Anda di halaman 1dari 49

PEDOMAN

PENULISAN SKRIPSI

Politeknik Ilmu Pemasyarakatan


Depok
2019
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R I
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN
HAM

KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN


NOMOR : Tahun 2019

TENTANG
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI TARUNA
POLITEKNIK ILMU PEMSYARAKATAN

DIREKTUR POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN,

Menimbang : 1. bahwa dalam rangka peningkatan mutu karya ilmiah Taruna


dalam penulisan skripsi perlu adanya standar penulisan
2. bahwa st a nda r pe n ul i sa n s kr i p si pe r l u di t e t a pka n
d a l a m Pedoman Penulisan Skripsi Taruna Poltekip

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
54 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Program Diploma Dalam
Sistem Terbuka Pada Perguruan Tinggi
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pencegahan danPenanggulangan Plagiat di Perguruan
Tinggi
8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor : 490/E/O/2012 Tentang Penetapan Izin
Penyelenggaraan Program-Program Studi Program Diploma
Dalam rangka Perubahan Bentuk Akademi Ilmu Pemasyarakatan
menjadi Politeknik Ilmu Pemasyarakatan di Jakarta yang
diselenggarakan Kementerian Hukum dan HAM R.I.

1 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


9. Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor 16 Tahun 2016
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu
Pemasyarakatan
10. Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor 27 Tahun 2017
Tentang Statuta Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
11. Peraturan Direktur Nomor SDM.5.SM.09.03-54a Tahun 2018
Tentang Penyelenggaraan Akademik Politeknik Ilmu
Pemasyarakatan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK ILMU


PEMASYARAKATAN TENTANG PEDOMAN PENULISAN
SKRIPSI TARUNA POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN

KESATU : Menetapkan Pedoman Penulisan S k r i p s i Taruna sebagaimana


s e b a g a i a c u a n T a r u n a dalam pe n y u s u n a n skripsi,
sebagaimana terlampir dalam keputusan ini

KEDUA : Setiap taruna tingkat akhir wajib, dosen pembimbing dan


penyelenggara kegiatan skripsi menggunakan pedoman Pedoman
Penulisan S k r i p s i

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak Tanggal ditetapkan, dengan catatan
apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Depok
pada tanggal .............................

DIREKTUR ,

Dr. RACHMAYANTHY, Bc.IP, SH, M.Si


NIP 196904261992032001

2 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Kurikulum dan Program Pendidikan Politeknik Ilmu


Pemasyarakatan (POLTEKIP) sebagai pendidikan tinggi vokasi, bahwa pada
setiap akhir pendidikan Taruna bagi Tingkat IV diwajibkan membuat
s e b u a h ka r ya i l m i a h d a l a m b e n tu k skripsi. Skripsi ini merupakan
syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar
Sarjana Terapan Ilmu Pemasyarakatan (S.Tr.Pas) pada Politeknik Ilmu
Pemasyarakatan.
Buku Pedoman ini dimaksudkan untuk memudahkan para Taruna
dan Dosen Pembimbing dalam penulisan skripsi. Bagi Taruna, pedoman ini
merupakan juga menjadi alat kontrol untuk menuntun agar penulisan
dilakukan sesuai dengan struktur dan standar k a r y a i l m i a h yang
telah ditetapkan. Sehingga, dengan bimbingan dosen Taruna m a m p u
menghasilkan penelitian yang bermanfaat sebagai solusi bagi permasalahan
di UPT Pemasyarakatan dan dapat mengembangkan ilmu pemasyarakatan di
Indonesia.
Mudah-mudahan buku pedoman ini dapat memberikan bermanfaat
dalam penyelenggaaran pendidikan yang bermutu untuk menghasilkan
karya tulis ilmiah yang berkualitas..

Depok, Oktober 2019


Direktur,

Dr. RACHMAYANTHY, Bc.IP, SH, M.Si


NIP 196904261992032001

3 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………....................................... 2


DAFTAR ISI …………………………………………....................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
4
A. Latar Belakang .... ....................................………………..……….…….....
B. Tujuan……………………….………………………........................................... 4
C. Ruang Lingkup Skripsi..…………………………........................................ 5
D. Persyaratan Akademik ..…………………………..................................... 5
BAB II PROSEDUR PENYUSUNAN SKRIPSI
A. Tahapan penyusunan skripsi .…………………………............................. 6
B. Plagiarisme dan Sanksi....………………………....................................... 8
BAB III SISTEMATIKA PROPOSAL SKRIPSI
A. Proposal Penelitian...……………………………….................................... 9
B. Penilaian Proposal .………………………………....................................... 10
BAB IV SISTEMATIKA SKRIPSI
A. Bagian Awal skripsi ..........................……………....…………………………. 12
B. Isi skripsi ........................................................................................ 13
C. Bagian Akhir Skripsi .........................………...……………………………….. 14
D. Penilaian Ujian Skripsi ............................…...………………………………. 15
E. Pelaksanaan Ujian Skripsi .........................…………………………......…. 15
BAB V TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
A. Teknik Penulisan ...................................………....………………………… 16
B. Penulisan Daftar Pustaka ...………………….............................……….. 23
BAB VI PENUTUP……..….….….………………………………....................................... 29
Lampiran
• Cover
• Lembar Persetujuan Ujian Proposal
• Lembar Berita Acara Ujian Skripsi
• Lembar Pengesahan Hasil Sidang Skripsi
• Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Skripsi
• Contoh Abstrak
• Contoh Daftar Isi, Daftar Tabel dan Daftar Gambar
• Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi

4 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Politeknik Ilmu Pemasyarakat merupakan pendidikan tinggi vokasi yang
bertanggung jawab menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan
tertentu sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang No.12 Tahun 2012. Kerangka
Kualifikasi Nasional harus menjadi acuan pokok dalam penetapan kompetensi lulusan
pendidikan vokasi.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa
lulusan program diploma empat dan sarjana paling sedikit menguasai konsep teoritis
bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis
bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam.
Sehingga Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib mengacu pada deskripsi capaian
pembelajaran lulusan KKNI.
Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI), Pasal 5 menyatakan bahwa penyetaraan capaian pembelajaran yang
dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang lulusan Diploma IV setara dengan jenjang
6, dengan kata kunci kemampuan kerja adalah mampu mengaplikasikan, mengkaji,
membuat desain, manfaatkan IPTEKS dalam menyelesaikan masalah prosedural.
Secara lebih terinci kualifikasi kemampuan yang harus dicapai adalah :
1. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada
bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi
yang dihadapi
2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep
teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta
mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data,
dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara
mandiri dan kelompok; bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

Penyusunan skripsi merupakan salah satu persyaratan kelulusan untuk


menyelesaikan pendidikan di Politeknik Ilmu Permasyarakan (Poltekip) pada jenjang
Diploma IV (Empat) atau sarjana terapan melalui kegiatan penelitian.
Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh taruna dalam rangka melaksanakan skripsi
harus mememenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi
keilmuan dan budaya akademik, serta harus mengarah pada terpenuhinya capaian
pembelajaran lulusan serta memenuhi ketentuan dan peraturan di perguruan tinggi.

B. Tujuan
Kegiatan penyusunan skripsi ini bertujuan agar taruna memiliki daya pikir analitis,
kritis, serta mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
penyelesaian masalah pada bidang pemasyarakatan, melalui kegiatan penelitian yang
memenuhi kaidah metode ilmiah dan etika ilmiah sesuai lingkup bidang keilmuan
program studi.

5 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


C. Ruang lingkup Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah tertulis yang disusun oleh Taruna tingkat IV, sesuai
dengan kaidah dan etika ilmiah, disusun dengan bimbingan dosen yang kompeten sesuai
topik penelitian. Skripsi merupakan mata kuliah non perkuliahan dengan beban studi 6
SKS yang wajib dilaksanakan oleh setiap Taruna program diploma POLTEKIP,
Ruang lingkup permasalahan dan penelitian skripsi harus terkait dengan tugas dan
fungsi pemasyarakatan, kebijakan teknis dan administratif di bidang pemasyarakatan,
ilmu dan teknologi pemasyarakatan dan sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada
masing-masing program studi POLTEKIP.
Penyusunan skripsi lebih berfokus pada penelitian terapan (applied research), yakni
penelitian yang diarahkan pada memecahkan masalah khusus dalam bidang
pemasyarakatan. Penelitian terapan diharapkan menghasilan temuan yang dapat
digunakan secara praktik/implementatif dalam bidang pemasyarakatan Bentuk
penelitian terapan ini antara lain :
1. Penelitian Evaluasi yang dapat menghasilkan temuan yang dapat memberi masukan
dan dukungan pengambilan keputusan/kebijakan/.
2. Penelitian Tindakan dapat menghasilan temuan yang digunakan sebagai dasar
tindakan pemecahan masalah.
3. Penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan prosedur, model, metoda
kerja, produk/teknologi yang mendorong sistem kerja di bidang pemasyarakatan
menjadi lebih baik.

