PENULISAN SKRIPSI
TENTANG
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI TARUNA
POLITEKNIK ILMU PEMSYARAKATAN
MEMUTUSKAN
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak Tanggal ditetapkan, dengan catatan
apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Depok
pada tanggal .............................
DIREKTUR ,
BAB I PENDAHULUAN
4
A. Latar Belakang .... ....................................………………..……….…….....
B. Tujuan……………………….………………………........................................... 4
C. Ruang Lingkup Skripsi..…………………………........................................ 5
D. Persyaratan Akademik ..…………………………..................................... 5
BAB II PROSEDUR PENYUSUNAN SKRIPSI
A. Tahapan penyusunan skripsi .…………………………............................. 6
B. Plagiarisme dan Sanksi....………………………....................................... 8
BAB III SISTEMATIKA PROPOSAL SKRIPSI
A. Proposal Penelitian...……………………………….................................... 9
B. Penilaian Proposal .………………………………....................................... 10
BAB IV SISTEMATIKA SKRIPSI
A. Bagian Awal skripsi ..........................……………....…………………………. 12
B. Isi skripsi ........................................................................................ 13
C. Bagian Akhir Skripsi .........................………...……………………………….. 14
D. Penilaian Ujian Skripsi ............................…...………………………………. 15
E. Pelaksanaan Ujian Skripsi .........................…………………………......…. 15
BAB V TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
A. Teknik Penulisan ...................................………....………………………… 16
B. Penulisan Daftar Pustaka ...………………….............................……….. 23
BAB VI PENUTUP……..….….….………………………………....................................... 29
Lampiran
• Cover
• Lembar Persetujuan Ujian Proposal
• Lembar Berita Acara Ujian Skripsi
• Lembar Pengesahan Hasil Sidang Skripsi
• Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Skripsi
• Contoh Abstrak
• Contoh Daftar Isi, Daftar Tabel dan Daftar Gambar
• Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi
A. Latar Belakang
Politeknik Ilmu Pemasyarakat merupakan pendidikan tinggi vokasi yang
bertanggung jawab menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan
tertentu sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang No.12 Tahun 2012. Kerangka
Kualifikasi Nasional harus menjadi acuan pokok dalam penetapan kompetensi lulusan
pendidikan vokasi.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa
lulusan program diploma empat dan sarjana paling sedikit menguasai konsep teoritis
bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis
bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam.
Sehingga Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib mengacu pada deskripsi capaian
pembelajaran lulusan KKNI.
Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI), Pasal 5 menyatakan bahwa penyetaraan capaian pembelajaran yang
dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang lulusan Diploma IV setara dengan jenjang
6, dengan kata kunci kemampuan kerja adalah mampu mengaplikasikan, mengkaji,
membuat desain, manfaatkan IPTEKS dalam menyelesaikan masalah prosedural.
Secara lebih terinci kualifikasi kemampuan yang harus dicapai adalah :
1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada
bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi
yang dihadapi
2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep
teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta
mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data,
dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara
mandiri dan kelompok; bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
B. Tujuan
Kegiatan penyusunan skripsi ini bertujuan agar taruna memiliki daya pikir analitis,
kritis, serta mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
penyelesaian masalah pada bidang pemasyarakatan, melalui kegiatan penelitian yang
memenuhi kaidah metode ilmiah dan etika ilmiah sesuai lingkup bidang keilmuan
program studi.
D. Persyaratan Akademik
Taruna diperkenankan mengajukan usulan skripsi sarjana apabila telah memenuhi
syarat-syarat akademik sebagai berikut:
1. Tidak sedang menjalani hukuman pelanggaran disiplin.
2. Mengumpulkan sejumlah 138 SKS (syarat lulus minimal 144 SKS)
3. Tidak memiliki nilai mata kuliah dengan nilai dibawah B
A. Proposan Penelitian
Proposal skripsi adalah rancangan/desain penelitian atau usulan penelitian yang
akan dilakukan dan disusun oleh seorang taruna untuk penyusunan skripsi. Proposal
skripsi diajukan setelah judul yang disampaikan taruna disetujui oleh dosen
pembimbing.
