dan kiri


(justifyalignment).

5. Pengetikan judul/nama bab ditulis dengan huruf kapital dicetak


tebal dengan ukuran huruf 12 (menggunakan angka

119
120

Romawi setelah kata bab: BAB I, II, III…dst), yang diatur


simetris trapesium terbalik.

6. Pengetikan nomor dan huruf pada subbab derajat pertama,


kedua dan ketiga (empat nomor), diketik mulai dari batas tepi
kiri pada setiap tingkatannya. Setiap kata dimulai dengan
huruf kapital (kecuali kata penghubung dan kata depan),
dicetak tebal, tanpa garis bawah dan tidak diakhiri tanda titik.

7. Pengetikan huruf atau nomor pada subbab derajat lanjutan di


bawah subbab derajat ketiga: a, b, c,...dst dan 1), 2), 3), ...dst,
diketik mulai dari batas tepi kiri pada setiap tingkatannya.
Setiap kata dimulai dengan huruf kapital (kecuali kata
penghubung dan kata depan), tidak dicetak tebal, tanpa garis
bawah dan tidak diakhiri tanda titik.

8. Kalimat pertama dalam subbab masing-masing derajat dimulai


dengan alinea baru, diketik pada ketukan ketujuh atau satu
“tab”pada komputer mulai dari batas tepi kiri sesuai dengan
tingkatannya. Selanjutnya setiap alenia baru, diketik pada
ketukan ketujuh atau satu “tab” pada komputer mulai dari
batas tepi kiri.

9. Pengetikan kata “LAMPIRAN...” dan judul lampiran ditulis


dengan huruf kapital dicetak tebal dengan ukuran huruf 12
(menggunakan angka Arab: LAMPIRAN 1, 2, 3, …dst), yang
diatur simetris trapesium terbalik.

10. Penggunaan kata-kata atau istilah-istilah asing dicetak miring


(Italic).

11. Pengetikan dan pencantuman logo Universitas Pertahanan


pada hard cover tesis/disertasi dicetak menggunakan tinta
warna emas.
121

8.3 Penomoran

Ketentuan dan aturan penomoran yang harus dipedomani dalam


penulisan proposal penelitian dan tesis/disertasi sebagai berikut:
1. Halaman judul sampai dengan halaman daftar isi diberi nomor
angka Romawi kecil: i, ii, iii, ...dst yang diketik pada bagian
tengah bawah berjarak 1,5 cm dari batas bawah kertas.

2. Setiap halaman di bagian isi mulai dari Bab I sampai dengan


bagian akhir (lampiran-lampiran dan riwayat hidup peneliti)
diberi nomor angka Arab: 1, 2, 3, ...dst. Penomoran halaman
diketik pada sudut kanan atas dengan jarak 2 cm dari batas
atas kertas dan 3 cm dari batas kanan kertas. Kecuali apabila
pada halaman itu dimulai bab baru, nomor halaman
ditempatkan di bagian tengah bawah berjarak 1,5 cm dari
batas bawah kertas.

3. Nomor urut untuk bab, subbab derajat pertama, kedua, ketiga


dan derajat lanjutan di bawahnya ditulis secara berturut-turut
sebagai berikut:

a. Nomor bab menggunakan angka Romawi besar: I, II,


III,…dst. Huruf dan nomor ditulis dengan huruf kapital
dan dicetak tebal (bold).

b. Nomor Subbab derajat pertama, kedua dan ketiga


menggunakan angka Arab diberi anda titik di antara
angka-angka:

1.1 ... artinya subbab derajat pertama

1.1.1 ... artinya subbab derajat kedua, butir pertama

1.1.2 ... artinya subbab derajat kedua, butir kedua

1.1.2.1 .... artinya subbab derajat ketiga, butir pertama

1.1.2.2 .... artinya subbab derajat ketiga, butir kedua


122

c. Jika ada subbab derajat lanjutan di bawah subbab


derajat ketiga dan seterusnya, secara berturut-turut
ditulis dengan huruf Latin/Alfabetis kecil: a, b, c, ...dst,
angka Arab diberi tanda kurung tutup: 1), 2), 3),…dst.
Unsur di bawahnya lagi menggunakan huruf
Latin/Alfabetis kecil diberi tanda kurung tutup: a), b),
c),…dst.

Penomoran untuk bab, subbab derajat pertama, kedua, ketiga


dan derajat lanjutan di bawahnya, dapat dituliskan:

BAB I

1.1 ... (Subbab derajat pertama)

1.1.1 ... (Subbab derajat kedua, butir pertama)

1.1.1.1 ... (Subbab derajat ketiga, butir pertama)

a. … (Subbab lanjutan di bawah derajat ketiga, huruf)

1) … (Subbab lanjutan di bawah derajat ketiga, angka


kurung tutup)

a) … (Subbab lanjutan di bawah derajat ketiga angka


kurung tutup, huruf kurung tutup)

BAB II

2.1 ... (Subbab derajat pertama)

2.1.1 ... (Subbab derajat kedua, butir pertama)

dst.

BAB III

3.1 ... (Subbab derajat pertama)

3.1.1 ... (Subbab derajat kedua, butir pertama)

dst.
123

4. Jika ada rincian yang merupakan bagian dari uraian yang


terdapat pada subbab derajat pertama dan kedua,
menggunakan angka Arab: 1, 2, 3, ...dst, diketik pada ketukan
ketujuh atau satu “tab” di komputer dari batas tepi kiri.
Contoh:
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan sub-sub fokus penelitian di atas, maka
permasalahan penelitian dapat dirumuskan dalam pertanyaan
penelitian sebagai beikut:
1. Bagaimana sistem pengelolaan daerah perbatasan
saat ini?
2. Upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan
pemerintah daerah Kalimantan Barat dalam
mengelola daerah perbatasan?
3. dst.

5. Jika ada rincian yang merupakan bagian dari uraian yang


terdapat pada subbab derajat ketiga, menggunakan angka
huruf Latin kecil: a, b, c,…dst. Diketik pada ketukan ketujuh
atau satu “tab” di komputer dari batas tepi kiri.
Contoh:
2.1.2.1 Pilar Poros Maritim
Terdapat lima pilar kebijakan maritim yang menjadi
landasan Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia yaitu:
a. Budaya maritim.
b. Sumber daya maritim.
c. Infrastruktur dan konektivitas maritim.
d. Diplomasi maritim.
e. Pertahanan maritim

6. Jika ada rincian yang merupakan bagian dari uraian yang


terdapat pada subbab derajat lanjutan di bawah derajat ketiga,
124

huruf, menggunakan angka Arab diberi tanda kurung tutup: 1),


2), 3),…dst. Diketik pada ketukan ketujuh atau satu “tab” di
komputer dari batas tepi kiri.
Contoh:
a. ASEAN
ASEAN didirikan pada saat Deklarasi Bangkok yang
diselenggarakan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.
Tokoh pendiri ASEAN adalah:
1) Adam Malik (Indonesia)
2) Tun Abdul Razak (Malaysia)
3) Thanat Koman (Thailand)
4) Narciso Ramos (Filipina)
5) S. Rajaratnam (Singapura)

7. Jika ada rincian yang merupakan bagian dari uraian yang


terdapat pada subbab derajat lanjutan di bawah derajat ketiga,
angka kurung tutup, menggunakan huruf Latih kecil diberi
tanda kurung tutup: a), b), c),…dst. Diketik pada ketukan
ketujuh atau satu “tab” di komputer dari batas tepi kiri.
Contoh:
1) Nilai-nilai Bela Negara
Warga negara yang memiliki kesadaran bela negara
adalah mereka yang bersikap dan bertindak senantiasa
berorientasi pada nilai-nilai bela negara. Nilai-nilai bela negara
yang dikembangkan adalah:
a) Cinta tanah air.
b) Sadar berbangsa dan bernegara.
c) Yakin Pancasila sebagai ideologi bangsa.
d) Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
e) Memiliki kemampuan awal bela negara.
125

8. Jika ada rincian yang merupakan bagian dari uraian yang


terdapat pada subbab derajat lanjutan di bawah derajat ketiga,
huruf kurung tutup, menggunakan angka Arab diapit tanda
kurung: (1), (2), (3), …dst. Diketik pada ketukan ketujuh atau
satu “tab” di komputer dari batas tepi kiri.
Contoh:
a) Nilai Cinta Tanah Air
Mencintai tanah air tercermin dalam sikap dan perbuatan
antara lain:
(1) Menggunakan produk dalam negeri.
(2) Rajin belajar bagi kepentingan bangsa dan negara.
(3) Mencintai dan menjaga lingkungan hidup.
(4) dst.

9. Penomoran tabel dan gambar menggunakan dua angka Arab


diberi tanda titik di antara kedua angka tersebut.
Tabel 1.1 ... artinya tabel pertama pada Bab I
Tabel 2.1 ... artinya tabel pertama pada Bab II
Gambar 1.1 ... artinya gambar pertama pada Bab I
Gambar 2.1 ... artinya gambar pertama pada Bab II

10. Penomoran lampiran-lampiran menggunakan angka Arab: 1,


2, 3, ...dst.
Lampiran 1 ...
Lampiran 2 ...
dst.

8.4 Gaya Penulisan dan Penggunaan Bahasa


Penulisan memakai gaya esai. Bahasa yang digunakan adalah
Bahasa Indonesia baku. Kalimat ditulis dalam bentuk kalimat aktif dan
kata pengganti orang pertama seperti saya diganti dengan “peneliti”
bukan “penulis”.
126

Setiap paragraf mengandung satu pokok pikiran/ide pokok yang


dimulai dengan kalimat utama, dilanjutkan dengan kalimat-kalimat
pendukung/penjelas. Kalimat utama dituliskan tidak selalu harus berada
di awal paragraf sesuai dengan gaya penulisan dari peneliti, namun guna
lebih memudahkan pemahaman pembaca, kebanyakan kalimat utama
dituliskan pada awal paragraf. Sebuah kalimat utama harus memenuhi
tiga persyaratan. Pertama, kalimat harus berbentuk kalimat lengkap,
minimal terdapat unsur subjek, predikat, dan objek (ide pengendali).
Kedua, cakupan ide pengendali harus terbatas (limited), dalam arti tidak
lebih dari satu ide karena sebuah alinea hanya dapat membahas sebuah
ide secara tuntas. Ketiga, objek/ide harus spesifik, dalam arti harus
relevan dan secara langsung berhubungan dengan topik.
Kalimat-kalimat pendukung/penjelas berfungsi menjelaskan lebih
lanjut dan lebih detail dari kalimat utama yang masih bersifat dan
berpengertian umum. Kalimat-kalimat pendukung/penjelas dapat berupa
deskripsi, argumentasi atau narasi.
Pada bagian akhir berbagai alinea penulis juga bisa menambahkan
kalimat kesimpulan jika dianggap perlu, yakni kalimat yang merangkum
penjelasan pada kalimat-kalimat sebelumnya atau menarik kesimpulan
berdasarkan informasi tersebut. Secara umum, dapat dikatakan bahwa
kalimat kesimpulan merupakan penegasan ide pokok yang dinyatakan
dalam kalimat topik.
Selain itu, penggunaan kalimat utama, pendukung dan kesimpulan
harus tepat. Sebuah alinea juga harus memenuhi unsur koherensi
(coherence) dan kohesi. Koherensi adalah kesatuan isi atau kepaduan
maksud yang tercipta dari kalimat-kalimat yang dituliskan dalam paragraf
tersebut. Kohesi mengandung arti hubungan yang erat; perpaduan yang
kokoh dan kohesif berarti padu. Kohesi alinea tercipta bila seluruh
kalimat yang membangunnya dipadu dengan erat dan kokoh dengan
menggunakan konjungsi, pronominal, repetisi, sinonim, hiponim,
paralelisme, dan elipsasi dengan tepat.
127

8.5 Kutipan
Kutipan dilakukan dengan menggunakan catatan kaki (footnote).
Hal-hal yang dikutip dapat berupa pendapat, informasi, konsep atau teori
dari berbagai rujukan atau referensi berupa buku teks, jurnal, undang-
undang, peraturan-peraturan, e-jurnal, internet/wibesite dan referensi
lainnya. Pendapat, informasi, konsep atau teori tersebut dikutip dengan
menggunakan teknik kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung.

8.5.1 Kutipan Langsung

Kutipan langsung dilakukan oleh peneliti dengan mengambil bagian


tertentu dari pendapat atau tulisan orang lain/pakar tanpa merubah isi dan
redaksinya. Tata cara penulisan kutipan langsung sebagai berikut:
1. Didahului dengan menuliskan nama penulis/pakar yang
menyatakan pendapat, konsep atau teorinya.
2. Tidak merubah isi dan redaksi pendapat atau tulisan orang
lain/pakar yang dikutip.
3. Menggunakan tanda tiga titik (…) jika ada bagian tulisan yang
dikutip dihilangkan.
4. Jika pendapat pakar yang dikutip kurang dari empat baris
(kutipan langsung pendek), maka kutipan ditulis langsung
dalam teks dan diapit tanda kutip. Nomor catatan kaki ditulis
diakhir kutipan. Spasi sama dengan teks (1,5 spasi).
5. Jika pendapat pakar yang dikutip lebih dari empat baris (kutipan
langsung panjang), maka kutipan ditulis pada spasi tersendiri/di
bawah teks, diketik maju ke dalam tujuh ketukan atau satu
“Tab” dalam komputer dengan jarak ketikan 1 spasi dan tidak
diapit tanda kutip. Nomor catatan kaki ditulis diakhir kutipan.
6. Baik kutipan lansung pendek atau kutipan langsung panjang
yang menggunakan bahasa asing (Inggris), hurufnya dicetak
miring (Italic).
128

Contoh kutipan langsung pendek (kurang dari empat baris):

1. Kutipan langsung pendek, satu pakar:

Armstrong mengartikan “Performance is often defined simply in


output terms the achievement of quantified objectives. But
performance is matter not only of what people achieve but how they
achieve it”.1

1
Michael Amstrong, Performance Management Key Strategies and Practical
Guidelines, 3rd Edition (London and Philadelphia: Kogan Page, 2006), hlm. 7.