D. Persyaratan Akademik
Taruna diperkenankan mengajukan usulan skripsi sarjana apabila telah memenuhi
syarat-syarat akademik sebagai berikut:
1. Tidak sedang menjalani hukuman pelanggaran disiplin.
2. Mengumpulkan sejumlah 138 SKS (syarat lulus minimal 144 SKS)
3. Tidak memiliki nilai mata kuliah dengan nilai dibawah B

6 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


BAB II
PROSEDUR PENYUSUNAN SKRIPSI
A. Tahapan Penyusunan
Kegiatan skripsi meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1. Pengajuan judul atau tema
2. Penentuan dosen pembimbing
3. Pembimbingan proposal
4. Seminar proposal
5. Pembimbingan penyusunan skripsi
6. Ujian akhir skripsi
7. Perbaikan dan penyerahan dokumen

1. Pengajuan Judul atau Tema


Sebelum merumuskan judul, taruna harus mencari dan menemukan serta
mengembangkan ide penelitian (masalah). Dalam abstrak dan judul yang
diajukan harus mengandung permasalahan, konsep variabel yang diteliti, tujuan,
dan metode penelitian yang digunakan. Taruna harus berupaya menghindarkan
diri dari duplikasi judul-judul tugas karya akhir sebelumnya.
Taruna wajib mengajukan minimal 2 (dua) buah judul. Pengajuan abstrak dan
judul penelitian dilakukan oleh taruna dan mengisi form pengajuan judul yang
disediakan untuk selanjutnya memperoleh persetujuan program studi.
2. Penentuan Pembimbing dan Judul
Program studi akan menentukan dan menugaskan dosen pembimbing
Taruna. Selanjutnya Pembimbing akan melakukan pembahasan judul dan
abstrak untuk menentukan judul yang dipilih untuk penyusunan proposal skripsi.
3. Pembimbingan Proposal
Taruna akan melakukan proses penyusunan proposal di bawah bimbingan
dosen tetap politeknik ilmu pemasyarakatan yang memiliki nomor induk dosen
nasional (NIDN) yang telah ditentukan oleh ketua program studi. Pembimbing
diharapkan dapat membimbing taruna untuk mempertajam masalah yang
diangkat dalam proposal dan mendiskusikan jenis penelitian dan metode yang
tepat. Penulisan proposal harus mengikuti dengan sistematika dan kaidah-
kaidah penulisan ilmiah yang ditetapkan dalam pedoman ini.
4. Seminar Proposal
Sebelum Taruna melakukan penelitian lapangan/ pengumpulan data, Taruna
wajib mengikuti seminar proposal skripsi, sesuai jadual yang ditetapkan.
Presentasi proposal dalam seminar dilakukan dihadapan tim penguji. Komposisi
dari tim penguji terdiri dari satu orang dosen pembimbing, ketua
prodi/sekertaris prodi/dosen tetap di prodi tersebut dan satu praktisi yang
sesuai dengan topik yang diangkat dalam sidang proposal bila diperlukan.
Persyaratan penguji dari praktisi adalah sebagai berikut :
• Profesional/praktisi memiliki karya dalam bentuk makalah/artikel/buku
terkait bidang tertentu selama 5 tahun terakhir, atau pengalaman
penelitian bidang relevan topik proposal
• Pejabat struktural aktif (setingkat eselon III) dalam instansi yang terkait
dengan topik, Pendidikan minimal S2, dan memiliki pengalaman lebih
dari 10 tahun bidang yang relevan dengan topik proposal,
7 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP
• Pejabat fungsional tingkat madya, pada instansi yang terkait dengan
topik, Pendidikan minimal S2, memiliki sertifikat kompetensi instansi
terkait, dan memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun bidang yang
relevan dengan topik.
• Dosen dari luar Poltekip memiliki jabatan minimal lektor, pendidikan
S3.

5. Pembimbingan Penyusunan Skripsi


Pembimbing skripsi adalah dosen tetap politeknik ilmu pemasyarakatan yang
memiliki NIDN dan ditunjuk oleh ketua program studi dengan
mempertimbangkan kesesuaian topik yang diangkat oleh taruna dengan bidang
keahlian dari dosen yang ditunjuk.
Taruna melakukan konsultasi dengan pembimbing setelah seminar propoosal
dan melakukan perbaikan sesuai dengan arahan pembimbing. Sebelum taruna
melakukan penelitian lapangan, taruna harus memperoleh izin dan persetujuan
tertulis kelaikan proposal dari pembimbingan terlebih dahulu.
Selama kegiatan pembimbingan penyusunan skripsi, taruna wajib melakukan
konsultasi sekurang-kurangnya 4 (empat) kali sesuai jadual, secara tatap muka
langsung atau online, dibuktikan dengan pengisian form bimbingan.

6. Ujian Akhir Skripsi


Taruna dapat mengajukan skripsi yang telah disusun sesuai dengan format
dan sistematika pedoman, setelah mendapatkan persetujuan tertulis
pembimbing dan lolos uji plagiarisme. Skripsi yang telah memperoleh
persetujuan pembimbing untuk diujikan digandakan sebanyak 4 (empat)
rangkap dan diserahkan kepada bagian akademik untuk penjadualan ujian akhir.
Presentasi ujian akhir skripsi dilaksanakan dihadapan tim penguji yang secara
formasi merupakan tim penguji taruna saat sidang proposal.
Para penguji akan menilai, menyepakati penilaian akhir dan mengumukan
hasil ujian kepada taruna secara langsung, dengan ketegori :

No Kategori Nilai rata-rata


1 Lulus dengan sangat memuaskan Lebih dari 80
2 Lulus memuaskan 75-80
3 Lulus dengan perbaikan 70-74
4 Ditunda kelulusan dengan catatan 60-69
5 Tidak lulus dan harus mengulang Kurang dari 59
proses skripsi mulai dari proposal

Komposisi nilai akhir ujian skripsi terdiri atas


• Ujian Proposal : 30%
• Ujian Akhir Skripsi : 70%

7. Perbaikan dan penyerahan dokumen


Taruna yang dinyatakan lulus dan telah melakukan perbaikan saran
pembimbing dan penguji wajib melengkapi seluruh lembar persetujuan dengan
tanda tangan dari nama-nama yang tercantum dalam lembar pengesahan dan
persetujuan skripsi.
Setelah dokumen skripsi yang telah lengkap dan ditanda tangani pihak

8 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


berwenang, selanjutnya Taruna wajib mengumpulkan kepada bagian
administrasi akademik dokumen-dokumen berikut :
a. Skripsi yang telah dijilid sesuai ketentuan Poltekip sebanyak 3 eksemplar
b. Softcopy skripsi lengkap file pdf
c. Softcopy artikel ilmiah ringkasan skripsi yang sesuai dengan format jurnal
poltekip (format MS.Word)

Gambar 1. Alur Penyusunan Skripsi

B. Plagiarisme dan Sanksi


1. Taruna harus menghindari plagiarisme. Plagiarisme adalah tindakan menggunakan
gagasan dan penemuan orang lain tanpa menyebutkan sumber atau pengarang
yang sebenarnya. Taruna diwajibkan mengutip sumber tulisan dengan benar
apabila menggunakan gagasan, pendapat, teori, fakta, grafik, statistik, gambar,
atau melakukan parafrase terhadap gagasan atau pendapat penulis lain sesuai
dengan tata cara penulisan pengutipan dalam pedoman skripsi.
2. Taruna yang akan mengajukan sidang proposal dan skripsi wajib untuk melakukan
uji plagiarisme terlebih dahulu pada program plagiarism checker atau website
sejenisnya oleh dosen pembimbing masing-masing. Taruna yang berhak
mengikuti sidang proposal dan ujian skripsi maksimal memiliki skor plagiarisme
25 %.
3. Taruna yang melakukan plagiarisme akan dikenai sanksi berupa pembatalan nilai
ujian, pembatalan skripsi atau sanksi lain sesuai dengan ketentuan akademik
POLTEKIP.

9 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


BAB III
SISTEMATIKA PROPOSAL SKRIPSI

A. Proposan Penelitian
Proposal skripsi adalah rancangan/desain penelitian atau usulan penelitian yang
akan dilakukan dan disusun oleh seorang taruna untuk penyusunan skripsi. Proposal
skripsi diajukan setelah judul yang disampaikan taruna disetujui oleh dosen
pembimbing.

1. Judul skripsi
Judul dibuat dengan panjang maksimal 12 kata diketik dengan huruf kapital pada
bagian halaman depan (cover) proposal

2. Latar Belakang
Latar belakang sekurang-kurangnya memuat penjelasan tentang alasan memilih
topik penelitian dan masalah yang diteliti tersebut yang didukung oleh landasan
filosofis pemasyarakatan, landasan hukum dan landasan sosiologis atau data-data
statistik atau data lain yang relevan sehingga bisa menunjukkan urgensi dari topik
yang dipilih.

3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian yang menjadi fokus peneliti
untuk dicarikan jawabannya melalui metode penelitian dan teknik pengumpulan
data di lapangan. Kalimat rumusan masalah harus dibuat dalam bentuk kalimat
tanya, menggambarkan variabel dan subyek yang diteliti, serta layak untuk diteliti
secara empiris, bahasa yang singkat dan spesifik, serta sesuai dengan runtutan latar
belakang dan identifikasi masalah yang telah dilakukan.

4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud sasaran
yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Maksud yang terkandung di
dalam kegiatan tersebut baik maksud utama maupun tambahan, harus dinyatakan
dengan jelas. Tujuan penelitian harus relevan dengan rumusan masalah yang telah
dibuat. Sehingga dengan kata lain tujuan penelitian ialah sasaran yang hendak
dicapai dari proses mencari jawaban atas pertanyaan penelitian.

5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian umumnya menguraikan dampak dari tercapainya tujuan
penelitian. Dengan kata lain, apabila tujuan penelitian tercapai, berarti rumusan
masalah dapat terjawab secara tepat dan akurat, maka akan didapatkan suatu
manfaat secara praktis maupun secara teoritis dari hasil temuan penelitian tersebut.

6. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka (literature review) berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan
penelitian lain ataupun sejenis yang diperoleh dari bahan acuan (jurnal, buku dan
hasil studi lain) untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam tinjauan
pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas untuk
pemecahan masalah yang dinyatakan pada bagian rumusan masalah.