1. Judul skripsi
Judul dibuat dengan panjang maksimal 12 kata diketik dengan huruf kapital pada
bagian halaman depan (cover) proposal
2. Latar Belakang
Latar belakang sekurang-kurangnya memuat penjelasan tentang alasan memilih
topik penelitian dan masalah yang diteliti tersebut yang didukung oleh landasan
filosofis pemasyarakatan, landasan hukum dan landasan sosiologis atau data-data
statistik atau data lain yang relevan sehingga bisa menunjukkan urgensi dari topik
yang dipilih.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian yang menjadi fokus peneliti
untuk dicarikan jawabannya melalui metode penelitian dan teknik pengumpulan
data di lapangan. Kalimat rumusan masalah harus dibuat dalam bentuk kalimat
tanya, menggambarkan variabel dan subyek yang diteliti, serta layak untuk diteliti
secara empiris, bahasa yang singkat dan spesifik, serta sesuai dengan runtutan latar
belakang dan identifikasi masalah yang telah dilakukan.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud sasaran
yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Maksud yang terkandung di
dalam kegiatan tersebut baik maksud utama maupun tambahan, harus dinyatakan
dengan jelas. Tujuan penelitian harus relevan dengan rumusan masalah yang telah
dibuat. Sehingga dengan kata lain tujuan penelitian ialah sasaran yang hendak
dicapai dari proses mencari jawaban atas pertanyaan penelitian.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian umumnya menguraikan dampak dari tercapainya tujuan
penelitian. Dengan kata lain, apabila tujuan penelitian tercapai, berarti rumusan
masalah dapat terjawab secara tepat dan akurat, maka akan didapatkan suatu
manfaat secara praktis maupun secara teoritis dari hasil temuan penelitian tersebut.
6. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka (literature review) berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan
penelitian lain ataupun sejenis yang diperoleh dari bahan acuan (jurnal, buku dan
hasil studi lain) untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam tinjauan
pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas untuk
pemecahan masalah yang dinyatakan pada bagian rumusan masalah.
7. Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan pendekatan, cara, teknik dan langkah-langkah yang
akan digunakan dalam melaksanakan penelitian.
8. Jadual Penelitian
Jadual penelitian menggambarkan rencana kegiatan penelitian mulai perencanaan,
persiapan, pengumpulan pengolahan data, analisa hasil penelitian, sampai dengan
penyusunan laporan skripsi. Jadual menyebutkan waktu dan kegiatan yang akan
dilakukan selama penyusunan skripsi.
9. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi berbagai sumber bacaan peneliti yang dikutip dan menjadi
landasan teoritis dalam proposal atau laporan penelitian skripsi. Tata cara penulisan
daftar pustaka harus mengacu pada aturan penulisan referensi/bibliografi yang
ditetapkan POLTEKIP, yaitu format APA edisi ke-6 dapat dilihat di lampiran 1.
Daftar pustaka untuk penulisan proposal skripsi sekurang-kurangnya 20 buah
dengan komposisi: 50% buku dan 50% artikel jurnal ilmiah dalam kurun waktu 5
tahun terakhir (tidak termasuk peraturan atau produk kebijakan).
B. Penilaian Proposal
Penilaian proposal skripsi dilaksanakan setelah seminar proposal dengan bobot 40%
dari keseluruhan nilai penyusunan skripsi. Adapun unsur penilaian proposal adalah
sebagai berikut :
NO KOMPONEN NILAI
1 Presentasi dan argumentasi
2 Penguasaan terhadap isi proposal
3 Kesesuaian sistematika, bahasa dan tata penulisan
4 Tujuan dan kontribusi topik penelitian (teoritis atau
praktis)
5 Kesesuaian latar belakang masalah dengan tinjauan
pustaka
6 Relevansi, kebaruan, keluasan dan kedalaman teori
dalam kajian literatur
7 Ketepatan dan kejelasan langkah Metodologi
Penelitian
NILAI RATA-RATA
Keterangan : Skala penilaian 0-100
Proporsi penilaian penguji adalah sebagai berikut :
• Anggota penguji 1 = Proporsi nilai 25%
• Anggota penguji 2 = Proporsi nilai 25%
• Dosen Pembimbing = Proporsi nilai 50%
Nilai akhir = Total nilai penguji dan pembimbing 100%
1. Halaman Sampul
Sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu karya ilmiah, Halaman
Sampul harus dapat memberikan informasi singkat, jelas dan tidak bermakna ganda
(ambigu) kepada pembaca. Maka diharapkan judul skripsi dibuat dengan panjang
maksimal 12 kata diketik dengan huruf kapital pada bagian halaman depan. Selain
itu Informasi yang harus tersedia pada halaman sampul adalah judul Skripsi,
identitas penulis, institusi Poltekip, dan tahun pengesahan. Ketentuan mengenai
penulisan halaman sampul dapat dilihat pada bagian lampiran 2.