2. Kutipan langsung pendek, dua atau tiga pakar:

Hale dan Miller mengartikan kinerja sebagai “...doing


meaningful work in effective and efficien ways”.2

2
Judith A. Hale and Sally A. Miller, Performance Based Management, (San
Francisco: John Wiley and Sons, Inc., 2004), hlm. 2.

3. Kutipan langsung pendek, lebih dari tiga pakar:

Stufflebeam et al mendefinisikan evaluasi yaitu “The process of


delineating, obtaining, and providing useful information for judging
decision alternatives”.3 Evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang
berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.

3
Stufflebeam et al, Evaluation Theory, Models, and Applications, Second Edition,
(San Fransisco: Jossey-Bass A Wiley Brand, 2014), hlm.197.

4. Kutipan langsung pendek, bersumber dari undang-undang:

Dalam Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 disebutkan


“Kewenangan dan Tanggung jawab pengerahan kekuatan TNI
berada pada Presiden”.4
129

4
Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia,
Pasal 17 ayat (1).

5. Kutipan langsung pendek, bersumber dari peraturan:

Dalam Peraturan Presiden Nomor Tahun 2000 disebutkan


“Wilayah Pertahanan dimanfaaatkan |TNI dalam rangka
memperkuat kemampuan pertahanan dan menjaga kedaulatan
negara”.5

5
Peraturan Presiden Nomor Tahun 2000 tentang Penataan Wilayah Pertahanan
Negara, Pasal 20 ayat (1).

4. Kutipan langsung pendek, bersumber dari internet/


wibesite:

Korupsi merupakan perbuatan yang sangat merugikan negara.


“Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah
penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi”.6

6
Anonim. “Korupsi Politik”, dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi,
diunduh pada 25 Juli 2017.

Contoh kutipan langsung panjang (lebih dari empat baris):

1. Kutipan langsung panjang, satu pakar:

Dessler berpendapat bahwa training diberikan kepada


pegawai/karyawan baru atau yang ada sekarang, pendapatnya
sebagai berikut:
Training means giving new or current employees the skills that
they need to perform their job. This migtht mean showing new
web designiers the intricacies of your site, new salespeople how
to sell your firm’s product, or new supervisors how to complete
the firm’s weekly payroll.1

1
Gary Dessler, Human Resource Management, Thirteenth Edition, (London:
Pearson Education, Inc., 2013), hlm. 272.
130

2. Kutipan langsung panjang, dua atau tiga pakar:

Terkait dengan kompensasi, Curtis, Hefley dan Miller


berpendapat sebagai berikut:
The purpose of compensation is to provide all individuals with
remuneration and benefits base on their contribustion and value
to the organization. The organization must formulate a
compensation strategy that motivates and rewards the skills
and behaviors the organization considers vital to its success.
Compensation represents the only process area... .2

2
Bill Curtis, William E. Hefley dan CSally A. Miller, People Capability Maturity
Model, Second Edition (Boston: Pearson Education, Inc., 2010), hlm. 34.

3. Kutipan langsung panjang, lebih dari tiga pakar:

Sementara itu, Daft et al berpendapat tentang pelatihan


sebagai berikut:
Training is one of the most frequently used approaches to
changing people’s mind set. A company might of offer training
programs to large blocks of employees on subjects such as
teamwork, diversity, emotional intelligence, quality circles,
communication skill, or ricipative management.3

2
Richard L. Daft et al, New Era of Management, 10th Edition, (South-Western:
Cengage Learning, 2012), hlm. 317.

4. Kutipan langsung pendek, bersumber dari undang-undang:

Prinsip-prinsip pertahanan negara disebutkan dalam Undang-


Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 sebagai berikut:
(1) Pertahanan negara disusun berdasarkan prinsip demokrasi,
hak asasi manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup,
ketentuanhukum nasional, hukum internasional dan
kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan
secara damai.
(2) Pertahanan negara disusun dengan memperhatikan kondisi
geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.4

4
Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Pasal 3
ayat (1) dan (2).
131

5. Kutipan langsung panjang, bersumber dari peraturan:

Dalam Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 18 Tahun 2014


disebutkan:
(1) Usulan Rancangan Peraturan Perundang-undangan untuk
Proleghan Prioritas Tahunan didasarkan atas Proleghan
Jangka Panjang sesuai prioritas.
(2) Dalam keadaan tertentu usulan Rancangan Peraturan
Perundang-undangan untuk Proleghan Prioritas Tahunan
dapat dilakukan di luar Proleghan Janka Panjang
berdasarkan:
a. kebijakan pimpinan; dan/atau
b. adanya perintah Peraturan Perundang-undangan yang
memerlukan penyelesaian mendesak.5

5 Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 18 Tahun 2014 tentang Tata Cara


Penyusunan Program Legislasi Bidang Pertahanan, Pasal 21 ayat (1) dan (2).

6. Kutipan langsung panjang, bersumber dari internet/


wibesite:

Sebagai upaya penanganan terorisme di Indonesia,


pemerintah menempatkan BNPT sebagai leading sector dan
memberikan berbagai wewenang. Adapun wewenang-wewenang
BNPT sebagai berikut:
BNPT berwenang untuk menyusun dan membuat kebijakan
dan strategi serta menjadi koordinator dalam bidang
penanggulangan terorisme. Dalam aspek kebijakan, BNPT
mempunyai tiga bidang yakni, 1). Bidang pencegahan
perlindungan dan deradikalisasi, 2) Bidang penindakan dan
pembinaan kemampuan dan 3) Bidang kerja sama
internasional.6

6
Pusat Media Informasi BNPT, “Penanganan Terorisme”, dalam https://
damailahindonesiaku.com/terorisme/penanganan-terorisme/, diakses pada 22
Agustus 2017.
132

7. Kutipan langsung panjang, hasil wawancara:

Menristekdikti menjelaskan tentang peningkatan relevansi


pendidikan tinggi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sebagai
berikut:
Peningkatan relevansi pendidikan tinggi untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan melalui beberapa cara.
Pertama, dalam bidang pendidikan, perguruan tinggi harus
mampu menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
dunia kerja dan industri. Untuk lebih meningkatkan relevansi
pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja dan industri, ke
depan jumlah perguruan tinggi vokasi harus ditingkatkan dan
keterlibatan industri harus diintensifkan. Lulusan perguruan
tinggi vokasi harus memiliki sertifikat kompetensi disamping
ijazah. 7

7
Wawancara dengan Menristekdikti di kantor Kemenristekdikti Jakarta, pada 25
Juli 2017.

8.5.2 Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung dilakukan oleh peneliti dengan mengambil
bagian tertentu dari pendapat/tulisan orang lain/pakar dan menuliskan
kembali dengan kata-kata/para prase sendiri. Tata cara penulisan kutipan
tidak langsung sebagai berikut:
1. Tulis pendapat pakar/tulisan orang lain yang dikutip dengan
menuliskan kembali dengan kata-kata sendiri.
2. Baik kutipan tidak langsung pendek maupun kutipan tidak
langsung panjang ditulis dalam teks, dan tidak diberi tanda
kutip. Nomor catatan kaki ditulis diakhir kutipan. Spasi sama
dengan teks.

3. Jika mengutip pendapat ahli yang sudah dikutip oleh orang lain
(kutipan sekunder), maka nama ahli yang dikutip pendapatnya
dituliskan terlebih dahulu baru ditulis nama ahli/orang yang
mengutip, kemudian tulis tahun dan halaman teks yang diapit
tanda kurung.
133

Contoh kutipan tidak langsung:

1. Kutipan tidak langsung, hanya satu pendapat pakar:

Pelatihan ialah proses yang sistematis dari perubahan tingkah


laku, pengetahuan dan motivasi pekerja/pegawai dalam kehadiran
untuk memperbaiki kesesuaian antara karakteristik pegawai dengan
standar pekerjaan.1

1
Milkovich and John W. Boudreau, Human Resource Management, 6th Edition,
(San Fransisco: A times Mirror Higher Education Group Inc., 1997), hlm. 407

2. Kutipan tidak langsung, lebih dari satu pendapat pakar:

Menurut Dessler bahwa pelatihan diberikan kepada


pegawai/karyawan baru atau yang ada sekarang.1 Sementara itu,
Robbins memandang pelatihan dari segi tingkatan dan materi yang
diberikan atau dilatihkan kepada peserta/karyawan sesuai dengan
kebutuhan mereka dalam melakukan pekerjaan.2 Sedangkan
menurut Aprianto dan Jacob bahwa program pelatihan yang efektif
memiliki tujuan yang jelas mengenai apa yang akan dipelajari dan
manfaatnya bagi peserta.3

1
Gary Dessler, Human Resource Management, Thirteenth Edition, (London:
Pearson Education, Inc., 2013), hlm. 272.
2
Stephen P. Robbins, Management, (Canada: Pearson Education, 2003), hlm.
224.
3 Brian Aprianto SPHR dan Fonny Arisandy Jacob, Pedoman Lengkap Profesional
SDM Indonesia, (Jakarta: Penerbit PPM, 2013), hlm. 323.

3. Kutipan tidak langsung, mengutip pendapat pakar yang


sudah dikutip oleh orang lain (kutipan sekunder):

Menurut Bruner sebagaimana dikutip oleh Anwar bahwa


peserta didik dalam proses pembelajaran agar lebih berperan aktif,
dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menemukan
134

suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh


yang dijumpai dalam kehidupan.4

4
Chairul Anwar, Teori-Teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer, (Yogyakarta:
IRCISoD, 2017), hlm. 45.

Catatan: Sebaiknya peneliti tidak sering, bahkan hindari


penggunaan kutipan sekunder dan berusaha untuk
mencari sumber referensi aslinya.

8.6 Catatan Kaki (Footnote)


Catatan kaki (footnote) adalah keterangan yang ditambahkan di
bagian bawah naskah pokok. Catatan kaki ditulis untuk menjelaskan
sumber asalnya sebuah kutipan, baik kutipan langsung atau kutipan tidak
langsung. Selain menjelaskan asal kutipan, catatan kaki juga digunakan
untuk menjelaskan teks atau istilah khusus yang perlu penjelasan lebih
lengkap. Setiap teks yang akan dijelaskan dalam catatan kaki akan
ditandai dengan nomor. Nomor tersebut terkait langsung dengan
keterangan yang ada di catatan kaki. Dengan adanya nomor dalam
catatan kaki ini, maka teks-teks yang diberi catatan tidak akan tertukar
dengan catatan untuk teks lainnya.
Tujuan penulisan catatan kaki adalah untuk menyusun pembuktian
(sumber tulisan), menyampaikan keterangan tambahan, memperkuat
uraian (intisasi, keterangan insidental materi penjelas yang kurang
penting, perbaikan, dan pandangan yang bertentangan), dan merujuk
bagian lain teks (uraian pada halaman lain, sebelum atau sesudahnya).
Dengan menuliskan sumber aslinya dalam catatan kaki, berarti peneliti
telah menjunjung tinggi etika penulisan karya ilmiah sebagai wujud
kejujuran.
Catatan kaki ditulis dengan menggunakan jenis huruf sama dengan
jenis huruf pada naskah pokok/teks (Arial), namun ukuran huruf 10.
Adapun ketentuan dan tata cara penulisan catatan kaki dari berbagai
rujukan atau referensi sebagai berikut:
135

1. Catatan Kaki dari Referensi Berupa Buku Teks


Urut-urutan penulisan catatan kaki dari referensi berupa buku
teks yaitu: nama penulis (tidak dibalik dan tanpa gelar), judul
buku, alih bahasa/penerjemah (jika ada), edisi terbit (jika ada),
kota tempat terbit, penerbit, tahun terbit, dan halaman.
Ketentuan penulisan nama penulis sebagai berikut:

a. Nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih, nama
tersebut dibalik dan nama tidak menggunakan gelar.
Contoh:

1
Michael Amstrong, Performance Management Key Strategies and
Practical Guidelines, 3rd Edition, (London and Philadelphia: Kogan
Page, 2006), hlm. 25.

b. Penulis terdiri dari dua atau tiga orang, maka semua nama
penulis ditulis dan nama penulis tidak dibalik.
Contoh:

2
Cottey, Andrew and Antony Foster. Resharing Defence Diplomacy:
New Role for Military Cooperation and Assistance, (Oxford: Oxford
University Press, 2004), hlm. 43.

c. Penulis terdiri dari empat orang atau lebih, maka nama


penulis pertama ditulis dan tidak dibalik jika lebih dari dua
suku kata, sedangkan nama penulis-penulis berikutnya
tidak ditulis tetapi diganti dengan kata et al.
Contoh:

3
A.B. Rami Shani, at al, Behavior in Organizations an Experiential
Approach, Ninth Edition, (New York: McGraw-Hill Companies
Inc., 2008), hlm. 9.

d. Jika nama penulisnya tidak ada, namun yang ada nama


institusi/lembaga/organisasi yang menerbitkan, maka
langsung ditulis nama institusi/lembaga/organisasi
tersebut.
136

Contoh:

4
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Buku Putih
Pertahanan Indonesia, (Jakarta, 2014), hlm. 27.

e. Jika ada penerjemah/alih bahasa, nama penerjemah


dituliskan setelah judul buku.
Contoh:

5
Gary Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Alih Bahasa: Budy
Supriyanto, (Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2005), hlm.
32-32.