10 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


Kegiatan melakukan tinjauan pustaka adalah kegiatan meliputi mencari, membaca,
dan mempelajari hasil penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kegiatan ini merupakan bagian yang
penting dari pendekatan ilmiah yang harus dilakukan dalam setiap penelitian ilmiah
dalam suatu bidang ilmu.

7. Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan pendekatan, cara, teknik dan langkah-langkah yang
akan digunakan dalam melaksanakan penelitian.

8. Jadual Penelitian
Jadual penelitian menggambarkan rencana kegiatan penelitian mulai perencanaan,
persiapan, pengumpulan pengolahan data, analisa hasil penelitian, sampai dengan
penyusunan laporan skripsi. Jadual menyebutkan waktu dan kegiatan yang akan
dilakukan selama penyusunan skripsi.

9. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi berbagai sumber bacaan peneliti yang dikutip dan menjadi
landasan teoritis dalam proposal atau laporan penelitian skripsi. Tata cara penulisan
daftar pustaka harus mengacu pada aturan penulisan referensi/bibliografi yang
ditetapkan POLTEKIP, yaitu format APA edisi ke-6 dapat dilihat di lampiran 1.
Daftar pustaka untuk penulisan proposal skripsi sekurang-kurangnya 20 buah
dengan komposisi: 50% buku dan 50% artikel jurnal ilmiah dalam kurun waktu 5
tahun terakhir (tidak termasuk peraturan atau produk kebijakan).

B. Penilaian Proposal
Penilaian proposal skripsi dilaksanakan setelah seminar proposal dengan bobot 40%
dari keseluruhan nilai penyusunan skripsi. Adapun unsur penilaian proposal adalah
sebagai berikut :

NO KOMPONEN NILAI
1 Presentasi dan argumentasi
2 Penguasaan terhadap isi proposal
3 Kesesuaian sistematika, bahasa dan tata penulisan
4 Tujuan dan kontribusi topik penelitian (teoritis atau
praktis)
5 Kesesuaian latar belakang masalah dengan tinjauan
pustaka
6 Relevansi, kebaruan, keluasan dan kedalaman teori
dalam kajian literatur
7 Ketepatan dan kejelasan langkah Metodologi
Penelitian
NILAI RATA-RATA
Keterangan : Skala penilaian 0-100
Proporsi penilaian penguji adalah sebagai berikut :
• Anggota penguji 1 = Proporsi nilai 25%
• Anggota penguji 2 = Proporsi nilai 25%
• Dosen Pembimbing = Proporsi nilai 50%
Nilai akhir = Total nilai penguji dan pembimbing 100%

11 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


Contoh :
• Anggota penguji 1 = 70
• Anggota penguji 2 = 75
• Dosen Pembimbing = 85

Maka Nilai Akhir dari proposal adalah :


• Anggota penguji 1 = 70 x 25 %  17,5
• Anggota penguji 2 = 75 x 25 %  18,75
• Dosen Pembimbing = 85 x 50 %  42,5
Maka nilai ujian proposal adalah = 78,75

C. Pelaksanaan Seminar Proposal


1. Durasi waktu seminar proposal skripsi antara 30 sampai dengan 90 menit per-
orang.
2. Tempat seminar proposal adalah di Kampus POLTEKIP.
3. Setelah seminar proposal selesai, Taruna harus menyerahkan dokumen seminar
proposal skripsi ke bagian Akademik yang terdiri atas:
a) Berita acara seminar proposal skripsi.
b) Daftar hadir.
c) Lembar notulensi masukan seminar proposal skripsi
4. Dosen pembimbing menyerahkan nilai seminar proposal ke bagian Akademik.
5. Rekapitulasi dan pengolahan data nilai ujian proposal dilakukan oleh Panitia Ujian
Proposal dan Ujian Akhir Skripsi

12 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


BAB III
SISTEMATIKA SKRIPSI

A. Bagian Awal Skripsi

1. Halaman Sampul
Sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu karya ilmiah, Halaman
Sampul harus dapat memberikan informasi singkat, jelas dan tidak bermakna ganda
(ambigu) kepada pembaca. Maka diharapkan judul skripsi dibuat dengan panjang
maksimal 12 kata diketik dengan huruf kapital pada bagian halaman depan. Selain
itu Informasi yang harus tersedia pada halaman sampul adalah judul Skripsi,
identitas penulis, institusi Poltekip, dan tahun pengesahan. Ketentuan mengenai
penulisan halaman sampul dapat dilihat pada bagian lampiran 2.

2. Halaman Persetujuan
Pada dasarnya halaman persetujuan menyatakan bahwa seluruh isi karya tulis
tersebut telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing dan ketua program
studi. Halaman ini memuat judul Tugas Karya Akhir, identitas penulis, nama
institusi, tempat dan tanggal disetujui, serta persetujuan dosen pembimbing
(Lampiran 3).

3. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan karya tulis atau
pernyataan bahwa karya tulis tersebut telah dipertahankan oleh penulis dihadapan
tim penguji sesuai dengan tanggal karya tulis tersebut diujikan. Susunan tim penguji
terdiri dari 3 orang yaitu Ketua, Pembimbing dan anggota Penguji. Halaman
pengesahan ditandatangani tim penguji termasuk pembimbing, dan ketua program
studi (Lampiran 4).

4. Halaman Pernyataan Keaslian


Halaman ini memuat pernyataan bahwa hasil pekerjaan dan seluruh ide, pendapat,
atau materi dari sumber lain telah dikutip dengan cara penulisan referensi yang
sesuai. Bukan plagiarisme dan tidak melakukan manipulasi data. Taruna juga
menyatakan kesediaan menerima sanksi yang akan dikenakan jika terbukti
melakukan pelanggaran dalam penyusunan Skripsi. (Lampiran 5).

5. Abstrak
Abstrak merupakan ikhtisar skripsi yang memuat tujuan, metode penelitian,
kesimpulan dan manfaat. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca mengerti
secara cepat isi skripsi. Abstrak terdiri atas 100-250 kata, dengan 3-5 kata kunci
(keywords). Abstrak ditulis dalam dua Bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

6. Kata Pengantar
Halaman kata pengantar memuat pengantar singkat atas skripsi dan ucapan terima
kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Skripsi . Sebaiknya, ucapan terima kasih tersebut juga mencantumkan

13 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


bantuan yang mereka berikan, misalnya bantuan dalam memperoleh masukan,
data, sumber informasi serta bantuan dalam menyelesaikan Skripsi.

7. Daftar Isi
Daftar isi memuat semua bagian tulisan berserta nomor halaman masing-masing
bagian.

8. Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain


Daftar tabel, gambar, dan sebagainya digunakan untuk memuat nama tabel,
gambar dan sebagainya yang ada dalam Skripsi berserta dengan nomor urut
tabel/ gambar dan nomor halamannya. Penulisan nama tabel, gambar dan lain-lain
menggunakan huruf kapital di awal kata (title case).

9. Glosarium
Glosarium adalah suatu daftar alfabetis istilah dalam suatu ranah pengetahuan
tertentu yang dilengkapi dengan definisi untuk istilah-istilah tersebut. Glosarium
diletakkan di awal skripsi sebelum bab I dan menyertakan istilah-istilah dalam
skripsi tersebut yang baru diperkenalkan atau paling tidak, tidak umum ditemukan.
Seperti misalnya istilah-istilah pemasyarakatan, istilah hukum dan istilah lainnya.

B. Bagian Isi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN
Dibuat dengan huruf kapital pada bagian halaman tengah atas. Pendahuluan terdiri
atas:
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan pustaka (literature review) berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan
penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan (jurnal, buku dan hasil studi lain)
untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian.
Sistematika tinjauan pustaka tersusun secara runtut sesuai dengan topik-topik yang
terkait dengan masalah penelitian

BAB III METODE


Metode penelitian menjelaskan secara terinci tentang jenis penelitian yang
digunakan, sampel/subyek penelitian, instrument penelitian/teknik pengumpulan
data, variabel operasional, langkah-langkah penelitian, uji validitas/relibilitas/
hipotesis (untuk kuantitatif) dan analisis data/ uji statistik dan hipotesis statistik.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil dan pembahasan menyajikan hasil temuan lapangan berdasarkan data yang
diperoleh secara benar dan relevan dengan masalah penelitian, dan analisis terhadap
data tersebut yang mengarahkan pada jawaban rumusan masalah penelitian.
Hasil dan pembahasan terdiri dari sub bab:

14 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


A. Deskripsi Lokus Penelitian
Mendeskripsikan profil, data dan informasi umum tentang lokus penelitian (misal
sejarah UPT, data statistik narapidana, statistik pegawai, prestasi UPT, program
unggulan dan lain-lain) dan data dan informasi spesifik terkait lokus penelitian
yang relevan dengan masalah penelitian (misal data statistik napi asimilasi,
kunjungan dan lain-lain).

B. Hasil Penelitian
Menyajikan data deskriptif, uji statistik (kuantitatif), hasil wawancara/observasi,
analisis dokumen dan data lainnya yang terkait dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian

C. Pembahasan
Pembahasan menjelaskan hasil interpretasi dan analisis terhadap data dan hasil
penelitian (bagian B), dengan teori yang relevan (dari tinjauan pustaka), yang
diarahkan pada penjelasan komprehensip mengenai jawaban atas masalah
penelitian. Pembahasan harus disusun secara logis dan sistematis didukung data
dan teori yang relevan.

D. Teknik Pemeriksaan dan Keabsahan Data (untuk kualitatif)


Mengutraikan prosedur teknik pemeriksaan dan keabsahan data penelitian
(keterpercayaan/ credibility, keteralihan/ transferability, ketergantungan/
dependability dan kepastian/ confirmability)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Menjelaskan secara singkat pokok-pokok hasil penelitian yang menjawab rumusan
masalah dan tujuan penelitian.
B. Saran
Menguraikan secara ringkas dan jelas rekomendasi konstruktif (membangun) yang
relevan dengan hasil penelitian kepada pihak-pihak yang terkait, tindakan yang
dapat dilakukan dengan memanfaatkan hasil penelitian untuk kebutuhan praktis
(kebijakan) maupun penelitian lanjutan.