2. Halaman Persetujuan
Pada dasarnya halaman persetujuan menyatakan bahwa seluruh isi karya tulis
tersebut telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing dan ketua program
studi. Halaman ini memuat judul Tugas Karya Akhir, identitas penulis, nama
institusi, tempat dan tanggal disetujui, serta persetujuan dosen pembimbing
(Lampiran 3).
3. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan karya tulis atau
pernyataan bahwa karya tulis tersebut telah dipertahankan oleh penulis dihadapan
tim penguji sesuai dengan tanggal karya tulis tersebut diujikan. Susunan tim penguji
terdiri dari 3 orang yaitu Ketua, Pembimbing dan anggota Penguji. Halaman
pengesahan ditandatangani tim penguji termasuk pembimbing, dan ketua program
studi (Lampiran 4).
5. Abstrak
Abstrak merupakan ikhtisar skripsi yang memuat tujuan, metode penelitian,
kesimpulan dan manfaat. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca mengerti
secara cepat isi skripsi. Abstrak terdiri atas 100-250 kata, dengan 3-5 kata kunci
(keywords). Abstrak ditulis dalam dua Bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
6. Kata Pengantar
Halaman kata pengantar memuat pengantar singkat atas skripsi dan ucapan terima
kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Skripsi . Sebaiknya, ucapan terima kasih tersebut juga mencantumkan
7. Daftar Isi
Daftar isi memuat semua bagian tulisan berserta nomor halaman masing-masing
bagian.
9. Glosarium
Glosarium adalah suatu daftar alfabetis istilah dalam suatu ranah pengetahuan
tertentu yang dilengkapi dengan definisi untuk istilah-istilah tersebut. Glosarium
diletakkan di awal skripsi sebelum bab I dan menyertakan istilah-istilah dalam
skripsi tersebut yang baru diperkenalkan atau paling tidak, tidak umum ditemukan.
Seperti misalnya istilah-istilah pemasyarakatan, istilah hukum dan istilah lainnya.
BAB I PENDAHULUAN
Dibuat dengan huruf kapital pada bagian halaman tengah atas. Pendahuluan terdiri
atas:
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Penelitian
B. Hasil Penelitian
Menyajikan data deskriptif, uji statistik (kuantitatif), hasil wawancara/observasi,
analisis dokumen dan data lainnya yang terkait dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian
C. Pembahasan
Pembahasan menjelaskan hasil interpretasi dan analisis terhadap data dan hasil
penelitian (bagian B), dengan teori yang relevan (dari tinjauan pustaka), yang
diarahkan pada penjelasan komprehensip mengenai jawaban atas masalah
penelitian. Pembahasan harus disusun secara logis dan sistematis didukung data
dan teori yang relevan.
C. Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi terdiri atas
1. Lampiran
Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang menunjang
penulisan skripsi, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi. Lampiran yang
NO KOMPONEN NILAI
1 Presentasi dan argumentasi
2 Penguasaan terhadap isi proposal
3 Kesesuaian sistematika, bahasa dan tata penulisan
4 Tujuan dan kontribusi topik penelitian (teoritis atau
praktis)
5 Kesesuaian latar belakang masalah dengan tinjauan
pustaka
6 Relevansi, kebaruan, keluasan dan kedalaman teori
dalam kajian literatur
7 Ketepatan dan kejelasan langkah Metodologi
Penelitian
8 Penyajian Hasil dan pembahasan yang rinci dan
komprehensif
9 Kesesuaian kesimpulan dan saran dengan masalah dan
tujuan penelitian
NILAI RATA-RATA
Keterangan : Skala penilaian 0-100
Proporsi penilaian penguji adalah sebagai berikut :
• Anggota penguji 1 = Proporsi nilai 25%
• Anggota penguji 2 = Proporsi nilai 25%
• Dosen Pembimbing = Proporsi nilai 50%
Nilai akhir = Total nilai penguji dan pembimbing 100%
Contoh :
• Anggota penguji 1 = 70
• Anggota penguji 2 = 70
• Dosen Pembimbing = 85
A. Teknik Penulisan
Penampilan merupakan faktor penting untuk mewujudkan yang rapi dan
seragam, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan Skripsi pada Politeknik
Ilmu Pemasyarakatan adalah sebagai berikut :
1. Jenis dan Ukuran Kertas
Spesifikasi kertas yang digunakan :
1. Jenis :HVS
2. Warna : putih polos
3. Berat : 80 gram
4. Ukuran : A4 (21 cm x 29,7 cm)
4. Pengisian Ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya
pengetikan harus dari batas tepi kiri ke batas tepi kanan, dan jangan ada ruangan
yang terbuang, kecuali kalau akan dimulai dengan alinea baru, persamaan,
gambar, sub-judul, hal-hal khusus. Gambar, tabel, persamaan, judul, dan sub
judul ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.
Jika masih ada tingkatan yang lebih kecil lagi digunakan : a), b), c), dan
seterusnya, berikutnya 1), 2), 3), dan seterusnya serta dilarang jika
tidak akan dirujuk di bagian lain dari Skripsi , bentuknya bebas, asalkan
berupa bentuk dasar (bulat, kotak, tanda minus), dan konsisten dalam
keseluruhan Skripsi .
Contoh :
• Windows
• Hardware
− CPU
− Monitor
7. Penomoran
Beberapa bagian skripsi perlu diberikan nomor identitas yang terbagi atas:
penomoran halaman, tabel dan gambar.
a. Halaman
• Bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul sampai ke abstraksi,
diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil.
• Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari Bab I hingga halaman
terakhir, memakai angka romawi untuk menunjukkan nomor bab
dan angka sebagai nomor halaman. Contoh: halaman pertama pada
bab 1 adalah 1 dilanjutkan hingga daftar pustaka
• Nomor halaman diletakkan disebelah kanan bawah
• Setiap halaman pada naskah Skripsi, mulai Abstrak sampai Daftar
Referensi harus diberi “auto text” pada footer dengan tulisan Politeknik
Ilmu Pemasyarakatan (Arial 10 poin cetak tebal), ditulis pada posisi rata
kiri (align left).
•
c. Gambar
Gambar diberi nomor dengan angka Romawi dengan rincian sebagai
berikut,
• Bagan, grafik, foto, peta, semuanya disebut gambar (tidak dibedakan).
• Nomor gambar diberikan dengan mengikut-sertakan nomor bab.
Contoh: Gambar 1.1, Gambar 2.1.
• Nomor gambar diikuti dengan judulnya diletakkan simetris dibawah
gambar tanpa diakhiri dengan tanda titik. Contoh: Gambar 1.1 Sistem
pembangkit skala mikro
• Gambar tidak boleh dipenggal.
• Jika gambar lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat
memanjang kertas (landscape), maka bagian atas gambar harus
diletakkan disebelah kiri kertas.
• Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dibaca sehingga dapat
digunakan untuk proses interpolasi atau extrapolasi.
8. Bahasa
a. Bahasa Yang Dipakai
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) dalam bentuk baku (ada subyek, predikat, dan
obyek keterangan).
Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua
(saya, aku, kami, engkau, dia, dan lain-lain), tetapi dibuat dalam bentuk
pasif. Pada bagian kata pengantar, kata saya diganti dengan kata penulis.