2. Catatan Kaki dari Referensi Berupa Tesis/Disertasi


Urut-urutan penulisan referensi berupa buku teks yaitu: nama
penulis/peneliti (tidak dibalik dan tanpa gelar), judul
skripsi/tesis/disertasi, skripsi/tesis/ disertasi, nama universitas,
tahun, dan halaman.
Contoh:

1 Mochammad Subagio, “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Motivasi Kerja


dan Sikap Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Ithaca Resources”,
Disertasi Doktoral, (Jakarta: Program Studi Ilmu Manajemen, Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Jakarta, 2013), hlm. 75.
2
Daryono, “Evaluasi Kebijakan Sistem Imbalan Pegawai Kantor Pemda
Kabupaten Bekasi Jawa Barat”, Tesis Magister, (Jakarta: Program
Magister Administrasi dan Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Indonesia, 2014), hlm. 12-13.
3
Gabriella Fressa, “Strategis in Children’s Route Directions”, Unpublished
Dissertation, (University of Leeiden, 2010), hlm. 56.

3. Catatan Kaki dari Referensi Berupa Artikel/Makalah yang


Dipublikasikan dalam Majalah atau Surat Kabar
Urut-urutan penulisan referensi berupa artikel/makalah yang
dipublikasikan dalam majalah atau surat kabar, yaitu: nama
penulis, judul artikel/makalah, nama majalah atau nama surat
kabar dan waktu majalah atau surat kabar diterbitkan.
Contoh:
137

1
Gabriella Fressa, “Strategis in Children’s Route Directions”, Tempo, 25
Juni 2015, hlm. 23.
2
Defri Werdiono, “Upaya Menyelamatkan Gambut”, Kompas, 10 Agustus
2016, hlm. 5.

4. Catatan Kaki dari Referensi Berupa Jurnal


Urut-urutan penulisan referensi berupa jurnal, yaitu: nama
penulis, judul artikel, nama jurnal, volume/nomor jurnal, tahun
jurnal, halaman.
Contoh:

1 Douglas Koch and Mark Sanders, “The Effects of Solid Modeling and
Visualization on Technical Problem Solving”, Journal of Technology
Education, Volume 22 (2), 2011, hlm. 24-29.
2 Anwar, Syaiful, “Membangun Keamanan Maritim Indonesia Dalam Analisa

Kepentingan, Ancaman, dan Kekuatan Laut”. Jurnal Pertahanan, Volume


6, Nomor 3, 2016, hlm. 7.

5. Catatan Kaki dari Referensi Berupa Undang-Undang


Urut-urutan penulisan referensi berupa undang-undang, yaitu:
nama undang-undang, nomor undang-undang (kecuali UUD
1945), tahun diundangkan, tentang/hal yang diundangkan,
pasal, dan ayat (jika ada).
Contoh:

1 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945,


Pasal 30 ayat (1).
2
Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tentara Nasional
Indonesia, Pasal 8, ayat (1).
3
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 2, ayat (3).

6. Catatan Kaki dari Referensi Berupa Peraturan


Urut-urutan penulisan rujukan berupa peraturan/surat
keputusan, yaitu: peraturan pejabat yang mengeluarkan, nomor
peraturan, tahun, tentang/hal yang diatur/ditetapkan, pasal, dan
ayat (jika ada).
Contoh:
138

1
Peraturan Presiden Nomor 58 tentang Kementerian Pertahanan Republik
Indonesia, Pasal 13, ayat (1).
2
Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan, Pasal 17,
ayat (2).

7. Catatan Kaki dari Referensi Berupa Surat Keputusan


Urut-urutan penulisan referensi berupa surat keputusan, yaitu:
surat keputusan pejabat yang mengeluarkan, nomor surat
keputusan, waktu diputuskan (tanggal, bulan dan tahun),
tentang/hal yang diputuskan, point/angka dan huruf (jika ada).
Contoh:

1
Surat Keputusan Menteri Pertahanan RI Nomor KEP/05/M/I/2011 tanggal 4
Januari 2011 tentang Kebijakan Menteri Pertahanan Republik Indonesia
Tahun 2011Udara, Point 4, huruf a.

8. Catatan Kaki dari Referensi Berupa Jurnal Elektronik


(E-Journal)
Urut-urutan penulisan referensi dari jurnal elektronik (e-journal),
yaitu: nama penulis, judul artikel (diapit tanda kutip), nama
jurnal (huruf dicetak miring), volume dan nomor jurnal (jika ada),
tahun jurnal, halaman (tulisan yang dikutip), alamat jurnal,
waktu referensi diakses (tanggal, bulan dan tahun).
Contoh:

1
Laura Larsson, “Evaluation of Swedish Youth Labor Market Programs”,
The Journal of Human Resources XXXXVII/4, by the Board of Regents of
the University of Wisconsin System, 2003, hlm. 891, dalam
http://www.laura. larsson@ifau.uu.se., diakses pada 28 Juli 201.
2
Chiocchio, François, et al. “Teamwork in Integrated Design Projects:
Understanding the Effects of Trust, Conflict, and Collaboration on
Performance”, Project Management Journal, Vol. 42, No. 6, by the Project
Management Institute Published, 2004, hlm. 673, dalam http://www.wiley
online library.com.DOI: 10.1002/pmj.20268., diakses pada 30 Juli 2017.

9. Catatan Kaki dari Referensi Internet/Website


Urut-urutan penulisan referensi dari internet/website, yaitu:
nama penulis artikel (jika ada, jika tidak ada tulis “Anonim”),
139

judul artikel (diapit tanda kutip), kata “dalam”, alamat website,


waktu referensi diakses (tanggal, bulan dan tahun).
Contoh:

1
Fitriyanti, Novi.“Cara Membangun Kerja Sama Tim”, dalam http://iknow.
apb-group.com/cara-profesional-dalam-membangun-kerja-sama-tim/,
diakses pada 20 Juli 2017.
2
Anonim “What is Esprit de Corps?”, dalam http://www.wisegeek. com/what-
is-esprit-de-corps.htm, diakses pada 30 Juli 2017.

10. Catatan Kaki dari Referensi Terbitan Berkala secara Online


Urut-urutan penulisan referensi dari terbitan berkala secara
online, yaitu: nama penulis artikel, judul artikel (diapit tanda
kutip), nama terbitan, kata “dalam”, alamat website, waktu
referensi diakses: tanggal, bulan dan tahun (dalam tanda
kurung).
Contoh:

1
Maura I Strassberg, ”Distinctions of Form or Substance: Monogami,
Polygamy and Same-Sex Marriage”, Law Reviews, 2007, dalam
http://web.lexisnexis.com/universe, diakses pada 29 Juli 2017.

11. Catatan Kaki dari Referensi Berupa Acara Televisi


Urut-urutan penulisan referensi dari acara telivisi, yaitu: nama
produser eksekutif, waktu penyiaran (tanggal, bulan, dan
tahun), judul/nama acara, nama stasiun TV, dan nama kota.
Contoh:

1
Arlusi, R. dan Ginting E. (Produser Eksekutif), 21 Oktober 2015, Mata
Najwa [Siaran Televisi], Metro TV: Jakarta.

12. Catatan Kaki dari Referensi Berupa Film


Urut-urutan penulisan referensi dari film, yaitu: produser
eksekutif/produser, tahun rilis, judul film, serta nama
stasiun/studio/production house, dan nama kota.
Contoh:
140

1
Sagantoro, A. (Produser), 2011, The Raid [Gambar Hidup], PT. Merantau
Films dan XYZ Films: Jakarta.

13. Catatan Kaki dari Referensi Berupa Pendapat Pakar atau


Pemimpim Negara/Institusi dalam Suatu Kegiatan/Acara.
Catatan kaki digunakan juga untuk menuliskan pendapat pakar
atau pemimpin negara/institusi yang disampaikan dalam suatu
kegiatan/acara (konferensi, pertemuan, seminar, simposium
dan sebagainya).
Contoh 1:
Menurut Sastrawan dan Sejarawan Taufik Ismail bahwa
Komunis merupakan ideologi tanpa moralitas, tanpa
kemanusiaan, tanpa ketuhanan. Tujuan ideologi ini ialah
merebut kekuasaan dengan kekerasan, menggulingkan seluruh
kekuatan sosial yang ada atau menghalalkan cara. Selama
kurun waktu 74 tahun, Partai Komunis membantai 4.500 jiwa
perhari, sekitar 120 juta jiwa di 76 negara. Mereka korban kamp
kerja paksa, kelaparan massal karena gagalnya program
ekonomi dan dibantai.1

1 Taufik Ismail, “Mengenal Sejarah dan Ideologi PKI serta Ancamannya


bagi Kedaulatan NKRI”, pada Seminar BEM di Sekolah Tinggi Ilmu
Dakwah, tanggal 24 September 2016.

Contoh 2:
Presiden RI Joko Widodo memaparkan bahwa Indonesia
akan menjadi Poros Maritim Dunia, kekuatan yang mengarungi
dua samudera, sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan
berwibawa. Agenda pembangunan untuk mewujudkan Poros
Maritim Dunia ini memiliki lima pilar utama.2

2 Pidato Presiden RI Joko Widodo pada Pertemuan Puncak Asia Timur


(EAS) di Nay Pyi Taw, Myanmar, tanggal 13 November 2014.
141

14. Catatan Kaki untuk Menjelaskan Suatu Istilah yang Perlu


Penjelasan Lebih Lanjut
Catatan kaki juga digunakan untuk menjelaskan suatu istilah
atau para prase dalam naskah pokok yang masih perlu
dijelaskan lebih lanjut atau lebih luas. Tujuannya agar
pembaca mendapat pemahaman yang utuh tentang istilah atau
para prase tersebut. Peneliti langsung mendeskripsikan setelah
nomor catatan kaki di bagian bawah naskah pokok.
Contoh:
[Naskah Pokok]:
China ingin menghidupkan kembali Jalur Sutra kuno
melalui dua sumbu utama, yaitu Sabuk Ekonomi Jalur Sutra
atau Jalur Sutra Darat (Silk Road Economic Belt) dan Jalur
Sutra Laut (21st Century Maritime Silk Road ). Belakangan,
dua konsep tersebut melahirkan Belt and Road Initiative. 1

1
Belt and Road Initiative (BRI) adalah usaha ekonomi, diplomatik,
geopolitik multifaset yang telah berubah melalui berbagai iterasi, dari
“Jalur Sutra Modern” menjadi “One Belt One Road”. China menginisiasi
dan memimpin BRI dengan program investasi 1,3 trilyun USD untuk
menciptakan jaringan infrastruktur termasuk jalan, kereta api,
telekomunikasi, jaringan pipa energi, dan pelabuhan. Ini akan
meningkatkan interkonektivitas ekonomi dan memfasilitasi pembangunan
di Eurasia, Afrika Timur, dan lebih dari 60 negara mitra.

15. Penulisan Ibid., op. cit. dan loc. cit. pada Catatan Kaki
Penulisan Ibid, op. cit. dan loc. cit. pada catatan kaki digunakan
untuk penggulangan kutipan dengan sumber yang sama.
Penggulangan kutipan tersebut dilakukan dengan menuliskan
ulang nama penulis rujukan yang dikutip hanya nama familinya
(jika nama penulis ada nama familinya atau lebih dari satu suku
kata). Ketentuan dan tata cara penulisan Ibid, op. cit., dan
loc. cit. sebagai berikut:
142

a. Ibid. (Ibidem, artinya pada tempat yang sama), dituliskan


jika pengulangan kutipan tidak diselingi oleh kutipan lain
atau langsung di bawahnya. Ditulis tanpa didahului nama
penulis. Jika halaman tulisan yang dikutip berbeda, maka
ditulis halaman setelah Ibid, menggunakan huruf Latin
besar diawal kata “Ibid”, dicetak miring (Italic) dan diakhiri
tanda baca “titik”.

4
Ibid. (halaman sama dengan kutipan di atasnya)
5
Ibid., hlm. 24. (halaman berbeda dengan kutipan di atasnya)

b. op. cit. (opera citato, artinya dalam karya yang telah


dikutip), dituliskan jika pengulangan kutipan sudah
diselingi oleh kutipan lain dan pada halaman yang
berbeda. Ditulis dengan didahului nama penulis. Jika
halaman tulisan yang dikutip berbeda, maka ditulis
halaman setelah op. cit., menggunakan huruf Latin kecil,
dicetak miring (Italic) dan diberi tanda baca “titik” pada
setiap suku kata.