BAB VI : DAFTAR PUSTAKA


Daftar pustaka berisi berbagai sumber bacaan peneliti yang dikutip dan menjadi
landasan teoritis dalam proposal atau laporan penelitian skripsi. Tata cara penulisan
daftar pustaka harus mengacu pada aturan penulisan referensi/bibliografi yang
ditetapkan POLTEKIP, yaitu format APA edisi ke-6.
Daftar pustaka untuk penulisan proposal skripsi sekurang-kurangnya 20 buah
dengan komposisi: 60% buku dan 40% artikel jurnal dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir (tidak termasuk peraturan atau produk kebijakan).

C. Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi terdiri atas
1. Lampiran
Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang menunjang
penulisan skripsi, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi. Lampiran yang

15 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


dicantumkan, sekurang-kurangnya terdiri dari:
a) Kuesioner penelitian (penelitan kuantitatif)
b) Pedoman dan Transkrip wawancara
c) Tabulasi data (kuesioner)
d) Hasil-hasil uji perhitungan statistik dengan aplikasi (penelitan kuantitatif)
e) Struktur organisasi/ Data umum kepegawaian lokus
f) Lembar bimbingan
g) Surat pengantar penelitian

2. Daftar Riwayat Hidup


Daftar riwayat hidup mencantumkan identitas dan riwayat pendidikan, pelatihan
yang pernah diikuti, pengalaman seminar/workshop/kegiatan ketarunaan di luar
Poltekip, hasil penelitian/karya tulis, anggota/kepanitiaan kegiatan,
pengalaman/riwayat tugas Orientasi Lapangan, Praktek Kerja Lapangan dan KKN.

D. Penilaian Ujian Skripsi


Penilaian proposal skripsi dilaksanakan setelah seminar proposal dengan bobot 40%
dari keseluruhan nilai penyusunan skripsi. Adapun unsur penilaian proposal adalah
sebagai berikut :

NO KOMPONEN NILAI
1 Presentasi dan argumentasi
2 Penguasaan terhadap isi proposal
3 Kesesuaian sistematika, bahasa dan tata penulisan
4 Tujuan dan kontribusi topik penelitian (teoritis atau
praktis)
5 Kesesuaian latar belakang masalah dengan tinjauan
pustaka
6 Relevansi, kebaruan, keluasan dan kedalaman teori
dalam kajian literatur
7 Ketepatan dan kejelasan langkah Metodologi
Penelitian
8 Penyajian Hasil dan pembahasan yang rinci dan
komprehensif
9 Kesesuaian kesimpulan dan saran dengan masalah dan
tujuan penelitian
NILAI RATA-RATA
Keterangan : Skala penilaian 0-100
Proporsi penilaian penguji adalah sebagai berikut :
• Anggota penguji 1 = Proporsi nilai 25%
• Anggota penguji 2 = Proporsi nilai 25%
• Dosen Pembimbing = Proporsi nilai 50%
Nilai akhir = Total nilai penguji dan pembimbing 100%

Contoh :
• Anggota penguji 1 = 70
• Anggota penguji 2 = 70
• Dosen Pembimbing = 85

16 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


Maka Nilai Akhir dari proposal adalah :
• Anggota penguji 1 = 70 x 25 %  17,5
• Anggota penguji 2 = 70 x 25 %  17,5
• Dosen Pembimbing = 85 x 50 %  42,5
Maka nilai ujian proposal adalah = 77,5

E. Pelaksanaan Ujian Skripsi


1. Durasi waktu ujian skripsi antara 30 sampai dengan 90 menit per-orang.
2. Tempat ujian dilaksanakan di Kampus POLTEKIP.
3. Hasil ujian skripsi disampaikan oleh ketua/anggota tim Penguji
4. Setelah seminar proposal selesai, Taruna harus menyerahkan dokumen seminar
proposal skripsi ke bagian Akademik yang terdiri atas:
a) Berita acara seminar proposal skripsi.
b) Daftar hadir penguji dan peserta.
c) Lembar notulensi masukan seminar proposal skripsi
5. Dosen pembimbing menyerahkan hasil penilaian ujian skripsi ke panitia ujian
skripsi.
6. Rekapitulasi dan pengolahan data nilai ujian proposal dilakukan oleh Panitia Ujian
Proposal dan Ujian Akhir Skripsi

17 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


BAB V
TATA CARA PENULISAN SKRIPSI

A. Teknik Penulisan
Penampilan merupakan faktor penting untuk mewujudkan yang rapi dan
seragam, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan Skripsi pada Politeknik
Ilmu Pemasyarakatan adalah sebagai berikut :
1. Jenis dan Ukuran Kertas
Spesifikasi kertas yang digunakan :
1. Jenis :HVS
2. Warna : putih polos
3. Berat : 80 gram
4. Ukuran : A4 (21 cm x 29,7 cm)

2. Batas Margin Pengetikan


1. Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas (single side)
2. Posisi penempatan teks pada tepi kertas :
1) Batas kiri : 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan) dari tepi kertas
2) Batas kanan : 3 cm dari tepi kertas
3) Batas atas : 3 cm dari tepi kertas
4) Batas bawah : 3 cm dari tepi kertas
3. Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat dan
seragam.
3. Spasi dan Jenis Huruf
Spasi dan jenis huruf yang dipergunakan dalam penyusunan skripsi adalah sebagai
berikut:
1. Jenis Huruf:
a. Naskah diketik dengan jenis huruf Times New Roman, 12 pt, dan untuk
seluruh naskah harus dipakai satu jenis huruf yang sama.
b. Penulisan kata atau kalimat khusus yang berbahasa Inggris/asing ditulis
miring.
c. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus
ditulis dengan rapi memakai tinta hitam.
2. Spasi: Jarak antara 2 baris dibuat 1,5 spasi, kecuali kutipan langsung, judul
daftar tabel dan gambar yang lebih dari 1 baris, dan daftar pustaka yang
diketik dengan jarak 1 spasi ke bawah.

4. Pengisian Ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya
pengetikan harus dari batas tepi kiri ke batas tepi kanan, dan jangan ada ruangan
yang terbuang, kecuali kalau akan dimulai dengan alinea baru, persamaan,
gambar, sub-judul, hal-hal khusus. Gambar, tabel, persamaan, judul, dan sub
judul ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.

18 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


5. Alinea Baru
Alinea baru dibuat bertakuh, dimulai setelah kurang lebih 7 karakter (1.27
cm) dari batas tepi kiri (contoh penulisan alinea baru dapat dilihat pada
lampiran 6).
6. Penulisan dan Sistem Penomoran Bab dan Sub-Bab
Bab dan sub-bab di cetak huruf tebal (bold) dan huruf kapital semua serta diatur
supaya simetris di tengah-tengah tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama
setelah sub judul dimulai dengan alinea baru. Sub Judul ditulis rapat ke sisi kiri,
semua kata dimulai dengan huruf besar (kapital), kecuali kata penghubung dan
kata depan. Sub Judul ditandai tebal dan tanpa diakhiri titik. Kalimat pertama
setelah Sub Judul dimulai dengan alinea baru.

Bab : I, II, III, dan seterusnya


Sub bab : A, B, C, …. dan seterusnya
Sub sub bab : 1, 2, 3 dan seterusnya
Anak sub sub bab : a, b, c, dan seterusnya

Jika masih ada tingkatan yang lebih kecil lagi digunakan : a), b), c), dan
seterusnya, berikutnya 1), 2), 3), dan seterusnya serta dilarang jika
tidak akan dirujuk di bagian lain dari Skripsi , bentuknya bebas, asalkan
berupa bentuk dasar (bulat, kotak, tanda minus), dan konsisten dalam
keseluruhan Skripsi .
Contoh :
• Windows
• Hardware
− CPU
− Monitor

7. Penomoran
Beberapa bagian skripsi perlu diberikan nomor identitas yang terbagi atas:
penomoran halaman, tabel dan gambar.
a. Halaman
• Bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul sampai ke abstraksi,
diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil.
• Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari Bab I hingga halaman
terakhir, memakai angka romawi untuk menunjukkan nomor bab
dan angka sebagai nomor halaman. Contoh: halaman pertama pada
bab 1 adalah 1 dilanjutkan hingga daftar pustaka
• Nomor halaman diletakkan disebelah kanan bawah
• Setiap halaman pada naskah Skripsi, mulai Abstrak sampai Daftar
Referensi harus diberi “auto text” pada footer dengan tulisan Politeknik
Ilmu Pemasyarakatan (Arial 10 poin cetak tebal), ditulis pada posisi rata
kiri (align left).

19 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


b. Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka Romawi dan diketik simetris dengan
rincian sebagai berikut:
• Nomor tabel diberikan dengan mengikut sertakan nomor Bab. Contoh:
Tabel 1.1, Tabel 2.1.
• Nomor tabel diikuti dengan judul, diawali dengan angka besar
ditempatkan simetris diatas tabel tanpa diakhiri dengan tanda titik.
Contoh: Tabel 1.1 Penggunaan energi listrik di setiap kecamatan.
• Jika tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat
memanjang kertas (landscape), maka bagian atas tabel harus
diletakkan disebelah kiri kertas.
• Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan
pada lampiran.

c. Gambar
Gambar diberi nomor dengan angka Romawi dengan rincian sebagai
berikut,
• Bagan, grafik, foto, peta, semuanya disebut gambar (tidak dibedakan).
• Nomor gambar diberikan dengan mengikut-sertakan nomor bab.
Contoh: Gambar 1.1, Gambar 2.1.
• Nomor gambar diikuti dengan judulnya diletakkan simetris dibawah
gambar tanpa diakhiri dengan tanda titik. Contoh: Gambar 1.1 Sistem
pembangkit skala mikro
• Gambar tidak boleh dipenggal.
• Jika gambar lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat
memanjang kertas (landscape), maka bagian atas gambar harus
diletakkan disebelah kiri kertas.
• Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dibaca sehingga dapat
digunakan untuk proses interpolasi atau extrapolasi.