9. Kutipan (rujukan)
Salah satu bagian penting dalam sebuah proses penelitian adalah studi
literatur (membaca dari berbagai sumber) sesuai dengan topik yang diteliti
untuk menghasilkan ide/analisis baru yang dipresentasikan dalam sebuah
hasil penelitian. Ide atau hasil penelitian orang lain itu harus dituliskan
sebagai kutipan. Informasi lengkap tentang sumber kutipan dituliskan
dalam sebuah daftar yang disebut Daftar Referensi atau Daftar Pustaka.
Format penulisan kutipan harus sama dengan format yang dipakai pada
penulisan daftar referensi. Sebagai contoh, jika penulisan kutipan
menggunakan format American Psychological Association (APA), penulisan
daftar referensi juga harus menggunakan format APA.
a. JENIS KUTIPAN
1. Definisi Kutipan
• Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah ide/konsep orang lain
yang dikutip dengan menggunakan kata-kata penulis/peneliti
sendiri.
• Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah ide/konsep orang lain yang disalin
sesuai dengan aslinya.
2. Penulisan Kutipan dengan Format American Psychological
Association (APA)
• Penulisan Kutipan Tidak Langsung
Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam
kalimat/teks dengan mencantumkan nama pengarang dan
tahun penerbitan, tanpa menuliskan halaman karya yang
dikutip.
Nama penulis disebutkan dalam kalimat Jones (1998)
compared student performance ... In 1998, Jones
compared student performance
Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
In a recent study of student performance (Jones, 1998), ...
Pengutipan menggunakan
gambar koleksi pribadi Anda
yang belum dipublikasikan
Maki, Poltekip, 2019
(Koleksi pribadi)
Cover
JUDUL
(ukuran: 14 Times New Roman)
SKRIPSI
(ukuran: 14 Times New Roman)
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana terapan pemasyarakatan
(ukuran : 9 Times New Roman)
NAMA
STB
(ukuran: 14 Times New Roman)
.
PROGRAM STUDI .............................................................
DEPOK
NOVEMBER 2019 (BULAN, TAHUN)
(ukuran: 14 Times New Roman)
Nama :
STB :
Judul Skripsi : “………………………………………………..”
Menyetujui,
Pembimbing
………………………
NIP:
Nama :
STB :
Judul Skripsi : “……………………………..”
Ujian Sidang
Dewan Penguji :
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Terapan Pemasyarakatan pada Program Studi ...........................................................................,
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : ..........................
Tanggal : .........................
Mengetahui,
Direktur Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
Nama
NIP.
35
ABSTRAK
Nama :
Program Studi :
Judul :
Dalam skripsi ini yaitu membahas tentang peran dan fungsi Lembaga Pemasyarakatan dalam membina
Narapidana khususnya Narapidana Narkotika, untuk melaksanakan sistem Pemasyarakatan tersebut
diperlukan juga partisipasi atau keikutsertaan masyarakat, baik dengan mengadakan kerjasama dalam
pembinaan maupun sikap bersedia menerima kembali Narapidana yang telah selesai menjalani
pidananya. Penulisan skripsi ini dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah
peran dan fungsi Lembaga Pemasyarakatan dalam membina Warga Binaan Pemasyarakatan dan
Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pembinaan Narapidana, yang dilakukan di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kedungpane Semarang. Penelitian ini menggunakan spesifikasi
penelitian deskriptif-analisis. Jenis penelitian yang dilakukan memakai pendekatan hukum yuridis-
sosiologis yaitu mengutamakan hasil wawacara. Jenis data yang dipergunakan meliputi primer dan data
sekunder. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu kepustakaan dan penelitian lapangan
berupa wawancara. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis normatif-deskriptif yakni
menggambarkan tentang tinjauan yuridis mengenai pembinaan Narapidana. Penelitian ini mengambil
lokasi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kedungpane Semarang. Berdasarkan penelitian ini dapat
diketahui bahwa pembinaan Narapidana diLembaga Pemasyarakatan mempunyai 3 tahapan yaitu tahap
awal meliputi admisi dan orientasi dan pembinaan kepribadian, kemudian tahap lanjutan meliputi
pembinaan kemandirian. Kemudian Tahap Akhir merupakan program tambahan yaitu adanya asimilasi
dan pembebasan bersyarat bagi Narapidana yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Dari 3
tahap pembinaan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kedungpane Semarang sudah
sesuai dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan. Hanya saja dalam
pelaksanaannya belum terlaksana secara optimal yang disebabkan karena beberapa hal yaitu :
kurangnya Petugas Pemasyarakatan, Kurangnya kerjasama dengan pihak ketiga, serta sarana dan
prasarana yang belum memadai. Oleh karena itu disarankan kepada Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1
Kedungpane Semarang untuk menambah Petugas Pemasyarakatan khususnya dibidang Pembinaan
Narapidana, dan menambah kerjasama dengan pihak ketiga atau Instansi yang bisa membantu dalam
membinan Narapidana agar menjadi lebih baik.