6
Sugiyono, op. cit., hlm. 26.

c. loc. cit. (loco citato, artinya dalam tempat yang telah


dikutip), dituliskan jika pengulangan kutipan sudah
diselang oleh kutipan lain dan pada halaman yang sama.
Ditulis dengan didahului nama penulis, menggunakan
huruf Latin kecil, dicetak miring (Italic) dan diberi tanda
baca “titik”pada setiap suku kata.

7
Creswell, loc. cit.
143

8.7 Tabel dan Gambar

8.7.1 Tabel
Ketentuan dan tata cara penyajian tabel dalam penulisan proposal
penelitian dan tesis/disertasi yang harus dipedomani yaitu:
1. Tabel dibuat pada kertas naskah dan diletakkan simetris
terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.
2. Huruf dan angka tabel harus diketik. Kolom-kolom tabel
disusun sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Jarak
antara satu baris dengan baris lainnya di dalam tabel satu
spasi.
3. Tabel mempunyai garis batas yang tidak melampaui batas
kertas yang boleh diketik.
4. Kolom tabel diletakkan sejajar dengan panjang kertas.
5. Tabel boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris
kalimat/teks.
6. Di atas tabel dituliskan nomor dan judul tabel. Jika judul tabel
terdiri dari dua baris atau lebih, maka baris-baris tersebut
diketik satu spasi dan diketik dengan huruf tebal (bold).
7. Jika format tabel terlalu besar, sebaiknya dijadikan Lampiran.
Sebaiknya data penting saja yang diambil sehingga tabel yang
dimuat dalam bagian inti tesis/disertasi dapat disederhanakan.
8. Jika tabel diambil dari sebuah sumber, maka tulis sumbernya
yang diketik tepat di bawah tabel, lurus dengan garis tepi kiri
tabel (tidak simemtris) dengan ukuran huruf 10 dan jika lebih
dari satu baris diketik satu spasi.

Contoh:
144

Tabel 8.1 Distribusi Frekuensi Skor Teamwork

Frekuensi Frekuensi Frekuensi


No. Interval Kelas
Absolut (%) Relatif (%) Kumulatif (%)
1. 108 – 112 7 10 7
2. 113 – 117 19 27,14 26
3. 118 – 122 14 20 30
4. 123 – 127 12 17,14 42
5. 128 – 132 7 10 59
6. 133 – 137 8 11,43 67
7. 138 – 142 3 4,29 70
Jumlah = 70 100

Tabel 8.2 Perbandingan Pengguna Internet dengan


Jumlah Penduduk

Sumber: https://www.google.com/, diunduh pada 31 Juli 2017


145

Tabel 8.3 Pertumbuhan Ekonomi Sektoral di Indonesia


pada tahun 2014 (%)

Sumber: Kementerian Keuangan dan Koalisi Masyarakat Sipil


untuk APBN Kesejahteraan, 2014.

8.7.2 Gambar
Ketentuan dan tata cara penyajian gambar dalam penulisan proposal
penelitian dan tesis/disertasi yang harus dipedomani yaitu:
1. Gambar yang dimaksud adalah bagan, grafik, histogram, peta
atau foto.
2. Garis batas empat persegi panjang dan gambar diletakkan
sedemikian rupa sehingga garis batas tersebut tidak
melampaui batas kertas yang boleh diketik.
3. Gambar diletakkan simetris terhadap batas kertas yang boleh
diketik.
4. Pada bagian bawah gambar diberi nomor dan judul gambar,
diketik simetris dengan ukuran huruf 12 dan jika lebih dari satu
baris diketik satu spasi dengan huruf tebal (bold).
5. Jika gambar diambil dari sebuah sumber, maka tulis sumbernya
yang diketik tepat di bawah gambar, diketik simetris dengan
ukuran huruf 10 dan jika lebih dari satu baris diketik satu spasi.
146

6. Gambar yang memerlukan halaman yang lebih besar


sebaiknya disajikan dalam lampiran.
7. Gambar berbentuk foto dan kertas grafis harus discan terlebih
dahulu, cetakan asli foto tidak boleh ditempelkan pada
tesis/disertasi.
Contoh:

Frekuensi

20

18

16

14

12

10

2 2

0
107,5 112,5 117,5 122,5 127,5 132,6 137,5 142,5

Gambar 8.1 Histogram Skor Teamwork


147

Gambar 8.2 People Killed by Terrorist Per Years


in Europe
Sumber: “Global Terrorism Database van Star, 2016”, dalam
http://www.datagraver.com, diakses pada 29 Juli 2017.

Ability

Performance

Motivation Opportunity

Gambar 8.3 Performance Dimensions


Sumber: Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, Tenth Edition
(New Jersey: Prentice Hall, 2003), hlm. 176.
148

8.8 Daftar Pustaka


Daftar pustaka memuat berbagai rujukan atau referensi yang
digunakan dalam penulisan proposal penelitian atau tesis yang telah
dikutip dalam bentuk catatan kaki (footnote). Dengan demikian daftar
pustaka jenisnya sama dengan catatan kaki, hanya cara penulisan, tanda
baca, dan ukuran huruf yang berbeda. Pada catatan kaki: nama penulis
tidak dibalik walaupun lebih dari satu suku kata, sedangkan pada daftar
isi: nama penulis dibalik jika lebih dari satu suku kata. Pada catatan kaki:
menggunaan tanda baca “koma”, sedangkan pada daftar pustaka:
menggunakan tanda baca “titik”. Pada catatan kaki: menggunaan tanda
kurung yang membatasi kota tempat penerbit, nama penerbit, dan tahun
terbit, sedangkan pada daftar pustaka: tidak menggunaan tanda kurung
tetapi menggunakan tanda baca “titik”. Pada catatan kaki: dicantumkan
halaman naskah yang dikutip, sedangkan pada daftar isi: tidak
dicantumkan halaman naskah yang dikutip. Pada catatan kaki: tahun terbit
dituliskan setelah nama penerbit, sedangkan pada daftar isi: tahun terbit
dituliskan setelah nama penulis. Pada catatan kaki: dicantumkan halaman
naskah yang dikutip, sedangkan pada daftar isi: tidak dicantumkan
halaman naskah yang dikutip. Pada catatan kaki: ukuran huruf 10,
sedangkan pada daftar isi: ukuran huruf 12.
Sumber-sumber referensi berupa buku, undang-undang/peraturan,
disertasi, tesis, jurnal, surat kabar, majalah, e-journal, dan internet/website
yang digunakan dalam proposal penelitian atau tesis/disertasi dituliskan
sebagai sub judul dalam daftar pustaka, lalu dituliskan masing-masing
jenis referensi yang digunakan. Daftar pustaka diketik dengan jarak 1
spasi dan antar referensi 2 spasi. Ketentuan dan tata cara penulisan
daftar putaka dari masing-masing sumber referensi sebagai berikut:

1. Referensi Berupa Buku


Urut-urutan penulisan referensi berupa buku yaitu: nama
penulis, judul buku (menggunakan huruf kapital pada awal tiap
149

kata kecuali kata sambung dan dicetak miring atau Italic), edisi
terbit (jika ada), kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun
terbit. Berdasarkan urut-urutan tersebut, dapat dikemukakan
ketentuan penulisan referensi berupa buku sebagai berikut:
a. Nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih, maka
nama tersebut dibalik meskipun bukan nama keluarga
atau marga dan antara nama yang dibalik diberi tanda
koma. Nama tidak menggunakan gelar.
Contoh:
[Catatan Kaki]:

1 Makmur Supriyatno, Tentang Ilmu Pertahanan, (Jakarta: Yayasan


Pustaka Obor Indonesia, 2014), hlm. 112.

[Daftar Isi]:
Supriyatno, Makmur. 2014. Tentang Ilmu Pertahanan.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

b. Nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih dan ada
nama keluarga atau marganya, maka nama tersebut
dibalik, nama keluarga atau marga menjadi di depan dan
antara nama yang dibalik diberi tanda koma.
Contoh:
[Catatan Kaki]:

2
Michael Amstrong, 2006, Performance Management Key Strategies
and Practical Guidelines, 3rd Edition, (London and Philadelphia:
Kogan Page), hlm. 25.

[Daftar Isi]:
Amstrong, Michael. 2006. Performance Management Key
Strategies and Practical Guidelines, 3rd Edition.
London and Philadelphia: Kogan Page.

c. Nama penulis orang Cina, Jepang atau Korea tidak


dibalik.
150

Contoh:
[Catatan Kaki]:

3
Tan Swie Hua, 2012, Dari Cina ke Pajajaran, (Bandung: Anindita),
hlm. 31.

[Daftar Isi]:
Tan Swie Hua. 2012. Dari Cina ke Pajajaran. Bandung:
Anindita.

d. Penulis terdiri dari dua orang atau tiga orang, maka


semua nama penulis ditulis dan nama penulis pertama
dibalik jika lebih dari dua suku kata sesuai ketentuan.
Contoh:
[Catatan Kaki]:

4
Cottey, Andrew and Antony Foster, Resharing Defence Diplomacy:
New Role for Military Cooperation and Assistance, (Oxford: Oxford
University Press, 2004), hlm. 43.

[Daftar Isi]:
Cottey, Andrew and Antony Foster. 2004. Resharing
Defence Diplomacy: New Role for Military
Cooperation and Assistance. Oxford: Oxford
University Press.

e. Penulis terdiri dari empat orang atau lebih, maka nama


penulis pertama ditulis dan dibalik jika lebih dari dua suku
kata sesuai ketentuan, sedangkan nama penulis-penulis
berikutnya tidak ditulis tetapi diganti dengan kata et al.
Contoh:
[Catatan Kaki]:

5
A.B. Rami Shani, at al, Behavior in Organizations an Experiential
Approach, Ninth Edition, (New York: McGraw-Hill Companies
Inc., 2008), hlm. 9.
151

[Daftar Isi]:
Shani, A.B. Rami at al. 2008. Behavior in Organizations an
Experiential Approach, Ninth Edition. New York:
McGraw-Hill Companies Inc.

f. Nama penulis yang sama ditulis kembali pada urutan


persis di bawahnya, maka nama penulis tidak ditulis tetapi
diganti dengan garis datar.
Contoh:
Robbins, Stephen P. 2003. Organizational Behavior,
Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall,

________________. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi


Bahasa Indonesia, Alih Bahasa: Benyamin Molan.
Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

g. Jika nama penulisnya tidak ada, namun yang ada nama


institusi/lembaga/organisasi yang menerbitkan, maka
langsung ditulis nama institusi/lembaga/ organisasi
tersebut.
Contoh:
[Catatan Kaki]:

4
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Buku Putih
Pertahanan Indonesia, (Jakarta, 2015), hlm. 27.

[Daftar Isi]:

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2015. Buku


Putih Pertahanan Indonesia. Jakarta.

2. Referensi Berupa Tesis/Disertasi


Urut-urutan penulisan refensi berupa tesis/disertasi yaitu: nama
penulis, judul tesis/disertasi, tesis/disertasi, nama universitas,
dan tahun. Ketentuan dan tata cara penulisan rujukan atau
referensi berupa tesis/disertasi sebagai berikut:
152

a. Jika Nama penulis/peneliti terdiri dari dua suku kata atau


lebih, maka nama tersebut dibalik.
b. Judul tesis/disertasi, menggunakan huruf kapital pada
awal tiap kata kecuali kata sambung, diapit tanda kutip
dan huruf tidak dicetak miring (tegak).
Contoh:
[Catatan Kaki]:
1 Mochammad Subagio, “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Motivasi
Kerja dan Sikap Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Ithaca
Resources”, Disertasi Doktoral, (Jakarta: Program Studi Ilmu
Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Jakarta,
2013), hlm. 75.
2
Daryono, “Evaluasi Kebijakan Sistem Imbalan Pegawai Kantor
Pemda Kabupaten Bekasi Jawa Barat”, Tesis Magister, (Jakarta:
Program Magister Administrasi dan Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Universitas Indonesia,
2014), hlm. 12-13.
3
Gabriella Fressa, “Strategis in Children’s Route Directions”
Unpublished Dissertation, (University of Leeiden, 2010), hlm. 56.

[Daftar Pustaka]:
Subagio, Mochammad. 2013. “Pengaruh Kecerdasan
Emosional, Motivasi Kerja dan Sikap Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan pada PT Ithaca Resources”.
Disertasi Doktoral. Jakarta: Program Studi Ilmu
Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas
Negeri

Daryono. 2014. “Evaluasi Kebijakan Sistem Imbalan


Pegawai Kantor Pemda Kabupaten Bekasi Jawa
Barat”. Tesis Magister. Jakarta: Program Magister
Administrasi dan Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri
Universitas Indonesia.

Fressa, Gabriella. 2010. “Strategis in Children’s Route


Directions”. Unpublished Dissertation. University of
Leeiden.
153

3. Referensi Berupa Artikel/Makalah yang Dipublikasikan


dalam Majalah atau Surat Kabar
Urut-urutan penulisan referensi berupa artikel/makalah yang
dipublikasikan dalam majalah atau surat kabar, yaitu: nama
penulis, judul artikel/makalah, nama majalah atau nama surat
kabar dan waktu majalah atau surat kabar diterbitkan.
Ketentuan dan tata cara penulisan rujukan atau referensi
berupa artikel/makalah yang dipublikasikan dalam majalah atau
surat kabar sebagai berikut:
a. Jika nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih,
maka nama dibalik.
b. Judul artikel/makalah, ditulis menggunakan huruf kapital
pada awal tiap kata kecuali kata sambung, diapit tanda
kutip dan huruf tidak dicetak miring (tegak).
c. Nama majalah atau nama surat kabar, huruf dicetak
miring (Italic).
d. Waktu majalah atau surat kabar diterbitkan ditulis lengkap
tanggal, bulan dan tahun.
Contoh:
[Catatan Kaki]:

1
Gabriella Fressa, “Strategis in Children’s Route Directions”, Tempo,
25 Juni 2015, hlm. 23.
2
Defri Werdiono, “Upaya Menyelamatkan Gambut”, Kompas, 10
Agustus 2016, hlm. 5.