8. Bahasa
a. Bahasa Yang Dipakai
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) dalam bentuk baku (ada subyek, predikat, dan
obyek keterangan).
Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua
(saya, aku, kami, engkau, dia, dan lain-lain), tetapi dibuat dalam bentuk
pasif. Pada bagian kata pengantar, kata saya diganti dengan kata penulis.

20 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


b. Istilah
• Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah
diindonesiakan.
• Jika terpaksa harus memakai istilah asing maka ditulis dengan huruf
miring (Italic font).
• Pemakaian istilas asing yang digabung dengan awalan/akhiran
bahasa Indonesia harus dihindari, contoh mentrainingharus
ditulis melatih.

9. Kutipan (rujukan)
Salah satu bagian penting dalam sebuah proses penelitian adalah studi
literatur (membaca dari berbagai sumber) sesuai dengan topik yang diteliti
untuk menghasilkan ide/analisis baru yang dipresentasikan dalam sebuah
hasil penelitian. Ide atau hasil penelitian orang lain itu harus dituliskan
sebagai kutipan. Informasi lengkap tentang sumber kutipan dituliskan
dalam sebuah daftar yang disebut Daftar Referensi atau Daftar Pustaka.
Format penulisan kutipan harus sama dengan format yang dipakai pada
penulisan daftar referensi. Sebagai contoh, jika penulisan kutipan
menggunakan format American Psychological Association (APA), penulisan
daftar referensi juga harus menggunakan format APA.
a. JENIS KUTIPAN
1. Definisi Kutipan
• Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah ide/konsep orang lain
yang dikutip dengan menggunakan kata-kata penulis/peneliti
sendiri.
• Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah ide/konsep orang lain yang disalin
sesuai dengan aslinya.
2. Penulisan Kutipan dengan Format American Psychological
Association (APA)
• Penulisan Kutipan Tidak Langsung
Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam
kalimat/teks dengan mencantumkan nama pengarang dan
tahun penerbitan, tanpa menuliskan halaman karya yang
dikutip.
 Nama penulis disebutkan dalam kalimat Jones (1998)
compared student performance ... In 1998, Jones
compared student performance
 Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
In a recent study of student performance (Jones, 1998), ...

21 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


• Penulisan Kutipan Langsung
Kutipan langsung pada format APA ditulis dengan menyebutkan
nama pengarang, tahun terbit, dan halaman kalimat/teks yang
dikutip. Kutipan langsung dibedakan atas dua jenis, yaitu
kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
 Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip
kurang atau sama dengan 40 kata. Kutipan langsung
pendek dituliskan dalam teks dengan memberi tanda petik
di awal dan di akhir kutipan.
 Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
She stated, "Students often had difficulty using APA style,"
(Jones, 1998, p. 199), but she did not offer an explanation
as to why.
 Nama penulis disebutkan dalam kalimat
According to Jones (1998), "Students often had dificulty
using APA style, especially when it was their first time" (p.
199).
Jones (1998) found "students often had difficulty using APA
style" (p. 199); what implications does this have for
teachers?
• Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari
40 kata. Kutipan langsung panjang ditulis dalam paragraf
tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri, dan tetap
dalam jarak 1,5 spasi (seperti teks).
 Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
She stated: Students often had difficulty using APA
style,especially when it was their first time citing sources.
This difficulty could be attributed to the fact that many
students failed to purchase a style manual or to ask their
teacher for help. (Jones, 1993, p. 199).
 Nama penulis disebutkan dalam kalimat
Jones's 1993 study found the following: Students often had
difficulty using APA style, especially when it was their first
time citing sources. This difficulty could be attributed to
the fact that many students failed to purchase a style
manual or to ask their teacher for help (p. 199).
b. Contoh Penulisan Kutipan
 Karya dengan 2 sampai 6 penulis
Nama keluarga/nama belakang penulis disebutkan semua.
Richards, Jones and Moore (1998) maintain that college students

22 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


who actively participate in extracurricular activities achieve greater
academic excellence because they learn how to manage their time
more effectively.
atau
The authors maintain that college students who actively participate
in extracurricular activities achieve greater academic excellence
because they learn how to manage their time more effectively
(Richards, Jones, & Moore, 1998).
 Karya lebih dari 6 penulis
Jika karya yang dikutip ditulis lebih dari 6 pengarang, yang ditulis
hanya nama keluarga/belakang penulis pertama, dengan memberi
inisial et al.
Massachusetts state and municipal governments have initiated
several programs to improve public safety, including community
policing and after school activities (Smith et a1., 1997).
 Lebih dari 1 karya dengan penulis yang sama.
Semua tahun penerbitan publikasi harus disebutkan semua.
Smith (1972) in his study of the effects of alcohol on the ability to
drive, Smith (1991) showed that the reaction times of participating
drivers were adversely affected by as little as a twelve ounces can of
beer.
 Mengutip dari beberapa karya dari penulis yang berbeda dan tahun
penerbitan dalam 1 kalimat (kutipan diambil dari sumber yang
berbeda).
Studies of precautionary saving in response to earnings risk include
Cantor (1985), Skinner (1988), Kimbal (1990a, 1990b) and Caballero
(1991), among others...
atau
The hemispheric division of the human brain has been studied from
many different perspectives; however, not all researchers agree on
the exact functions of each hemisphere (Ellison, 1973; Jaynes, 1979;
Mick, 1978).
 Karya dengan nama belakang penulis sama
Jika mengutip dari karya dengan nama belakang penulis yang sama
dengan kutipan sebelumnya, nama depan penulis perlu dicantumkan
pada kutipan berikutnya.
At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in Canada
and the United States (Kevin Hansen, 1980).
Jika dalam 1 kutipan
D. M. Smith (1994) and P. W. Smith (1995) both reached the same
conclusion about parenting styles and child development.

23 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


 Mengutip rumus, hasil penelitian/exact quotation
Harus mencatumkan nomor halaman.
In his study on the effects of alcohol on drivers, Smith (1991, p. 104)
stated that "participants who drank twelve ounces of beer with a
3.5% alcohol content reacted, on average, 1.2 seconds more slowly
to an emergency braking situation than they did when they had not
ingested alcohol."
 Mengutip dari kutipan
Jika mengutip dari sumber yang mengutip, nama penulis asli
dicantumkan pada kalimat, dan nama penulis yang mengutip
dicantumkan pada akhir kalimat kutipan. Behavior is affected by
situation. As Wallace (1972) postulated in Individual and Group
Behavior, a person who acts a certain way independently may act in
an entirely different manner while the member of a group (Barkin,
1992, p. 478).
 Tidak ada nama penulis
Jika tidak ada nama penulis, tuliskan 1 atau 2 kata pertama dari
judul buku/halaman web. Jika mengutip dari buku atau website,
judul ditulis dalam cetak miring. Jika mengutip dari artikel
jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalam huruf tegak dengan
memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan.
Massachusetts state and municipal governments have initiated
several programs to improve public safety, including community
policing and after school activities (Innovations, 1997).
 Artikel tanpa nama penulis dan tahun penerbitan
In another study of students and research decisions, it was
discovered that students succeeded with tutoring (“Tutoring and
APA,” n.d.).
Catatan: n.d. = no date
 Lembaga sebagai penulis
The standard performance measures were used in evaluating the
system. (United States Department of Transportation, Federal
Aviation Administration, 1997)
 Komunikasi melalui email
This information was verified a few days later
(J.S. Phinney, personal communication, June 5, 1999).
…dapat disimpulkan bahwa jurusan Teknik Mesin kurang
diminati oleh siswa perempuan (wawancara dengan Juliana
Anggono, 5 Januari 1999).

24 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


 Mengutip dari Website
Pada dasarnya mengutip dari website atau sumber elektronik sama
dengan mengutip dari sumber tercetak. Jika mengutip dari website
atau media elektronik, yang perlu dicantumkan adalah nama penulis,
tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan langsung) atau
jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor bab (chapter),
nomor gambar, tabel atau paragraf. Alamat website (URL) dan
informasi lain dituliskan pada Daftar Referensi.
(Cheek & Buss, 1981, p. 332)
(Shimamura, 1989, chap. 3)

B. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA


1. Definisi Daftar Referensi
Daftar referensi adalah kumpulan sumber informasi yang digunakan
dalam sebuah penulisan, yang disusun secara alfabetis. Sumber
informasi yang dicantumkan dalam daftar itu adalah yang dikutip dalam
uraian/teks dan yang mendukung atau dipakai sebagai acuan. Informasi
tentang sumber yang digunakan harus ditulis secara benar, lengkap dan
konsisten dengan menggunakan format/standar tertentu.
Ketentuan umum penulisan daftar referensi:
 Sumber yang dikutip dalam uraian/teks harus ditulis lengkap
dalam “Daftar Referensi“. Sebaliknya, sumber yang terdaftar
dalam Daftar Referensi harus ditulis dalam teks sebagai kutipan.
 Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih
dahulu, kecuali nama Cina, Jepang, Korea, karena nama keluarga
sudah di awal
Contoh :
Nama : Kwik Kian Gie. Penulisan : Kwik Kian Gie.
Nama : Heribertus Andi Mattalata. Penulisan: Mattalata, Heribertus Andi.
Nama : Joyce Elliot-Spencer. Penulisan : Elliot-Spencer, Joyce.
Nama : Anthony T. Boyle, PhD. Penulisan : Boyle, Anthony T.
Nama : Sir Philip Sidney. Penulisan : Sidney, Philip.
Nama : Arthur George Rust Jr. Penulisan : Rust, Arthur George, Jr.
Nama : John D. Rockfeller IV. Penulisan : Rockfeller, John. D., IV
 Gelar kebangsawanan, akademik, dan keagamaan tidak perlu
ditulis.
 Jika tidak ada nama penulis, judul karya dituliskan sebagai tema
utama.