Kata Kunci :
Pola Pembinaan, Narapidana, Narkotika.
Name :
Study Program :
Title :
In this thesis which discusses the role and function of Correctional Institutions in fostering
Prisoners in particular Narcotics Prisoners, to implement the Correctional System also requires
the participation or participation of the community, both by establishing cooperation in
fostering and being willing to accept Prisoners who have finished serving their convictions. This
thesis is written research that aims to find out how the role and function of Correctional
Institutions in fostering Penitentiary Guidance and what obstacles are encountered in the
process of fostering Prisoners, which are carried out in Penitentiary Class 1 Kedungpane
Semarang. This research uses descriptive-analysis research specifications. This type of research
is conducted using a legal-sociological legal approach that is prioritizing the results of the
interview. The types of data used include primary and secondary data. Data collection
techniques used were literature and field research in the form of interviews. Analysis of the data
in this study uses normative-descriptive analysis which describes a juridical review of the
formation of Prisoners. This study took place in Kedungpane Class 1 Penitentiary in Semarang.
Based on this research it can be seen that the formation of Prisoners in Penitentiary Institutions
has 3 stages, namely the initial stage includes admission and orientation and personality
development, then the advanced stage includes the fostering of independence. Then the Final
Stage is an additional program, namely the existence of assimilation and parole for Prisoners
who have fulfilled the specified conditions. Of the 3 stages of guidance carried out at the
Kedungpane Class 1 Correctional Institution in Semarang in accordance with Law No. 12 of 1995
concerning Corrections. It's just that the implementation has not been carried out optimally due
to several reasons, namely: lack of Correctional Officers, Lack of cooperation with third parties,
as well as inadequate facilities and infrastructure. Therefore, it is suggested to the Kedungpane
Class 1 Correctional Institution Semarang to add a Penitentiary Officer, especially in the field of
Prisoners Development, and increase cooperation with third parties or agencies that can help in
establishing prisoners to be better.
Key words:
Prisoners, Narcotics, Prisoners Programs
Tabel 1 : Kondisi WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) Lapas Klas IIA Sragen .............30
Tabel 2.1 : Kondisi WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) Lapas Klas IIA Serang .............30
Tabel 2.2 : Data Perbandingan WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) Lapas Klas IIA
Pamekasan tahun 2017-2019...........................................................................30
Nama : ......................................................
STB : ......................................................
Tempat Tanggal Lahir : ......................................................
Nama Taruna
Nama : …………………………....................................................................
STB : ……………………………................................................................
Program Studi : ................................................................................................
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Poltekip berhak menyimpan, mengalih media/format-kan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
memublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : …………………….
Pada tanggal : …………………….
Yang menyatakan
( …………………………………. )
A. Latar Belakang
Dalam 3 tahun terakhir saja marak pemberitaan di media terkait kekerasan
oleh petugas dan kompleksnya permasalahan di pemasyarakatan. Salah satu
bukti terkini yang menjadikan cermin dari pernyataan ini adalah adanya Video
dugaan tindakan kekerasan yang dialami narapidana narkotika telah menjadi
sorotan dan perbincangan publik akhir-akhir ini. Peristiwa yang terjadi saat
pemindahan narapidana ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah
menurut Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian
Hukum dan HAM merupakan peristiwa yang menyalahi SOP (standar
operating procedure) yang telah ada. Video yang beredar viral di berbagai
media masa itu memperlihatkan sejumlah narapidana yang diseret, diangkat
dan mengalami kekerasan lainnya oleh petugas pemasyarakatan. Menurut data
pada Forum Pengamat Pemasyarakatan pada tanggal 5 Mei 2019, video
kekerasan napi Nusakambangan ini telah dibagikan sebanyak 35.000 lebih
pengguna Facebook dan 15.000 komentar.