[Daftar Pustaka]:
Fressa, Gabriella. “Strategis in Children’s Route
Directions”. Tempo, 12 Juni 2016.

Werdiono, Defri. “Upaya Menyelamatkan Gambut”.


Kompas, 10 Agustus 2015.
154

4. Referensi Berupa Jurnal


Urut-urutan penulisan rujukan berupa jurnal, yaitu: nama
penulis, tahun jurnal diterbitkan, judul jurnal, nama jurnal,
volume dan nomor jurnal. Ketentuan dan tata cara penulisan
rujukan atau referensi berupa jurnal sebagai berikut:
a. Jika nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih,
maka nama dibalik.
b. Judul jurnal, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal
tiap kata kecuali kata sambung, diapit tanda kutip dan
huruf tidak dicetak miring (tegak).
Contoh:
[Catatan Kaki]:

1
Douglas Koch and Mark Sanders, “The Effects of Solid Modeling
and Visualization on Technical Problem Solving”, Journal of
Technology Education, Volume 22 (2), 2011, hlm. 24-29.
2 Syaiful Anwar, “Membangun Keamanan Maritim Indonesia Dalam

Analisa Kepentingan, Ancaman, dan Kekuatan Laut”, Jurnal


Pertahanan, Volume 6, Nomor 3., 2016, hlm. 7.

[Daftar Pustaka]:

Koch, Douglas and Mark Sanders. 2011. “The Effects of


Solid Modeling and Visualization on Technical
Problem Solving”. Technology Education Journal.
Volume 22 (2).

Anwar, Syaiful. 2016. “Membangun Keamanan Maritim


Indonesia Dalam Analisa Kepentingan, Ancaman,
dan Kekuatan Laut”. Jurnal Pertahanan. Volume 6,
Nomor 3.

5. Referensi Berupa Undang-Undang


Urut-urutan penulisan referensi berupa undang-undang, yaitu:
nama undang-undang, nomor undang-undang, tahun
diundangkan, tentang/hal yang diundangkan. Ketentuan dan
tata cara penulisan referensi berupa undang-undang sebagai
berikut:
155

a. Nomor undang-undang dituliskan, kecuali UUD 1945.


b. Penulisan menggunakan huruf kapital pada awal tiap kata
kecuali kata sambung dan huruf tidak dicetak miring
(tegak).
c. Undang-undang dituliskan tanpa mencantumkan pasal
dan ayat.
Contoh:
[Catatan Kaki]:

1 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun


1945, Pasal 30 ayat (1).
2
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 2, ayat (3).
3
Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara
Nasional Indonesia, Pasal 8, ayat (1).

[Daftar Pustaka]:
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang


Tentara Nasional Indonesia.

6. Referensi Berupa Peraturan


Urut-urutan penulisan referensi berupa peraturan, yaitu:
peraturan pejabat yang mengeluarkan, nomor, tahun, dan
tentang/hal yang diatur/diputuskan. Ketentuan dan tata cara
penulisan referensi berupa peraturan sebagai berikut:
a. Penulisan menggunakan huruf kapital pada awal tiap kata
kecuali kata sambung dan huruf tidak dicetak miring
(tegak).
b. Peraturan dituliskan tanpa mencantumkan pasal dan ayat.
Contoh:
156

[Catatan Kaki]:

1
Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang Kementerian
Pertahanan Republik Indonesia, Pasal 13, ayat (1).
2
Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan,
Pasal 17, ayat (2).

[Daftar Pustaka]:

Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang


Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor


58 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pertahanan.

7. Referensi Berupa Surat Keputusan


Urut-urutan penulisan referensi berupa peraturan/surat
keputusan, yaitu: surat keputusan pejabat yang mengeluarkan,
nomor, waktu ditetapkan (tanggal, bulan dan tahun), dan
tentang/hal yang diatur/diputuskan. Ketentuan dan tata cara
penulisan rujukan atau referensi berupa surat keputusan
sebagai berikut:
a. Penulisan menggunakan huruf kapital pada awal tiap kata
kecuali kata sambung dan huruf tidak dicetak miring
(tegak).
b. Undang-undang dituliskan tanpa mencantumkan pasal
dan ayat.
Contoh:

[Catatan Kaki]:

1
Surat Keputusan Menteri Pertahanan RI Nomor SKEP/05/M/I/2011
tanggal 4 Januari 2011 tentang Kebijakan Menteri Pertahanan
Republik Indonesia Tahun 2011, Point 4, huruf a.
157

[Daftar Pustaka]:

Surat Keputusan Menteri Pertahanan RI Nomor


SKEP/05/M/I/2011 tanggal 4 Januari 2011 tentang
Kebijakan Menteri Pertahanan Republik Indonesia
Tahun 2011.

8. Referensi dari Jurnal Elektronik (E-Journal)


Urut-urutan penulisan referensi dari jurnal elektronik (e-journal),
yaitu: nama jurnal, tahun, judul artikel, nama jurnal, alamat
jurnal, waktu referensi tersebut diakses. Ketentuan dan tata
cara penulisan referensi berupa jurnal elektronik (e-journal)
sebagai berikut:
a. Jika nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih,
maka nama dibalik.
b. Judul jurnal, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal
tiap kata kecuali kata sambung, diapit tanda kutip dan
huruf tidak dicetak miring (tegak).
c. Nama jurnal, ditulis dengan huruf dicetak miring (Italic).
d. Alamat website (http://www...) ditulis setelah kata “dalam”.
e. Waktu referensi tersebut diakses ditulis lengkap tanggal,
bulan dan tahun.
Contoh:
[Catatan Kaki]:

1
Laura Larsson, “Evaluation of Swedish Youth Labor Market
Programs”, The Journal of Human Resources XXXXVII/4, by the
Board of Regents of the University of Wisconsin System, 2003, hlm.
891., dalam http://www.laura. larsson@ifau.uu.se., diakses pada 28
Juli 2017.
2
Chiocchio, François, et al. “Teamwork in Integrated Design Projects:
Understanding the Effects of Trust, Conflict, and Collaboration on
Performance”, Project Management Journal, Vol. 42, No. 6, by the
Project Management Institute Published, 2004, hlm. 673., dalam
http://www.wileyonline library.com.DOI:10.1002/pmj.20268., diakses
pada 30 Juli 2017.
158

[Daftar Pustaka]:

Larsson, Laura. 2003. “Evaluation of Swedish Youth Labor


Market Programs”. Human Resources Journal
XXXXVII/4, by the Board of Regents of the University
of Wisconsin System, dalam http://www.laura.larsson
@ifau.uu.se. diakses pada 28 Juli 2017.

Chiocchio, François, et al. 2004. “Teamwork in Integrated


Design Projects: Understanding the Effects of Trust,
Conflict, and Collaboration on Performance”, Project
Management Journal, Vol. 42, No. 6, by the Project
Management Institute Published, dalam http://www.
wileyonlinelibrary.com.DOI:10.1002/pmj.20268.
diakses pada 30 Juli 2017.

9. Referensi dari Internet/Website


Urut-urutan penulisan referensi dari internet/web site, yaitu:
nama penulis artikel, tahun, judul artikel, kata “dalam”, alamat
website, waktu referensi tersebut diakses. Ketentuan dan tata
cara penulisan rujukan atau referensi dari internet/website
sebagai berikut:
a. Jika nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih,
maka nama dibalik.
b. Jika tidak ada nama penulisnya, nama penulis diganti
“Anonim”.
c. Judul artikel, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal
tiap kata kecuali kata sambung dan huruf tidak dicetak
miring (tegak).
d. Alamat website (http://www...) ditulis setelah kata “dalam”.
e. Waktu referensi tersebut diakses ditulis lengkap tanggal,
bulan dan tahun.
Contoh:
159

[Catatan Kaki]:

1
Fitriyanti, Novi.“Cara Membangun Kerja Sama Tim”, dalam
http://iknow.apb-group.com/cara-profesional-dalam-membangun-
kerja-sama-tim/, diunduh pada 20 Juli 2017.
2
Anonim, “What is Esprit de Corps?”, dalam http://www.wisegeek.
com/ what-is-esprit-de-corps.htm, diakses pada pada 30 Juli 2017.

[Daftar Pustaka]:

Fitriyanti, Novi. “Cara Membangun Kerja Sama Tim”,


dalam http://iknow.apb-group.com/cara-profesional-
dalam-membangun-kerja-sama-tim/, diakses pada
20 Juli 2017.

Anonim. “What is Esprit de Corps?”, dalam http://www.


wisegeek.com/what-is-esprit-de-corps.htm, diakses
pada 30 Juli 2017.

10. Referensi dari Terbitan Berkala secara Online


Urut-urutan penulisan referensi dari terbitan berkala secara
online, yaitu: nama penulis artikel, judul artikel, nama terbitan,
alamat website, waktu referensi tersebut diakses. Ketentuan
dan tata cara penulisan referensi dari internet/website sebagai
berikut:
a. Jika nama penulis terdiri dari dua suku kata atau lebih,
maka nama dibalik.
b. Jika tidak ada nama penulisnya, nama penulis diganti
“Anonim”.
c. Judul artikel, ditulis menggunakan huruf kapital pada awal
tiap kata kecuali kata sambung dan huruf tidak dicetak
miring (tegak).
d. Alamat website (http://www...) ditulis setelah kata “dalam”.
e. Waktu referensi tersebut diakses ditulis lengkap tanggal,
bulan dan tahun.
Contoh:
160

[Catatan Kaki]:

1
Maura I Strassberg, ”Distinctions of Form or Substance: Monogami,
Polygamy and Same-Sex Marriage”. Law Reviews, 2007, dalam
http://web.lexisnexis.com/universe, diakses pada 29 Juli 2017.

[Daftar Pustaka]:

Strassberg, Maura I. 2007. ”Distinctions of Form or


Substance: Monogami, Polygamy and Same-Sex
Marriage”. Law Reviews, dalam http://web.lexisnexis.
com/universe, diakses pada 29 Juli 2017.

12. Referensi dari Acara Televisi


Urut-urutan penulisan referensi dari acara telivisi, yaitu: nama
produser eksekutif, waktu penyiaran (tanggal, bulan, dan
tahun), judul/nama acara, nama stasiun TV, dan nama kota.
Ketentuan dan tata cara penulisan referensi dari acara sebagai
berikut:
a. Jika nama produser eksekutif terdiri dari dua suku kata
atau lebih, maka nama dibalik.
b. Waktu penyiaran, ditulis tanggal, bulan, dan tahun.
c. Judul/nama acara ditulis dengan huruf besar pada awal
setiap kata, kecuali kata sambung dan dicetak miring
(Italic) serta diberi keterangan “Siaran Televisi” diapit
tanda kurung.
a. Nama stasiun TV ditulis dengan huruf besar pada awal
setiap kata, kecuali kata sambung dan dicetak tidak
miring.
b. Nama kota tempat stasiun TV berada, ditulis dengan huruf
besar pada awal setiap kata, kecuali kata sambung dan
dicetak tidak miring.
Contoh:
161

[Catatan Kaki]:

1
Arlusi, R. dan Ginting E. (Produser Eksekutif), 21 Oktober 2015,
Mata Najwa [Siaran Televisi], Metro TV: Jakarta.

[Daftar Pustaka]:

R., Arlusi, dan Ginting E. (Produser Eksekutif). 21 Oktober


2015. Mata Najwa [Siaran Televisi]. Metro TV:
Jakarta.

13. Referensi dari Film


Urut-urutan penulisan referensi dari film, yaitu: produser
eksekutif/produser, tahun rilis, judul film, serta nama
stasiun/studio/production house, dan nama kota. Ketentuan dan
tata cara penulisan referensi dari acara sebagai berikut:
a. Jika nama produser eksekutif terdiri dari dua suku kata
atau lebih, maka nama dibalik.
b. Tahun rilis, ditulis sesuai dengan waktu film yang dilihat
tersebut dirilis.
c. Judul film ditulis dengan huruf besar pada awal setiap
kata, kecuali kata sambung dan dicetak miring (Italic)
serta diberi keterangan “Gambar HIdup” diapit tanda
kurung.
d. Nama stasiun/studio/production house ditulis dengan
huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata sambung
dan dicetak tidak miring.
e. Nama kota tempat stasiun/studio/production house
berada, ditulis dengan huruf besar pada awal setiap kata,
kecuali kata sambung dan dicetak tidak miring.
Contoh:
[Catatan Kaki]:

1
Sagantoro, A. (Produser), 2011, The Raid [Gambar Hidup], PT.
Merantau Films dan XYZ Films: Jakarta.
162

[Daftar Pustaka]:
A., Sagantoro (Produser). 2011. The Raid [Gambar
Hidup]. PT. Merantau Films dan XYZ Films: Jakarta.
163