25 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


 Pada format APA, huruf pertama dari judul karya atau judul
tambahan ditulis dengan huruf kapital. Pada format MLA huruf
kapital digunakan pada setiap awal kata dari judul karya (kecuali
kata sandang).
 Baris kedua setiap sumber ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dari
margin kiri baris pertama dengan jarak antar baris 1,5 spasi.
 Daftar diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga/nama
belakang dengan jarak 1,5 spasi.

2. Tata Cara Penulisan Daftar Referensi dari Buku


 Penulis tunggal
Baxter, C. (1997). Race equality in health care and education.
Philadelphia: Balliere Tindall.
 Penulis dua atau tiga
Cone, J.D., & Foster, S.L. (1993). Dissertations and theses from
start to finish: Psychology and related fields. Washington, DC:
American Psychological Association.
 Tidak ada nama penulis
Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993).
Springfield, MA: Merriam-Webster.
 Bukan edisi pertama
Mitchell, T.R., & Larson, J.R. (1987). People in organizations: An
introduction to organizational behavior (3rd ed.). New York:
McGraw-Hill.
 Penulis berupa tim atau lembaga
American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and
statistical manual of mental disorders (4th ed.). Washington, DC:
Author.
 Buku berseri/multi volume (editor sebagai penulis)
Koch, S. (Ed.). (1959-1963). Psychology: A study of science (Vols.
1-6). New York: McGraw-Hill.
 Terjemahan
Kotler, Philip. (1997). Manajemen pemasaran : Analisis,
perencanaan, implementasi
(Hendra Teguh & Ronny Antonius Rusli, Penerjemah.). Jakarta:
Prenhallindo.
 Artikel atau bab dalam buku yang diedit
Eiser, S., Redpath, A., & Rogers, N. (1987). Outcomes of early
parenting: Knowns and unknowns. In A. P. Kern & L. S. Maze (Ed.).
Logical thinking in children (pp. 58-87). New York: Springer.

26 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


 Artikel/istilah dalam buku referensi
Schneider, I. (1989). Bandicoots. In Grzimek’s encyclopedia of
mammals (vol.1, pp.
300 304). New York: McGraw-Hill.
 Makalah seminar, konferensi, dan sejenisnya.
Crespo, C.J. (1998, March). Update on national data on asthma.
Paper presented at the meeting of the National Asthma
Education and Prevention Program, Leesburg, VA.
3. Tata Cara Penulisan Daftar Referensi dari Artikel
 Artikel Jurnal
Clark, L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mothers’
personality and its interaction with child temperament as
predictors of parenting behavior. Journal of Personality and Social
Psychology, 79, 274-285.
 Artikel Majalah
Greenberg, G. (2001, August 13). As good as dead: Is there really
such a thing as brain death? New Yorker, 36-41.
 Artikel surat kabar
Crossette, Barbara. (1990, January 23). India lodges first charges
in arms Scandal.
New York Times, A4.
 Artikel surat kabar, tanpa penulis
Understanding early years as a prerequisite to development.
(1986, May 4). The Wall Street Journal, p. 8.
 Resensi buku dalam jurnal
Grabill, C. M., & Kaslow, N. J. (1999). Anounce of prevention:
Improving children's mental health for the 21st century [Review
of the book Handbook of prevention and treatment with children
and adolescents]. Journal of Clinical Child Psychology, 28, 115
116.
 Resensi film dalam jurnal
Lane, A. (2000, December 11). Come fly with me [Review of the
motion picture Crouching tiger, hidden dragon]. The New Yorker,
129-131

4. Tata Cara Penulisan Daftar Referensi dari Wawancara


White, Donna. (1992, Desember 25). Wawancara Pribadi.

27 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


5. Tata Cara Penulisan Daftar Referensi dari Karya Lain dan Karya Non-
cetak
 Acara Televisi
Crystal, L. (Executive Producer). (1993, October 11). The
MacNeil/Lehrer news hour. [Television broadcast]. New York and
Washington, DC: Public Broadcasting Service.
 Kaset Video/DVD
National Geographic Society (Producer). (1987). In the shadow of
Vesuvius. [Videotape]. Washington, DC: National Geographic
Society.
 Kaset Audio
McFerrin, Bobby (Vocalist). (1990). Medicine music [Audio
Recording]. Hollywood, CA: EMI-USA.
 Perangkat Lunak Komputer
Arend, Dominic N. (1993). Choices (Version 4.0) [Computer
software]. Champaign, IL: U.S. Army Corps of Engineers Research
Laboratory. (CERL Report No.CH7- 22510)

6. Tata Cara Penulisan Daftar Referensi dari Publikasi Elektronik


 Karya lengkap
McNeese, M.N. (2001). Using technology in educational settings.
October 13, 2001. University of Southern Mississippi, Educational
Leadership and Research. http://www.dept.usm.edu/~eda/

 Artikel dari pangkalan data online


Senior, B. (1997, September). Team roles and team performance:
Is there really a link? Journal of Occupational and Organizational
Psychology, 70, 241-258. June 6, 2001. ABI/INFORM Global
(Proquest) database.
 Artikel jurnal di website
Lodewijkx, H. F. M. (2001, May 23). Individual- group continuity in
cooperation and competition undervarying communication
conditions. Current Issues in Social Psychology, 6 (12), 166-182.
September 14, 2001. http://www.uiowa.edu/~grpproc/
crisp/crisp.6.12.htm
 Dokumen lembaga
NAACP (1999, February 25). NAACP calls for Presidential order to
halt police brutality crisis. June 3, 2001.
http://www.naacp.org/president/releases/police_brutality.htm

28 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


 Dokumen lembaga, tanpa nomor halaman, tanpa informasi
tahun penerbitan
Greater Hattiesburg Civic Awareness Group, Task Force on
Sheltered Programs. (n.d.). Fund-raising efforts. November 10,
2001. http://www.hattiesburgcag.org
 Penulis dan informasi waktu penerbitan tidak diketahui
GVU's 8th WWW user survey. (n.d.). September 13, 2001.
http://www.gvu.gatech.edu/user_surveys/survey-1997-10/
 Email
Wilson, R.W. (1999, March 24). Pennsylvania reporting data. Child
Maltreatment Research. March 30, 1999. CHILD-
MALTREATMENT-R-L@cornell.edu
 CD-ROM
Ziegler, H. (1992). Aldehyde. The Software Toolworks multimedia
encyclopedia (CD- ROM version 1.5). Boston: Grolier. Januari 19,
1999. Software Toolworks.
Nickell, Stephen J. (August 1996). Competition and corporate
performance. The Journal of Political Economy, 104(4), 724-747.
December 15, 2003. Proquest Database (CD-ROM).

 Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah


Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (Online),
tersedia : http ://www.jdih.bpk.go.id, diunduh 24 April 2012.

29 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


Mengutip Gambar

Sumber Pengutipan Daftar Referensi


Dari Google Images Haryanto, A. (2019). Napi Lapas
Jelekong Kendalikan Peredaran
Telusuri sumber original
Narkoba di Cimahi. Diambil dari
dengan memilih gambar lalu
https://daerah.sindonews.com/re
pilih “visit page”. Referensi
ad/1425914/174/napi-lapas-
mengacu kepada lokasi asli
jelekong-kendalikan-peredaran-
gambar
(Haryanto, 2019) narkoba-di-cimahi-1564661110

Dari Buku atau Jurnal

Evans, J. (2000). Waka taua: The


Pengutipan mengacu kepada Maori war canoe. Auckland, New
halaman dimana gambar Zealand : Reed.
dikutip

Dari Database Pembinaan [Gambar]. (2012).


Diambil dari database Lapas
Pengutipan menggunakan
Tasikmalaya
gambar yang ada di database.
Misalnya database UPT atau
Ditjen Pemasyarakatan.

Catatan: Apabila pengambil


gambar tidak diketahui maka (Pembinaan, 2019)
kata yang mewakili gambar
dijadikan acuan dalam
pengutipan
Koleksi Pribadi atau belum Tidak masuk ke daftar pustaka karena
dipublikasikan belum dipublikasikan

Pengutipan menggunakan
gambar koleksi pribadi Anda
yang belum dipublikasikan
Maki, Poltekip, 2019
(Koleksi pribadi)

Karya Seni Pool, P.(1973). Impressionism.


London, England: Thames &
Pengutipan menuliskan nama
Hudson.
artis, judul, tahun pembuatan
dan diikuti dengan pengutipan
publikasi karya seni

30 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


BAB VI
PENUTUP

Pedoman penulisan skripsi ini merupakan suatu komitmen dari Poltekip


untuk menjaga kualitas karya ilmiah yang disusun oleh taruna. Adanya pedoman ini
diharapkan kegiatan penyusunan skripsi dapat terselenggara dengan baik karena
adanya kesamaan acuan taruna, para dosen tentang tata cara penulisan dan
prosedur penyusunan skripsi.
Semoga dengan pedoman ini seluruh proses skripsi taruna tingkat akhir
Politeknik ilmu Pemasyarakatan dapat berjalan lancar dan mutu yang baik

31 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


Lampiran

Cover

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN

JUDUL
(ukuran: 14 Times New Roman)

SKRIPSI
(ukuran: 14 Times New Roman)
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana terapan pemasyarakatan
(ukuran : 9 Times New Roman)

NAMA
STB
(ukuran: 14 Times New Roman)

.
PROGRAM STUDI .............................................................
DEPOK
NOVEMBER 2019 (BULAN, TAHUN)
(ukuran: 14 Times New Roman)

32 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN
PROPOSAL

Nama :
STB :
Judul Skripsi : “………………………………………………..”