Dr. (Hc) Sahardjo dalam pidato pengukuhannya sebagai doktor honoris
causa oleh Universitas Indonesia pada tahun 1963 mengemukakan bahwa
Indonesia harus tidak lagi memandang para pelanggar hukum sebagai suatu
objek yang perlu disiksa agar jera dan tidak melanggar hukum lagi (1964). Hal
ini tertuang pula pada 10 prinsip pemasyarakatan yang mengamanatkan agar
para petugas pemasyarakatan tidak lagi menggunakan kekerasan dalam
membantu para narapidana sadar dan tidak mengulangi lagi kesalahannya lagi
(Prinsip nomor 2, nomor 3, dan prinsip nomor 8). Dengan demikian secara
filosofis perilaku kekerasan yang dilakukan oleh petugas kepada narapidana
tidak dibenarkan sama sekali.
Begitupun dari segi hukum, perilaku kekerasan bertentangan dengan
amanat Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 pasal 5 tentang pelaksanaan tugas
dimana petugas lapas dalam menjalankan tugasnya harus menghormati harkat
dan martabat manusia. Secara jelas pasal ini menuntut petugas dituntut untuk
memperlakukan para narapidana dengan baik. Kalaupun narapidana melakukan
(Sugiyono, 2007).
Penelitian kualitatif deskriptif menggunakan analisis reduksi data. Analisis data dalam
adalah melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Namun, ketiga tahapan
tersebut berlangsung secara simultan. Analisis data ini digambarkan seperti berikut:
Pengumpulan Penyajian
Data Data
Reduksi Simpulan :
Data Verifikasi
(Sugiyono, 2007)
Dermawan, R., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka
Kerja. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publisihing.
Jurnal :
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Journal of Organizational and
Human Decision Process Volume 50, Issue 2 179-211.
Costelloe, M.T., Chircos, T., & Gertz, M. (2009). Punitive Attitude Towards
Criminal: Exploring the Relevance of Crime Salience and Economic
Insecurity. Punishment & Society, 11 (1), 25-49.
Hogan, M.J., Chiricos, T., & Gertz, M. (2005). Economic Insecurity, Blame, and
Punitive Attitudes. Justice Quarterly, 22(3), 392-412.
King, A., & Maruna, S.(2009). Is a Concervatives Just a Liberal Who has Been
Mugged? Exploring the Origins of Punitive Views. Punishment & Society,
11 (2), 147-169
Pfeiffer, C., Windzio, M., & Kleiman, M. (2005). Media Use and Its Impactson
Crime Perception, Sentencing Attitudes and Crime Policy. European Journal
of Criminology, 2 (3), 259-285.
Roberts, L.D., Spiranovic, C., & Indermaur, D. (2011). A Country not Divided:
A Comparison of Public Punitiveness and Confidence in Sentencing Across
Australia. Australian & New Zealand Journal of Criminology, 44(3), 370-
386.
Sijtsema, Jelle J et.al. (2009). Empirical Test of Bullies Status Goals. Journal of
Aggressive Behavior Volume 35, 57-67.
Stephan, W.G., & Stephan, C.W. (1985). Intergroup Anxiety. Journal of Social
Issues, 41 (3), 157-175.
Peraturan :
Republik Indonesia (1995). Undang-Undang Tentang Pemasyarakatan No. 12
tahun 1995. Jakarta.
Bernie, M. (2019). KPAI: 26.8 Persen Napi Lapas Anak Alami Kekerasan.
<https://tirto.id/kpai-268-persen-napi-lapas-anak-alami-kekerasan-ec3P>