FORMAT-FORMAT
164

Format 1: Sampul Depan (Cover) Proposal Penelitian (contoh)

Lampiran 1: Contoh Halaman Judul (Cover) Proposal Penelitian

lebar: 4,5 cm

tinggi: 5 cm

UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERTAHANAN NEGARA
(font Arial, ukuran 14, huruf kapital, bold)

PROPOSAL PENELITIAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

BUDI SUSANTO
NIM: 7647120615
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

FAKULTAS STRATEGI PERTAHANAN


PROGRAM STUDI DIPLOMASI PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)
165

Format 2: Sampul Depan (Cover) Tesis/Disertasi (contoh)

lebar 4,5 cm

tinggi 5 cm

UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERTAHANAN NEGARA
(font Arial, ukuran 14, huruf kapital, bold)

BUDI SUSANTO
NIM: 7647120615
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

Tesis/Disertasi yang Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


dalam Mendapatkan Gelar Magister/Doktor Pertahanan
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital hanya di awal tiap kata, tidak bold)

FAKULTAS STRATEGI PERTAHANAN


PROGRAM STUDI DIPLOMASI PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

Dasar warna merah. Huruf: font Arial, warna kuning emas, ukuran sesuai ketentuan di
atas, jarak 1 spasi.
166

Format 3: Halaman Judul Tesis/Disertasi (contoh)

Lampiran 1: Contoh Halaman Judul (Cover) Proposal Penelitian

lebar: 4,5 cm

tinggi: 5 cm

UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERTAHANAN NEGARA
(font Arial, ukuran 14, huruf kapital, bold)

BUDI SUSANTO
NIM: 7647120615
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

Tesis/Disertasi yang Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


dalam Mendapatkan Gelar Magister/Doktor Pertahanan
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital hanya di awal tiap kata, tidak bold)

FAKULTAS STRATEGI PERTAHANAN


PROGRAM STUDI DIPLOMASI PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)
167

Format 4: Lembar Persetujuan Proposal Penelitian

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Penelitian ini diajukan oleh:

Nama : …………………………………..
NIM : …………………………………..
Program Studi : …………………………………..
Judul : …………………………………………………………...
…………………………………………………………..
.………………………………………………………….
..…………………………………………………………

Tesis/Disertasi dengan judul dan nama mahasiswa tersebut di atas


telah disetujui untuk dapat diseminarkan, sebagai bagian
persyaratan untuk melaksanakan penelitian pada Program
Studi……………………………Fakultas………………………………….
Universitas Pertahanan.

DOSEN PEMBIMIBNG

Pembimbing I : ……………………………………. (……………….)

Pembimbing II : ……………………………………. (……………….)

Bogor, ………………….

A.n. Dekan Fakultas………………….


Kaprodi……………………………….,

………………………

ii

Kertas HVS, ukuran A4. Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1 spasi.
168

Format 5: Lembar Pengesahan Proposal Penelitian

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Penelitian ini diajukan oleh:

Nama : …………………………………..
NIM : …………………………………..
Program Studi : …………………………………..
Judul : …………………………………………………………...
…………………………………………………………..
.………………………………………………………….
..…………………………………………………………

Telah berhasil diseminarkan di hadapan para Rewier dan diterima


sebagai persyaratan untuk melanjutkan penelitian dalam rangka
menyelesaikan studi pada Program Studi……………………………...
Fakultas…………………………….. Universitas Pertahanan.

REVIEWER

Pembimbing I : ……………………………………. (……………….)

Pembimbing II : ……………………………………. (……………….)

Reviewer I : ……………………………………. (……………….)

Reviewer II : ……………………………………. (……………….)

Reviewer III : ……………………………………. (……………….)

Ditetapkan di : ………………….
Tanggal : ………………….

iii

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1 spasi.


169

Format 6: Lembar Pengesahan Tesis/Disertasi

LEMBAR PENGESAHAN

Tesis/Disertasi ini diajukan oleh:

Nama : …………………………………..
NIM : …………………………………..
Program Studi : …………………………………..
Judul : …………………………………………………………...
…………………………………………………………..
.………………………………………………………….
..…………………………………………………………

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan


diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh
gelar Magister/Doktor dalam Ilmu Pertahanan pada Program
Studi………………………………...Fakultas……………………………..
Universitas Pertahanan.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing I : ……………………………………. (……………….)

Pembimbing II : ……………………………………. (……………….)

Penguji I : ……………………………………. (……………….)

Penguji II : ……………………………………. (……………….)

Penguji III : ……………………………………. (……………….)

Ditetapkan di : ………………….
Tanggal : ………………….

ii

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1 spasi.


170

Format 7: Pernyataan Orisonalitas

PERNYATAAN ORISIONALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis/disertasi ini tidak

terdapat karya atau bagian karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjaaan jenjang apapun di suatu Perguruan

Tinggi; dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat

istilah, frasa, kalimat, paragraf, subbab atau bab dari karya yang

pernah ditulis atau diterbitkan; kecuali yang secara tertulis diajukan

dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Referensi.

Apabila di kemudian hari terbukti bahwa terdapat plagiat dalam

tesis/disertasi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan

peraturan/undang-undang yang berlaku.

Bogor, …………………

Materai 6000,-

………………….

iii

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 2 spasi.


171

Format 8: Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk


Kepentingan Akademis

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Tesis ini diajukan oleh:


Nama : …………………………………..
NIM : …………………………………..
Program Studi : …………………………………..
Fakultas : …………………………………..
Jenis Karya : Tesis/Disertasi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk


memberikan kepada Universitas Pertahanan Hak Bebas Royalty
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas ilmiah saya
berjudul:
…………………………………………………………...…………………
………………………………...……………………………………………
………………………………………………………..

Beserta perangkat yang ada jika diperlukan. Dengan Hak Bebas


Royalty Noneksklusif ini Universitas Pertahanan berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan memublikasikan Tesis/Disertasi saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan
sebagai pemilik Hak Cipta/Karya Intelektual dari tesis/disertasi ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan kesadaran penuh tanpa


paksaan dari pihak manapun.

Bogor, …………………

………………….
iv

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1,5 spasi.


172

Format 9: Abstrak (contoh 1)

ABSTRAK

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN DAN DAMPAKNYA


TERHADAP PERTAHANAN NEGARA

HERLINAWATI

Status Laut China Selatan (LCS) adalah sebagai laut yang


berbatasan dengan banyak negara pantai. Sedangkan
kedudukannya sebagai laut setengah tertutup. Status dan
kedudukan LCS inilah yang sering menimbulkan sengketa atau
konflik di kawasan tersebut. Konflik yang terjadi diantaranya
berkaitan dengan tindakan reklamasi dan klaim wilayah laut oleh
Tiongkok. Permasalahan penelitian yaitu tentang konflik di kawasan
LCS dan dampaknya terhadap pertahanan negara Indonesia.
Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis konflik di kawasan LCS
dan dampaknya terhadap pertahanan negara Indonesia. Penelitian
menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh dari para informan
yang ditetapkan yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan reklamasi
dan klaim wilayah laut yang dilakukan oleh Tiongkok di wilayah LCS
bertentangan dengan hukum laut internasional, yaitu UNCLOS 1982
dan DOC 2002. Konflik tersebut juga berdampak pada keamanan
kawasan termasuk berdampak terhadap pertahanan negara
Indonesia terutama terhadap wilayah laut dan darat pulau Natuna.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan konfik
seharusnya dilakukan dengan cara-cara yang dibenarkan oleh
UNCLOS 1982 dan DOC 2002, yaitu cara penyelesaian secara
damai. Selain itu perlu dilakukan kerja sama di antara negara-
negara di sekitar wilayah Laut China Selatan dan perlu dibentuk
suatu kode etik berperilaku di kawasan LCS. Kesimpulan konflik di
LCS diantaranya berkaitan dengan tindakan reklamasi dan klaim
wilayah laut oleh Tiongkok yang berdampak kepada keamanan
kawasan dan pertahanan negara Indonesia.

Kata Kunci: Konflik, Laut China Selatan, dan pertahanan negara.

v
173

ABSTRACT

THE CONFLICT OF SOUTH CHINESE SEA REGION


AND ITS IMPACTON STATE DEFENSE

BUDI HERMAWAN

South China Sea Status (LCS) is as the sea bordering many coastal
countries. While the position as a semi-closed sea. Status and
position of the LCS is what often causes disputes or conflicts in the
region. The conflicts that have occurred are related to China's
reclamation and claims of sea territory. The research issues are
about the conflict in the LCS region and its impact on Indonesia's
defense. The objectives of the study were to analyze the conflict in
the LCS region and its impact on the defense of the Indonesian
state. The research used qualitative method. The data were
obtained from the informants that were determined which were then
analyzed by qualitative analysis technique. The results show that the
actions of the reclamation and claims of marine territory conducted
by China in the LCS region are contrary to international maritime
law, namely UNCLOS 1982 and DOC 2002. The conflict also affects
the security of the region including impacting the Indonesian state
defense especially on the sea and land areas of the island Natuna.
Efforts that can be made in resolving conflicts should be made in
ways justified by UNCLOS 1982 and DOC 2002, ie peaceful means
of settlement. In addition, cooperation between countries in the
South China Sea region and the need to establish a code of conduct
in the LCS region should be established. Conclusions of the conflict
in the LCS are related to the actions of the reclamation and claims of
sea territory by China which impact on the security of the region and
the defense of the Indonesian state.

Keywords: Conflict, South China Sea, and national defense.

vi
174

Format 10: Abstrak (contoh 2)

ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN DAN KERJA TIM


TERHADAP KESIAPAN BATALYON X
DI BANDUNG JAWA BARAT

BUDI HERMAWAN

Batalyon merupakan satuan TNI AD yang diharapkan memiliki


kesiapan operasional secara maksimal. Namun Batalyon X di
Bandung Jawa Barat kesiapannya masih belum maksimal. Kondisi
tersebut dipengaruhi berbagai faktor/variabel di antaranya pelatihan
dan kerja tim. Permasalahan yang diteliti yaitu tentang pengaruh
pelatihan dan kerja tim terhadap kesiapan Batalyon X. Tujuan
penelitian untuk menganalisis pengaruh pelatihan dan kerja tim
terhadap kesiapan Batalyon X. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan teknik regresi berganda. Data dikumpulkan dari
70 orang prajurit sebagai sampel. Sampel dipilih dengan teknik
acak sederhana dari 288 orang prajurit sebagai populasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelatihan berpengaruh langsung
positif terhadap kesiapan Batalyon X, hal ini berarti bahwa pelatihan
merupakan variabel penting dalam upaya meningkatkan kesiapan
Batalyon X, untuk itu pelatihan perlu ditingkatkan, (2) kerja tim
berpengaruh langsung positif terhadap kesiapan Batalyon X, hal ini
berarti bahwa kerja tim merupakan variabel penting dalam upaya
meningkatkan kesiapan Batalyon X, untuk itu kerja tim perlu
ditingkatkan, dan (3) pelatihan dan kerja tim secara bersama-sama
berpengaruh langsung positif terhadap kesiapan Batalyon X, kerja
tim, hal ini berarti bahwa pelatihan dan kerja tim merupakan
variabel-variabel penting dalam upaya meningkatkan kesiapan
Batalyon X, untuk itu kedua variabel tersebut perlu ditingkatkan.
Kesimpulan bahwa pelatihan dan kerja tim berpengaruh terhadap
kesiapan Batalyon X, secara parsial maupun secara bersama-
sama/simultan.

Kata Kunci: pelatihan, kerja tim, dan kesiapan.

v
175

ABSTRACT

THE EFFECT OF TRAINING AND TEAMWORK TOWARD


READINESS OF THE BATTALION X
IN BANDUNG WEST JAVA

BUDI HERMAWAN

Battalion is an army unit that is expected to have maximum


operational readiness. But Battalion X in Bandung West Java
readiness is still not maximized. These conditions are influenced by
various factors/ variables including training and teamwork. The
problem research is about the influence of training and team work
toward readiness of Battalion X. The purpose of the research to
analyze the effect of training and team work toward readiness of
Battalion X. This research used quantitative methods with multiple
regression techniques. Data were collected from 70 soldiers as
samples. The sample was chosen by a simple random technique of
288 soldiers as a population. The results of the study showed that: (1)
the training had a positive direct effect toward readiness of Battalion
X, this meant that the training was an important variable in the effort to
increase the readiness of Battalion X, therefore the training needed to
be improved, (2) teamwork had a positive direct effect toward
readiness of Battalion X , this means that teamwork is an important
variable in an effort to improve the readiness of Battalion X, for which
teamwork needs to be improved, and (3) team training and teamwork
have a direct positive effect toward readiness of Battalion X,
teamwork, that training and teamwork are important variables in
efforts to improve the readiness of Battalion X, therefore both
variables need to be improved. The conclusion that the training and
team work influences toward readiness of Battalion X, partially or
simultaneously.