Depok, Bulan Tahun

Menyetujui,
Pembimbing

………………………
NIP:

33 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


LEMBAR BERITA ACARA UJIAN SIDANG SKRIPSI

Nama :
STB :
Judul Skripsi : “……………………………..”

Telah dipertahankan dihadapan sidang dewan penguji pada :


KEGIATAN HARI / TANGGAL WAKTU

Ujian Sidang

Depok, Bulan Tahun

Dewan Penguji :

Ketua Sidang merangkap anggota : Nama (tanda tangan)


Penguji merangkap anggota : Nama (tanda tangan)
Pembimbing merangkap anggota : Nama (tanda tangan)

34 | Pedoman Penyusunan Skripsi POLTEKIP


HALAMAN PENGESAHAN HASIL SIDANG SKRIPSI

Skripsi ini diajukan oleh :


Nama :
STB :
Program Studi :
Judul Skripsi :

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Terapan Pemasyarakatan pada Program Studi ...........................................................................,
Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : ................................ (.......... tanda tangan .........)

Penguji : ................................ ( .......... tanda tangan ........)

Penguji : ............................... ( .......... tanda tangan ........)

Ditetapkan di : ..........................
Tanggal : .........................
Mengetahui,
Direktur Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

Nama
NIP.

35
ABSTRAK

Nama :
Program Studi :
Judul :

Dalam skripsi ini yaitu membahas tentang peran dan fungsi Lembaga Pemasyarakatan dalam membina
Narapidana khususnya Narapidana Narkotika, untuk melaksanakan sistem Pemasyarakatan tersebut
diperlukan juga partisipasi atau keikutsertaan masyarakat, baik dengan mengadakan kerjasama dalam
pembinaan maupun sikap bersedia menerima kembali Narapidana yang telah selesai menjalani
pidananya. Penulisan skripsi ini dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah
peran dan fungsi Lembaga Pemasyarakatan dalam membina Warga Binaan Pemasyarakatan dan
Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pembinaan Narapidana, yang dilakukan di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kedungpane Semarang. Penelitian ini menggunakan spesifikasi
penelitian deskriptif-analisis. Jenis penelitian yang dilakukan memakai pendekatan hukum yuridis-
sosiologis yaitu mengutamakan hasil wawacara. Jenis data yang dipergunakan meliputi primer dan data
sekunder. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu kepustakaan dan penelitian lapangan
berupa wawancara. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis normatif-deskriptif yakni
menggambarkan tentang tinjauan yuridis mengenai pembinaan Narapidana. Penelitian ini mengambil
lokasi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kedungpane Semarang. Berdasarkan penelitian ini dapat
diketahui bahwa pembinaan Narapidana diLembaga Pemasyarakatan mempunyai 3 tahapan yaitu tahap
awal meliputi admisi dan orientasi dan pembinaan kepribadian, kemudian tahap lanjutan meliputi
pembinaan kemandirian. Kemudian Tahap Akhir merupakan program tambahan yaitu adanya asimilasi
dan pembebasan bersyarat bagi Narapidana yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Dari 3
tahap pembinaan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kedungpane Semarang sudah
sesuai dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan. Hanya saja dalam
pelaksanaannya belum terlaksana secara optimal yang disebabkan karena beberapa hal yaitu :
kurangnya Petugas Pemasyarakatan, Kurangnya kerjasama dengan pihak ketiga, serta sarana dan
prasarana yang belum memadai. Oleh karena itu disarankan kepada Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1
Kedungpane Semarang untuk menambah Petugas Pemasyarakatan khususnya dibidang Pembinaan
Narapidana, dan menambah kerjasama dengan pihak ketiga atau Instansi yang bisa membantu dalam
membinan Narapidana agar menjadi lebih baik.

Kata Kunci :
Pola Pembinaan, Narapidana, Narkotika.

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN i


ABSTRACT

Name :
Study Program :
Title :

In this thesis which discusses the role and function of Correctional Institutions in fostering
Prisoners in particular Narcotics Prisoners, to implement the Correctional System also requires
the participation or participation of the community, both by establishing cooperation in
fostering and being willing to accept Prisoners who have finished serving their convictions. This
thesis is written research that aims to find out how the role and function of Correctional
Institutions in fostering Penitentiary Guidance and what obstacles are encountered in the
process of fostering Prisoners, which are carried out in Penitentiary Class 1 Kedungpane
Semarang. This research uses descriptive-analysis research specifications. This type of research
is conducted using a legal-sociological legal approach that is prioritizing the results of the
interview. The types of data used include primary and secondary data. Data collection
techniques used were literature and field research in the form of interviews. Analysis of the data
in this study uses normative-descriptive analysis which describes a juridical review of the
formation of Prisoners. This study took place in Kedungpane Class 1 Penitentiary in Semarang.
Based on this research it can be seen that the formation of Prisoners in Penitentiary Institutions
has 3 stages, namely the initial stage includes admission and orientation and personality
development, then the advanced stage includes the fostering of independence. Then the Final
Stage is an additional program, namely the existence of assimilation and parole for Prisoners
who have fulfilled the specified conditions. Of the 3 stages of guidance carried out at the
Kedungpane Class 1 Correctional Institution in Semarang in accordance with Law No. 12 of 1995
concerning Corrections. It's just that the implementation has not been carried out optimally due
to several reasons, namely: lack of Correctional Officers, Lack of cooperation with third parties,
as well as inadequate facilities and infrastructure. Therefore, it is suggested to the Kedungpane
Class 1 Correctional Institution Semarang to add a Penitentiary Officer, especially in the field of
Prisoners Development, and increase cooperation with third parties or agencies that can help in
establishing prisoners to be better.

Key words:
Prisoners, Narcotics, Prisoners Programs

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN ii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………......................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……………........................................... iv
ABSTRAK .…………………………………………………………………......................................... v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..…....................................... vi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………...................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................................... ix
1. PENDAHULUAN …………………………………………..…..................................................... 1
A. Latar Belakang ……………………………………………...................................................... 1
1. Metode Belajar dan Tujuan Pendidikan Tinggi Kedinasan................................................. 1
2. Program Dasar Pendidikan Tinggi Poltekip …………………............................................ 5
B. Perumusan Masalah …………………………………………………...................................... 14
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………...................................... 15
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………….................................... 16

2. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………......................................... 18


A. Konteks Penelitian …………………………………………………........................................ 18
B. Tinjauan tentang Tindak Pidana…………………………………….......................................... 22
C. Tinjauan tentang Hukum Pidana dan Tujuan Pemidanaan......……............................................. 27
1. Pengertian Hukum Pidana……....………. ……………………............................................ 27
2. Tujuan Pemidanaan..................…………………………………........................................ 28
D. Tinjauan tentang Narapidana dan Hak-Hak Narapidana…………….......................................... 31
1. Hak Narapidana ……………………................................................................................... 32
2. Pengertian Narapidana, Anak Pidana, dan Anak Negara.…….................................... 37
a. Pengertian Narapidana..............................................……………................................. 41
b. Pengertian Anak Pidana...................................………………….................................... 42
c. Pengertian Anak Negara................................................................................ 43

3. METODE PENELITIAN …………………………………......................................................... 58


4. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................................... 70
5. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................................ 98

DAFTAR REFERENSI ...................................................................................................................... 105

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN vi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Konsep Revitalisasi Pemasyarakatan .................................................…….15


Gambar 2.1. Skema Peradilan Anak............................. ……………....................………25

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN vii


DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kondisi WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) Lapas Klas IIA Sragen .............30
Tabel 2.1 : Kondisi WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) Lapas Klas IIA Serang .............30
Tabel 2.2 : Data Perbandingan WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) Lapas Klas IIA
Pamekasan tahun 2017-2019...........................................................................30

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN viii


PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ......................................................
STB : ......................................................
Tempat Tanggal Lahir : ......................................................

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “....”


adalah adalah hasil karya saya sebenar-benarnya yang orisinal dan
otentik.
Skripsi ini bukan plagiarisme, pencurian hasil karya orang
lain. Seluruh ide, pendapat, atau materi dari sumber lain telah
dikutip dengan cara penulisan referensi yang sesuai.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
jika pernyataan ini tidak sesuai dengan kenyataan, maka saya
bersedia menaggung sanksi yang akan dikenakan kepada saya
termasuk pencabutan gelar yang nanti saya dapatkan.

Depok, bulan dan tahun

Nama Taruna

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN ix


HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip), saya yang


bertanda tangan di bawah ini:

Nama : …………………………....................................................................
STB : ……………………………................................................................
Program Studi : ................................................................................................

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Poltekip Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty- Free Right)
atas karya ilmiah saya yang berjudul :
……………………….................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Poltekip berhak menyimpan, mengalih media/format-kan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
memublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : …………………….
Pada tanggal : …………………….