Keywords: training, teamwork, and readiness.

vi
176

Penjelasan Penulisan Abstrak:


a. Abstrak ditulis menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
b. Abstrak ditulis dalam satu paragraf.
c. Isi abstrak:
- Latar belakang/alasan dilakukan penelitian
- Permasalahan dan tujuan penelitian
- Metode penelitian yang digunakan
- Hasil dan pembahasan penelitian
- Kesimpulan
d. Diketik 1 spasi dengan huruf font Arial, ukuran 11 dan dicetak miring
(Italic), kecuali judul diketik dengan huruf font Arial ukuran 12.
e. Diketik dalam bentuk 1 (satu) paragraf.
f. Jumlah kata maksimal 250 kata.
g. Tata Cara Pengetikan:
1) Kata “ABSTRAK” (bahasa Indonesia) atau “ABSTRACT”
(bahasa Inggris) diketik paling atas dengan huruf kapital font
Arial, ukuran 12, bahasa Indonesia tidak dicetak miring, tetapi
untuk bahasa Inggris dicetak miring (Italic) dan bold.
2) Judul tesis/disertasi diketik di bawah kata “ABSTRAK” atau
“ABSTRACT”, berjarak 2 spasi, dengan huruf kapital font Arial,
ukuran 11, bahasa Indonesia tidak dicetak miring, tetapi untuk
bahasa Inggris dicetak miring (Italic), dan bold.
3) Nama peneliti tanpa gelar diketik di bawah judul berjarak 2
spasi, dengan huruf kapital font Arial, ukuran 11, tidak dicetak
miring baik untuk bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris
dan bold.
4) Bagian inti abstrak diketik dalam satu paragraf dengan huruf
font Arial, ukuran 11, tidak bold, bahasa Indonesia tidak dicetak
miring, tetapi bahasa Inggris dicetak miring (Italic).
5) “Kata Kunci: ...” atau “Keywords: ...”. diketik paling bawah
dengan huruf font Arial, ukuran 11, tidak bold, bahasa
177

Indonesia tidak dicetak miring, tetapi bahasa Inggris dicetak


miring (Italic).
178

Format 11: Kata Pengantar (contoh)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penyusunan tesis/
disertasi dengan judul: “..................................................................
.......................................................................................................”
dapat diselesaikan.
Penyusunan tesis/disertasi ini ditujukan sebagai salah satu
syarat dalam memperoleh gelar Magister/Doktor pada Program
Studi……………...... Fakultas................. Universitas Pertahanan.
Penyusunan tesis/disertasi ini dapat diselesaikan berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. ……………………………, selaku ............................................
2. ……………………………, selaku ............................................
3. ……………………………, selaku ............................................
4. ....dst
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan-kebaikan
berbagai pihak atas bantuannya.
Peneliti menyadari bahwa tesis/disertasi ini masih kurang
sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hati
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi menunjang
kesempurnaan penelitian ini.
Akhirnya, semoga tesis/disertasi ini dapat memberikan
manfaat terhadap pengembangan ilmu pertahanan dan
bermanfaat bagi stakeholder terkait dalam upaya... .

Bogor, …………………

………………….

vi
179

Penjelasan Penulisan Kata Pengantar:


Kata pengantar ditulis minimal lima paragraf, dengan huruf font Arial,
ukuran 12, dicetak tidak miring. Langkah-langkah penulisan kata
pengantar sebagai berikut:
1. Kata “KATA PENGANTAR” diketik paling atas dengan huruf kapital
font Arial, ukuran 12, dicetak tidak miring dan bold.
2. Pada paragraf pertama, berisi ucapan syukur terhadap Tuhan Yang
Maha Esa atas telah selesainya penulisan laporan penelitian
(tesis/disertasi) dan penyampaian judul penelitian.
3. Pada paragraf kedua, berisi maksud laporan penelitian
(tesis/disertasi) disusun/dibuat.
4. Pada paragraf ketiga, berisi ucapan terima kasih kepada pihak yang
terkait dengan penelitian dan penulisan tesis/disertasi baik secara
langsung maupun tidak langsung.
5. Pada paragraf keempat, berisi permohonan masukan dari berbagai
pihak untuk perbaikan tesis/disertasi.
6. Pada paragraf kelima, berisi harapan peneliti tentang manfaat
tesis/disertasi terhadap keilmuan dan manfaat bagi pihak-pihak yang
terkait dengan obyek yang diteliti (stakeholder).
7. Terakhir, berisi tajuk tanda tangan meliputi nama kota, tanggal,
bulan, tahun, nama peneliti/mahasiswa tanpa gelar.
180

Format 12: Daftar Isi Proposal Penelitian (contoh)

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………….. i
LEMBAR PERSETUJUAN..…………………………………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………….. ii
KATA PENGANTAR……………………………………………... iv
DAFTAR ISI……………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………. vii
DAFTAR TABEL………………………………………………….. viii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….... 1
1.1 Latar Belakang……………………………………… 1
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian……………….….. 3
1.3 Rumusan Masalah…………………………………. 3
1.4 Tujuan Penelitian…………………………………… 4
1.5 Manfaat Penelitian…………………………………. 4
1.5.1 Manfaat Teoretis…………………………… . 4
1.5.2 Manfaat Praktis……………………………... 5

BAB II KAJIAN TEORETIK…………………………..…………. 6


2.1 Deskripsi Konseptual…………..………..………… 6
2.1.1 Kedaulatan Negara…………..………......... 6
2.1.2 Pelanggaran Wilayah.............………..…... 18
2.1.3 Keamanan Maritim......................……….... 29
2.1.1 Penegakan Hukum.....................….…….... 35
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan…......... 46
2.3 Kerangka Pemikiran……………………………….. 48

vii
181

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian………………….… 50
3.1.1 Tempat Penelitian……………………....… 50
3.1.2 Waktu Penelitian………………………….. . 50
3.2 Subyek dan Sampel Penelitian………………….. 50
3.2.1 Subyek Penelitian…………………………. 50
3.2.1 Sampel Penelitian…………………………. 50
3.3 Teknik Pengumpulan Data………………………. 51
3.4 Keabsahan Data………………………………….. 52
3.5 Teknik Analisis Data……………………………… 52

DAFTAR PUSTAKA……………………………………............ 53

viii

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1,5 spasi.


182

Format 13: Daftar Isi Tesis/Disertasi (contoh)

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………….. ii
PERNYATAAN ORISIONALITAS..…………………………….. iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH iv
KATA PENGANTAR……………………………………………... v
ABSTRAK.........................………………………………………. vi
DAFTAR ISI……………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………. x
DAFTAR TABEL………………………………………………….. xi

BAB I PENDAHULUAN……………………………………….... 1
1.1 Latar Belakang……………………………………… 1
1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian……………….….. 3
1.3 Rumusan Masalah…………………………………. 3
1.4 Tujuan Penelitian…………………………………… 4
1.5 Manfaat Penelitian…………………………………. 4
1.5.1 Manfaat Teoretis…………………………….. 4
1.5.2 Manfaat Praktis…………………………….... 5

BAB II KAJIAN TEORETIK…………………………..…………. 6


2.1 Deskripsi Konseptual…………..………..………… 6
2.1.1 Kedaulatan Negara…………..………......... 6
2.1.2 Pelanggaran Wilayah.............………..…… 18
2.1.3 Keamanan Maritim......................……….... 29
2.1.4 Penegakan Hukum.....................….…….... 35
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan…......... 46
2.3 Kerangka Pemikiran……………………………….. 48

vii
183

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian………………..…. 50
3.1.1 Tempat Penelitian……………………....… 50
3.1.2 Waktu Penelitian…………………….…… 50
3.2 Subyek dan Sampel Penelitian…………………. 50
3.2.1 Subyek Penelitian…………………………. 50
3.2.2 Sampel Penelitian………………………… 50
3.3 Teknik Pengumpulan Data……………………… 51
3.4 Keabsahan Data…………………………………. 52
3.5 Teknik Analisis Data……………………………… 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….… 53


4.1 Hasil Penelitian…………………………………… 53
4.1.1 Pelanggaran Wilayah di Perairan
Indonesia................................................. 53
4.1.2 Keamanan Maritim di Wilayah Perairan
Indonesia.....................................………. 56
4.1.3 Upaya Penegakan Hukum oleh
Pemerintah Indonesia ..............……….... 60
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Pelanggaran Wilayah di
Perairan Indonesia................................... 65
4.2.2 Pembahasan Keamanan Maritim di
Wilayah Perairan Indonesia..................... 73
4.2.3 Pembahasan Upaya Penegakan Hukum
oleh Pemerintah Indonesia.......……….... 92

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………. 101


5.1 Kesimpulan……………………………………….. 101
5.2 Rekomendasi…………………………………….. 102

viii
184

DAFTAR PUSTAKA……………………………………........... 103

LAMPIRAN……………………………………........................ 105
LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN .…………………. 106
LAMPIRAN 2. PEDOMAN WAWANCARA…………………. 107
LAMPIRAN 3. CATATAN HASIL WAWANCARA…………. 109
LAMPIRAN 4. DOKUMEN PENDUKUNG…………………. 123

RIWAYAT HIDUP PENELITI………………......................... 126

ix

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1,5 spasi.


185

Format 14: Format Daftar Gambar (contoh)

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Proses Merancang Pelatihan ............................... 26
Gambar 2.2 Types of Training ................................................. 29
Gambar 2.3 Maslow’s Hierarchy of Need ................................ 35
Gambar 2.4 Stage of Group Development ............................... 48
Gambar 3.1 Konstelasi Hubungan Antar Variabel
Penelitian ............................................................. 79
Gambar 4.1 Histogram Skor Pelatihan .................................... 92
Gambar 4.3 Histogram Skor Komitmen Organisasional ........... 95

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1,5 spasi.


186

Format 15: Daftar Tabel (contoh)

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Karakteristik Teamwork ............................................ 23
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Pelatihan (X1) ............................. 27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Komitmen Organisasional (X3) ... 28
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Pelatihan .......................... 32

vi

Huruf: font Arial, ukuran 12, jarak 1,5 spasi.


187

Format 16: Jadwal Penelitian (contoh)

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Tahun 2017
No. Kegiatan Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Draft Proposal
Penelitian
2 Proses Pembimbingan
3 Seminar Proposal Penelitian
4 Perbaikan Proposal Penelitian
5 Pengumpulan Data
6 Analisis Data
7 Penyusunan Laporan Penelitian
(Tesis/Disertasi)
8 Ujian Tesis/Disertasi
9 Perbaikan Tesis/Disertasi
10 Penyerahan Tesis/Disertasi

Catatan:
Dalam Proposal Penelitian: Rencana Jadwal Penelitian
188

Format 17: Riwayat Hidup Peneliti

135

RIWAYAT HIDUP PENELITI

……………..(nama peneliti tanpa gelar), lahir


di………………… pada……………….. Anak
ke-……………… dari pasangan
Bapak…………… dan Ibu ……………….
Menyelesaikan pendidikan SD ……. lulus
tahun……, SMP ……. lulus tahun……, SMA
……. lulus tahun……, Sarjana
(S-1)……………lulus tahun …….., dan pada
tahun............melanjutkan program Magister
(S-2) di Universitas Pertahanan (atau pada tahun.....melanjutkan
pendidikan Doktor (S-3) bagi mahasiswa program S-3).
Peneliti saat ini menjabat sebagai…………… di………………,
mengawali pekerjaan/karir di…………………tahun……………dst.
Peneliti masih aktif sebagai Perwira ………………….
TNI/Polri (bagi mahasiswa yang masih aktif sebagai anggota
TNI/Polri). Mengawali karir di TNI/Polri pada tahun ……….
Jabatan-jabatan yang pernah diemban............................………....
………………………………………………………………………dst.
Berbagai pendidikan militer yang pernah diikuti yaitu:
…………………………........……………….…………………...….dst.
Pengalaman tugas antara lain: ………………………………
…………………………………………………………………………….
.………....dst.
Karya-karya tulis/buku yang pernah ditulis antara lain:
……………………………………………………………………………
…………dst.
Menikah dengan ……………….. pada …………………….di
…………. dan dikaruniai ……….orang anak:
……………………………….. (bagi mahasiswa yang sudah
berkeluarga dan punya anak).

Huruf: font Arial, ukuran 11, jarak 1 spasi. Pas foto: ukuran 3x4, dasar merah, pakaian
PSL (pria: jas hitam, kemeja putih, dan dasi merah), tanpa kaca mata, menghadap ke
depan.
189

Format 18: Kertas Pembatas Antar Bab

Lampiran 1: Contoh Halaman Judul (Cover) Proposal Penelitian

lebar: 9,5 cm

tinggi: 11 cm

Kertas pembatas berwarna merah muda, logo Unhan berwarna hitam keabu-abuan.
190

SINOPSIS DISERTASI
UNTUK PROMOSI DOKTOR
191

Format Sampul Depan (Cover) Sinopsis Disertasi

lebar 4,5 cm

tinggi 5 cm

UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERTAHANAN NEGARA
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

SINOPSIS DISERTASI
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

BUDI SUSANTO
NIM: 7647120615
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

Diajukan pada Sidang Terbuka Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan


untuk Mendapatkan Gelar Doktor Pertahanan
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital hanya di awal tiap kata, tidak bold)

FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)
BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

Kertas sampul laminating glossy, ukuran A5, warna merah. Lambang Unhan: berwarna,
ukuran 4,5 x 5 cm. Huruf: font Arial, warna putih, ukuran sesuai ketentuan di atas, dicetak
tebal (bold), jarak 1 spasi.
192

Format Halaman Judul Sinopsis Disertasi

lebar 4,5 cm

tinggi 5 cm

UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERTAHANAN NEGARA
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

SINOPSIS DISERTASI
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bolt)

BUDI SUSANTO
NIM: 7647120615
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

Diajukan pada Sidang Terbuka Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan


untuk Mendapatkan Gelar Doktor Pertahanan
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital hanya di awal tiap kata, tidak bold)

FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN


PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)
BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

Kertas HVS ukuran A5, berat 80 gram. Lambang Unhan: berwarna, ukuran 4,5 x 5 cm..
Huruf: font Arial, warna putih, ukuran sesuai ketentuan di atas, dicetak tebal (bold), jarak
1 spasi.
193

Format Halaman Komisi Promotor dan Panitia Sidang Terbuka


Disertasi

KOMISI PROMOTOR*

…………………..

……………………

FAKULTAS
PANITIA SIDANGMANAJEMEN
TERBUKA PERTAHANAN
DISERTASI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)
Ketua
BOGOR
…………………..
Juli 2017
Rektor Universitas
(font UNIVERSITAS
Arial, ukuran Pertahanan
10,PERTAHANAN
huruf kapital, bold)
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)

Sekretaris
SINOPSIS DISERTASI
……………………
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bolt)
Dekan Fakultas………………………..

BUDI SUSANTO
Anggota
NIM: 7647120615
…………………..
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)
UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)
Diajukan pada Sidang Terbuka Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan
…………………..
SINOPSIS
untuk Mendapatkan DISERTASI
Gelar Doktor Pertahanan
(font12,
(font Arial, ukuran Arial, ukuran
huruf 10,
kapital hurufdikapital,
hanya bolt)kata, tidak bold)
awal tiap

…………………..
FAKULTAS MANAJEMEN
BUDI SUSANTO PERTAHANAN
PROGRAM STUDI NIM: 7647120615 PERTAHANAN
MANAJEMEN
(font
(font Arial,
Arial, ukuran
ukuran 10,
10, huruf
huruf kapital,
kapital, bold)
bold)
BOGOR
…………………..
Juli 2017
Diajukan pada (font
SidangArial, ukuran
Terbuka 10, huruf
Dalam kapital,
Rangka bold) Persyaratan
Memenuhi
untuk Mendapatkan Gelar Doktor Pertahanan
(fontPromotor
*Komisi Arial, ukuran 12, huruf
merangkap kapital Panitian
sebagai hanya diSidang
awal tiap kata, tidak
Terbuka bold)
Disertasi

FAKULTAS MANAJEMEN PERTAHANAN


Kertas HVS, ukuran A5, berat 80STUDI
PROGRAM gram.MANAJEMEN
Huruf: font Arial, warna hitam, ukuran 10, jarak 1
PERTAHANAN
spasi. (font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)
BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 10, huruf kapital, bold)
194

Penjelasan Penulisan Sinopsis Disertasi:


1. Sistematika Isi Sinopsis:
JUDUL ARTIKEL ILMIAH
NAMA PENELITI, NAMA PRODI DAN ALAMAT ALAMAT EMAIL
ABSTRACT
KEYWORD
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORETIK
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
IMPLIKASI (JIKA ADA)
SARAN/REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP PENELITI

2. Penjelasan Isi Sistematika:


a. Judul Sinopsis Disertasi; judul sinopsis ditulis menggunakan
bahasa Indonesia dan Inggris dengan huruf kapital dan dicetak
tebal (bold). Bahasa Inggris dicetak miring (Italic).
b. Nama Peneliti dan alamat alamat email; nama peneliti ditulis
tanpa gelar dan alamat email peneliti.
c. Abstract; abstrak ditulis menggunakan bahasa Inggris, dalam
satu paragraf dan dicetak miring (Italic).
d. Keyword; menuliskan kata-kata kunci yang digunakan dalam
penelitian, ditulis di bawah abstrak.
e. Pendahuluan; menguraikan sepintas latar belakang,
permasalahan dan tujuan utama penelitian, jumlah halaman
3 - 4 halaman.
195

f. Kajian Teoretik; menguraikan konsep-konsep dan teori utama


(tidak semua konsep dan teori dalam disertasi diuraikan) dan
hipotesis penelitian (jika menggunakan hipotesis), jumlah
halaman 6 - 7 halaman.
g. Metode Penelitian; menguraikan tentang metode yang
digunakan, populasi dan sampel (kuantitatif) atau subyek dan
sampel (kualitatif/kombinasi), teknik pengumpulan data, dan
teknik analisis data, jumlah halaman 1 - 2 halaman.
h. Hasil Penelitian; mendeskripsikan hasil penelitian termasuk
hasil pengujian hipotesis (kuantitatif), dapat diuraikan dalam
bentuk sub-sub judul, jumlah halaman 2 - 3 halaman.
i. Pembahasan; menguraikan analisis dan bahasan peneliti
berdasarkan hasil penelitian, jumlah halaman 3 - 5 halaman.
j. Kesimpulan; menyimpulkan hasil penelitian, jumlah halaman
1 halaman.
k. Implikasi (jika ada); menyampaikan konsekuensi dari hasil
penelitian berupa pendapat peneliti tentang upaya-upaya dalam
meningkatkan/memperbaiki permasalahan yang diteliti, jumlah
halaman 1 - 2 halaman.
l. Saran/Rekomendasi; menyampaikan saran-saran/rekomendasi
kepada pihak-pihak (stakeholder) yang terkait dengan
penelitian, jumlah halaman 1 halaman.
m. Daftar Pustaka; menuliskan referensi yang hanya dirujuk/
digunakan dalam penulisan sinopsis disertasi.
n. Riwayat Hidup Peneliti; menuliskan riwayat hidup peneliti
dengan format dan isinya sama dengan riwayat hidup peneliti
pada disertasi.

3. Ketentuan Sinopsis:
h. Kertas: jenis HVS, ukuran A5, berat 80 gram
i. Pengetikan:
196

1) Huruf: font Arial, ukuran 10 (kecuali judul, ukuran 12),


jarak 1 spasi.
2) Pengetikan dilakukan pada kertas dua muka (bolak-
balik).
3) Batas pengetikan (margin): 2 cm dari batas atas, 1,5 cm
dari batas kiri, 1,5 cm dari batas kanan, dan 1,5 cm dari
batas bawah.
4) Pengetikan dilakukan dengan rata kanan dan kiri
(justifyalignment) dan dibuat dalam dua kolom, kecuali
judul, abstract dan keyword, tabel, dan gambar dibuat
tidak dua kolom.
5) Pengetikan judul dan subjudul ditulis dengan huruf capital,
dicetak tebal (bold), dan tidak diberi nomor.
j. Ketentuan dan tata cara penulisan abstrak, kutipan, catatan
kaki (footnote), tabel, gambar, dan daftar pustaka sama dengan
tata cara penulisan disertasi.
197

JURNAL ILMIAH
DARI HASIL PENELITIAN
(TESIS/DISERTASI)
198

Sampul Depan (Cover) Jurnal Ilmiah

Lampiran 1: Contoh Halaman Judul (Cover) Proposal Penelitian

lebar: 4,5 cm

tinggi: 5 cm

UNIVERSITAS PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

KONFLIK KAWASAN LAUT CINA SELATAN


DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PERTAHANAN NEGARA
(font Arial, ukuran 14, huruf kapital, bold)

JURNAL ILMIAH
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

BUDI SUSANTO
NIM: 7647120615
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

FAKULTAS STRATEGI PERTAHANAN


PROGRAM STUDI DIPLOMASI PERTAHANAN
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

BOGOR
Juli 2017
(font Arial, ukuran 12, huruf kapital, bold)

Kertas HVS, ukuran A4, berat 80 gr. Huruf: font Candara, ukuran 12, dicetak tebal (bold),
jarak 1 spasi.
199

Persetujuan Reviewer Jurnal Ilmiah

PERSETUJUAN REVIEWER ARTIKEL ILMIAH

Artikel Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : …………………………………..
NIM : …………………………………..
Program Studi : …………………………………..
Judul : …………………………………………………………...
…………………………………………………………..
.………………………………………………………….
..…………………………………………………………

Artikel Ilmiah dengan judul dan nama mahasiswa tersebut di atas telah
disetujui dan dapat dipublikasikan.

REVIEWER

Reviewer I : ……………………………………. (……………….)

Reviewer II : ……………………………………. (……………….)

Bogor, ………………….

A.n. Dekan Fakultas………………….


Sesprodi……………………………….,

………………………

ii

Kertas HVS, ukuran A4, berat 80 gr. Huruf: font Candara, ukuran 12, jarak 1 spasi.
200

Penjelasan Penulisan Jurnal Ilmiah:


1. Sistematika Jurnal Ilmiah:
Judul Jurnal Ilmiah
Nama Peneliti, Nama Prodi dan Alamat Email
Abstrak (Abstract) dan Kata Kunci (Keyword)
Pendahuluan
Kajian Teoretik
Metodologi Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Saran/Rekomendasi
Daftar Pustaka

2. Penjelasan Isi Sistematika:


a. Judul Jurnal Ilmiah; ditulis menggunakan bahasa Indonesia dan
Inggris dengan huruf kapital, ukuran 14 dan dicetak tebal (bold).
Bahasa Inggris dicetak miring (Italic).
b. Nama Peneliti, Nama Prodi dan Alamat Email; nama peneliti
ditulis tanpa gelar diberi nomor untuk catatan kaki (footnote)
dan dijelaskan lebih detail pada catatan kaki dan ditulis dengan
huruf kapital hanya pada awal kata, ukuran 12. Nama Prodi
tempat mahasiswa kuliah ditulis dengan huruf kapital hanya
pada awal kata, ukuran 12 dan alamat email ditulis dengan
huruf kecil, ukuran 12.
c. Abstrak (Abstract) dan Kata Kunci (Keyword); abstrak ditulis
menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris, ukuran huruf 11,
dalam satu paragraf. Kata Kunci ditulis di bawah abstrak.
Bahasa Inggris dicetak miring (Italic).
d. Pendahuluan; menguraikan sepintas latar belakang,
permasalahan dan tujuan dari topik bahasan, jumlah halaman
201

e. Kajian Teoretik, menguraikan teori-teori utama yang


mendukung penelitian.
f. Metodologi Penelitian, menguraikan metode yang digunakan
dalam melakukan penelitian disesuaikan jenis penelitian.
g. Hasil dan Pembahasan; kegiatan dan hasil penelitian termasuk
hasil pengujian hipotesis (kuantitatif) diuraikan, uraian dalam
bentuk sub-sub judul, tanpa diberi nomor.
h. Kesimpulan; hasil pembahasan disimpulkan.
i. Saran/Rekomendasi; disampaikan kepada pihak-pihak
(stakeholder) yang terkait dengan penelitian.
j. Daftar Pustaka; memuat referensi yang hanya
dirujuk/digunakan dalam penulisan jurnal ilmiah.

3. Ketentuan Jurnal Ilmiah:


a. Kertas: jenis HVS, ukuran A4, berat 80 gram.
b. Pengetikan:
1) Huruf: font Candara, ukuran 12, jarak 1,5 spasi.
2) Pengetikan dilakukan pada kertas satu muka (tidak
bolak-balik).
3) Batas pengetikan (margin): 3 cm dari batas atas, 3 cm
dari batas kiri, 2 cm dari batas kanan, dan 2 cm dari
batas bawah.
4) Pengetikan dilakukan dengan rata kanan dan kiri
(justifyalignment) dan dibuat dalam dua kolom, kecuali
judul, abstract dan keyword, tabel, dan gambar dibuat
tidak dua kolom.
5) Pengetikan subjudul ditulis dengan huruf capital hanya
pada awal kata kecuali kata sambung, dicetak tebal (bold)
dan tidak diberi nomor.
202

6) Gambar diberi nomor urut menggunakan angka Arab (1,


2, 3, …dst), diberi judul gambar yang ditulis di bawah
gambar secara simetris, dan dicetak tebal (bold).
7) Tabel diberi nomor urut menggunakan angka Arab (1, 2,
3, …dst), diberi judul tabel yang ditulis di atas tabel secara
simetris, dan dicetak tebal (bold).
8) Jumlah halaman maksimal 28 halaman.
c. Ketentuan dan tata cara penulisan abstrak, kutipan, catatan
kaki (footnote), gambar, tabel, dan daftar pustaka sama dengan
tata cara penulisan tesis/disertasi, kecuali jenis hurufnya yang
berbeda (font Arial untuk tesis/disertasi, tetapi font Candara
untuk artikel ilmiah).
203

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,


Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Edisi Kedua. Jakarta:
Kencana Predana Media Group.

Creswell, John W. 2009. Research Design, Qualitative, Qualitative, and


Mixed Approaches. Third Edition. Los Angeles: Sage Publication, Inc.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Edisi Kedua.


Semarang: BP. Undip, 2006.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta:


Bumi Aksara.

Nazir, Mohammad. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R & D. Edisi


Kedua. Bandung: Alfabeta.

_______. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Edisi


Kedua. Bandung: Alfabeta.

_______. 2013. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi.


Bandung: Alfabeta.

Sekaran, Uma. 2011. Research Methods for Business. Edisi 1 dan 2.


Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 17 Tahun 2010 tentang


Pencegahan dan Penanggulangan Plagiarisme di Perguruan Tinggi.
UNIVERSITAS PERTAHANAN
Kawasan IPSC Sentul, Bogor, Jawa Barat
Telp. 021-87951555, 021-87954555 Fax. 021-87953757
Website : www.idu.ac.id

Anda mungkin juga menyukai