Yang menyatakan

( …………………………………. )

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN x


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam 3 tahun terakhir saja marak pemberitaan di media terkait kekerasan
oleh petugas dan kompleksnya permasalahan di pemasyarakatan. Salah satu
bukti terkini yang menjadikan cermin dari pernyataan ini adalah adanya Video
dugaan tindakan kekerasan yang dialami narapidana narkotika telah menjadi
sorotan dan perbincangan publik akhir-akhir ini. Peristiwa yang terjadi saat
pemindahan narapidana ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah
menurut Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian
Hukum dan HAM merupakan peristiwa yang menyalahi SOP (standar
operating procedure) yang telah ada. Video yang beredar viral di berbagai
media masa itu memperlihatkan sejumlah narapidana yang diseret, diangkat
dan mengalami kekerasan lainnya oleh petugas pemasyarakatan. Menurut data
pada Forum Pengamat Pemasyarakatan pada tanggal 5 Mei 2019, video
kekerasan napi Nusakambangan ini telah dibagikan sebanyak 35.000 lebih
pengguna Facebook dan 15.000 komentar.
Dr. (Hc) Sahardjo dalam pidato pengukuhannya sebagai doktor honoris
causa oleh Universitas Indonesia pada tahun 1963 mengemukakan bahwa
Indonesia harus tidak lagi memandang para pelanggar hukum sebagai suatu
objek yang perlu disiksa agar jera dan tidak melanggar hukum lagi (1964). Hal
ini tertuang pula pada 10 prinsip pemasyarakatan yang mengamanatkan agar
para petugas pemasyarakatan tidak lagi menggunakan kekerasan dalam
membantu para narapidana sadar dan tidak mengulangi lagi kesalahannya lagi
(Prinsip nomor 2, nomor 3, dan prinsip nomor 8). Dengan demikian secara
filosofis perilaku kekerasan yang dilakukan oleh petugas kepada narapidana
tidak dibenarkan sama sekali.
Begitupun dari segi hukum, perilaku kekerasan bertentangan dengan
amanat Undang-Undang No. 12 Tahun 1995 pasal 5 tentang pelaksanaan tugas
dimana petugas lapas dalam menjalankan tugasnya harus menghormati harkat
dan martabat manusia. Secara jelas pasal ini menuntut petugas dituntut untuk
memperlakukan para narapidana dengan baik. Kalaupun narapidana melakukan

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN 2


dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kapasitas datanya

(Sugiyono, 2007).

A. Teknik Analisis Data

Penelitian kualitatif deskriptif menggunakan analisis reduksi data. Analisis data dalam

penelitian berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data. Diantaranya

adalah melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Namun, ketiga tahapan

tersebut berlangsung secara simultan. Analisis data ini digambarkan seperti berikut:

Gambar.3.1. Proses Analisis Data

Pengumpulan Penyajian
Data Data

Reduksi Simpulan :
Data Verifikasi

(Sugiyono, 2007)

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN 3


Tabel 3.1. Panduan Wawancara Kepada Warga Binaan
Dimensi Pertanyaan
1. Sikap terhadap 1. Menurut Anda apa keuntungan/ konsekuensi
Warga binaan positif/ menyenangkan atau hal baik yang Anda
dapatkan ketika Anda melakukan kekerasan
kepada warga binaan?
2. Menurut Anda apa kerugian/konsekuensi
negatif/tidak menyenangkan atau hal buruk
yang akan Anda dapatkan ketika melakukan
perilaku keekerasan kepada warga binaan?
3. Hal-hal apa saja yang terlintas di benak Anda
ketika mendengar penyerah terimaan warga
binaan ke lapas Anda?
4. Apakah perilaku kekerasan kepada warga
binaan merupakan hal yang perlu? (Personal
belief)

2. Norma terkait 1. Menurut Anda apa yang terlintas di benak


perilaku rekan-rekan Anda ketika mendengar penyerah
kekerasan terimaan warga binaan ke Lapas Anda?
kepada warga (normative belief) Berikan contoh ?
binaan 2. Menurut Anda apakah perilaku kekerasan
kepada warga binaan yang baru merupakan hal
yang sudah dilakukan oleh rekan-rekan seumur
Anda? (Descriptive Norms) berikan contoh?
3. Menurut Anda apakah perilaku kekerasan
kepada warga binaan yang baru merupakan hal
yang sudah dilakukan oleh rekan-rekan
senior/atasan Anda? (Descriptive Norms)
berikan contoh?
4. Menurut Anda apakah rekan-rekan kerja Anda
mengharapkan Anda untuk melakukan tindakan
kekerasan kepada warga binaan baru (subjective
norms) berikan contoh?

3. Faktor 1. Menurut Anda hal apa saja yang mendorong


Pendukung dan para petugas melakukan hal tersebut?
Penghambat 2. Apa saja tanda perilaku kekerasan akan
dilakukan oleh rekan-rekan Anda kepada warga
binaan baru?
3. Pernahkah warga binaan baru tidak diberikan
perilaku kekerasan? Mengapa itu bisa terjadi?
4. Menurut Anda hal apa saj yang menghambat
para petugas melakukan hal tersebut?

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN 4


DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Ajzen, I. (1985). From Intention to Action: A Theory of Planned Behavior. New
York: Springer.

Arief, Barda Nawawi. (1996). Kebijakan Legislatif Dengan Pidana Penjara.


Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Dermawan, R., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka
Kerja. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publisihing.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. (2018). Rancangan Naskah Akademik


Revitaliasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Fitria, N. (2010). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan


dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Salemba. Medika.

Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Maynard-Moody, S & Portillo, S (2000). The Oxford Handbook of American


Bureaucracy. Oxford.

Moleong, L. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Moleong, L. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Nawawi. (2003). Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Universitas


Gajah Mada

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Jurnal :
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Journal of Organizational and
Human Decision Process Volume 50, Issue 2 179-211.

Costelloe, M.T., Chircos, T., & Gertz, M. (2009). Punitive Attitude Towards
Criminal: Exploring the Relevance of Crime Salience and Economic
Insecurity. Punishment & Society, 11 (1), 25-49.

Dowler, K. (2003). Media Consumption and Public Attitudes Towards Crime


and Justice: The Relationship Between Fear of Crime, Punitive Attitudes,
and Perceived Police Effectiveness. Journal of Criminal Justice and Popular
Culture, 10 (2), 109-126

Hogan, M.J., Chiricos, T., & Gertz, M. (2005). Economic Insecurity, Blame, and
Punitive Attitudes. Justice Quarterly, 22(3), 392-412.

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN 5


Hsu, M.H.,& Chiu, C.M. (2002). Predicting Electronic Service Continuance with
a Decomposed Theory of Planned Behavior. Behavior & Information
Technology.

King, A., & Maruna, S.(2009). Is a Concervatives Just a Liberal Who has Been
Mugged? Exploring the Origins of Punitive Views. Punishment & Society,
11 (2), 147-169

Liebling, A. (2008). Incentives and Earned Privileges Revisited: Fairness,


Discretion, and the Quality of Prison Life. Journal of Scandinavian Studies
in Criminology and Crime Prevention Volume 9.

Maynard-Moody, S & Musheno, M. (2000). State Agent or Citizen Agent: Two


Narratives of Discretion. Journal of Public Administration Research and
Theory 329.

Milgram, S. (1963). Behavioral Study of Obedience. The Journal of Abnormal


and Social Psychology, 67 (4), 371-378.

Pfeiffer, C., Windzio, M., & Kleiman, M. (2005). Media Use and Its Impactson
Crime Perception, Sentencing Attitudes and Crime Policy. European Journal
of Criminology, 2 (3), 259-285.

Prihatsanti, U., Suryanto., & Hendriani, W. (2018). Menggunakan Studi Kasus


sebagai Metode Ilmiah dalam Psikologi. Buletin Psikologi 2018, Vol.26,
No.2, hal.126-136.

Roberts, L.D., Spiranovic, C., & Indermaur, D. (2011). A Country not Divided:
A Comparison of Public Punitiveness and Confidence in Sentencing Across
Australia. Australian & New Zealand Journal of Criminology, 44(3), 370-
386.

Sijtsema, Jelle J et.al. (2009). Empirical Test of Bullies Status Goals. Journal of
Aggressive Behavior Volume 35, 57-67.

Spiranovic, C.A., Roberts, L.D., & Indermaur, D. (2012). What Predicts


Punitiveness? An Examination of Predictors of Punitives Attitudes Towards
Offenders in Australia. Psychiatry, Psychology and Law, 19 (2), 249-261.

Stephan, W.G., & Stephan, C.W. (1985). Intergroup Anxiety. Journal of Social
Issues, 41 (3), 157-175.

Windzio et.al. (2007). Child Maltreatment, Revictimization, and Violent


Behavior. Violance and Victims Journal Volume 22. Springer Publication

Peraturan :
Republik Indonesia (1995). Undang-Undang Tentang Pemasyarakatan No. 12
tahun 1995. Jakarta.

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN 6


Internet :

Bernard, T.J. (1990). Angry Agression Among The “Truly Disadvantaged”.


<https://doi.org/10.1111/j.1745-9125.1990.tb01318.x>

Bernie, M. (2019). KPAI: 26.8 Persen Napi Lapas Anak Alami Kekerasan.
<https://tirto.id/kpai-268-persen-napi-lapas-anak-alami-kekerasan-ec3P>

Fadil MZ, M. (2019). Kekerasan di Lapas, LBH Padang Desak Kanwil


Kemenkumham Berbenah.
<https://covesia.com/archipelago/baca/71298/kekerasan-di-lapas-lbh-
padang-desak-kanwil-kemenkumham-berbenah>

Gandapurnama, B. (2016). Cerita Versi Napi Lapas Banceuy Soal Kematian


Temannya yang Picu Kerusuhan.
<https://news.detik.com/berita/3195065/cerita-versi-napi-lapas-banceuy-
soal-kematian-temannya-yang-picu-kerusuhan>

POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN 7

Anda mungkin juga menyukai